Bojongkokosan, Parungkuda, Sukabumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP48Fadhillah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(41 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{InuseBP|BP48Fadhillah|26 Mei 2014|27 April 2014}}
{{desa
| gambar = [[Berkas: BK5.jpg]]
| nama = Bojong KokosanBojongkokosan
| peta =
| provinsi = Jawa Barat
| dati2 = Kabupaten
| nama dati2 = Sukabumi
| kecamatan = Parung KudaParungkuda
| kode pos = 43357<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=135276&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=32&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3202&z_id_kec=%3D&x_id_kec=320213&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Parungkuda]</ref>
<!--| kelurahan = desa-->
| nama pemimpin =
Baris 16 ⟶ 15:
}}
 
'''Bojong KokosanBojongkokosan''' adalah nama desa di kecamatan Parung Kuda, kabupaten [[Sukabumi]], Jawa Barat.<ref name="b">{{id}} {{cite journal
| author = Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
| year =
| month =
| title = Situs Museum Palagan Bojong Kokosan
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=453&lang=id
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
| archive-date = 2015-09-23
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20150923215316/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=453&lang=id
</ref> Kode pos untuk desa Bojong Kokosan adalah 43357.<ref name="h">{{id}} {{cite journal
| dead-url = yes
}}</ref> Kode pos untuk desa Bojong Kokosan adalah 43357.<ref name="h">{{id}} {{cite journal
| author = Organisasi
| year =
Baris 48 ⟶ 49:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Desa Bojongkokosan merupakan desa pemekaran, yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Desa [[Kompa, Parung Kuda, Sukabumi|Kompa]],.<ref seiringname=a dengan/> jumlahKarena pertumbuhan penduduk yang semakinkian bertambahmeningkat, maka atasdesa dasar[[Kompa, itulahParung paraKuda, tokohSukabumi|Kompa]] masyarakat berinisiatif untuk memekarkan desadimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desadesa Asal[[Kompa, (DesaParung Kuda, Sukabumi|Kompa)]] dan Desadesa pemekaran (DesaBojong Bojongkokosan)Kokosan.<ref name="a">{{id}} {{cite journal
| author = Bojong Kokosan
| year =
Baris 64 ⟶ 65:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Desa Bojong Kokosan merupakan tempat terjadinya peristiwa Perang Konvoi (atau lebih dikenal dengan [[Pertempuran Bojong Kokosan]]) melawan tentara [[Inggris]] dan menjadi[[NICA]] pada tahun 1945 sampai 1946.<ref name=b /> [[Pertempuran Bojong Kokosan]] ini merupakan perang konvoi pertama (''The FirsFirst Convoy Battle'') yangdan merupakanmenjadi cikal bakal dari peristiwa [[Bandung Lautan Api]].<ref name=b>< /ref>
 
 
== Pertempuran Bojong Kokosan ==
=== Latar Belakang Peristiwa Bojong Kokosan, Sukabumi ===
[[Berkas: BK1.jpg|thumbjmpl|leftka|200px250px|Suasana Pertempuran Bojong Kokosan]]
Pada 9 Desember 1945, pasukan [[Inggris]] yang berintikan tentara [[Ghurka]] bersama dengan pasukan [[Belanda]] dengan [[NICA]] berusaha masuk ke Sukabumi dan dihadang gabungan pasukan pejuang. Penghadangan ini menyebabkan terjadinya pertempuran sengit yang dikenal dengan nama [[Pertempuran Bojong Kokosan]].<ref name="c">{{id}} {{cite journal
Terjadinya [[Pertempuran Bojong Kokosan]] dilatar belakangi kedatangan pasukan tentara Sekutu yang terdiri dari [[Inggris]], [[Gurkha]], dan [[NICA]] sebanyak satu batalyon berusaha masuk ke [[Sukabumi]].<ref name=c /> Kedatangan tentara sekutu ke [[Sukabumi]] dilatarbelakangi oleh tiga tujuan utama, yaitu:
| author = Drs. ANwar Kurnia & Drs. H. Moh. Suryana
# Mengambil tawanan [[Jepang]] di daerah [[Sukabumi]] dan sekitarnya.<ref name=b />
# Memberikan bantuan ke [[Bandung]] yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu.<ref name=b />
# Menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara [[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Cianjur]].<ref name=b />
 
