Kabupaten Bungo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Joko Albani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 140.213.121.213 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fajjar Perdana Firdaus
Tag: Pengembalian
 
(219 revisi perantara oleh 100 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambig info|Bungo|Bungo (disambiguasi)}}
{{Dati2
|settlement_type nama= =Kabupaten Bungo
|nama = Kabupaten Bungo
| provinsi =[[Jambi]]
|translit_lang1_type = [[abjad Jawi]]
| ibukota =[[Muara Bungo]]
|translit_lang1_info = بوڠو
| luas = 4659
|foto = Jalan Serunai - Pasar Muara Bungo, Muara Bungo, JA (23 June 2020).jpg
| luasref = <ref>[http://ktmbungo.blogspot.com/p/blog-page_17.html‎/ Profil Kabupaten Bungo]</ref>
|caption = Salah satu sudut [[Pasar Muara Bungo, Bungo|Muara Bungo]]
| penduduk = 303135
|provinsi = [[Jambi]]
| penduduktahun =(2010)
|ibukota = [[Pasar Muara Bungo, Bungo|Muara Bungo]]
| kepadatan =65
|motto = Langkah serentak limbai seayun
| lambang =[[Berkas:Lambang Kabupaten Bungo.jpg|140px|Lambang Kabupaten Bungo]]
|lambang foto = Lambang Kabupaten =Bungo.png
|peta caption =Suasana KotaLokasi Jambi MuaraKabupaten Bungo.svg
|koordinat = 1° 08' - 1° 55' Lintang Selatan dan 101° 27' - 102° 30' Bujur Timur.
| peta =[[Berkas:Lokasi Jambi Kabupaten Bungo.svg|300px]]
|dasar hukum = Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999
| koordinat =1° 08' - 1° 55' Lintang Selatan dan 101° 27' - 102° 30' Bujur Timur.
|hari jadi = 19 Oktober 1965
| kecamatan =17 kecamatan
|kecamatan = 17 [[kecamatan]]
| kelurahan =141 Desa dan 12 kelurahan <ref>[http://jambi.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=44:luas-wilayah-a-pembagian-administrasi&catid=59:geografis&Itemid=53/ Luas Wilayah & Pembagian Administrasi Provinsi Jambi] BPS Jambi</ref>
|kelurahan = 12 [[kelurahan]]<ref>[http://jambi.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=44:luas-wilayah-a-pembagian-administrasi&catid=59:geografis&Itemid=53/ Luas Wilayah & Pembagian Administrasi Provinsi Jambi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140318104248/http://jambi.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=44%3Aluas-wilayah-a-pembagian-administrasi&catid=59%3Ageografis&Itemid=53%2F |date=2014-03-18 }} BPS Jambi</ref>
| dasar hukum =Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999
|kepala daerah = Bupati
| hari jadi =19 Oktober 1965
|nama kepala daerah = [[Mashuri (bupati)|Mashuri]]
| kodearea =0747
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| dau = Rp. 523.680.270.000.-
|nama wakil kepala daerah = Safrudin Dwi Apriyanto
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|nama sekretaris daerah = Mursidi
| web =[http://www.bungokab.go.id/ www.bungokab.go.id]
|luas kepala daerah = Bupati4659
|luasref =
| nama kepala daerah = H. Sudirman Zaini, S.H., M.H<ref>www.infobungo.com [http://www.infobungo.com/2011/12/profile-singkat-bupati-dan-wakil-bupati.html/ Profil Singkat Bupati dan Wakil Bupati Bungo]</ref>
|penduduk = 376913
| wakil kepala daerah = Wakil [[Bupati]]
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
| nama wakil kepala daerah = H.Mashuri, SP.,ME
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=21 Agustus 2024|format=Visual}}</ref>
| motto = "Langkah Serentak Limbai Seayun"
|kepadatan = auto
| flora =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
| fauna = [[Pelanduk napu]]
|96,92% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,70% [[Kekristenan]]
** 2,24% [[Protestan]]
** 0,46% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,31% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,06% Kepercayaan |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 73,57 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://jambi.bps.go.id/indicator/26/2132/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.jambi.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2023}}</ref>
|dusun = 141{{efn|Lihat [[Dusun (Bungo)]] untuk informasi lebih lanjut.}}
|dau = Rp 664.858.933.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=29 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
|kodearea = 0747
|nomor_polisi = BH ''xxxx'' K*/U*
|flora =
|fauna = [[Pelanduk napu]]
|web = {{url|http://www.bungokab.go.id/}}
|catatankaki = {{notelist}}
}}
 
'''Kabupaten Bungo''' adalah [[kabupaten]] di provinsi [[Jambi]], Indonesia. Kabupaten ini adalah hasil dari pemekaran kabupaten [[Kabupaten Bungo Tebo|Bungo Tebo]], pada tanggal 12 Oktober 1999. Luas wilayah kabupaten Bungo 4.659&nbsp;km² atau 9,80% dari luas provinsi Jambi, dengan populasi pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 376.913 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/><ref>http://www.jambiprov.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130905204059/http://www.jambiprov.go.id/ |date=2013-09-05 }} [http://www.jambiprov.go.id/index.php?letluaswil/ Letak dan Luas Wilayah Provinsi Jambi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140819083143/http://www.jambiprov.go.id/index.php?letluaswil%2F |date=2014-08-19 }}</ref> Kabupaten yang beribukota di [[Pasar Muara Bungo, Bungo|Muara Bungo]] ini, terdiri dari 17 [[kecamatan]] serta 12 [[kelurahan]] dan 141 [[desa]].
{{disambig info|Bungo|Bungo (disambiguasi)}}
'''Kabupaten Bungo''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jambi]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini berasal dari hasil pemekaran Kabupaten Bungo Tebo tanggal 12 Oktober 1999. Luas wilayahnya 4.659 km² (9,80% dari luas [[Provinsi Jambi]])<ref>www.jambiprov.go.id [http://www.jambiprov.go.id/index.php?letluaswil/ Letak dan Luas Wilayah Provinsi Jambi]</ref> dengan populasi 303.135 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010)<ref>[http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=15&wilayah=Jambi/ Sensus Penduduk Tahun 2010 Provinsi Jambi]</ref>. Kabupaten ini beribukota di [[Muara Bungo]]. Sebelumnya merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Bungo Tebo]]. Kabupaten ini terdiri dari 17 kecamatan. Kabupaten ini memiliki kekayaan alam yang melimpah diantaranya sektor perkebunan yang ditopang oleh karet dan kelapa sawit dan sektor pertambangan ditopang oleh batubara. Selain itu Kabupaten Bungo juga kaya akan emas yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bungo.
 
