Daun pepaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP65Cicilia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
k Pemeliharaan
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{More citations needed}}
{{inuseBP|BP65Cicilia|25 April 2014|13 April 2014}}
[[FileBerkas:Carica papaya leaf 14072012.JPG|thumbjmpl|Carica papaya leaf 14072012|Right|200px|Daun Pepaya segar yang masih berada di pohonnya]]
'''Daun pepaya''' merupakanadalah salahdaun satuyang jenisberasal dari tumbuhan [[sayuranpepaya]] yang(''Carica diolahpapaya''). padaDaun saat masihpepaya muda kerap diolah menjadi makanan[[sayuran]] yangdi lezatbeberapa dandaerah bergizidi tinggiIndonesia.<ref name="daunpe">{{cite book|title=Budi Daya Pepaya|author=Warisno|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=979-21-0092-X|year=2003}}</ref> Disamping dapat diolah menjadi [[makanan]] yang lezat, daun pepaya dapat pula dijadikan [[obat]] untuk beberapa jenis penyakit.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref> Helaian daun pepaya berbentuk menyerupai tangan manusia.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref> Apabila daun pepaya dilipat tepat di tengah, maka akan nampaktampak bahwa daun pepaya berbentuk [[simetris]].<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref>
 
== Kandungan Gizi ==
Daun pepaya memiliki kandungan [[gizi]] yang cukup beragam diantaranya [[vitamin A]] 18250 SI, [[vitamin B1]] 0,15 miligram per 100 gram, [[vitamin C]] 140 miligram per 100 gram daun pepaya, [[kalori]] 79 kal per 100 gram, [[protein]] 8,0 gram per 100 gram, [[lemak]] 2,0 gram per 100 gram, hidrat arang/[[karbohidrat]] 11,9 gram per 100 gram, [[kalsium]] 353 miligram per 100 gram, dan [[air]] 75,4 gram per 100 gram.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref> Daun pepaya juga mengandung carposide yang dapat berfungsi sebagai obat cacing.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref> Daun pepaya mengandung [[zat papain]] yang tinggi sehingga menjadikan rasanya pahit, namun zat ini justru bersifat stomakik yaitu dapat meningkatkan nafsu makan.<ref name="daun">{{cite book|title=Healthy Tumpeng, hidangan tumpeng sehat citarasa Nusantara|author=Wied Harry Apriadji|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-3410-7}}</ref>
 
==Khasiat ObatPengolahan ==
[[Berkas:Buntil.jpg|jmpl|Buntil, salah satu makanan dari Daerah Istimewa Yogyakarta|250 px|ka]]
Daun Pepaya yang bercita rasa pahit ini dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, diantaranya:
Rasa pahit pada daun pepaya dapat dihilangkan dengan cara merebus daun pepaya bersama dengan daun jambu klutuk/jambu biji, dan daun singkong dengan perbandingan 200 gram daun pepaya, 200 gram daun singkong dan 50 gram daun jambu biji.<ref name="daunya">{{cite book|title=Food Combining, kombinasi makanan serasi|author=Andang W. Gunawan|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-4698-8|year=2009}}</ref> Daun pepaya dapat diolah menjadi tumis daun pepaya, daun yang baik untuk ditumis adalah yang berasal dari pohon jantan.<ref name="daunya">{{cite book|title=Food Combining, kombinasi makanan serasi|author=Andang W. Gunawan|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-4698-8|year=2009}}</ref> Di Jawa Barat, hampir semua hidangan disajikan dengan lalapan.<ref name="daun">{{cite book|title=Healthy Tumpeng, hidangan tumpeng sehat citarasa Nusantara|author=Wied Harry Apriadji|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-3410-7}}</ref> [[Lalapan]] adalah segala jenis sayuran yang dikonsumsi ketika masih mentah, tanpa dimasak cukup dicuci sampai bersih.<ref name="daun">{{cite book|title=Healthy Tumpeng, hidangan tumpeng sehat citarasa Nusantara|author=Wied Harry Apriadji|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-3410-7}}</ref> Pucuk daun pepaya merupakan salah satu pilihan lalapan di Jawa Barat.