Lafran Pane: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP80Regenovia (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
k Penambahan nomenklatur STI ke UII
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(131 revisi perantara oleh 48 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Angkola|Angkola]]|[[Sitorus|Pane]]}}
{{inuseBP|BP80Regenovia|10 April 2014|29 Maret 2014}}
{{infobox person
[[Berkas:Lafran-pane.jpg|thumb|200px|Lafran Pane]]
| honorific_prefix = [[Profesor|Prof.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji|H.]]
| name = Lafran Pane
| image = Lafran-pane.jpg
| caption = Pane, tak bertanggal
| birth_date = {{birth date|1922|2|5}}
| birth_place = [[Kota Padang Sidempuan|Padang Sidempuan]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan|Angkola]], [[Keresidenan Tapanuli]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1991|1|25|1922|2|25}}
| death_place = [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = {{IDN}}
| occupation = [[Dosen]]
| known_for = [[Aktivis]] [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI)
| father = [[Sutan Pangurabaan Pane]]
| awards = [[Pahlawan nasional Indonesia]]
| alma_mater = [[Universitas Islam Indonesia|Sekolah Tinggi Islam]] (STI){{br}}[[Universitas Gadjah Mada]]
| religion = [[Islam]]
}}
 
[[Profesor|Prof.]] [[Doktorandus|Drs.]] '''Lafran Pane''' ({{lahirmati|[[Padang Sidempuan]]|5|2|1922||25|1|1991}}) dikenal sebagai salah satu pendiri [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI) pada tanggal 5 Februari 1947. <ref name="Modul LK 1 HMI Cabang Ciputat">{{cite book|author= Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2010-2011|title= Modul LK 1 (Basic Training) Himpunan Mahasiswa Islam.|page= 3|publisher=Pengurus HMI Cabang Ciputat |location=Ciputat |year=2010}}</ref>{{rp|3}} LahirPerihal diperannya [[Padangdalam Sidempuan]]HMI, [[5Kongres Februari]]XI [[1922]],HMI menuruttahun berbagai1974 tulisandi sebelumnya,Bogor disebutkan bahwamenetapkan Lafran Pane lahirsebagai padapemrakarsanya [[12berdirinya April]]HMI [[1923]]dan didisebut [[Kampung]]sebagai [[Pangurabaan]],pendiri [[Kecamatan]]HMI.<ref [[Siporok]]name="Modul LK 1 HMI Cabang Ciputat"/>{{rp|3}} Selain dirinya, sebuahada tempatbeberapa nama lain yang terletakdisebut disebagai kakipendiri [[Gunung]]HMI, antara lain: Kartono Zarkasy ([[SibualbualiAmbarawa, Semarang|Ambarawa]]), 38Dahlan kiloHusein meter(Palembang), keSiti arahZainah utara(Palembang), dariMaisaroh "kotaHilal salak"(cucu [[Padangpendiri Sidempuan]],Muhammadiyah KH. [[ibuAhmad kotaDahlan]], [[Kabupaten]]Singapura), [[TapanuliSoewali Selatan]](Jember), [[SumateraYusdi Utara]].Gozali <ref(Semarang, name="Lafranjuga Pane">{{citependiri book|author=[[Pelajar Hariqo Wibawa SatriaIslam Indonesia|title=PII]]), LafranM. PaneAnwar Jejak(Malang), HayatHasan danBasri Pemikirannya|page=40|publisher=Lingkar(Surakarta), |location=JakartaMarwan |year=2011}}</ref>(Bengkulu), WafatTayeb padaRazak tanggal(Jakarta), [[24Toha Januari]]Mashudi [[1991]](Malang), orangBidron akhirnyaHadi tahu(Kauman-Yogyakarta), setelahSulkarnaen kematiannya(Bengkulu), Lafrandan ternyataMansyur.<ref lahirname="Modul [[5LK Februari]]1 [[1922]],HMI bukanCabang [[12Ciputat"/>{{rp|3}} April]]Lafran [[1922]]Pane sepertisendiri yangmenolak kerapuntuk iadikatakan gunakansebagai dalamsatu-satunya catatanpendiri resmiHMI. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria |title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=397|publisher=Lingkar |location=Jakarta |year=2011}}</ref> <!--sebaiknya perkenalan tempat lahir ditaruh di Biografi. Paragraf pembuka berfokus pada signifikansi tokoh tersebut sehingga layak masuk ke dalam artikel ensiklopedia.-->{{rp|397}}
 
