Djatikoesoemo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(129 revisi perantara oleh 58 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Resume|date=Februari 2024}}{{refimprove|date=Februari 2024}}{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Gelar kebangsawanan Jawa#Gelar Pangeran di Kerajaan Surakarta|Gusti Pangeran Harya]]
|name = Djatikoesoemo
|image = Djatikusumo.jpg
|imagesize = 200px
|caption = <small>Djatikusumo saat berpangkat Letnan Jenderal</small>
|office = [[Menteri Perhubungan Republik Indonesia|Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata]]
|order =
|term_start = 10 Juli 1959
|term_end = 13 November 1963
|president = [[Soekarno]]
|predecessor = Soekardan
|successor = [[Hidajat Martaatmadja]]
|office2 = Menteri Perhubungan Indonesia
|order2 = ke-12
|term_start2 = 10 Juli 1959
|term_end2 = 13 November 1963
|
|predecessor2 = [[Sukardan]]
|successor2 = [[Hidajat Martaatmadja]]
|office3 = Kepala Staf TNI Angkatan Darat
|order3 = ke-1
|term_start3 = 15 Mei 1948
|term_end3 = 27 Desember 1949
|president3 = [[Soekarno]]
|predecessor3 = ''Jabatan baru''
|successor3 = [[Abdul Haris Nasution]]
|birth_date = {{Birth date|1917|7|1}}
|birth_place = [[Kasunanan Surakarta]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1992|7|4|1917|7|1}}
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
|spouse =
|parents = [[Pakubuwana X]] (ayah)
|relations =
|children =
|alma_mater = Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) (1941)
|awards = [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
|profession = Tentara
|religion = Islam
|allegiance = {{bulleted list|{{flag|Hindia Belanda}} (1941)|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|[[Indonesia]] (1945—1973)}}
|rank = [[File:22-TNI Army-GEN.svg|25px]] [[Jenderal]] [[TNI]] (HOR)
|branch = {{bulleted list|{{flagicon image|Flag of the Netherlands.svg}} [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]] (1941)|{{flagicon image|Flag of PETA (Pembela Tanah Air).svg}} [[Pembela Tanah Air|PETA]] (1943—1945)|{{flagicon image|Flag of the Indonesian Army.svg}} [[TNI Angkatan Darat]] (1945—1973)}}
|serviceyears = 1941—1973
|unit = [[Zeni]]
|battles = {{bulleted list|[[Revolusi Nasional Indonesia]]|[[Agresi Militer Belanda II]]}}
}}
Djatikoesoemo adalah putra bangsa yang berdarah [[keraton]], terlahir sebagai putra ke-23 dari [[Susuhunan]] [[Pakubuwono X]]. Jenazahnya dimakamkan di kompleks [[Pemakaman Imogiri|Makam Imogiri]], [[Bantul]], [[Yogyakarta]].<ref name="profile kasad">{{cite book|title=Profil Kepala Staf Angkatan Darat|publisher=Dinas Sejarah Angkatan Darat|location=Bandung|year=2011}}</ref>
== Karier ==
GPH Jatikusumo memulai karier militernya saat ia mengikuti pendidikan militer pada zaman belanda yaitu di ''[[Corps Opleiding Reserve Officieren]]'' (CORO) akan tetapi di Tanggal 3 Maret 1942, Djatikoesoemo yang saat itu masih taruna CORO ditugaskan ikut bertempur melawan tentara Jepang di [[Ciater, Subang|Ciater, Subang, Jawa Barat]] sampai dengan Tanggal 8 Maret 1942 karena pada tanggal tersebut [[Pemerintah Kolonial Hindia Belanda]] menyerah tanpa syarat kepada Tentara Jepang di [[Pangkalan Udara Suryadarma|Pangkalan Udara Kalijati]].<ref>{{Cite book|title=GPH Djatikusumo Prajurit - Pejuang dari Kraton Surakarta|last=Salam|first=Solichin|publisher=Gema Salam|year=1993|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
Setelah Belanda menyerah maka Djatikoesoemo pun mengikuti pendidikan militer yang bernama ''[[Jawa Boei Kanbu Giyugun Resentai]]'' dimana pendidikan tersebut diselenggarakan oleh [[Jepang]] di [[Bogor]], [[Jawa Barat]] dengan tujuan melatih [[calon perwira]] [[Pembela Tanah Air|Tentara Pembela Tanah Air (PETA)]] yang bertugas memimpin Pasukan Sukarela untuk mempertahankan pulau jawa dari ancaman invasi Sekutu setelah lulus dari pendidikan tersebut, Djatikoesoemo pun menyandang pangkat [[Shodancho]] ([[Komandan Kompi]]) dan ditugaskan di Daidan (Batalyon) I Tentara PETA Surakarta.
