Mitsubishi A6M Zero: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k rrt
Rarazahra1997 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(14 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
'''Mitsubishi A6M Zero''' adalah [[pesawat tempur]] jarak jauh yang dioperasikan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] dari tahun 1940 hingga 1945. [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] menyebutnya "Zero" sejak [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] mulai memakai pesawat ini pada tahun 1940. Nama Jepang untuk pesawat ini adalah {{nihongo|Rei-shiki kanjō sentōki|零式艦上戦闘機|Pesawat Tempur Kapal Induk Tipe 0}}. [[Nama Sekutu untuk pesawat terbang Jepang dalam Perang Dunia II|Kode resmi Sekutu]] adalah ''Zeke''.
 
Ketika baru mulai dioperasikan pada [[Perang Dunia II]], Zero dianggap pesawat terbang berbasis [[kapal induk]] paling mumpuni di dunia, berkat daya manuver yang sangat baik dan jangkauan terbang yang sangat jauh.<ref name="Hawks">Hawks, Chuck. [http://www.chuckhawks.com/best_fighter_planes.htm "The Best Fighter Planes of World War II."] ''chuckhawks.com.'' Diakses: 18 January 2007.</ref> Pada masa awal operasinya, Zero memperoleh reputasi legendaris sebagai pesawat untuk [[pertarungan udara]], rasio bunuh 12 banding 1.<ref name= "Thompson with Smith p. 231.">Thompson with Smith 2008, p. 231.</ref> Namun pada pertengahan 1942, kombinasi taktik-taktik baru bersamaan mulai dipakainya peralatan yang lebih baik memungkinkan pilot Sekutu menghadapi pesawat Zero pada kedudukan lebih seimbang.<ref>Mersky, Peter B. (Cmdr. USNR). [http://www.ibiblio.org/hyperwar/USMC/USMC-C-Aces/index.html "Time of the Aces: Marine Pilots in the Solomons, 1942–1944."] ''ibiblio.org''. Diakses 18 January 2007.</ref> Dinas Udara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang juga sering menggunakan pesawat Zero sebagai pesawat tempur berbasis darat. Pada tahun 1943, kelemahan inheren dalam desain serta ketidakmampuan mengembangkan [[mesin pesawat]] yang lebih bertenaga membuat Zero makin kurang efektif melawan pesawat tempur musuh tipe baru yang makin mendekati daya manuver Zero, serta dilengkapi daya tembak lebih besar, pelat perisai, serta kecepatan yang lebih baik. Meski Mitsubishi A6M sudah ketinggalan zaman pada tahun 1944, Jepang tidak pernah sepenuhnya mengganti pesawat ini dengan tipe pesawat lebih baru. Pada tahun-tahun terakhir [[Perang Pasifik]], Zero dipakai dalam operasi-operasi ''[[kamikaze]]''.<ref>Willmott 1980, pp. 40–41.</ref> Semasa Perang Dunia II berlangsung, Jepang memproduksi lebih banyak pesawat Zero dibandingkan produksi pesawat jenis lainnya.<ref name= " Angelucci and Matricardi p. 138.">Angelucci and Matricardi 1978, p. 138.</ref>
 
== Desain dan pengembangan ==
[[Berkas:A6M3 Munda 1943.jpg|thumbjmpl|Rongsokan Mitsubishi A6M3 Zero di Lapangan Terbang Munda, Solomons Tengah, 1943]]
[[Berkas:Japanese Zero.jpg|thumbjmpl|Foto A6M2 Zero (tahun 2004)]]
[[Berkas:A6M3 Zuikaku Rabaul.jpg|thumbjmpl|Pesawat-pesawat A6M2 dan A6M3 Zero di atas kapal induk ''[[Zuikaku]]'' sebelum menjalankan misi ke Rabaul]]
 
Pesawat tempur [[Mitsubishi A5M]] baru saja memasuki masa dinas pada awal 1937 ketika [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] mulai mencari pesawat penggantinya. Pada Mei 1937, angkatan laut menerbitkan spesifikasi pesawat tempur baru berbasis kapal induk 12-Shi, dan menyampaikannya [[Nakajima Aircraft Company|Nakajima]] dan [[Mitsubishi]]. Kedua perusahaan tersebut mulai membuat desain awal, sementara mereka menunggu persyaratan lebih terinci yang akan disampaikan beberapa bulan kemudian.
 
Berdasarkan pengalaman A5M di Cina, angkatan laut mengirimkan persyaratan yang diperbarui pada Oktober 1937, di antaranya mengharuskan kecepatan terbang 370 mil per jam, dan kemampuan menanjak 3.000 m (9.840 kaki) dalam 3,5 menit. Dilengkapi [[tanki rurut]], angkatan laut menginginkan pesawat yang dapat bertahan terbang selama dua jam pada kecepatan normal, atau 6 hingga 8 jam pada kecepatan jelajah ekonomis. Persenjataan terdiri dari dua [[meriam]] 20 &nbsp;mm, dua [[senapan mesin]] 7,7 &nbsp;mm (0,303 inci), dan dua bom 30 &nbsp;kg atau 60 &nbsp;kg. Semua pesawat harus dipasangi satu set radio lengkap, ditambah [[radio pencari arah]] untuk navigasi jarak jauh. Daya manuver setidaknya harus setara dengan A5M, sementara rentang sayap harus kurang dari 12 m agar dapat digunakan di atas kapal induk. Semua spesifikasi harus terpenuhi dengan memakai mesin-mesin yang sudah ada, sekaligus berarti pembatasan pada desain secara signifikan. Mesin pesawat Zero jarang dapat mencapai 1.000 daya kuda (750 kilowatt) pada semua varian yang diproduksi.
 
