Alat peraga Montessori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP89Siti (bicara | kontrib)
menambahkan sub bab
Tag: BP2014
Cha Sunwoo (bicara | kontrib)
 
(38 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=November 2020}}
{{InuseBP|BP89Siti|9 April 2014|4 April 2014}}
 
[[Berkas:MotessoriMaterials.jpg|thumbjmpl|250px|rightka|Alat Peraga Montessori]]
'''Alat peraga Montessori''' adalah [[alat peraga]] yang digunakan dalam pendidikan Montessori hasil rancangan seorang dokter dari [[Italia]] bernama [[Maria Montessori]]. <ref name="SPMhal46SPM">{{cite book|last =Magini,|first =Agustina Prasetyo.2013.|title =Sejarah Pendekatan Montessori.''|publisher = Yogyakarta:Kanisius.|location Hal=Yogyakarta|page= 46., 47, 57|isbn =978-979-21-3335-6 }}</ref> Pendidikan Montessori muncul melalui sebuah sekolah bagi anak-anak yang kurang beruntung dalam bidang finansial yang bernama CasaiCasa DeDei Bambini atau Children’srumah Houseanak-anak. <ref name="SPMhal47SPM"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan Mpntessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 47.</ref> Melalui [[CasaiCasa DeDei Bambini]] inilah Montessori banyak mengamati perilaku anak dan menuangkan hasil pengamatannya ke dalam alat peraga yang terinspirasi dari alat peraga Itard dan Seguin. <ref name="SPMhal57SPM"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan Mpntessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 57.</ref>
Ungkapan ''"Teach, Teaching, not correcting"'' memiliki arti bahwa mengoreksi memang akan lebih cepat memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa, tetapi akan menimbulkan catatan mental pada anak tentang ketidaksempurnaan sesuatu yang dikarjakan oleh anak tersebut. <ref name="Standing199"> {{en}}Hollis And Carter.1957. Maria Montessori Her Life and Work.'' London:EM STANDING Hal 199.</ref> Catatan mental tersebut akan membuat anak menjadi takut salah, lebih baik jika anak tersebut menyadari ketidak sempurnaan yang terjadi melalui dirinya sendiri atau alat yang dipakainya sendiri. <ref name="Standing199"> {{en}}Hollis And Carter.1957. Maria Montessori Her Life and Work.'' London:EM STANDING Hal 199.</ref>
== Filosofi alat peraga Montessori ==
Ada tiga prinsip yang harus tetap diperhatikan dalam menerapkan metode Montessori , yaitu penataan ruang, pengamatan, dan kebebasan individu. <ref name="Hainstock10"> Hainstovk, Elisabeth G.1997.The Esseintial Montessori.'' New York:Penguin Group Hal 10.</ref> Penataan ruang disesuaikan dengan karakter dan kondisi fisik anak. <ref name="Hainstock10"> Hainstovk, Elisabeth G.1997.The Esseintial Montessori.'' New York:Penguin Group Hal 10.</ref> Semua material harus aman untuk anak-anak. Dalam belajar tidak ada unsur pemaksaan, setiap individu bebas memilih apa saja yang ingin mereka pelajari tanpa ada sidikit pun tekanan dari orang dewasa. <ref name="Hainstock10"> {{en}} Hainstock, Elisabeth G.1997.The Esseintial Montessori.'' New York:Penguin Group Hal 10.</ref>
Ungkapan ''"TeachAjari, Teaching,mengajari notbukan correctingmengoreksi"'' memiliki arti bahwa mengoreksi memang akan lebih cepat memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa, tetapi akan menimbulkan catatan mental pada anak tentang ketidaksempurnaan sesuatu yang dikarjakandikerjakan oleh anak tersebut. <ref name="Standing199"> {{en}}Hollis And Carter.1957. Maria Montessori Her Life and Work.'' London:EM STANDING Hal 199.</ref> Catatan mental tersebut akan membuat anak menjadi takut salah, lebih baik jika anak tersebut menyadari ketidak sempurnaan yang terjadi melalui dirinya sendiri atau alat yang dipakainya sendiri. <ref name="Standing199"> {{en}}Hollis And Carter.1957. Maria Montessori Her Life and Work.'' London:EM STANDING Hal 199.</ref>
