Titan (satelit): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh Kategf1999 (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(71 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 60:
|atmosphere_composition = Beragam<ref name=Niemann/><ref name="Coustenis155"/><br> [[Stratosfer]]:<br> 98,4% [[nitrogen]] (N<sub>2</sub>),<br>1,4% [[metana]] (CH<sub>4</sub>);<br>[[Troposfer]] rendah:<br>95% N<sub>2</sub>, 4,9% CH<sub>4</sub>
}}
'''Titan''' (atau '''Saturnus VI''') adalah [[satelit alami]] [[keseimbangan hidrostatik|elipsoidal]] keenam sekaligus terbesar dari [[Saturnus (planet)|Saturnus]]. Satelit ini merupakan satu-satunya satelit alami yang memiliki [[atmosfer]] padat,<ref Name=NasaNews>{{cite web
|title=News Features: The Story of Saturn
|url=
|work=Cassini–Huygens Mission to Saturn & Titan
|publisher=NASA & [[Jet Propulsion Lab|JPL]]
|accessdate=2007-01-08
|archive-date=2005-12-02
}}</ref> dan satu-satunya objek selain [[Bumi]] yang terbukti memiliki cairan di permukaan.<ref name=NatureDefinitive/> ▼
|archive-url=https://web.archive.org/web/20051202030828/http://saturn.jpl.nasa.gov/news/features/saturn-story/moons.cfm
|dead-url=unfit
▲ }}</ref> dan satu-satunya objek selain [[Bumi]] yang terbukti memiliki cairan di permukaan.<ref name=NatureDefinitive/>
{{cite web
|author=Nemiroff, R. and Bonnell, J.
Baris 85 ⟶ 87:
== Penemuan dan penamaan ==
[[Berkas:Christiaan Huygens-painting.jpeg|
Titan ditemukan pada tanggal 25 Maret 1655 oleh astronom/fisikawan Belanda [[Christiaan Huygens]]. Huygens terilhami oleh penemuan empat [[satelit Galileo|satelit terbesar]]
{{cite web
|date= September 4, 2008
Baris 94 ⟶ 96:
|publisher=European Space Agency
|accessdate=2009-04-18
}}</ref> Christiaan, dengan bantuan saudaranya [[Constantijn Huygens, Jr.]], mulai membangun teleskop sekitar tahun 1650. Christiaan Huygens menemukan satelit pertama yang mengorbit Saturnus dengan teleskop pertama yang mereka bangun.<ref>[http://www.museumboerhaave.nl/object/telescoop-12-voets-v09196e/ Telescope by Huygens, Christiaan Huygens, The Hague, 1683 Inv V09196] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121101144147/http://www.museumboerhaave.nl/object/telescoop-12-voets-v09196e/ |date=2012-11-01 }}, Rijksmuseum voor de Geschiedenis van de Natuurwetenschappen en van de Geneeskunde</ref>
Huygens dengan mudah menamai penemuannya ''Saturni Luna'' (atau ''Luna Saturni'', dalam bahasa Latin berarti "bulan Saturnus"), dan menerbitkannya dalam risalahnya pada tahun 1655, ''De Saturni Luna Observatio Nova''. Setelah [[Giovanni Domenico Cassini]] menerbitkan penemuan empat satelit Saturnus lainnya antara tahun 1673 hingga 1686, astronom mulai terbiasa menamai satelit tersebut dan Titan dengan sebutan Saturnus I hingga V (dengan Titan pada posisi keempat). Epitet lain yang awalnya digunakan adalah "satelit biasa Saturnus."<ref>
Baris 104 ⟶ 106:
|year=1673
|doi=10.1098/rstl.1673.0003
}}</ref> Titan secara resmi dinomori '''Saturn VI''' karena setelah penemuan pada tahun 1789, skema penomoran dihentikan untuk menghindari kebingungan (Titan pernah diberi nomor II, IV, dan VI).
Nama "Titan" diusulkan oleh [[John Herschel]] (putra dari [[William Herschel]], penemu [[Mimas (satelit)|Mimas]] dan [[Enceladus (satelit)|Enceladus]]) dalam terbitan 1847nya ''Results of Astronomical Observations made at the Cape of Good Hope''.<ref>
Baris 118 ⟶ 120:
== Orbit dan rotasi ==
[[Berkas:Titan's orbit.svg|
Titan mengorbit Saturnus setiap 15 hari 22 jam. Seperti satelit lainnya, periode rotasinya sama dengan periode orbitnya; Titan [[penguncian pasang surut|terkunci secara pasang surut]] dalam [[rotasi sinkron]] dengan Saturnus, sehingga salah satu belahan selalu menghadap planet. Akibatnya, terdapat titik sub-Saturnus di permukaannya, dan di situ Saturnus akan tampak seolah tergantung tepat di atas kepala. Garis bujur di Titan diukur ke arah barat dari meridian yang melewati titik ini.<ref>{{cite web|url=http://www.evs-islands.com/2008/02/titans-unnamed-methane-sea.html|title=EVS-Islands: Titan's Unnamed Methane Sea|accessdate=October 22, 2009}}</ref> Eksentrisitas orbitnya tercatat sebesar 0,0288, dan bidang orbitnya terinklinasi 0,348 derajat relatif terhadap khatulistiwa Saturnus.<ref name=horizons>{{cite web |url=http://ssd.jpl.nasa.gov/horizons.cgi#top |title=JPL HORIZONS solar system data and ephemeris computation service |work=Solar System Dynamics|publisher=NASA, Jet Propulsion Laboratory |accessdate=2007-08-19}}</ref>
Satelit [[Hyperion (satelit)|Hyperion]] yang kecil dan berbentuk tak teratur terkunci dalam [[resonansi orbit]] 3:4 dengan Titan. Evolusi resonansi yang lambat—yang seharusnya membuat Hyperion bermigrasi dari orbit yang kacau—dianggap tidak mungkin berdasarkan permodelan. Hyperion kemungkinan terbentuk dalam orbit yang stabil, sementara Titan yang besar menarik atau mengeluarkan objek yang mendekatinya.<ref>{{cite journal |last=Bevilacqua |first= R. |coauthors=Menchi, O.; Milani, A.; Nobili, A. M.; Farinella, P. |year=1980 |title= Resonances and close approaches. I. The Titan-Hyperion case|journal=Earth, Moon, and Planets |volume=22 |issue=2 |pages=141–152 |doi= 10.1007/BF00898423 |bibcode=1980M&P....22..141B}}</ref>
== Ciri-ciri ==
Diameter Titan tercatat sebesar 5.150
Titan kemungkinan terdiferensiasi menjadi beberapa lapisan dengan inti berbatu berdiameter 3.400 km yang dikelilingi oleh lapisan yang terdiri dari berbagai bentuk kristal es.<ref name=Tobie>{{cite journal|author = Tobie, G.|year = 2005| bibcode=2005Icar..175..496T| title = Titan's internal structure inferred from a coupled thermal-orbital model| journal = Icarus |volume =175| issue =2| pages = 496–502|doi =10.1016/j.icarus.2004.12.007|last2 = Grasset|first2 = Olivier|last3 = Lunine|first3 = Jonathan I.|last4 = Mocquet|first4 = Antoine|last5 = Sotin|first5 = Christophe}}</ref> Bagian dalamnya mungkin masih panas dan mengandung lapisan cair yang terdiri dari "[[magma]]" air dan [[amonia]] di antara kerak [[es Ih|es I<sub>h</sub>]] dan lapisan es yang lebih dalam yang terdiri dari es bertekanan tinggi. Keberadaan amonia membuat air tetap cair bahkan dalam suhu serendah {{convert|176|K|°C}} (untuk campuran [[eutektik]] dengan air).<ref name=longstaff/> Bukti keberadaan samudra telah ditunjukkan oleh wahana ''Cassini'' dalam bentuk gelombang radio [[frekuensi amat rendah|berfrekuensi amat rendah]] di atmosfer Titan. Permukaan Titan diduga bukan merupakan pemantul gelombang berfrekuensi amat rendah yang baik, sehingga diduga malah memantulkan batas cairan-es sebuah samudra di bawah permukaan.<ref name="Titan ELF">{{cite news|
Penelitian pada awal tahun 2000 oleh [[German Aerospace Centre|DLR]] Institute of Planetary Research di Berlin-Adlershof menempatkan Titan dalam kelompok "satelites besar" bersama dengan
<center>