== Riwayat Hidup ==
Lafran Pane lahir di [[Padang Sidempuan]], [[5 Februari]] [[1922]]. Menurut berbagai tulisan sebelumnya, disebutkan bahwa Lafran Pane lahir pada [[12 April]] [[1923|1922]] di [[Kampung]] [[Pangurabaan, Sipirok, Tapanuli Selatan|Pangurabaan]], [[Kecamatan]] [[Sipirok]], sebuah kecamatan yang terletak di kaki [[Gunung]] [[Sibualbuali]], 38 kilo meter ke arah utara dari "kota salak" [[Padang Sidempuan]], [[ibu kota]] [[Kabupaten]] [[Tapanuli Selatan]], [[Sumatera Utara]]. Wafat pada tanggal [[25 Januari]] [[1991]], orang akhirnya tahu, setelah kematiannya, Lafran ternyata lahir [[5 Februari]] [[1922]], bukan [[12 April]] [[1922]] seperti yang kerap ia gunakan dalam catatan resmi.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|397}}
 
== Riwayat ==
=== Silsilah Keluarga ===
[[Berkas:Makam Lafran Pane (1).jpg|jmpl|Nisan Lafran Pane di Makam Karangkajen.]]
Lafran Pane adalah anak keenam keluarga [[Sutan Pangurabaan Pane]] dari istrinya yang pertama, Lafran adalah bungsu dari enam bersaudara, yaitu: [[Nyonya Tarib]], [[Sanusi Pane]], [[Armijn Pane]], [[Nyonya Bahari Siregar]], [[Nyonya Hanifiah]], Lafran Pane, dan selain saudara kandung, ia juga memiliki dua orang saudara tiri dari perkawinan kedua ayahnya, yakni: [[Nila Kusuma Pane]] dan [[Krisna Murti Pane]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011|ISBN 9786029804904}}</ref> Ayah Lafran Pane adalah seorang [[guru]] sekaligus [[seniman]] [[Suku Angkola|Batak MandailingAngkola]] di [[Muara Sipongi]], [[Mandailing Natal]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46-47|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Keluarga Lafran Pane merupakan keluarga sastrawan dan seniman yang kebanyakan menulis novel, seperti kedua kakak kandungnya yaitu Sanusi Pane dan Armijn Pane yang juga merupakan sastrawan dan seniman.<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 47|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Sutan Pangurabaan Pane termasuk salah seorang pendiri [[Muhammadiyah]] di SiporokSipirok pada [[1921]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011|ISBN 9786029804904}}</ref> Sedangkan Kakek Lafran Pane adalah seorang ulama [[Syekh Badurrahman Pane]], maka pendidikan keagamaannya didapat sebelum memasuki bangku sekolah. <ref name="Lafran Pane"/>{{cite bookrp|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011|ISBN 9786029804904}}</ref>
 
