KRL Commuter Line: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fged10 (bicara | kontrib)
Sfriu (bicara | kontrib)
k Kan sudah ada di judul, jadi tidak perlu pengulangan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(776 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=Maret 2018}}
{{artikel bagus}}
{{pp-vandalism|small= yes}}
{{Tentang|layanan kereta api komuter|perusahaan yang menjadi operator layanan ini|KAI Commuter}}
{{Infobox Public transit
|name = KAKRL Commuter JabodetabekLine
|image = Threelogo GenerationsKAI of Jabodetabek RailwayCommuter.jpgsvg
|image_widthimagesize = 400px150px
|captionimage2 = 3JR jenis205 dariAnd sekianJR banyak205 armadaMarchen KRLNew yangLivery beroperasiAt saatBogor iniStation.jpg
|locale image2_width = [[Jabodetabek|Wilayah Metropolitan Jakarta Raya]]
|caption2 = KRL Commuter Line JR 205-43F dan JR 205-145F di Stasiun Bogor
|locale =
* [[Jabodetabekpunjur]]
** [[DKI Jakarta]] (kecuali [[Kepulauan Seribu]])
** [[Banten]]
*** Sebagian selatan [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]]
*** [[Kota Tangerang]]
*** [[Kota Tangerang Selatan]]
** [[Jawa Barat]]
*** [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]]
*** [[Kabupaten Bogor|Bogor]]
*** [[Kota Bekasi]]
*** [[Kota Bogor]]
*** [[Kota Depok]]
* Banten
** [[Maja, Lebak|Maja]] dan [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]], [[Kabupaten Lebak|Lebak]]
* [[DI Yogyakarta]]
** [[Kartamantul]]
* [[Jawa Tengah]]
** [[Kabupaten Klaten|Klaten]]
** Sebagian kecil [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]]
** Sebagian barat [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]]
** [[Kota Surakarta]]
|transit_type = [[Transportasi umum]], [[Kereta api komuter]]
|lines = 67
|stations = 8093
|headquarters = Jl.[[Stasiun Ir.Juanda]], H.[[Gambir, JuandaJakarta 1Pusat|Gambir]], [[Kota Jakarta Pusat]]
|operator = [[PT KAI Commuter|Kereta JabodetabekCommuter Indonesia]] (KCJKCI)<ref name="ReferenceA">http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/20/kcj-berubah-nama-jadi-kereta-commuter-indonesia</ref>
|owner = [[PT Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]]
|ridership = 5001.000039.303 orang(Agustus per2019)<br/>1.154.080 hari(puncak, Juni 2018)<ref>http{{Cite web|https://financewww.detikberitasatu.com/readmegapolitan/2013586288/07/06/130323/2294465/4/tarif-turunpertumbuhan-penumpang-krl-jabodetabekdi-naikbodetabek-20?f9911013meningkat-pesat|title=Pertumbuhan Penumpang KRL di Bodetabek Meningkat Pesat}}</ref>
|annual_ridership = 334.102.903 (2019)<ref>{{Cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202006/Tindak_Lanjut_Buku_Statistik_Bidang_Perkeretaapian_Tahun_2019.pdf|title=Buku Statistik Bidang Perkeretaapian Tahun 2019|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan|url-status=live}}</ref>
|marks =
|vehicles =
|train_length = 8, [[Gerbong10 penumpang|gerbong]]dan 12 kereta per rangkaian KRL
|headway = 5-60 menit
2014 direncanakan 10 [[Gerbong penumpang|gerbong]] per rangkaian
|began_operation = 6 April 1925 <small>(sebagai ''Elektrische Staatsspoorwegen'')</small><br>April 1999 <small> dibawah nama ''PT Kereta Api''<br />(sebagai Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek)</small><br>15 September 2008 <small>(sebagai KAI Commuter Jabodetabek)</small><br>20 September 2017 <small>(sebagai Kereta Commuter Indonesia)</small>
|headway = 5 - 15 menit
|system_length = {{km to mi|293.4|abbr=yes|precision=2|wiki=yes}}<ref name="Jarak"/><ref>{{Cite web|https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310144514-4-59728/tahun-ini-krl-commuter-line-bidik-12-penumpang-hari|title=Tahun Ini, KRL Commuter Line Bidik 1,2 Penumpang/Hari}}</ref>
|began_operation = 6 April 1925 (dibawah ''Staats Spoorwegen'', perusahaan kereta kolonial belanda)<br>15 September 2008 (dibawah PT. KCJ, sebagai KA Commuter Jabodetabek)
|system_lengthtrack_gauge = {{convertTrack gauge|235Cape|kmallk=on|mi|0|abbrunitlink=on|first=met}}
|track_gauge = {{RailGauge|1067}}
|ogauge =
|minimum_radius_of_curvature =
|el = 1,.500 V DC ([[Listrik aliran atas]])
|average_speed = {{convert|40 |km/h (25 |mph)|lk=on|abbr=on}}
|top_speed = 90 {{convert|70|–|95|km/h (55 |mph)|lk=on|abbr=on}}
|osm_id =
|website = {{URL|http://www.krl.cocommuterline.id}}
|map = [[Berkas:KAIKRL CommuterJabotabek Jabodetabek MapLines.jpgsvg|420px250px]]
|map_name = Peta Ruterute{{br}}<small>(klik gambar untuk memperbesar)</small>
|map_state =
}}
 
