Disinfektan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(21 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Disinfection liquid.JPG|rightka|thumbjmpl|150px|Cairan disinfektan]]
'''Disinfektan''' atau '''pengawajangkit''' adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya [[infeksi]] atau pencemaran oleh [[jasad renik]] atau [[obat]] untuk membasmi [[kuman|kuman penyakit]] .<ref name="DPNI">{{en}}Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. 2008.'' Kamus Besar Bahasa Indonesia''. Ed.4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</ref> Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh [[mikroorganisme]] yang terpapar secara langsung oleh disinfektan.<ref name="Purnawijayanti">Purnawijayanti HA. 2001. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.</ref><ref name="Havard">Havard CWH. 1990. Black’s Medical Dictionary 36th edition. USA: Barnes & Noble Books.</ref> Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.<ref name="Purnawijayanti"/> Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh [[spora bakteri]] sehingga dibutuhkan metode lain seperti [[sterilisasi]] dengan [[autoklaf]].<ref name="Darmadi">Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.</ref>
 
== Efektivitas ==
[[File:Desinfectqtion du banc de touche après un match de football contre la covid 19.jpg|thumb|penyemprotan disinfektan di stadion sebelum pagelaran sepakbola]]
Efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lama paparan, [[suhu]], konsentrasi disinfektan, [[pH]], dan ada tidaknya bahan pengganggu.<ref name="Purnawijayanti"/> pH merupakan faktor penting dalam menentukan efektivitas disinfektan, misalnya saja senyawa klorin akan kehilangan aktivitas disinfeksinya pada pH lingkungan lebih dari 10.<ref name="Purnawijayanti"/> Contoh senyawa pengganggu yang dapat menurunkan efektivitas disinfektan adalah senyawa organik.<ref name="Purnawijayanti"/>
 
== Jenis-Jenis ==
=== ''Klorin'' ===
Senyawa [[klorin]] yang paling aktif adalah [[asam hipoklorit]].<ref name="Purnawijayanti"/> Mekanisme kerjanya adalah menghambat [[oksidasi]] [[glukosa]] dalam [[sel]] mikroorganisme dengan cara menghambat [[enzim|enzim-enzim]] yang terlibat dalam [[metabolisme]] [[karbohidrat]] .<ref name="Purnawijayanti"/> Kelebihan dari disinfektan ini adalah mudah digunakan, dan jenis mikroorganisme yang dapat dibunuh dengan senyawa ini juga cukup luas, meliputi [[bakteri gram positif]] dan [[bakteri gram negatif]].<ref name="Purnawijayanti"/> Kelemahan dari disinfektan berbahan dasar klorin adalah dapat menyebabkan [[korosi]] pada pH rendah (suasana asam), meskipun sebenarnya pH rendah diperlukan untuk mencapai efektivitas optimum disinfektan ini.<ref name="Purnawijayanti"/> Klorin juga cepat terinaktivasi jika terpapar senyawa organik tertentu.<ref name="Purnawijayanti"/>
 
=== Iodin ===
[[Iodin]] merupakan disinfektan yang efektif untuk proses desinfeksi air dalam skala kecil.<ref name="Chandra">Chandra B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan, Indonesia: Penerbit Buku Kedokteran EGC.</ref> Dua tetes iodine 2% dalam larutan [[etanol]] cukup untuk mendesinfeksi 1 liter air jernih.<ref name="Chandra"/> Salah satu senyawa iodine yang sering digunakan sebagai disinfektan adalah [[iodofor]].<ref name="Purnawijayanti"/> Sifatnya stabil, memiliki waktu simpan yang cukup panjang, aktif mematikan hampir semua sel bakteri, namuntetapi tidak aktif mematikan spora, nonkorosif, dan mudah terdispersi.<ref name="Purnawijayanti"/> Kelemahan iodofor diantaranya aktivitasnya tergolong lambat pada pH 7 (netral) dan lebih dan mahal. Iodofor tidak dapat digunakan pada suhu lebih tinggi dari 49&nbsp;°C.<ref name="Purnawijayanti"/>
 
=== Alkohol ===
Baris 16 ⟶ 17:
 