Tim Nakajima menganggap persyaratan pesawat tempur baru itu mustahil dapat diwujudkan, dan menarik diri dari persaingan dengan Mitsubishi pada Januari 1938. Kepala perancang pesawat Mitsubishi, [[Jiro Horikoshi]] berpendapat persyaratan pesawat baru itu dapat dipenuhi, asalkan bobot pesawat dibuat seringan mungkin. Desain pesawat ini menerapkan semua kemungkinan upaya penghematan bobot. Sebagian besar dari pesawat dibuat dari logam sangat rahasia [[paduan aluminium 7075]] yang dikembangkan oleh [[Sumitomo Metal Industries]] pada tahun 1936. Paduan aluminium itu disebut Extra Super [[Duralumin]] (ESD) yang lebih ringan dan lebih kuat dari paduan-paduan aluminium lainnya (misalnya 24S alloy) yang dipakai waktu itu. Namun ESD lebih rapuh dan rawan karat<ref>Yoshida, Hideo.[http://sciencelinks.jp/j-east/article/200603/000020060306A0019800.php "History of wrought aluminum alloys for transportation."] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120313120600/http://sciencelinks.jp/j-east/article/200603/000020060306A0019800.php |date=2012-03-13 }} ''Sumitomo Light Metal Technical Reports 2005 (Sumitomo Light Metal Industries, Ltd., Japan),'' Volume 46, Issue 1, pp. 99–116. Diakses 15 April 2011</ref> Kelemahan tersebut diimbangi dengan memberi [[Zinc chromate|lapisan antikarat]] setelah pesawat selesai dibuat. Pelat perisai tidak dipasang untuk melindungi pilot, mesin, atau titik-titik kritis pada pesawat. Pesawat ini juga tidak dilengkapi [[tangki bahan bakar swarapat]] yang sudah umum pada waktu itu. Tidak adanya pelat perisai membuat pesawat Zero lebih ringan, memiliki daya manuver lebih baik, dan jangkauan terbang lebih jauh dibandingkan pesawat tempur bermesin tunggal lainnya semasa Perang Dunia II. Pesawat Zero dapat mencari sasaran hingga ratusan mil jauhnya, menantangnya untuk duel udara, dan masih dapat kembali ke kapal induk atau pangkalan yang masih ratusan mil jauhnya. Namun upaya meringankan bobot pesawat dengan tidak memasang pelat perisai menyebabkan pesawat ini mudah terbakar dan meledak bila terkena tembakan lawan.<ref>Tillman p. 5, 6, 96</ref>
 
Sebagai pesawat terbang sayap tunggal dengan [[kantilever]] untuk pemasangan sayap bawah yang dilengkapi [[roda pendaratan]] dapat ditarik masuk, dan kokpit tertutup, Zero adalah salah satu pesawat termodern di dunia ketika baru selesai dibuat. Pesawat ini memiliki sayap kecepatan rendah dengan gaya angkat cukup besar dan [[beban sayap]] sangat rendah. Dikombinasikan dengan bobot yang sangat ringan, pesawat ini memiliki [[stal|kecepatan stal]] sangat rendah, di bawah {{convert|60|kn|km/h mph|abbr=on}}. Keiistimewaan tersebut menjadi alasan utama pesawat Zero memiliki kemampuan manuver yang fenomenal, dan dapat mengungguli semua pesawat tempur Sekutu dari zamannya. Model-model awal dilengkapi dengan [[tab servo]] pada kedua [[aileron]] setelah para pilot mengeluh gaya kontrol menjadi terlalu berat ketika pesawat berada pada kecepatan di atas {{convert|300|km/h}}. Pemasangan tab servo tidak dilanjutkan pada model-model selanjutnya setelah diketahui gaya kontrol lebih ringan menyebabkan pilot memberi tekanan berlebihan pada sayap sewaktu melakukan manuver berbahaya.<ref>Yoshimura 1996, p. 108.</ref>
 
Desain pesawat Zero pernah dituduh sebagai jiplakan terang-terangan dari pesawat tempur Amerika Serikat dan komponennya yang diekspor ke Jepang pada tahun 1930-an, khususnya pesawat tempur [[Vought V-141|Vought V-143]]. [[Vought|Chance Vought]] menjual prototipe dan diagram V-143 kepada Jepang pada tahun 1937. Ketika kepadanya diperlihatkan sebuah pesawat Zero hasil sitaan pada tahun 1943, [[Direktur utama|Presiden Direktur]] Vought Eugene Wilson mengaku, "[Aku melihat] di sebuah Vought V&nbsp;142 {{sic}} atau pesawat yang serupa benar dengannya, buatan Jepang," sementara mesinnya jelas-jelas Chance Vought, ruang penyimpanan roda pendaratan pada pangkal sayap berasal dari Northrop, perancang-perancang Jepang bahkan menyalin stempel inspeksi dari suku cadang tipe Pratt & Whitney."<ref name="Fernandez1983pp107-108">Fernandez 1983, pp. 107–108.</ref> Meski penjualan V-143 sepenuhnya legal,<ref name="Fernandez1983pp107-108"/><ref name="Angel p436">Angelucci and Bowers 1987, p. 436.</ref> Wilson nantinya mengakui bahwa<ref name="Fernandez1983pp107-108"/> konflik kepentingan dapat terjadi pada ekspor teknologi militer. Sebenarnya tidak ada hubungan signifikan antara V-143 dan Zero buatan Jepang. V-143 adalah desain pesawat gagal yang telah ditolak oleh Korps Udara [[Angkatan Darat Amerika Serikat]] dan beberapa pelanggan di luar negeri. Zero dan V-143 hanya memiliki kesamaan superfisial dalam bentuk. Tuduhan pesawat Zero sebagai hasil jiplakan terbukti meragukan.<ref name="Angel p436"/><ref name="AI Oct73p199-0">''Air International'' October 1973, pp. 199–200.</ref>
 
== Penamaan ==
Baris 48:
 
== Sejarah operasional ==
[[Berkas:Zero Akagi Dec1941.jpg|thumbjmpl|Mitsubishi A6M2 "Zero" Model 21 lepas landas dari kapal induk pesawat [[Kapal induk pesawat Jepang Akagi|Akagi]] sewaktu melakukan penyerbuan ke [[Serangan Pearl Harbor|Pearl Harbor]].]]
[[Berkas:A6M taking off during Battle of Santa Cruz Islands 1942.jpg|thumbjmpl|A6M lepas landas sewaktu Pertempuran Kepulauan Santa Cruz (1942)]]
[[Berkas:A6M2 Cockpit.jpg|thumbjmpl|Kokpit (konsol lambung kanan) sebuah A6M2 yang rusak dalam Serangan Pearl Harbor setelah jatuh di Building 52<ref>{{cite web |url=http://mason.gmu.edu/~jlillard/Design_Assign.htm |title=Background |publisher=Finding the Kam Zero |accessdate=2013-07-12}}</ref> di [[Fort Kamehameha]], Oahu, 7 Desember 1941. Pilot NAP1/c Takeshi Hirano tewas; kode ekor pesawat: "AI-154".]]
[[Berkas:AkutanZero1.jpg|thumbjmpl|[[Zero Akutan]] sedang diinspeksi oleh personel militer Amerika Serikat di [[Pulau Akutan]], 11 Juli 1942.]]
 
