Asmara Djaja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP02Aveline (bicara | kontrib)
Referensi
Tag: BP2014
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{inuseBP|BP02Aveline|10 Mei 2014|5 Mei 2014}}
[[Berkas:Asmara jaya.jpg|jmpl|ka|Asmara Jaya dalam buku Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern]]
 
'''''Asmara Djaja''''' atau yang lebih dikenal dengan sebutan '''Asmara Jaya''' merupakan sebuah [[novel]] yang diterbitkan oleh [[Balai Pustaka]] pada tahun [[1928]].<ref name=Adinegoro1>{{cite web |url=http:https://sites.google.com/site/sastrawanindonesia/home/biografi-bre-redana/biografi-sastrawan-adinegoro |title=Biografi Sastrawan Adinegoro |accessdate= 1 Mei 2014 |archive-date=2014-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140512234826/https://sites.google.com/site/sastrawanindonesia/home/biografi-bre-redana/biografi-sastrawan-adinegoro |dead-url=yes }}</ref> Novel ini ditulis oleh [[Djamaluddin Adinegoro]], yang merupakan adik dari [[Muhammad Yamin]].<ref name= Adinegoro2>{{cite web |url=http://www.pwi.or.id/index.php/adinegoro/763-adinegoro |title=Persatuan Wartawan Indonesia - Adinegoro |accessdate=1 Mei 2014 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Novel ini merupakan salah satu dari sedikit novel yang ada pada tahun tersebut yang tokoh protagonisnya berhasil dalam cinta.<ref name= Adinegoro3>{{cite book |last=Mahayana |first= Maman S., Oyon Sofyan, Achmad Dian |title=Ringkasan dan ulasan novel Indonesia modern |year= 2007|publisher=Grasindo |location=Jakarta}} </ref> Asmara Jaya memperlihatkan bahwa seseorang yang mempunyai pendidikan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan bijaksana.<ref name=adinegoro4>{{cite book|last = Siregar|first = Bakri|year = 1964|language = Indonesian|title = Sedjarah Sastera Indonesia|trans_title = History of Indonesian Literature|publisher = Akademi Sastera dan Bahasa "Multatuli"|location = Jakarta}}</ref>
 
== Sinopsis ==
Menceritakan tentang perkawinan antar-etnis yang berawal di [[Minangkabau]].<ref name=Adinegoro3/> Rustam dan Nuraini yang keduanya merupakan keturunan Minangkabau melangsungkan [[pernikahan]] mereka di [[Padang]], [[SumatraSumatera Barat]].<ref name=Adinegoro3/> Rustam hanya menghadiri pernikahannya itu, kemudian bergegas berangkat ke [[Bandung]] untuk menandatangani suatu dokumen.<ref name=Adinegoro3/> Setelah pernikahan, Nuraini datang mengunjungi Rustam, tetapi ia mendapati Rustam telah menikah dengan Dirsina, seorang perempuan [[Sunda]].<ref name=Adinegoro3/> Putra Rustam dengan Dirsina baru saja meninggal.<ref name=Adinegoro3/> Nuraini pun merasa sakit hati dan kemudian memutuskan kembali. Sepanjang perjalanannya, ia bertemu dengan Ibrahim Siregar, seorang pria yang mengganggu pikirannya.<ref name=Adinegoro3/>
 
Sebenarnya, orangtuaorang tua Rustam menolak keberadaan Dirsina karena keluarga itu tidak memperbolehkan pernikahan antar-etnis dan hal itu dilarang dalam tradisi.<ref name=Adinegoro3/> Meski kini menikah dengan dua perempuan, Rustam menegaskan bahwa ia hanya mencintai Dirsina.<ref name=Adinegoro3/> Ini yang menyebabkan ibu Nuraini setuju apabila Dirsina tetap bersama Rustam dan menceraikan anaknya. <ref name=Adinegoro3/> Akhir cerita, keluarga Rustam menerima keberadaan Dirsina dan orangtuanya menerima Dirsina sebagai menantunya.<ref name=Adinegoro3/>
Menceritakan tentang perkawinan antar-etnis yang berawal di [[Minangkabau]].<ref name=Adinegoro3/> Rustam dan Nuraini yang keduanya merupakan keturunan Minangkabau melangsungkan [[pernikahan]] mereka di [[Padang]], [[Sumatra Barat]].<ref name=Adinegoro3/> Rustam hanya menghadiri pernikahannya itu, kemudian bergegas berangkat ke [[Bandung]] untuk menandatangani suatu dokumen.<ref name=Adinegoro3/> Setelah pernikahan, Nuraini datang mengunjungi Rustam, tetapi ia mendapati Rustam telah menikah dengan Dirsina, seorang perempuan [[Sunda]].<ref name=Adinegoro3/> Putra Rustam dengan Dirsina baru saja meninggal.<ref name=Adinegoro3/> Nuraini pun merasa sakit hati dan kemudian memutuskan kembali. Sepanjang perjalanannya, ia bertemu dengan Ibrahim Siregar, seorang pria yang mengganggu pikirannya.<ref name=Adinegoro3/>
 