<ref name="daun">{{cite book|title=Healthy Tumpeng, hidangan tumpeng sehat citarasa Nusantara|author=Wied Harry Apriadji|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-3410-7}}</ref> Di Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal makanan bercita rasa gurih sedikit pedas yang bernama [[buntil]] yaitu sayur yang terbuat dari daun pepaya muda yang digulung dan didalamnya berisi parutan kelapa dengan tambahan ikan, udang dan bumbu-bumbu yang lain.<ref name="buntil">{{cite book|title=Jalan-Jalan Kuliner Aseli Jogja|author=Suryo Sukendro|publisher=Media Pressindo|location=Yogyakarta|year=2009|isbn=978-979-788-068-2}}</ref> Dari [[Indonesia]] timur tepatnya [[Maluku]], terdapat makanan khas yaitu tumis bunga pepaya, di dalam masakan ini bunga pepaya ditumis bersama daun pepaya dan ikan asin/teri goreng dan disajikan dengan singkong rebus.<ref name="tumis">{{cite magazinebook|title=Atlas Kuliner Nusantara Pilihan|author=YudiRizal PradataKhadafi|publisher=Kawan PustakaBukune|location=Jakarta|year=20062008|isbn=978-602-8066-14-3}}</ref> Tak jauh dari Maluku, di Sulawesi Timur daun pepaya diolah bersama bunga pepaya, daun kemangi, daun melinjo dan ikan cakalang menjadi [[garo]] bunga pepaya.<ref name="garo">{{cite book|title=668 Resep Masakah Khas Nusantara|author=Yullia T|coauthor= Astuti Utomo|publisher=Agromedia Pustaka|location= Jakarta|year=2008|isbn=979-006-200-1}}</ref>
*[[Batu Ginjal]], caranya beberapa lembar daun pepaya dicuci bersih lalu direbus, kemudian air rebusan tersebut diminum dan diakhiri dengan meminum air [[kelapa]] muda (namun, bagi yang mengidap hipertensi tidak diperkenankan menggunakan metode ini).<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref>
*[[Malnutrisi]] (gejala kekurangan gizi pada balita), caranya daun pepaya ditumbuk bersama daun dadap serep, dan kapur sirih kemudian dipergunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut si penderita.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref>
*Sakit perut pada waktu [[haid]], caranya 1 lembar daun pepaya ditumbuk bersama dengan buah asam dan [[garam]] lalu ditambahkan air masak, campuran tersebut kemudian diperas, disaring dan diminum pada saat haid.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref>
*[[Disentri]], caranya 2 lembar daun pepaya direbus dalam 1 liter air bersama dengan 1 sendok teh bubuk [[kopi]], lalu disaring dan diminum satu cangkir per hari.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref>
*[[Diare]], caranya daun pepaya direbus bersama dengan minyak kelapa, lalu daun pepaya yang layu tersebut ditempelkan pada perut penderita.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref>
*Membasmi cacing perut, caranya daun pepaya direbus dalam 2 gelas air bersama dengan adas pulowaras sampai mendidih, lalu air rebusan tersebut disaring dan diminum setiap malam sebelum tidur.<ref name="daunpa">{{cite book|title=Tanaman Obat Tradisional|author=Thomas A.N.S|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-413-091-9|year=1989}}</ref>
*Mengatasi [[keputihan]], caranya 1 daun pepaya yang telah dicuci bersih direbus dalam 1,5 liter air bersama 50 gram akar [[alang-alang]] dan pulasari, kemudian air rebusan tersebut disaring dan diminum setiap hari satu kali.<ref name="obat">{{cite book|title=100% Cantik|author=Dian Putriyanti dkk|publisher=Best Publisher|location=Yogyakarta|isbn=978-602-8620-01-7}}</ref>
*Mengatasi [[jerawat]], caranya 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dijemur kemudian dihaluskan dan ditambahkan air kemudian sari daun pepaya tersebut dioleskan pada bagian yang berjerawat.<ref name="obat">{{cite book|title=100% Cantik|author=Dian Putriyanti dkk|publisher=Best Publisher|location=Yogyakarta|isbn=978-602-8620-01-7}}</ref>
*Mengatasi noda hitam di wajah, caranya daun pepaya dihaluskan dengan cara ditumbuk ataupun diblender dan ditambah air, kemudian air sari daun pepaya tersebut dicampurkan dengan masker dan dioleskan pada wajah, setelah 15 menit wajah dibasuh dengan air hangat sampai bersih.<ref name="obat">{{cite book|title=100% Cantik|author=Dian Putriyanti dkk|publisher=Best Publisher|location=Yogyakarta|isbn=978-602-8620-01-7}}</ref>
 