Kabupaten Bungo memiliki kekayaan alam yang melimpah, diantaranya berupa sektor perkebunan yang ditopang [[karet]] dan [[kelapa sawit]] serta sektor pertambangan yang ditopang oleh [[batu bara]]. Selain itu, kabupaten Bungo juga kaya dengan [[emas]] yang tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten Bungo.<ref>{{Cite web |url=http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=15&wilayah=Jambi%2F |title=Sensus Penduduk Tahun 2010 Provinsi Jambi |access-date=2013-05-26 |archive-date=2023-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230305160334/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=15&wilayah=Jambi%2F |dead-url=no }}</ref>
== Sejarah ==
[[Kabupaten Bungo]] sebagai salah satu daerah Kabupaten/kota dalam [[Provinsi Jambi]], semula merupakan bagian dari Kabupaten Merangin, sebagai salah satu kabupaten dari keresidenan Jambi yang tergabung dalam Provinsi [[Sumatera Tengah]] berdasarkan Undang-Undang nomor 10 tahun 1948.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, Kabupaten Merangin yang semula Ibukotanya berkedudukan di Bangko di pindahkan ke [[Muara Bungo]].
Pada tahun 1958 rakyat Kabupaten Merangin melalui DPRD peralihan dan DPRDGR bertempat di Muara Bungo dan Bangko mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar:
Kewedanaan Muara Bungo dan Tebo menjadi Kabupaten Muara Bungo Tebo dengan Ibukota Muara Bungo.
Kewedanaan Sarolangun dan Bangko menjadi kabupaten Bangko dengan Ibukotanya Bangko.
Sebagai perwujudan dari tuntutan rakyat tersebut, maka keluarlah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang pembentukan Daerah Kabupaten Sarolangun Bangko berkedudukan di Bangko dan kabupaten Muara Bungo Tebo berkedudukan di Muara bungo Yang mengubah Undang Undang Nomor 12 tahun 1956.
 
== Geografi ==
Seiring dengan pelantikan M.Saidi sebagai Bupati diadakan penurunan papan nama Kantor Bupati Merangin dan di ganti dengan papan nama Kantor Bupati Muara Bungo Tebo, maka sejak tanggal 19 Oktober 1965 dinyatakan sebagai, Hari Jadi kabupaten Muara Bungo Tebo. Untuk memudahkan sebutannya dengan keputusan DPRGR kabupaten daerah Tingkat II Muara Bungo Tebo, ditetapkan dengan sebutan Kabupaten Bungo Tebo.
Secara geografis Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat [[Provinsi]] [[Jambi]].
Seiring dengan berjalannya waktu melalui Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Kabupaten Bungo Tebo dimekarkan menjadi 2 wilayah yaitu Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.
 
=== Batas Wilayah ===
==Maskot==
===Fauna Identitas===
'''Pelanduk napu''' ditetapkan sebagai fauna identitas Kabupaten Bungo. [[Pelanduk napu]]<ref name="Payne">{{aut|Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari}}. 2000. ''Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam''. The Sabah Society, Wildlife Conservation Society dan World Wildlife Fund Malaysia. Hal. 335-36</ref>, atau lebih populer dengan sebutan '''napu'''<ref name=msw3>{{MSW3 Artiodactyla | id = 14200161 | page = 650 | heading = Tragulus napu}}</ref> atau '''napuh''' ('''''Tragulus napu''''') adalah sejenis [[mamalia]] kecil yang tergolong [[ungulata]] berteracak genap. Termasuk ke dalam [[familia|suku]] [[Tragulidae]], hewan ini berkerabat dekat dengan [[pelanduk jawa]] dan [[pelanduk kancil]]. ''Napuh'' atau ''napo'' adalah nama umumnya di [[Sumatera]], sedangkan di [[Kalimantan]] disebut dengan nama ''pelanduk napuh'', ''pelanduk nampuh'', ''pelanduk bangkat'', dan lain-lain. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''Greater mouse-deer''.
 
== Potensi Wisata di Kabupaten Bungo ==
=== Wisata Alam ===
Kabupaten Bungo kaya akan obyek obyek wisata yang dapat dikembangkan dimasa mendatang. Obyek obyek wisata yang ada di Kabupaten Bungo antara lain :
 
* Air Terjun Tegan Kiri
Terdapat di Desa Rantau Pandan, [[Kecamatan]] [[Rantau Pandan, Bungo|Rantau Pandan]] berjarak kurang lebih 31 km dari Ibukota Kabupaten
 
* '''Gua Alam'''
Terletak di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, dan di Desa Sungai Beringin, [[Kecamatan]] [[Pelepat, Bungo|Pelepat]], berjarak kurang lebih 31 km dan kurang lebih 40 km dari Ibukota Kabupaten
 
* '''Sumber Air Panas'''
Terdapat di Kecamatan Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 41 km dari ibukota Kabupaten
 
Batas-batas wilayah sebagai berikut:
* '''Wisata Alam'''
Berupa Dam Semagi di [[Kecamatan]] [[Tanah Tumbuh, Bungo|Tanah Tumbuh]], berjarak sekitar 40 km dari ibu kota [[Kabupaten]] [[Bungo]]
 
* '''Air Terjun Punjung Empat'''
Penamaan Air Terjun ini karena airnya berasal dari bukit Punjung dengan puncak tinggi bertingkat, terletak di Rantau Keloyang [[Kecamatan]] [[Pelepat, Bungo|Pelepat]].
 
* '''Bunga Bangkai'''
Bunga bangkai ini umumnya mempunyai tinggi 1-3 m dari permukaan tanah. pada waktu mengembang menyebarkan aroma amis bau bangkai
 
* '''Gua Alam'''
Terletak di Dusun Lubuk Mayan kurang lebih 20 km dari muara Bungo dan juga goa alam ini terdapat di Dusun Apung Mudik yang tidak jauh dari Dusun Lubuk Mayan [[Kecamatan]] [[Rantau Pandan, Bungo|Rantau Pandan]].
 
* '''Sungai '''
Kabupaten Bungo dilewati oleh sungai besar antara lain Batang Bungo, Batang Tebo, Sungai Mengkuang, Sungai baru Pelepat, Sungai Kuamang dan Sungai Batang Jujuhan yang berpotensi sebagai wisata dan trasportasi namun hingga 2013 belum ada upaya untuk diberdayakan dengan lebih baik.
 
