Kerajaan Mysore: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240909)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
|||
(49 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|country = India
|status = Kemaharajaan
|status_text = Kerajaan (bawahan [[Kemaharajaan Wijayanagara]] hingga tahun 1565).
|government_type = [[Monarki]] hingga tahun 1799, [[kepangeranan]] sesudahnya
|event_start =
|year_start = 1399
|date_start =
|event_end =
|year_end = 1950
|date_end =
|event1 = Catatan terawal
|date_event1 = 1551
Baris 21:
|s1 = India
|flag_s1 = Flag of India.svg
|s2 =
|flag_s2 =
|image_flag = Flag of Mysore.svg
Baris 38:
'''Kerajaan Mysore''' adalah kerajaan yang terletak di [[India]] selatan. Secara tradisional, kerajaan ini diyakini didirikan pada tahun 1399 di kota [[Mysore]]. Kerajaan yang diperintah oleh penguasa dari keluarga [[Wodeyar]] ini pada awalnya adalah [[feudalisme|negara vassal]] [[Kemaharajaan Wijayanagara]]. Setelah Kemaharajaan Wijayanagara mengalami kemunduran (kurang lebih tahun 1565), kerajaan ini merdeka. Pada abad ke-17, wilayahnya meluas dan di bawah kekuasaan [[Kanthirawa Narasaraja I|Narasaraja Wodeyar I]] dan [[Chikka Dewaraja|Chikka Dewaraja Wodeyar]] kerajaan ini menguasai wilayah [[Karnataka]] selatan dan sebagian dari [[Tamil Nadu]], sehingga menjadi negara yang kuat di [[Dekkan]] selatan.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada
Bahkan saat sudah menjadi
== Sejarah ==
=== Sejarah awal ===<!--
[[Berkas:Joppen1907MysoreChickDeoWadiyar1704.jpg|right|thumb|Kerajaan Mysore (1704) pada mas kekuasaan Raja Chikka Dewaraja Wodeyar.]]-->
Sumber-sumber sejarah Mysore meliputi beberapa [[prasasti]] batu dan [[tembaga]], catatan dari istana Mysore, dan sumber kontemporer dalam [[bahasa Kannada]], [[bahasa Persia|Persia]], dan bahasa lain.<ref name="vamsha">Kamath (2001), hal. 11–12, hal. 226–227; Pranesh (2003), hal. 11</ref><ref name="vamsha10">Narasimhacharya (1988), hal. 23</ref><ref name="vamsa">Subrahmanyam (2003), hal. 64; Rice E.P. (1921), hal. 89</ref> Menurut catatan tradisional, kerajaan ini awalnya merupakan negara kecil di kota [[Mysore]] yang didirikan oleh dua bersaudara, Yaduraya (juga dikenal dengan nama Wijaya) dan Krishnaraya. Asal usul mereka dipenuhi legenda dan masih diperdebatkan; walaupun beberapa sejarawan mengatakan bahwa mereka berasal dari [[Dwaraka]] di utara,<ref name="cha">Kamath (2001), hal. 226</ref><ref name="feud">Rice B.L. (1897), hal. 361</ref> sejarawan lain meyakini Karnataka sebagai tempat asal mereka.<ref name="dwarka">Pranesh (2003), hal. 2–3</ref><ref name="opportune">Wilks, Aiyangar di Aiyangar dan Smith (1911), hal. 275–276</ref>
=== Otonomi ===
Raja-raja selanjutnya berkuasa sebagai [[vassal]] (bawahan) [[Kemaharajaan Wijayanagara]] hingga Wijayanagara mengalami kemunduran pada tahun 1565. Pada masa itu, wilayah Mysore telah meluas hingga meliputi tiga puluh tiga desa yang dilindungi oleh 300 tentara.<ref name="soldier">{{Harvnb|Stein|1987|p=82}}</ref> Raja Timmaraja II menaklukan beberapa suku berpemimpin di sekitar,<ref name="timma">Kamath (2001), hal. 227</ref> dan Raja ''Bola'' Chamaraja IV menghentikan pembayaran upeti kepada Maharaja Wijayanagara [[Aliya Rama Raya]].<ref name="bald">Subrahmanyam (2001), hal. 67</ref> Setelah kematian Aliya Rama Raya, Wodeyar mulai memperkuat kekuasaannya dan Raja Wodeyar I merebut [[Srirangapatna]] dari gubernur Wijayanagara (''Mahamandaleshwara'') Aravidu Tirumalla – yang memperoleh persetujuan ''ex post facto'' dari Wenkatapati Raya, Maharaja Wijayanagara (yang telah jatuh) yang berkuasa dari [[Chandragiri]].<ref name="channa">Subrahmanyam (2001), hal. 68</ref> Raja Wodeyar I juga memperluas wilayahnya dengan merebut [[Channapatna]] di utara dari Jaggadewa Raya<ref name="channa"/><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 200</ref> – yang membuat Mysore menjadi faktor politik regional yang patut dipertimbangkan.<ref name="sov">Shama Rao in Kamath (2001), hal. 227</ref><ref name="ranadulla" />