[[Pertempuran Bojong Kokosan|Peristiwa di Bojong Kokosan]] merupakan salah satu faktor penyebab dari peristiwa [[Bandung Lautan Api]] pada 24 Maret 1946.<ref name=b /> Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional, daerah jalur [[Jakarta]]-[[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Bandung]] merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.<ref name=b />
 
=== Penyerangan ===
Pertempuran Bojong Kokosan atau perang konvoi ini terjadi dalam dua periode.<ref name=b /> Periode pertama terjadi pada tanggal 9 sampai 12 Desember 1945.<ref name=b /> Periode kedua terjadi dari tanggal 10 sampai 14 Maret 1946.<ref name=b /> Pertempuran Bojong Kokosan berawal dari berita yang diterima prajurit [[TKR]] [[Sukabumi]] di Pos [[Cigombong]]<ref name=b /> tentang kedatangan tentara [[Inggris]], [[Gurkha]], dan [[NICA]] yang berusaha memasuki wilayah Sukabumi.<ref name=b /> Pimpinan KOMPI III saat itu, [[Kapten Murad]] dan laskar rakyat Sukabumi segera menghadang dan menduduki tempat pertahanan di pinggir [[tebing]] [[utara]] dan [[selatan]] jalan di Bojongkokosan.<ref name=b /> Penghadangan yang dilakukan oleh rakyat Sukabumi dan [[Tentara Keamanan Rakyat]] atau TKR ini menyebabkan terjadinya pertempuran sengit yang dikenal dengan nama [[Pertempuran Bojong Kokosan]].<ref name="c">{{id}} {{cite journal
| author = Drs. ANwarAnwar Kurnia & Drs. H. Moh. Suryana
| year = 2007
| month = November
Baris 85 ⟶ 94:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Barisan pejuang yang terlibat dalam peristiwa Bojong Kokosan diperkuat oleh senjata rampasan dari tentara [[Jepang]].<ref name=b /> Selain penghadanganpasukan lajuTKR, kendaraanpenghadangan pasukanterhadap sekutu juga dilakukan pasukanoleh [[TKRLaskar Rakyat Sukabumi]], laskar rakyat seperti [[Barisan Banteng]] pimpinan Haji Toha, Hisbullah[[Hizbullah]] pimpinan Haji Akbar dan [[Pesindo]].<ref spontanname=b ikut/> bergabungPenghadangan ini terjadi sepanjang 81 kilometer.<ref name=b /> Dimulai dari daerah [[Cigombong, Bogor]] sampai dengan [[Ciranjang, Cianjur]].<ref name=b />
</ref> Penghadangan sepanjang 81 kilometer ini di mulai dari [[Cigombong]] (Bogor) sampai [[Ciranjang]] ([[Cianjur]]) telah mengakibatkan banyak korban dari kedua belah pihak. Diantaranya, 50 orang meninggal, 100 orang luka berat dan 30 orang menyerah dari pihak sekutu. Sementara korban yang gugur dipihak pejuang sebanyak 73 orang pada Perang Konvoi kedua tanggal 10 sampai dengan 14 maret 1946. Maksud konvoi tentara sekutu tersebut adalah untuk mengambil ''interniran'' (tawanan) [[Jepang]] di daerah [[Sukabumi]] dan sekitarnya, memberikan bantuan ke [[Bandung]] yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu, dan menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara [[Bogor]] – [[Sukabumi]] – [[Cianjur]]. [[Peristiwa Bojongkokosan]] merupakan salah satu faktor penyebab dari pada peristiwa [[Bandung Lautan Api]], 24 Maret 1946. Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional daerah jalur [[Jakarta]]-Bogor-Sukabumi-Bandung, merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.<ref name=b></ref>
[[Berkas: BK2.jpg|thumbjmpl|rightkiri|200px250px|Tentara Sekutu dalam Pertempuran Bojong Kokosan]]
Pertempuran Bojong Kokosan berawal dari berita yang diterima para pejuang Sukabumi di Pos [[Cigombong]]. Ada serombongan truk konvoi sekutu menuju Sukabumi. Mendengar berita itu, Kompi III pimpinan [[Kapten Murad]] dan laskar rakyat Sukabumi segera menduduki tempat pertahanan di pinggir (tebing) utara dan selatan jalan di Bojongkokosan.
Barisan pejuang yang terlibat dalam peristiwa Bojong Kokosan diperkuat senjata rampasan dari tentara Jepang. Selain penghadangan laju kendaraan pasukan sekutu dilakukan pasukan [[TKR]], laskar rakyat seperti [[Barisan Banteng]] pimpinan Haji Toha, Hisbullah pimpinan Haji Akbar dan [[Pesindo]] spontan ikut bergabung.
Selepas salat Ashar, konvoi tentara sekutu datang dari arah Bogor. Mereka diperkuat dengan puluhan [[tank]], [[panser]] wagon, dan truk berisi ribuan pasukan [[Gurkha]]. Konvoi itu masuk garis pertahanan TKR. Saat mendekati tebing Bojong kokosan, pejuang dan rakyat melepaskan tembakan. Pasukan TKR dan laskar rakyat melakukan penyerangan secara sporadis.
Menyadari ada serangan, pasukan sekutu bersenjatakan peralatan perang modern melakukan pembalasan. Mereka membombadir pertahanan pejuang dengan tank baja dan senapan mesin. Balasan serangan sekutu membuat pertahanan pejuang menjadi sasaran lesatan peluru dan [[mortir]].
Para pejuang berhasil lolos setelah beberapa jam melakukan penyergapan. Mereka meloloskan diri dari serangan balasan setelah hujan deras disertai kabut mengguyur kawasan itu.
Melihat pejuang berhasil lolos, pasukan sekutu marah dan menyerang dengan membabi buta. Karena tidak terima, pejuang dan laskar rakyat kembali melakukan penyerangan terhadap konvoi tentara sekutu yang diboncengi tentara Belanda.
 