[[File:KRL Commuter Line in Jakarta city.jpg|thumb|KRL Commuter Line di kota Jakarta.]]
'''KA Commuter Jabodetabek''' (atau disebut juga '''KRL Commuter Line''', dulu dikenal sebagai '''KRL Jabotabek''') adalah jalur [[kereta rel listrik]] yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek, anak perusahaan dari [[PT Kereta Api|PT Kereta Api Indonesia (PTKA)]]. KRL telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun [[1976]], hingga kini melayani rute komuter di wilayah [[DKI Jakarta]], [[Kota Bogor]], [[Kabupaten Bogor]], [[Kota Bekasi]], [[Kota Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]].
'''KRL Commuter Line''' adalah sistem transportasi [[angkutan cepat]] [[kereta api komuter|komuter]] berbasis [[kereta rel listrik]] (KRL) yang dioperasikan oleh [[Kereta Commuter Indonesia|PT Kereta Commuter Indonesia]] (KAI Commuter),<ref name="ReferenceA">http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/20/kcj-berubah-nama-jadi-kereta-commuter-indonesia</ref> anak perusahaan dari [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]]. KRL ini telah beroperasi di wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] sejak tahun [[1925]], hingga kini melayani rute komuter di wilayah [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]] serta lintas Yogyakarta–Solo.
 
Layanan ini dahulu dioperasikan dengan nama '''KRL Jabotabek''' sejak era 1970-an hingga pemekaran [[Kota Depok]] pada 1999 dengan nama alternatif '''KRL Jabodetabek'''. '''Divisi Jabotabek''' menjadi operator KRL pada masa itu. Pada 2008, layanan KRL dioperasikan oleh perusahaan baru bernama PT KAI Commuter Jabodetabek yang kelak sejak 2017 berubah menjadi Kereta Commuter Indonesia (KCI, kini KAI Commuter).
==Sejarah==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eerste electrische trein van Weltevreden naar Tandjoengpriok TMnr 10014006.jpg|thumb|left|200px|Kereta listrik pertama (1925), melayani jalur Tanjung Priok - Meester Cornelis]]
Staats Spoorwegen, sebagai operator kereta api milik [[Hindia-Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]], memulai proyek elektrifikasi jalur kereta [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] - [[Jatinegara, Jakarta Timur|Meester Cornelis (Jatinegara)]] pada tahun 1923 dan diresmikan pada 1925. Proyek elektrifikasi terus berlanjut pada lingkar Jakarta, hingga Bogor dan Bekasi. Kereta yang digunakan ialah [[lokomotif]] listrik seri 3000 buatan pabrik SLM–BBC ([[Swiss]] Locomotive & Machine works - Brown Baverie Cie), lokomotif listrik seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Geselischaft) [[Jerman]], lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik Werkspoor [[Belanda]] serta kereta listrik buatan pabrik Westinghouse dan kereta listrik buatan pabrik [[General Electric]].
 
Perjalanan KRL ini cukup panjang dan berlika-liku. KRL dahulu dihadirkan di [[Hindia Belanda]] sejak 1925 untuk memperingati 50 tahun [[Staatsspoorwegen]] beroperasi di [[Jawa]]. Semenjak 1960-an, transportasi listrik di Jakarta berada pada titik nadirnya karena dicap sebagai penyebab kemacetan sehingga [[Jalur trem lintas Jakarta|Trem Batavia]] ditutup dan KRL dibatasi. Memasuki era 1970-an, KRL kemudian mengalami regenerasi dengan hadirnya KRL Rheostatik yang diimpor dari Jepang. Kini KRL didominasi oleh armada KRL bekas Jepang, dan minoritas produksi [[Industri Kereta Api (perusahaan)|PT INKA]], [[Kabupaten Madiun|Madiun]].
Jalur kereta yang terelektrifikasi tersebut terus digunakan dan diperluas wilayah operasionalnya sejak kemerdekaan Indonesia. Pengoperasian jalur kereta api di Indonesia dilaksanakan oleh ''Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia'' (kini sebagai PTKA). Lokomotif yang telah digunakan sejak zaman Belanda dan dianggap sudah tidak layak jalan digantikan oleh rangkaian kereta listrik buatan [[Jepang]] sejak tahun 1976. Sejak tahun 2000, [[Pemerintah Indonesia]] rutin mendapatkan hibah rangkaian maupun pembelian kereta listrik dari Jepang, yang kemudian digunakan untuk menambah armada kereta listrik Jakarta.
 