==Pengolahan Manfaat Lain ==
Daun pepaya dapat dimanfaatkan sebagai pakan untuk ikan [[bawal]] yang sedang dalam tahap pembesaran, daun yang masih segar sebaiknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diumpankan pada ikan untuk mengurangi kandungan air di dalamnya.<ref name="bawal">{{cite book|title=Budidaya Ikan Bawal|author=Ir. Abbas Siregar Djarijah|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=979-672-850-8|year=2001}}</ref> Bahan aktif papain dalam daun pepaya dapat digunakan untuk membuat [[pestisida]] nabati, caranya 1 &nbsp;kg daun pepaya dirajang lalu direndam dalam 10 liter air yang dicampur dengan 2 sendok makan [[minyak tanah]], dan 50 gram [[detergen]] selama semalam.<ref name="nabati">{{cite book|title=Pestisida Nabati|author=Subiyakto Sudarmo|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=979-21-1004-6|year=2005}}</ref>
[[File:Buntil.jpg|thumb|Buntil|250 px|right]]
Setelah semua bahan didiamkan selama 1 malam, pestisida nabati siap disemprotkan pada area pertanaman yang diserang ulat dan hama penghisap.<ref name="nabati">{{cite book|title=Pestisida Nabati|author=Subiyakto Sudarmo|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=979-21-1004-6|year=2005}}</ref>
Rasa pahit pada daun pepaya dapat dihilangkan dengan cara merebus daun pepaya bersama dengan daun jambu klutuk/jambu biji, dan daun singkong dengan perbandingan 200 gram daun pepaya, 200 gram daun singkong dan 50 gram daun jambu biji.<ref name="daunya">{{cite book|title=Food Combining, kombinasi makanan serasi|author=Andang W. Gunawan|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-4698-8|year=2009}}</ref> Daun pepaya dapat diolah menjadi tumis daun pepaya, daun yang baik untuk ditumis adalah yang berasal dari pohon jantan.<ref name="daunya">{{cite book|title=Food Combining, kombinasi makanan serasi|author=Andang W. Gunawan|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-4698-8|year=2009}}</ref> Di Jawa Barat, hampir semua hidangan disajikan dengan lalapan.<ref name="daun">{{cite book|title=Healthy Tumpeng, hidangan tumpeng sehat citarasa Nusantara|author=Wied Harry Apriadji|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-3410-7}}</ref> [[Lalapan]] adalah segala jenis sayuran yang dikonsumsi ketika masih mentah, tanpa dimasak cukup dicuci sampai bersih.<ref name="daun">{{cite book|title=Healthy Tumpeng, hidangan tumpeng sehat citarasa Nusantara|author=Wied Harry Apriadji|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-3410-7}}</ref> Pucuk daun pepaya merupakan salah satu pilihan lalapan di Jawa Barat.<ref name="daun">{{cite book|title=Healthy Tumpeng, hidangan tumpeng sehat citarasa Nusantara|author=Wied Harry Apriadji|publisher=Gramedia|location=Jakarta|isbn=978-979-22-3410-7}}</ref> Di Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal makanan bercita rasa gurih sedikit pedas yang bernama [[buntil]] yaitu sayur yang terbuat dari daun pepaya muda yang digulung dan didalamnya berisi parutan kelapa dengan tambahan ikan, udang dan bumbu-bumbu yang lain.<ref name="buntil">{{cite book|title=Jalan-Jalan Kuliner Aseli Jogja|author=Suryo Sukendro|publisher=Media Pressindo|location=Yogyakarta|year=2009|isbn=978-979-788-068-2}}</ref> Dari [[Indonesia]] timur tepatnya [[Maluku]], terdapat makanan khas yaitu tumis bunga pepaya, di dalam masakan ini bunga pepaya ditumis bersama daun pepaya dan ikan asin/teri goreng dan disajikan dengan singkong rebus.<ref name="tumis">{{cite magazine|title=Kuliner Nusantara Pilihan|author=Yudi Pradata|publisher=Kawan Pustaka|year=2006}}</ref> Tak jauh dari Maluku, di Sulawesi Timur daun pepaya diolah bersama bunga pepaya, daun kemangi, daun melinjo dan ikan cakalang menjadi [[garo]] bunga pepaya.<ref name=garo">{{cite book|title=668 Resep Masakah Khas Nusantara|author=Yullia T|coauthor= Astuti Utomo|publisher=Agromedia Pustaka|location= Jakarta|year=2008|isbn=979-006-200-1}}</ref>
 
== Hama dan Penyakit ==
==Manfaat Lain==