SelepasPertahanan salat Ashar, konvoi tentarapasukan sekutu datang dari arah Bogor. Mereka diperkuat dengan puluhan [[tank]], [[panser]] wagon, dan truk berisi ribuan pasukan [[Gurkha]].<ref name=b /> Konvoi ituyang dilakukan pasukan sekutu berhasil masuk ke garis pertahanan TKR.<ref name=b /> Saat mendekati tebing Bojong kokosan, pejuangpasukan dan[[TKR]] rakyatsegera melepaskan tembakan. Pasukan TKR dan laskar rakyat melakukan penyeranganserangan.<ref secaraname=b sporadis./>
[[Berkas: BKK2.jpg|thumb|left|200px|Pembumihangusan komplek pemukiman Cina di Sukabumi]]
 
Pasukan tentara sekutu yang bersenjatakan peralatan perang modern segera membombadir pertahanan pejuang dengan [[tank baja]], [[mortir]], dan [[senapan mesin]].<ref name=b /> Namun, tentara TKR berhasil meloloskan diri dari serangan sekutu setelah terjadinya hujan deras disertai [[kabut]] mengguyur kawasan Bojong Kokosan.<ref name=b />
Pertempuran kembali terjadi di sepanjang jalan Bojongkokosan hingga perbatasan Cianjur seperti Ungkrak, Selakopi, Cikukulu, Situawi, Ciseureuh hingga Degung. Perang juga meluas hingga lintasan Ngaweng, Cimahpardi, Pasekon, Sukaraja, hingga Gekbrong di perbatasan Sukabumi-Cianjur.
Tentara sekutu yang dalam perjalanan ke Bandung itu dibuat gentar. Akhirnya komandan sekutu mengajak berunding dengan pemimpin TKR dan pemerintah setempat. Diwakili Komadan Resimen III, Letnan Kolonel (Letkol) ''Edi Sukardi'', akhirnya disetujuilah usulan gencatan senjata.
Hanya saja, gencatan senjata hanya berlangsung sehari. Tentara sekutu melakukan tindakan tidak terpuji. Tepat 10 Desember 1945, tentara sekutu kembali membombardir Kecamatan Cibadak. Pengeboman itu tercatat dalam majalah [[Belanda]] ''Fighting Cocks'' karangan [[Kolonel Doulton]]. Serangan pesawat-pesawat tempur itu bahkan tercatat sebagai yang terbesar sepanjang [[Perang Dunia II]]. Sekutu melakukan pengeboman udara setelah mengetahui puluhan tetaranya tewas di tangan pejuang dan rakyat.
Pada persitiwa itu, 73 pejuang gugur (nama-nama pejuang sebagian tercatat di [[Palagan Bojong Kokosan]]). Selama dua jam, para pehlawan gagah berani itu menyergap konvoi militer Inggris yang dikawal beberapa tank jenis Stuart. Konvoi dihadang pasukan Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat Sukabumi.
 