== Sejarah ==
Pada tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT KA, yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik di wilayah Daerah Operasional (DAOP) 1 Jabotabek, yang saat itu memiliki 37 rute kereta yang melayani wilayah Jakarta Raya. PT KCJ memulai proyek modernisasi angkutan KRL pada tahun 2011, dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL ekspress, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter. Proyek ini dilanjutkan dengan renovasi, penataan ulang, dan sterilisasi sarana dan prasarana termasuk jalur kereta dan stasiun kereta, serta penempatan satuan keamanan pada tiap gerbong. Saat [[Stasiun Tanjung Priok]] diresmikan kembali setelah dilakukan renovasi total pada tahun 2009, jalur kereta listrik bertambah menjadi 6, walaupun belum sepenuhnya beroperasi. Pada Juli 2013, PT KCJ mulai menerapkan sistem tiket elektronik COMMET (''Commuter Electronic Ticketing'') dan perubahan sistem tarif kereta.<ref>http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html Sejarah KCJ</ref>
=== Elektrifikasi jalur Staatsspoorwegen ===
[[Berkas:Elektrische Staatsspoorwegen logo.svg|jmpl|kiri|200px|Logo yang digunakan oleh Elektrische Staatsspoorwegen]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eerste electrische trein van Weltevreden naar Tandjoengpriok TMnr 10014006.jpg|jmpl|kiri|200px|Kereta listrik pertama (1925), melayani jalur [[Tanjong Priok|Tandjong Priok]]–[[Meester Cornelis]]]]
Wacana [[Elektrifikasi perkeretaapian|elektrifikasi]] jalur kereta api sudah didengungkan sejak 1917 oleh perusahaan kereta api milik pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staatsspoorwegen]] (SS). Saat itu, elektrifikasi jalur kereta api diprediksi akan menguntungkan secara ekonomi. Elektrifikasi jalur kereta api kemudian dilakukan dari [[Stasiun Tanjung Priuk|Tanjung Priuk]] sampai dengan [[Meester Cornelis]] ([[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]) dimulai pada tahun 1923. Pembangunan ini selesai pada 24 Desember 1924.<ref name=":1">{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150928130906-269-81365/hikayat-jalur-kereta-api-listrik-di-indonesia/|title=Hikayat Jalur Kereta Api Listrik di Indonesia|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2017-07-13|last=Wahyuni|first=Tri}}</ref>
 
Proyek elektrifikasi terus berlanjut. Jalur lingkar Jakarta selesai dielektrifikasi pada 1 Mei 1927 dan pada 1930, elektrifikasi jalur [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta–]][[Stasiun Bogor|Bogor]] sudah mulai dioperasikan. Kereta yang digunakan ialah [[lokomotif]] listrik seri 3000 buatan pabrik SLM–BBC (Swiss Locomotive and Machine Works–Brown, Boveri, & Cie), lokomotif listrik seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Geselischaft) [[Jerman]], lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik [[Werkspoor]] [[Belanda]] serta kereta listrik buatan pabrik [[Westinghouse Electric Corporation|Westinghouse]] dan kereta listrik buatan pabrik [[General Electric]].<ref name=":1" />
==Rute==
 
Saat ini terdapat 6 rute utama KA Commuter Jabotabek yang ada. Dalam kolom daftar stasiun, stasiun transit dan terminus ditandai dengan huruf '''TEBAL KAPITAL''', sedangkan stasiun non-aktif, direncanakan / tidak melayani KA Commuter ditandai dengan huruf bercetak ''Miring'' dan Tanda ←→ menandakan PP (Pergi Pulang).
=== Pascakemerdekaan ===
{| border=2 cellpadding=5 cellspacing=0 class="wikitable"
Jalur kereta yang terelektrifikasi tersebut terus digunakan dan diperluas wilayah operasionalnya sejak kemerdekaan Indonesia. Pengoperasian jalur kereta api di Indonesia dilaksanakan oleh ''Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia'' (DKA) hingga era [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] pada saat ini.
! style="border-bottom" | Warna Jalur !! style="border-bottom" | Jalur !! style="border-bottom" | Rute !! Total Stasiun !! Beroperasi mulai !! Status !! Daftar Stasiun yang dilewati !! Keterangan
 
