Ahmad Shiddiq: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Biografi dan Karier dan Foto dan Infobox |
k →clean up: perbaikan kategori Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(26 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Unreferenced|date=Maret 2021}}
{{Infobox officeholder
|honorific_prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/haji) -->
|honorific suffix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|birth_date = 24 Januari 1926
|birth_place = [[Jember]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1991|1|23|1926|1|24}}
|image = Hasan Siddiq.jpg
|image_size = 200px
|name = Ahmad Shiddiq
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|order = ke-5
|predecessor = [[Ali Maksum]]
|successor = [[KH. Ali Yafie]]
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|term_start = [[1984]]
|term_end = [[1991]]
|office = Rais AM PBNU
}}
'''Ahmad Shiddiq''' ({{lahirmati|[[Jember]]|24|1|1926|Indonesia|23|1|1991}}) adalah tokoh [[Nahdlatul Ulama]] yang pernah menjabat sebagai Rais Aam Syuriah pada tahun 1984 hingga 1991.
Achmad ditinggal abahnya dalam usia 8 tahun. Dan sebelumnya pada usia 4 tahun, Achmad sudah ditinggal ibu kandungnya yang wafat ditengah perjalanan di laut, ketika pulang dari menunaikan ibadah haji. Jadi, sejak usia anak-anak, Kyai Achmad sudah yatim piatu. Karena itu, Kyai Mahfudz Shiddiq kebagian tugas mengasuh Achmad, sedangkan Kyai Halim Shiddiq mengasuh Abdullah yang masih berumur 10 tahun. Ada yang menduga, bahwa bila Achmad terkesan banyak mewarisi sifat dan gaya berfikir kakaknya (Kyai Mahfudz Shiddiq). Kyai Achmad memiliki watak sabar, tenang dan sangat cerdas. Wawasan berfilkirmya amat luas baik dalam ilmu agama maupun pengetahuan umum.▼
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan awal ===
▲KH. Achmad
Setelah waktu berlalu, Kyai Mahfudz mengirim Achmad untuk menimba ilmu di [[Pondok Pesantren Tebuireng|Tebuireng]]. Semasa di Tebuireng, Kyai Hasyim melihat potensi kecerdasan pada Achmad, sehingga, kamarnya pun dikhususkan oleh Kyai Hasyim. Achmad dan beberapa putra-putra kyai dikumpulkan dalam satu. kamar.
Pribadinya yang tenang itu. menjadikan Kyai Achmad disegani oleh teman-temannya. Gaya bicaranya yang khas dan memikat sehingga dalam setiap khitobah, banyak santri yang mengaguminya. Selain itu, Kyai Achmad juga seorang kutu buku/ kutu kitab (senang baca). Di pondok Tebuireng itu pula, Kyai Achmad berkawan dengan Kyai Muchith Muzadi. Yang kemudian hari menjadi mitra diskusinva dalam merumuskan konsep-konsep strategis, khususnya menyangkut ke-NU-an, seperti buku Khittah Nandliyah, Fikroh Nandliyah, dan sebagainya.▼
▲
Kecerdasan dan kepiawaiannya berpidato, menjadikan Achmad sangat dekat hubungannya dengan [[Wahid Hasyim]]. Kyai Wahid telah
== Pendidikan ==
* Santri [[Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah]]
* Santri [[Pondok Pesantren Tebuireng]]
== Karier
[[Berkas:K. Achmad Shiddiq.jpg|jmpl|Potret K. Achmad Shiddiq sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 1956–1959 dari partai Nahdlatoel Oelama daerah pemilihan Djawa Timoer.]]
▲Ketokohan Kyai Achmad terbaca masyarakat sejak menyelesaikan belajar di pondok di Tebuireng, Kyai Achmad Shiddiq muda mulai aktiv di GPII (Gabungan Pemuda Islam Indonesia) Jember. Karirnya di GPII melejit sampai di kepengurusan tingkat Jawa Timur, dan pada Pemilu 1955, Kyai Achmad terpilih sebagai anggota DPR Daerah sementara di Jember.
Perjuangan Kyai Achmad dalam mempertahankan kemerdekaan ’45 dimulai dengan jabatannya sebagai Badan
Pengabdiannya di pemerintahan dimulai sebagai kepala KUA (Kantor Urusan Agama) di [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]]. Saat itu di departemen Agama dikuasai oleh tokoh-tokoh NU. Menteri Agama adalah KH. Wahid Hasyim (NU). Dan
Di NU sendiri,
{{Kotak_mulai}}
{{s-islam}}
▲Pengabdiannya di pemerintahan dimulai sebagai kepala KUA (Kantor Urusan Agama) di Situbondo. Saat itu di departemen Agama dikuasai oleh tokoh-tokoh NU. Menteri Agama adalah KH. Wahid Hasyim (NU). Dan karirnya di pemerintahan melonjak cepat. Dalam waktu singkat, Kyai Achmad Shiddiq menjabat sebagai kepala, kantor Wilayah Departemen Agama di Jawa Timur.
▲Di NU sendiri, karir Kyai Achmad bermula di Jember. Tak berapa lama, Kyai Achmad sudah aktif di kepengurusan tingkat wilayah Jawa Timur, sehingga di NU saat itu ada 2 bani Shiddiq yaitu: Kyai Achmad dan Kyai Abdullah (kakaknya). Bahkan pada Konferensi NU wilayah berikutnya, pasangan kakak beradik tersebut dikesankan saling bersaaing dan selanjutnya Kyai Achmad Shiddiq muncul sebagai ketua wilayah NU Jawa Timur
{{kotak suksesi|jabatan=''Rais Am Syuriah''<br />[[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|PB Nahdlatul Ulama]]|pendahulu=[[Ali Maksum|K.H. Ali Ma’shum]]|pengganti=[[Ali Yafie|K.H. Ali Yafie]]|tahun=1984-1991}}
{{Kotak selesai}}
{{Authority control}}
{{indo-bio-stub}}▼
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jember]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Ambulu]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Rais Aam Syuriyah PBNU]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
|