Akibatnya, pada tahun 1612–13, Wodeyar memiliki otonomi yang besar; walaupun mereka sempat mengakui kemaharajaan [[Arawidu]], pengiriman upeti ke Chandragiri dihentikan. Hal ini berlawanan dengan para ''Nayaka'' di wilayah Tamil yang terus memberi upeti kepada Chandragiri pada tahun 1630-an.<ref name="channa"/> Chamaraja V dan Kanthirawa Narasaraja I berupaya memperluas wilayah ke utara,
[[Chikka Dewaraja]] (berkuasa 1672–1704), salah satu raja Mysore yang terkenal, tidak hanya berhasil bertahan dari berbagai masalah, tetapi juga mampu memperluas wilayah. Ia melakukannya dengan bersekutu dengan Maratha dan Mughal.<ref name="alliance">Subrahmanyam (2001), hal. 71</ref><ref name="early">Kamath (2001), hal. 228–229</ref> Wilayah kerajaan pun meluas hingga mencapai [[Salem, Tamil Nadu|Salem]] dan [[Bangalore]] di timur, [[Distrik Hassan|Hassan]] di barat, [[Chikkamagaluru]] dan [[Tumkur]] di utara, dan [[Coimbatore]] di selatan.<ref name="salem">Subrahmanyam (2001), hal. 69; Kamath (2001), hal. 228–229</ref> Walaupun wilayah kerajaan telah meluas dan terbentang dari [[Ghat Barat]] hingga pedalaman [[Coromandel]], Mysore tetap tidak memiliki akses langsung ke laut. Upaya Chikka Dewaraja untuk memperoleh wilayah pesisir mengakibatkan meletusnya konflik dengan [[Nayaka Keladi|''Nayaka'']] [[Ikkeri]] (yang menguasai wilayah pesisir [[Kanara]]) dan raja-raja Kodagu (yang menguasai wilayah perbukitan di antara Mysore dan pesisir Kanara).<ref name="coast">Subrahmanyam (2001), hal. 69</ref> Mysore berhasil menguasai Periyapatna,
Namun, pada tahun 1704, ketika tampuk kekuasaan diwariskan kepada [[Narasaraja Wodeyar II|Kanthirawa Narasaraja II]], keberlangsungan dan perluasan wilayah kerajaan dicapai melalui aliansi, negosiasi, penundukan, dan pencaplokan wilayah. Menurut sejarawan Sanjay Subrahmanyam dan Sethu Madhawa Rao, Mysore saat itu secara resmi membayar upeti kepada Mughal. Catatan sejarah Mughal mengklaim bahwa upeti tetap (''peshkash'') dibayar oleh Mysore. Namun, sejarawan Suryanath Kamath merasa bahwa Mughal mungkin menganggap Mysore sebagai sekutu mereka, yang disebabkan oleh persaingan antara Mughal dan Maratha di India Selatan.<ref name="peinisular">Subrahmanyam (2001), hal. 70–71; Kamath (2001), hal. 229</ref> Pada tahun 1720-an, saat Mughal mengalami kemunduran, muncul kesulitan karena penduduk Mughal di [[Arcot]] dan [[Sira, India|Sira]] menuntut upeti.<ref name="alliance"/> Pada tahun-tahun berikutnya, Krishnaraja Wodeyar I mencoba menanggapi secara hati-hati, sementara menahan kepala-kepala suku Kodagu dan Maratha. Ia kemudian digantikan oleh Chamaraja Wodeyar VI; pasa masanya, kekuasaan jatuh ke tangan perdana menteri (''Dalwai'' atau ''Dalavoy'') Nanjarajiah (atau Nanjaraja) dan kepala menteri (''Sarwadhikari'') Dewarajiah (atau Dewaraja), dua bersaudara yang berpengaruh dari kota Kalale (dekat [[Nanjangud]]) yang akan berkuasa selama tiga dasawarsa dan membatasi peranan [[Chamaraja Wodeyar VI]] menjadi peranan yang berkenaan dengan gelar saja.<ref name="right">Pranesh (2003), hal. 44–45</ref><ref name="bahadur">Kamath (2001), hal. 230</ref> Kemudian, pada masa pemerintahan [[Krishnaraja Wodeyar II|Krishnaraja II]], [[Kesultanan-Kesultanan Dekkan]] telah dikalahkan oleh Mughal, dan selama kekacauan berlangsung, [[
=== Haidar Ali dan Tipu Sultan ===
[[Berkas:HyderAliDominions1780max.jpg|200px|
[[Berkas:The North Entrance Into The Fort Of Bangalore -with Tipu's flag flying-.jpg|200px|
[[Berkas:TipuSultan1790.jpg|175px|
[[Berkas:
[[Berkas:Surrender of Tipu Sultan.jpg|jmpl|kiri|200px|[[Charles Cornwallis, Marquess Cornwallis Kesatu|Lord Cornwallis]] menerima dua anak Tipu sebagai sandera.]]
