Ath-Thabrani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP77Miski (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(31 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Abul-Qasim Sulaiman bin Ahmad al-Lakhmiy ath-Thabrani''', atau yang lebih dikenal dengan nama '''Imam Athath-Thabrani''' (sering kali juga disebut Imam Ath-Thabarani) ([[bahasa Arab]]: إمام الطبراني) adalah seorang imam dan sangat ''alim'' (bahasa Arab: العلامة), dan tercata sebagai pemuka [[ahli hadits]].<ref name="Az-Zarkali"> {{ar}} Khairuddin Az-Zarkali, ''Al-A’lam'' (ttp: Darul Ilmi lil Malayin, 2002), VI, hal. 29.</ref> <ref name="Adz-Dzahabi"> {{ar}} Abu Abdillah Muhammad Adz-Dzahabi, ''Tadzkiratul Huffadh'' (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, 1998), III, hal. 85-88 </ref> <ref name="Adz-Dzahabi1"> {{ar}} Abu Abdillah Muhammad Adz-Dzahabi, ''Siyar A'lamun Nubala' '' (Kairo: Darul Hadits, 2006), XII, hal. 201-208 </ref> Dia bernama lengkap Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Asy-Syami Ath-Thabrani, dan dikenal sebagai sosok yang produktif, di antara karyanya yang terkenal dan mendapat apresiasi juga banyak dijadikan rujukan oleh para ulama adalah ''Mu'jamul Kabir'', ''Mu'jamul Ausath'', dan ''Mu'jamush Shaghir''.<ref name="Adz-Dzahabi1"/> <ref name="Hajar"> {{ar}} Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, ''Lisanul Mizan '' (KairoBeirut: DarulMuassasah HaditsAl-A'lami, 2006cet. II, 1971), XIIIII, hal. 201-208 75</ref>
 
== Lahir dan WafatBiografi ==
=== Lahir dan Wafat ===
Ath-Thabrani lahir di [[Akko|kota Akka]] pada bulan [[Safar]] tahun [[260]] H. di tengah keluarga yang terhormat dari kabilah [[Bani Lakhm|Lukham]] suku [[Yaman]] dan kemudian berimegrasi ke [[Yerusalem|Quds]], [[Palestina (wilayah)|Palestina]] dan menetap di sana.<ref name="Suryadi">{{id}} Suryadi, "Kitab al-Mu'jam al-Sagir" dalam ''Studi Kitab Hadis'', ed. M. Alfatih Suryadilaga (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 260-283.</ref> Dia meninggal di [[Isfahan]] pada tanggal [[28 Dzul Qa'dah]] tahun [[360]] pada usia seratus tahun sepuluh bulan; dikebumikan di samping kubur [[Hamamah Ad-Dausi]], salah seorang [[sahabat Nabi]].<ref name="Suryadi"/>
 
=== PerhjalananPerjalanan Intelektual ===
[[Berkas:Afghan-big.jpg|jmpl|ka|200px|Afganistan (sekarang) adalah salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Imam Ath-Thabrani dalam rangka menuntut ilmu]]
 
Ath-Thabrani pada tahun [[273]] H. mulai belajar hadits, atau pada usianya yang ke-13 tahun, dan pada tahun [[274]] H. dia berkelana ke Quds [[Palestina]], juga ke [[Syiria]] dan [[Kaisarea|Qaisariyah]] untuk menghafal [[Al-Qur'an]] dan memperdalam ilmu agama, dilanjutkan kemudian dengan mengunjungi [[Hijaz]], [[Yaman]], [[Mesir]], [[Irak]], [[Iran]], [[Jazirah Arab|Semenanjung Saudi Arabia]], [[Afganistan]], dan lain-lain dalam rangka mempelajari [[hadits]] Nabi, selama kurun kurang lebih 30 tahun.<ref name="Suryadi"/> Selain itu, pada tahun [[290]] H. ia mengunjungi [[Isfahan]] dan menetap di sana hingga akhir hayatnya.<ref name="Az-Zarkali"/><ref name="Adz-Dzahabi"/><ref name="Adz-Dzahabi1"/><ref name="Suryadi"/>
=== Daerah yang pernah dikunjungi ===
 
