Kabupaten Halmahera Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Voltamen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(93 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|Halmahera}}
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten
| nama = =Kabupaten Halmahera Utara
| lambang = =[[Berkas:Lambang Kabupaten Halmahera Utara.png|120px|Lambang Kabupaten Halmahera Utara]]
|foto peta = Kantor Bupati Halmahera =Utara.jpg
|caption = Kantor bupati (depan), kantor DPRD (belakang), dan [[Gunung Dukono]]
| semboyan =''Hibualamo''
|peta propinsi = 82.03.00 MalukuUtara =[[MalukuHalmahera Utara]].svg
|motto = ''Hibualamo''
| ibukota =[[Tobelo, Halmahera Utara|Tobelo]], 138 mil laut dari [[Kota Ternate]]
|propinsi = [[Maluku Utara]]
| luas =24983
|ibukota = [[Tobelo, Halmahera Utara|Tobelo]]
| luasref=(total)<br />19.536,02 km² (laut) dan 5.447,30 km² (darat)
|kecamatan = 17
| koordinat =1°57'-2°0' LU dan 128°17'-128°18' BT
| penduduk kelurahan =220765
|desa = 196
| penduduktahun=(2007)
|dasar hukum = Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2003
| kepadatan =4
|tanggal kecamatan = 31 Mei =-2003
|kepala daerah kelurahan =- Bupati
|nama kepala daerah = [[Frans Manery]]
|dasar hukum = [[:S:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003|UU RI Nomor 1 Tahun 2003]]
|wakil tanggalkepala daerah = Wakil Bupati =-
|nama wakil kepala daerah = [[Muchlis Tapi =BupatiTapi]]
|sekretaris daerah = Erasmus J. Papilaya
| nama kepala daerah = Ir. Hein Namotemo, MSP
| kodearea luas = 09243891,62
|luasref =
| apbd =Rp. 300.597.247.000,00 (2005)
|koordinat = {{Coord|1.728175|127.992192}}
| dau = Rp. 366.797.961.000.-
|penduduk = 203213
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|penduduktahun= 31 Desember [[2023]]
| web =http://www.halutkab.go.id/
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 59,23% [[Kekristenan]]
** 58,28% [[Protestan]]
** 0,95% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|40,75% [[Islam]] |0,01% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 69,79 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;sedang&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://malut.bps.go.id/indicator/26/366/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.malut.bps.go.id|accessdate=23 Januari 2024}}</ref>
|kodepos = 97762
|kodearea = 0924
|nomor_polisi = DG
|apbd = Rp 300.597.247.000,00 (2005)
|dau = Rp 510.075.890.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=12 Oktober 2021|format=pdf}}</ref>
|flora =
|fauna =
|web ={{url|http://www.halmaherautarakab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Halmahera Utara''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Maluku Utara]], [[Indonesia]]. Ibu kota kabupaten Halmahera Utara berada di kecamatan [[Tobelo, Halmahera Utara|Tobelo]]. Luas kabupaten ini adalah 3.891,62&nbsp;km² dengan jumlah penduduk pada akhir tahun 2023 sebanyak 203.213 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 Januari 2024|format=Visual}}</ref><ref name="HALMAHERAUTARA">{{cite web|url=https://halutkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/8af8af3800ba9b622e1d9cee/kabupaten-halmahera-utara-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Halmahera Utara Dalam Angka 2021|website=www.halutkab.bps.go.id|accessdate=12 Oktober 2021|format=pdf|pages=60|archive-date=2021-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20211026232040/https://halutkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/8af8af3800ba9b622e1d9cee/kabupaten-halmahera-utara-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
'''Kabupaten Halmahera Utara''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Maluku Utara]], [[Indonesia]].
 
Kabupaten ini terdapat gunung berapi aktif yaitu [[Gunung Dukono]].<ref>{{Cite web|url=https://infopublik.id/kategori/bencana/800683/gunungapi-dukono-erupsi-tinggi-kolom-letusan-capai-1-900-meter|title=Gunungapi Dukono Erupsi, Tinggi Kolom Letusan Capai 1.900 Meter|date=2023-11-22|website=infopublik.id|last=Rico|first=Jhon|publisher=Kementerian Komunikasi dan Informasi}}</ref> Kabupaten Halmahera Utara memiliki tambang [[emas]] di Kecamatan Malifut antara lain tambang Gosowong dan Toguraci yang sekarang dikelola oleh perusahaan besar PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).<ref>{{Cite journal|title=Konflik pemanfaatan sumber daya kawasan penambangan emas :: Studi kasus perlawanan masyarakat terhadap kebijakan konsesi penambangan emas pada kawasan Toguraci Kecamatan Malifut Halmahera Utara|journal=Thesis : S2 Ketahanan Nasional|url=https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/29200|last=Sadik|first=Abdullah|last2=Mugasejati|first2=Nanang Pamuji|publisher=Universitas Gajah Mada|year=2005}}</ref>
== Potensi ==
 
=== PertanianGeografis ===
Terletak di tepi utara [[Semenanjung Halmahera]] dan berbatasan langsung dengan [[Samudera Pasifik]], merupakan keuntungan geografis bagi Kabupaten Halmahera Utara. Hal ini secara historis telah terbukti pada periode perang dunia kedua, di mana wilayah Halmahera Utara khususnya Kao dan Pulau Morotai menjadi rebutan antara pihak Jepang dan sekutu guna dijadikan basis strategis untuk wilayah pasifik. Karenanya wilayah Kabupaten Halmahera Utara sangat memungkinkan untuk dijadikan gerbang niaga internasional, baik untuk skala Provinsi [[Maluku Utara]] atau bahkan Indonesia.
 