== Geografi ==
Secara geografis Geografi Kabupaten Bungo terletak di bagian Barat [[Provinsi]] [[Jambi]]. Dengan batas-batas sebagai berikut:
dengan batas wilayah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Tebo]] dan [[Kabupaten Dharmasraya]] ([[Sumatera Barat|Provinsi Sumatera Barat]])
|selatan = [[Kabupaten Merangin]]
|barat = [[Kabupaten TeboKerinci]]
|timur = [[Kabupaten Tebo]]
|timur=[[Kabupaten Kerinci]] dan [[Sumatera Barat|Provinsi Sumatera Barat]]
}}
 
== Sarana dan PrasaranaSejarah ==
[[Berkas:Bupati Hoessin Saad.jpg|jmpl|220px|ki|Hoessin Saad, di saat masih menjabat sebagai Bupati kabupaten [[Bungo Tebo]]]]
<ref>scriptintermedia.com [http://scriptintermedia.com/view.php?id=6468/ Profil Kabupaten Bungo]</ref>
 
Sebelum Pemerintahan Belanda berkuasa penuh pada 1906, daerah Kabupaten Bungo atau dikenal dengan Muara Bungo diperintah oleh seorang yang bergelar ’Pangeran Anom‘. Pangeran Anom berkedudukan di Balai Panjang (Desa Tanah Periuk) yang merupakan pusat pemerintahan kala itu. Pangeran Anom tersebut disamakan dengan Wakil Rajo atas Surat Perintah (ketetapan) dari Sultan Jambi. Karena kedudukannya, Pangeran Anom diberi sebutan sebagai ’Lantak Nan Tak Goyah‘.
=== Air Bersih ===
Upaya penyediaan air bersih merupakan hal yang serius yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Bungo melalui PDAM terus meningkatkan upaya pemenuhan air bersih secara bertahap. Jumlah pelanggan PDAM Bungo pada tahun 2005 adalah sebanyak 4.105 dengan Kapasitas Produksi Air sebesar 1.491.264 M³ dan jumlah air terjual sebanyak 897.454 M³.
 
Kekuasaan Pangeran Anom membawahi beberapa negeri yang disebut Bathin, seperti Bathin Batang Bungo, Bathin Jujuhan, Bathin Batang Tebo dan Bathin Batang Pelepat. Daerah Bathin membawahi beberapa dusun yang kepala pemerintahannya disebut Rio. Di daerah Senamat dan Pelepat, penguasa kampung disebut juga dengan istilah Rio, kecuali di Dusun Candi penguasa kampung disebut dengan Temenggung Kitik dan Seri Tenuah.
=== Telepon ===
Pada Tahun 2001 jumlah Saluran Telepon Terpasang (STT) di Kabupaten Bungo berjumlah 2.301 sambungan, dan hingga Tahun 2005 menjadi 3.338 sambungan, atau mengalami peningkatan sebesar 45 % atau rata-rata sebesar 9 % per tahun, ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bungo terutama Muara Bungo termasuk daerah dengan aksesesibilitas tinggi.
 
Setelah kemerdekaan Indonesia, Muara Bungo menjadi bagian dari Kabupaten Merangin yang beribukota di Bangko. Dan bersama Kabupaten Batanghari berada di bawah Karesidenan Jambi yang tergabung dalam Provinsi [[Sumatra Tengah]] berdasarkan Undang-Undang nomor 10 tahun 1948. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, Kabupaten Merangin yang semula Ibu kotanya berkedudukan di Bangko dipindahkan ke [[Muara Bungo]]. Pada tahun 1958, rakyat Kabupaten Merangin melalui DPRD peralihan dan DPRDGR bertempat di Muara Bungo dan Bangko mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar:
=== Listrik ===
* Kewedanaan Muara Bungo dan Tebo menjadi Kabupaten Muara Bungo Tebo dengan Ibu kota Muara Bungo.
Kinerja penyediaan listrik dan tingkat elektrifikasi di Jambi umumnya dan di Kabupaten Bungo tidak lepas dari kinerja dan pengelolaan Interkoneksi antarsumatera. Sebagaimana diketahui bahwa dengan telah terwujudnya Sumatera yang terkoneksi maka daerah yang kekurangan listrik akan dapat dipasok oleh wilayah yang kelebihan listrik. Untuk Jambi misalnya telah di dapat empat tempat yang dapat digunakan sebagai sarana Sumatera Interkoneksi yaitu Bungo, Bangko, Aurduri dan Payo Sillincah. Dengan adanya fasilitas ini maka sesungguhnya pasokan listrik akan dijamin oleh daerah pembangkit yaitu Sumatera Bagian Selatan dan Sumatera Bagian Utara yang masing-masing berpusat di Palembang dan Medan. Khusus untuk Bungo daya terpakai belum mencapai 40 persen, artinya bahwa permasalahan pasokan listrik dengan adanya Sumatera Interkoneksi dapat dipasok
* Kewedanaan Sarolangun dan Bangko menjadi kabupaten Bangko dengan Ibu kotanya Bangko.
 
[[Berkas:Province of Jambi border gate, Asian Highway 151 (Trans-Sumatran Central Highway) - Jujuhan, Bungo, JA (2 July 2020).jpg|jmpl|220px|ki|Gerbang perbatasan Kab Bungo, Provinsi Jambi dan Kab Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat]]
=== Perhubungan Udara ===
Sebagai perwujudan dari tuntutan rakyat tersebut, maka keluarlah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang pembentukan Daerah Kabupaten Sarolangun Bangko berkedudukan di Bangko dan kabupaten Muara Bungo Tebo berkedudukan di Muara bungo Yang mengubah Undang Undang Nomor 12 tahun 1956.
[[Berkas:Bandar Udara Muara Bungo.jpg|right|thumb|350px|'''[[Bandar Udara Kota Muara Bungo]]''']]
Pembangunan perhubungan udara ditujukan untuk menyediakan prasarana bandar udara sebagai prasarana penerbangan guna menunjang aktivitas suatu wilayah, hal ini perlu ditata secara terpadu untuk mewujudkan penyediaan jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Hal ini diatur dalam UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. UU No. 15 Tahun 1992 tentang penerbangan, dan yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2001 tentang kebandarudaraan serta Keputusan Menteri Perhubungan KM 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, serta Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 83 Tahun 1998 tentang Pedoman Proses Perencanaan dilingkungan Departemen Perhubungan.
Terkait dengan letak geografis Kabupaten Bungo yang sangat strategis dan sejumlah potensi serta sumber daya alam yang belum dikembangkan secara optimal. Maka dirasa perlu untuk meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan aksesibilitas Kabupaten Bungo dengan daerah-daerah lain. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bungo berencana untuk membangun Bandar Udara.
Setelah melalui study pemilihan lokasi dengan mempertimbangkan berbagai aspek teknis, aspek operasional penerbangan, aspek lingkungan dan aspek ekonomi finansial, ditetapkanlah lokasi Bandara di Desa Sungai Buluh Kecamatan Muara Bungo dan telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 52 Tahun 2005 tanggal 19 September 2005 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Pembangunan Bandar Udara ini direncanakan akan selesai pada Tahun 2009. Sampai saat ini dana yang telah disalurkan sebesar Rp. 1,050 M yang dipergunakan untuk pembebasan tanah, tanam tumbuh seluas 25,5 Ha dan pemukiman sebanyak 17 unit.
 