|-
==== Penghapusan trem Batavia ====
| bgcolor=red | {{Color|white|MERAH}} || Jakarta - Bogor/Depok || [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] ke [[Stasiun Bogor|Bogor]]</br>Jakarta Kota ke [[Stasiun Depok|Depok]] || 24 <small>(Tujuan Bogor)</small> </br>20 <small>(Tujuan Depok)</small> || 1930 || PP || '''[[Stasiun Jakarta Kota|JAKARTA KOTA]]''' ←→ [[Stasiun Jayakarta|Jayakarta]] ←→ [[Stasiun Mangga Besar|Mangga Besar]] ←→ [[Stasiun Sawah Besar|Sawah Besar]] ←→ '''[[Stasiun Juanda|JUANDA]]''' ←→ ''[[Stasiun Gambir|Gambir]]'' ←→ '''[[Stasiun Gondangdia|GONDANGDIA]]''' ←→ [[Stasiun Cikini|Cikini]] ←→ '''[[Stasiun Manggarai|MANGGARAI]]''' ←→[[Stasiun Tebet|Tebet]] ←→ [[Stasiun Cawang|Cawang]] ←→ [[Stasiun Duren Kalibata|Duren Kalibata]] ←→ [[Stasiun Pasar Minggu Baru|Pasar Minggu Baru]] ←→ [[Stasiun Pasar Minggu|Pasar Minggu]] ←→ [[Stasiun Tanjung Barat|Tanjung Barat]] ←→ [[Stasiun Lenteng Agung|Lenteng Agung]] ←→ [[Stasiun Universitas Pancasila|Universitas Pancasila]] ←→ [[Stasiun Universitas Indonesia|Universitas Indonesia]] ←→ [[Stasiun Pondok Cina|Pondok Cina]] ←→ [[Stasiun Depok Baru|Depok Baru]] ←→ '''[[Stasiun Depok|DEPOK]]''' ←→[[Stasiun Citayam|Citayam]] ←→ [[Stasiun Bojonggede|Bojonggede]] ←→ [[Stasiun Cilebut|Cilebut]] ←→ '''[[Stasiun Bogor|BOGOR]]''' || <small>Tidak berhenti di Stasiun Gambir.</br>Penumpang tujuan Gambir dapat turun di stasiun terdekat (Juanda dan Gondangdia) lalu menggunakan kendaraan umum ke stasiun Gambir</small>
{{utama|Trem Batavia}}
|-
Pada tahun 1960-an, transportasi di Jakarta berada di titik nadir. [[Soekarno]] memerintahkan Gubernur [[Soediro|Sudiro]] untuk menghapus trem listrik karena dianggap menyebabkan kemacetan. Akhirnya pada tahun 1960, trem sepenuhnya berhenti beroperasi di Jakarta.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2009/03/30/10371970/merindu.trem.di.jakarta|title=Merindu Trem di Jakarta|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2017-03-24}}</ref> Kereta listrik pun ikut dihentikan operasinya akhir 1965. Selanjutnya pada November 1966, seluruh pengangkutan kereta api jurusan [[Manggarai]]–[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] dibatasi.<ref name=":0">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/03/18000051/putaran.roda.krl.bonbon.hingga.kfw|title=Putaran Roda KRL, Bonbon, hingga KfW|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2017-03-24|editor-last=Patnistik|editor-first=Egidius}}</ref> Hal ini berkaitan dengan merosot tajamnya jumlah penumpang dan kondisi umum kota Jakarta yang tidak kondusif. Biro Pusat Statistik mencatat, jumlah penumpang lokal yang dilayani Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) tahun 1965 merosot 47 persen dibandingkan 1963. Tahun 1965, hanya 16.092 penumpang per hari yang memakai kereta lokal.<ref name=":0" /> Semenjak kereta listrik buatan Belanda tidak dapat beroperasi lagi, rute ini terkadang digunakan oleh kereta lokal yang menggunakan lokomotif, biasanya seri [[Lokomotif BB200|BB 200]] atau [[Lokomotif BB201|BB 201]] digunakan sebagai penariknya.
| bgcolor=dodgerblue| {{Color|white|BIRU}} || Jakarta - Bekasi || Jakarta Kota ke [[Stasiun Bekasi|Bekasi]] || 16 || 1987 || PP || '''[[Stasiun Jakarta Kota|JAKARTA KOTA]]''' ←→ [[Stasiun Jayakarta|Jayakarta]] ←→ [[Stasiun Mangga Besar|Mangga Besar]] ←→ [[Stasiun Sawah Besar|Sawah Besar]] ←→ '''[[Stasiun Juanda|JUANDA]]''' ←→ ''[[Stasiun Gambir|Gambir]]'' ←→ '''[[Stasiun Gondangdia|GONDANGDIA]]''' ←→ [[Stasiun Cikini|Cikini]] ←→ '''[[Stasiun Manggarai|MANGGARAI]]''' ←→ '''[[Stasiun Jatinegara|JATINEGARA]]''' ←→ ''[[Stasiun Cipinang|Cipinang]]'' ←→ [[Stasiun Klender|Klender]] ←→ [[Stasiun Buaran|Buaran]] ←→ [[Stasiun Klender Baru|Klender Baru]] ←→ [[Stasiun Cakung|Cakung]] ←→ ''[[Stasiun Rawabebek|Rawabebek]]'' ←→ [[Stasiun Kranji|Kranji]] ←→ '''[[Stasiun Bekasi|BEKASI]]''' || <small>Tidak berhenti di Stasiun Gambir.</br>Penumpang tujuan Gambir dapat turun di stasiun terdekat (Juanda dan Gondangdia) lalu menggunakan kendaraan umum ke stasiun Gambir.</br>Tidak berhenti di Stasiun Rawa Bebek.</small>
 
