Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military person
| name = Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege
| image = Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege.jpg
| caption = JJWE. Verstege saat berpangkat [[letnan kolonel]].
| birth_date = {{Birth date|1836|7|4}}
| death_date = {{Death date and age|1890|9|2|1836|7|4}}
| birth_place = [[Kota Ternate|Ternate]], [[Hindia Belanda]] (kini [[Indonesia]])
| death_place = [[Den Haag]], [[Belanda]]
| birth_name =
| placeofburial = [[Algemene Begraafplaats Kerkhoflaan]]
| placeofburial_label =
| placeofburial_coordinates = <!-- {{Coord|LAT|LONG|display=inline,title}} -->
| nickname =
| allegiance = {{flag|Belanda}}
| branch = [[KNIL]]
| serviceyears = 23 tahun
| rank = [[Letnan Kolonel]]
| servicenumber =
| unit = [[Infanteri]]
| commands =
| battles = [[Perang Banjar]]
| battles_label =
| awards = [[Militaire Willems-Orde]] kelas IV
| relations = [[Gustave Marie Verspijck]] ([[saudara ipar]])
| laterwork =
| signature =
}}
'''Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza Verstege''' ({{lahirmati|[[Kota Ternate|Ternate]], [[Hindia- Belanda]] (kini [[Indonesia]])|4|7|1836|[[Den Haag]], [[Belanda]]|2|9|1890}}) adalah [[penulis]], [[letnan kolonel]] yang berdinas di [[Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger]], dan [[orde militer|ksatria]] [[Militaire Willems-Orde]].
 
==Karir Karier ==
Verstege mengecap pendidikan di [[Koninklijke Militaire Academie]] dan pada tanggal [[11 Juli]] [[1856]] berpangkat [[letnan dua]] lalu ditugaskan ke Hindia Timur. Ia pergi pada tanggal [[22 Desember]] dipada tahun itu juga sebagai ko-pimpinan detasemen pasukan pelengkap (110 [[bintara]] dan pasukan) di bawah [[komando]] [[letnan satu|LetTu.]] [[Johannes Cornelis Hamakers]] dengan menumpangi ''Eline Susanna''. Ko-pimpinan lainnya adalah LetDa. JN. Maquine dan perwira kesehatan kelas III HG. Bakker. Pada pukul 20.00 dipada hari ke-12, prajurit Grune memperingatkan komandan bahwa dalam detasemen itu (17 orang Belanda dan tak lebih dari 93 prajurit asing) sedang dibuat rencana dan dalam 1 [[jam]] akan pecah pergolakan; para perwira, kapiten, dan banyak lagi lainnya akan dibunuh; para pemberontak akan mengambil alih [[kapal]] dan [[kargo]] serta mengarahkannya ke [[pelabuhan]] di [[Amerika Selatan]]. Pergolakan pecah dan dalam laporannya, sang komandan khususnya memuji tindakan heroik dan bersemangat LetDa. Verstege; ''antara lain, kepadanya'', maka ia menulis, ''kita harus bersyukur kepada [[Tuhan]] tak hanya karena keselamatan hidup kita, tetapi juga kapal dan kargo kita.''
 
=== Perang Banjar ===
[[Berkas:Verstege,JJWE2.jpg||250px|thumbjmpl|leftkiri|Verstege pada tahun [[1862]], semasa ekspedisi ke [[Kalimantan]].]]
{{utama|Perang Banjar}}
Setelah datang di Hindia- Belanda, Verstege ditempatkan di [[Batalyon Infanteri VII]]. Lalu, ia dipindahkan ke Batalyon IX dengan ketentuan ia akan meneruskan kedudukan ajudannya di Batalyon XI. Pada tahun [[1859]], ia naik pangkat sebagai [[letnan satu]] dan pada tanggal [[1 Juni]] dikirim ke [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], yang saat itu sedang mengalami pergolakan dan pembunuhan di Kalangan dan sekitarnya, lalu menyebar ke sebagian besar Kalimantan. Awalnya menyerbu ke Muning, [[Kabupaten Tapin|Tapin]], kemudian karena mengalami nasib buruk, pimpinan ekspedisi [[Gustave Marie Verspyck]] berencana membawa pasukannya keluar menuju [[Kabupaten Tanah Laut|Tanah Laut]] pada tanggal [[10 Desember]]. Pada dasarnya, rencana telah dibuat untuk menyerbu Tanah Laut dari 3 penjuru. Sebuah pasukan bertolak dari [[Martapura, Banjar|Martapura]] ke [[PleihariPelaihari, Tanah Laut|PleihariPelaihari]], lainnya masuk dari Talok, sementara sebuah kapal barkas bersenjata beroperasi sepanjang [[sungai]] di [[Swarangan, Jorong, Tanah Laut|Swarangan]]. Untuk tujuan itu, [[mayor|May.]] [[Gustave Verspyck]] pergi ke kapal ''Boni'' bersama sebarisan pasukan, 100 [[bayonet]] yang kuat (di bawah pimpinan Graas), 3 penumbuk dan 1 mortir lempar dengan staf (dipimpin oleh [[George Frederik Willem Borel]]), 1 detasemen yang terdiri atas 7 [[sapper]] dan ratusan pembawa pasungan (di bawah pimpinan mandor Koeler). Pada pukul 8.00 mereka diberangkatkan dan tiba 7,5 jam kemudian di Gunung Talok. Ombak besar menyebabkan pendaratan tidak mungkin. Regu prajurit itu akhirnya mendarat di [[Tabanio, Takisung, Tanah Laut|Tabanio]] pada pk. 18.30 dan bergerak sepanjang pesisir itu menuju Talok dengan mengandalkan cahaya bulan.
 