Pesawat-pesawat Zero pertama (A6M2 ''pre-series'') mulai beroperasi pada Juli 1940.<ref name="Matricardi p. 88">Matricardi 2006, p. 88.</ref> Pada 13 September 1940, pesawat-pesawat Zeros mencatat kemenangan pertama pertempuran udara-ke-udara setelah 13 pesawat A6M2 pimpinan Letnan Saburo Shindo menyerang 27 pesawat [[Polikarpov I-15]] dan I-16 buatan Rusia milik Angkatan Udara Cina Nasionalis. Semua pesawat tempur Cina Nasional ditembak jatuh tanpa Jepang mengalami kerugian sebuah pesawat pun. Pada saat ditarik mundur setahun kemudian, pesawat Zero telah berhasil menembak jatuh 99 pesawat Cina<ref>Glancey 2006, p. 170.</ref> (266 pesawat menurut sumber-sumber lain).<ref name="Matricardi p. 88"/>
Baris 57:
Pada saat dilancarkannya [[Serangan Pearl Harbor]] sejumlah 420 pesawat Zero aktif beroperasi di Pasifik. Model 21 basis kapal induk adalah tipe Zero yang dipakai menghadapi pesawat Amerika Serikat. Pesawat Zero model 21 memiliki jarak terbang luar biasa, sejauh lebih dari 2.600&nbsp;km (1.600&nbsp;mil). Pesawat ini dapat menjangkau sasaran-sasaran yang jauh dari kapal induk, lebih jauh dari kemampuan yang diharapkan sebelumnya. Zero dapat mendatangi medan pertempuran yang begitu jauh jaraknya sehingga komandan-komandan Sekutu merasakan pesawat-pesawat Zero yang datang jumlahnya lebih banyak dari jumlah sebenarnya.<ref name="Gunston p. 162.">Gunston 1980, p. 162.</ref>
 
Pesawat Zero dengan cepat mendapat reputasi sebagai pesawat tempur yang menakutkan. Berkat kombinasi daya manuver yang luar biasa dan daya tembaknya, pesawat Zero dengan mudah dapat menyelesaikan kumpulan pesawat tempur campuran milik Sekutu yang dikirim ke Pasifik pada tahun 1941. Zero terbukti sebagai musuh yang tangguh bahkan untuk [[Supermarine Spitfire]]. Meski terbang tidak secepat pesawat tempur Inggris, pesawat Zero dapat mengecoh Spitfire dengan mudahnya, dapat terus menerus menanjak pada sudut sangat curam, dan dapat berada di udara tiga kali lipat lebih lama.<ref name="Spick p.165">Spick 1997 p. 165.</ref>
 
Namun Sekutu segera mengembangkan taktik untuk mengatasi Zero. Pesawat Zero sangat lincah, meladeni pertarungan udara tradisional dengan sebuah Zero kemungkinan akan berakhir dengan fatal. Ketika menjadi lawan Zero, pesawat sebaiknya menukik dalam kecepatan tinggi dari atas, memberondong sejumlah tembakan, lalu menanjak kembali hingga di ketinggian. (Serentetan pendek tembakan dari senapan mesin berat atau meriam sering sudah cukup untuk menjatuhkan pesawat Zero yang rapuh). Taktik "''boom-and-zoom''" (menembak lalu kabur) seperti ini terbukti sukses dalam [[Teater Cina Burma India Perang Dunia II|Teater Cina Burma India]] (CBI) oleh "[[Flying Tigers]]" dari American Volunteer Group (AVG) ketika melawan pesawat terbang Angkatan Darat Jepang yang memiliki daya manuver serupa seperti [[Nakajima Ki-27]] ''Nate'' and [[Nakajima Ki-43|Ki-43 ''Oscar'']]. Pilot-pilot AVG dilatih untuk memanfaatkan sebaik-baiknya keunggulan [[Curtiss P-40|P-40]] yang kukuh, bersenjata berat, secara umum lebih cepat dalam menukik dan terbang datar pada ketinggian rendah, serta kemampuan guling yang baik.<ref>Rossi, J. R. [http://www.flyingtigersavg.22web.net/tiger2.htm "Chuck Older's Tale: Hammerhead Stalls and Snap Rolls, Ditulis pada pertengahan 1980-an."] ''AFG: American Volunteer Group, The Flying Tigers,'' 1998. Diakses 5 Juli 2011.</ref>
 
Manuver penting lainnya disebut "[[Thach Weave]]" (Anyaman Thach) yang diciptakan oleh Mayor Udara [[John S. Thach|John S. "Jimmy" Thach]]. Dua pesawat terbang dalam formasi, terpisah dengan jarak 60&nbsp;m (200&nbsp;kaki) satu sama lainnya. Bila ekor salah satu pesawat dikunci oleh pesawat Zero, maka dua pesawat tersebut akan terbang saling bersilangan, memotong arah terbang satu sama lainnya. Bila pesawat Zero terus mengikuti pesawat target yang dikuncinya, maka pesawat Zero itu akan berada dalam posisi tembak [[wingman]] pesawat target. Taktik ini pertama kali dipakai dengan hasil baik selama [[Pertempuran Midway]], dan setelah itu di atas [[Kepulauan Solomon]], dabdan berakibat pada tewasnya penerbang berpengalaman Jepang dalam jumlah besar. Kualitas keterampilan penerbang lawan yang harus dihadapi penerbang Sekutu makin menurun, dan akhirnya menjadi faktor penting kemenangan Sekutu. Tewasnya penerbang berpengalaman dalam jumlah besar [[Pertempuran Laut Karang]] dan Pertempuran Midway tidak dapat digantikan oleh Jepang, dan menjadi pukulan berat bagi kekuatan kapal induk Jepang.<ref>Holmes 2011, p. 314.</ref><ref>Thruelsen p. 173, 174</ref>
 