=== Riwayat Pendidikan ===
Pendidikan sekolah Lafran Pane dimulai dari Pesantren Muhammadiyah Sipirok (kini dilanjutkan oleh [[Pesantren K.H. Ahmad Dahlan]] di Kampung Setia dekat [[Desa]] [[Parsorminan]] Siporok)[[Sipirok]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah Lafran Pane ini mengalami perpindahan sekolah yang sering kali dilakukan, hingga pada akhirnya Lafran Pane meneruskan sekolah di kelas 7 (Tujuh) di [[HIS Muhammadiyah]], menyambung hingga ke Taman Dewasa Raya Jakarta sampai pecah [[Perang Dunia II]], pada saat itu ibu kota yang semula berada di Jakarta pindah ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946 Masehi dan [[Sekolah Tinggi Islam]] (STI)]] yang semula berada di Jakarta pun juga ikut pindah ke Yogyakarta dan dibuka secara resmi di Yogyakarta pada tanggal 10 April 1946 Masehi atau bertepatan dengan 8 jumadil awwal 1365 Hijriyah.<ref name=Pada tanggal 14 Desember 1947 nama atau nomenklatur STI diubah dari semula Sekolah Tinggi Islam (STI) menjadi University Islam Indonesia (UII) dan kata “University"Lafran Panepada kalimat “University Islam Indonesia">{{cite book|author=di-nasionalisasikan Hariqoatau Wibawadi-Indonenesiakan Satria|title=menjadi Lafran“Universitas" Pane(Universitas JejakIslam HayatIndonesia) dankisaran Pemikirannya.|page=tahun 43|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref>1963. Wawasan dan intelektual Lafran berkembang saat proses perkuliahan yang membawa pengaruh pada diri Lafran Pane yang ditandai dengan semakin banyaknya buku-buku Islam yang ia baca.<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 45|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Sebelum tamat dari STI, Lafran pindah ke [[Akademi Ilmu Politik]] (AIP)]] pada [[April]] [[1948]] Universitas GajahGadjah Mada (UGM) yang kemudian di Negerikandinegerikan pada tahun [[1949]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Tercatat dlamdalam sejarah Universitas GajahGadjah Mada (UGM), Lafran Pane termasuk salah satu mahasiswa yang pertama kali lulus mencapai gelar sarjana, yaitu pada tanggal [[26 Januari]] [[1953]]. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Dengan sendirinya, Drs. Lafran Pane menjadi salah satu sarjana ilmu politik pertama di Indonesia, selanjutnya Lafran Pane lebih tertarik di lapangan pendidikan dan keluar dari Kementerian Luar Negeri dan masuk kembali ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.<ref name="Lafran Pane"/>{{cite bookrp|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref>
 
=== RiawayatRiwayat Pekerjaan ===
# [[Direktur]] Kursus BIB I dan BIIB II Negeri Yogyakarta yang diselenggarakan Kementerian PPendidikan & K<!--sebutkan kepanjangan, jangan singkatan-->Kebudayaan, dan Kemudian menjadi [[Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Gadjah Mada|Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Gajah Mada (UGM)]]. kemudian, Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Gajah Mada UGM dengan [[Institut Pendidikan Guru (IPG)]] dilebur menjadi [[Institut Keguruan & Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta]], kini [[Universitas Negeri Yogyakarta]] (UNY)]].<ref name="Pak Tompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1975.|page=159|publisher=Bina Ilmu Offset|location=Surabaya|year=1976}}</ref>
# Dosen Fakultas Ilmu Sosial (FKIS) [[IKIP Yogyakarta]].<ref name="Pak Tompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1975.|page=159|publisher=Bina Ilmu Offset|location=Surabaya|year=1976}}</ref>
# Dosen [[FKIS]] [[IKIP Yogyakarta]].
# Dosen [[Fakultas Sospol]]Sosial [[dan politik Universitas Gajah Mada (UGM]]), dosen [[UIIUniversitas Islam Indonesia]] (UII), dosen [[Fakultas Syariah]] [[IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta]].<ref name="Pak Tompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1975.|page=159|publisher=Bina Ilmu Offset|location=Surabaya|year=1976}}</ref>
# Dosen [[Akademi Tabligh Muhammadiyah (ATM)]], Kemudian menjadi [[FIAD [[Muhammadiyah]], kini [[Fakultas Ilmu Agama Islam]] [[Universitas Muhammadiyah Yogyakarta]] (UMY)]].<ref name="Pak Tompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1975.|page=159|publisher=Bina Ilmu Offset|location=Surabaya|year=1976}}</ref>
# Pernah menjadi dosen [[IAIN Sunan Kalijaga Yogykarta]]Yogyakarta (sekarang [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta]] (UIN)]]), hingga terjadi peristiwa [[10 Oktober]] [[1963]]. Sepuluh tahun kemudian, atas permintaan Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mulai tahun [[1973]] Prof. Drs. Lafran Pane mulai kembali mengajar di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai Guru Besar Ilmu Tata Negara.<ref name="Pak Tompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1975.|page=159|publisher=Bina Ilmu Offset|location=Surabaya|year=1976}}</ref>
# Dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, sejak tanggal [[1 Desember]] [[1966]], Lafran Pane dianggat menjadi guru besar (profesor) dalam mata kuliah Ilmu Tata Negara.<ref name="Pak Tompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1975.|page=159|publisher=Bina Ilmu Offset|location=Surabaya|year=1976}}</ref>
 