[[Kampung]] Pagatan Kecil dan [[Pagatan Besar, Takisung, Tanah Laut|Pagatan Besar]] dilewati. Mendekati Talok (sekitar pk. 21.30), mereka menemukan sebuah permukiman yang terbakar; tahulah mereka pejuang Banjar mendirikan [[gardu]] dekat situ. [[G.M. Verspyck]] mengirim seorang [[sersan]] dengan 10 [[prajurit]] menyisir [[hutan]] untuk mengepung permukiman itu, dan di saat yang sama, Verstege dapat maju di jalan yang sama sepanjang pantai, sehingga mencegah tibanya musuh. Pengepungan itu hampir berhasil, hingga seorang fusilier pribumi menembakkan peringatan sebelum waktunya dan para penduduknya melarikan diri. 3 tubuh terkapar akibat tembakan silang Belanda. Di dalam rumah-rumah itu, mereka menemukan banyak [[senapan]], [[ganjur]], dan [[parang]], di samping itu gudang kecil berisi [[mesiu]] dan [[amunisi]]. Untuk mencegah larinya para buronan ke PleihariPelaihari, prajurit itu mencoba mendekati, dan Verspyck mencoba berbaris malam itu juga. Namun, kegelapan di hutan lebat dan tanah yang berawa menghalangi mereka dan 3 penumbuk untuk menembus hutan pertama. Kemudian, Verspyck kembali ke Talok dan meninggalkan [[bivak]] di sana. Besoknya, mereka mencapai Banua Tengah pada pk. 10.00 dan 5,5 jam kemudian di Kalampayan. Sepanjang perjalanan, mereka berjumpa sekawanan kerbau, namuntetapi tidak ada musuh.<ref>[[Willem Adriaan van Rees|Van Rees WA]]. [[1865]]. ''De Bandjermasinsche Krijg van 1859-1863'' (2 jilid). [[Arnhem]]: D.A. Thieme.</ref> Di tanggal [[3 Maret]] [[1862]], Verstege juga mengiringi perjalanan Sultan [[Hidayatullah II dari Banjar|Hidayatullah II]] beserta keluarganya dari Banjarmasin menuju Batavia sebelum diasingkan ke [[Cianjur, Cianjur|Cianjur]].<ref>{{cite book
| pages= 10
| authorlink= Jean Marine Charles Edoeard Le Rütte
| first= Jean Marine Charles Edoeard
| last= Le Rutte
| title= Expeditie tegen de versterking van Pangeran Antasarie gelegen aan de Montallatrivier: beschrijving der versterking te Goenong Tongka, na de inname : aantekeningen omtrent Pangeran Hijdaijat, benevens eene naamlijst der officieren van de land- en zeemagt met opgave van de oorlogsbodems die aan den strijd hebben deelgenomen tot onderwerping van Pangeran Hijdaijat
| edition= 2
| url= http://books.google.co.id/books?id=Dx8sAAAAYAAJ&dq=Pangeran%20Hydaijat%20Oellah&pg=PA10#v=onepage&q=Pangeran%20Hydaijat%20Oellah&f=false
| publisher= A.W. Sythoff (Sijthoff)
| year= 1863
}}</ref><ref>{{nl}} {{cite book
|first=J. M. C. E. Le
|last=Rutte
|pages=20
|url=https://books.google.co.id/books?id=x5pdTbJpFl8C&pg=PA11&dq=Ta%C3%ABsah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj3g-CJ_rXqAhWNbysKHXe6CRAQ6AEwAXoECAMQAg#v=onepage&q=Ta%C3%ABsah&f=false
|title=Episode uit den Banjermasingschen oorlog
|publisher=A.W. Sythoff
|year=1863
}}</ref>
 