|-
==== Regenerasi ====
| bgcolor=gold | {{Color|black|KUNING}} || Lingkar Jakarta || [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] ke Bogor</br> Jatinegara ke Depok || 28 <small>(Tujuan Bogor)</small></br>24 <small>(Tujuan Depok)</small> || 1987 || PP || '''[[Stasiun Jatinegara|JATINEGARA]]''' ←→ [[Stasiun Pondok Jati|Pondok Jati]] ←→ [[Stasiun Kramat|Kramat]] ←→ [[Stasiun Gang Sentiong|Gang Sentiong]] ←→ '''[[Stasiun Pasar Senen|PASAR SENEN]]''' ←→ '''[[Stasiun Kemayoran|KEMAYORAN]]''' ←→ [[Stasiun Rajawali|Rajawali]] ←→ '''[[Stasiun Kampung Bandan|KAMPUNG BANDAN]]''' ←→'' [[Stasiun Angke|Angke]]'' ←→ '''[[Stasiun Duri|DURI]]''' ←→ '''[[Stasiun Tanah Abang|TANAH ABANG]]''' ←→ [[Stasiun Karet|Karet]] → [[Stasiun Sudirman|Sudirman]] ←→ ''[[Stasiun Mampang|Mampang]]'' ←→ '''[[Stasiun Manggarai|MANGGARAI]]''' ←→[[Stasiun Tebet|Tebet]] ←→ [[Stasiun Cawang|Cawang]] ←→ [[Stasiun Duren Kalibata|Duren Kalibata]] ←→ [[Stasiun Pasar Minggu Baru|Pasar Minggu Baru]] ←→ [[Stasiun Pasar Minggu|Pasar Minggu]] ←→ [[Stasiun Tanjung Barat|Tanjung Barat]] ←→ [[Stasiun Lenteng Agung|Lenteng Agung]] ←→ [[Stasiun Universitas Pancasila|Universitas Pancasila]] ←→ [[Stasiun Universitas Indonesia|Universitas Indonesia]] ←→ [[Stasiun Pondok Cina|Pondok Cina]] ←→ [[Stasiun Depok Baru|Depok Baru]] ←→ '''[[Stasiun Depok|DEPOK]]''' → [[Stasiun Citayam|Citayam]] → [[Stasiun Bojonggede|Bojonggede]] ←→ [[Stasiun Cilebut|Cilebut]] ←→ '''[[Stasiun Bogor|BOGOR]]''' || <small>Berhenti di Stasiun Pasar Senen hanya untuk dari arah Jatinegara.</br>Penumpang tujuan Pasar Senen selain dari arah Jatinegara dapat turun di stasiun terdekat (Kemayoran) lalu menggunakan kendaraan umum ke stasiun Pasar Senen</br>Tidak berhenti di Stasiun Angke.</br>Tidak berhenti di Stasiun Mampang.</small>
Baru pada tahun 1972, kereta listrik mulai muncul kembali. Harian ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' tanggal 16 Mei 1972 memberitakan bahwa PNKA memesan 10 set kereta listrik dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan Jakarta. Langkah ini untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mengurangi kemacetan yang mulai terasa saat itu.<ref name=":0" />
|-
 
| bgcolor=lawngreen | {{Color|black|HIJAU}} || Jakarta - Tangerang Selatan/Bogor/Lebak || [[Stasiun Tanah Abang|Tnh. Abang]] ke [[Stasiun Serpong|Serpong]]</br>Tnh. Abang ke [[Stasiun Parung Panjang|Parung Panjang]]</br> Tnh. Abang ke [[Stasiun Maja|Maja]] || 8 <small>(Tujuan Serpong)</small></br>11 <small>(Tujuan Parung Panjang)</small></br>17 <small>(Tujuan Maja)</small> || 2013 || PP || '''[[Stasiun Tanah Abang|TANAH ABANG]]''' ←→ [[Stasiun Palmerah|Palmerah]] ←→ [[Stasiun Kebayoran|Kebayoran]] ←→ ''[[Stasiun Pondok Betung|Pondok Betung]]'' ←→ [[Stasiun Pondok Ranji|Pondok Ranji]] ←→ [[Stasiun Jurangmangu|Jurangmangu]] ←→ [[Stasiun Sudimara|Sudimara]] ←→ ''[[Stasiun Ciater|Ciater]]'' ←→ [[Stasiun Rawa Buntu|Rawa Buntu]] ←→ '''[[Stasiun Serpong|SERPONG]]''' ←→ [[Stasiun Cisauk|Cisauk]] ←→ [[Stasiun Cicayur|Cicayur]] ←→ '''[[Stasiun Parung Panjang|PARUNG PANJANG]]''' ←→ [[Stasiun Cilejit|Cilejit]] ←→ [[Stasiun Daru|Daru]] → [[Stasiun Tenjo|Tenjo]] ←→ [[Stasiun Tigaraksa|Tigaraksa]] ←→ [[Stasiun Cikoya|Cikoya]] ←→ '''[[Stasiun Maja|MAJA]]''' || <small>Tidak berhenti di Stasiun Pondok Betung.</br>Tidak berhenti di Stasiun Ciater.</small>
KRL dan kereta rel diesel (KRD) dari Jepang tiba di Jakarta empat tahun kemudian, 1976. KRL-KRL ini akan menggantikan lokomotif listrik lama peninggalan Belanda yang sudah dianggap tidak layak. Tiap rangkaian KRL terdiri atas empat kereta dengan kapasitas angkut 134 penumpang per kereta.<ref name=":0" /> KRL generasi pertama ini kemudian dikenal sebagai ''[[Kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]]'' dan telah melayani masyarakat Jakarta hingga akhir pengoperasian KRL Ekonomi pada tahun 2013.
|-
 
