Bena Baru, Sambaliung, Berau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
saya mengubah mengenai kondisi dan asal usul kampung bena baru dan beberapa keterangan lainnya semoga berguna bagi yang mempunyai kepentingan terima kasih.
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
{{kampung
|peta =
Baris 6 ⟶ 7:
|nama dati2 =Berau
|kecamatan =Sambaliung
|luas =... km<sup>2</sup>²
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km<sup>2</sup>²
}}
 
'''Bena Baru''' merupakan salah satu [[kampung]] yang ada di kecamatan [[Sambaliung, Berau|Sambaliung]], Kabupaten [[Kabupaten Berau|Berau]], provinsi [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]], dengan penduduk mayoritas suku Dayak Kenyah Badeng dan mayoritas beragama Kristen Protestan dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani ladang padi gunung, selain itu berkebun pisang dan coklat (kakao) serta tanaman sayur-mayur lainnya di sela-sela tanaman keras yang menjadi tanaman utama, warga kampung ini sangat menjujung tinggi adat istiadat dan budaya yang telah turunkan dari nenek moyang seperti acara adat kesenian baik tarian, ukiran, musik serta alat musik tradisional yang masih dijalani dan dikembangkan sampai sekarang, masyarakat di dalam kampung ini juga masih berpegang pada etika ada istiadat leluhur yang sangat menghargai / menghormat orang yang lebih tua dan yang dituakan dan disamping itu masyarakat di kampung ini memiliki hukum adat sendiri yang dipegang dari dan kembangkan sesuai dengan perkembangan zaman yang wajib diikuti oleh siapa yang masuk di dalam wilayah kampung bena baru.
 
Masyarakat kampung Bena baru ini berasal dari pedalaman Malinau dengan nama Long Bena yang pada masa tahun 1980an masih masuk dalam Kecamatan Pujungan Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur dengan akses hanya melalui sungai dengan medan yang sangat ekstrimekstrem karena aliran sungai yang sangat deras dan berbatu serta jarak tempuh yang sangat lama bahkan dapat memakan waktu berminggu minggu, sehingga banyak makan korban jiwa jika ingin berpergian ke kota atau hanya sekedarsekadar ke kecamatan sehingga pada tahun 1980 sampai dengan tahun 1983 penduduk dari kampung Long Bena berpindah ke Kampung Bena Baru yang ada sekarang dengan alasan untuk mendekatkan diri dengan Pendidikan dan pelayanan Kesehatan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, benar saja pada tahun 2014 putra putri kampung ini telah banyak yang menyandang gelar sarjana dalam berbagai disiplin ilmu dan perekonomian masyarakat lebih berkembang pesat.
 
<!--kampung Bena-Baru dihuni oleh oleh suku Dayak kenyah Badeng yang berasal dari Kabupaten Bulungan yang sekarang wilayahnya masuk Kabupaten Malinau, yang berpindah pada tahun 1983, nama Bena - baru berasal dari kata Bena yaitu nama sungai dan kampung lama yang ditinggalkan oleh penduduk kampung ini di daerah sebelumnya yang bernama Long Bena sehingga pemukiman yang baru ini diharapkan menjadi Bena yang baru dan membawa kehidupan yang baru dan lebih baik, penduduk kampung ini mayoritas beragama Kristen Protestan, berpencaharian Petani dengan ladang berpindah dan menanam kakau serta pisang sebagai tanaman keras disamping buah-buahan khas Kalimantan lainnya, kampung Bena-baru salah satu dari empat kampung yang dihuni oleh Dayak Kenyah Badeng di wilayah negara Indonesia selain itu ada kampung Binai di Kabupaten Bulungan Propinsi kalimantan timur, Kampung Long Bena di Kabupaten Malinau dan Kampung Beta'o di Kabupaten Malinau Kalimantan Timur, suku Dayak Kenyah Badeng ini lebih banyak masuk di wilayah serawak Malaysia seperti Kampung Data Kakus, Long Bia,Asap Koyan dan lain-lain yang penduduknya nota bene lebih banyak dari kampung-kampung yang ada di wilayah Indonesia.{{fact}}-->
 
 
{{Sambaliung, Berau}}
 
 
{{kelurahan-stub}}