Verstege tetap di sini hingga tahun [[1863]]. 3 tahun sebelumnya, ia awalnya diangkat sebagai [[ajudan]] di Batalyon IX dan kemudian kontrolir kelas III sementara di daerah Kuin. Berdasarkan Surat Keputusan no. 82 tanggal 18 Februari 1861, ia diangkat sebagai ksatria di Militaire Willems-Orde: ''atas penghargaan untuknya yang sejak awal ekspedisi di Daerah Kalimantan Tenggara, juga pendaratannya di Sungai Kapuas pada tanggal 28 April 1860 pantas dihargai.''<ref> De Noordbrabander (23-02-1861)</ref> Oleh para atasannya [[Hendrik Willem van Oijen]] dan Schiff serta pimpinan ekspedisi [[Augustus Johannes Andresen]] dan Verspyck, Verstege dipuji-puji dalam berbagai kesempatan atas keberaniannya, perilakunya yang bijaksana dan komandonya yang brilian kepada prajuritnya. Pada bulan [[Februari]] 1861, Verstege diberhentikan secara hormat sebagai [[ajudan]] di Batalyon IX; pada tanggal [[26 Agustus]] dipada tahun itu juga, ia dikirim bersama Syarif Abdul Rahman dengan kapal ''Boni'' dalam sebuah komisi ke [[Pulau Laut]] untuk menyelidiki dan menyelesaikan sengketa antara pemimpinnya [[Pangeran Abdul Kadir]] dan penduduk pulau tersebut. Mereka juga bertugas menangkap se[[orang Bugis]] dari [[Batulicin, Tanah Bumbu|Batulicin]] bernama Wang Makata yang tinggal di Pemancingan. Hal itu dilakukan untuk mencegah musuh memperkuat diri. Misi itu dapat diselesaikan dengan baik.<ref> [[Algemeen Handelsblad]] (29-10-1861)</ref>
 
===Karir Karier militer selanjutnya ===
[[Berkas:Samalanga 1878.jpg|400px|thumbjmpl|Lukisan Samalanga: [[Kolonel]] [[Karel van der Heijden]] setelah penyerbuan ke Samalanga pada tanggal [[26 Agustus]] [[1877]].]]
Verstege kemudian diberikan tugas berkenaan dengan penyusunan ''Politiek verslag van de residentie Zuider– en Oosterafdeling van Borneo over 1859'' (''Laporan Politik Karesidenan Kalimantan Tenggara tahun 1859''), yang untuk pertama kalinya, setelah mengadakan penyelidikan dan analisis pribadi yang mendalam, struktur dan keadaan politik yang berkaitan dengan wilayah tersebut disusun. Di depan ia terkesan keras namun adil dalam bersikap kepada masyarakat, suatu promosi kuat atas kepentingannya dan pemeliharaan atas kebijakan yang tepat. Pembangunan jembatan dan jalan sangat dianjurkan oleh Verstege, yang di bawah perintahnya, hasil panen melimpah ruah dan sekolah untuk pribumi dibangun; pada tahun 1863, dibangunlah sekolah negeri pertama untuk pribumi di Banjarmasin atas perintahnya. Yang terpenting, ia menghapuskan ''pandelingschap'' (penahanan atas orang yang tidak mampu membayar pinjaman) secara bertahap. Di akhir tahun [[1864]], ditempatkan di Departemen Militer, dengan syarat ia akan dipindahkan ke Batalyon IX sebagai ''[[à la suite]]''. Pada bulan [[September]] [[1866]], ia diangkat sebagai [[kapiten]] dan menerima cuti 2 tahun ke [[Belanda]] akibat sakit di saat itu. Sekembalinya ke Hindia- Belanda pada bulan [[Juni]] [[1869]], ia ditempatkan di Batalyon XI dan pada bulan [[Agustus]] [[1870]], dipindahkan ke Batalyon X. Di saat itu, ia menjadi [[sekretaris]] Buitenzorgse Wedloop-Sociëteit. 2 tahun kemudian, ia dipindahkan ke Batalyon XI.
 
Setelah [[Perang Aceh Pertama|kekalahan di Aceh]] pada tahun [[1873]], ia ditempatkan di Badan Perlengkapan Perang yang baru didirikan dan ditunjuk sebagai kepala staf Brigade III (dalam Batalyon X) yang bertugas selama [[Perang Aceh Kedua]]. Namun, Verstege tidak pergi ke [[Kesultanan Aceh]]; [[suhu]] yang tak bersahabat mencegahnya. Pada tahun [[1874]], ia dipindahkan dengan kader subsisten ke [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) dan pada bulan [[November]] diangkap sebagai mayor. Sebulan kemudian, ia diangkat sebagai ketua Divisi II di [[Kementerian Perang Belanda|Departemen Perang]], berlanjut sebagai ketua biro pertama divisi tersebut.<ref>''[[Java-bode]]'' (09-12-1874)</ref> Bersama dengan [[Kolonel|Kol.]] EHW. Ubkens dan LetKol. [[Karel Lodewijk Pfeiffer]], ia adalah bagian dalam komisi pemilihan esai menarik di ''Militair Tijdschrift''; akhirnya terpilihlah [[artikel]] ''De Indische Brigade''. Pada tahun [[1876]], Verstege menerima [[cuti]] 2 [[tahun]] ke Belanda karena sakit. Ia naik pangkat sebagai [[Letnan Kolonel]] dan tak lama kemudian menerima pemberhentian secara hormat dari dinas militer dengan tetap mempertahankan hak pensiun.
 