| bgcolor=saddlebrown | {{Color|white|COKLAT}} || Jakarta - Tangerang || [[Stasiun Duri|Duri]] ke [[Stasiun Tangerang|Tangerang]] || 9 || 1997 || PP || '''[[Stasiun Duri|DURI]]''' ←→ [[Stasiun Grogol|Grogol]] ←→ [[Stasiun Pesing|Pesing]] ←→ [[Stasiun Kembangan|Kembangan]] ←→ [[Stasiun Bojong Indah|BojongIndah]] ←→ [[Stasiun Rawa Buaya|Rawa Buaya]] ←→ [[Stasiun Kalideres|Kalideres]] ←→ [[Stasiun Poris|Poris]] ←→ [[Stasiun Batu Ceper|Batu Ceper]] ←→ [[Stasiun Tanah Tinggi|Tanah Tinggi]] ←→ '''[[Stasiun Tangerang|TANGERANG]]''' || <small>Di jalur ini direncanakan akan dibangun jalur kereta menuju terminal [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Bandara Soekarno-Hatta]]. </small>
Pada Mei 2000, pemerintah [[Jepang]] melalui [[Badan Kerjasama Internasional Jepang|JICA]] dan Pemerintah Kota [[Tokyo]] menghibahkan [[Kereta rel listrik Toei seri 6000|72 unit]] KRL bekas yang sebelumnya dioperasikan oleh [[Biro Transportasi Metropolitan Tokyo]]. Kereta ini diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2000 dan menjadi KRL berpendingin udara (AC) pertama di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/37443/perjalanan-krl-seri-6000-hibah-eks-toei-setelah-15-tahun|title=Perjalanan KRL Seri 6000 Hibah eks-Toei, Setelah 15 Tahun - KAORI Nusantara|last=Fadhli|first=Faris|date=2016-01-17|newspaper=KAORI Nusantara|language=en-GB|access-date=2017-07-13}}</ref> Sejak saat itu, Indonesia rutin mendatangkan KRL bekas Jepang untuk memperkuat armada KRL di Jakarta.
|-
 
| bgcolor=pink | {{Color|black|PINK}} || Tanjung Priok Line || Jakarta Kota ke [[Stasiun Tanjung Priok|Tanjung Priok]] || 4 || Belum beroperasi penuh || PP || '''[[Stasiun Jakarta Kota|JAKARTA KOTA]]''' ←→ '''[[Stasiun Kampung Bandan|KAMPUNG BANDAN]]''' ←→ [[Stasiun Ancol|Ancol]] ←→ '''[[Stasiun Tanjung Priok|TANJUNG PRIOK]]''' || <small>Saat ini Jalur Pink hanya melayani rute Jakarta Kota hingga Kampung Bandan.</small>
==== Dioperasikan oleh anak perusahaan ====
|}
Pada tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT KA, yakni [[PT KAI Commuter Jabodetabek]] (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik di wilayah Daerah Operasional (DAOP) 1 [[Jabotabek]], yang saat itu memiliki 37 rute kereta yang melayani wilayah [[Jakarta Raya]]. Anak perusahaan baru ini merupakan suksesor dari Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek yang telah berdiri sebelumnya. PT KCJ memulai proyek modernisasi angkutan KRL pada tahun 2011, dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL komuter ekspres, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter. Proyek ini dilanjutkan dengan renovasi, penataan ulang, dan sterilisasi sarana dan prasarana termasuk jalur kereta dan stasiun kereta, serta penempatan satuan keamanan pada tiap gerbong. Saat [[Stasiun Tanjung Priuk]] diresmikan kembali setelah dilakukan renovasi total pada tahun 2009, jalur kereta listrik bertambah menjadi 6, walaupun belum sepenuhnya beroperasi. Pada Juli 2013, PT KCJ mulai menerapkan sistem tiket elektronik COMMET (''Commuter Electronic Ticketing'') dan perubahan sistem tarif kereta.<ref>{{cite web|url=http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html|title=Sejarah Kereta Rel Listrik|publisher=PT KAI Commuter Jabodetabek|accessdate=20 September 2015|archive-date=2013-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20130806073315/http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada tahun 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi [[KAI Commuter|PT Kereta Commuter Indonesia]] (KCI), 3 hari setelah ulang tahun perusahaan tersebut yang ke-9.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2017/09/20/state-run-commuter-line-operator-pt-kcj-transforms-into-pt-kci.html ''State Run Commuter Line Operator PT KCJ Transform Into PT KCI''] The Jakarta Post, 20 September 2017</ref> Perubahan nama ini juga mewadahi penugasan penyelenggaraan kereta api komuter yang lebih luas di seluruh Indonesia,<ref>[https://metro.sindonews.com/read/1241357/170/tugas-lebih-luas-pt-kcj-berubah-nama-menjadi-pt-kci-1505885385 Tugas Lebih Luas, PT KCJ Berubah Nama Menjadi PT KCI]</ref> sehingga nantinya jalur KRL Commuter Line di wilayah [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]] dan sekitarnya bukan lagi satu-satunya jalur kereta api perkotaan yang dioperasikan oleh PT KCI.
 
=== Ekspansi di luar Jabodetabek ===
==== KRL lintas Yogyakarta–Solo ====
{{Main|Commuter Line Yogyakarta}}
 