=== Guru dan Murid ===
Selama masa pengembaraannya menuntut ilmu di berbagai negeri, tercatat banyak ulama besar pada masanya yang menjadi guru Ath-Thabrani, antara lain: Hastim bin Mursi Ath-Thabrani, Ahmad bin Mas'ud Al-Khayyar, Idris bin Ja'far, Yahya bin Abi Ayyub Al-'Allaq, Ishaq bin Ibrahim Ad-Dabiri, Hafshah bin Umar, Miqdam bin Dawud Ar-Ru'yani, Ali Al-Baghawi, Amr bin Tsaur, Ahmad bin Abdillah Al-Lihyani, Ahmad bin Ibrahim Al-Busri, Abdullah bin Muhammad bin Sa'id bin Abi Maryam, dan Ahmad bin Ishaq bin Ibrahim Al-Asja'i.<ref name="Adz-Dzahabi"/><ref name="Adz-Dzahabi1"/><ref name="Suryadi"/> Sedangkan ulama-ulama besar yang pernah menjadi muridnya, antara lain: [[Ibnu Mandah]], Abu Bakar bin Abi Ali, Muhammad bin Ahmad Al-Jarudi, [[Ibnu Mardawaih]], [[Abu Sa'id An-Naqqas]], Ahmad bin Abdirrahman Al-Azdi, dan [[Abu Nu'aim Al-Ashbahani]].<ref name="Adz-Dzahabi"/><ref name="Adz-Dzahabi1"/><ref name="Suryadi"/>
 
== Karya-karya ==
Ath-Thabrani memiliki perhatian khusus pada bidang keilmuan Islam, terlebih dalam bidang hadits; beberapa karyanya antara lain:
# ''Musnadul Asy'ari'';
# ''Musnadusy Syamiyyin'';
# ''An-Nawadir'';
# ''Musnad Abi Hurairah'';
# ''Musnad 'Aisyah'';
# ''At-Tafsir'';
# ''Dalailun Nubuwwah'';
# ''Ar-Raddu 'alal Mu'tazilah'';
# ''Ahaditsuz Zuhri 'An Anas'';
# ''Kitabus Sunnah'';
# ''Al-Manasik'';
# ''Manaqibu Ahmad'';
# ''Kitabul Asyribah'';
# ''Al-'Ilmu'';
# ''Ahaditsul Munkadir 'alar Rasul'';
# ''Hadits Syaiban'';
# ''Ma'rifatush Shahabah''; dan lain-lain.<ref name="Az-Zarkali"/><ref name="Suryadi"/>
 
Selain yang sudah disebutkan, berikut ini adalah tiga karya besar Ath-Thabrani yang terkenal dan mendapat banyak apresiasi daripada ulama:
 
=== ''Mu'jamul Kabir'' ===
Terdiri dari dari 12 jilid dan merupakan [[kitab hadits]] yang berbentuk ensiklopedis, tidak hanya memuat hadits Nabi, melainkan juga memuat beberapa informasi sejarah; dan secara keseluruhan memuat 60.000 hadits, karenanya, Ibnu Dihyah mengatakan bahwa ''Mu'jamul Kabir'' ini merupakan karya ensiklopedis hadits terbesar di dunia.<ref name="Suryadi"/>
 
=== ''Mu'jamul Ausath'' ===
Karya ini terdiri dari 2 jilid besar, memuat 30.000 hadits, baik yang berkualitas [[shahih]], ataupun yang tidak, disusun berdasarkan nama-nama guru Ath-Thabrani yang hampir mencapai 2000 orang.<ref name="Suryadi"/>
 
=== ''Mu'jamush Shaghir'' ===
Karya ini disusun berdasarkan naman guru-guru Ath-Thabrani, hanya saja untuk setiap nama guru, hadits yang dicantumkan hanya satu buah, karenanya, dibandingkan dua ''Mu'jam'' sebelumnya, ''Mu'jamush Shaghir'' ini merupakan ''mu'jam'' yang sangat singkat dan ringkas.<ref name="Suryadi"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Ahli hadis]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Sunni]]