== Konflik atas politik Aceh ==
=== Kerja di tengah tugasBurgerplicht warganegara===
[[Berkas:Verstege, JJWE (2).jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Verstege saat berpangkat [[letkol|LetKol]].]]<!--
Verstege kembali ke Belanda. NaarBerkaitan aanleidingdengan vanpengajuan hetpengurangan voorstel tot inkrimping van deangkatan troepenmachtbersenjata tedi [[AtjehAceh]] werdoleh doorsebuah eenkomisi commissieberanggotakan vansejumlah eenbesar groot aantal officierenperwira, waarondertermasuk Verstege, eensebuah adres[[petisi]] opgesteldditujukan aan dekepada [[Willem III derdari NederlandenBelanda|KoningRaja Willem III]], waarintetapi dezelangkah stapini ontraden werdditolak. OndertekenaarsDi vansamping ditVerstege, adrespenanda waren,tangan naastpidato Verstege,tersebut onderantara meer delain [[generaalJenderal|Jend.]]s Verspyck, [[Karel van der Heijden|Van der Heijden]], graaf[[Graf]] [[Menno David van Limburg Stirum|Van Limburg Stirum]], oud-commandantmantan van het Indischekomandan legerKNIL [[CharlesC.F. Pierre Schimpf|Schimpf]], depensiunan gepensioneerdelaksamana [[viceadmiraal]]smadya P.APA. van Rees endan [[Jonkheer|jhr.]] [[François de Casembroot|De Casembroot]], demantan oudledenketua vanDewan de [[Raad van Indië|Raad van Nederlands-Indië]]Hindia jhr. W. van Rappard endan mr. G.G. van Harencarspel, de Utrechtse [[hoogleraar|hooglerarenprofesor]] mr. [[Cornelis Willem Opzoomer|C.W. Opzoomer]] dari [[Universitas Utrecht]], Dr. [[Christophorus Buys Ballot|C.H.D. Buys Ballot]] endan mr. J. de Louter. VerderDi desamping gepensioneerdeitu, [[generaal-majoor]]ada pula pensiun MayJend. [[Gerardus Petrus Booms|Booms]] endan depensiunan gepensioneerde majoorMay. [[Willem Adriaan van Rees|Van Rees]], lidanggota van de [[Algemene Rekenkamer]]. InAntara hetlain adresyang stondtertulis onderdalam meerpetisi itu adalah: ''NeenTidak, weggaantinggalkan waardi hetmana belang vankepentingan onzekekuasaan heerschappijkita indi IndiëHindia, plichttugas endan eerkehormatan gebiedentetap teperlu blijvenada, waartempat wekita standvastigsetia, rechtvaardigadil, endan welwillendtoleran maarnamun metdengan krachtkekuatan endan klemtekanan gezagyang voerendmembawa totke hetzelfdetujuan doelyang zullensama gerakenakan datmembuat onskita buitentidak Atjehbisa nooitselamat ontgingdi luar Aceh, mogenkita wijtidak nietbisa! MoetenSeharusnya wijkita niettidak! WijKita willeningin getrouwtetap blijvensetia aan depada oudeslogan leuslama: ''[[Je maintiendrai]]''.<ref>Het Nieuws van de Dag (28-07-1883)</ref>
 