Penerapan pendekatan Montessori selalu berkaitan dengan alat peraga. <ref name="SPMhal48"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan Mpntessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 48.</ref> Alat peraga merupakan salah satu ciri dari pendekatan Montessori. <ref name="SPMhal48"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan Mpntessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 48.</ref> Montessori merancang dan membuat sendiri alat peraga sesuai dengan hasil pengamatannya dan mengacu pada alat yang dibuat oleh Itard dan Seguin. <ref name="SPMhal50"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan Mpntessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 50.</ref>
Ada tiga prinsip yang harus tetap diperhatikan dalam menerapkan metode Montessori , yaitu penataan ruang, pengamatan, dan kebebasan individu. <ref name="Hainstock10"> Hainstovk, Elisabeth G.1997.The Esseintial Montessori.'' New York:Penguin Group Hal 10.</ref> Penataan ruang disesuaikan dengan karakter dan kondisi fisik anak. <ref name="Hainstock10"> Hainstovk, Elisabeth G.1997.The Esseintial Montessori.'' New York:Penguin Group Hal 10.</ref> Semua material harus aman untuk anak-anak. Dalam belajar tidak ada unsur pemaksaan, setiap individu bebas memilih apa saja yang ingin mereka pelajari tanpa ada sidikit pun tekanan dari orang dewasa. <ref name="Hainstock10"> {{en}} Hainstock, Elisabeth G.1997.The Esseintial Montessori.'' New York:Penguin Group Hal 10.ISBN 0-452-27796-5''</ref>
Pitamic (2013) dalam bukunya yang berjudul “Teach Me To Do It My Self” menyatakan bahwa Montessori melalui pengamatannya berpendapat bahawa matematika adalah konsep yang abstrak sehingga supaya anak dapat memahami dengan baik harus dibuat senyata mungkin. <ref name="Pitamic132"> Pitamic, Maja.2013. Ajari Aku Untuk Melakukannya Sendiri.'' Yogyakarta:Pustaka Pelajar Hal 132.</ref> Alat peraga montessori merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuat materi menjadi lebih nyata. <ref name="Pitamic132"> Pitamic, Maja.2013. Ajari Aku Untuk Melakukannya Sendiri.'' Yogyakarta:Pustaka Pelajar Hal 132.</ref> Materi yang tersaji menggunakan alat peraga Montessori menjadi lebih nyata sehingga akan mudah dipahami oleh anak-anak karena sesuai dengan perkembangan kognitif anak. <ref name="Pitamic132"> Pitamic, Maja.2013. Ajari Aku Untuk Melakukannya Sendiri.'' Yogyakarta:Pustaka Pelajar Hal 132.</ref>
==Karakteristik AlatLatar Peragabelakang penggunaan alat peraga Montessori ==
Penerapan pendekatan Montessori selalu berkaitan dengan alat peraga. <ref name="SPMhal48"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan MpntessoriMontessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 48.ISBN 978-979-21-3335-6''</ref> Alat peraga merupakan salah satu ciri dari pendekatan Montessori. <ref name="SPMhal48"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan Mpntessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 48.</ref> Montessori merancang dan membuat sendiri alat peraga sesuai dengan hasil pengamatannya dan mengacu pada alat yang dibuat oleh [[Itard dan Seguin]]. <ref name="SPMhal50"> Magini, Agustina Prasetyo.2013. Sejarah Pendekatan Mpntessori.'' Yogyakarta:Kanisius. Hal 50.ISBN 978-979-21-3335-6''</ref>
*''Auto education''