{|class="wikitable" style="text-align:center"
|-
|[[Berkas:Titan Earth Moon Comparison.png|
|-
|Perbandingan ukuran: Titan dalam inframerah (''kiri bawah'') dengan Bulan dan Bumi (''atas dan kanan'')
|-
|[[Berkas:Layers of titan.jpg|
|-
|Struktur dalam Titan
|-
|[[Berkas:Masses of Saturnian moons.png|
|-
|Perbandingan massa Titan dengan satelit Saturnus lain: massa Titan meliputi 96% dari total massa satelit Saturnus
Baris 148 ⟶ 150:
== Pembentukan ==
Satelit
== Atmosfer ==
[[Berkas:Titan-Complex 'Anti-greenhouse'.jpg|
Titan adalah satu-satunya satelit dengan [[atmosfer]] yang padat. Atmosfer ini kaya akan nitrogen, dan pengamatan dari atmosfer oleh ''Cassini'' pada tahun 2004 menunjukkan bahwa atmosfer Titan berotasi lebih cepat dari permukaannya (seperti planet [[Venus]]).<ref>{{cite web |url=http://www.astrobio.net/news/article1480.html |title=Wind or Rain or Cold of Titan's Night? |accessdate=2007-08-24 |date=March 11, 2005 |publisher=Astrobiology Magazine |archiveurl=
Di atmosfer Titan terdapat lapisan kabut buram yang menghalangi cahaya dari Matahari dan sumber lain yang membuat kenampakan permukaan Titan tampak kabur.<ref name=Zubrin>{{cite book
Komposisi atmosfer di stratosfer meliputi 98,4% nitrogen dengan 1,6% sisanya terdiri dari metana (1,4%) dan hidrogen (0,1–0,2%).<ref name = "Coustenis155">Coustenis, hal. 154–155</ref> Terdapat jejak unsur [[hidrokarbon]] lain seperti etana, [[diasetilena]], [[metilasetilena]], [[asetilena]], dan [[propana]], dan gas lain, seperti [[sianoasetilena]], [[hidrogen sianida]], [[karbon dioksida]], [[karbon monoksida]], [[sianogen]], [[argon]] dan [[helium]].<ref name=Niemann>{{cite journal|title= The abundances of constituents of Titan's atmosphere from the GCMS instrument on the Huygens probe |author= Niemann |journal=Nature|volume=438 |pages=779–784 |year=2005 |doi=10.1038/nature04122|pmid= 16319830|issue= 7069|bibcode = 2005Natur.438..779N|author2= H. B.|last3= Bauer|first3= S. J.|last4= Carignan|first4= G. R.|last5= Demick|first5= J. E.|last6= Frost|first6= R. L.|last7= Gautier|first7= D.|last8= Haberman|first8= J. A.|last9= Harpold|first9= D. N. }}</ref> Sinar [[ultraviolet]] Matahari memecahkan metana dan reaksi ini membentuk hidrokarbon di atmosfer atas Titan, sehingga menghasilkan kabut jingga yang tebal.<ref>{{cite journal|author= Waite|year= 2007|title= The Process of Tholin Formation in Titan's Upper Atmosphere|journal= Science|volume= 316 |doi= 10.1126/science.1139727|pmid= 17495166|issue= 5826|bibcode = 2007Sci...316..870W|author2= J. H.|last3= Cravens|first3= T. E.|last4= Coates|first4= A. J.|last5= Crary|first5= F. J.|last6= Magee|first6= B.|last7= Westlake|first7= J.|pages= 870 }}</ref> Titan menghabiskan 95% waktunya dalam magnetosfer Saturnus, yang membantu melindungi Titan dari [[angin matahari]].<ref>{{cite news|url=http://www.newscientist.com/article/dn14717-saturn-magnetises-its-moon-titan.html
Energi dari Matahari seharusnya telah mengubah semua jejak metana di atmosfer Titan menjadi hidrokarbon yang lebih kompleks dalam 50 juta tahun - waktu yang singkat bila dibandingkan dengan usia Tata Surya. Hal ini menunjukkan bahwa metana seharusnya diisi ulang dari Titan sendiri.<ref>
{{cite journal| title= Formation and evolution of Titan’s atmosphere |author= Coustenis, A. |journal= Space Science Reviews |volume= 116| issue= 1-2 |pages= 171–184 |year= 2005 |doi= 10.1007/s11214-005-1954-2|bibcode = 2005SSRv..116..171C }}</ref> Metana di atmosfer Titan mungkin berasal dari bagian dalamnya, yang dilepaskan keluar melalui letusan [[kriovolkano]].<ref>{{cite journal |title=Titan's methane cycle |author=Sushil K. Atreyaa, Elena Y. Adamsa, Hasso B. Niemann et al. |year=2006 |doi=10.1016/j.pss.2006.05.028 |journal=Planetary and Space Science |volume=54 |issue=12 |accessdate=2008-06-13 |pages=1177 |bibcode=2006P&SS...54.1177A}}</ref><ref>{{cite journal |journal=Nature |author=Stofan, E. R. ''et al.''|volume= 445|year=2007
|doi=10.1038/nature05438 |pmid=17203056 |issue=7123 |title=The lakes of Titan. |pages=61–4|bibcode = 2007Natur.445...61S }}</ref><ref>{{cite journal|title=Episodic outgassing as the origin of [[atmospheric methane]] on Titan |author=Tobie, Gabriel; Lunine, Jonathan and Sotin, Cristophe |journal=Nature| volume=440 |issue=7080 |pages=61–64 |year=2006 |doi=10.1038/nature04497|pmid=16511489|bibcode = 2006Natur.440...61T }}</ref>
Pada 3 April 2013, NASA melamporkan bahwa bahan kimia organik mungkin muncul di Titan berdasarkan penelitian yang menyimulasi atmosfer Titan.<ref name="PhysOrg-20130403" /> Kemudian, pada 6 Juni 2013, ilmuwan di [[Instituto de Astrofísica de Andalucía|Institut Astrofisika Andalusia]] melaporkan pelacakan [[hidrokarbon aromatik polisiklik]] di atmosfer atas Titan.<ref name="IAA-20130606">{{cite news
== Iklim ==
[[Berkas:Vortex on saturn's moon titan.png|
Suhu permukaan Titan tercatat sebesar {{convert|94|K|°C}}. Pada suhu ini, es air memiliki tekanan uap yang sangat rendah, sehingga atmosfer hampir terbebas dari uap air. Titan hanya mendapat sekitar 1% dari jumlah sinar matahari yang didapat Bumi.<ref>[http://www.space.com/7103-titan-world-earth.html Titan: A World Much Like Earth]. Space.com (2009-08-06). Diakses pada 2012-04-02.</ref>
Metana atmosfer menghasilkan [[efek rumah kaca]] di permukaan Titan, dan tanpa hal tersebut Titan akan jauh lebih dingin.<ref name=oil>{{cite web|url=http://www.space.com/4968-titan-oil-earth.html |title=Titan Has More Oil Than Earth |date=February 13, 2008 |accessdate=2008-02-13}}</ref> Sebaliknya, kabut di atmosfer Titan mengakibatkan [[efek anti-rumah kaca]] dengan memantulkan kembali cahaya matahari ke angkasa dan membatalkan sebagian dari pemanasan efek rumah kaca sehingga permukaannya lebih dingin daripada atmosfer atas.<ref>{{cite journal|doi=10.1126/science.11538492|author=C.P. McKay, J. B. Pollack, R. Courtin|year= 1991|title= The greenhouse and antigreenhouse effects on Titan|journal= Science|volume= 253|issue=5024|pages=1118–1121|pmid=11538492}}</ref>
Awan Titan, yang kemungkinan terdiri dari metana, etana, atau bahan organik sederhana lainnya, tersebar dan beragam.<ref name=nineplanets />
Awan biasanya meliputi 1% piringan Titan, meskipun kadang-kadang awan dengan cepat meluas hingga meliputi 8%. Menurut salah satu hipotesis, awan selatan terbentuk ketika peningkatan sinar matahari selama musim panas menyebabkan [[konveksi]]. Permasalahan menjadi semakin rumit karena pembentukan awan tidak hanya diamati selama titik balik matahari setelah musim panas, namun juga selama pertengahan musim semi. Meningkatnya kelembaban metana di kutub selatan kemungkinan mengakibatkan perluasan awan yang cepat.<ref>{{cite journal |last=Emily L. |first=Schaller |coauthors=Brouwn, Michael E.; Roe, Henry G. Roe; Bouchez, Antonin H. |year=2006 |title=A large cloud outburst at Titan's south pole|doi=10.1016/j.icarus.2005.12.021 |journal=Icarus |issue= 182 |pages=224–229 |url=http://www.gps.caltech.edu/~mbrown/papers/ps/largecloud.pdf |accessdate= 2007-08-23 |volume=182 |bibcode=2006Icar..182..224S}}</ref> Belahan selatan Titan mengalami musim panas hingga tahun 2010, ketika orbit Saturnus membuat belahan utara Titan terpapar sinar matahari.<ref name="Titan wind">{{cite news|