ToenSetelah inlukisan 1883Samalanga hetditerbitkan Samalangan-schilderijpada werdtahun geschilderd[[1883]], schreef Verstege in de kranten demenulis ''Het Samalangan-schilderij in Amsterdam, beschouwd in haar wordingsgeschiedenis, haar waarde en betekenis, vooral voor het Nederlands-Indische leger.'' Hij(''Lukisan haaldeSamalanga onderdi meerAmsterdam, [[JanTampak Pieterszoondalam Coen|Coen]]Sejarah aanAwalnya, omNilai tedan waarschuwenArtinya, tegenTerutama teuntuk groteTentara bezuinigingenHindia opBelanda'') hetdi leger:koran. ''DoorIa ondervindingmengutip moetenantara delain heren[[Jan hetPieterszoon weten,Coen]] datmengenai inperingatan Indiëterhadap depengurangan handelpasukan gedrevendalam enjumlah gehandhaafdbesar: moet''Melalui wordenpengalaman, ondertuan-tuan beschuttingharus entau, faveurbahwa vandi uwHindia eigenperdagangan wapens,harus endiselenggarakan datdan dedilanjutkan wapensdi gevoerdbawah moetenperlindungan wordendan doordukungan desenjata Anda voordelensendiri, diedan wijsenjata genietenharus vandiberi demakan dengan handellaba, zodatdi demana handelkita nietmenikmati zonderperdagangan, deagar oorlog,perdagangan detetap oorlogtidak nietdapat zonderbertahan detanpa peperangan, peperangan tidak handeldapat kanbertahan blijventanpa bestaanperdagangan.'' <ref>Algemeen Handelsblad (28-10-1883)</ref> VerstegePada tradpk. op7.30 dinsdagpada 27hari januari[[Selasa]], om[[27 halfJanuari]], 8Verstege alsmaju sprekersebagai oppembicara indalam eenperkumpulan openbareterbuka vergadering van depemilihan kiesverenigingelektoral ''Burgerplicht''. HetSlogan deviespidatonya vanadalah zijnseruan redekepada wasrakyat eenBelanda beroepdan optopik hetatas Nederlandseposisi volkBelanda endi had tot onderwerp de Nederlandse positie te AtjehAceh.<ref>Algemeen Handelsblad (03-03-1886)</ref> DePidato redeitu werdditerbitkan datzelfdepada jaartahun gepubliceerdyang ondersama dedengan titeljudul ''Een beroep op het Nederlandse volk inzake het Atjeh-vraagstuk'' (De''Seruan Bussy).kepada HetRakyat bevatteBelanda eenBerkaitan bijlagedengan metMasalah gegevensAceh''; terDe beoordelingBussy), vandan dememuat verwaarlozinglampiran vandengan dedata Indischepenilaian krijgsmacht.pengurangan Zijnangkatan redeperang enHindia. publicatiePidato maaktendan diepepublikasinya indrukmenimbulkan endampak werdmendalam gevolgddan doordisusul soortgelijkedengan pleidooienpleidoi inserupa hetdalam ''Nieuws van de Dag'' dooroleh Von Schmidt auf Altenstadt, gepensioneerdseorang pensiunan [[kapitein-ter-zee]], ([[12 februariFebruari]], ''Een voorname zo niet eerste plicht, dubbel aanbevolen ten opzichte van Atjeh'')/''Sebuah enPendahuluan, inJika hetBukan Tugas Pertama, Usulan Ganda Terkait Aceh) dalam ''[[Algemeen Handelsblad]]'' vantanggal [[23 aprilApril]] dooroleh Ampien (''Uit Atjeh''/''Dari Aceh'').
 
DePublikasi invloedrijkstepaling publicatieberpengaruh naarterkait aanleidingdengan van de oproep vanseruan Verstege kwamdatang vandari kapiteinKapt. [[Wouter Cool|W. Cool]] endan werdjuga zowelditerbitkan in hetdi ''Algemeen Handelsblad'' ([[25 maartMaret]] [[1886]]) als in dedan ''[[Militaire Spectator]] gepubliceerd'' (beide2 kerenkali onderdengan de titeljudul: ''Het Atjeh-vraagstuk''/''Masalah Aceh''). DitArtikel uitgebreidepanjang artikelitu wasmerupakan eenpembahasan besprekingatas van de brochure van[[selebaran]] Verstege; ookada vanpula artikelenartikel vankarya de2 tweegubernur burgergouverneurssipil, dieJend. generaal vanVan der Heijden waren opgevolgd, [[Abraham Pruijs van der Hoeven|Pruijs van der Hoeven]] endan [[Philip Franz Laging Tobias|Laging Tobias]]. OpDengan nietscara ontziendeyang wijzetak werdmengindahkan hetmoral, beleid vankebijakan Pruijs van der Hoeven uitgekleeddibelejeti: ''aldushingga slooptenkepercayaan eendiri teyang grootbesar zelfvertrouwenitu terkikis, verbondenberhubungan aandengan geringschattingpenghinaan van zijn tegenstanderslawan-lawannya, eenterlalu tebanyak grotedesakan vasthoudendheidatas aanpendapat eenyang eenmaalpernah opgevatte meningdipahami, gepaarddipasangkan aan een verregaanddengan optimisme enberlebihan dan-tak last not leastkurang pentingnya-sikap eenacuh totaletak miskenningacuh vansama desekali werkkringatas enjabatan dedan roeping vanseruan hetkepada legerpasukan, binnendalam een2 tweetaltahun jarenkerja hetkeras moeilijkeoleh werk,pendahulunya doordengan zijnmengorbankan voorgangers ten koste van jarentahun-tahun strijdperjuangan, stromenaliran bloeddarah endan tonnenmendapatkan goud tot standberton-ton gebrachtemas.'' DitArtikel artikel kwam hem duur teitu staanmerugikannya; Cool brak er bijnahampir zijnkeluar militairedari loopbaankarier opmiliternya.
-->
===Amanat 100===<!--
Verstege stond datzelfde jaar voor de kiesvereniging burgerplicht op de lijst met voorgestelde kandidaten voor de [[Tweede Kamer der Staten-Generaal]] maar werd niet verkozen met 7 stemmen voor. Hij werd in 1887 benoemd tot bestuurslid van het Indisch Genootschap. Op 3 maart 1887 werd het zogenaamde adres van 100 aan de Koning gezonden, mede ondertekend door Verstege en verder door mannen als viceadmiraal De Casembroot, generaal Verspyck, hoogleraar Buys Ballot, generaal [[Willem Jan Knoop|Knoop]], Mr. [[Nicolaas Pierson (politicus)|N.G.Pierson]], viceadmiraal [[Frederik Alexander Adolf Gregory|Gregory]], viceadmiraal [[Willem Karel van Gennep|Van Gennep]] en hoogleraar [[Pieter Johannes Veth|Veth]]. Dat adres begon als volgt: ''Sire, ondergetekenden, militairen en burgers van verschillende rang en stand maar allen één in hun liefde voor het vaderland en voor de luister van uw kroon. Zij zien met bittere droefheid en stijgende kommer de ongunstige toestand gade waarin Nederlands-Indië zich steeds meer bevindt. De tekenen die tot dusverre aan het licht kwamen werpen de schijn van willekeur op de regering, die in brede kring een hoogst pijnlijke indruk maakt.'' Het adres eindigde met de woorden: ''wij wenden ons tot u met de bede dat het u behaagt het noodlottig verval van leger en vloot in Nederlands-Indië te stuiten door zoveel versterking van materieel en personeel als nodig blijkt om de taak te vervullen, die op het voetspoor van een roemvol verleden op Nederland als koloniale mogendheid rust en de toekomst van zijn koloniale heerschappij verzekert.''<ref>''De Krijgsmacht in Indië.'' De Locomotief (12-04-1887)</ref>
 