Walaupun buta huruf, Haidar Ali berperan penting dalam [[sejarah Karnataka]] karena kemampuan bertempur dan kecerdasan administratifnya.<ref name="prow">Shama Rao in Kamath (2001), hal. 233</ref><ref name="prow1">Kutipan: "A military genius and a man of vigour, valour and resourcefulness" (Chopra et al. 2003, hal. 76)</ref> Haidar muncul tepat pada masa ketika anak benua India sedang mengalami perubahan politik. Sementara negara-negara Eropa sedang berupaya memperkuat posisi mereka, [[Nizam Hyderabad]] yang merupakan bawahan Mughal melancarkan ambisinya di Dekkan, dan Maratha (yang baru saja mengalami kekalahan di Panipat) mencari tempat yang aman di selatan. Pada periode ini juga berlangsung [[Peperangan Karnatik|peperangan antara
Pada tahun 1761, ancaman Maratha telah sirna, dan pada tahun 1763 Haidar Ali merbut [[Nayaka Keladi|kerajaan Keladi]], mengalahkan penguasa [[Bilgi, Karnataka|Bilgi]], Bednur, dan Gutti, menyerang Malabar di selatan dan menaklukan
Untuk menahan kebangkitan Haidar, Britania bersekutu dengan Maratha dan [[Nizam]] Hyderabad, sehingga memicu [[Perang Inggris-Mysore]] pertama pada tahun 1767. Walaupun unggul jumlah, Haidar Ali mengalami kekalahan di Chengham dan Tiruvannamalai. Britania menolak tawaran perdamaian hingga Haidar memindahkan angkatan bersenjatanya hingga lima mil dari [[Madras]].<ref name="Venkata Ramanappa 1975 p. 207"/><ref name="dhar"/><ref name="peace">Chopra et al. (2003), hal. 73</ref> Pada tahun 1770, saat tentara Maratha di bawah pimpinan [[Madhavrao Peshwa]] menyerang Mysore, Haidar mengharapkan bantuan Britania sesuai dengan perjanjian pada tahun 1769,
Pada tahun 1779, Haidar Ali merebut sebagian Tamil Nadu dan [[Kerala]] di selatan, sehingga memperluas wilayah Mysore hingga mencapai 80.000 mi² (205.000 km²).<ref name="dhar"/> Pada tahun 1780, ia berteman dengan
Pada tahun 1783, baik Britania maupun Mysore tidak dapat menggapai kemenangan penuh.
[[Pertempuran Nedumkotta|Kegagalan serangan]] ke [[Travancore|Kerajaan Travancore]] (yang merupakan sekutu Britania) pada tahun 1789 merupakan kekalahan yang memalukan bagi Tipu. Akibat dari serangan ini, [[Perang Inggris-Mysore Ketiga]] meletus. Pada awalnya, Britania tampak unggul dan berhasil menguasai distrik [[Coimbatore]]; namun, serangan Tipu berhasil membatalkan perolehan Britania. Pada tahun 1792, dengan bantuan dari Maratha yang menyerang dari barat laut dan Nizam yang menyerang dari timur laut, tentara Britania di bawah pimpinan [[Charles Cornwallis, Marquess Cornwallis Pertama|Lord Cornwallis]] berhasil [[Pengepungan Seringapatam (1792)|mengepung Srirangapatna]], sehingga mengalahkan Tipu dan memberlakukan [[Traktat Seringapatam|Traktat Srirangapatna]]. Setengah wilayah Mysore dibagi-bagi oleh sekutu, dan dua
=== Wilayah kerajaan ===
==Administrasi==▼
[[Berkas:"Palace of the Maharajah of Mysore, India," from the Illustrated London News, 1881 (with modern hand coloring).jpg|jmpl|ka|"Istana Maharaja Mysore, India," dari Illustrated London News, 1881.]]
Setelah jatuhnya Tipu, wilayah kerajaan Mysore diambil dan dibagi-bagi oleh Britania dan Nizam. Wilayah yang tersisa dijadikan [[wilayah kerajaan]]; [[Krishnaraja Wodeyar III|Krishnaraja III]] dari Dinasti Wodeyar dijadikan raja, dengan kepala menteri (''Diwan'') [[Purnaiah]] (yang awalnya menjadi bawahan Tipu) sebagai wali yang memegang kendali, sementara Lt. Col. [[Barry Close]] menjadi Residen Britania. Britania mengatur urusan luar negeri Mysore dan juga memperoleh upeti tahunan dan subsidi untuk membiayai angkatan bersenjata Britania di Mysore.<ref name="army">Kamath (2001), hal. 249</ref><ref name="install">Kamath (2001), hal. 234</ref><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 225</ref> Purnaiah berhasil menjadi diwan yang menonjol karena pemerintahannya yang progresif dan inovatif, tetapi ia berhenti bertugas pada tahun 1811 (dan meninggal segera sesudahnya) setelah ulang tahun ke-16 Krishnaraja III.<ref name="overlord">Kutipan:"The Diwan seems to pursue the wisest and the most benevolent course for the promotion of industry and opulence" (Gen. Wellesley in Kamath 2001, hal. 249)</ref><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 226-229</ref>
<!--[[Berkas:Mysore Palace Front view.jpg|thumb|[[Istana Mysore]] yang dibangun dari tahun 1897 hingga 1912.]]-->
