Zygmunt Bauman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP27Yohannes (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Niegodzisie (bicara | kontrib)
 
(29 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox philosopher
'''Zygmunt Bauman''' adalah seorang teoretis kristis dan [[sosiologi|sosiologis]] yang berasal dari Polandia <ref name="Ritzer">{{en}} George Ritzer,ed.2006.''Encyclopedia of Social Theory vol.1''.California:SAGE Reference Publication</ref>. Ia adalah seorang pemikir kritis yang melewati tiga masa peradaban dunia, yakni Holokaus, Modernisme dan Postmodernisme dan menjadi tokoh Eropa paling berpengaruh di bidang sosiologi <ref name="Ritzer"/>.
|region = [[Filsafat Barat]]
|era = [[Filsafat abad ke-20]]/ [[Filsafat abad ke-21|abad ke-21]]
|image = Zigmunt Bauman na 20 Forumi vydavciv.jpg
|name = Zygmunt Bauman
|birth_date = {{Birth date and age|1925|11|19}}
|birth_place = [[Poznań]], [[Republik Polandia Kedua|Polandia]]
|death_date =
|school_tradition = [[Filsafat kontinental]]{{·}} [[Marxisme Barat]]
|main_interests = [[Etika]]{{·}} [[Filsafat politik]]{{·}} [[Sosiologi]]{{·}} [[Postmodernisme]]{{·}} [[Seni postmodern]]
|notable_ideas =
|influences = [[Karl Marx]]{{·}} [[Georg Simmel]]{{·}} [[Antonio Gramsci]]{{·}} [[Hannah Arendt]]{{·}} [[Theodor Adorno]]{{·}} [[Stanisław Ossowski]]{{·}} [[Jacques Derrida]]{{·}} [[Alain Touraine]]
}}
'''Zygmunt Bauman''' adalah seorang teoretis kristiskritis dan [[sosiologi|sosiologissosiolog]] yang berasal dari [[Polandia ]].<ref name="Ritzer">{{en}} George Ritzer,ed. 2006. ''Encyclopedia of Social Theory vol.1''. California: SAGE Reference Publication</ref>. Ia adalah seorang pemikir kritis yang melewati tiga masa peradaban dunia, yakni masa Holokaus, Modernisme dan Postmodernisme, danserta menjadi tokoh Eropa yang paling berpengaruh di bidang sosiologi .<ref name="Ritzer"/>.
 
== Riwayat Hidup ==
Zygmunt Bauman lahir di Pozna, [[Polandia]] pada tanggal [[19 November]] [[1925]] .<ref name="Ritzer"/>. Sewaktu muda ia pindah ke [[Rusia]] bersama keluarganya untuk melarikan diri dari invasi [[NAZI]], turun dalam kesatuan militer [[Polandia]] selama [[Perang Dunia Kedua]], dan menjabat sebagai mayor padadalam tahunkesatuan militer.<ref name="Ritzer"/>. Kemudian, ia berbalik arah dan menekuni dunia sosial, di mana saat itu sosiologi disatukan dengan [[filsafat]] kontinental.<ref name="Ritzer"/>. Pada tahun [[1968]], Baumania mendapat gelar professor sosiologi didari Universitas Warsawa Polandia dan sempat mengajar di sana .<ref name="Ritzer"/>. Sayangnya,Tak Baumanlama kemudian ia dipecat dari jabatan pengajar di universitas tersebut karena ia ketahuandiketahui menyimpan identitas ayahnya yang adalah penganut [[Zionisme]] .<ref name="Michael">{{en}} Michael Hviid Jacobsen dan Poul Poder. ''The Sociology of Zygmunt Bauman – Challenges and Critique''</ref>. Zygmunt Bauman bersama keluarganya meninggalkan Polandia dan pindah ke Leeds, Inggris, untuk menyelesaikan studinya .<ref name="Michael"/>. Sebelumnya, ia sempat menjadi staff pengajar di Universitas Tel Aviv [[Israel]] dan sampai pada akhirnya ia menjadi guru besar di Universitas Leed Inggris .<ref name="Michael"/>.
 