Hama yang sering menyerang daun pepaya antara lain [[tungau merah]] ''(Tetranychus bimaculatus)'' dan [[kutu tempurung hijau]] (''Coccus viridis ''Green).<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca PanenPascapanen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Tungau merah memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil ± 1mm, bentuknya [[oval]], berwarna kehijau-hijauan atau kemerah-merahan, memiliki empat pasang [[kaki]] yang bersegmen dan ditumbuhi rambut.<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Hama ini mengisap cairan sel terutama di permukaan bawah daun sehingga daun menjadi belang-belang berwarna kekuningan/mosaik, dan pada serangan berat dapat menyebabkan daun berubah warna menjadi merah karat.<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Kutu tempurung hijau menutupi permukaan batang atau daun sehingga menghambat proses [[fotosintesis]].<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Penyakit yang sering menginfeksi daun pepaya antara lain penyakit tepung yang disebabkan oleh cendawan ''Oidium caricae'' Noack, [[bercak daun]] cercospora yang diakibatkan cendawan ''Cercospora papayae'' dan bercak daun corynespora yang diakibatkan oleh cendawan ''Corynespora cassiicola''.<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref>
Daun pepaya dapat dimanfaatkan sebagai pakan untuk ikan [[bawal]] yang sedang dalam tahap pembesaran, daun yang masih segar sebaiknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diumpankan pada ikan untuk mengurangi kandungan air di dalamnya.<ref name="bawal">{{cite book|title=Budidaya Ikan Bawal|author=Ir. Abbas Siregar Djarijah|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=979-672-850-8|year=2001}}</ref> Bahan aktif papain dalam daun pepaya dapat digunakan untuk membuat [[pestisida]] nabati, caranya 1 kg daun pepaya dirajang lalu direndam dalam 10 liter air yang dicampur dengan 2 sendok makan [[minyak tanah]], dan 50 gram [[detergen]] selama semalam.<ref name="nabati">{{cite book|title=Pestisida Nabati|author=Subiyakto Sudarmo|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=979-21-1004-6|year=2005}}</ref>
Setelah semua bahan didiamkan selama 1 malam, pestisida nabati siap disemprotkan pada area pertanaman yang diserang ulat dan hama penghisap.<ref name="nabati">{{cite book|title=Pestisida Nabati|author=Subiyakto Sudarmo|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=979-21-1004-6|year=2005}}</ref>
 
==Hama danRujukan Penyakit==
Hama yang sering menyerang daun pepaya antara lain [[tungau merah]] ''(Tetranychus bimaculatus)'' dan [[kutu tempurung hijau]] (''Coccus viridis ''Green).<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Tungau merah memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil ± 1mm, bentuknya [[oval]], berwarna kehijau-hijauan atau kemerah-merahan, memiliki empat pasang [[kaki]] yang bersegmen dan ditumbuhi rambut.<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Hama ini mengisap cairan sel terutama di permukaan bawah daun sehingga daun menjadi belang-belang berwarna kekuningan/mosaik, dan pada serangan berat dapat menyebabkan daun berubah warna menjadi merah karat.<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Kutu tempurung hijau menutupi permukaan batang atau daun sehingga menghambat proses [[fotosintesis]].<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref> Penyakit yang sering menginfeksi daun pepaya antara lain penyakit tepung yang disebabkan oleh cendawan ''Oidium caricae'' Noack, [[bercak daun]] cercospora yang diakibatkan cendawan ''Cercospora papayae'' dan bercak daun corynespora yang diakibatkan oleh cendawan ''Corynespora cassiicola''.<ref name="tungau">{{cite book|title=Pepaya, Budidaya dan Pasca Panen|author=Ir. H. Rahmat Rukmana|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=978-979-497-298-4|year=1995}}</ref>
 
==Rujukan==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Sayuran]]
[[Kategori:Caricaceae]]
[[Kategori:Sayuran daun]]