Pada tahun-tahun berikutnya, hubungan antara Mysore dengan Britania sempat membaik, tetapi kembali memburuk pada tahun 1820-an. Residen Britania di Mysore, A. H. Cole, dituduh melakukan penyelewengan keuangan. Setelah melakukan pemeriksaan pada tahun 1825, Gubernur Madras Thomas Munro memutuskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar; namun, pemberontakan Nagar yang meletus pada akhir dasawarsa mengubah hal tersebut. Pada tahun 1831, menjelang meletusnya pemberontakan, Britania mengambil alih kendali Mysore dengan menjadikan pemerintahan yang buruk sebagai alasan.<ref name="mal">Kamath (2001), hal. 250</ref><ref name="mal"/><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 229-231</ref> Selama lima puluh tahun berikutnya, Mysore berada di bawah pemerintahan Komisioner Britania; Sir [[Mark Cubbon]], yang dikenal akan kenegarawanannya, menjabat dari tahun 1834 hingga 1861 dan berhasil membuat sistem pemerintahan yang efisien.<ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 231-232</ref>
Namun, pada tahun 1876–77, menjelang berakhirnya periode kekuasaan langsung Britania, terjadi bencana kelaparan di Mysore, dengan jumlah orang yang tewas antara 700.000 hingga 1.100.000, atau hampir seperlima jumlah penduduk.<ref>Lewis Rice, B., ''Report on the Mysore census'' (Bangalore: Mysore Government Press, 1881), hal. 3</ref> Segera setelah itu, Maharaja [[Chamaraja IX]] (yang memperoleh pendidikan bersistem Britania) mengambil alih kekuasaan Mysore pada tahun 1881 setelah keberhasilan lobi dinasti Wodeyar. Kemudian, seorang residen Britania ditugaskan di istana Mysore, dan [[C. V. Rungacharlu]] diangkat menjadi diwan untuk mengurus pemerintahan Chamaraja.<ref name="comm">Kamath (2001), hal. 250–254</ref> Setelah berakhirnya kekuasaan langsung Britania dan hingga kemerdekaan India pada tahun 1947, Mysore tetap menjadi wilayah kerajaan [[Kemaharajaan Britania]], dengan Dinasti Wodeyar sebagai penguasanya.<ref name="comm"/>
Selepas kematian Maharaja Chamaraja IX, [[Nalwadi Krishnaraja Wodeyar|Krishnaraja IV]] (yang masih berusia sebelas tahun) naik tahta pada tahun 1895. Ibunya, Maharani Kemparajammanniyawaru, menjadi wali hingga Krishnaraja mengambil alih kekuasaan pada 8 Februari 1902.<ref>Rama Jois, M. 1984. Legal and constitutional history of India ancient legal, judicial and constitutional system. Delhi: Universal Law Pub. Co. hal. 597</ref> Di bawah pemerintahannya, dengan [[Sir M. Vishweshwariah]] sebagai diwannya, Maharaja mulai mengubah Mysore menjadi negara yang progresif dan modern, terutama dalam bidang industri, pendidikan, agrikultur, dan seni. Sebagian besar infrastruktur pendidikan yang dibangun pada periode ini juga akan sangat membantu Karnataka pada masa-masa yang akan datang.<ref>{{cite web |url=http://www.india-today.com/itoday/millennium/100people/durai.html |title=The Mysore duo Krishnaraja Wodeya IV & M. Visvesvaraya |accessdate=2007-10-23 |publisher=[[India Today]] |archive-date=2008-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081024183112/http://www.india-today.com/itoday/millennium/100people/durai.html |dead-url=yes }}</ref> Berkat upaya Maharaja ini, [[Mahatma Gandhi]] menjulukinya "raja suci" (''Rajarishi'').<ref>Puttaswamaiah, K. 1980. Economic development of Karnataka a treatise in continuity and change. New Delhi: Oxford & IBH. hal. 3</ref> [[Paul Brunton]] (filsuf dan orientalsi Britania), [[John Gunther]] (penulis [[Amerika Serikat]]), dan Lord Samuel (negarawan Britania) juga memuji upaya Maharaja.
Krishnaraja IV sendiri merupakan seorang musisi, dan seperti pendahulunya, ia mendukung perkembangan seni rupa.<ref name="instru">Pranesh (2003), hal. 162</ref> Ia digantikan oleh keponakannya, [[Jayachamaraja Wodeyar|Jayachamaraja]], yang menandatangani perjanjian penggabungan Mysore dengan [[India]] pada tanggal 9 Agustus 1947, sehingga mengakhiri keberlangsungan Kerajaan Mysore selama hampir 550 tahun.<ref name="union">Kamath (2001), hal. 261</ref>
▲== Administrasi ==
Tidak ada catatan sejarah mengenai administrasi wilayah Mysore selama masa kekuasaan [[Kemaharajaan Wijayanagara]] (1399–1565). Tanda-tanda munculnya administrasi yang independen dan terorganisasi dapat ditilik kembali ke masa kekuasaan Raja Wodeyar I, yang dikatakan peduli kepada petani (''[[raiyat]]'') yang dikecualikan dari penambahan pajak.<ref name="ranadulla"/> Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kerajaan ini telah mapan di wilayahnya adalah penerbitan koin emas (''Kanthirayi phanam'') pada masa kekuasaan Narasaraja Wodeyar; koin tersebut mirip dengan koin lain di Kemaharajaan Wijayanagara.<ref name="phanam">Kamath (2001), hal. 228; Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 201</ref>