Sebaliknya, pesawat-pesawat tempur Sekutu memiliki desain yang kukuh dan dapat melindungi penerbangnya.<ref name="life1942110986"/> Penerbang jagoan Saburo Sakai menjelaskan ketangguhan pesawat-pesawat tahap awal Grumman sebagai faktor yang menghalangi diperolehnya supremasi udara oleh pesawat Zero: {{quote|Aku yakin sekali dengan kemampuanku menghancurkan pesawat [[Grumman]] itu dan memutuskan untuk menghabisi pesawat musuh itu hanya dengan senapan mesin kaliber 7,7 mm yang kumiliki. Aku menyetel meriam 20 mm pada posisi ''off'' (tembak), dan terbang mendekat. Untuk alasan yang aneh, bahkan setelah aku menghujani sekitar lima atau enam ratus rentetan langsung ke arah Grumman itu, pesawat itu tidak jatuh, tapitetapi terus terbang! Aku pikir ini sangat aneh--tidak pernah terjadi sebelumnya--dan aku memperkecil jarak antara pesawatku dengan pesawat musuh hingga hampir-hampir aku dapat meraihnya dan menyentuh Grumman itu. Aku terkejut melihat kemudi belok dan ekor Grumman tercabik-cabik, tampak seperti sobekan kain rombeng. Dengan pesawat dalam keadaan seperti itu, tidak heran kalau pilotnya sudah tidak lagi mampu melawan! Tapi sebuah pesawat Zero yang tertembak dengan jumlah peluru yang sama pastinya sudah jadi sebuah bola api sekarang.<ref>[http://www.acepilots.com/planes/f4f_wildcat.html "Saburo Sakai: 'Zero'."] ''acepilots.com.'' Diakses 13 Oktober 2010.</ref>}}
 
Setelah [[Lockheed P-38 Lightning]], [[Grumman F6F Hellcat]], dan [[Vought F4U Corsair]] yang lebih bertenaga tampil di medan perang Pasifik, pesawat Zero yang memakai mesin bertenaga rendah, dipaksa keras untuk mampu bersaing. Pada pertempuran dengan F6F atau F4U, satu-satunya hal positif yang dapat dikatakan mengenai Zero pada tahap perang ini adalah kemampuan manuver yang sama baiknya dibandingkan sebagian besar pesawat lawan, bila pesawat Zero itu berada di tangan pilot yang terampil.<ref name="Gunston p. 162."/> Meskipun demikian, di tangan pilot mahir, Zero masih bisa mematikan.
Baris 70:
 
=== Opini Sekutu ===
[[Berkas:Recognition of the Japanese Zero Fighter.ogv|thumbjmpl|thumbtime=11:55|''[[Recognition of the Japanese Zero Fighter]]'' (1943)]]
 
Pihak militer Amerika Serikat menemukan sejumlah besar karakteristik khas A6M setelah mereka menemukan kembali spesimen pesawat Zero dalam keadaan sebagian besar masih utuh di [[Pulau Akutan]], [[Kepulauan Aleut]]. Pesawat tersebut diberi nama [[Zero Akutan]] karena ditemukan di Pulau Akutan. Dalam penyerangan di atas Dutch Harbor, 4 Juni 1942, sebuah pesawat tempur A6M terkena tembakan dari darat. Setelah mengalami kebocoran oli, Sersan Satu Udara Tadayoshi Koga mendarat darurat di Pulau Akutan, kira-kira 20 mil timur laut Dutch Harbor. Pesawatnya terjungkir di tanah berlumpur. Koga tewas seketika akibat cedera kepala, tapitetapi pesawatnya yang relatif tidak mengalami kerusakan ditemukan lebih dari sebulan kemudian oleh sebuah tim penyelamatan dan dikapalkan ke [[Pangkalan Udara Angkatan Laut North Island]], tempatnya menjalani uji terbang. Pesawat A6M yang sudah diperbaiki tidak hanya menunjukkan kekuatannya, namun juga defisiensi dalam desain dan kinerja.<ref name="life1942110986">Wilcox 1942, p. 86.</ref><ref>Jablonski, Edward. ''Airwar.'' New York: Doubleday & Co., 1979. ISBN 0-385-14279-X.</ref>
 
Menurut evaluasi para pakar, pesawat Zero Akutan hanya berbobot kira-kira 2.360 &nbsp;kg (5.200 pon) dalam keadaan terisi penuh, hanya sekitar setengah dari bobot pesawat tempur Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat itu "dibangun bagaikan sebuah jam yang sangat bagus"; Zero dibangun dengan [[paku keling kepala terbenam]], dan bahkan senapan-senapan dibenamkan pada sayap. Panel instrumen adalah sebuah "keajaiban dari kesederhanaan ... tanpa instrumen berlebih-lebihan yang membingungkan [pilot]." Hal yang paling mengesankan bagi para pakar adalah badan pesawat dan sayap yang dibangun sebagai satu kesatuan, tidak seperti metode orang Amerika yang membangunnya secara terpisah lalu menyambungnya. Metode Jepang lebih lambat, namun menghasilkan struktur sangat kuat dan daya manuver jarak dekat yang lebih baik.<ref name="life1942110986"/>
 