=== Batas Wilayah ===
Jenis tanaman pangan yang cocok untuk dikembangkan di daerah dengan struktur tanah yang ada, diantaranya tanaman pisang, padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi tanah serta beberapa jenis buah-buahan, misalnya jeruk, langsat, rambutan, mangga dan durian.
Batas wilayah kabupaten Halmahera Utara antara lain;
{{Batas_USBT
|utara = [[Samudera Pasifik]]
|selatan = [[Jailolo Selatan, Halmahera Barat|Jailolo Selatan]]
|barat = [[Loloda, Halmahera Barat|Loloda]], [[Sahu, Halmahera Barat|Sahu]], [[Ibu, Halmahera Barat|Ibu]] dan [[Jailolo, Halmahera Barat|Jailolo]]
|timur = [[Wasilei, Halmahera Timur|Wasilei]] dan [[Laut Halmahera]]
}}
 
=== Topografi ===
Dengan menggunggulkan jenis tanaman pangan, yaitu pisang, ubi kayu dan jagung, petani di daerah ini telah memanfaatkan lahan pertanian seluas 27.058 ha yang sudah diolah dari ketersediaan lahan seluas 130.035 ha lahan pertanian, sisanya seluas 103.247 ha tercatat sebagai lahan yang belum diolah.
Kemiringan lereng di daratan Kabupaten Halmahera Utara sangat bervariasi, di antaranya:
{| class="wikitable"
|-
! Jenis
! % Daratan
! % Total
|-
| Datar
| 0-2
| 33,5
|-
| Bergelombang
| 2-15
| 18,23
|-
| Berbukit
| 15-40
| 23,17
|-
| Bergunung
| > 40
| 25,05
|}
 
=== Geologi ===
Sebagian besar Kabupaten Halmahera Utara adalah daerah pegunungan yang didominasi oleh formasi batuan gunung api (Andesit dan batuan beku Basaltik). Daerah pegunungan merupakan bentangan alam dengan puncak tajam dan punggung curam serta lereng yang curam (sekira 40% daratan).
 
Di Semenanjung Utara Pulau Halmahera terdapat barisan gunung api aktif dan nonaktif dengan bentuk dan struktur yang sangat khas. Pada bagian ini dataran aluvial tidak ditemukan, tetapi memasuki daerah Kao ditemukan dataran alluvial yang luas pada daerah pedalaman, dataran vulkanik yang berombak dan dataran alluvial berawa secara lokal. Pulau Morotai memiliki banyak kesamaan dengan Pulau Halmahera bagian utara yang dicirikan oleh gunung-gunung yang berkembang dari batuan sedimen dan batuan beku basa.
Sampai dengan tahun 2004 perkembangan penglolahan sektor pertanian dilihat dari kelompok komoditi adalah:
 
== Iklim ==
Kabupaten Halmahera Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis yang terdiri atas tiga musim, yaitu:
* Musim hujan pada bulan November sampai dengan Februari
* Musim kemarau pada bulan April sampai dengan bulan Oktober
* Musim Pancaroba pada bulan Maret dan Oktober
 
Adapun curah hujan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara berkisar antara 1.500-4.500&nbsp;mm per tahun. Curah hujan tertinggi (2.500-4.500&nbsp;mm per tahun) dapat dijumpai di Galela dan Loloda Utara dengan tipe A sampai C menurut Klasifikasi Oldeman. Curah hujan terendah (1.500-2.000&nbsp;mm per tahun) dapat dijumpai di Tobelo Selatan, Kao, Malifut dan Kepulauan Morotai, menurut klasifikasi Oldeman termasuk tipe Dl (4 bulan basah berturutan dan 1 bulan kering).
 
== Sejarah ==
Kabupaten Halmahera Utara terbentuk pada 31 Mei 2003 berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2003.
 
== Pemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Halmahera Utara}}
 
{| class="wikitable"
|- bgcolor="#99ccff"
!No
!colspan=2|Bupati
!Mulai Jabatan
!Akhir Jabatan
!colspan=2|Wakil Bupati
|-
|2
|[[Berkas:Ir. Frans Manery.jpg|80px]]
|<center>[[Frans Manery]]
|<center>9 Juli 2021
|<center>Petahana
|[[Berkas:Muchlis Tapi Tapi.jpg|100px]]
|<center>[[Muchlis Tapi Tapi]]
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera Utara}}
 
=== Daftar Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Halmahera Utara}}
Kabupaten Halmahera Utara terbentuk pada 31 Mei 2003 berdasarkan UU No. I Thn 2003. Secara Administratif, wilayah kabupaten ini terdiri terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan dan 174 desa. Sembilan kecamatan tersebut adalah: Kecamatan Loloda Utara (21 desa), Kecamatan Morotai Utara (17 desa), Kecamatan Morotai selatan (17 desa), Kecamatan Morotai Selatan Barat (13 desa), Kecamatan Galela (23 desa), Kecamatan Tobelo (13 desa), Kecamatan Tobelo Selatan (13 desa), Kecamatan Kao (41 desa) dan Kecamatan Malifut (16 desa).
 
Setelah penetapan Bupati dan Wakil Bupati defenitif maka jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 22 kecamatan, yaitu:
{{col-css3-begin|2}}
# Galela
# Galela Barat
# Galela Selatan
# Galela Utara
# Kao
# Kao Barat
# Kao Teluk
# Kao Utara
# Loloda Kepulauan
# Loloda Utara
# Malifut
# Morotai Jaya
# Morotai Selatan
# Morotai Selatan Barat
# Morotai Timur
# Morotai Utara
# Tobelo
# Tobelo Barat
# Tobelo Selatan
# Tobelo Tengah
# Tobelo Timur
# Tobelo Utara
{{col-css3-end}}
Sementara itu jumlah desa dimekarkan menjadi 254 desa.
 
Tetapi pada 29 Oktober 2008, dibentuklah [[Kabupaten Pulau Morotai]], sehingga kecamatan-kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara tersisa sebagai berikut:
{{col-css3-begin|2}}
# Galela
# Galela Barat
# Galela Selatan
# Galela Utara
# Kao
# Kao Barat
# Kao Teluk
# Kao Utara
# Loloda Kepulauan
# Loloda Utara
# Malifut
# Tobelo
# Tobelo Barat
# Tobelo Selatan
# Tobelo Tengah
# Tobelo Timur
# Tobelo Utara
{{col-css3-end}}
 
== Ekonomi ==
=== Pertanian ===
Jenis tanaman pangan yang cocok untuk dikembangkan di daerah dengan struktur tanah yang ada, diantaranya tanaman pisang, padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi tanah serta beberapa jenis buah-buahan, misalnya jeruk, langsat, rambutan, mangga dan durian. Dengan menggunggulkan jenis tanaman pangan, yaitu pisang, ubi kayu dan jagung, petani di daerah ini telah memanfaatkan lahan pertanian seluas 27.058 ha yang sudah diolah dari ketersediaan lahan seluas 130.035 ha lahan pertanian, sisanya seluas 103.247 ha tercatat sebagai lahan yang belum diolah.
 
Sampai dengan tahun 2004 perkembangan penglolahan sektor pertanian dilihat dari kelompok komoditas adalah:
* Tanaman palawija mencapai luas panen 614 ha dengan produksi sebesar 2.149 ton
* Tanaman padi ladang mencapai luas panen 213 ha dengan produksi sebesar 256 ton
Baris 45 ⟶ 190:
 
Program Pengembangan Potensi Pertanian antara lain:
 
* Padi sawah
* Kacang tanah
Baris 54 ⟶ 198:
* Pengembangan hortikultura
 
=== Perkebunan ===
 
Pada sub sektor perkebunan juga terdapat beberapa jenis tanaman yang menjadi unggulan, yaitu:
 
* [[Kelapa]], luas areal 55.435 ha dengan produksi sebesar 66.198,6 ton
* [[CengkehCengkih]], luas areal 3.179,5 ha dengan produksi sebesar 320,71 ton
* [[Kakao]], luas areal 6.368 ha dengan produksi sebesar 3.009,8 ton
* [[Pala]], luas areal 2.449,5 ha dengan produksi sebesar 980,4 ton
Baris 65 ⟶ 207:
 
=== Peternakan ===
 
Pada sub sektor peternakan beberapa jenis hewan ternak sangat cocok dikembangkan, yaitu ternak kambing unggul dan lokal, sapi bibit dan potong, ayam potong (''broiller''), ayam petelur (''layer'') serta babi. Terdapat juga ternak bantuan pemerintah yang telah dikembangbiakkan, diantaranya sapi bali bibit dan ayam buras.
 
=== Kehutanan ===
 
Luas areal hutan ± 536.600 ha, terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:
 
Baris 77 ⟶ 217:
 
=== Pertambangan ===
 
Sumber daya pertambangan yang potensial di Kabupaten Halmahera Utara sebagian besar telah teridentifikasi lokasi keberadaannya melalui penyelidikan dan eksplorasi secara bertahap yang dilakukan oleh para investor.
 
