Ki Getas Pandawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(48 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| pre-nominals = Ki Getas
| name = Pandawa
| post-nominals = {{jav|ꦥꦴꦟ꧀ꦝꦮ}}
| image =
| caption =
| predecessor = [[Bondan Kajawan]]
| successor = [[Ki Ageng Sela]]
| birth_name = Dyah Depok
| death_date =
| resting_place =
| residence =
| other_names =
| occupation =
| era =
| spouse =
| father = [[Bondan Kajawan]]
| mother = Nawangsih
}}
'''Ki Getas Pandawa''' adalah seorang tokoh masyarakat yang berasal dari [[Grobogan]]. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara; kakaknya [[Ki Ageng Wanasaba]], sedangkan adiknya [[Nyai Ageng Ngerang]].
== Awal kehidupan ==
Ki Getas Pandawa lahir dengan nama Dyah Depok, sebagai putra kedua dari pasangan Dyah Lembu Peteng dengan Dyah Nawangsih. Ia merupakan kakak kandung Rara Kasihan ([[Nyai Ageng Ngerang]]) dan adik kandung Dyah Dukuh ([[Ki Ageng Wanasaba]]). Menurut deksripsi dari babad, Ki Getas Pandawa tumbuh sebagai pemuda yang gemar mengembara, tetapi di sisi lain ia adalah pemuda yang lugu dan pemalu.<ref name=btj>{{Cite book|title=Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam sampai Tahun 1647|last=Olthof|first=W. L.|others=''Serat Babad Tanah Djawi wiwit saking Nabi Adam doemoegi ing taoen 1646'', kang dipoen besoet dening W.L. Olthof ing Leiden, Nederland rikala warsa 1941|date=2007|publisher=Narasi|year=|isbn=9791680477|edition=|location=Yogyakarta|pages=|oclc=220090178}}</ref><ref name=cnt>{{Cite book|title=Centhini, Tambangraras-Amongraga|last=Ranggasutrasna|first=Ki Ngabehi|last2=Darusuprapta|first2=|last3=Dr.|first3=Marsono,|last4=Centhini.|first4=Tim Penyadur Teks Naskah Suluk Tambangraras|date=1991-<2010>|publisher=Balai Pustaka|isbn=979407358X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=27465784}}</ref>
Ki Ageng Wanasaba adalah kakak kandung Ki Getas Pandawa, yang menikah dengan Dyah Plabawangi putri Ki Demang Selamerta. Mereka mendirikan paguron dan akhirnya pindah ke [[Wonosobo|Wanasaba]] sehingga dikenal sebagai priyagung Wanasaba. Adik perempuannya, Rara Kasihan sangat menekuni ilmu agama kemudian dinikahi oleh Ki Ageng Ngerang sehingga ia dijuluki Nyai Ageng Ngerang. Sedangkan, Ki Getas Pandawa lebih gemar mengembara dan berguru mencari jati diri. Pada usia tuanya Ki Getas Pandawa cenderung bertapa laku spiritual sambil bertani menggarap sawah. Dia tidak lagi mementingkan harta dan duniawi. Hasil pertaniannya kerap ia bagikan ke tetangga-tetangganya yang membutuhkan agar hidup berkecukupan.<ref name=btj/><ref name=cnt/>
== Silsilah ==
Ki Getas Pandawa menikah dengan Nyai Getas Pandawa, ia mempunyai putra yaitu Bagus Songgom nama kecil dari Ki Ageng Sela yang menikah dengan Nyai Bicak (Nyai Ageng Sela). Ia juga memiliki enam putri diantaranya Nyai Ageng Pakis, Nyai Ageng Purna, Nyai Ageng Kare, Nyai Ageng Wanglu, Nyai Ageng Bokong dan Nyai Ageng Adibaya. Silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut:
Dyah Lembu Peteng atau Bondan Kajawan menikah dengan Dyah Nawangsih memiliki tiga orang putra-putri:
# '''Dyah Dukuh / [[Ki Ageng Wanasaba]]'''
# '''Dyah Depok / Ki Getas Pandawa'''
# '''Rara Kasihan / [[Nyai Ageng Ngerang]]'''
# '''Ki Ageng Wanasaba''' berputra-putri:
## Ki Ageng Pandanaran / Pangeran Made Pandan menikah dengan Nyai Ageng Pandanaran berputra-putri:
### Ki Ageng Pakringan menikah dengan Rara Janten berputri:
#### Nyai Ageng
#### Nyai
### Ki Ageng Saba menikah dengan Nyai Ageng
#### '''[[Ki Juru Martani]] / Patih Mandaraka''' menikah dengan Ratu Mas Banten berputra:
##### Pangeran Mandura
##### Pangeran Juru Kiting
##### Pangeran Jagabaya
#### '''Nyai Sabinah''' menikah dengan Ki Ageng Pamanahan
# '''Ki Getas Pandawa''' berputra-putri:
## Ki Ageng Sela / Kyai Abdurrahman menikah dengan Nyai Bicak (Nyai Ageng Sela) berputra
### Nyai Ageng Lurung Tengah
### Nyai Ageng Saba
### Nyai Ageng Bangsri
### Nyai Ageng Jati
### Nyai Ageng Patanen
### Nyai Ageng Pakisdadu.
### '''[[Ki Ageng Enis|Ki Ageng Anis]] / Ki Ageng Laweyan''' menikah dengan Nyai Ageng Laweyan berputra:
#### '''[[Ki Ageng Pamanahan]]''' menikah dengan Nyai Sabinah
# '''Nyai Ageng Ngerang''' berputra-putri:
## Rara Kinasih / Nyai Bicak / Nyai Ageng Sela menikah dengan Ki Ageng Sela
## Ki Ageng Ngerang II berputra:
### Ki Ageng Ngerang III menikah dengan Dyah Ayu Panengah berputra:
#### '''[[Ki Panjawi|Ki Ageng Panjawi]]'''
Makam Ki Getas Pandawa saat ini telah direnovasi dan dipugar serta dijaga dengan baik oleh masyarakat sekitar, lokasinya berada di [[Kuripan, Purwodadi, Grobogan|Kelurahan Kuripan]], [[Purwodadi, Grobogan|Kecamatan Purwodadi]], [[Kabupaten Grobogan]]. Makam Ki Getas Pandawa biasa diziarahi oleh masyarakat sekitar Grobogan dan daerah lainnya bahkan orang-orang penting seperti kepala daerah ketika hendak memiliki hajat melakukan ziarah ke makam beliau, karena Ki Getas Pandawa merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Grobogan dan leluhur para raja tanah Jawa.
== Kepustakaan ==
* ''Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647''. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
* Moedjianto. 1987. ''Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram''. Yogyakarta: Kanisius
* H.J.de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. ''Kerajaan Islam Pertama di Jawa''. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
* Purwadi. 2007. ''Sejarah Raja-Raja Jawa''. Yogyakarta: Media Ilmu
== Referensi ==
{{reflist}}
{{islam-bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Ki Getas Pandawa}}
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Grobogan]]
|