== Pemikiran ==
=== Mengenai Islam dan Indonesia ===
Lafran Pane Mengatakan bahwa agama [[Islam]] bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya, baik lingkup keluarga hingga lingkup masyarakat dan negara. Berkaitan dengan itu, ia meyakini bahwa Islam berisi peraturan-peraturan dan tuntunan-tuntunan untuk segala aspek kehidupan. Islam dianggapnya sebagai satu kebudayaan yang sempurna, yang tidak merupakan ciptaan masyarakat, sebab merupakan kebudayaan yang diturunkan Tuhan langsung kepada masyarakat Arab, serta berlaku universal . Meskipun demikian, adanya bermacam-macam bangsa yang berbeda masyarkatnya, yang tergantung pada faktor-faktor alam, kebiasaan dan lain-lain, maka kebudayaan Islam hendaknya dapat diselaraskan dengan masing-masing masyarakat itu. Dalam Masyarakat, segala sesuatu saling mempengaruhi, manusia mempengaruhi manusia lain, masyarakat dipengaruhi oleh manusia dan sebaliknya. Begitu pula hasil masyarakat dipengaruhi oleh manusia dan sebaliknya. Begitu pula hasil kebudayaan yang satu mempengaruhi yang lain dan selanjutnya mempengaruhi masyarakat yang lain.<ref name="Pane">{{cite book|title=Keadaan dan Kemungkinan Kebudayaan Islam di Indonesia|author=Lafran Pane|publisher=Panitia Pusat KMI Bagian Penerangan|year=1949|location=Yogykarta|page=56}}</ref>
 
Menurut Lafran Pane, setelah kemerdekaan, dampak [[kolonialisme]] [[Belanda]] tidak serta-merta lenyap, khususnya dari mereka yang semata-mata menerima pengajaran di lembaga-lembaga kolonial.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Contoh pengaruh tersebut adalah pandangan yang menganggap bangsa Barat dalam segala hal lebih dari penduduk lokal.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Lafran Pane meyakini bahwa jika ajaran Islam dipraktikkan oleh rakyat [[Indonesia]] dalam segala lapangan hidup dengan sebaik-baiknya, Belanda tidak mungkin bisa menjajah dan mengekploitasi bangsa Indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Pejajahan dimungkinkan karena Belanda mengetahui lemahnya pendidikan Islam pada mayoritas masyarakat Indonesia.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|194}} Islam mengajarkan bahwa semua manusia itu setara dan perbudakan amat ditentang.<ref name="Salimsitompul">{{cite book|author= Agussalim Sitompul|title= Menyatu dengan Umat, Menyatu dengan Bangsa: Pemikiran keislaman-Keindonesiaan HMI 1947-1997|page=56|publisher=Logos Wacana Ilmu|location=Jakarta|year=2002}}</ref>
Lafran Pane dikenal sebagai salah satu pendiri [[Himpunan Mahasiswa Islam]] pada tanggal 5 Februari 1947, bersama 14 orang teman, antara lain: Kartono Zarkasy (Ambarawa), Dahlan Husein (Palembang), Siti Zainah (Palembang), Maisaroh Hilal (cucu pendiri Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan, Singapura), Soewali (Jember), Yusdi Gozali (Semarang, juga pendiri PII), M. Anwar (Malang), Hasan Basri (Surakarta), Marwan (Bengkulu), Tayeb Razak (Jakarta), Toha Mashudi (Malang), Bidron Hadi (Kauman-Yogyakarta), Sulkarnaen (Bengkulu), dan Mansyur.<ref name="Modul LK 1 HMI Cabang Ciputat">{{cite book|author= Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2010-2011|title= Modul LK 1 (Basic Training) Himpunan Mahasiswa Islam.|page= 3|publisher=Pengurus HMI Cabang Ciputat |location=Ciputat |year=2010}}</ref> Berdasarkan penelusuran dan penelitian sejarah, maka Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsanya berdirinya HMI dan disebut sebagai pendiri HMI.<ref name="Modul LK 1 HMI Cabang Ciputat">{{cite book|author= Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2010-2011|title= Modul LK 1 (Basic Training) Himpunan Mahasiswa Islam.|page= 3|publisher=Pengurus HMI Cabang Ciputat |location=Ciputat |year=2010}}</ref> Lafran sendiri sebenarnya menolak untuk disebut sebagai satu-satunya pendiri HMI, Istrinya bahkan menyebut "lafran egois" jika mau dinobatkan sebagai pendiri HMI, meskipun memang Lafran Pane yang pertama memunculkan gagasan tersebut karena ia sadar bahwa sebuah gagasan tentu terinspirasi dari banyak hal, dalam segala hal, Lafran membutuhkan orang lain.<!--kalimat belum deskriptif dan "dingin"; terlihat ingin meninggikan sang tokoh--> <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria |title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=397|publisher=Lingkar |location=Jakarta |year=2011}}</ref>
 