Baris 91 ⟶ 230:
 
=== Kelautan ===
Berdasarkan hasil Penelitian Balai Penelitian Perikanan Laut (1983) potensi sumber daya ikan (''standing stock'') yang terdapat di perairan Halmahera Utara diperkirakan mencapai 644.382,48 ton dengan jumlah potensi lestari yang dapat dimanfaatkan (''Maximum Sustainable Yield, MSY'') sebesar 347.191,24 ton/tahun, untuk ikan [[pelagis]] sebesar 211.590 ton/tahun dan ikan [[demersal]] 135.005,24 ton/tahun. Data empiris tersebut menunjukkan bahwa potensi sumber daya perairan laut Halmahera Utara cukup besar dan mempunyai prospek cerah, jika dimanfaatkan dan dikelola secara efisien dan berkelanjutan.
 
Berdasarkan hasil Penelitian Balai Penelitian Perikanan Laut (1983) potensi sumber daya ikan (''standing stock'') yang terdapat di perairan Halmahera Utara diperkirakan mencapai 644.382,48 ton dengan jumlah potensi lestari yang dapat dimanfaatkan (''Maximum Sustainable Yield, MSY'') sebesar 347.191,24 ton/tahun, untuk ikan [[pelagis]] sebesar 211.590 ton/tahun dan ikan [[demersal]] 135.005,24 ton/tahun. Data empiris tersebut menunjukkan bahwa potensi sumber daya perairan laut Halmahera Utara cukup besar dan mempunyai prospek cerah, jika dimanfaatkan dan dikelola secara efisien dan berkelanjutan.
 
Perikanan tangkap merupakan salah satu kegiatan ekonomi andalan dan akan menjadi salah satu ''prime mover'' karena kontribusinya cukup besar bagi perikanan pengolahan. Sampai dengan tahun 2002 kontribusi produksi perikanan tangkap sebesar 98.782,21 ton atau 66,36% dengan nilai produksi sebesar Rp. 475.209,332 atau 62,54% dari total produksi secara keseluruhan.
Baris 112 ⟶ 250:
Eksosistem alami yang terdapat di kedua kawasan yang ada di Kabupaten Halmahera Utara antara lain [[terumbu karang]], [[hutan mangrove]], [[padang lamun]], pantai berpasir, pantai berbatu, [[hutan pantai|formasi pes-caprae]], [[estuaria]], [[laguna]] dan [[delta]]. Sedangkan ekosistem buatan antara lain kawasan pariwisata, pelabuhan dan pusat-pusat pendaratan ikan, areal budidaya dan kawasan pemukiman masyarakat.
 
=== Pariwisata ===
Di wilayah kabupaten Halmahera Utara dapat ditemui berbagai objek unik dan spesifik yang sangat berpotensi guna dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata. Panorama pesisir pantai yang berpasir putih, pesona taman laut, hamparan pulau-pulau, keanekaragaman hayati dan masih banyak lagi keindahan alam yang belum tereksplorasi.
 
Wilayah Kao dan Morotai merupakan zona nostalgia perang dunia kedua di mana kedua tempat ini memiliki peran strategis pada saat itu. Beberapa artefak sisa perang dunia kedua, seperti meriam artileri, bangkai kapal perang, kendaraan ampibi, landas pacu serta bunker perlindungan masih dapat ditemukan di kedua wilayah ini. Bahkan salah satu pulau di wilayah morotai yakni pulau zum-zum pernah dijadikan Markas sekaligus tempat peristirahatan oleh jendral besar Mac arthur, salah seorang pemimpin tentara sekutu di wilayah pasifik pada saat itu.
Di wilayah kabupaten Halmahera Utara dapat ditemui berbagai objek unik dan spesifik yang sangat berpotensi guna dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata.
 
Panorama pesisir pantai yang berpasir putih, pesona taman laut, hamparan pulau-pulau, keanekaragaman hayati dan masih banyak lagi keindahan alam yang belum tereksplorasi.
 
Wilayah Kao dan Morotai merupakan zona nostalgia perang dunia kedua dimana kedua tempat ini memiliki peran strategis pada saat itu. Beberapa artefak sisa perang dunia kedua, seperti meriam artileri, bangkai kapal perang, kendaraan ampibi, landas pacu serta bunker perlindungan masih dapat ditemukan di kedua wilayah ini. Bahkan salah satu pulau di wilayah morotai yakni pulau zum-zum pernah dijadikan Markas sekaligus tempat peristirahatan oleh jendral besar Mac arthur, salah seorang pemimpin tentara sekutu di wilayah pasifik pada saat itu.
 
Sementara itu di bidang seni dan budaya terdapat jenis-jenis tarian, jenis kerajinan tangan, musik tradisional, bahasa yang berbeda serta adanya akar budaya adat Hibua Lamo. Beberapa diantaranya sudah hampir punah. Salah satu yang cukup menarik adalah komunitas suku Togutil yang sebagian masih mendiami wilayah hutan Halmahera, komunitas ini diyakini merupakan turunan dari serdadu Portugis yang melarikan diri ke dalam hutan pada masa perang kolonial.
Baris 124 ⟶ 259:
Dengan pengelolaan yang optimal, potensi pariwisata di Kabupaten Halmahera Utara dapat menjadi salah satu komoditas unggulan dan memungkinkan wilayah ini untuk menjadi daerah tujuan wisata baru yang tidak kalah menariknya dibanding daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia.
 