Kapten [[Eric Brown (pilot)|Eric Brown]], Kepala Pilot Uji Angkatan Laut Kerajaan Bersatu mengingat bahwa dirinya sangat terkesan dengan pesawat Zero selama melakukan uji terbang Zero Akutan. "Aku kira aku belum pernah menerbangkan sebuah pesawat tempur yang dapat menandingi kemampuan berbelok pesawat Zero itu. Zero adalah pesawat paling jagoan di antara pesawat jagoan, sekaligus pesawat terbaik di dunia hingga pertengahan 1943."<ref name="Thompson with Smith p. 231."/> Pilot uji Amerika Serikat merasakan kemudi pesawat Zero "sangat ringan" pada {{convert|320|km/h}}, namun makin berat pada kecepatan tinggi (di atas 348&nbsp;km/jam atau 216 mil/jam) untuk melindungi terhadap kegagalan sayap.<ref name="Green and Swanborough 2001">Green and Swanborough 2001</ref> Pada manuver kecepatan tinggi, Zero tidak dapat menandingi pesawat Sekutu, dan rendahnya [[Vne#VNE|batas kelajuan]] (V<sub>NE</sub>) membuat pesawat ini mudah diserang ketika menukik. Meskipun tetap stabil walaupun ringan, pesawat ini dirancang semata-mata untuk menyerang, lebih mementingkan kemampuan terbang jarak jauh serta kemampuan manuver dan daya tembak, namun mengorbankan perlindungan terhadap pilotnya. Sebagian besar pesawat Zero tidak memiliki tangki swarapat atau pelat perisai.<ref name="life1942110986"/>
 
== Varian ==
[[Berkas:Type zero fighter en-hierarchy.png|730px|center|pus]]
 
=== A6M1, Prototipe Tipe 0 ===
Prototipe pertama A6M1 selesai pada Maret 1939, ditenagai oleh mesin [[Mitsubishi Zuisei]] 13 berkekuatan 580&nbsp;kW (780&nbsp;hp) yang dipasangi propeler berbilah dua. Pesawat pertama kali terbang pada 1 April, dan lulus uji terbang dalam jangka waktu sangat pendek. Pada September 1939, pesawat prototipe sudah diserahterimakan kepada pengujian angkatan laut sebagai Pesawat Tempur Kapal Induk A6M1 Tipe 0, hanya dengan satu-satunya perubahan berupa penggantian propeler dari propeler berbilah dua menjadi propeler berbilah tiga untuk mengatasi masalah getaran.
 
=== A6M2 Tipe 0 Model 11 ===
Ketika angkatan laut sedang menguji dua prototipe pertama, mereka menyarankan agar prototipe ketiga dipasangi mesin [[Nakajima Sakae]] 12 berkekuatan 700&nbsp;kW (940&nbsp;hp). Mitsubishi sebetulnya memiliki mesin sendiri pada kelas ini yang diberi nama [[Mitsubishi Kinsei|Kinsei]], sehingga mereka agak enggan memakai produk Sakae. Meskipun demikian, ketika A6M2 pertama selesai pada Januari 1940, tenaga ekstra mesin Sakae terbukti mendorong kinerja Zero jauh di atas spesifikasi orisinal.
 
Versi baru ini begitu menjanjikan sehingga angkatan laut membangun 15 buah pesawat yang langsung dikirim ke Cina sebelum uji terbang selesai. Pesawat-pesawat tersebut tiba di [[Manchuria]] pada Juli 1940, dan diterjunkan dalam pertempuran di atas [[Chungking]] pada bulan Agustus. Di langit atas Chungking, mereka terbukti bukan tandingan untuk [[Polikarpov I-16]] dan [[Polikarpov I-153|I-153]] yang sebelumnya pernah merepotkan A5M yang digunakan saat itu. Pada suatu pertarungan udara, 13 pesawat Zero menembak jatuh 27 pesawat I-15 dan I-16 hanya dalam tiga menit, tanpa korban satu pun di pihak pesawat Jepang. Setelah mendengar laporan keberhasilan Zero, angkatan laut dengan segera memesan A6M2 agar diproduksi sebagai Pesawat Tempur Kapal Induk Tipe 0 Model 11. Namun di Amerika Serikat, laporan mengenai kinerja Zero terkena penyaringan. Sebagian besar pejabat militer Amerika Serikat menolak laporan tentang keunggulan pesawat Zero. Mereka beranggapan Jepang mustahil dapat membangun pesawat seperti itu.
 
=== A6M2 Tipe 0 Model 21 ===
[[Berkas:Carrier shokaku.jpg|thumbjmpl|leftkiri|A6M2 "Zero" Model 21 (tampak depan) di atas dek ''[[Shokaku]]'' sebelum penyerangan ke Pearl Harbor, pagi 7 December 1941(''Shokaku'' dikenali dari garis putih di badan pesawat persis di depan ekor). Foto ini kemungkinan diambil ketika dilancarkannya serangan kedua. Foto asli dipotret di Attu pada tahun 1943]]
[[Berkas:SantaCruzShokakuAircraft prepare to launch from Japanese carrier Shōkaku during Battle of the Santa Cruz Islands, 26 October 1942 (80-G-176150).jpg|thumbjmpl|Mitsubishi A6M2 "Zero" Model 21 di atas dek pesawat kapal induk ''[[Shokaku]]'', 26 Oktober 1942, [[Pertempuran Kepulauan Santa Cruz]].]]
 
Setelah baru saja serah terima 65 buah pesawat pada November 1940, perubahan lebih jauh dilakukan di alur produksi, yakni diperkenalkannya ujung sayap lipat agar pesawat ini dapat masuk di [[kapal induk pesawat]]. Hasilnya berupa Model 21 yang nantinya menjadi versi paling banyak diproduksi pada awal perang. Ketika alur produksi beralih ke model terbaru, Mitsubishi sudah berhasil menyelesaikan 740 buah pesawat Model 21, dan Nakajima berhasil menyelesaikan 800 buah pesawat. Dua versi lainnya dari Model 21 dibuat dalam jumlah kecil, Nakajima memproduksi [[pesawat terbang terapung]] [[Nakajima A6M2-N|A6M2-N]] "Rufe" (berdasarkan Model 11 dengan bagian ekor yang sedikit dimodifikasi), serta pesawat latih dua kursi A6M2-K yang seluruhnya berjumlah 508 pesawat hasil produksi Hitachi dan Arsenal Udara Angkatan Laut Sasebo.
 