=== Amonium Kuartener ===
[[Amonium kuartener]] merupakan garam [[ammonium]] dengan substitusi [[gugus alkil]] pada beberapa atau keseluruhan atom H dari ion NH4+nya.<ref name="Purnawijayanti"/>. Umumnya yang digunakan adalah [[:en:cetyl trimetil ammonium bromide]] (CTAB) atau lauril dimetil benzyl klorida.<ref name="Purnawijayanti"/>. Amonium kuartener dapat digunakan untuk mematikan bakteri gram positif, namuntetapi kurang efektif terhadap bakteri gram negatif, kecuali bila ditambahkan dengan sekuenstran (pengikat ion logam).<ref name="Purnawijayanti"/>. Senyawa ini mudah berpenetrasi, sehingga cocok diaplikasikan pada permukaan berpori, sifatnya stabil, tidak korosif, memiliki umur simpan panjang, mudah terdispersi, dan menghilangkan bau tidak sedap.<ref name="Purnawijayanti"/>.
Kelemahan dari senyawa ini adalah aktivitas disinfeksi lambat, mahal, dan menghasilkan residu.<ref name="Purnawijayanti"/>.
 
=== Formaldehida ===
[[Formaldehida]] atau dikenal juga sebagai formalin, dengan konsentasi efektif sekitar 8%.<ref name="Darmadi"/>. Formaldehida merupakan disinfektan yang bersifat [[karsinogenik]] pada konsentrasi tinggi namun tidak korosif terhadap metal, dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan pernapasan.<ref name="Darmadi"/>. Senyawa ini memiliki daya inaktivasi mikrobamikrob dengan spektrum luas. Formaldehida juga dapat terinaktivasi oleh senyawa organik.<ref name="Darmadi"/>.
 
=== Kalium permanganat ===
[[Kalium permanganat]] merupakan zat oksidan kuat namun tidak tepat untuk disinfeksi air.<ref name="Chandra"/>. Penggunaan senyawa ini dapat menimbulkan perubahan rasa, warna, dan bau pada air.<ref name="Chandra"/>. Meskipun begitu, senyawa ini cukup efektif terhadap bakteri ''[[Vibrio cholerae]]''.<ref name="Chandra"/>.
 
=== Fenol ===
[[Fenol]] merupakan bahan antibakteri yang cukup kuat dalam konsentrasi 1-2% dalam air, umumnya dikenal dengan lisol dan kreolin.<ref name="Darmadi"/><ref name="Sumawinata"/>. Fenol dapat diperoleh melalui distilasi produk minyak bumi tertentu.<ref name="Sumawinata"/>. Fenol bersifat toksik, stabil, tahan lama, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan iritasi, <ref name="Sumawinata"/> Mekanisme kerja senyawa ini adalah dengan penghancuran [[dinding sel]] dan presipitasi (pengendapan) protein sel dari mikroorganisme sehingga terjadi koagulasi dan kegagalan fungsi pada mikroorganisme tersebut.<ref name="Sumawinata">Sumawinata N. Senarai Istilah Kedokteran Gigi. Indonesia: Penerbit Buku Kedokteran EGC.</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 36 ⟶ 37:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.mansfield.ohio-state.edu/~sabedon/black12.htm Ohio State University lecture on Sterilization and Disinfection] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100724144955/http://www.mansfield.ohio-state.edu/~sabedon/black12.htm |date=2010-07-24 }}
* [http://www.housekeepingchannel.com/showarticle.php?id=253 What Germs Are We Killing? Testing and Classifying Disinfectants]
* [http://www.bccdc.org/downloads/pdf/epid/reports/CDManual_DisinfectntSelectnGuidelines_sep2003_nov05-03.pdf Disinfectant Selection Guide] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090823195546/http://www.bccdc.org/downloads/pdf/epid/reports/CDManual_DisinfectntSelectnGuidelines_sep2003_nov05-03.pdf |date=2009-08-23 }}
* [http://www.newton.dep.anl.gov/askasci/chem03/chem03856.htm Disinfectant and Non-Chlorine Bleach] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100601163950/http://www.newton.dep.anl.gov/askasci/chem03/chem03856.htm |date=2010-06-01 Office}}—Office of DOE Science Education
* [http://www.wien.gv.at/english/environment/protection/oekokauf/disinfectants/index.html The Viennese Database for Disinfectants (WIDES Database)]
 
{{Konsep dalam penyakit infeksius}}
 
[[Kategori:Disinfektan| ]]
[[Kategori:Mikrobiologi]]
[[Kategori:Disinfektan]]
[[Kategori:Kedokteran]]
[[Kategori:Disinfektan]]