Selain di [[Jabodetabek]], KRL Commuter Line telah dibangun untuk menghubungkan kota penting di [[Jawa Tengah]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], yaitu [[Kota Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]] untuk menggantikan tugas [[Commuter Line Prambanan Ekspres|KA Prambanan Ekspres]].<ref>{{Cite news|last=Sunaryo|first=Arie|editor-last=Putra|editor-first=Idris Rusadi|title=Tak Hanya Jakarta, Solo-Jogja Juga Bakal Punya Kereta Listrik|url=https://www.merdeka.com/uang/tak-hanya-jakarta-solo-jogja-juga-bakal-punya-kereta-listrik.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-02-12}}</ref> Proyek tersebut telah dicanangkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030 [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] sejak 2011.<ref>{{Cite book|last=|first=|date=2011|url=http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf|title=Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030|location=|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia|isbn=|pages=|access-date=2020-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200331143906/http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf|archive-date=2020-03-31|url-status=live|dead-url=yes}}</ref> Pada Januari–Februari 2020, tiang-tiang tersebut mulai dipancang—pertama kali dilakukan di [[Stasiun Klaten]]. Untuk langkah awal, [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan untuk memulai operasi KRL Commuter Line di ruas pertama, yaitu [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Klaten|Klaten]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Rohmah Ermawati-Solopos Digital|date=2019-10-16|title=Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019|url=https://www.solopos.com/jaringan-listrik-krl-solo-jogja-dibangun-akhir-tahun-2019-1025192|website=SOLOPOS.com|language=id-ID|access-date=2020-02-12}}</ref><ref>{{Cite news|last=JawaPos.com|date=2020-02-12|title=Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi|url=https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/02/12/178993/proyek-krl-solo-jogja-masih-tahap-konstruksi|dead-url=yes|work=radarsolo.jawapos.com|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20200220014714/https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/02/12/178993/proyek-krl-solo-jogja-masih-tahap-konstruksi|archive-date=2020-02-20|access-date=2020-02-12}}</ref>
 
Meskipun terjadi [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|pandemi Covid-19]] di Indonesia, proyek KRL [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Solo Balapan|Solo]] tetap berjalan hingga KRL beroperasi secara penuh pada 10 Februari 2021<ref>{{Cite news|last=Trisnaningtyas|first=Farida|date=19 April 2020|title=Proyek KRL Solo-Jogja Terhambat Wabah Covid-19|url=https://www.solopos.com/proyek-krl-solo-jogja-terhambat-wabah-covid-19-pekerja-minim-material-susah-didapat-1057192|newspaper=[[Solopos]]|location=[[Surakarta]]|publisher=[[Bisnis Indonesia]]|access-date=25 Mei 2020}}</ref><ref>[http://www.krl.co.id/krl-yogyakarta-solo-mulai-beroperasi-penuh-10-februari-2021/#:~:text=Kereta%20Rel%20Listrik%20(KRL)%20Yogyakarta,sepenuhnya%20untuk%20melayani%20para%20pengguna. "KRL Yogyakarta-Solo Mulai Beroperasi Penuh 10 Februari 2021"]. KAI Commuter. Diakses tanggal 12 Februari 2021</ref>. Per 17 Agustus 2022, layanan KRL Yogyakarta–Solo mulai menjangkau wilayah [[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]] dan [[Stasiun Palur|Palur]], setelah elektrifikasi Solo Balapan–Palur telah rampung dan dilakukan uji coba sebelumnya.<ref name="solopos" />
 
== Rute ==
Pada awal perkenalan pola ''loop line'' pada tahun 2011, KRL Commuter Line Jabodetabek memiliki 6 jalur. Saat ini jumlah tersebut bertambah menjadi 6 jalur yang melayani seluruh wilayah [[Jabodetabek]] dan [[Kabupaten Lebak|Lebak]] di Wilayah I Jakarta; serta [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]] di Wilayah VI Yogyakarta. Jumlah jalur di wilayah [[Jabodetabek]] sendiri berkurang menjadi 5 sejak tahun 2022 lalu akibat dinonaktifkannya Lin Lingkar yang jalurnya diambil alih Lin Bogor dan Lin Lingkar Cikarang.
 