Pada masa kekuasaan Chikka Dewaraja, terjadi beberapa reformasi. Administrasi internal disesuaikan dengan kebutuhan kerajaan dan dibuat menjadi lebih efisien. Sistem pos diadakan, sementara reformasi finansial juga digalakkan. Sejumlah pajak kecil-kecilan ditetapkan sebagai pengganti pajak langsung, sehingga petani harus membayar lebih banyak melalui pajak tanah.<ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), p.203</ref> Konon sang raja secara pribadi tertarik dengan pengumpulan pajak sehingga kas negara menumpuk hingga mencapai angka 90.000.000 ''[[Pagoda (koin)|Pagoda]]'' (satuan mata uang) – penghasilan yang membuatnya dijuluki "Sembilan [[crore]] Narayana" (''Nawakoti Narayana''). Pada tahun 1700, Chikka mengirim duta besar ke istana [[Aurangazeb]] di [[Kemaharajaan Mughal]]; Aurangazeb kemudian menganugerahi gelar ''Jug Deo Raja'' kepada Chikka dan memberinya izin untuk singgah di tahta gading. Setelah itu, berdasarkan apa yang dilihat utusannya di istana Mughal, Chikka mendirikan kantor distrik (''Attara Kacheri''), atau sekretariat pusat yang terdiri dari delapan belas departemen.<ref name="sec">Kamath (2001), hal. 228–229; Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 203</ref>
Di bawah pemerintahan [[
Setelah menjadi [[
Sesudah dibebaskan dari tuduhan terkait dengan hilangnya perhiasan kerajaan, [[C. V. Rungacharlu|Rungacharlu]] (yang aslinya berasal dari [[Chennai]]) dijadikan Diwan. Di bawah pimpinannya, Dewan Representatif India Britania, dengan 144 anggota, dibentuk pada tahun 1881.<ref name="ranga">Kamath (2001), hal. 254</ref> Ia digantikan oleh Sheshadri Iyer pada tahun 1883. Selama masa jabatan Sheshadri, penambangan emas di [[Ladang Emas Kolar]] dimulai, proyek [[hidroelektrik]] [[Shivanasamudra]] diprakarsai (pada tahun 1899), dan listrik dan air minum (nantinya melalui pipa) disalurkan ke Bangalore.<ref name="iyer">Kamath (2001), hal. 254–255</ref> Sheshadri Iyer digantikan oleh P.N. Krishna Murthy, yang mendirikan Manual Sekretariat (untuk menyimpan catatan) dan Departemen Kooperatif pada tahun 1905,<ref name="iyer"/> Kemudian, V.P. Madhava Rao memusatkan perhatian pada konservasi perhutanan, sementara T. Ananda Rao menyelesaikan proyek Bendungan Kannambadi.<ref name="dam">Kamath (2001), hal. 257</ref>
Baris 94 ⟶ 107:
Sebagian besar penduduk Mysore tinggal di desa-desa dan agrikultur merupakan mata pencaharian mereka. Maka tulang pungung ekonomi negara ini adalah [[agrikultur]]. [[Gandum]], kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan bunga ditanam. Tanaman komersial yang ditanam adalah [[tebu]] dan [[kapas]]. Populasi agrarian Mysore terdiri dari tuan tanah (''[[gowda|gawunda]]'', ''[[zamindar]]'', ''[[hegde|heggadde]]'') yang menggarap tanah dengan mempekerjakan sejumlah pekerja yang tak memiliki tanah, dan biasanya mereka diberi gandum sebagai gantinya. Penanam kecil juga bersedia menjadi pekerja bila dibutuhkan.<ref name="labour">Sastri (1955), hal. 297–298</ref> Berkat ketersediaan pekerja yang tak bertanah, raja-raja dan tuan-tuan tanah mampu melancarkan proyek-proyek besar seperti istana, kuil, masjid, dan bendungan.<ref name="tank">Chopra et al. (2003), hal. 123</ref> Karena tanah Mysore luas tetapi penduduknya relatif jarang, tidak ada biaya yang dikenakan untuk kepemilikan tanah. Namun, pemilik tanah membayar pajak kultivasi, yang dapat mencapai setengah dari hasil panen.<ref name="tank"/>
Tipu Sultan dihargai karena mendirikan depot-depot perdagangan negara di berbagai tempat di kerajaannya. Selain itu, ia mendirikan depot di luar negeri, seperti di [[Karachi]], [[Jeddah]], dan [[Muscat, Oman|Muscat]], tempat dijualnya produk-produk Mysore.<ref name="muscat">M.H.Gopal in Kamath 2001, hal. 235</ref> Pada masa kekuasaan Tipu Sultan, teknologi [[