===Amanat Petisi 100 ===<!--
Verstege ontwierp, toen de Atjeh-vergaderingen niet tot het beoogde doel hadden geleid, een plan tot een algemeen petitionnement aan de Staten-Generaal. Hij deelde een uitvoerig ontwerpadres mede in zijn brochure ''Geloven en hechten wij nog aan onze volkseer?'' uit 1887. Op donderdag 26 januari 1887 had hij in de bijeenkomst van de [[Koninklijke Vereniging ter Beoefening van de Krijgswetenschap|Vereniging tot Beoefening van de Krijgswetenschap]] de rede ''Een terugblik op Romeins en Frans Algerië, als bijdrage ter vergelijking en beoordeling van sommige handelingen en tijdperken uit onze Atjeh-krijg'' gehouden. Het jaar daarop publiceerde hij nog een brochure over de [[beriberi]]-commissie (zijn controverse met de voormalige adjudant van [[gouverneur-generaal]] [[James Loudon|Loudon]] [[Johannes Isaak de Rochemont|J.I. de Rochemont]]). Daarnaast kwam in zijn sterfjaar zijn boek ''Militair historische terugblik bij de 75 jarige gedenkdag van Waterloo. De historische oorsprong en betekenis, de grondslagen en het doel van Legioen van Eer, IJzeren Kruis en Militaire Willems Orde'' uit. Dit boek eindigde met de woorden: ''Goed geoefende mannen in voldoende getal uit alle lagen van het volk zijn onontbeerlijk. Laat allen die verslapt zijn door vrede en voorspoed de woorden van Koning [[Willem I der Nederlanden|Willem I]] lezen, die hij kort voor [[Slag bij Waterloo|Waterloo]] tot zijn volk richtte: gij allen, landgenoten! die dit grondgebied bewoont, ontsluit uw harten voor het vertrouwen en de hoop!''<ref>Algemeen Handelsblad (19-06-1890)</ref>
Pada tahun yang sama, Verstege menjadi calon dalam perhimpuan elektoral Burgerplicht di daftar kandidat yang diusulkan untuk [[Dewan Perwakilan Belanda|Dewan Perwakilan]] namun tak terpilih dengan 7 suara. Pada tahun [[1887]], ia diangkat sebagai anggota pengurus Indisch Genootschap. Pada tanggal [[3 Maret]], dikirimkanlah Petisi 100 kepada [[Daftar penguasa Belanda|raja]], yang salah satu penanda tangannya adalah Verstege dan juga tokoh-tokoh seperti LaksMa. [[Francois de Casembroot]], Jend. Verspyck, Prof. Buys Ballot, Jend. [[Willem Jan Knoop]], Mr. [[Nicolaas Gerard Pierson (1839-1909)|N.G. Pierson]], LaksMa. [[Frederik Alexander Adolf Gregory]], LaksMa. [[Willem Karel van Gennep]] dan Prof. [[Pieter Johannes Veth]]. Awalan petisi itu adalah sebagai berikut: ''Yang Mulia, yang bertanda tangan, militer, dan warganegara dari berbagai pangkat dan semuanya bersatu dalam kecintaannya atas tanah air dan demi keagungan mahkota Anda. Mereka menatap dengan kesedihan yang pahit dan belasungkawa yang meningkat menyaksikan keadaan yang tak menguntungkan di mana Hindia Belanda terus-terusan mengalaminya. Hingga sekarang, tanda itu masih jelas menampakkan kesewenang-wenangan pemerintahan, yang sangat banyak membuat kesan paling menyakitkan.'' Petisi itu diakhiri dengan kata-kata: ''kami meminta kepada Yang Mulia dengan doa, sudilah Yang Mulia menghentikan kehancuran pasukan dan armada di Hindia Belanda yang mengerikan melalui penguatan material dan personel yang banyak sebagaimana yang nyata diperlukan untuk menunaikan tugas, pada jejak langkah masa lalu yang jaya di Belanda sebagai kekuatan kolonial yang memastikan perdamaian dan masa depan kekuatan kolonialnya.''<ref>''De Krijgsmacht in Indië.'' De Locomotief (12-04-1887)</ref>
 