== Kenampakan permukaan ==
[[Berkas:Map of Titan - April 2011.jpg|
Permukaan Titan dideskripsikan "kompleks, diproses cairan, [dan] secara geologis muda."<ref>{{cite journal |last=Mahaffy |first=Paul R. |date= May 13, 2005 |title=Intensive Titan Exploration Begins |journal=[[Science (magazine)|Science]] |volume=308|issue= 5724|pages=969–970 |doi= 10.1126/science.1113205|pmid=15890870|bibcode = 2005Sci...308..969M }}</ref> Titan sudah ada semenjak masa pembentukan Tata Surya, tetapi permukaannya lebih muda, dengan usia antara 100 juta hingga 1 miliar tahun. Proses geologis mungkin telah membentuk kembali permukaan Titan.<ref name="puzzling geologic">{{cite web |url=http://web.mit.edu/newsoffice/2012/river-networks-on-titan-0720.html |title=River networks on Titan point to a puzzling geologic history |author=Jennifer Chu |date=July 2012 |publisher=MIT Research |accessdate=24 July 2012}}</ref> Atmosfer Titan dua kali lebih tebal dari Bumi, sehingga sulit bagi alat-alat astronomi untuk mengambil citra permukaannya dalam spektrum cahaya tampak.<ref>{{cite news
Permukaan Titan dipenuhi oleh wilayah terang dan gelap. Salah satunya adalah Xanadu, wilayah di khatulistiwa yang reflektif dan besar dengan ukuran sebesar [[Australia]]. Wilayah tersebut pertama kali dilacak melalui citra [[inframerah]] yang diabadikan oleh [[Teleskop Angkasa Hubble]] pada tahun 1994, dan nantinya dilihat oleh wahana ''Cassini''. Wilayah itu dipenuhi oleh bukit-bukit, lembah, dan chasma.<ref>{{cite web |url= http://www.sciencedaily.com/releases/2006/07/060721202957.htm|title= Cassini Reveals Titan's Xanadu Region To Be An Earth-Like Land|accessdate=2007-08-27 |date=July 23, 2006 |publisher=Science Daily}}</ref> Di wilayah tersebut juga terdapat kenampakan topografis gelap yang mirip bubungan atau celah-celah. Kenampakan itu mungkin diakibatkan oleh aktivitas tektonik, yang menunjukkan bahwa Xanadu secara geologis masih muda. Penjelasan lain menyatakan bahwa kenampakan tersebut merupakan saluran yang terbentuk oleh cairan, sehingga merupakan wilayah tua yang terpotong oleh aliran.<ref>{{cite journal |last=Barnes |first=Jason W. |year=2006 |title=Global-scale surface spectral variations on Titan seen from Cassini/VIMS |doi=10.1016/j.icarus.2006.08.021 |journal=Icarus |issue=1 |volume=186 |url=
{|class="wikitable"
|- style="text-align:center"
|[[Berkas:Titan2005.jpg|
|[[Berkas:Titan multi spectral overlay.jpg|
|[[Berkas:Titan globe m.jpg|
|-
|Mosaik Titan dari terbang dekat Cassini pada Februari 2005. Wilayah gelap yang besar disebut Shangri-
|Titan dalam citra [[warna semu]] menunjukkan rincian permukaan dan atmosfer. Xanadu merupakan wilayah terang di kanan tengah.
|Titan Globe, mosaik citra inframerah dengan tatanama
Baris 193 ⟶ 195:
=== Cairan ===
[[Berkas:PIA10008 Seas and Lakes on Titan.jpg|
Kemungkinan keberadaan lautan hidrokarbon di Titan pertama kali diperkirakan berdasarkan data ''Voyager 1'' dan ''2'' yang menunjukkan bahwa Titan memiliki atmosfer yang tebal dengan suhu dan komposisi yang tepat untuk mendukung keberadaan lautan tersebut. Namun, bukti langsung baru diperoleh pada tahun 1995 setelah data dari Hubble dan pengamatan lain menunjukkan keberadaan [[metana cair]] di Titan, baik dalam lubang yang terpisah ataupun dalam bentuk samudra, seperti air di Bumi.<ref>{{cite journal| author= Dermott, S. F. and [[Carl Sagan|Sagan, C.]]|year=1995| title= Tidal effects of disconnected hydrocarbon seas on Titan |journal=Nature |volume=374|pages=238–240 |doi=10.1038/374238a0| pmid= 7885443| issue= 6519|bibcode = 1995Natur.374..238D }}</ref>
Misi ''Cassini'' membuktikan hipotesis tersebut, meskipun tidak langsung. Ketika wahana tersebut tiba di sistem Saturnus pada tahun 2004, danau atau lautan hidrokarbon diharapkan dapat dilacak melalui sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan cairan tersebut, namun awalnya tidak ada pantulan yang teramati.<ref>{{cite web
Pada Juni 2008, [[Spektrometer Massa Ion dan Netral|Spektrometer Pemetaan Visual dan Inframerah]] (VIMS) di wahana ''Cassini'' memastikan keberadaan etana cair di Ontario Lacus.<ref>{{cite web|title=Scientists Confirm Liquid Lake, Beach on Saturn's Moon Titan|author=Hadhazy, Adam |url=http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=liquid-lake-on-titan|work=Scientific American|year=2008|accessdate=2008-07-30}}</ref> Kemudian, pada tanggal 21 Desember 2008, ''Cassini'' melewati Ontario Lacus secara langsung dan mengamati pantulan yang kuat di radar. Pantulan tersebut menunjukkan bahwa danau tidak bervariasi lebih dari 3 mm (yang dapat berarti angin permukaan tidak banyak, atau cairan hidrokarbon di danau tersebut kental).<ref name="New Scientist">{{Cite news|last=Grossman|first=Lisa|title=Saturn moon's mirror-smooth lake 'good for skipping rocks'|work=New Scientist|date=August 21, 2009|url=http://www.newscientist.com/article/dn17665-saturn-moons-mirrorsmooth-lake-good-for-skipping-rocks.html|accessdate=2009-11-25}}</ref><ref name="Wye">{{Cite journal|last= Wye|first=L. C.|coauthors=Zebker, H. A.; Lorenz, R. D.|title=Smoothness of Titan's Ontario Lacus: Constraints from Cassini RADAR specular reflection data|journal=Geophysical Research Letters|volume=36|issue= 16|pages=L16201|year=2009|doi=10.1029/2009GL039588|bibcode=2009GeoRL..3616201W}}</ref>
VIMS Cassini pada 8 Juli 2009 melacak pantulan kuat yang menunjukkan keberadaan permukaan yang halus dan seperti kaca di wilayah kutub utara, yang kini disebut [[Jingpo Lacus]] (danau Jingpo),
Pengukuran radar pada Juli 2009 dan Januari 2010 menunjukkan bahwa permukaan Ontario Lacus sangat dangkal, dengan rata-rata kedalaman antara 0,4 hingga 3,2 m, dan kedalaman maksimum antara 2,9 hingga 7,4 m.<ref name = "Wall"/> Sementara itu, kedalaman [[Ligeia Mare]] di belahan utara melebihi 8 m.<ref name = "Wall">{{cite web |last = Wall|first = Mike |title = Saturn Moon's 'Lake Ontario': Shallow and Virtually Wave-free |work = Space.Com web site|date = December 17, 2010 |url = http://www.space.com/10512-saturn-moon-lake-ontario-shallow-virtually-wave-free.html|accessdate = 2010-12-19}}</ref>
Dalam enam terbang lintas antara tahun 2006 hingga 2011, Cassini mengumpulkan data pelacakan radiometrik dan navigasi optik yang dapat menunjukkan perubahan bentuk Titan. Kepadatan Titan konsisten dengan benda langit yang terdiri dari 60& batuan dan 40% air. Berdasarkan analisis, permukaan Titan dapat naik dan turun hingga 10 meter setiap kali mengorbit. Hal ini menunjukkan bahwa bagian dalam Titan relatif berubah-ubah, dan model Titan yang paling tepat kemungkinan adalah model yang memperkirakan keberadaan lapisan es yang mengapung di atas samudra global di kedalaman lebih dari lusinan kilometer<ref name='Tides'>{{cite news