Pertempuran kembali terjadi di sepanjang jalan Bojongkokosan hingga perbatasan [[Cianjur]] seperti [[Ungkrak]], [[Selakopi]], [[Cikukulu]], [[Situawi]], [[Ciseureuh]] hingga [[Degung]].<ref name=b /> Perang juga meluas hingga lintasan [[Ngaweng]], Cimahpardi[[Cimahpar]], [[Pasekon]], [[Sukaraja]], hingga [[Gekbrong]] di perbatasan [[Sukabumi]]-[[Cianjur]].<ref name=b />
Tercatat, 50 orang pasukan sekutu ([[Inggris]]) tewas, 100 lainnya terluka, dan 30 tentara hilang.
 
Tidak hanya gugur, Peristiwa Bojong Kokosan juga menewaskan dan melukai ratusan rakyat sipil. Ratusan rumah hancur setelah Angkatan Udara Inggris ([[Royal Air Force]]) melakukan serangan balasan. Sekutu mengebom beberapa desa di Kompa, Parungkuda, dan Cibadak hingga hancur dan rata dengan tanah.<ref name=d></ref>
Tentara sekutu yang dalam perjalanan ke [[Bandung itu]] dibuat gentar oleh terjadinya penyerangan di Bojong Kokosan.<ref name=b /> Akhirnya, komandanKomandan sekutu mengajak berunding dengan pemimpin TKR dan pemerintah setempat untuk berunding.<ref name=b /> Diwakili Komadan Resimen III, Letnan Kolonel (Letkol) ''[[Edi Sukardi'']], akhirnya disetujuilah usulan gencatan senjata disetujui.<ref name=b />
[[Pertempuran Bojong Kokosan]] membawa efek yang besar terhadap keikutsertaan tentara Sekutu di Indonesia dimata publik. Di Inggris sendiri dibahas dalam kongres parlemen dimana mayoritas publik dan parlemen menolak Inggris terlibat lebih lanjut dalam pertempuran [[Indonesia]] dengan Belanda dan menghormati keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka seperti yang terjadi dalam persitiwa 10 November 1945 di [[Surabaya]] 1 bulan sebelumnya, hal ini merupakan salah satu faktor yang mempersingkat kehadiran tentara Inggris di Indonesia.<ref name="e">{{id}} {{cite journal
 
=== Pengeboman ===
HanyaGencatan saja,senjata gencatanyang senjatadirundingkan hanyaoleh berlangsungkomandan sehari. Tentaratentara sekutu melakukanternyata tindakanhanya tidakberlangsung terpujisehari.<ref name=b /> Pada Tepattanggal 10 Desember 1945, tentara sekutu kembali membombardir Kecamatan [[Cibadak]].<ref name=b /> Pengeboman itu tercatat dalam majalah [[Belanda]] ''Fighting Cocks'' karangan [[Kolonel Doulton]].<ref name=b /> Serangan pesawat-pesawat tempur ituyang dilakukan tentara sekutu terhadap tentara TKR di Bojong Kokosan bahkan tercatat sebagai yang terbesar sepanjang [[Perang Dunia II]].<ref name=b /> Sekutu melakukan pengeboman udara setelah mengetahui puluhan tetaranya tewas di tangan pasukan TKR.<ref name=b /> Pada peristiwa pengeboman itu, 73 pejuang danmeninggal rakyatdunia. Sebagian nama pejuang yang gugur dalam [[Pertempuran Bojong Kokosan]] tercatat di tugu [[Palagan Bojong Kokosan]].<ref name=b />
Tidak hanya gugur, Peristiwa Bojong Kokosan juga menewaskan dan melukai ratusan rakyat sipil.<ref name=d /> Ratusan rumah hancur setelah Angkatan Udara [[Inggris]] ([[Royal Air Force]]) melakukan serangan balasan.<ref name=d /> Sekutu mengebom beberapa desa di [[Kompa, ParungkudaParung Kuda, Sukabumi|Kompa]], [[Parung Kuda]], dan [[Cibadak]] hingga hancur dan rata dengan tanah.<ref name="d"></ref>{{id}} {{cite journal
| author = Iwan Sumatri
| year =
| month =
| title = "73 Pejuang Bojong Kokosan" Pahlawan Sukabumi yang terlupakan.
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/10/31/73-pejuang-bojongkokosan-pahlawan-sukabumi-yang-terlupakan-504895.html
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Pertempuran Bojong Kokosan telah mengakibatkan banyak korban jiwa baik dari pihak sekutu, maupun pihak TKR.<ref name=b /> Pada pertempuran periode pertama tidak satu pun prajurit [[TKR]] yang gugur.<ref name=b /> Sementara, di pihak sekutu telah mengakibatkan 50 orang meninggal dunia, 100 orang luka berat, dan 30 pasukan menyerah.<ref name=b /> Pada pertempuran periode kedua, 73 orang prajurut TKR dinyatakan meninggal dunia.<ref name=b />
 