Sistem ini diganti pada masa kekuasaan [[Imperium Britania|Britania Raya]]; pajak dibayarkan dengan menggunakan uang, yang kemudian digunakan untuk membiayai angkatan bersenjata, polisi, dan kepentingan public dan sipil lainnya. Sebagian dari pajak diserahkan kepada Britania sebagai "upeti India".<ref name="pay">Chopra et al. (2003), hal. 124</ref> Karena tidak senang sistem keuntungan tradisional mereka dihapuskan, para petani memberontak di India Selatan.<ref name="farm">Chopra et al. (2003), hal. 129</ref> Setelah tahun 1800, reformasi tanah Cornwallis diberlakukan. Reade, Munro, Graham, dan Thackeray adalah beberapa administrator yang berhasil memperbaiki keadaan ekonomi penduduk.<ref name="corn">Chopra et al. (2003), hal. 130</ref> Namun, industri [[tekstil]] mengalami kerugian pada masa kekuasaan Britania Raya karena tekstil yang diproduksi di [[Manchester]], [[Liverpool]], dan [[Skotlandia]] lebih unggul daripada industri tradisional di Mysore.<ref name="liver">Kamath (2001), hal. 286</ref><ref name="cloths">Chopra et al. (2003), hal. 132</ref>
Baris 102 ⟶ 115:
== Budaya ==
=== Agama ===
[[Berkas:Temple tank (Pushkarni) at Shravanabelagola.jpg|
[[Berkas:Shweta Varahaswamy temple in Mysore.jpg|
<!--[[Berkas:Philomena Church Mysore.JPG|right|thumb|Gereja St. Philomena yang dibangun dengan gaya neo-gothik di [[Mysore]] atas kuasa Maharaja [[Nalvadi Krishnaraja Wodeyar|Krishnaraja Wodeyar IV]] pada tahun 1933.]]-->
Raja-raja pertama Dinasti Wodeyar memuja dewa [[Siwa]] dalam agama [[Hindu]]. Belakangan (dari abad ke-17) mereka menganut [[Waisnawa]], atau menyembah dewa [[Wisnu]].<ref name="shiva-vishnu">Rice E.P. (1921), hal. 89</ref> Menurut musikolog Meera Rajaram Pranesh, Raja Wodeyar I adalah penyembah dewa Wisnu, Raja Dodda Dewaraja dihormati dengan gelar "Pelindung Brahmin" (''Dewa Brahmana Paripalaka'') karena dukungannya terhadap para [[Brahmin]], dan Maharaja Krishnaraja III berbakti kepada dewi Chamundeshwari (salah satu wujud dewi [[Durga]]).<ref name="religion">Pranesh (2003), hal. 5, hal. 16, hal. 54</ref> Wilks ("History of Mysore", 1800) menulis tentang pemberontakan ''Jangama'' (Wirasiwa-penyembah Siwa) karena pajak yang berlebihan, yang kemudian dipadamkan oleh Chikka Dewaraja. Sejarawan D.R. Nagaraj mengklaim bahwa empat ratus ''Jangamas'' tewas dalam peristiwa tersebut,
Peran kota Mysore modern sebagai pusat [[budaya India Selatan]] sendiri dapat ditilik kembali dari masa ketika mereka masih berdaulat.<ref name="centre">Pranesh (2003), hal. 17</ref>-->
Baris 112 ⟶ 125:
Walaupun mengalami kemunduran pada abad pertengahan akhir, [[Jainisme]] juga didukung oleh beberapa raja Mysore, yang memberikan sumbangan kepada ordo rahib [[Jain]] di kota [[Shrawanabelagola]].<ref name="shrav">Pranesh (2003), hal. 44</ref><ref name="lak1">Kamath (2001), hal. 229–230</ref> Catatan sejarah menunjukkan bahwa beberapa raja Wodeyar tidak hanya mengawasi perayaan ''[[Mahamastakabhisheka]]'', yang merupakan perayaan Jain yang penting di Shravanabelagola, tetap juga secara pribadi memanjatkan doa (''[[Puja (Hinduisme)|puja]]'') pada tahun 1659, 1677, 1800, 1825, 1910, 1925, 1940, dan 1953.<ref name="puja">Singh (2001), hal. 5782–5787</ref>
Hubungan antara India Selatan dengan [[Islam]] sudah berlangsung dari abad ke-7, ketika perdagangan antara kerajaan-kerajaan Hindu dan [[kekhalifahan|kekhalifahan-kekhalifahan]] [[Islam]] berkembang. Pedagang-pedagang Muslim menetap di [[Pesisir Malabar]] dan menikahi perempuan Hindu lokal, dan keturunan mereka disebut ''Mappillas''.<ref name="map">Sastri (1955), hal. 396</ref> Pada abad ke-14, Muslim merupakan kaum minoritas yang penting di selatan, walaupun kemunculan misionaris [[Imperium Portugal|Portugal]] menghambat perkembangan mereka.<ref name="map"/> Walaupun merupakan seorang Muslim yang taat,
=== Masyarakat ===
[[Berkas:Mysore university building.JPG|
Sebelum abad ke-18, masyarakat kerajaan ini mengikuti norma interaksi sosial yang lama dan mapan. Catatan sejarah oleh pengelana-pengelana pada masa tersebut menunjukkan maraknya [[sistem kasta Hindu]] dan pengorbanan hewan selama perayaan sembilan hari (disebut ''Mahanavami'').<ref name="mhttp://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kingdom_of_Mysore&action=edit§ion=10aha">Sastri (1955), hal. 394</ref> Nantinya, terjadi perubahan-perubahan besar karena peperangan antara negara ini dengan kekuatan asing. Walaupun perang antara kerajaan-kerajaan Hindu dengan kesultanan-kesultanan berlanjut, pertempuran antara penguasa asli (termasuk Muslim) dengan [[Imperium Britania]] berdampak besar.<ref name="british" /> Menyebarnya sistem pendidikan Inggris, pengenalan [[percetakan]], dan kritik terhadap sistem sosial yang ada oleh para [[misionaris]] [[Kristen]] membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dan fleksibel. Kebangkitan nasionalisme modern di India juga berdampak pada Mysore.<ref name="west">Kamath (2001), hal. 278</ref>