=== A6M3 Tipe 0 Model 32 ===
[[Berkas:A6M3 Model32-common.jpg|thumbjmpl|A6M3 Model 32.]]
 
Pada akhir 1941, Nakajima memperkenalkan Sakae 21 yang dipasangi [[supercharger]] dua kecepatan untuk kinerja lebih baik di ketinggian. Mesin juga ditingkatkan menjadi 840&nbsp;kW (1,130&nbsp;hp). Rencana-rencana juga dibuat untuk memasang mesin baru untuk pesawat Zero secepat mungkin.
 
Sakae model baru agak lebih berat dan agak panjang karena dipasangi supercharger yang memindahkan [[titik berat]] terlalu jauh ke depan pada badan pesawat lama. Kesulitan tersebut diperbaiki dengan memotong dudukan mesin sepanjang 20 &nbsp;cm, memundurkan mesin agak ke arah kokpit. Perubahan ini berdampak pada pengurangan kapasitas tangki bahan bakar utama (letaknya d belakang mesin) dari 518 liter menjadi 470 liter.
 
Satu-satunya perubahan besar lainnya adalah pada sayap yang disederhanakan dengan tidak lagi dipasangi ujung sayap yang dapat dilipat seperti pada Model 21. Perubahan tersebut mengubah penampilan pesawat ini, cukup drastis hingga pesawat ini mendapat kode baru dari Amerika Serikat, Hap. Nama ini berumur pendek karena diprotes oleh komandan [[USAAF]] Jenderal [[Henry H. Arnold|Henry "Hap" Arnold]] yang bernama sama, dan kode untuk pesawat ini diganti menjadi "Hamp". Tidak lama sesudah itu, Amerika Serikat menyadari bahwa pesawat ini hanyalah sebuah Zero model baru. Kedua sayap juga memuat kotak amunisi lebih besar, berisi 100 rentetan peluru untuk setiap senapan 20&nbsp;mm.
 
Perubahan pada sayap berdampak lebih besar pada kinerja pesawat daripada perkiraan semula. Ukuran sayap yang lebih kecil menyebabkan pesawat dapat berguling dengan lebih baik, dan gaya seret yang lebih rendah menjadikan kecepatan tukik dapat dipercepat menjadi 670&nbsp;km/jam (420&nbsp;mph). Pada sisi negatifnya, kemampuan manuver berkurang, dan jangkauan terbang juga berkurang akibat berkurangnya gaya angkat dan tangki bahan bakar lebih kecil. Jangkauan terbang yang lebih pendek terbukti sebagai keterbatasan yang signifikan semasa kampanye Solomon 1942.
Baris 108:
Serah terima Model 32 dimulai April 1942, tetapi model ini hanya diproduksi dalam jangka waktu pendek. Total hanya 343 buah pesawat yang diproduksi.
 
=== A6M3 Tipe 0 Model 22 ===
Sebagai upaya memperbaiki kekurangan dari Model 32, dibuat versi baru dengan sayap lipat Model 21, tangki bahan bakar di dalam sayap dan pilon untuk sebuah ''[[drop tank]]'' (tangki bahan bakar cadangan) pada kedua belah sayap. Oleh karena itu, kapasitas bahan bakar meningkat menjadi 570 liter (137 US galon) pada model ini, sehingga jangkauan jarak yang lebih pendek pada model sebelumnya dapat ditingkatkan,
 
Baris 115:
Beberapa A6M3 Model 22 yang dibangun pada akhir masa produksi memiliki sayap serupa dengan model berikutnya, yakni ujung sayap bundar dan lebih pendek seperti dipasang pada A6M5 Model 52. Pesawat A6M3 Model 22 dari akhir masa produksi kemungkinan adalah model transisi, paling sedikit ada sebuah pesawat jenis ini yang dipotret di Rabaul-Timur pada pertengahan 1943.
 
=== A6M4 Tipe 0 Model 41 ===
Designasi A6M4 diberikan kepada dua pesawat A6M2 yang dipasangi mesin Sakae dilengkapi ''supercharger'' turbo eksperimental yang didesain untuk ketinggian tinggi. Desain, modifikasi, dan uji terbang kedua prototipe pesawat ini adalah tanggung jawab {{Nihongo|Arsenal Teknik Udara Udara Angkatan Laut Pertama|第一海軍航空廠}} di [[Yokosuka]], dan berlangsung pada tahun 1943. Kekurangan paduan aluminium yang sesuai untuk memproduksi supercharger turbo dan pemipaannya menyebabkan berbagai bocoran pada pipa-pipa yang menyebabkan kebakaran dan kinerja rendah. Sebagai akibatnya, pengembangan selanjutnya A6M4 dibatalkan. Namun program ini berhasil menyediakan data berguna untuk desain-desain pesawat dipada masa depan, dan dapat mempercepat produksi A6M5 yang lebih konvensional dan sedang dalam pengembangan oleh Mitsubishi.<ref>[http://www.j-aircraft.com/a6mresearch/a6m4.htm "A6M4."] ''J-Aircraft.com.'' Diakses 13 Oktober 2010.</ref>
 
=== A6M5 Tipe 0 Model 52 ===
 
[[Berkas:A6M5 TAIC.jpg|thumb|Mitsubishi A6M "Rei Sen" (Zeke) dirampas dalam keadaan layak terbang dan diuji terbang oleh penerbang-penerbang Amerika Serikat.]]
[[Berkas:A6M5 scrapped.jpg|thumbjmpl|Mitsubishi A6M5 Model 52 dalam keadaan telantar pada akhir perang (pangkalan udara angkatan laut [[Atsugi]]) sebelum disita oleh Amerika Serikat.]]
[[Berkas:Cockpit of an A6M5 Zero Plane.jpg|thumbjmpl|Kokpit A6M5 Zero [[Museum Perang Kekaisaran]].]]
 
