<!-- Halaman ini hanya untuk uji coba menyunting dan dikosongkan secara berkala -->
Desa Lelea dikenal pula dengan pesta ngarot, sebuah aktivitas budaya yang sudah 300 tahunan lebih diselenggarakan oleh masyarakatnya setiap tahun. Ngarot adalah bagian kehidupan budaya masyarakat Lelea yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani atau penggarap sawah. Pesta ngarot ini dikenal pula dengan sebutan pesta kasinoman (pesta muda-muda) yang awalnya identik dengan pesta minum-minum. Adalah Kapol, seorang tokoh, sekaligus kuwu kedua yang memiliki gagasan pesta ngarot tersebut.
Pesta bagi masyarakat Lelea bukan hanya sekadar pesta, namun pesta ngarot memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Lelea, terutama dalam mempererat silaturahmi budaya. Ngarot diajdikan sebagai bentuk kepercayaan masyarakat terhadap apa yang mereka kerjakan dalam bertani. Penyelenggaraan ngarot berdampak pada kepercayaan diri masyarakat tani desa Lelea dalam menggarap sawah dan berkah panen yang melimpah.