▲Dalam enam terbang lintas antara tahun 2006 hingga 2011, Cassini mengumpulkan data pelacakan radiometrik dan navigasi optik yang dapat menunjukkan perubahan bentuk Titan. Kepadatan Titan konsisten dengan benda langit yang terdiri dari 60& batuan dan 40% air. Berdasarkan analisis, permukaan Titan dapat naik dan turun hingga 10 meter setiap kali mengorbit. Hal ini menunjukkan bahwa bagian dalam Titan relatif berubah-ubah, dan model Titan yang paling tepat kemungkinan adalah model yang memperkirakan keberadaan lapisan es yang mengapung di atas samudra global di kedalaman lebih dari lusinan kilometer<ref name='Tides'>{{cite news | first = Sid Perkins | title = Tides turn on Titan | date = 28 June 2012 | url = http://www.nature.com/news/tides-turn-on-titan-1.10917 | work = Nature | accessdate = 2012-06-29}}</ref> Penemuan tersebut, ditambah dengan hasil penelitian sebelumnya, juga menunjukkan bahwa kemungkinan samudra Titan berada tidak lebih dari 100 km di bawah permukaan.<ref name='Tides'/><ref name = "Titan ocean of water">{{cite web |last = Puiu|first = Tibi |title = Saturn's moon Titan most likely harbors a subsurface ocean of water |work = zmescience.com web site|date = June 29, 2012 |url = http://www.zmescience.com/research/studies/titan-subsurface-ocean-of-water-23323/|accessdate = 2012-06-29}}</ref>
{|class="wikitable"
|-
|[[Berkas:PIA12481 Titan specular reflection.jpg|
|[[Berkas:Liquid lakes on titan.jpg|
|-
|Gambar pantulan kuat di [[Jingpo Lacus]], sebuah danau di wilayah kutub utara
|<small>Citra radar [[Bolsena Lacus]] (kanan bawah) dan danau hidrokarbon belahan utara lainnya</small>
|-
|[[Berkas:Titan 2009-01 ISS polar maps.jpg|
|[[Berkas:Titan S. polar lake changes 2004-5.jpg|
|-
|Perbandingan jumlah danau di belahan utara (kiri) dan belahan selatan (kanan) Titan
Baris 225:
=== Kawah tubrukan ===
[[Berkas:Titancrater.jpg|
Data dari ''Cassini'' menunjukkan keberadaan beberapa kawah tubrukan di permukaan Titan.<ref name="puzzling geologic" /> Kawah tubrukan tersebut tampaknya relatif muda bila dibandingkan dengan usia Titan.<ref name="puzzling geologic" /> Contoh kawah yang ditemukan adalah cekungan cincin ganda yang disebut Menrva dengan lebar 440 km, yang dilacak oleh ''Cassini'' sebagai pola konsentrik terang-gelap.<ref>{{cite web| url=http://photojournal.jpl.nasa.gov/catalog/PIA07365| title=PIA07365: Circus Maximus| publisher=NASA Planetary Photojournal| accessdate=2006-05-04}}</ref> Ada pula kawah yang lebih kecil dan rata dengan lebar 60 km yang dinamai Sinlap<ref>{{cite web| url=http://photojournal.jpl.nasa.gov/catalog/PIA07368| title=PIA07368: Impact Crater with Ejecta Blanket| publisher=NASA Planetary Photojournal| accessdate=2006-05-04}}</ref> dan kawah dengan puncak di tengah dan dasar yang gelap dengan lebar 30 km yang dinamai Ksa.<ref>{{cite web| url=http://photojournal.jpl.nasa.gov/catalog/PIA08737| title=PIA08737: Crater Studies on Titan| publisher=NASA Planetary Photojournal| accessdate=2006-09-15}}</ref> Pencitraan radar dan ''Cassini'' juga menemukan sejumlah kenampakan bulat di permukaan Titan yang mungkin diakibatkan oleh tubrukan, namin tidak memiliki ciri tertentu yang memastikan statusnya. Misalnya, cincin terang selebar 90 km yang disebut [[Guabonito (Titan)|Guabonito]] telah diamati oleh ''Cassini''.<ref name=Guabonito>{{cite web| url=http://photojournal.jpl.nasa.gov/catalog/PIA08425| title=PIA08425: Radar Images the Margin of Xanadu| publisher=NASA Planetary Photojournal| accessdate=2006-09-26}}</ref> Kenampakan ini diduga merupakan kawah tubrukan yang terisi oleh sedimen gelap yang dibawa oleh angin. Contoh lain ada di wilayah Shangri-
Banyak kawah Titan yang mengalami erosi dan perubahan.<ref name = "Wood2009"/> Sebagian besar kawah memiliki pinggir yang tidak lengkap, meskipun beberapa kawah di Titan memiliki pinggir yang lebih besar daripada di tempat lain di Tata Surya. Namun, tidak banyak bukti yang menunjukkan pembentukan [[palimpsest (astronomi)|palimpsest]] (kawah yang reliefnya sudah menghilang karena perembetan permukaan ber-es) melalui relaksasi kerak (yang terjadi di satelit-satelit ber-es lainnya).<ref name = "Wood2009"/> Sebagian besar kawah tidak memiliki puncak di tengah dan dasar yang halus, yang kemungkinan diakibatkan oleh letusan [[kriovolkano]]. Jumlah kawah di Titan sendiri relatif kurang karena berbagai macam proses geologis mengisi kembali kawah. Selain itu, atmosfer juga melindungi permukaan Titan, dan diperkirakan atmosfer mengurangi jumlah kawah hingga setengah.<ref>{{cite journal |last= Ivanov |first=B. A. |coauthors=Basilevsky, A. T.; Neukum, G. |year=1997 |title=Atmospheric entry of large meteoroids: implication to Titan |url= https://archive.org/details/sim_planetary-and-space-science_1997-08_45_8/page/993 |journal=Planetary and Space Science |volume=45 |issue= 8 |pages=993–1007 |doi=10.1016/S0032-0633(97)00044-5 |bibcode=1997P&SS...45..993I}}</ref>
Data beresolusi tinggi dari radar (namun terbatas, hanya 22%) pada tahun 2007 menunjukkan ketidakseragaman persebaran kawah. Jumlah kawah di wilayah [[Xanadu (Titan)|Xanadu]] 2–9 kali lebih banyak dari wilayah lain. Kepadatan kawah di belahan depan 30% lebih besar daripada belahan belakang. Sementara itu, kepadatan kawah di wilayah gurun khatilistiwa dan kutub utara lebih rendah.<ref name = "Wood2009">{{cite journal
Baris 244:
=== Kriovolkanisme dan pegunungan ===
{{See also|Kriovolkano}}
[[Berkas:Tortola Facula in infrared.jpg|
[[Berkas:Sotra Facula.jpg|
Ilmuwan telah lama menduga bahwa keadaan Titan mirip dengan Bumi, meskipun suhunya jauh lebih rendah. Pelacakan Argon 40 di atmosfer pada tahun 2004 menunjukkan bahwa gunung berapi telah mengeluarkan "lava" yang terdiri dari air dan amonia.<ref>{{cite journal|author=Owen, Tobias |title= Planetary science: Huygens rediscovers Titan| journal=Nature| volume=438| pages=756–757 |year=2005 |doi=10.1038/438756a|pmid=16363022|issue=7069|bibcode = 2005Natur.438..756O }}</ref> Peta persebaran danau di permukaan Titan juga menunjukkan bahwa jumlah metana di permukaan tidak cukup untuk tetap bertahan di atmosfer, sehingga kemungkinan sebagian dari metana tersebut berasal dari proses vulkanik.<ref name=rain>{{cite web|title=Cassini Finds Hydrocarbon Rains May Fill The Lakes|author=Media Relations Office: Cassini Imaging Central Laboratory For Operations|publisher=Space Science Institute, Boulder, Colorado|year=2009|url=http://ciclops.org/view.php?id=5471&js=1|accessdate=2009-01-29|archive-date=2011-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20110725171249/http://ciclops.org/view.php?id=5471&js=1|dead-url=yes}}</ref>