Ketika pertemuan Aceh tidak mencapai tujuannya, Verstege membuat rencana untuk petisi umum di [[Staten-Generaal]]. Ia membagikan rancangan petisinya yang menyeluruh dalam selebarannya ''Geloven en hechten wij nog aan onze volkseer?'' (''Masih Percaya dan Setujukah Kita pada Kehormatan Bangsa Kita'') pada tahun 1887. Pada hari [[Kamis]], [[26 Januari]] 1887, ia menyampaikan pidato berjudul ''Een terugblik op Romeins en Frans Algerië als bijdrage ter vergelijking en beoordeling van sommige handelingen en tijdperken uit onze Atjeh-krijg'' (''Kenangan atas Romawi dan Aljazair Prancis sebagai Sumbangan pada Perbandingan dan Penilaian Beberapa Tindakan dan Masa dari Perang Aceh Kita'') dalam pertemuan Koninklijke Vereniging ter Beoefening van de Krijgswetenschap. Kemudian, masih pada tahun itu, ia menerbitkan selebaran tentang komisi beri-beri (pertentangannya dengan mantan ajudan GubJend. [[James Loudon]] yang bernama [[Johannes Isaak de Rochemont]]). Pada tahun kematiannya, bukunya yang berjudul ''Militair historische terugblik bij de 75 jarige gedenkdag van Waterloo: De historische oorsprong en betekenis, de grondslagen en het doel van Legioen van Eer, IJzeren Kruis en Militaire Willems-Orde'' (''Kenangan Sejarah Militer di Hari Peringatan ke-75 Waterloo: Asal-Usul dan Arti Bersejarah, Pendirian dan Tujuan Legiun Kehormatan, Salib Besi dan Orde Militer Willem'') diterbitkan. Buku itu ditutup dengan kata-kata: ''Orang-orang yang terlatih baik dalam jumlah yang cukup dari semua lapisan rakyat adalah penting. Izinkan semua yang terlenakan oleh perdamaian dan kesejahteraan mempelajari kata-kata Raja Willem I, yang ditujukan kepada rakyatnya sesaat sebelum Waterloo: kalian semua, rakyatku! Yang menghuni daerah ini, bukalah hatimu untuk iman dan harapan!''<ref>Algemeen Handelsblad (19-06-1890)</ref>
Verstege was lid van het bestuur der Koninklijke Vereniging het Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven en werd na zijn dood opgevolgd door het erelid van die vereniging Verspyck. Hij was daarnaast hoofdbestuurder van de anti-dienstvervangingsbond. Hij overleed in 1890 op 56-jarige leeftijd na een zeer kortstondig ziekbed. Hij was bevriend met kapitein [[Wouter Cool|Cool]], [[Gotfried Coenraad Ernst van Daalen senior|kapitein van Daalen]] en kolonel [[George Frederik Willem Borel|G.F.W. Borel]] en de zwager van Verspyck. Verstege werd begraven op de [[Algemene Begraafplaats Kerkhoflaan|Algemene begraafplaats]] met de benodigde militaire eerbewijzen. De stoet stond onder commando van luitenant-kolonel [[Rudolph Paul Verspyck|Verspyck]] van de [[Jagers (infanterie)|jagers]]. De slippen van het lijkkleed werden vastgehouden door [[kolonel]] [[Louis Guillaume Diepenheim|Diepenheim]], overste [[Michael Théophile Hubert Perelaer|Perelaer]], majoor [[Josephus Fredericus Dominicus Bruinsma|Bruinsma]] en door overste [[Jules Laurant le Bron de Vexela|Le Bron de Vexela]] van het [[regiment]] [[grenadier]]s en jagers. Onder de bezoekers bevonden zich de generaals Booms, Knoop, Verspyck, Van der Heijden en Klerck. Majoor [[Gerard de Wijs|de Wijs]] hield een laatste rede. Tweeënveertig kransen dekten de grafzerk.<ref>Java-bode (03-10-1890)</ref>
 