Baris 127 ⟶ 139:
=== Sastra ===
[[Berkas:
Masa Kerajaan Mysore dianggap sebagai masa yang penting dalam perkembangan [[sastra Kannada]]. Istana Mysore tidak hanya diisi oleh penulis dan penggubah [[Brahmin]] dan [[Wirasiwa]] yang terkenal,<ref name="lak1"/><ref name="sri">Narasimhacharya (1988), hal. 23–27</ref> tetapi juga oleh raja-raja yang memiliki pencapaian dalam seni rupa.<ref name="kan1">Mukherjee (1999), hal. 78; Narasimhacharya (1988), hal. 23, hal. 26</ref><ref name="kan100">Kamath (2001), hal. 229–230; Pranesh (2003), bab pembuka p(i)</ref> Sementara literatur konvensional dalam bidang [[filsafat]] dan [[agama]] tetap populer, tulisan bergenre baru seperti kronik, biografi, sejarah, ensiklopedia, novel, drama, dan risalah musikal juga menjadi populer,<ref name="kan2">Narasimhacharya (1988), hal. 23–26</ref> dan begitu pula literatur rakyat dengan representasi drama yang disebut [[Yakshagana]].<ref name="kan3">Narasimhacharya (1988), hal. 25</ref><ref name="kan4">Kamath (2001), hal. 281</ref> Perkembangan penting yang muncul belakangan adalah pengaruh [[sastra Inggris]] dan [[sastra Sansekerta]] klasik.<ref name="kan8">Murthy (1992), hal. 168–171; Kamath (2001), hal. 280</ref>
Baris 140 ⟶ 152:
[[Berkas:Veena Subbanna Seshanna 1902.jpg|right|thumb|''[[Veena (alat musik)|Wainika]]'' yang legendaris – Veene Subbanna dan [[Veene Sheshanna]] (difoto tahun 1902)]]-->
Di bawah Maharaja Krishnaraja III dan penerus-penerusnya – Chamaraja IX, Krishnaraja IV, dan penguasa terakhir Jayachamaraja, istana Mysore menjadi pendukung musik yang terbesar dan paling dikenal.<ref name="Weidman 2006, p. 66">Weidman (2006), hal. 66</ref> Walaupun istana [[Tanjore]] dan [[Travancore]] juga memberi banyak dukungan dan menekankan pelestarian seni, kombinasi dukungan kerajaan terhadap musisi individual dan pendirian sekolah musik dengan penumbuhan ketertarikan publik dan dukungan terhadap penerbit dan produser musik Eropa membedakan Mysore dari yang lain.<ref>Weidman (2006), hal. 65</ref>
Kemudian, di bawah pemerintahan Krishnaraja IV, seni terus didukung oleh negara. Sekolah musik yang mementingkan ''[[raga]]'' dan ''[[bhawa]]'' berkembang.<ref name="
Istana Mysore juga menjadi tempat bagi beberapa ahli (''[[widwan]]'') yang terkenal pada masa itu. [[Veene Sheshanna|Veena Sheshanna]], seorang musisi istana pada masa kekuasaan Maharaja Chamaraja IX,<ref name=autogenerated2>Pranesh (2003), hal. 110</ref> dianggap sebagai salah satu pemain [[veena (alat musik)|veena]] terbaik.<ref name="expo">Bakshi (1996), hal. 12; Kamath (2001), hal. 282</ref> Pencapaiannya dalam bidang musik klasik membuat Mysore memperoleh tempat utama dalam bidang musik Karnatik instrumental, sehingga ia diberi gelar kehormatan ''Wainika Shikhamani'' oleh Maharaja [[Krishnaraja Wodeyar IV]].<ref name="shika">Pranesh (2003), hal. 110–111</ref><ref>{{cite news
== Arsitektur ==
[[Berkas:Mysore Palace, India (photo - Jim Ankan Deka).jpg|
[[Berkas:Chamundeshwari Temple Mysore 2.jpg|
[[Berkas:Lalitha mahal mysore ml wiki.JPG|
[[Berkas:Gumbaz.jpg|
[[Berkas:Jagan mohan palace2.jpg|[[Istana Jaganmohan]] di Mysore – kini merupakan galeri seni yang menyimpan beberapa karya terbaik [[Raja Rawi Warma]].|
Gaya arsitektur struktur istana di Mysore mengalami perubahan besar selama masa kekuasaan Britania; terjadi percampuran antara tradisi Eropa dengan tradisi asli negeri ini. Kuil-kuil Hindu di kerajaan dibangun dengan gaya [[arsitektur Dravidia|Dravidia]] India Selatan yang umum.<ref name="idiom">Michell, hal. 69</ref> Saat berkuasa, Tipu Sultan membangun sebuah istana dan masjid di Srirangapatna,
Istana [[Lalitha Mahal]] dibangun pada tahun 1921 oleh E.W. Fritchley atas kuasa Maharaja Krishnaraja IV. Gaya arsitekturnya disebut "Renaissance" dan menggabungkan konsep rumah bangsawan di Inggris dan palazzo di Italia.<ref name="lalith">Raman (1994), hal. 87–88</ref> Kubah istana ini diyakini didasarkan pada [[Katedral Santo Paulus]] di London.