=== Objek Wisata ===
{{col-css3-begin|2}}
* Tarian Cakalele, Tide-tide, Togal, Gala dan lain-lain
* Musik tradisional: Musik Bambu, Jangere dan lain-lain
Baris 129 ⟶ 266:
* Keseharian masyarakat tradisional agraris maritim
* Suku Togutil
 
* Bangkai Meriam: Galela
* Panser: Morotai Selatan
Baris 137 ⟶ 273:
* Bangkai Kapal Amfibi: Morotai
* Bunker Jepang dan Amerika: Kao, Pulau Bobale dan Morotai
 
* Pantai Ruko - Kokota Jaya
* Air Terjun Jembatan Alam - Ruko Kokota Jaya
Baris 150 ⟶ 285:
* Pantai Malifut: Malifut
* Pantai Panamboang: Loloda
 
* Gunung Dukono: Tobelo
* Danau Galela: Galela
Baris 158 ⟶ 292:
* Pulau Kahatola: Morotai Selatan
* Air Terjun Barangka Dolong: Loloda
* Pantai Kita : DI Kao
* Pulau 16 : Di Kao
{{col-css3-end}}
 
== Penduduk ==
Penduduk Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2003 tercatat sebanyak 165.326 jiwa, sedangkan penduduk Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2018 berjumlah 190.531 jiwa.<ref name="HALMAHERAUTARA"/> Jika dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara secara keseluruhan, maka tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kecamatan Tobelo yakni 57.42 jiwa/km², sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah di Kecamatan Morotai Selatan Barat, yakni 24.83 jiwa/km². Sebaran tertinggi berada di Kecamatan Tobelo (20,72%), sedangkan terendah berada di Kecamatan Malifut (4,69%).
 
=== Pertambahan ===
 
Penduduk Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2003 tercatat sebanyak 165.326 jiwa, sedangkan penduduk Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2007 berjumlah 220.765 jiwa.
 
=== Kepadatan ===
 
Jika dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara secara keseluruhan, maka tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kecamatan Tobelo yakni 57.42 jiwa/km², sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah di Kecamatan Morotai Selatan Barat, yakni 24.83 jiwa/km².
 
=== Sebaran ===
 
Sebaran tertinggi berada di Kecamatan Tobelo (20,72%), sedangkan terendah berada di Kecamatan Malifut (4,69%).
 
Faktor yang memengaruhi tidak meratanya sebaran penduduk adalah:
 
* Topografi wilayah
* Kurangnya aksesibilitas jalan darat
* Peluang ekonomi
 
=== Nisbah Jenis Kelaminkelamin ===
 
Jumlah penduduk wanita lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Nisbah jenis kelamin di Kabupaten Halmahera Utara ini adalah 1,02. Artinya terdapat 102 Laki-laki di antara 100 penduduk wanita. Secara umum kondisi ini menunjukkan keseimbangan jumlah penduduk di kedua kelompok.
 
=== Sosial Budayabudaya ===
Sejak dahulu, suku-suku di Halmahera Utara telah mengenal istilah ''O Dumule'' ([[bahasa Tobelo]]) dan ''De O Doro'' ([[bahasa Galela]]) yang artinya bertanam di kebun. Secara turun temurun telah dikenal berbagai jenis pisang dan umbi-umbian sebagai tanaman hasil pertanian, juga dikenal sistem berladang padi gogo. Masyarakat Halmahera Utara juga mengenal cara meramu pohon sagu untuk diambil patinya.
 
Sejak dulu suku-suku di Halmahera Utara telah mengenal istilah ''O Dumule'' (bahasa Tobelo) dan ''De O Doro'' (bahasa Galela) yang artinya bertanam di kebun. Secara turun temurun telah dikenal berbagai jenis pisang dan umbi-umbian sebagai tanaman hasil pertanian, juga dikenal sistem berladang padi gogo. Masyarakat Halmahera Utara juga mengenal cara meramu pohon sagu untuk diambil patinya.
(Menurut Dr. Joppy Ayawaila, 1992).
 
Selain bertani, masyarakat Halmahera Utara juga berburu dan menangkap ikan. Hal ini dapat dilihat dengan dikenalnya sejenis alat-alat untuk berburu binatang di hutan yang disebut ''O Kuama De O Toimi'' dan istilah ''O Gahioko'', yaitu menentang badai untuk mencari ikan yang mereka sebut ''Yo Koiho De Yo Yaungu'', yakni mengejar dan memancing ikan.
 
Sisi lain dari mata pencaharian masyarakat Halmahera Utara adalah ''Yo cangaCanga-canga'' di manadimana mereka mengarungi samudra untuk merampok para pedagang. Wilayah ''Yo cangaCanga-canga'' ini telah mengantarkan masyarakat Halmahera Utara mengarungi samudera ke daerah [[Papua]], [[Banggai]], dan [[MangindanauMaguindanao]] pada masa itu. PetuanganPetualangan misi ''Yo cangaCanga-canga'' ini membuat masyarakat Halmahera Utara menembus zona internasional.
 