=== Pendirian HMI ===
Setelah berdirinya<!--Apa? Siapa?--> pada [[5 Februari]] [[1947]], Lafran Pane Mengatakan bahwa Agama Islam bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, akan tetapi juga hubungan antara manusia dengan manusia lain, satu masyarakat dengan masyarakat lain, dari yang paling kecil, yaitu masyarakat keluarga, sampai masyarakat yang besar, seperti masyarakat negara.{{fact}} Islam juga berisi peraturan-peraturan dan tuntunan-tuntunan untuk segala aspek kehidupan.{{fact}} Maka, dapat disebut bahwa agama Islam itu berupa satu kebudayaan yang sempurna yang tidak timbul dari hasil pergaulan dalam masyarakat dan bukan hasil ciptaan manusia pada satu waktu, akan tetapi adalah kebudayaan yang diturunkan Tuhan, langsung kepada masyarakat Arab dan juga berlaku untuk seluruh dunia.{{fact}} Adanya bermacam-macam bangsa yang berbeda masyarkatnya, yang tergantung pada faktor-faktor alam, kebiasaan dan lain-lain, maka kebudayaan Islam hendaknya dapat diselaraskan dengan masing-masing masyarakat itu.{{fact}} Dalam Masyarakat, segala sesuatu saling mempengaruhi, manusia mempengaruhi manusia lain, masyarakat dipengaruhi oleh manusia dan sebaliknya. Begitu pula hasil masyarakat dipengaruhi oleh manusia dan sebaliknya.{{fact}} Begitu pula hasil kebudayaan (culture product). Yang satu mempengaruhi yang lain dan selanjutnya mempengaruhi masyarakat yang lain.<ref name="pane">{{cite book|author= Lafran Pane |title=keadaan dan kemungkinan kebudayaan Islam di Indonesia dalam Pedoman lengkap Kongres Muslimin Indonesia 20-25 Desember 1049 di Yogyakarta|page=56|publisher=Panitia Pusat KMI Bagian Penerangan|location=Yogyakarta |year=1949}}</ref> Menurut Lafran Pane, setelah kemerdekaan, dampak kolonialisme Belanda tidak serta-merta lenyap, khususnya dari mereka yang semata-mata menerima pengajaran di lembaga-lembaga kolonial.{{fact}} Contoh sederhana dari dampak tersebut adalah perasaan yang menganggap seolah-olah bangsa Barat dalam hal apa pun lebih dari kita, Lafran Mengatakan: Jika ajaran Islam dipraktikkan oleh rakyat Indonesia dalam segala lapangan hidup dengan sebaik-baiknya, tidak akan mungkin Belanda bisa menjajah dan mengekploitasi bangsa Indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama.{{fact}} Pejajah sangat memahami potensi lemahnya pendidikan Islam pada mayoritas masyarakat Indonesia.<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria |title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=194|publisher=Lingkar |location=Jakarta |year=2011}}</ref> Islam medoktrin umatnya bahwa semua manusia itu sama, Islam menentang perbudakan serta mendorong kemerdekaan setiap jiwa.{{fact}} Ajaran ini relevan untuk memunculkan kesadaran bahwa bangsa Belanda tidak lebih tinggi derajatnya dari bangsa Indonesia.<ref name="Salimsitompul">{{cite book|author=Agussalim Sitompul|title=Menyatukan dengan Umat, Menyatukan dengan Bangsa: Pemikiran Keislaman-Keindonesiaan HMI 1947-1997|page=56|publisher=Logos Wacana Ilmu |location=Jakarta |year=2011}}</ref> Lafran kemudian mendirikan HMI sebagai aktualisasi dari keyakinannya tersebut.<!--yang di atas disebutkan apa bukan HMI?--> Nurcholish Madjid menguatkan hal ini dengan mengatakan: “inilah sesungguhnya Latar Belakang yang lebih jauh dan fundamental dari gagasan Lafran Pane mendirikan HMI.{{fact}} HMI tidak lahir sebagai sekadar suatu reaksi terhadap keadaan temporer di depan mata, tetapi berakar ke dalam aspirasi umat Islam yang dikandung selama berabad-abad lamanya.{{fact}} HMI adalah suatu cetusan dari tekad mulia, suatu manifestasi dari kalimat thoyyibah (pernyataan baik).<!