Di kampus [[Universitas Mysore]] (yang juga disebut "Manasa Gangotri") terdapat beberapa bangunan dengan arsitektur yang menarik. Beberapa di antaranya bergaya Eropa dan diselesaikan pada abad ke-19. Bangunan-bangunan tersebut adalah [[Jayalakshmi Vilas]], Balai Crawford, Institut Penelitian Oriental (dibangun antara tahun 1887 hingga 1891) dengan tiang Ionik dan Korinthiannya, dan kantor-kantor distrik (''Athara Kutchery'', 1887). Athara Kutchery, yang awalnya merupakan kantor komisioner Britania, memiliki kubah oktagonal dan finial yang menambah kecantikannya.<ref name="octogen">Raman (1994), hal. 84</ref> Istana musim panas maharaja yang dibangun pada tahun 1880 disebut Lokaranjan Mahal dan awalnya merupakan sekolah untuk anggota keluarga raja. Istana [[Rajendra Vilas]] yang dibangun dengan gaya India-Britania di atas [[Bukit Chamundi]] dimulai pada tahun 1922 dan diselesaikan pada tahun 1938 oleh Maharaja Krishnaraja IV.<ref name="lalith"/> Rumah kerajaan lainnya yang dibangun oleh penguasa Mysore adalah Chittaranjan Mahal di Mysore dan [[Istana Bangalore]] di Bangalore, sebuah struktur yang dibangun sejalan dengan [[
Salah satu kuil [[Dinasti Wadiyar|Dinasti Wodeyar]] yang paling terkenal adalah Kuil Chamundeshwari di atas [[Bukit Chamundi]]. Struktur paling awal di sini ditahbiskan pada abad ke-12 dan nantinya didukung oleh penguasa-penguasa Mysore. Maharaja Krishnaraja III menambah [[gopuram]] bergaya Dravidia pada tahun 1827. Kuil ini memiliki pintu berlapis perak dengan gambar dewa-dewa. Gambar lain meliputi gambar dewa [[Ganesha]] dan Maharaja Krishnaraja III dengan tiga ratunya.<ref name="hill">Raman (1994), hal. 85</ref> Di sekeliling istana utama di Mysore dan di dalam benteng terdapat lima kuil yang berasal dari berbagai periode, yaitu Kuil Prasanna Krishnaswamy (1829), Kuil Lakshmiramana Swamy (dengan struktur terawal dari tahun 1499), Kuil Trineswara Swamy (akhir abad ke-16), Kuil Shweta Waraha Swamy yang dibangun oleh Purnaiah dengan sentuhan [[arsitektur Hoysala]], dan Kuil Prasanna Venkataramana Swami (1836) yang dikenal akan 12 lukisan dinding penguasa Wodeyar.<ref name="atri">Raman (1996), hal. 83</ref> Kuil terkenal di luar kota Mysore adalah Kuil Venkataramana yang berpilar [[Yali (mitologi Hindu)|yali]] ("binatang mitos")
Tipu Sultan membangun istana dengan barisan tiang kayu yang disebut Istana Dariya Daulat (secara harfiah berarti "kebun kekayaan laut") di Srirangapatna pada tahun 1784. Banguanan bergaya Indo-Sarasenik ini dikenal akan karya kayunya yang rumit dan terdiri dari lengkungan ornamental, tiang berbelang, desain bunga, dan lukisan. Tembok barat istana ini dilapisi oleh lukisan dinding yang menggambarkan kemenangan Tipu Sultan atas tentara Kolonel Baillie di Pollilur (dekat [[Kanchipuram]]) pada tahun 1780. Salah satu lukisan dinding menunjukkan Tipu yang sedang menikmati bau karangan bunga sementara pertempuran berlangsung. Dalam lukisan tersebut, [[kumis]] membedakan tentara
== Teknologi militer ==
[[Berkas:Tippu's cannon.jpg|
[[Artileri roket]] besi dan logam dikembangkan oleh [[Tipu Sultan]] dan ayahnya [[
Menurut Stephen Oliver Fought dan John F. Guilmartin, Jr. di ''[[Encyclopædia Britannica]]'' (2008):
{{Quotation|[[
}}
== Catatan kaki ==
{{Reflist|5}}
== Lihat pula ==
{{commons|Kingdom
* [[Daftar
* [[Invasi Mysore ke Kerala]]
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|last1=Abram|first1=David|last2=Edwards|first2=Nick|last3=Ford|first3=Mike|last4= Sen|first4=Devdan|last5=Wooldridge|first5=Beth|title=South India
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
|location=
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{Cite book|last = Stein|first = Burton|authorlink=Burton Stein|title = Vijayanagara (The New Cambridge History of India)|
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
== Bacaan lanjut ==
* {{cite journal|work=[[Life (magazine)|Life]]|pages=94–103|title=India|url=http://books.google.co.in/books?id=sUwEAAAAMBAJ|date=12 May 1941|author1=Inc|first1=Time|ref=harv}}
{{Kekaisaran}}{{Authority control}}
[[Kategori:Pendirian tahun 1399]]
Baris 215 ⟶ 228:
[[Kategori:Bekas negara di Asia]]
[[Kategori:Sejarah India]]
[[Kategori:
|