Masyarakat Halmahera Utara mewarisi tatanan adat yang telah dibentuk semasa petualangan para leluhur untuk mencari permukiman baru di mana mereka berada di perjalanan sampai dengan menetap dan membentuk komunitas dalam peradaban awal di Telaga[[Talaga Lina]].
 
Seni budaya masyarakat Halmahera Utara merupakan pancaran ketulusan jiwa dan semangat mensyukuri akan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap tanah persadanya. Ini terungkap dari berbagai jenis kesenian yang selalu mewarnai setiap upacara seremonial adat maupun upacara-upacara sakral yang dipentaskan pada setiap kesempatan. Pemahaman ini disebut ''O Guru'mini Ma'oa Awi'ngale'' yang artinya "Yang Kuasa Mengilhami".
 
== Ekonomi ==
Penduduk Halmahera Utara bergantung pada pertanian, terutama perkebunan [[kelapa]] dan [[cengkih]]. Luas areal perkebunan kelapa tahun 2002 sebesar 47.900 hektare dengan produksi 68.500 ton. Kecamatan Tobelo, Tobelo Selatan dan Galela paling banyak menghasilkan komoditas kelapa.
 
Penduduk Halmahera Utara bergantung pada pertanian, terutama perkebunan [[kelapa]] dan [[cengkeh]]. Luas areal perkebunan kelapa tahun 2002 sebesar 47.900 hektar dengan produksi 68.500 ton. Kecamatan Tobelo, Tobelo Selatan dan Galela paling banyak menghasilkan komoditas kelapa.
 
Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung perekonomian seperti pelabuhan, bank, pasar maupun aktivitas bisnis primer secara dominan terkonsentrasi di kota ini. Hal ini menjadikan peranan kota Tobelo lebih dari sekadar pusat administrasi pemerintahan. Kota ini menjadi urat nadi aktivitas bisnis di Halmahera Utara.
 
=== Keuangan ===
 
Membaiknya stabilitas ekonomi tidak terlepas dari peningkatan fiskal sebagai pelaksanaan dari konsolidasi fiskal yang dapat mendorong peningkatan pendapatan daerah. Pada tahun 2005 faktor yang mendorong peningkatan sumber-sumber pembiayaan adalah APBD Kabupaten Halmahera Utara yang mencapai Rp. 300.597.247.000, ini diperoleh dari berbagai sumber penerimaan daerah.
 
Baris 213 ⟶ 332:
 
=== Pertumbuhan Ekonomi ===
Berdasarkan PDRB Tahun 2005 harga konstan tercatat sebesar 373.693,21 juta rupiah. Jumlah ini meningkat 50.776,52 juta rupiah dari tahun 2003.
 
Stabilitas moneter yang membaik tersebut belum berhasil mendorong perekonomian secara berarti. Dalam tahun 2003, perekonomian Kabupaten Halmahera Utara bertambah 2,93% dan meningkat pada tahun 2004 menjadi 3,33%; kemudian 2005 meningkat menjadi 3,54%. Ini menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan perekenomian Kabupaten Halmahera Utara dari tahun 2003 sesuai dengan kontribusi ekonomi dari 9 sektor di Kabupaten Halmahera Utara.
Berdasarkan PDRB Tahun 2013 harga konstan tercatat sebesar 973.693,21 juta rupiah. Jumlah ini meningkat 83.776,52 juta rupiah dari tahun 2010.
 
Stabilitas moneter yang membaik tersebut belum berhasil mendorong perekonomian secara berarti. Dalam tahun 2010, perekonomian Kabupaten Halmahera Utara bertambah 4,93% dan meningkat pada tahun 2011 menjadi 6,33%; kemudian 2012 meningkat menjadi 9,44%. Ini menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan perekenomian Kabupaten Halmahera Utara dari tahun 2010 sesuai dengan kontribusi ekonomi dari 9 sektor di Kabupaten Halmahera Utara.
 
== Infrastruktur ==
 
== Transportasi ==
=== Bandar Udara ===
[[Bandara Kobok|Bandar Udara]] terdapat di Kao, Galela, dan Daruba. Pergerakan eksternal dengan transportasi udara, tetapi masih dalam lingkup Kabupaten Halmahera Utara adalah Kao-Ternate, Galela-Ternate dan Daruba-Ternate.
 
Bandar Udara terdapat di Kao, Galela dan Daruba.
 
Pergerakan eksternal dengan transportasi udara, tapi masih dalam lingkup Kabupaten Halmahera Utara adalah Kao-Ternate, Galela-Ternate dan Daruba-Ternate.
 