Pitamic (2013) dalam bukunya yang berjudul “Teach“Ajari MeAku To Do It My Self”Melakukannya Sendiri” menyatakan bahwa Montessori melalui pengamatannya berpendapat bahawa matematika adalah konsep yang abstrak sehingga supaya anak dapat memahami dengan baik harus dibuat senyata mungkin. <ref name="Pitamic132"> Pitamic, Maja.2013. Ajari Aku Untuk Melakukannya Sendiri.'' Yogyakarta:Pustaka Pelajar Hal 132.ISBN 13:987-0-7641-2789-2</ref> Alat peraga montessori merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuat materi menjadi lebih nyata. <ref name="Pitamic132"> Pitamic, Maja.2013. Ajari Aku Untuk Melakukannya Sendiri.'' Yogyakarta:Pustaka Pelajar Hal 132.</ref> Materi yang tersaji menggunakan alat peraga Montessori menjadi lebih nyata sehingga akan mudah dipahami oleh anak-anak karena sesuai dengan perkembangan kognitif anak. <ref name="Pitamic132"> Pitamic, Maja.2013. Ajari Aku Untuk Melakukannya Sendiri.'' Yogyakarta:Pustaka Pelajar Hal 132.</ref>
*''Auto corection''
==Contoh AlatManfaat Peragaalat peraga Montessori ==
*Bergradasi
Lillard mengatakan bahwa alat peraga matematika Montessori tidak disusun untuk mengajar matematika.<ref name="Lillard">{{en}}Lillard,Paula Polk.1997. Montessori in the Classroom.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 137.ISBN 0-8052-1087-3.''</ref> Alat peraga Montessori dirancang untuk membantu anak mengembangkan pikiran matematika yang meliputi kemampuan memahami perintah dan urutan.<ref name="Lillard"/> Alat peraga Montessori juga dirancang untuk membantu anak memiliki kemampuan untuk menempatkan secara bersamaan mengenai hal yang telah diketahui.<ref name="Lillard"/>
*Menarik
Alat peraga Montessori dirancang secara sederhana, manarik, dan memberi kesempatan anak untuk mengeksplorasi, melatih anak belajar secara mandiri, dan memperbaiki kesalahannya sendiri.<ref name="Lillard11">{{en}}Lillard,Paula Polk.1997. Montessori in the Classroom.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 11.ISBN 0-8052-1087-3.''</ref> Alat peraga yang menarik akan menarik perhatian anak untuk menggunakannya atau untuk mencoba alat peraga tersebut untuk memenuhi rasa ketertarikan dan rasa ingin tahu anak-anak.<ref name="Lillard11"/> Alat peraga montessori sisusun sederhana supaya mudah untuk digunakan anak-anak, selain itu juga supaya anak dapat menggunakan alat tersebut secara mandiri dan menemukan pengetahuan yang dipelajari melalui alat peraga tersebut sendiri.<ref name="Lillard11"/>
==Contoh Alat Peraga Montessori==
 
*Inkastri silinder
== Karakteristik alat peraga Montessori ==
*Tongkat asta merah biru
Alat peraga Montessori memiliki empat karakter khusus, yaitu [[swadidik]] [[swakoreksi]], [[bergradasi]], dan menarik.<ref name="MM167">{{en}}Montessori, Maria.1964. The Montessori Method.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 167.ISBN 0-8052-0922-0.''</ref>
*''Pink tower''
* ''Checker board'Swadidik'''
Alat peraga Montessori dirancang sesuai dengan perkembangan anak, baik dalam hal perkembangan psikologi maupun fisiknya.<ref name="MM168">{{en}}Montessori, Maria.1964. The Montessori Method.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 168.ISBN 0-8052-0922-0.''</ref> Hal tersebut ditujukan supaya anak dapat belajar secara mandiri.<ref name="MM168"/> Sebagai contoh adalah alat peraga Montessori tentang perkalian untuk usia 9 tahun rancang dengan menggunakan manik-manik untuk mengkonkritkan materi perkalian.<ref name="MM169">{{en}}Montessori, Maria.1964. The Montessori Method.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 169.ISBN 0-8052-0922-0.''</ref> Hal tersebut ditujukan untuk mengkonkritkan materi perkalian karena anak usia 9 tahun ada pada tahapan operasional konkret.<ref name="MM169"/> Contoh alat peraga sesuai dengan tahapan fisik anak adalah setiap alat peraga dibuat menggunakan bahan yang ringan.<ref name="MM169"/> Hal itu ditujukan supaya anak mampu membawanya sendiri.<ref name="MM169"/>