== Pemikiran ==
=== Holokaus dan Modernitas ===
[[Holokaus]] menjadi sebuah peristiwa penting dalam sejarah dunia, terutama menjelang periode perang dunia kedua .<ref name="Bauman">{{en}} Zigmunt Bauman. 2000. ''Modernity and the Holocaust''. New York: Cornell University Press</ref>. Jerman yang dipimpin oleh Hitler sangat membenci orang-orang Yahudi dan menghendaki adanya pemurnian [[Ras Aria]] di negara tersebut .<ref name="Bauman"/>. Pada masa Holokaus terjadi pembasmian terhadap umatorang-orang keturunan [[Yahudi]] dengan berbagai cara; mereka ditangkap, dimasukkan ke dalam [[kamp konsentrasi|kamp-kamp konsentrasi]], disiksa dan dibunuh secara massal .<ref name="Bauman"/>.
 
Menurut Zygmunt Bauman, Holokaus menjadi salah satu ujian penting bagi zaman modern sehingga Holokaus jangan dipahami sebagai kecelakaan dalam sejarah zaman modern, melainkan bagian dari [[modernisme|modernitas]] itu sendiri .<ref name="Bauman"/>. Fenomena Holokaus menjadi bahan evaluasi untuk kejadian-kejadian maupun pemikiran-pemikiran yang berkembang pada era modern, salah satunya perspektif obyektivitas objektivitas.<ref name="Bauman"/>. Perspektif ini ingin menjelaskan bahwa setiap orang memandang orang lain sebagai sebuah obyekobjek yang diamati dan diperlakukan layaknya sebuah benda .<ref name="Bauman"/>. KetikaMenurutnya,ketika kitaseseorang mengidentifikasikan obyekobjek, maka yang tergambar bukanlah obyekobjek yang sesungguhnya melainkan interpretasi kitainterpretasinya akan obyekobjek tersebut <ref name="Pakpahan">{{id}} Binsar Pakpahan. 2010. ''Kekerasan pada Pemikiran''. http://binsarspeaks .net/?p=15 8</ref>. Dengan demikian, obyek yang manusia lihat sebenarnya merupakan hasil pandangan dari subyek itu sendiri <ref name="PakpahanBauman"/>. Ketika kita memahami obyek sebelum melihat tindakan, berarti kita menempatkan posisi esensi terlebih dahulu sebelum eksistensi <ref name="Pakpahan"/>. Pemahaman seperti itu yang akhirnya menimbulkan paham [[rasisme]] karena mengedepankan identitas seseorang terlebih dahulu ketimbang melihat keberadaannya di tengah masyarakat <ref name="Pakpahan"/>.
 
Zygmunt Bauman menanggapi bahwa masyarakat dipada era modern adalah masyarakat yang berada dalam kebutaan etis .<ref name="Zyg">{{en}} Zigmunt Bauman. 2006. ''Liquid of Modernity''. Cambridge: Polity Press. </ref>. Kebutaan ini terjadi karena adanya pemisahan fungsional yang memiliki dampak tertentu sehingga menjauhkan individu dengan individu-individu lainnya.<ref name="Zyg"/>. Oleh karena adanya jarak sosial dalam masyarakat, maka tidak ada nilai-nilai [[etika|etis]] pada masa modern ini .<ref name="Zyg"/>.
 
=== Postmodernisme ===
Zaman postmodern hadir untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan maupun kekurangan-kekurangan yang masih terjadi dipada zaman modern .<ref name="Zygmunt">{{en}} Zygmunt Bauman. 1996. ''Postmodern Ethics''. Cambridge: Blackwell </ref>. Menyikapi masa postmodern ini, Zygmunt Bauman berpendapat bahwa pandangan orang mulai berubah dari yang memandang sesama manusia sebagai obyekobjek menjadi memandang sesamanya sebagai subyek subjek.<ref name="Zygmunt"/>. Hal itulah yang melahirkan paham yang dikenal sebagai [[subyektivisme]].<ref name="Zygmunt"/>. Selain itu, zaman postmodern juga melahirkan [[relativisme]] dan [[empirisme]] serta bersifat dekonstruktif .<ref name="Zygmunt"/>. Zaman iniPostmodern melihat pengetahuan sebagai salah satu yang dipandang secara optimistikoptimisme dan melihat bahasa sebagai petunjuk bukan sebagai instrumen untuk memahami konteks sosial .<ref name="Zygmunt"/>.
 