Model 52 dinilai sebagai varian paling efektif.<ref>Mikesh 1994, p. 53.</ref> Model ini dikembangkan untuk menghadapai pesawat [[F6F Hellcat]] dan [[F4U Corsair]] Amerika Serikat yang lebih bertenaga, dan lebih unggul terutama pada mesin dan persenjataan.<ref name="Matricardi p. 88"/> Varian ini merupakan pembaruan sederhana dari A6M3 Model 22 dengan ujung sayap tidak terlipat dan lebih pendek, dan kulit sayap yang lebih tebal untuk memungkinkan peningkatan kecepatan tukik, ditambah sistem buang yang disempurnakan. Sistem buang Model 52 menggunakan jajaran empat pipa buang eyektor untuk meningkatkan daya dorong, tampak menyembul ke arah belakang pada kedua sisi badan pesawat bagian depan.
Baris 132:
A6M5 memiliki kecepatan maksimum 540&nbsp;km/jam (340&nbsp;mph) dan bisa mencapai ketinggian 8.000&nbsp;m (26.250&nbsp;kaki) dalam 9 menit, 57 detik. Varian lainnya berupa [[pesawat terbang malam]] A6M5d-S (modifikasi untuk pertempuran malam, dipersenjatai dengan satu meriam 20&nbsp;mm Tipe 99, condong ke belakang ke arah kokpit pilot) dan A6M5-K "Zero-Reisen" (model l22) tandem versi [[pesawat terbang latih]] yang juga diproduksi oleh Mitsubishi.
 
=== A6M6c Tipe 0 Model 53c ===
Model 53c sama dengan A6M5c, tetapi dilengkapi tangki sayap swarapat dan mesin Nakajima Sakae 31a yang memakai pendorong mesin campuran air-metanol.
 
=== A6M7 Tipe 0 Model 62 ===
Model 62 serupa dengan A6M6 tetapi dimaksudkan untuk serangan [[kamikaze]].
 
=== A6M8 Tipe 0 Model 64 ===
Model 64 serupa dengan A6M6 tetapi mesin Sakae (saat itu sudah tidak diproduksi lagi) digantikan oleh mesin [[Mitsubishi Kinsei]] 62 berkekuatan 1.560&nbsp;hp (1.164&nbsp;kW), 60% lebih bertenaga dari A6M2.<ref name="Matricardi p. 88"/> Penggantian mesin ini berakibat pada modifikasi besar-besaran pada penutup mesin dan hidung pesawat. Pipa pemasukan udara pada karburator lebih besar dan panjang seperti pada Nakajima B6N Tenzan, dan sebuah ''spinner'' besar dipasang, seperti pada Yokosuka D4Y Suisei dengan mesin Kinsei 62. Penutup mesin yang lebih besar berarti senapan mesin tidak dapat lagi dipasang pada badan pesawat, namun persenjataan model ini tidak berubah dibandingkan Model 52 Hei (2 x meriam 20&nbsp;mm; 2 x senapan mesin 13&nbsp;mm/.51&nbsp;inci). Selain itu, Model 64 dimodifikasi untuk dapat membawa dua ''drop tank'' (tangki cadangan) kapasitas 150&nbsp;L (40&nbsp;US gal) pada kedua sisi sayap. Sebuah bom seberat 250&nbsp;kg (550&nbsp;pon) dipasang di bagian bawah badan pesawat. Dua prototipe selesai dibuat pada April 1945, tetapi kekacauan situasi industri di Jepang pada akhir perang menyebabkan program ambisius memproduksi 6.300 pesawat Model 64 tidak dapat dilaksanakan.<ref name="Matricardi p. 88"/><ref name="Francillon p374-5">Francillon 1970, pp. 374–375.</ref>
 
== Operator ==
;{{JPN}}
* [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] [[Dinas Udara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|Dinas Udara]]
;{{flag|Thailand}}
* [[Angkatan Udara Kerajaan Thailand]]
=== Pascaperang ===
;{{IDN}}
* [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Angkatan Udara Republik Indonesia]]
Baris 153:
 
== Pesawat yang selamat ==
[[Berkas:Mitsubishi Zero-Yasukuni.jpg|thumbjmpl|Mitsubishi Zero Model 52 (A6M5) di [[Yūshūkan]], [[Kuil Yasukuni]].]]
Beberapa pesawat tempur Zero selamat dari perang. Pesawat asli dan replikanya disimpan di Jepang, Amerika Serikat, [[Inggris]], [[Indonesia]], [[Australia]], [[RRT]], dan [[Selandia Baru]]. Sebuah A6M2-21 (V-173) asal rongsokan perang sekarang disimpan di [[Australian War Memorial]] di [[Canberra]]. Pesawat tersebut diketahui pernah diterbangkan oleh [[Saburo Sakai]] di [[Lae]], [[Papua Nugini]].
 
Pesawat A6M3 milik [[Commemorative Air Force]] ditemukan dari [[Lapangan Terbang Babo]], [[Papua Nugini]] pada tahun 1991. Pesawat ini direstorasi sebagian dengan suku cadang dari beberapa A6M3 di Rusia sebelum dibawa ke Amerika Serikat untuk restorasi. Pesawat ini diregistrasi ulang pada tahun 1998 dan dipamerkan di [[Museum of Flying]], [[Santa Monica, California]]. Mesin yang dipasang adalah [[Pratt & Whitney R-1830 Twin Wasp|Pratt & Whitney R1830]].<ref name="Mitsubichi AM63 Zero">[http://www.cafsocal.com/zero.htm "Mitsubishi AM63 Zero."] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130704103507/http://www.cafsocal.com/zero.htm |date=2013-07-04 }} ''Commemorative Air Force.'' Diakses 11 April 2012.</ref>
 