Terdapat beberapa kenampakan permukaan yang dapat ditafsirkan sebagai sebuah kriovolkano.<ref name=Moore2008>{{cite journal|last=Moore|first=J.M.|coauthors=Pappalardo, R.T.|title=Titan: Callisto With Weather?|year=2008|publisher=American Geophysical Union, Fall Meeting 2008|last2=Pappalardo|volume=11|page=06|journal=American Geophysical Union}}</ref> Salah satu dari kenampakan tersebut ditunjukkan melalui pengamatan radar ''Cassini'' pada tahun 2004, yang disebut [[Ganesa Macula]]. Kenampakan ini mirip dengan kenampakan "[[kubah panekuk]]" di [[Venus]], dan akibatnya awalnya dikira sebagai sebuah kriovolkano, meski [[American Geophysical Union]] menentang hipotesis ini pada Desember 2008. Pada akhirnya, kenampakan tersebut ternyata bukan kubah, tetapi merupakan hasil dari gabungan potongan terang dan gelap yang tidak disengaja.<ref>{{cite web|title=Shape and thermal modeling of the possible cryovolcanic dome Ganesa Macula on Titan: Astrobiological implications|author=Neish, C.D.; Lorenz, R.D. and O'Brien, D.P.
Pada Maret 2009, struktur yang mirip dengan aliran lava diumumkan ditemukan di wilayah yang disebut Hotei Arcus, yang berfluktuasi kecerahannya selama beberapa bulan. Meski ada banyak fenomena yang dapat menyebabkan fluktuasi ini, aliran lava ditemukan muncul 200 meter di atas permukaan Titan, yang mungkin meletus dari bawah permukaan.<ref>{{cite journal|title=Giant 'ice flows' bolster case for Titan's volcanoes|author=Shiga, David |journal=NewScientist|date=March 28, 2009}}</ref>
Pegunungan sepanjang 150 km long, selebar 30 km dan setinggi 1,5 km juga ditemukan oleh ''Cassini'' pada tahun 2006. Pegunungan ini berada di belahan selatan dan diduga terdiri dari materi ber-es dan dilapisi oleh salju metana. Pergerakan [[lempeng tektonik]] yang mungkin dipengaruhi oleh cekungan tubrukan di sekitar dapat membuka celah yang mengakibatkan penumpukan materi pegunungan.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6174501.stm|title=Mountain range spotted on Titan
Jika vulkanisme memang ada di Titan, menurut hipotesis proses tersebut didorong oleh energi yang dilepaskan oleh peluruhan unsur radioaktif di dalam mantel, seperti yang terjadi di Bumi.<ref name=longstaff/> Magma di Bumi terbuat dari batuan cair, yang kurang padat bila dibandingkan dengan kerak berbatu di atasnya. Karena es tidak lebih padat dari air, magma Titan yang berair lebih padat daripada kerak esnya. Akibatnya, kriovolkanisme di Titan membutuhkan energi yang besar, kemungkinan dari [[peregangan pasang surut]] dari Saturnus.<ref name=longstaff/> Kemungkinan lain, tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong kriovolkano dihasilkan oleh es I<sub>h</sub> yang terbentuk di bawah kerak luar Titan. Es bertekanan rendah yang melapisi lapisan [[amonium sulfat]] cair naik ke atas karena [[gaya apung]]. Proses inilah yang melapisi kembali Titan dan membantu menghasilkan bentang alam dan bukit pasir yang [[proses Aeolian|terbentuk oleh angin]].<ref>{{cite journal |last=Fortes |first=A. D. |coauthors= Grindroda, P.M.; Tricketta, S. K.; Vočadloa, L.|year=2007 |month=May |title=Ammonium sulfate on Titan: Possible origin and role in cryovolcanism |journal=Icarus |volume=188 |issue=1 |pages=139–153|doi=10.1016/j.icarus.2006.11.002 |bibcode=2007Icar..188..139F}}</ref>
Pada tahun 2008, Jeffrey Moore (geolog keplanetan dari [[Ames Research Center]]) mengusulkan sudut pandang alternatif. Dengan mempertimbangkan bahwa tidak ada kenampakan vulkanik yang telah diidentifikasi dengan jelas hingga saat ini, ia menekankan bahwa Titan merupakan dunia yang tidak aktif secara geologis, dan permukaannya dibentuk oleh tubrukan, erosi [[fluvial]] dan [[proses Aeolian|aeolian]], [[pemborosan massal]], dan proses [[eksogenik]] lainnya. Menurut hipotesis ini, metana tidak dihasilkan oleh gunung berapi, namun perlahan-lahan ber[[difusi]] dari bagian dalam Titan yang dingin dan keras. Ganesa Macula mungkin merupakan sebuah kawah tubrukan yang terkikis dengan bukit pasir gelap di tengah. Bubungan bergunung yang diamati di beberapa wilayah dapat dianggap sebagai [[gawir sesar|gawir]] struktur cincin ganda hasil tubrukan yang sangat terdegradasi atau sebagai hasil dari kontraksi global yang diakibatkan oleh pendinginan bagian dalam secara perlahan. Dalam hipotesis ini, Titan masih dapat memiliki samudra di bagian dalam yang terdiri dari campuran [[sistem eutektik|eutektik]] air-amonia dengan suhu {{convert|176|K|C}}, yang cukup rendah untuk disebabkan oleh peluruhan unsur radioaktif di inti Titan. Wilayah Xanadu yang terang mungkin merupakan wilayah yang sangat berkawah dan terdegradasi seperti di permukaan [[
=== Medan gelap ===
[[Berkas:Titan dunes crop.png|
Citra-citra permukaan Titan yang diabadikan oleh teleskop di Bumi pada awal tahun 2000-an menunjukkan medan gelap yang besar di khatulistiwa Titan.<ref name=Roe>{{cite journal|author=Roe|year=2004|bibcode=2004GeoRL..3117S03R |title=A new 1.6-micron map of Titan's surface|journal=Geophys. Res. Lett.|volume=31|issue=17|page= L17S03|doi = 10.1029/2004GL019871|author2=H. G.}}</ref> Sebelum tibanya ''Cassini'', wilayah tersebut diduga merupakan lautan materi organik seperti [[tar]] atau hidrokarbon cair.<ref>{{cite journal|title=The Glitter of Distant Seas|author= Lorenz, R. |journal= Science|year=2003|volume= 302|pages= 403–404 |doi=10.1126/science.1090464|pmid=14526089|issue=5644}}</ref> Citra radar yang diabadikan oleh wahana ''Cassini'' malah membuktikan bahwa wilayah tersebut merupakan dataran yang dilapisi oleh bukit pasir yang membujur dengan ketinggian hingga 330 meter,<ref name=Saharan/> lebar sekitar satu kilometer, dan panjang antara puluhan hingga ratusan kilometer.<ref>{{Cite journal|last1=Lorenz|first1=R. D.|title=Winds of Change on Titan|url=https://archive.org/details/sim_science_2010-07-30_329_5991/page/519|journal=Science|volume=329|issue=5991|pages=519–20|date=July 30, 2010|pmid=20671175|doi=10.1126/science.1192840|bibcode = 2010Sci...329..519L }}</ref> Bukit pasir yang membujur (atau melintang) diduga terbentuk oleh angin yang mengikuti satu arah rata-rata atau berganti-ganti antara dua arah yang berbeda. Bukit pasir sejenis ini biasanya sejalan dengan rata-rata arah angin. Di Titan, angin yang mengarah ke timur berkombinasi dengan angin pasang surut yang berubah-ubah (kurang lebih 0,5 meter per detik).<ref name=Lorenz2006/> Angin pasang surut diakibatkan oleh [[gaya pasang surut]] dari Saturnus, yang 400 kali lebih kuat daripada gaya pasng surut Bulan di Bumi dan cenderung mengarahkan angin ke khatulistiwa. Akibatnya, bukit pasir terbentuk dalam garis paralel yang panjang dan tersusun barat ke timur. Rentetan bukit pasir berakhir di sekitar pegunungan karena arah angin berganti.