=== Pelabuhan Laut ===
[[File:Tabelo seaport.jpg|thumb|Pelabuhan Tobelo dari udara]]
 
Pelabuhan Tobelo merupakan pelabuhan kolektor (''collector port'') sebagai pelabuhan antar pulau dari pusat kegiatan wilayah (Pelabuhan Ternate) ke Pusat Kegiatan Lokal dan Eksternal, dengan rute Tobelo-Surabaya, Tobelo-Manado/Bitung. Pelabuhan Tobelo sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan Kabupaten Halmahera Utara, lebih khusus daerah Tobelo. Pelabuhan berfungsi juga sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Wilayah Maluku Utara dengan wilayah lain di Sulawesi, Papua, Ambon, Jawa dan Kalimantan. Selain pelabuhan Tobelo terdapat beberapa pelabuhan yang tersebar di wilayah kabupaten Halmahera Utara, antara lain:
 
Pelabuhan berfungsi juga sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Wilayah Maluku Utara dengan wilayah lain di Sulawesi, Papua, Ambon, Jawa dan Kalimantan.
 
Selain pelabuhan Tobelo terdapat beberapa pelabuhan yang tersebar di wilayah kabupaten Halmahera Utara, antara lain:
 
* 1 pelabuhan regional di Daruba
* 4 pelabuhan lokal di Padiwang, Wayabula, Galela dan Bare-Bare.
 
=== JalanTransportasi Darat ===
Wilayah Kabupaten Halmahera Utara dilintasi oleh jaringan jalan provinsi Trans Halmahera yang sekaligus merupakan jalan kolektor primer di wilayah ini. Ditinjau dari kondisinya, jaringan jalan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya berkondisi baik dengan jenis pengerasan aspal dan beton. Sistem transportasi darat eksternal adalah jaringan jalan Trans Halmahera, termasuk angkutan penyeberangan yang keluar wilayah kabupaten, seperti Tobelo-Bitung.
 
Wilayah Kabupaten Halmahera Utara dilintasi oleh jaringan jalan provinsi Trans Halmahera yang sekaligus merupakan jalan kolektor primer di wilayah ini.
 
Ditinjau dari kondisinya, jaringan jalan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya berkondisi baik dengan jenis pengerasan aspal dan beton.
 
Sistem transportasi darat eksternal adalah jaringan jalan Trans Halmahera, termasuk angkutan penyeberangan yang keluar wilayah kabupaten, seperti Tobelo-Bitung.
ft
 
=== Listrik ===
 
== Listrik ==
Pelayanan listrik di Kabupaten Halmahera Utara dilayani oleh PLN Wilayah IX Ranting Tobelo yang mencakup seluruh wilayah utara Kabupaten Halmahera Utara dengan penyebaran PLTD di 5 lokasi.
 
=== Telekomunikasi ===
 
Untuk menunjang arus informasi dari/ke Kabupaten Halmahera Utara ditunjang dengan prasarana pos dan telepon. Jumlah fasilitas pelayanan pos yang terdapat di wilayah kabupaten sampai tahun 2003 terdiri dari 6 kantor pos dan giro.
 
Sampai dengan tahun 2004, PT. Telkom telah memiliki pelanggan di Kabupaten Halmahera Utara sebanyak 777 pelanggan. Selain sambungan telepon langsung sarana telekomunikasi lain yang ada adalah warung telepon. Adapun jenis sarana telekomunikasi lainnya yang ada berupa All Band/ Icom / Kenwood.
 
== Letak ==
 
Terletak di tepi utara [[Semenanjung Halmahera]] dan berbatasan langsung dengan [[Samudera Pasifik]], merupakan keuntungan geografis bagi Kabupaten Halmahera Utara. Hal ini secara historis telah terbukti pada periode perang dunia kedua, dimana wilayah Halmahera Utara khususnya Kao dan Pulau Morotai menjadi rebutan antara pihak Jepang dan sekutu guna dijadikan basis strategis untuk wilayah pasifik. Karenanya wilayah Kabupaten Halmahera Utara sangat memungkinkan untuk dijadikan gerbang niaga internasional, baik untuk skala Provinsi [[Maluku Utara]] atau bahkan Indonesia.
 
=== Batas Wilayah ===
 
{| class="wikitable"
|-
| Utara
| [[Samudera Pasifik]]
|-
| Timur
| [[Wasilei, Halmahera Timur|Wasilei]] dan [[Laut Halmahera]]
|-
| Selatan
| [[Jailolo Selatan, Halmahera Barat|Jailolo Selatan]]
|-
| Barat
| [[Loloda, Halmahera Barat|Loloda]], [[Sahu, Halmahera Barat|Sahu]], [[Ibu, Halmahera Barat|Ibu]] dan [[Jailolo, Halmahera Barat|Jailolo]]
|}
 
=== Topografi ===
 
Kemiringan lereng di daratan Kabupaten Halmahera Utara sangat bervariasi, di antaranya:
{| class="wikitable"
|-
! Jenis
! % Daratan
! % Total
|-
| Datar
| 0-2
| 33,5
|-
| Bergelombang
| 2-15
| 18,23
|-
| Berbukit
| 15-40
| 23,17
|-
| Bergunung
| > 40
| 25,05
|}
 
=== Geologi dan Fisiografi ===
 
Sebagian besar Kabupaten Halmahera Utara adalah daerah pegunungan yang didominasi oleh formasi batuan gunung api (Andesit dan batuan beku Basaltik). Daerah pegunungan merupakan bentangan alam dengan puncak tajam dan punggung curam serta lereng yang curam (sekira 40% daratan).
 