Bagi Zygmunt Bauman, postmodernisme dilihat sebagai kesadaran modernitas atas sifat dasarnya .<ref name="Zygmunt"/>. Ia melihat postmodern sebagai bentuk modernitas yang mengkritik, mencemarkan, dan merombak pengetahuan serta nilai-nilai yang sudah ada .<ref name="Zygmunt"/>. Selain itu, postmodernisme dilihat sebagai karakteristik modernitas yang paling terlihat, seperti adanya pluralisme yang terstruktur, kemajemukan masyarakat, suatu hal yang kebetulan, dan ambivalensi dalam bertindak .<ref name="Zygmunts">{{en}} Zygmunt Bauman. 1997. ''Life in Fragments: Essays Postmodern Morality''. Cambridge: Blackwell.</ref>. Zygmunt Bauman melihat ambivalensi sebagai sebuah tindakan atau perasaan yang bertentangan, yaitu sebuah aksi yang tidak ditetapkan oleh kontrol faktor-faktor luar dirieksternal manusia .<ref name="Zygmunts"/>. Dalam dunia politik postmodern, ambivalensi seperti itu menjadi dimensi utama dari ketidaksetaraan .<ref name="Zygmunts"/>. Hal itu menuntut pengetahuan sebagai kunci untuk kebebasan dan mempertinggi tingkatan sosial, sehingga menimbulkan pemisahan ciri-ciri antara pengetahuan dan peniruan diri, dengan aspek kognitif .<ref name="Zygmunts"/>.
 
Era postmodern juga mengakibatkan kebenaran yang relatif .<ref name="Zygmunts"/>. Orang-orang cenderung memiliki kebenaran yang berbeda-beda satu sama lainnya .<ref name="Zygmunts"/>. Keadaan ini sebenarnya menjadi ciri yang paling kentara dengan zaman postmodern .<ref name="Zygmunts"/>. Menurut Zygmunt Bauman, perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara manusia disebabkan karakter manusia yang cenderung tidak mau diatur .<ref name="Zygmunts"/>. Pada zaman ini Zigmunt Bauman juga menyatakan bahwa pengetahuan sama seperti cairan yang tidak memiliki bentuk tetap dan terus bergerak dengan bebas ke mana pun ia pergi dan beranjak .<ref name="Zygmunts"/>. Dengan kata lain, tidak ada sebuah bentuk yang pasti dan utuh sehingga kebenaran itu akan terus berubah-ubah sesuai dengan konteks lingkungan sekitarnya .<ref name="Zygmunts"/>.
 
MenurutZygmunt Bauman, mengatakan era postmodern dapat didefinisikan sebagai pencarian individu untuk kesenangan luhur dengan mengorbankan keamanan .<ref name=" Wouter ">{{en}} Wouter de Vries. 2005. ''Bauman’s (post)modernism and Globalization''. Gographical Approaches </ref>. Sekarang pandangan dunia baru telah muncul bersama individu yang menjadi intinya .<ref name=" Wouter "/>. Dalam hal itu, postmodernisme adalah semacam pengalaman reflektif intelektual dalam sejarah atau konteks sosial, atas dominasi struktur global, redundansi [[legitimasi]] intelektual, penindasan dan ketakterkendalianperkembangan pesat [[budaya]] .<ref name=" Wouter "/>.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Bauman, Zygmunt}}
 
[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Tokoh Polandia]]
 
 
{{inuseBP|27Yohannes|8 April 2014}}