--kalimat tidak netral-->{{fact}} Kalimat thoyyibah itu diumpamakan dalam Al-Qur’an sebagai pohon yang baik, uratnya menghujam ke bumi dan cabang-cabangnya menjulang ke langit, memberikan buahnya stiap waktu dengan izin Tuhan. <ref name="agussalim">{{cite book|author=Agussalim Sitompul|title=50 Tahun HMI Menggayuh di antara Cita dan Kritik|page=38|publisher=Aditya Media |location=Yogyakarta|year=1997}}</ref> Menurut Dr. Syafri Syairin menjelaskan dua hal telah dilakukan Lafran Pane pada awal pendirian HMI. Pertama, Lafran Pane telah menunjukan suatu upaya mengangkat Islam sebagai suatu yang lebih tinggi di mata mahasiswa. Islam bukanlah sekumpulan kaum sarungan yang kumal serta hanya mengetahui shalat, pengajian. Sehingga Islam tidak perlu disingkirkan dari kehidupan sehari-hari. Lafran Pane juga dengan segala upaya berusaha menanamkan rasa percaya diri sebagai orang Islam kepada segenap mahasiswa yang beragama Islam. Kedua, Lafran telah melakukan misi pencerahan, bahwa Islam itu satu dan kelompok-kelompok apapun dalam Islam itu tidak menjadi persoalan. Hal ini dilakukan dengan penekanan terhadap independensi HMI yang mengikis fanatisme kelompok di kalangan anggota HMI. HMI yang digagas Lafran Pane menekankan pada persatuan umat Islam. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria |title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=195-196|publisher=Lingkar |location=Jakarta |year=2011}}</ref> Menurut Lafran Pane, Tugas suci umat Islam adalah mengajak umat manusia kepada kebenaran ilahi dan kewajiban umat Islam adalah menciptakan masyarakat adil makmur material dan spiritual. Dengan adanya gagasan pembaharuan pemikiran keislaman, diharapkan kesenjangan dan kejumudan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dapat dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam. Kebekuan pemikiran Islam telah membawa pada arti agama yang kaku dan sempit, tidak lebih dari agama yang hanya melakukan peribadatan. [[Al-Qur’an]] hanya dijadikan sebatas bahan bacaan. Islam tidak ditempatkan sebagai agama universal. Gagasan pembaharuan pemikiran Islam ini pun hendaknya dapat menyadarkan umat Islam yang terlena dengan kebesaran dan kejayaan masa lalu.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin">{{cite book|author= Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2013-2014|title= Basic Training Buku Pedoman Materi Pokok Latihan Kader 1 Himpunan Mahasiswa Islam.|page= 4-5|publisher=Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta|location=Yogyakarta|year=2013}}</ref> Demikian memahami pemikiran Lafran Pane yang tidak lepas dari lingkungannya, yaitu negara Indonesia yang berpendudukan mayoritas beragama Islam, dengan segala realitas dan totalitasnya. Pemikiran Lafran Pane tidak bisa dipahami tanpa meletakkannya dalam suatu proses sejarah atau tradisi panjang yang melingkupinya.<ref name="Modul LK 1 HMI Cabang Ciputat">{{cite book|author= Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2010-2011|title= Modul LK 1 (Basic Training) Himpunan Mahasiswa Islam.|page= 1-2|publisher=Pengurus HMI Cabang Ciputat |location=Ciputat |year=2010}}</ref> Dari pemikiran itu dampaknya adalah berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam. Lafran mundur dari ketua Umum PB HMI pada [[22 Agustus]] [[1947]] dan pindah menjadi Wakil Ketua Umum, artinya ia hanya menjabat sebagai Ketum selama 7 bulan dan kemudian posisinya diberikan kepada seorang mahasiswa UGM bernama [[Muhammad Syafaat Mintaredja]]. Strageti ini dilakukan agar HMI tidak terkesan milik mahasiswa STI, selain juga memperluas dakwah HMI di kampus umum serta memperkuat posisi HMI dalam dunia kemahasiswaan.<ref name="alfan alfian">{{cite book|author=M. Alfan Alfian|title= HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) 1963-1966 Menegakkan Pancasila di Tengah Prahara.|page= 121|publisher=Kompas|location=Jakarta|year=2013}}</ref><!--paragraf ini ada beberapa pengulangan, lagipula isinya bukan kalimat ensiklopedia, terlalu merujuk pada satu komunitas dengan satu sudut pandang. Kamu harus mengubahnya menjadi netral, misal dengan menyatakan bahwa HMI berada pada jalur islam modernis yang memberi kritik pada ....dst. Untuk mengimbangi perspektif, ada baiknya kamu melihat referensi yang non-HMI-->
Lafran mendirikan [[Himpunan Mahasiswa Islam]] sebagai aktualisasi dari pandangannya tentang Islam dan Indonesia. HMI dilahirkan sebagai suatu reaksi terhadap situasi saat itu, namun juga berakar pada aspirasi umat Islam yang dikandung selama berabad-abad lamanya.<ref name="agussalim">{{cite book|title=50 Tahun HMI Menggayuh di antara Cita dan Kritik|author=Agussalim Sitompul|publisher=Aditya Media|year=1997|location=Yogyakarta|page=38}}</ref>
 