*''Bead frame''
* '''Swakoreksi'''
*Kartu angka
Setiap alat peraga Montessori memiliki pengendali kesalahan. Bukan guru yang menjadi pengendali kesalahan melainkan pada alat tersebut.<ref name="MM179">{{en}}Montessori, Maria.1964. The Montessori Method.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 179.ISBN 0-8052-0922-0.''</ref> Misalnya saat anak menggunakan tongkat asta merah biru untuk melakukan operasi penjumlahan 2+3.<ref name="MM179"/> Siswa akan mengambil tongkat 2 dan meletakkan tongkat 3 diatasnya kemudia mencari tongkat yang panjangnya sama dengan gabungan kedua tongkat tersebut, maka alat tersebut memiliki pengendali kesalhan berupa panjang yang berbeda.<ref name="MM179"/> Apabila panjang tongkat yang di dekatkan tidak sama dengan panjang tongkat yang digabungkan itu artinya salah dan kesalhan tersebut dapat diketahui sendiri oleh siswa karena dapat diamati, dirasakan dan diamati dengan pancaindra.<ref name="MM179"/>
==Rujukan==
* '''Bergradasi'''
Alat peraga Montessori memiliki ukuran yang jelas dan dapat diamati oleh siswa.<ref name="MM182">{{en}}Montessori, Maria.1964. The Montessori Method.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 182.ISBN 0-8052-0922-0.''</ref> Setiap satu set alat terdapat alat peraga yang sama tetapi dengan ukuran yang berbeda-beda, yang perlu di perhatikan adalah gradasi ukuran alat harus konsisten.<ref name="MM182"/> Konsisten yang dimaksud adalah selalu mempunyai selisih ukuran yang sama.<ref name="MM182"/> Gradasi alat tersebut akan melatih kemampuan berlogika siswa dalam menyelesaikan masalah.<ref name="MM182"/> Contohnya satu set alat terdiri dari 10 tongkat yang berbeda ukuran panjangnya, maka jika tongkat pertama dan kedua selisih panjangnya 1&nbsp;cm maka selisih panjang untuk semua tongkat adalah 1&nbsp;cm semua.<ref name="MM182"/>
* '''Menarik'''
Alat peraga Montessori dirancang semenarik mungkin, baik dalam hal warna, bentuk, dan cara penggunaan.<ref name="MM176">{{en}}Montessori, Maria.1964. The Montessori Method.'' New York:SCHOCKEN BOOKS Hal 176.ISBN 0-8052-0922-0.''</ref> Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat untuk menyentuh dan menggunakan alat tersebut.<ref name="MM176"/> Montessori mengungkapkan bahwa setiap alat peraga harus memiliki keindahan.<ref name="MM176"/>
== Contoh alat peraga Montessori ==
* '''Inkastri silinder'''
Incastri silinder adalah salah satu alat peraga Montessori yang digunakan untuk melatih kemampuan sensorial anak.<ref name="Montessoriinpratica">{{cite web|url=http://www.montessoriinpratica.it/web/content/elenco-materiali-montessori |title=Materiale Sensoriale |accessdate=5 April 2014 |publisher=Prisca Mellucoo}}</ref> Inkastri silinder terdiri dari empat jenis, yaitu inkastri tinggi rendah, inkastri besar kecil, gemuk kurus, dan inkastri gemuk pendek kurus tinggi.<ref name="Montessoriinpratica"/> Alat peraga incastri silinder baik digunakan pada awal perkembangan anak.<ref name="Montessoriinpratica"/> Cara menggunakan inkastri silinder adalah sebagai awalan anak diminta untuk memasukkan setiap inkastri pada lubangnya dengan cara meraba terlebih dahulu.<ref name="Montessoriinpratica"/> Saat berlatih, anak didampingin oleh seorang [[directris]] yang bertugas untuk mendampingi anak.<ref name="Montessoriinpratica"/>