Pasir di Titan kemungkinan tidak terbuat dari butiran silikat seperti pasir di Bumi,<ref>{{cite web | title = Cassini Sees the Two Faces of Titan's Dunes|url=http://www.jpl.nasa.gov/news/news.php?release=2012-021}}</ref> namun terbentuk ketika metana cair menghujani Titan dan mengerosikan batuan es (kemungkinan melalui [[banjir bandang]]). Menurut kemungkinan lain, pasir berasal dari zat padat organik yang dihasilkan oleh reaksi fotokimia di atmosfer Titan.<ref name=Saharan>{{cite news|
== Pengamatan dan penjelajahan ==
[[Berkas:Titan's thick haze layer-picture from voyager1.jpg|
Titan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, namun dapat diamati melalui teleskop kecil. Pengamatan secara amatir sulit dilakukan karena Titan terletak dekat dengan planet Saturnus dan cincinnya; ''[[occulting bar]]'' dapat digunakan untuk menghalangi Saturnus.<ref>{{cite book
|title=Classic Satellites of the Solar System
|url=http://www.oarval.org/ClasSaten.htm
Baris 278:
|url=http://ssd.jpl.nasa.gov/?sat_phys_par
|date=April 3, 2009
|accessdate=2010-06-29}}</ref> Sebagai perbandingan, magnitudo tampak [[
Pengamatan Titan sebelum masa penjelajahan angkasa tidak banyak dilakukan. Pada tahun 1907, astronom Spanyol [[Josep Comas i Solà|Josep Comas Solá]] mengamati [[penggelapan tepi]] di Titan, sehingga menjadi bukti pertama bahwa satelit tersebut memiliki atmosfer. Pada tahun 1944, [[Gerard P. Kuiper]] menggunakan [[spektroskopi|teknik spektroskopi]] untuk melacak atmosfer metana.<ref name=Kuiper>{{cite journal|author= Kuiper, G. P.|year=1944|title = Titan: a Satellite with an Atmosphere|journal=Astrophysical Journal|volume = 100| doi=10.1086/144679|page=378|bibcode=1944ApJ...100..378K}}</ref>
Wahana pertama yang mengunjungi sistem Saturnus adalah ''[[Pioneer 11]]'' pada tahun1979. Wahana tersebut memastikan bahwa Titan terlalu dingin untuk kehidupan.<ref>{{cite web |date=March 26, 2007 |title=The Pioneer Missions |publisher=NASA, Jet Propulsion Laboratory |work=Pioneer Project |url= http://www.nasa.gov/centers/ames/missions/archive/pioneer.html |accessdate= 2007-08-19}}</ref> Selain itu, ''Pioneer 11'' juga mengabadikan citra Titan dan Saturnus pada akhir hingga pertengahan tahun 1979.<ref>{{cite web |title=Pioneer XI |publisher=NASA |work=Photo Index |url=ftp://ftp.hq.nasa.gov/pub/pao/images/index/photoindex/pioneer11.htm |accessdate=
Titan diselidiki oleh ''Voyager 1'' pada tahun 1980 dan ''[[Voyager 2|2]]'' pada tahun 1981. Jalur ''Voyager 1'' diubah agar dapat lebih dekat saat melewati Titan. Sayangnya, wahana tersebut tidak memiliki alat yang dapat menembus kabut Titan, suatu hal yang tidak diperkirakan sebelumnya. Beberapa tahun kemudian, pemrosesan gambar yang diabadikan oleh penyaring jingga ''Voyager 1'' secara digital menunjukkan keberadaan kenampakan terang dan gelap yang kini disebut Xanadu dan [[Shangri-
=== ''Cassini–Huygens'' ===
{{Main|Cassini–Huygens|Wahana Huygens}}
{{double image|right|Titan and rings PIA14909.jpg|125|PIA08391 Epimetheus, Rings and Titan.jpg|175|Citra Titan yang diabadikan oleh ''Cassini'' di depan [[cincin Saturnus]]|Citra Titan yang diabadikan oleh ''Cassini'' di belakang [[Epimetheus (satelit)|Epimetheus]] dan cincin Saturnus}}
Wahana ''Cassini-Huygens'' mencapai Saturnus pada tanggal 1 Juli 2004, dan sudah mulai memetakan permukaan Titan dengan menggunakan [[radar]]. Wahana yang merupakan proyek gabungan [[European Space Agency]] (ESA) dan [[NASA]] ini sangat berhasil dalam menjalankan misinya. Wahana ''Cassini'' terbang melintasi Titan pada 26 Oktober 2004 dan mengabadikan citra permukaan Titan dengan resolusi terbesar sejauh ini dari jarak 1.200 km yang menunjukkan potongan terang dan gelap yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang di Bumi. ''Huygens'' mendarat<ref>{{cite journal |first=Steve |last=Lingard |coauthors=Norris, Pat |url=http://www.ingenia.org.uk/ingenia/articles.aspx?Index=317 |title=How To Land on Titan |issue=23 |month=June |year=2005 |publisher=Ingenia |accessdate=2009-01-11 |journal= |archive-date=2011-07-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110721163014/http://www.ingenia.org.uk/ingenia/articles.aspx?Index=317 |dead-url=yes }}</ref> di Titan pada tanggal 14 Januari 2005 dan menemukan banyak kenampakan permukaan yang kemungkinan terbentuk oleh cairan yang mengalir pada masa lampau.<ref name="huygens_picture_saturn">{{cite web |url=http://saturn.jpl.nasa.gov/operations/index.cfm |title=Cassini at Saturn: Introduction |accessdate=2007-09-06 |publisher=NASA, Jet Propulsion Laboratory |archive-date=2011-08-22 |archive-url=https://www.webcitation.org/617Wd3C7v?url=http://saturn.jpl.nasa.gov/operations/index.cfm |dead-url=yes }}</ref> Pada 22 Juli 2006, ''Cassini'' melakukan terbang lintas dekat pertamanya dari jarak 950 km dari Titan; terbang lintas terdekat dilakukan dari jarak 880 km pada tanggal 21 Juni 2010.<ref>{{cite web|title=Cassini Equinox Mission: Titan Flyby (T-70) – June 21, 2010|work=NASA/JPL|url=http://saturn.jpl.nasa.gov/mission/flybys/titan20100621/|accessdate=2010-07-08|archive-date=2012-10-12|archive-url=https://www.webcitation.org/6BMBVOZaS?url=http://saturn.jpl.nasa.gov/mission/flybys/titan20100621/|dead-url=yes}}</ref> Cairan dalam bentuk danau dan lautan juga ditemukan oleh ''Cassini'' di wilayah kutub utara.<ref name="PIA08630"/> Selain itu, berkat misi ''Cassini-Huygens'', Titan adalah satelit kedua di Tata Surya dan objek paling jauh dari Bumi<ref>{{cite web |url= http://www.spacetoday.org/SolSys/Saturn/SaturnHuygens.html|title=Huygens Exposes Titan's Surface |accessdate=2007-08-19 |publisher=Spacetoday}}</ref> yang memiliki wahana pendarat di permukaannya.