Dengan mendirikan HMI, Islam mendapat peran yang lebih tinggi di antara [[mahasiswa]], yakni bahwa Islam bukanlah sekumpulan kaum yang mempertahankan [[tradisi]] dan pengetahuan tradisional. Selain itu, dengan adanya HMI ide persatuan umat Islam yang mengikis [[fanatisme]] kelompok semakin meningkat.<ref name="Lafran Pane"/>{{rp|195}}
 
=== Pemikiran Pembaharuan Islam ===
Menurut Lafran Pane, Tugas umat Islam adalah mengajak umat manusia kepada kebaikan dan juga menciptakan [[masyarakat]] adil makmur baik secara material dan spiritual.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin">{{cite book|author= Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2013-2014|title= Basic Training Buku Pedoman Materi Pokok Latihan Kader 1 Himpunan Mahasiswa Islam.|page= |publisher=Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta|location=Yogyakarta|year=2013}}</ref>{{rp|4}} Dengan adanya gagasan pembaharuan pemikiran keislaman, diharapkan kesenjangan dan kejumudan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dapat dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Kebekuan pemikiran Islam saat itu telah membawa pada arti agama yang kaku dan sempit, tidak lebih dari agama yang hanya melakukan peribadatan.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} [[Al-Qur’an]] hanya dijadikan sebatas bahan bacaan.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Agama Islam tidak menempatkan sebagai yang universal. Gagasan pembaharuan pemikiran Islam ini pun hendaknya dapat menyadarkan umat Islam yang terlena dengan kebesaran dan kejayaan masa lalu.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Demikian memahami pemikiran Lafran Pane yang tidak lepas dari lingkungannya, yaitu negara [[Indonesia]] yang berpendudukan mayoritas beragama Islam, dengan segala realitas dan totalitasnya. Pemikiran Lafran Pane tidak bisa dipahami tanpa meletakkannya dalam suatu proses [[sejarah]] atau tradisi panjang yang melingkupinya.<ref name="Modul LK 1 HMI Cabang Ciputat"/>{{rp|1-2}}
 