Pasca proklamasi kemerdekaan, Chudancho GPH Djatikoesoemo bergabung kedalam [[Badan Keamanan Rakyat]] dan menjabat sebagai Ketua BKR Soerakarta hingga pada puncaknya menjadi Perwira Tinggi diperbantukan [[Markas Besar Angkatan Darat]] di Tahun 1972.
==Riwayat Jabatan==
{{Noref section|date=Februari 2024}}
# Ketua BKR Surakarta (1945).
# Komandan Batalyon I TKR Divisi X Surakarta (1945).
# Perwira Menengah dpb Markas Besar Tentara (MBT) di Yogyakarta (1945-1946).
# Panglima TRI Divisi IV / Panembahan Senopati (1946).
# Panglima TRI kemudian menjadi TNI Divisi V / Ronggolawe (1946-1948).
# Kepala Staf Angkatan Darat (1948-1949).
# Gubernur Militer Akademi (MA) Yogyakarta (1948-1950).
# Ketua Panitia Gencatan Senjata Pusat, Jakarta (1949-1950).
# Kepala Biro Perancang Operasi Militer, Kementerian Pertahanan (1950).
# Kepala Biro Pendidikan Pusat, Kementerian Pertahanan (1950-1952).
# Komandan [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]], Bandung, Jawa Barat (1952-1955).
# [[Direktorat Zeni Angkatan Darat|Direktur Corps Zeni Angkatan Darat]] merangkap sebagai Koordinator Operasi Militer di Sumateta (1955-1958).
# Ketua Tim Pengatur Penempatan Kontingen Pasukan Indonesia pada [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/United_Nations_Emergency_Force United Nations Emergency Forces (UNEF)] (1958).
# Kepala KJRI di Singapura juga merangkap sebagai Kepala KJRI di Serawak, Sabah dan Brunei (1958-1959).
# Menteri Muda Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon pada Kabinet Kerja I (1959-1960).
# Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon pada Kabinet Kerja II (1960-1962).
# Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata pada Kabinet Kerja III (1962-1963).
# Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada Kerajaan Malaya (1963).
# Deputi I Menko Hankam / KSAB (1963-1965).
# Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada Kerajaan Maroko (1965-1966).
# Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada Republik Perancis dan Kerajaan Spanyol merangkap Kepala Perwakilan Tetap pada [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] (1966-1969).