Seiring dengan pelantikan M.Saidi sebagai Bupati, diadakan penurunan papan nama Kantor Bupati Merangin dan di ganti dengan papan nama Kantor Bupati Muara Bungo Tebo, maka sejak tanggal 19 Oktober 1965 dinyatakan sebagai, Hari Jadi kabupaten Muara Bungo Tebo. Untuk memudahkan sebutannya dengan keputusan DPRGR kabupaten daerah Tingkat II Muara Bungo Tebo, ditetapkan dengan sebutan Kabupaten Bungo Tebo.
=== Jalan dan Jembatan ===
Seiring dengan berjalannya waktu melalui Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Kabupaten Bungo Tebo dimekarkan menjadi 2 wilayah yaitu Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.
[[Berkas:Jembatan Tanjung Menanti Muara Bungo.gif|right|thumb|200px|'''Jembatan Tanjung Menanti Kota Muara Bungo''']]
Panjang jalan di Kabupaten Bungo adalah sepanjang 957,67 Km yang terdiri dari : jalan aspal 328,84 Km, jalan kerikil 199,01 Km dan jalan tanah 307,37 Km.
 
== Pemerintahan ==
=== Perumahan dan Pemukiman ===
=== Bupati ===
Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu infrastruktur yang sangat penting dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan manusia, oleh karena itu dibidang perumahan dan pemukiman perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
{{utama|Daftar Bupati Bungo}}
 
{| class="wikitable"
=== Pasar ===
|- bgcolor="#99ccff"
Pasar dalam arti lokasi pertemuan antara pembeli dan penjual memegang peranan penting dalam pengembangan satu wilayah. Ketersediaan pasar khususnya di tingkat kecamatan menjadi penting, karena akan mendukung terjadinya proses pertukaran dan sekaligus mendukung penyediaan informasi bagi masyarakat.
! No
Di Kabupaten Bungo terdapat banyak pasar, umumnya di setiap kecamatan dan desa mempunyai pasar sendiri, hanya saja sifatnya yang berbeda. Ada pasar yang ramainya pada hari-hari tertentu saja, seperti hari Senin di Candi, hari Kamis di Tanah Tumbuh, dan hari Sabtu di Lubuk Landai. Ada juga pasar yang ramainya pada sore hari seperti di Sungai Ipuh Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang. Ada juga pasar yang buka dari sore hingga malam hari seperti di Tanjung Agung. Dan tentu saja yang menjadi pusat ekonomi masyarakat Kabupaten Bungo ada di Pasar Muara Bungo.
! colspan=2|Bupati
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! colspan=2| Wakil Bupati
|-
|<center>(8)
|[[Berkas:Mashuri Bungo.jpg|100px]]
|<center>[[Haji|H.]] [[Mashuri (bupati)|Mashuri]]
|<center>14 Juni 2021
|<center>''Petahana''
|<center>10
|[[Berkas:Wabup Bungo Safrudin Dwi A.jpg|100px]]
|<center>[[Haji|H.]] Safrudin Dwi Apriyanto
|}
 
=== PendidikanDewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bungo}}
Aspek pendidikan merupakan aspek utama dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, yang dimulai dari pendidikan prasekolah sampai ke Perguruan Tinggi. Untuk menggambarkan kondisi pendidikan penduduk di Kabupaten Bungo, dapat dilihat dari angka melek huruh, rata-rata lama sekolah, angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar. Angka melek huruf Tahun 2002 sebesar 94,6 % dan meningkat menjadi 95,6 % Tahun 2004. Bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Jambi, maka pada Tahun 2002 menempati rangking 5 dan Tahun 2004 rangking 6. Rata-rata lama sekolah Tahun 2002 adalah 6,9 tahun dan meningkat menjadi 7,4 tahun pada Tahun 2004.
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bungo}}
 
=== Sosial BudayaKecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bungo}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bungo}}
 
=== PendidikanMaskot ===
=== Fauna Identitas ===
Tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Bungo menurut data BPS tahun
[[Berkas:Tragulus napu.jpg|jmpl|200px|Pelanduk napu]]
2008 dari Kantor Statistik sebagian tidak tamat SD 28,36 % tamat SD 34,08 % tamat
'''Pelanduk napu''' ditetapkan sebagai fauna identitas Kabupaten Bungo. [[Pelanduk napu]], atau lebih populer dengan sebutan '''napu''' atau '''napuh''' ('''''Tragulus napu''''') adalah sejenis [[mamalia]] kecil yang tergolong [[ungulata]] berteracak genap. Termasuk ke dalam [[familia|suku]] [[Tragulidae]], hewan ini berkerabat dekat dengan [[pelanduk jawa]] dan [[pelanduk kancil]]. ''Napuh'' atau ''napo'' adalah nama umumnya di [[Sumatra]], sedangkan di [[Kalimantan]] disebut dengan nama ''pelanduk napuh'', ''pelanduk nampuh'', ''pelanduk bangkat'', dan lain-lain. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''Greater mouse-deer''.<ref name="Payne">{{aut|Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari}}. 2000. ''Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam''. The Sabah Society, Wildlife Conservation Society dan World Wildlife Fund Malaysia. Hal. 335-36</ref><ref name=msw3>{{MSW3 Artiodactyla | id = 14200161 | page = 650 | heading = Tragulus napu}}</ref>
sekolah lanjutan SMP 18,24 % dan SMA 16,08 % dan 1,6 % yang berpendidikan
Akademi atau DIII keatas.
 