-->
== Tahun-tahun terakhir ==
==Bibliografi==
Verstege adalah anggota pengurus Koninklijke Vereniging het Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven dan setelah meninggal, kedudukannya sebagai anggota kehormatan digantikan oleh Verspyck. Di samping itu, ia juga pimpinan utama ikatan anti-penggantian dinas. Ia meninggal pada usia 56 tahun setelah sakit parah di waktu yang singkat. Ia berteman dengan Kapt. Cool, [[G.C.E. van Daalen (1836-1889)|Kapt. Van Daalen]], Kol. [[George Frederik Willem Borel]] dan saudara iparnya Verspyck. Verstege dimakamkan di [[Algemene Begraafplaats Kerkhoflaan]] dengan penghormatan militer yang pantas. Upacara diselenggarakan di bawah komando LetKol. [[Rudolph Paul Verspyck]] dari kesatuan pemburu. Ujung-ujung kain kafannya dipegang oleh Kol. [[Louis Guillaume Diepenheim]], Overste [[Michael Théophile Hubert Perelaer]], May. [[Josephus Fredericus Dominicus Bruinsma]] dan Overste [[Jules Laurant le Bron de Vexela]] dari [[resimen]] [[grenadier]] dan pemburu. Di antara yang hadir adalah Jend. Booms, Knoop, Verspyck, Van der Heijden dan Klerck. May. [[Gerard de Wijs]] memberikan pidato terakhir. 42 karangan bunga menghiasi [[batu nisan]]nya.<ref>Java-bode (03-10-1890)</ref>
* 1882. Misopseudes. ''Eerlijke koloniale staatslieden, naar aanleiding van een bladzijde uit het ministerieel leven van Mr [[Willem van Goltstein van Oldenaller]]''. [[Rotterdam]]: Jac. G. Robbers.
 
== Bibliografi ==
 
* [[1882]]. Misopseudes. ''Eerlijke koloniale staatslieden, naar aanleiding van een bladzijde uit het ministerieel leven van Mr. [[Willem van Goltstein van Oldenaller]]''. [[Rotterdam]]: Jac. G. Robbers.
* 1883. ''Het Samalangaschilderij te Amsterdam beschouwd in haar wordingsgeschiedenis, haar waarde en betekenis vooral voor het Nederlands Indisch leger''. C.A. Spin & Zoon Overdruk dari Algemeen Handelsblad.
* [[1884]]. ''Koloniale geldverspillingen en roekeloos regeringsbeleid: Overdenkingen''. [[Amsterdam]]: J.H. de Bussy.
* [[1885]]. ''1815-1885. Voorheen en thans.: Een vergelijkende beschouwing bij het 70-jarig bestaan der Militaire Willemsorde''. Amsterdam: J.H. de Bussy.
* 1886. ''Een beroep op het Nederlandse volk inzake het Atjeh-vraagstuk''. Amsterdam: J.H. de Bussy.
* 1886. ''Geloven en hechten wij nog aan onze volkseer?'' Amsterdam: J.H. de Bussy.
* [[1888]]. ''De staatscommissie inzake de beri beri kwestie. Haar ontstaan, haar doel en haar secretaris. Een onthulling en een karakterschets.'' Den Haag: Gebr. J. en H. van Langenhuijsen (sekretaris De Rochemont).
* 1888. ''De vestiging van de Romeinse heerschappij in Afrika: Krijgsgeschiedkundige bijdrage ter vergelijk en beoordeling van onze vestiging in Atjeh''. Den Haag: Van Doorn en Zoon.
* 1890. ''Militair historische terugblik bij de 75 jarige gedenkdag van Waterloo: De historische oorsprong en betekenis, de grondslagen en het doel van Legioen van Eer, IJzeren Kruis en Militaire Willems Orde''. Den Haag: Gebr. J.en H. van Langenhuijsen.
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
* [[Egbert Broer Kielstra|Kielstra EB]]. 1890. ''J.J.W.E. Verstege.'' De [[Militaire Spectator]]. Halaman 621-633
* {{nl}} [http://www.atchin.nl/Atchin/Home.html Atjeh-Officieren] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130729021213/http://atchin.nl/Atchin/Home.html |date=2013-07-29 }}
 
{{lifetime|1836|1890|Verstege, Johannes Jacobus Wilhelmus Eliza}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh militer Belanda]]
[[Kategori:Perang Banjar]]