== Sejarah publikasi ==
Sebenarnya, orangtua Rustam menolak keberadaan Dirsina karena keluarga itu tidak memperbolehkan pernikahan antar-etnis dan hal itu dilarang dalam tradisi.<ref name=Adinegoro3/> Meski kini menikah dengan dua perempuan, Rustam menegaskan bahwa ia hanya mencintai Dirsina.<ref name=Adinegoro3/> Ini yang menyebabkan ibu Nuraini setuju apabila Dirsina tetap bersama Rustam dan menceraikan anaknya. <ref name=Adinegoro3/> Akhir cerita, keluarga Rustam menerima keberadaan Dirsina dan orangtuanya menerima Dirsina sebagai menantunya.<ref name=Adinegoro3/>
Diterbitkan pertama kali oleh [[Balai Pustaka]] pada tahun 1928, kemudian Asmara Djaja dicetak ulang tiga tahun kemudian.<ref name=Adinegoro1/> Namun, Adinegoro tidak menulis novel lagi setelahnya.<ref name=Adinegoro1/> Asmara Djaja diperkenalkan sebagai novel lanjutan dari Adinegoro dengan tema yang serupa, setelah sebelumnya ia menulis [[Darah Muda]], novel yang memperkenalkan pernikahan antar-etnis.<ref name=Adinegoro1/>
 
== Pengaruh terhadap kesusastraan Indonesia ==
==Sejarah publikasi==
Keberadaan Asmara Djaja pada tahun tersebut telah memberikan pengaruh terhadap kesusastraan Indonesia dalam model penceritaan pernikahan antar-etnis yang dapat berakhir bahagia.<ref name=Adinegoro5>{{cite book|last = Teeuw|first = A.|year = 1980|language = Indonesian|title = Sastra Baru Indonesia|publisher = Nusa Indah|location = Ende}}</ref> Meskipun Balai Pustaka telah menerbitkan banyak novel dengan konflik pernikahan antar-etnis, Asmara Jaya dinilai dapat memberikan nilai lebih dalam membangun konflik yang modern untuk kesusastraan Indonesia.<ref name=Adinegoro6>{{cite book|last = Retnaningsih|first = Aning|year = 1983|title = Roman dalam Pertumbuhan Kesusastraan Indonesia Modern|publisher = Erlangga|location = Jakarta}}</ref> Optimistis yang dibangun dalam Asmara Jaya di mana sang tokoh protagonis berhasil menikah dengan orang yang dikasihinya.<ref name=Adinegoro1/> Setelah terbitnya novel ini, bermunculan novel lain dengan tema serupa yang dapat mengangkat akhir cerita bahagia.<ref name=Adinegoro1/>
Diterbitkan pertama kali oleh [[Balai Pustaka]] pada tahun 1928, kemudian Asmara Djaja dicetak ulang tiga tahun kemudian.<ref name=Adinegoro1/> Namun, Adinegoro tidak menulis novel lagi setelahnya. Asmara Djaja diperkenalkan sebagai novel lanjutan dari Adinegoro dengan tema yang serupa, setelah sebelumnya ia menulis [[Darah Muda]], novel yang memperkenalkan pernikahan antar-etnis.<ref name=Adinegoro1/>
 
== Referensi ==
==Pengaruh terhadap kesusastraan Indonesia==
Keberadaan Asmara Djaja pada tahun tersebut telah memberikan pengaruh terhadap kesusastraan Indonesia dalam model penceritaan pernikahan antar-etnis yang dapat berakhir bahagia. Meskipun Balai Pustaka telah menerbitkan banyak novel dengan konflik pernikahan antar-etnis, Asmara Jaya dinilai dapat memberikan nilai lebih dalam membangun konflik yang modern untuk kesusastraan Indonesia. Optimistis yang dibangun dalam Asmara Jaya di mana sang tokoh protagonis berhasil menikah dengan orang yang dikasihinya. Setelah terbitnya novel ini, bermunculan novel lain dengan tema serupa yang dapat mengangkat akhir cerita bahagia.
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
 
[[Kategori:Sastra Indonesia]]