=== AgamaTopografi ===
[[Berkas:Jalan Profesor Mochammad Yamin - Pasar Muara Bungo, Muara Bungo, JA (23 June 2020).jpg|jmpl|250px|kiri|Salah satu sudut Ibukota Kabupaten Bungo]]
Data BPS Provinsi Jambi Tahun 2008. Sebagian besar penduduk beragama Islam yaitu 259.535 (98,6%) dan selebihnya
beragama Kristen Protestan (1.842) , Katolik (1.000), Hindu (121) dan Budha (658).
 
Kabupaten Bungo memiliki luas wilayah sekitar 4.659&nbsp;km². Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º 27’ sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di antara 1º 08’ hingga 1º 55’ Lintang Selatan.
=== Suku ===
Suku Melayu adalah penduduk asli Kabupaten Bungo, mereka menetap di sepanjang aliran sungai yang ada di Kabupaten Bungo seperti di sepanjang aliran Batang Tebo, Batang Bungo, Batang Jujuhan dan Batang Pelepat. Selain itu di Kabupaten Bungo juga terdapat suku-suku pendatang seperti dari Minang, Jawa, Batak, Tionghoa, Arab, India, dll.
 
Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan Kabupaten [[Kabupaten Tebo|Tebo]] dan Kabupaten [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]] di sebelah Utara, Kabupaten Tebo di sebelah Timur, Kabupaten [[Kabupaten Merangin|Merangin]] di sebelah Selatan, dan Kabupaten[[Kabupaten Kerinci|Kerinci]] di sebelah Barat. Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1300 M dpl, di mana sekitar 87,70% di antaranya berada pada rentang ketinggian 70 hingga 499 M dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo berada pada Sub Daerah Aliran Sungai (Sub-Das) Sungai Batang Tebo.
== Demografi ==
[[Berkas:Ssc15de5.jpg|thumb|300px|left|Salah satu sudut Ibukota Kabupaten Bungo]]
{| class="wikitable" style="float:right;margin:0 0 0.5em 1em;font-size:90%"
!colspan="2" style="background:#DCDCDC;" | Komposisi agama di Kabupaten Bungo
|-
! Agama
! Jumlah (%)
|-----
| [[Islam]] || align="center" | 97,01
|-----
| [[Kristen]] || align="center" | 1,61
|-----
| [[Buddha]] || align="center" | 0,37
|-----
| [[Katolik]] || align="center" | 0,34
|-----
| [[Hindu]] || align="center" | 0,01
|-----
| Tidak Ditanyakan || align="center" | 0,66
|-
| colspan="2" | <small><ref>[http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=1500000000/ Sensus Penduduk 2010]</ref></small>
|}
 
Secara geomorfologis wilayah Kabupaten Bungo merupakan daerah aliran yang memiliki kemiringan berkisar antara 0 – 8 persen (92,28%). Sebagaimana umumnya wilayah lainnya di Indonesia, wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis dengan temperatur udara berkisar antara 25,8°–26,7&nbsp;°C.Curah hujan di Kabupaten Bungo selama tahun 2004 berada di atas rata-rata lima tahun terakhir yakni sejumlah 2398,3&nbsp;mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 176 hari atau rata rata 15 hari per bulan dan rata rata curah hujan mendekati 200&nbsp;mm per bulan
Kabupaten Bungo memiliki luas wilayah sekitar 4.659 km². Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º 27’ sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di antara 1º 08’ hingga 1º 55’ Lintang Selatan.
Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo di sebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci di sebelah Barat. Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1300 M dpl, di mana sekitar 87,70% di antaranya berada pada rentang ketinggian 70 hingga 499 M dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo berada pada Sub Daerah Aliran Sungai (Sub-Das) Sungai Batang Tebo. Secara geomorfologis wilayah Kabupaten Bungo merupakan daerah aliran yang memiliki kemiringan berkisar antara 0 – 8 persen (92,28%). Sebagaimana umumnya wilayah lainnya di Indonesia, wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis dengan temperatur udara berkisar antara 25,8° - 26,7° C.Curah hujan di Kabupaten Bungo selama tahun 2004 berada di atas rata-rata lima tahun terakhir yakni sejumlah 2398,3 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 176 hari atau rata rata 15 hari per bulan dan rata rata curah hujan mendekati 200 mm per bulan
 
== Demografi ==
=== Penduduk ===
Secara administratif, Kabupaten Bungo yang berpenduduk 303.135 jiwa (hasil sensus tahun 2010), yang tersebar di 17 kecamatan yang meliputi 12 kelurahan dan 141 desa. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah [[Pasar Muara Bungo, Bungo|Pasar Muara Bungo]], [[Rimbo Tengah, Bungo|Rimbo Tengah]], [[Bungo Dani, Bungo|Bungo Dani]], [[Bathin III, Bungo|Bathin III]], [[Tanah Tumbuh, Bungo|Tanah Tumbuh]], [[Rantau Pandan, Bungo|Rantau Pandan]], [[Jujuhan, Bungo|Jujuhan]], [[Tanah Sepenggal, Bungo|Tanah Sepenggal]], [[Limbur Lubuk Mengkuang, Bungo|Limbur Lubuk Mengkuang]], [[Pelepat Ilir, Bungo|Pelepat Ilir]], [[Muko-Muko Bathin VII, Bungo|Muko-Muko Bathin VII]], [[Pelepat, Bungo|Pelepat]], [[Bathin II Babeko, Bungo|Bathin II Babeko]], [[Tanah Sepenggal Lintas, Bungo|Tanah Sepenggal Lintas]], [[Jujuhan Ilir, Bungo|Jujuhan Ilir]], [[Bathin III Ulu, Bungo|Bathin III Ulu]] dan [[Bathin II Pelayang, Bungo|Bathin II Pelayang]]. Dari hasil Sensus Penduduk 2010, Kecamatan Pelepat Ilir, Pelepat, dan Rimo Tengah merupakan 3 kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu masing-masing berjumlah 43.908 jiwa, 27.559 jiwa, dan 23.715 jiwa. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah kecamatan Bathin III Ulu dengan jumlah penduduk 7.798 jiwa.
 
sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 maka Penyebutan Kepala Desa menjadi Rio, Desa menjadi Dusun dan Dusun menjadi Kampung dan pelantikan seorang kepala desa selain sebagai kepala pemerintahan di desa sekaligus dibarengi dengan pelantikan selaku pemangku adat oleh Ketua Lembaga Adat Kecamatan
 