==== Tempat pendaratan ''Huygens'' ====
Baris 297:
<!-- [[Berkas:Huygens surface color.jpg|thumb|upright|200px|Citra ''[[in situ]]'' ''Huygens'' dari permukaan Titan—satu-satunya citra dari permukaan objek yang lebih jauh dari Mars.]]
[[Berkas:Huygens_surface_color_sr.jpg|thumb|upright|200px|Gambar yang sama dengan pemrosesan yang berbeda.]] -->
Pada 14 Januari 2005, [[wahana Huygens|wahana ''Huygens'']] mendarat di permukaan Titan, di ujung timur wilayah cerah yang disebut [[Adiri (Titan)|Adiri]]. Wahana tersebut mengambil gambar perbukitan yang pucat dengan "sungai" gelap mengalir ke dataran gelap. Menurut pemahaman saat ini, perbukitan (yang juga disebut dataran tinggi) sebagian besar terdiri dari es air. Senyawa organik gelap yang dihasilkan di atmosfer atas oleh radiasi ultraviolet Matahari mungkin menghujani atmosfer Titan. Senyawa tersebut mengalir ke bawah bukit dengan hujan metana dan mengendap dalam jangka waktu geologis.<ref name="Seeing_Touching_Titan-ESA">{{cite news|
Setelah mendarat, ''Huygens'' mengambil citra dataran gelap yang dilapisi bebatuan kecil, yang terdiri dari es air.<ref name="Seeing_Touching_Titan-ESA"/> Kedua batu di tengah gambar di sebelah kanan tampak lebih kecil dari yang sebenarnya: yang sebelah kiri panjangnya 15 cm, dan yang sebelah kanan panjangnya 4 cm, sementara ''Huygens'' mengabadikannya dari jarak 85 cm. Terdapat bukti terjadinya erosi di dasar bebatuan, yang mungkin disebabkan oleh aktivitas fluvial. Permukaan tampak lebih gelap dari yang diperkirakan sebelumnya, dan terdiri dari campuran es air dan hidrokarbon. Berdasarkan asumsi, "tanah" yang terlihat di gambar di sebelah kanan merupakan [[presipitasi]] dari kabut hidrokarbon di atas.
Baris 304:
=== Misi masa depan ===
[[Berkas:TSSM-TandEM-Montgolfiere.jpg|
[[Titan Saturn System Mission]] (TSSM) adalah usulan gabungan NASA/[[European Space Agency|ESA]] yang akan menjelajahi satelit-satelit [[Saturn]].<ref>{{cite web|title=Mission Summary: TANDEM/TSSM Titan and Enceladus Mission|publisher=ESA|year=2009|url=http://sci.esa.int/science-e/www/area/index.cfm?fareaid=106|accessdate=2009-01-30}}</ref> Dalam misi tersebut, balon udara akan terbang di atmosfer Titan selama enam bulan. Proyek ini bersaing dengan [[Europa Jupiter System Mission]] (EJSM) untuk memperoleh dana. Pada Februari 2009, diumumkan bahwa ESA/NASA akan memprioritaskan EJSM,<ref>{{Cite news
Ada pula usulan [[Titan Mare Explorer]] (TiME), yang merupakan pendarat berbiaya rendah yang akan mendarat di sebuah danau di dekat kutub utara Titan dan mengapung di permukaan selama tiga hingga enam bulan. Misi tersebut dapat diluncurkan paling awal pada tahun 2016 dan tiba pada tahun 2023.<ref name="talk 2010">{{cite web | url = http://www.kiss.caltech.edu/workshops/titan2010/presentations/aharonson.pdf | title = TiME: Titan Mare Explorer | accessdate = 2011-08-17 | last = Stofan | first = Ellen | year = 2010 | format = PDF | publisher = Caltech | archive-date = 2012-05-24 | archive-url = https://www.webcitation.org/67tgL2nVf?url=http://www.kiss.caltech.edu/workshops/titan2010/presentations/aharonson.pdf | dead-url = yes }}</ref><ref name="Taylor">{{cite news
Proyek pendarat danau lainnya diusulkan pada akhir tahun 2012 di Eropa. Wahana tersebut dijuluki [[Titan Lake In-situ Sampling Propelled Explorer]] (TALISE).<ref name="TALISE">{{citation | contribution = TALISE: Titan Lake In-situ Sampling Propelled Explorer | title = European Planetary Science Congress 2012 | editor-first = Urdampilleta, O. Prieto-Ballesteros, R. Rebolo, and J. Sancho | publisher = EPSC Abstracts | place = Europe | year = Volume 7, EPSC2012-64 2012 | contribution-url = http://meetingorganizer.copernicus.org/EPSC2012/EPSC2012-64.pdf | format = PDF | accessdate = 2012-10-10}}</ref><ref>{{cite news
Misi lain yang diusulkan adalah [[Aerial Vehicle for In-situ and Airborne Titan Reconnaissance]] (AVIATR), yang merupakan pesawat tak berawak yang akan terbang melalui atmosfer Titan dan mengabadikan citra permukaan Titan dalam [[Video definisi tinggi|definisi tinggi]].<ref>{{cite web|url=http://www.universetoday.com/92286/aviatr-an-airplane-mission-for-titan/ |title=
Baris 343:
[[Percobaan Miller–Urey]] menunjukkan bahwa dengan atmosfer yang mirip dengan Bumi dan dengan penambahan [[radiasi ultraviolet]], molekul kompleks dan substansi polimer seperti [[tholin]] dapat dihasilkan. Reakso dimulai dari [[disosiasi (kimia)|disosiasi]] nitrogen dan metana, yang membentuk hidrogen sianida dan asetilen. Reaksi lebih lanjut telah dipelajari.<ref name="Raulin2002">{{cite journal|journal = Space Science Review|volume= 104|issue = 1–2|pages = 377–394|year= 2002|doi = 10.1023/A:1023636623006|title = Organic chemistry and exobiology on Titan|author = Raulin F., Owen T.|bibcode = 2002SSRv..104..377R }}</ref>
Pada Oktober 2010, Sarah Horst dari [[Universitas Arizona]] membuat simulasi radiasi ultraviolet dan partikel bermuatan yang menghujam atmosfer atas Titan dengan menghujamkan energi ke kumpulan gas yang komposisinya mirip dengan atmosfer Titan. Dalam simulasi tersebut, ia berhasil menemukan lima [[basa nukleotida]]—bahan penyusun [[DNA]] dan [[RNA]]—dan [[asam amino]]—bahan penyusun [[protein]]. Menurutnya, ini adalah pertama kalinya basa nukleotida dan asam amino ditemukan dalam keadaan tersebut tanpa keberadaan air.<ref>{{cite news|author=Staff|date=October 8, 2010|title=Titan's haze may hold ingredients for life|work=Astronomy|url=http://www.astronomy.com/en/sitecore/content/Home/News-Observing/News/2010/10/Titans%20haze%20may%20hold%20ingredients%20for%20life.aspx|accessdate=2010-10-14|archive-date=2012-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20120728112515/http://www.astronomy.com/en/sitecore/content/Home/News-Observing/News/2010/10/Titans%20haze%20may%20hold%20ingredients%20for%20life.aspx|dead-url=yes}}</ref>
Pada 3 April 2013, NASA melamporkan bahwa bahan kimia organik mungkin muncul di Titan berdasarkan penelitian yang menyimulasikan atmosfer Titan.<ref name="PhysOrg-20130403" />