# Perwira Tinggi diperbantukan Markas Besar Angkatan Darat (1969-1972).
# Pensiun (1972).
# Anggota Dewan Pengurus Pusat PEPABRI (1973-1992).
# Anggota Dewan Pertimbangan Agung R.I (1978-1992).
# Wakil Ketua DPA RI (1979-1983).
# Anggota Tim P-7 (1978-1992).
==Kepangkatan==
{{Noref section|date=Februari 2024}}
# Mayor (1945).
# Letnan Kolonel (1945-1946).
# Kolonel (1946).
# Mayor Jenderal (1946-1948).
# Kolonel (1948-1957), pangkat diturunkan karena adanya kebijakan Re-Ra dalam TNI.
# Brigadir Jenderal TNI (1957-1959).
# Mayor Jenderal TNI (1959-1963).
# Letnan Jenderal TNI (1963-1972).
# Pensiun (1972).
# Jenderal TNI Kehormatan (1997), diberikan kenaikan pangkat tersebut karena jasanya atas nusa dan bangsa.
==Kematian==
{{Noref section|date=Februari 2024}}
Djatikoesoemo meninggal dunia pada 4 Juli 1992 dalam usia 75 tahun di [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]] ([[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto|RSPAD Gatot Soebroto]]), Jakarta akibat serangan jantung. Presiden [[Soeharto]] dan Wakil Presiden [[Soedharmono|Sudharmono]] melayat ke rumah duka. Sudharmono merupakan anak didik Djati saat di Divisi Ronggolawe. Anak didik lainnya, Jenderal [[Try Sutrisno]] yang kala itu menjadi Panglima ABRI memimpin upacara penghormatan terakhir pemakaman KSAD pertama itu. Djati dimakamkan di Imogiri, makam keluarga raja-raja Jawa. Lima tahun kemudian, pada November 1997, Presiden Soeharto memberikan penghargaan untuk para mantan KSAD.
== Penghargaan ==
=== Tanda jasa{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2011|p=15}} ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Perintis.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Medali Veteran Perdamaian.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of Pius Ribbon Bar.gif|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (17 Agustus 1982)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]] (1978)<ref>{{Cite web|title=Penganugerahan bintang Eka Paksi Utama kepada Letjend (Purn) G.P.H.Jati kusumo yang dilakukan oleh Menhankam/Pangab Jend TNI M.Pangabean, di Aula Gedung Hankam Jakarta|url=https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000748870|website=onesearch.id|access-date=2023-05-21}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M II]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Perintis Kemerdekaan]]
| colspan="1"|Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia
| colspan="1"|[[:en:Order of Pope Pius IX|Knight of the Order of Pope Pius IX (K.P.O.)]] - Vatikan
|}
=== Pahlawan Nasional ===
Atas jasa dan perjuangannya GPH. Djatikusumo dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh presiden RI [[Megawati Soekarno Putri]] dengan No. SK 073/TK/2002 tanggal 6 November 2002 .[https://pahlawancenter.com/kanjeng-gusti-pangeran-harjo-kgph-djatikusumo/]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
== Referensi ==
{{reflist}}
'''Sumber referensi'''
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2011|title=Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke-1 s.d.Ke-26|volume=I|pages=|url=https://drive.google.com/file/d/1Ih0ChoFC3Mm-wzOxnZxg12y2oNzBAlPq/view}}
== Pranala luar ==
* [https://www.liputan6.com/news/read/44643/presiden-menganugerahkan-pahlawan-nasional-dan-bintang-jasa.html Presiden Menganugerahkan Pahlawan Nasional dan Bintang Jasa]
{{kotak mulai}}
{{s-mil}}
{{s-new}}
{{s-ttl | title = [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] | years = 1948—1949}}
{{s-aft | after = [[Abdul Harris Nasution]]}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi, dan Pariwisata]]
| tahun = 1959—1963
| pendahulu = Soekardan <br><small>''sebagai Menteri Perhubungan''
| pengganti = [[Hidajat Martaatmadja]]
}}
{{s-dip}}
{{kotak suksesi
| pendahulu = [[Mohamad Razif]]
| pengganti = [[Tan Sri HA Thalib Depati Santio Bowo]]
| tahun = Januari 1963—September 1963
}}
{{s-new}}
{{s-ttl | title = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Maroko|Duta Besar Indonesia untuk Maroko]] | years = 1965—1966}}
{{s-aft | after = Taufik Rachman Sudarbo}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Prancis|Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
| tahun = 1966—1968
| pendahulu = [[Tamsil (diplomat)|Tamzil Gelar Sutan Narajau]]
| pengganti = Harry Askari
}}
{{kotak selesai}}
{{Pahlawan Indonesia}}{{Menteri Perhubungan Indonesia}}{{Menteri Pariwisata Indonesia}}{{Kepala Staf TNI Angkatan Darat}}
{{DEFAULTSORT:Djatikoesoemo, Goesti Pangeran Harjo}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Pertimbangan Agung]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Malaysia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Maroko]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Perhubungan Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
|