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:90%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 177 ⟶ 147:
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
|- Align="center"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 217.172
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 223.622
Baris 188 ⟶ 158:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 264.389
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 271.625
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 303.135
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan Kabupaten Bungo<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{cite web |title=Penduduk Jambi 2000-2010 |url=http://jambi.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75:penduduk%3Apenduduk-jambi-2000-2010&catid=20:kependudukan%3Akependudukan&Itemid=50/%2F |edition= |year= |publisher=BPS Provinsi Jambi | accessdate = 10 Juni 2010 |archive-date=2020-06-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200618212259/https://jambi.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75%3Apenduduk-jambi-2000-2010&catid=20%3Akependudukan&Itemid=50%2F |dead-url=no }}</ref>
|}
 
=== Suku ===
Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], sebagian besar penduduk kabupaten Bungo merupakan suku [[Suku Jambi|Jambi]],<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jambi.bps.go.id/indicator/12/1107/1/penduduk-menurut-wilayah-administrasi-dan-suku-bangsa.html|title=Penduduk Menurut Administrasi dan Suku Bangsa|date=([[2000]])|website=jambi.bps.go.id|accessdate=16 Juni 2022|archive-date=2022-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20221128091218/https://jambi.bps.go.id/indicator/12/1107/1/penduduk-menurut-wilayah-administrasi-dan-suku-bangsa.html|dead-url=no}}</ref> yakni yang sudah termasuk semua sub-suku Melayu Jambi ([[Suku Batin|Batin]] dan Penghulu). Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], dan sebagian dari [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Kerinci|Kerinci]] dan suku lainnya.<ref name="SUKU"/>
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah<br> ([[2000]])
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Suku Jambi|Jambi]]
! style="text-align: right;" | 128.640
! style="text-align: right;" | 59,23%
|-
| 2
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 47.642
| style="text-align: right;" | 21,94%
|-
| 3
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| style="text-align: right;" | 15.999
| style="text-align: right;" | 7,37%
|-
| 4
| [[Suku Melayu|Melayu]]* lainnya diluar Jambi
| style="text-align: right;" | 10.818
| style="text-align: right;" | 4,98%
|-
| 5
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 6.083
| style="text-align: right;" | 2,80%
|-
| 6
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 4.392
| style="text-align: right;" | 2,02%
|-
| 7
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 523
| style="text-align: right;" | 0,24%
|-
| 8
| [[Suku Kerinci|Kerinci]]
| style="text-align: right;" | 442
| style="text-align: right;" | 0,21%
|-
| 9
| Suku lainnya
| style="text-align: right;" | 2.633
| style="text-align: right;" | 1,21%
|-
!
! Kabupaten Bungo
! style="text-align: right;" | 217.172
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
 
=== Agama ===
Data [[Kementerian Dalam Negeri]] semester 1 tahun [[2024]], mayoritas penduduk Kabupaten Bungo beragama [[Islam]] yaitu 96,92%. Selebihnya beragama [[Kekristenan]] sebanyak 2,70% dengan rincian [[Kristen Protestan]] sebanyak 2,24% dan [[Katolik]] sebanyak 0,46%. Selebihnya menganut [[Agama Buddha|Buddha]] sebanyak 0,31% dan Kepercayaan 0,06%.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
== Infrastruktur ==
=== Air Bersih ===
Upaya penyediaan air bersih merupakan hal yang serius yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Bungo melalui PDAM terus meningkatkan upaya pemenuhan air bersih secara bertahap. Jumlah pelanggan PDAM Bungo pada tahun 2005 adalah sebanyak 4.105 dengan Kapasitas Produksi Air sebesar 1.491.264 M³ dan jumlah air terjual sebanyak 897.454 M³.<ref>scriptintermedia.com [http://scriptintermedia.com/view.php?id=6468/ Profil Kabupaten Bungo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200617050714/http://scriptintermedia.com/view.php?id=6468%2F |date=2020-06-17 }}</ref>
 
=== Telepon ===
Pada Tahun 2001 jumlah Saluran Telepon Terpasang (STT) di Kabupaten Bungo berjumlah 2.301 sambungan, dan hingga Tahun 2005 menjadi 3.338 sambungan, atau mengalami peningkatan sebesar 45 % atau rata-rata sebesar 9 % per tahun, ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bungo terutama Muara Bungo termasuk daerah dengan aksesesibilitas tinggi.
 
=== Listrik ===
Kinerja penyediaan listrik dan tingkat elektrifikasi di Jambi umumnya dan di Kabupaten Bungo tidak lepas dari kinerja dan pengelolaan Interkoneksi antarsumatera. Sebagaimana diketahui bahwa dengan telah terwujudnya Sumatra yang terkoneksi maka daerah yang kekurangan listrik akan dapat dipasok oleh wilayah yang kelebihan listrik. Untuk Jambi misalnya telah di dapat empat tempat yang dapat digunakan sebagai sarana Sumatra Interkoneksi yaitu Bungo, Bangko, Aurduri dan Payo Sillincah. Dengan adanya fasilitas ini maka sesungguhnya pasokan listrik akan dijamin oleh daerah pembangkit yaitu Sumatra Bagian Selatan dan Sumatra Bagian Utara yang masing-masing berpusat di Palembang dan Medan. Khusus untuk Bungo daya terpakai belum mencapai 40 persen, artinya bahwa permasalahan pasokan listrik dengan adanya Sumatra Interkoneksi dapat dipasok.
 
=== Pasar ===
Di Kabupaten Bungo terdapat banyak pasar, umumnya di setiap kecamatan dan desa mempunyai pasar sendiri, hanya saja sifatnya yang berbeda. Ada pasar yang ramainya pada hari-hari tertentu saja, seperti hari Senin di Candi, hari Kamis di Tanah Tumbuh, dan hari Sabtu di Lubuk Landai. Ada juga pasar yang ramainya pada sore hari seperti di Sungai Ipuh Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang. Ada juga pasar yang buka dari sore hingga malam hari seperti di Tanjung Agung. Dan tentu saja yang menjadi pusat ekonomi masyarakat Kabupaten Bungo ada di Pasar Muara Bungo.
 
Aspek pendidikan merupakan aspek utama dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, yang dimulai dari pendidikan prasekolah sampai ke Perguruan Tinggi. Untuk menggambarkan kondisi pendidikan penduduk di Kabupaten Bungo, dapat dilihat dari angka melek huruh, rata-rata lama sekolah, angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar. Angka melek huruf Tahun 2002 sebesar 94,6 % dan meningkat menjadi 95,6 % Tahun 2004. Bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Jambi, maka pada Tahun 2002 menempati rangking 5 dan Tahun 2004 rangking 6. Rata-rata lama sekolah Tahun 2002 adalah 6,9 tahun dan meningkat menjadi 7,4 tahun pada Tahun 2004.
 
Tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Bungo menurut data BPS tahun 2008 dari Kantor Statistik sebagian tidak tamat SD 28,36 % tamat SD 34,08 % tamat sekolah lanjutan SMP 18,24 % dan SMA 16,08 % dan 1,6 % yang berpendidikan Akademi atau DIII ke atas.
 
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar rumah sakit di Jambi}}
Terdapat 4 Rumah Sakit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bungo :
Terdapat 5 Rumah Sakit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bungo:
* RSUD H Hanafie
* RS Bungo Medika
* RS Bersaudara
* RS Central Medika
* RSIA Permata Hati
[[Berkas:RSUD.jpg|thumb|300px| Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie, Muara Bungo]]
* RS Jabal Rahmah
 
Selain itu terdapat pula 18 Puskesmas dan 61 Puskesmas pembantu yang tersebar di wilayah Kabupaten Bungo.
 
== Komunikasi dan Media Massa ==
Radio di Kabupaten Bungo :
* Radio Siaran Pemerintah Daerah Gema Bungo FM (RSPD GB FM)
* Radio Jaya FM
* Radio Irmanada FM
* PANDAWA radio(94,5fm)
Koran lokal yang beredar di Kabupaten Bungo :
* Bungo Pos
* Radar Bute
 
Media sosial :
* @infoBUNGO
 
== Perbankan ==
Untuk mendukung sektor perekonomian, terdapat 15 Bank yang beroperasi di Kabupaten Bungo, yaitu:
* [[Bank Negara Indonesia]] (BNI'46)
* [[Bank Rakyat Indonesia]] (BRI)
* [[Bank BRI Syariah]]
* [[Bank Mandiri]]
* [[Bank Syariah Mandiri]]
* [[Bank Jambi]]
* [[Bank Danamon]]
* [[Panin Bank]]
* [[Bank Tabungan Pensiunan Nasional]] (BTPN)
* [[Bank Central Asia]] (BCA)
* [[Bank Muamalat Indonesia]]
* [[Bank Tabungan Negara]] (BTN)
* [[Bank Sinarmas]]
* [[Bank Pundi]]
* [[Bank Internasional Indonesia]] (BII)
 
== Pasar dan Pusat Perbelanjaan ==
[[Berkas:Muara Bungo Lower Market Center - Pasar Muara Bungo, Muara Bungo, JA.jpg|jmpl|250px|Pasar Bawah Muara Bungo]]
Terdapat beberapa pasar tradisional dan satu supermarket di wilayah Kabupaten Bungo, yaitu:
* Pasar Bungur (Pasar Atas)
* Pasar Bawah
* Pasar Tradisional Modern (PTM)
* Pasar Kuamang Kuning
* [[Hypermart]] Permata Bungo Plaza
Baris 243 ⟶ 268:
 
== Pendidikan ==
{{utama|Daftar perguruan tinggi swasta di Jambi}}
Kabupaten Bungo telah memiliki satu buah Universitas yang bernama [[Universitas Muara Bungo]]. Terletak di dua lokasi, yaitu di Jalan Diponegoro dan Jalan Lintas Sumater Km 6 Sungai Binjai. Terdapat 11 Program Studi di Universitas Muara Bungo, diantaranya adalah Teknik Elektro, Teknik Pertambangan, Teknik Sipil, Ilmu Pemerintahan, dan Sastra Inggris.
[[File:Balai Pendidikan Masyarakat Desa and students, Sumatera Tengah 122, p15.jpg|jmpl|Kursus Pengajar yang diadakan oleh Balai Pendidikan Masyarakat Desa di Muaro Bungo, 1953]]
Kabupaten Bungo telah memiliki satu buah Universitas yang bernama [[Universitas Muara Bungo]]. Terletak di dua lokasi, yaitu di Jalan Diponegoro dan Jalan Lintas Sumater Km 6 Sungai Binjai. Terdapat 11 Program Studi di Universitas Muara Bungo, di antaranya adalah Teknik Elektro, Teknik Pertambangan, Teknik Sipil, Ilmu Pemerintahan, dan Sastra Inggris.
 
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 254 ⟶ 281:
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perseroan terbatas]]
|- Align="center"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 248
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 89
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 18
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 18
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 15
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 8
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di Kabupaten Bungo<br />'''Sumber:'''<ref>[http://id.gameforsmart.com/sosnet/kota/bungo.html/ Data Sekolah di Kabupaten Bungo]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|}
 
Selain itu di Kabupaten Bungo terdapat pula beberapa Sekolah Tinggi dan juga Akademi, yaitu:
* [[Universitas Muara Bungo]]
* [[Universitas Muhammadiyah Muara Bungo]]
* [[STAI Yasni Muara Bungo]]
* AKPER Setih Setio
* AKBID Amanah
* STIA Setih Setio
* STAI YASNI
* STIT YAPIMA
 
== Transportasi ==
=== Transportasi Darat ===
[[Berkas:Jembatan Tanjung Menanti Muara Bungo.gif|ka|jmpl|230px|Jembatan Tanjung Menanti]]
Untuk jalur darat terdapat beberapa travel yang melayani rute Muara Bungo ke kota-kota seperti:
[[Berkas:Batang Bungo Bridge, Jalan Nasional 5 (Asian Highway 151) - Muara Bungo, JA (22 June 2020).jpg|jmpl|240px|Jembatan Batang Bungo]]
Panjang jalan di Kabupaten Bungo adalah sepanjang 957,67 Km yang terdiri dari: jalan aspal 328,84 Km, jalan kerikil 199,01 Km dan jalan tanah 307,37 Km. Untuk jalur darat terdapat beberapa travel yang melayani rute Muara Bungo ke kota-kota seperti:
* [[Jambi]]
* [[Padang]]
* [[Kerinci Kanan, Kerinci Kanan, Siak|Kerinci]]
* dan tujuan-tujuan lain
Sedangkan untuk menggunakan bus dapat ditempuh dengan menggunakan jasa bus di Terminal Type A Kota Lintas di Jalan Lintas SumateraSumatra, SKB Muara Bungo.
 
