Khalifatul Masih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahman23 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ahmadiyah}}
'''Khalifatul Masih''' atau '''Khalifat-ul Masih''' adalah pemimpin yang terpilih dari Komunitas Muslim Ahmadi, [[Jamaah Ahmadiyah]].
 
'''Khalifatul Masih''' atau '''Khalifat-ul Masih''' ({{lang-ar|خليفه المسيح}}; {{lang-ur|خلیفہ المسیح}}; {{lang-id|Penerus Al Masih}}), atau secara singkat disebut '''Khalifah''', adalah pemimpin yang terpilih dari Komunitas Muslim Ahmadi, [[Jamaah Ahmadiyah]].
Anggota dari komunitas muslim ahmadi percaya ''Khalifatul Masih'' itu adalah manifestasi kedua dari ''[[Khalifah]]''. Sebagaimana tradisi dalam [[Islam]], setelah kewafatan [[Muhammad | Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.]], diikuti oleh [[Khulafaur Rasyidin|Khulafa'ur Rasyidin]] begitupun yg diyakini komunitas ahmadi, sesudah mangkatnya [[Mirza Ghulam Ahmad]] yang telah mereka percayai sebagai [[nabi]], dilanjutkan dan dipimpin oleh para [[Khalifah]] Al-Masih sebagai penerusnya.<ref>Artikel "Awal Mula Khilafat Dalam Jemaat Ahmadiyah", [http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/247/A-Awal-Mula-Khilafat]</ref>
 
Anggota dari komunitas muslim ahmadi percaya ''Khalifatul Masih'' itu adalah manifestasi kedua dari ''[[Khalifah]]''. Sebagaimana tradisi dalam [[Islam]], setelah kewafatankematian nabi Islam [[Muhammad | Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.]], diikuti oleh [[Khulafaur Rasyidin|Khulafa'ur Rasyidin]] begitupun yg diyakini komunitas ahmadiAhmadi, sesudah mangkatnya [[Mirza Ghulam Ahmad]] yang telah mereka percayai sebagai [[nabial-Masih]] dan [[Imam Mahdi]] yang dijanjikan,<ref>[https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/640/ahmadiyah dilanjutkanArtikel "Ahmadiyah"]</ref> dilanjutkan dan dipimpin oleh para [[Khalifah]] Alal-Masih sebagai penerusnya.<ref>[https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/640/ahmadiyah Artikel "Awal Mula Khilafat Dalam Jemaat Ahmadiyah", hal.4]</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/pagepustaka/indexartikel/03_0007.php/file_download/247/A-Awal-Mula-Khilafat Artikel "Jawaban Atas Beberapa Keberatan Mengenai Khilafatur Rasyidah"]</ref>
Menurut komunitas muslim ahmadi, keberadaan khalifah yang berkesinambungan dan berlangsung terus adalah bukti bahwa Islam akan terpelihara. Dan keberadaan khalifah ini, [[Allah]] akan memberikan kesatuan, keamanan dan kemajuan. Hal ini sesuai dengan nubuwatan dari Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.('''Musnad Ahmad''', Jil. 4, hal. 273, Darul Fikr Beirut, Lebanon. ''Misykat Babul Inzaar wat Tanzir''),<ref>Artikel "Kebangkitan Khilafat Islam", [http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/162/A-Kebangkitan-Khilafat-Islam]</ref> dan janji Allah bagi mereka orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh yang telah diisyaratkan dalam [[Al-Quran]] [[Surat An Nur]] [[Surat An Nur]] ayat 56.<ref>Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, ''Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad'' edisi kedua 1997.</ref> <ref>Artikel "Kemajuan Islam Bergantung Pada Khilafat", [http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/105/Kemajuan-Islam-Khilafat]</ref>
 