Di Semenanjung Utara Pulau Halmahera terdapat barisan gunung api aktif dan non aktif dengan bentuk dan struktur yang sangat khas. Pada bagian ini dataran aluvial tidak ditemukan, tetapi memasuki daerah Kao ditemukan dataran alluvial yang luas pada daerah pedalaman, dataran vulkanik yang berombak dan dataran alluvial berawa secara lokal. Pulau Morotai memiliki banyak kesamaan dengan Pulau Halmahera bagian utara yang dicirikan oleh gunung-gunung yang berkembang dari batuan sedimen dan batuan beku basa.
 
== Iklim ==
 
Kabupaten Halmahera Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis yang terdiri atas tiga musim, yaitu:
 
* Musim hujan pada bulan November sampai dengan Februari
* Musim kemarau pada bulan April sampai dengan bulan Oktober
* Musim Pancaroba pada bulan Maret dan Oktober
 
Adapun curah hujan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara berkisar antara 1.500-4.500 mm per tahun. Curah hujan tertinggi (2.500-4.500 mm per tahun) dapat dijumpai di Galela dan Loloda Utara dengan tipe A sampai C menurut Klasifikasi Oldeman. Curah hujan terendah (1.500-2.000 mm per tahun) dapat dijumpai di Tobelo Selatan, Kao, Malifut dan Kepulauan Morotai, menurut klasifikasi Oldeman termasuk tipe Dl (4 bulan basah berturutan dan 1 bulan kering).
 
== Administrasi ==
 
Kabupaten Halmahera Utara terbentuk pada 31 Mei 2003 berdasarkan UU No. I Thn 2003. Secara Administratif, wilayah kabupaten ini terdiri terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan dan 174 desa. Sembilan kecamatan tersebut adalah: Kecamatan Loloda Utara (21 desa), Kecamatan Morotai Utara (17 desa), Kecamatan Morotai selatan (17 desa), Kecamatan Morotai Selatan Barat (13 desa), Kecamatan Galela (23 desa), Kecamatan Tobelo (13 desa), Kecamatan Tobelo Selatan (13 desa), Kecamatan Kao (41 desa) dan Kecamatan Malifut (16 desa).
 
Setelah penetapan Bupati dan Wakil Bupati defenitif maka jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 22 kecamatan, yaitu:
# Galela
# Galela Barat
# Galela Selatan
# Galela Utara
# Kao
# Kao Barat
# Kao Teluk
# Kao Utara
# Loloda Kepulauan
# Loloda Utara
# Malifut
# Morotai Jaya
# Morotai Selatan
# Morotai Selatan Barat
# Morotai Timur
# Morotai Utara
# Tobelo
# Tobelo Barat
# Tobelo Selatan
# Tobelo Tengah
# Tobelo Timur
# Tobelo Utara
 
Sementara itu jumlah desa dimekarkan menjadi 254 desa.
 
Tetapi pada 29 Oktober 2008, dibentuklah [[Kabupaten Pulau Morotai]], sehingga kecamatan-kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara tersisa sebagai berikut:
# Galela
# Galela Barat
# Galela Selatan
# Galela Utara
# Kao
# Kao Barat
# Kao Teluk
# Kao Utara
# Loloda Kepulauan
# Loloda Utara
# Malifut
# Tobelo
# Tobelo Barat
# Tobelo Selatan
# Tobelo Tengah
# Tobelo Timur
# Tobelo Utara
 
== Sejarah ==
 
Kabupaten Halmahera Utara terbentuk pada 31 Mei 2003 berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2003.
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{wikisource|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003|UU No. 1 Tahun 2003}}
* {{id}} [http://www.halutkab.go.id Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081207095609/http://www.halutkab.go.id/ |date=2008-12-07 }}
* {{id}} [httphttps://wwwhalutkab.halmaherautarabps.comgo.id/ Situs Resmi PariwisataBPS Kabupaten Halmahera Utara]
* {{id}} [http://www.malutprovhalmaherautara.go.idcom/ Situs Resmi PemerintahPariwisata ProvinsiKabupaten MalukuHalmahera Utara]
* {{id}} [http://www.malutprov.go.id/ Situs Resmi Pemerintah Provinsi Maluku Utara]
* [http://melayuonline.com/ Dunia Melayu Se-Dunia]
 
{{Kabupaten Halmahera Utara}}
{{Maluku Utara}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Indo-geo-stub}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Halmahera Utara| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Maluku Utara|Halmahera Utara]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Halmahera Utara]]
[[Kategori:Kabupaten Halmahera Utara| ]]