=== Udara ===
=== Transportasi Udara ===
Untuk jalur udara Kabupaten Bungo telah memiliki sebuah [[Bandar Udara]] yaitu [[Bandar Udara Muara Bungo]] yang diresmikan pada 9 Juni 2012 <ref>[http://bappeda.jambiprov.go.id/tags/news-bappeda-jambiprov-go-id-157.html/ Bappeda Pemprov Jambi]</ref>. Bandar Udara ini berlokasi di Desa Sungai Buluh, [[Rimbo Tengah, Bungo|Rimbo Tengah]]. Maskapai yang beroperasi adalah [[Susi Air]] dan [[Aviastar Mandiri]] <ref>www.antarajambi.com [http://www.antarajambi.com/berita/298987/bandara-muarabungo-mulai-dioperasikan Bandara Muara Bungo Mulai Dioperasikan]</ref> .
[[Berkas:BAe 146-200 Aviastar at Muara Bungo.JPG|jmpl|250px|Bandar Udara Muara Bungo]]
Untuk jalur udara Kabupaten Bungo telah memiliki sebuah [[Bandar Udara]] yaitu [[Bandar Udara Muara Bungo]] yang diresmikan pada 9 Juni 2012.<ref>[http://bappeda.jambiprov.go.id/tags/news-bappeda-jambiprov-go-id-157.html/ Bappeda Pemprov Jambi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Bandar Udara ini berlokasi di Desa Sungai Buluh, [[Rimbo Tengah, Bungo|Rimbo Tengah]]. Maskapai yang beroperasi adalah [[NAM Air|Nam Air]] dan [[Wings Air]]. Perhubungan udara diatur dalam UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. UU No. 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2001 tentang kebandarudaraan serta Keputusan Menteri Perhubungan KM 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, serta Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 83 Tahun 1998 tentang Pedoman Proses Perencanaan dilingkungan Departemen Perhubungan. Terkait dengan letak geografis Kabupaten Bungo yang sangat strategis dan sejumlah potensi serta sumber daya alam yang belum dikembangkan secara optimal. Maka dirasa perlu untuk meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan aksesibilitas Kabupaten Bungo dengan daerah-daerah lain. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bungo berencana untuk membangun Bandar Udara.
 
Setelah melalui studi pemilihan lokasi dengan mempertimbangkan berbagai aspek teknis, aspek operasional penerbangan, aspek lingkungan dan aspek ekonomi finansial, ditetapkanlah lokasi Bandara di Desa Sungai Buluh Kecamatan Muara Bungo dan telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 52 Tahun 2005 tanggal 19 September 2005 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Pembangunan Bandar Udara ini direncanakan akan selesai pada Tahun 2009. Sampai saat ini dana yang telah disalurkan sebesar Rp. 1,050 M yang dipergunakan untuk pembebasan tanah, tanam tumbuh seluas 25,5 Ha dan pemukiman sebanyak 17 unit.
 
{{airport-dest-list
|[[Aviastar Mandiri]]Nam Air| [[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|{{!}}Jakarta]]
|[[SusiWings Air]] | [[Bandar Udara Sultan Thaha| Syaifuddin{{!}}Jambi]]|Wings Air|Bandar Udara Depati Parbo{{!}}Kerinci}}
|[[Susi Air]] | [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno|Bengkulu]]
}}
 
== Pemekaran DaerahPariwisata ==
{{utama|Daftar tempat wisata di Jambi}}
=== Kota Muara Bungo ===
=== Wisata Alam ===
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :
Kabupaten Bungo kaya akan objek objek wisata yang dapat dikembangkan dimasa mendatang. Objek objek wisata yang ada di Kabupaten Bungo antara lain:
* [[Pasar Muara Bungo, Bungo|Pasar Muara Bungo]]
* [[Bungo Dani, Bungo|Bungo Dani]]
* [[Rimbo Tengah, Bungo|Rimbo Tengah]]
* [[Bathin III, Bungo|Bathin III]]
* [[Bathin II Babeko, Bungo|Bathin II Babeko]]
 
* Air Terjun Telago Jando
== Rujukan ==
* Air Terjun Renah Sungai Besar
{{Reflist|colwidth=30em}}
* Air Terjun Tegan Kiri
 
Terdapat di Desa Rantau Pandan, [[Kecamatan]] [[Rantau Pandan, Bungo|Rantau Pandan]] berjarak kurang lebih 31&nbsp;km dari Ibu kota Kabupaten
 
* '''Gua Alam'''
Terletak di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, dan di Desa Sungai Beringin, [[Kecamatan]] [[Pelepat, Bungo|Pelepat]], berjarak kurang lebih 31&nbsp;km dan kurang lebih 40&nbsp;km dari Ibu kota Kabupaten
 
* '''Sumber Air Panas'''
Terdapat di Kecamatan Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 41&nbsp;km dari ibu kota Kabupaten
 
* '''Wisata Alam'''
Berupa Dam Semagi di [[Kecamatan]] [[Tanah Tumbuh, Bungo|Tanah Tumbuh]], berjarak sekitar 40&nbsp;km dari ibu kota [[Kabupaten]] [[Bungo]]
 
* '''Air Terjun Punjung Empat'''
Penamaan Air Terjun ini karena airnya berasal dari bukit Punjung dengan puncak tinggi bertingkat, terletak di Rantau Keloyang [[Kecamatan]] [[Pelepat, Bungo|Pelepat]].
 
* '''Bunga Bangkai'''
Bunga bangkai ini umumnya mempunyai tinggi 1–3 m dari permukaan tanah. pada waktu mengembang menyebarkan aroma amis bau bangkai
 
* '''Gua Alam'''
Terletak di Dusun Lubuk Mayan kurang lebih 20&nbsp;km dari muara Bungo dan juga gua alam ini terdapat di Dusun Apung Mudik yang tidak jauh dari Dusun Lubuk Mayan [[Kecamatan]] [[Rantau Pandan, Bungo|Rantau Pandan]].
 
* '''Sungai '''
Kabupaten Bungo dilewati oleh sungai besar antara lain Batang Bungo, Batang Tebo, Sungai Mengkuang, Sungai baru Pelepat, Sungai Kuamang dan Sungai Batang Jujuhan yang berpotensi sebagai wisata dan trasportasi namun hingga 2013 belum ada upaya untuk diberdayakan dengan lebih baik.
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{Kabupaten Bungo}}
{{jambiJambi}}
{{Authority control}}
{{indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten Bungo| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Jambi|Bungo]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Bungo]]
[[Kategori:Kabupaten Bungo| ]]