Menurut komunitas muslim ahmadiAhmadi, keberadaan khalifah yang berkesinambungan dan berlangsung terus adalah bukti bahwa ''Islam'' akan terpelihara. Dan keberadaan khalifah ini, [[Allah]] akan memberikan kesatuan, keamanan dan kemajuan. Hal ini sesuai dengan nubuwatan dari Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.,<ref>''('''Musnad Ahmad''', Jil. 4, hal. 273, Darul Fikr Beirut, Lebanon. ''Misykat Babul Inzaar wat Tanzir''),''</ref><ref>Artikel "Kebangkitan Khilafat Islam", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/162/A-Kebangkitan-Khilafat-Islam Artikel "Kebangkitan Khilafat Islam"]</ref> dan janji Allah bagi mereka orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh yang telah diisyaratkan dalam [[Al-Quran]] [[SuratSurah An Nur]] [[Surat An -Nur]] ayat 56''.<ref>Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, ''Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad'' edisi kedua 1997.</ref> <ref>Artikel "Kemajuan Islam Bergantung Pada Khilafat", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/105/Kemajuan-Islam-Khilafat Artikel "Kemajuan Islam Bergantung Pada Khilafat"]</ref>
Yang terpilih sebagai Khalifatul Masih I pada tahun [[1908]] adalah [[Hakim Maulana Nur-ud-Din|Hadhrat Hakim Maulana Nur-ud-Din]] (1841-1914), setelah mangkatnya [[Hakim Maulana Nur-ud-Din|Hadhrat Hakim Maulana Nur-ud-Din]] pada tahun [[1914]], selanjutnya pada tahun yang sama terpilih [[Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad|Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad]] (1889-1965) sebagai Khalifatul Masih II. Sepeninggal [[Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad|Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad]] pada tahun [[1965]], selanjutnya yang menggantikannya adalah [[Mirza Nasir Ahmad|Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad]] (1909-1982) yang kemudian terpilih sebagai Khalifatul Masih III. Setelah kewafatan [[Mirza Nasir Ahmad|Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad]], kemudian terpilih [[Mirza Tahir Ahmad|Hadhrat Mirza Tahir Ahmad]] (1928-2003) sebagai Khalifatul Masih IV pada tahun [[1982]]. Setelah wafatnya [[Mirza Tahir Ahmad|Hadhrat Mirza Tahir Ahmad]] pada tanggal [[19 April|19]] [[April]] [[2003]], Jemaat Ahmadiyah selanjutnya dipimpin oleh [[Mirza Masroor Ahmad|Hadhrat Mirza Masroor Ahmad]] yang terpilih sebagai Khalifatul Masih V pada tanggal [[23 April|23]] [[April]] [[2003]] sampai sekarang.<ref>Buku "Bukan Sekedar Hitam Putih", [http://www.ahmadiyya.or.id/pustaka/buku/bshp/bshp.pdf] halaman 3</ref> <ref>http://www.alislam.org/topics/khilafat/</ref>
 
Komunitas muslim Ahmadi dari ''Ahmadiyah Lahore'' atau di Indonesia dikenal dengan [[Gerakan Ahmadiyah Indonesia]] tidak masuk dalam kepercayaan Kekhalifahan Masih ini.<ref>http://www.ahmadiyah.org/</ref>
 
Yang terpilih sebagai Khalifatul Masih I pada tahun [[1908]] adalah [[Hakim Maulana Nur-ud-Din|Hadhrat Hakim Maulana Nur-ud-Din]] (1841-1914), setelah mangkatnya [[Hakim Maulana Nur-ud-Din|Hadhrat Hakim Maulana Nur-ud-Din]] pada tahun [[1914]], selanjutnya pada tahun yang sama terpilih [[Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad|Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad]] (1889-1965) sebagai Khalifatul Masih II. Sepeninggal [[Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad|Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad]] pada tahun [[1965]], selanjutnya yang menggantikannya adalah [[Mirza Nasir Ahmad|Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad]] (1909-1982) yang kemudian terpilih sebagai Khalifatul Masih III. Setelah kewafatankematian [[Mirza Nasir Ahmad|Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad]], kemudian terpilih [[Mirza Tahir Ahmad|Hadhrat Mirza Tahir Ahmad]] (1928-2003) sebagai Khalifatul Masih IV pada tahun [[1982]]. Setelah wafatnyakematian [[Mirza Tahir Ahmad|Hadhrat Mirza Tahir Ahmad]] pada tanggal [[19 April|19]] [[April]] [[2003]], Jemaat Ahmadiyah selanjutnya dipimpin oleh [[Mirza Masroor Ahmad|Hadhrat Mirza Masroor Ahmad]] yang terpilih sebagai Khalifatul Masih V pada tanggal [[23 April|23]] [[April]] [[2003]] sampai sekarang.<ref>Buku "Bukan Sekedar Hitam Putih", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/pustaka/buku/bshp/bshp.pdf] halaman 3</ref> <ref>http://www.alislam.org/topics/khilafat/</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Khalifah|Khalifatul Rasulullah]]
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
<references/>
 
[[Kategori:Ahmadiyah]]