Dari pemikiran itu dampaknya adalah berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam, pada tanggal 5 Februari 1947 Lafran menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI karena ia adalah orang yang mengagagas HMI, akan tetapi Lafran mundur dari ketua Umum PB HMI pada [[22 Agustus]] [[1947]] dan pindah menjadi Wakil Ketua Umum, artinya ia hanya menjabat sebagai Ketua Umum selama 7 bulan dan kemudian posisinya diberikan kepada seorang mahasiswa [[Universitas Gajah Mada]] bernama [[Mohammad Syafa'at Mintaredja]]. Strategi ini dilakukan agar HMI tidak terkesan milik mahasiswa STI, selain juga memperluas dakwah HMI di kampus umum serta memperkuat posisi HMI dalam dunia kemahasiswaan.<ref name="alfan alfian">{{cite book|title=HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) 1963-1966 Menegakkan Pancasila di Tengah Prahara.|author=M. Alfan Alfian|publisher=Kompas|year=2013|location=Jakarta|page=121}}</ref>
 
== Karya-karya Lafran Pane ==
Data-data tentang Lafran Pane tidak banyak berubah sejak [[1947]]. Karya tulisnyapuntulisnya pun terbatas. berikut ini merupakan judul karya-karya Lafran Pane dengan bentuk artikel<!--Sebut media yang mempublikasikan-->bebasnya:
# Keadaan dan Kemungkinan Kebudayaan Islam di Indonesia
# Wewenang [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR)
# Kedudukan [[DekritDekret Presiden]]
# Kedudukan [[Presiden]]
# Kedudukan Luar Biasa Presiden
# Kedudukan [[KNIPKomite Nasional Indonesia Pusat]] (KNIP)
# Tujuan Negara
# Kembali ke [[Undang-undang Dasar (UUD)]] [[1945]]
# Memurnikan Pelaksanaan UUDUndang-undang Dasar [[1945]]
# Memurnikan Pelaksanaan UUDUndang-undang Dasar [[1945]]
# Perubahan Konstitusional
# Menggugat Eksistensi HMI <ref name="Lafran Pane"/>{{cite bookrp|author= Hariqo Wibawa Satria |title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=89|publisher=Lingkar |location=Jakarta |year=2011}}</ref>
 
== Penghargaan ==
Atas jasa-jasanya Pemerintah Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 115/TK/Tahun 2017 tanggal 6 November 2017.[https://m.antaranews.com/berita/663852/lafran-pane-pendiri-hmi-digelari-pahlawan-nasional]
 
== Lihat Pula ==
* [[Himpunan Mahasiswa Islam]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pbhmi.or.id/ Situs PB HMI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161108135735/http://www.pbhmi.or.id/ |date=2016-11-08 }}
 
== Rujukan ==
{{Reflist}}
== Bacaan lanjutan ==
 
{{commons category|Lafran Pane}}
[[Kategori:Kelahiran 1922]]
* {{Cite book
[[Kategori:Kematian 1991]]
|title=Lafran Pane: Jejak Dan Pemikirannya
[[Kategori:Sumatra Utara]]
|trans-title=Lafran Pane: His Influence and Thoughts
|language=Indonesia
|last=Satria
|first=Hariqo Wibawa
|location=Jakarta
|publisher=Lingkar
|year=2010
|isbn=9786029804904
}}
{{Authority control}}{{Pahlawan Nasional Indonesia}}{{URUTANBAKU:Pane, Lafran}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:KematianTokoh 1991Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak Angkola]]
[[Kategori:Marga Sitorus]]
[[Kategori:KelahiranMarga 1922Pane]]
[[Kategori:SumatraTokoh Sumatera Utara]]
[[Kategori:Tokoh dari Padangsidimpuan]]
[[Kategori:Lafran Pane| ]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]