* '''Tongkat asta merah biru'''
Tongkat asta merah biru adalah bagian dari alat peraga Montessori yang terdiri dari 10 tongkat berwarna merah dan biru berukuran 10&nbsp;cm sampai 100&nbsp;cm.<ref name="Montessorimom">{{cite web|url=http://www.montessorimom.com/number-rods/ |title=Number Rods |accessdate=5 April 2014 |publisher=Montessorimom}}</ref> Setiap tongkat memiliki warna yang berselang-seling antara biru dan merah, warna awal selalu warna merah.<ref name="Montessorimom"/> Latihan pertama menggunakan tongkat asta merah biru bagi anak adalah menyususun tongkat asta mulai dari asta satu hingga asta sepuluh.<ref name="Montessorimom"/> Setelah anak benar-benar paham dengan urutan panjang tongkat asta, anak diberikat kartu angka dan diminta untuk meletakkan kartu angka pada tongkat yang sesuai.<ref name="Montessorimom"/> Sebelum siswa diminta menjodohkan tongkat dengan kartu angka, direktris memberitahu dengan perkataan "Ini tongkat satu, ini tongkat dua, dan seterusnya" sambil menunjuk tongkat asta.<ref name="Montessorimom"/>
* '''Menara merah muda'''
Alat peraga menara merah muda adalah satu set kubus dari ukuran 1&nbsp;cm x 1&nbsp;cm sampai 10&nbsp;cm x 10&nbsp;cm, sehingga ada 10 kubus berwarna merah mudah dengan ukuran berbeda.<ref name="Montessoriinpratica"/> Alat peraga menara merah mudah digunakan untuk mengenalkan konsep besar dan kecil kepada anak.<ref name="Montessoriinpratica"/> Warna merah muda diterapkan sebagai daya tarik bagi anak supaya mau mencoba memainkan menara merah muda tersebut.<ref name="Montessoriinpratica"/> Alat peraga menara merah mudah dibuat dengan gradasi ukuran kubus, hal inilah yang menjadi salah satu karakter dari alat peraga Montessori.<ref name="Montessoriinpratica"/> Latihan pertama untuk anak dalam menggunakan alat peraga menara merah muda adalah menyusun kubus sampai membentuk menara dan tidak tumbang.<ref name="Montessoriinpratica"/> Anak dilatih untuk meraba setiap kubus supaya memahami perbedaan dari setiap kubus.<ref name="Montessoriinpratica"/> Melalui kegiatan menyusun tower tersebut anak akan mengetahu sengan sendirinya bahwa kubuh yang besar akan jatuh jika diletakkan pada menara bagian paling atas.<ref name="Montessoriinpratica"/> Menara yang tumbang menjadi ''auto correction'' bagi anak bahwa yang disusun belum tepat.<ref name="Montessoriinpratica"/>
* '''Papan Main Dam'''
Papan main dam adalah sebuah alat peraga Montessori yang berbentuk papan persegi panjang dengan kotak-kotan berwarna seperti papan catur.<ref name="Montessorimom"/> Alat peraga ''checkerboar'' digunakan untuk melatih keterampilan matematika yaitu pada materi perkalian terutama perkalian bersusun panjang.<ref name="Montessorimom"/> ALat peraga tersebut terbuat dari bahan kayu yang ringan sehingga mudah untuk dibawah oleh anak-anak.<ref name="Montessorimom"/> Penggunaan papan main dam dilengkapi dengan manik warna-warni yang terdiri dari manik satu hingga manik sembilan.<ref name="Montessorimom"/> Warna manik sesuai dengan urutan warna pada metode Montessori yaitu warna merah untuk menik satu, hijau untuk warna manik dua, merah muda untuk manik tiga, kuning untuk manik empat, biru muda untuk manik lima, ungu untuk manik enam, putih untuk manik tujuh, coklat untuk manik delapan dan terakhir warna biru tua untuk manik sembilan.<ref name="Montessorimom"/>
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Pendidikan]]
[[Kategori:Pendidikan anak usia dini]]