=== Jepang ===
[[Berkas:JAPAN NAVY zero fighter 32 type.JPG|thumbjmpl|A6M Model 32 di [[Museum Peringatan Perdamaian Tachiarai]], Chikuzenmachi.]]
* [[Museum Peringatan Perdamaian Tachiarai]], [[Chikuzenmachi, Fukuoka|Chikuzenmachi]] (Model 32)
* Museum Pangkalan Militer Kanoya, di [[Lapangan Terbang Kanoya]], [[Kagoshima, Kagoshima|Kagoshima]] (Model 52 Kou)
Baris 170:
* [[Museum Maritim Kure]] (Model 52)
* [[Yūshūkan]], [[Kuil Yasukuni]] (Model 52)
* Bengkel Baba Body, [[Kanzaki, Saga|Kanzaki]], [[Prefektur Saga]] (replika Model 52)<ref>{{cite news |title=神埼市・馬場さん復元のゼロ戦、青森で展示へ |url=http://www.saga-s.co.jp/news/saga.0.1560180.article.html |newspaper=Saga Shimbun |date=2010-2-24 |accessdate=2013-07-13|archive-date=2016-03-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20160306134411/http://www1.saga-s.co.jp/news/saga.0.1560180.article.html|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Amerika Serikat ===
[[Berkas:Mitsubishi A6M2, Type 0 Model 21.jpg|thumbjmpl|A6M2 Model 21 di Museum Dirgantara Pasifik, Pearl Harbor, Hawaii. Pesawat ini laiklayak terbang pada awal 1980-an sebelum didaratkan pada tahun 2002.<ref name="A6M2 Model 21 Zero Manufacture Number 5356 Tail EII-102">[http://www.pacificwrecks.com/aircraft/a6m2/5356.html "A6M2 Model 21 Zero Manufacture Number 5356 Tail EII-102."] ''Pacific Wrecks.'' Diakses 12 Januari 2012.</ref>]]
* [[Commemorative Air Force]] ([[American Airpower Heritage Museum]]) (Model 21)
* [[Fantasy of Flight]] (Model 52 Otsu?)
Baris 188:
 
=== Negara lainnya ===
* [[Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala]], [[Yogyakarta]], [[Indonesia]] (Model 52)
* Australian Aviation Heritage Center, Australia (Model 21)
* [[Australian War Memorial]], Australia (Model 21)
Baris 194:
* Auckland Institute and Museum, [[Selandia Baru]] (Model 22)
 
== Spesifikasi (A6M2 Tipe 0 Model 21) ==
[[Berkas:Mitsubishi A6M Zero drawing.svg|300px|rightka|Diagram proyeksi ortografi Mitsubishi A6M Zero]]
{{aircraft specifications
<!-- if you do not understand how to use this template, please ask at [[Wikipedia talk:WikiProject Aircraft]] -->
Baris 241:
** 2× bom 60 kg (132 lb) atau
** 1× bom 250 kg (551 pon) untuk serangan [[kamikaze]]
|guns=[[Berkas:20mmvs7mm.png|thumbjmpl|Divergensi lintasan antara amunisi 7,7 mm dan 20 mm]]<br/>
** 2× [[Senapan mesin ringan Tipe 97]] 7,7 mm (0.303 inci) dipasang di penutup mesin, dengan 500 rentetan per senapan
** 2× [[Meriam Tipe 99|Meriam Tipe 99-1]] [[Kaliber 20 mm|20 mm]] pada kedua belah sayap, dengan 60 rentetan per senapan
Baris 247:
}}
 
== Lihat pula ==
{{aircontent
|related=
Baris 266:
}}
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{Reflist|30em}}
 
=== Bibliografi ===
{{Refbegin}}
* Angelucci, Enzo and [[Peter M. Bowers]]. ''The American Fighter''. Sparkford, UK: Haynes Publishing, 1987. ISBN 0-85429-635-2.
Baris 282:
* Mikesh, Robert C. ''Warbird History: Zero, Combat & Development History of Japan's Legendary Mitsubishi A6M Zero Fighter''. St. Paul, Minnesota: Motorbooks International, 1994. ISBN 0-87938-915-X.
* Parshall, Jonathan and Anthony Tully. ''Shattered Sword: The Untold Story of the Battle of Midway''. Washington D.C, USA: Potomac Books Inc., 2007. ISBN 978-1-57488-924-6 (paperback).
* Spick, Mike. ''Allied Fighter Aces of World War II''. London: Greenhill Books, 1997. ISBN 1-85367-282-3.
* Thompson, J. Steve with Peter C. Smith. ''Air Combat Manoeuvres: The Technique and History of Air Fighting for Flight Simulation.'' Hersham, Surrey, UK: Ian Allan Publishing, 2008. ISBN 978-1-903223-98-7.
* Thruelsen, Richard. ''The Grumman Story.'' Praeger Press, 1976. ISBN 0-275-54260-2.
* Tillman, Barrett. ''Hellcat, The F6F In World War II.'' Naval Institute Press, 1979. ISBN 1-55750-991-3.
* Wilcox, Richard. [http://books.google.com/books?id=JUAEAAAAMBAJ&lpg=PA4&pg=PA86#v=onepage&q&f=true "The Zero: The first famed Japanese fighter captured intact reveals its secrets to U.S. Navy aerial experts."] ''Life,'' 4 November 1942.
* Willmott, H.P. ''Zero A6M''. London: Bison Books, 1980. ISBN 0-89009-322-9.
Baris 293:
== Pranala luar ==
{{Commons|Mitsubishi A6M Zero}}
* [http://military.discovery.com/tv/showdown/cockpit/zero.html Tur kokpit A6M5 Zero]
* [http://mitsubishi_zero.tripod.com/ Desain, konstruksi, sejarah pesawat tempur Jepang Mitsubishi A6M Zero]
* [http://ww2db.com/aircraft_spec.php?aircraft_model_id=3 WW2DB: A6M Zero]
* [http://www.j-aircraft.com/research/quotes/A6M.html www.j-aircraft.com: Kutipan-kutipan mengenai A6M]
* [http://www.combinedfleet.com/ijna/a6m.htm Mitsubishi A6M Reisen (Zero Fighter)]
* [http://www.j-aircraft.com/research/WarPrizes.htm War Prize: The Capture of the First Japanese Zero Fighter in 1941]
* {{youtube|ZuoVlQOO4xc|Video pesawat asli "61-120" A6M5 Zero}}
 
{{DEFAULTSORT:A6m Zero}}