Baris 351:
=== Metana dan kehidupan di permukaan ===
Diperkirakan terdapat kehidupan di danau metana cair di Titan, sama seperti organisme di Bumi yang hidup di air.<ref name=mckay/> Makhluk tersebut akan menghirup H<sub>2</sub> daripada O<sub>2</sub>, memetabolisasinya dengan [[asetilen]] daripada [[glukosa]], dan mengeluarkan metana daripada [[karbon dioksida]].<ref name=mckay/><ref>{{cite news
Walaupun semua kehidupan di Bumi (termasuk metanogen) menggunakan air sebagai pelarut, diperkirakan kehidupan di Titan menggunakan hidrokarbon cair, seperti metana atau etana.<ref name=methanesolvent>Committee on the Limits of Organic Life in Planetary Systems, Committee on the Origins and Evolution of Life, National Research Council; [http://books.nap.edu/openbook.php?record_id=11919&page=74 The Limits of Organic Life in Planetary Systems]; The National Academies Press, 2007; halaman 74.</ref> Air merupakan pelarut yang lebih kuat daripada metana.<ref name=methlife/> Namun, air secara kimiawi juga lebih reaktif, dan dapat memecah molekul organik besar dalam proses [[hidrolisis]].<ref name=methanesolvent/> Akibatnya, kehidupan yang menggunakan hidrokarbon sebagai pelarut tidak menghadapi risiko kehancuran biomolekul.<ref name=methanesolvent/>
Baris 357:
[[Astrobiolog]] [[Christopher McKay]] pada tahun 2005 menyatakan bahwa jika kehidupan metanogen ada di permukaan Titan, kehidupan tersebut seharusnya memengaruhi rasio troposfer Titan: kandungan hidrogen dan asetilen seharusnya lebih rendah dari yang diduga.<ref name="mckay">{{cite journal| journal = Icarus|volume= 178| issue = 1|pages = 274–276|year= 2005|doi = 10.1016/j.icarus.2005.05.018| title = Possibilities for methanogenic life in liquid methane on the surface of Titan|author = McKay, C. P.; Smith, H. D.|bibcode=2005Icar..178..274M}}</ref>
Pada tahun 2010, Darrell Strobel dari [[Universitas
Seperti yang diungkapkan oleh NASA dalam artikelnya tentang penemuan pada Juni 2010, "hingga kini, kehidupan berbasis metana masih bersifat hipotetis. Ilmuwan masih belum menemukan bentuk kehidupan seperti ini."<ref name=methlife /> NASA juga mengatakan bahwa "beberapa ilmuwan yakin bahwa [penemuan] tersebut memperkuat argumen yang mendukung keberadaan kehidupan yang primitif dan eksotik atau pendahulu kehidupan di permukaan Titan."<ref name=methlife/>
=== Tantangan ===
Walaupun mungkin secara biologis, terdapat tantangan bagi kehidupan di Titan. Di jarak yang jauh dari [[Matahari]], Titan merupakan satelit yang dingin, dan atmosfernya tidak memiliki CO<sub>2</sub>. Di permukaan Titan, air hanya ada dalam bentuk padat. Karena kesulitan tersebut, ilmuwan seperti [[Jonathan Lunine]] menganggap Titan kurang mungkin memiliki kehidupan dan hanya sekadar percobaan untuk menguji teori tentang keadaan Bumi sebelum munculnya kehidupan.<ref>{{cite web|
=== Hipotesis [[panspermia]] ===
Tubrukan asteroid besar dan komet dapat menyebabkan terlemparnya pecahan yang mengandung
=== Keadaan masa depan ===
Ke depannya, Titan mungkin lebih dapat dihuni. Lima miliar tahun dari sekarang, ketika Matahari menjadi [[raksasa merah]], suhu permukaan akan meningkat hingga dapat mendukung keberadaan air di permukaan.<ref>{{cite web|title=Climate Change in the Solar System|author=The National Air and Space Museum
== Catatan kaki ==
Baris 378:
== Bacaan lanjut ==
{{Commons category|Titan (moon)}}
* {{cite book|
{{Clear}}
== Pranala luar ==
* [http://saturn.jpl.nasa.gov Misi Cassini–Huygens ke Saturnus & Titan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060428051758/http://saturn.jpl.nasa.gov/ |date=2006-04-28 }}. Fitur Multimedia [http://saturn.jpl.nasa.gov/news/features/feature20070129.cfm Tur Virtual Titan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070429204420/http://saturn.jpl.nasa.gov/news/features/feature20070129.cfm |date=2007-04-29 }}
* [http://solarsystem.nasa.gov/planets/profile.cfm?Object=Sat_Titan Profil Titan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080412005822/http://solarsystem.nasa.gov/planets/profile.cfm?Object=Sat_Titan |date=2008-04-12 }} di [http://solarsystem.nasa.gov Situs Penjelajahan Tata Surya NASA]
* [http://www.esa.int/SPECIALS/Cassini-Huygens/SEMKVQOFGLE_0.html Video mendaratnya ''Huygens’''] dari ESA
* [http://ciclops.org/search.php?x=19&y=3&search=Titan Pencarian Gambar di Situs Cassini Imaging Central Laboratory for Operations (CICLOPS) ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160110110816/http://ciclops.org/search.php?x=19&y=3&search=Titan |date=2016-01-10 }}
* [[European Space Agency]]. (2005). [http://www.esa.int/SPECIALS/Cassini-Huygens/index.html ESA—Cassini-Huygens]. 28 Maret 2005.
* The [[Planetary Society]] (2005). [
* [[University of Arizona]] Lunar and Planetary Lab (2005). [http://www.lpl.arizona.edu/~kholso/ Lunar and Planetary Lab The Descent Imager-Spectral Radiometer of the Cassini–Huygens Mission to Titan]. 28 Maret 2005.
* [http://esamultimedia.esa.int/images/huygens_alien_winds_descent.mp3 The Alien Noise]. Rekaman ini merupakan rekonstruksi suara yang didengar oleh mikrofon Huygens.
* Film [http://sos.noaa.gov/videos/Titan.mov rotasi Titan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100601170623/http://sos.noaa.gov/videos/Titan.mov |date=2010-06-01 }} dari situs National Oceanic and Atmospheric Administration
* [http://www.astronomycast.com/astronomy/planets/our-solar-system/ep-201-titan/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+astronomycast+(Astronomy+Cast) AstronomyCast: Titan] Fraser Cain dan Pamela Gay, 2010.
* [http://planetarynames.wr.usgs.gov/Page/TITAN/target Tata nama Titan] dan [http://planetarynames.wr.usgs.gov/images/Titan_comp.pdf peta Titan dengan nama kenampakan] dari [http://planetarynames.wr.usgs.gov halaman tata nama keplanetan USGS]
{{Titan}}
{{Saturnus_catkaki}}
{{
{{Tata Surya}}
{{artikel pilihan}}
[[Kategori:Satelit Saturnus]]▼
▲[[Kategori:Satelit Saturnus]]
[[Kategori:Objek astronomi yang ditemukan tahun 1655]]
|