Imperialisme budaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[
'''Imperialisme budaya''' merupakan [[hegemoni]] ekonomi, teknologi dan budaya dari negara-negara industri yang akhirnya menentukan arah kemajuan ekonomi dan sosial serta mendefinisikan nilai-nilai budaya di dunia.<ref name="kotikone">
▲[[File:English imperialism octopus.jpg|thumb|Negara Dunia Pertama (negara industri) mendominasi ekonomi dan budaya di Negara Dunia Ketiga]]
▲'''Imperialisme budaya''' merupakan [[hegemoni]] ekonomi, teknologi dan budaya dari negara-negara industri yang akhirnya menentukan arah kemajuan ekonomi dan sosial serta mendefinisikan nilai-nilai budaya di dunia.<ref name="kotikone"> {{en}} {{cite web|title=What is Cultural Imperialism?|author=Matti Sarmela|url=http://www.kotikone.fi/matti.sarmela/culturimperialism.pdf|accessdate=1 Mei 2014}}</ref> Dunia menjadi pasar budaya dimana terdapat kesamaan pengetahuan, mode dan musik yang diproduksi, dibeli dan dijual.<ref name="kotikone"/> Selain itu, terdapat kesamaan [[ideologi]], keyakinan politik, pandangan mengenai kecantikan dan makanan di dunia.<ref name="kotikone"/> Teori yang dikemukakan oleh [[Herb Schiller]] ini menyatakan bahwa negara-negara Barat mendominasi media di dunia yang kembali memiliki efek powerful pada budaya Dunia Ketiga dengan cara memaksa mereka dengan pandangan-pandangan Barat dan akhirnya menghancurkan [[budaya]] asli mereka.<ref name="uky"> {{en}} {{cite web|title=Cultural Imperialism|url=http://www.uky.edu/~drlane/capstone/mass/imperialism.htm|accessdate=1 Mei 2014}}</ref>
Negara Barat memproduksi mayoritas dari media, seperti [[film]], [[berita]] dan [[komik]].<ref name="uky"/> Hal itu bisa dilakukan karena mereka mempunyai uang untuk memproduksinya, sedangkan negara Dunia Ketiga membeli produksi-produksi tersebut karena lebih murah dibandingkan dengan memproduksi sendiri.<ref name="uky"/> Oleh karena itu, negara Dunia Ketiga menonton media yang berisi cara hidup, kepercayaan dan pemikiran Barat.<ref name="uky"/> Lalu, budaya Negara Dunia Ketiga mulai melakukan hal yang sama dengan Barat dan akhirnya merusak budaya mereka sendiri.<ref name="uky"/>
Baris 7 ⟶ 6:
== Sejarah ==
Istilah [[imperialisme]] muncul pada
Menurut Salwen, isu imperialisme budaya terutama muncul dari literatur [[komunikasi]] yang meliputi pembangunan dan [[Ilmu ekonomi politik|ekonomi politik]].<ref name="tbsjournal">
== Bentuk imperialisme ==
Tabel di bawah ini merupakan bentuk imperialisme yang dikemukakan oleh Galtung.<ref name="bev"> {{en}} {{cite web|url=http://bev.berkeley.edu/ipe/readings/galtung.pdf|title=A Structural Theory of Imperialism|author=Johan Galtung|publisher=Journal of Pearce Research|accessdate=1 Mei 2014}}</ref>
{| class="wikitable" style="width:100%; background:#fff;"
|- align="center"
Baris 33 ⟶ 32:
== Asumsi ==
Asumsi dari imperialisme budaya adalah media memainkan peran utama dalam menciptakan budaya.<ref name="tbsjournal"/> Asumsi lain menyatakan bahwa teori ini menggunakan pendekatan terpusat untuk pengembangan dan distribusi produk media.<ref name="tbsjournal"/> Hal ini berarti semua produk media berasal dari negara-negara sentral yang mempunyai motif untuk mendominasi media di negara-negara [[periferi]].<ref name="tbsjournal"/> Esensi dari imperialisme budaya adalah dominasi oleh suatu negara ke negara lainnya.<ref name="tbsjournal"/> Dominasi tersebut bisa secara langsung ataupun tidak langsung dan didasarkan pada campuran kontrol [[politik]] dan [[ekonomi]].<ref name="tbsjournal"/>
== Kritik ==
Baris 41 ⟶ 40:
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori: Globalisasi]]▼
[[Kategori:
dsdsadararr
|