[[Pertempuran Bojong Kokosan]] membawa efek yang besar terhadap keikutsertaan tentara Sekutu di Indonesia dimata publik.<ref name=e /> Di Inggris sendiri dibahas dalam kongres parlemen dimanadi mana mayoritas publik dan parlemen menolak Inggris terlibat lebih lanjut dalam pertempuran [[Indonesia]] dengan Belanda dan menghormati keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka seperti yang terjadi dalam persitiwaperistiwa 10 November 1945 di [[Surabaya]] 1 bulan sebelumnya,.<ref name=e /> halHal ini merupakan salah satu faktor yang mempersingkat kehadiran tentara Inggris di Indonesia.<ref name="e">{{id}} {{cite journal
| author = Bogor Heritage
| year =
Baris 109 ⟶ 132:
| title = Bojong Kokosan Sejarah Perjuangan Rakyat Sukabumi
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.bogorheritage.net/2013/04/bojongkokosan-sejarah-perjuangan-rakyat.html
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
}}
</ref>
 
== Palagan Bojong Kokosan ==
[[Berkas: Monumen Palagan.jpg|thumbjmpl|250px|rightka|Monumen Palagan]]
 
Dalam rangka mengenang pertempuran bojong kokosan, pemerintah membangun situs museum dan monumen Bojong Kokosan sebagai tanda pengharagaan kepada para pejuang yang telah bertempur melawan sekutu pada [[Pertempuran Bojong Kokosan]].<ref name=f />
Dalam rangka mengenang peristiwa heroik bersejarah itulah, site Museum dan Monumen Bojongkokosan dibuat.
Pembangunan Palaganpalagan Perjuanganperjuangan 1945 Bojongkokosandi Bojong Kokosan ini dilakukan secara swa -kelola, sesuaioleh denganpemerintah surat Ketua Umum Panitia Pemugaran Monumen Perjuangan 1945 no 20 PPM-BK/XII/1992, dianggarkan dalam APBD Pembangunan Perda Propinsi Daerah Tingkat Idaerah [[Jawa Barat]].<ref tahunname=f anggaran 1991/1992, dengan otorisasi pembangunan no.922/314/p.OC.9.3/Keu/91-92 tanggal 7 Januari 1992.> Museum ini diresmikan pada 13 November 1992 oleh R. Moh. [[Yogie Suardi Memet]], ([[Gubernur]] [[Jawa Barat]] yang menjabat pada tahun 1985 hingga 1993).<ref name=f /> Koleksi utama museum ini adalah [[diorama]], puing pesawat [[RAF]], [[senjata laras panjang]] [[Len Enviel|Lee Enfield]], [[senjata laras pendek]] [[VOC]], Helmethelmet Pasukanpasukan Sekutusekutu dan [[TKR]], serta [[pedang]] dan [[golok]] pasukan Kelaskarankelaskaran Rakyatrakyat.<ref name="f">{{id}} {{cite journal
| author = Asosiasi Museum Indonesia
| year =
Baris 141 ⟶ 163:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> [[Palagan Bojong Kokosan]] merupakan ikon kebanggaan masyarakat Bojong Kokosan, Sukabumi.<ref name=b /> Salah satu saksi hidup perjuangan Bojong Kokosan, Pak Satibi, meninggal dunia pada 26 November 2015 pukul 17:00 di rumah nya yang tak jauh dari monumen palagan perjuangan bojongkokosan. Ia adalah salah satu yang mengurus dan penjaga monumen palagan perjuangan sampai ia di panggil oleh Yang Maha Kuasa untuk menghadap Nya.
</ref>
 
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
 
{{Parung Kuda, Sukabumi}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Peristiwa Sejarah1945]]
[[Kategori: Kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori: Peristiwa 1945]]
[[Kategori: Museum Indonesia]]
[[Kategori: Sukabumi]]