{| class="wikitable" cellspacing="0" cellpadding="3" border="1"
==Stasiun==
! style="border-bottom" |Jalur
===Stasiun Utama===
! style="border-bottom" |Relasi
Berikut ini adalah daftar stasiun terminus (staiun awal/akhir) utama maupun stasiun besar yang juga berfungsi sebagai stasiun transit dan stasiun kereta jarak jauh.
!Jumlah stasiun
{| class="wikitable"
!Jarak
! width="150px" |Stasiun
!Dibuka
! width="50px" |Jalur
!Dioperasikan sebagai
! width="100px" |Diresmikan pada
jalur KRL Commuter Line
! width="100px" |Stasiun KA Jarak Jauh
! Tipe
! Keterangan
|-
! colspan="6" |Wilayah I Jakarta
|rowspan="3"|[[Stasiun Jakarta Kota]] ||height="5px" bgcolor="red"| || rowspan="3" | 1926 || rowspan="3" | Ya || rowspan="3" |Terminus KA Commuter</br>Terminus KA Jarak Jauh
|-
| rowspan="2" |{{rint|jakarta|red}} [[Commuter Line Bogor]]
|height="5px" bgcolor="dodgerblue"|
|[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Bogor|Bogor]]
|24<sup>†</sup>
|54,8&nbsp;km
|1930
|5 Desember 2011<ref name=":2">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/22/19365068/5.Desember..Pola.Jalur.Melingkar.KRL.Beroperasi|title=5 Desember, Pola Jalur Melingkar KRL Beroperasi|author=Afifah, Riana|work=[[Kompas.com]]|publisher=[[KG Media]]|language=en|access-date=2017-10-14|last=Afifah|first=Riana|editor-last=Ebo|editor-first=Aloysius Gonsaga Angi}}</ref><br>
|-
|[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Nambo|Nambo]]
|height="5px" bgcolor="pink"|
|23<sup>†</sup>
|51,0&nbsp;km
|2015
|28 Mei 2022<ref name="SO5">{{Cite news|title=Mulai 28 Mei KRL Bogor hanya ke Jakarta Kota, Rute Bekasi ke Tanah Abang|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/mulai-28-mei-krl-bogor-hanya-ke-jakarta-kota-rute-bekasi-ke-tanah-abang-1y7DhZ12nl5|author=Ema Fitriyani|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-05-21|last=Fitriyani|first=Ema}}</ref>
|-
| rowspan="2" |{{rint|jakarta|blue}} [[Commuter Line Cikarang]]
|rowspan="2"|[[Stasiun Gambir]]||height="5px" bgcolor="red"| || rowspan="2" | 1884 || rowspan="2"| Ya || rowspan="2" | Terminus KA Jarak Jauh || rowspan="2" | Saat ini, Stasiun Gambir tidak melayani KA Commuter dikarenakan jadwal KA Jarak Jauh yang padat. Penumpang KA Commuter yang akan menuju pusat kota turun melalui stasiun terdekat dengan Gambir ([[Stasiun Gondangdia|Gondangdia]] atau [[Stasiun Juanda|Juanda]]).
|{{sta|Cikarang}}–{{sta|Pasar Senen}}/{{sta|Manggarai}}–{{sta|Kampung Bandan}} ''(full-racket)''
|29^
|87,4&nbsp;km
|1930
|5 Desember 2011<ref name=":2" /> ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Bekasi|Bekasi]] (via [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]))<br>1 April 2017 ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Bekasi|Bekasi]] (via [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]))<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3460271/rute-krl-bekasi-jakarta-kota-via-senen-beroperasi-1-april|title=Rute KRL Bekasi-Jakarta Kota via Senen Beroperasi 1 April|last=Kusuma|first=Hendra|work=[[Detik.com|detikcom]]|publisher=[[Trans Media]]|access-date=30 Maret 2017}}</ref><br>8 Oktober 2017 ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Cikarang|Cikarang]])<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3672981/pengumuman-krl-cikarang-mulai-beroperasi-8-oktober|title=Pengumuman! KRL Cikarang Mulai Beroperasi 8 Oktober|last=Idris|first=Muhammad|work=[[Detik.com|detikcom]]|publisher=[[Trans Media]]|access-date=2017-10-14}}</ref><br>28 Mei 2022 ([[Commuter Line Cikarang|Lingkar Cikarang]])<ref name="SO5" />
|-
|[[Stasiun Cikarang|Cikarang]]–{{sta|Manggarai}}–{{sta|Angke}} ''(half-racket)''
|height="5px" bgcolor="dodgerblue"|
|20
|38,9&nbsp;km
|2022
|28 Mei 2022<ref name="SO5" />
|-
|{{rint|jakarta|green}} [[Commuter Line Rangkasbitung]]
|rowspan="3"|[[Stasiun Manggarai]]||height="5px" bgcolor="red"| ||rowspan="3" | 1918 ||rowspan="3"|Tidak||rowspan="3"|Transit KA Commuter</br>Transit KA Jarak Jauh
|[[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]–[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]
|19
|72,8&nbsp;km
|1992
|5 Desember 2011<ref name=":2" /> ([[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]-[[Stasiun Tigaraksa|Tigaraksa]])<br>1 April 2017 ([[Commuter Line Rangkasbitung|Tanah Abang-Rangkasbitung]])<ref>{{Cite news|url=http://www.krl.co.id/krl-rangkasbitung-tanahabang-beroperasi-penuh-mulai-1-april-2017/|title=KRL Rangkasbitung - TanahAbang Beroperasi Penuh Mulai 1 April 2017|work=KRL|language=en-US|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
|{{rint|jakarta|brown}} [[Commuter Line Tangerang]]
|height="5px" bgcolor="dodgerblue"|
|[[Stasiun Duri|Duri]]–[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]
|11
|19,3&nbsp;km
|1997
|5 Desember 2011<ref name=":2" />
|-
|{{rint|jakarta|pink}} [[Commuter Line Tanjung Priuk]]
|height="5px" bgcolor="gold"|
|[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Tanjung Priuk|Tanjung Priuk]]
|4
|8,1&nbsp;km
|2015
|5 Desember 2011 <sup>(sebagian, hanya feeder)</sup><ref name=":2"/>
22 Desember 2015 <sup>(beroperasi penuh)</sup><ref>{{Cite news|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/41371/resmi-dibuka-jalur-ka-lintas-jakarta-kota-tanjung-priok-mulai-beroperasi|title=Lintas Jakarta Kota - Tanjung Priuk Dibuka, KRL Mulai Beroperasi|last=Fadhli|first=Faris|date=2015-12-22|work=KAORI Nusantara|language=en-GB|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
! colspan="6" |Wilayah VI Yogyakarta
|rowspan="2"|[[Stasiun Jatinegara]]||height="5px" bgcolor="dodgerblue"| ||rowspan="2"|1910||rowspan="2"|Ya||rowspan="2"|Transit KA Commuter </br>Transit KA Jarak Jauh.
|-
|{{rint|yogyakarta|red}} [[Commuter Line Yogyakarta]]
|height="5px" bgcolor="gold"|
|[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Palur|Palur]]
|13
|65,5&nbsp;km
|2021
|10 Februari 2021 (Yogyakarta-Solo Balapan)
17 Agustus 2022 (Solo Balapan-Palur)<ref name="solopos">{{Cite news|last=Pratama|first=Gigih Windar|date=18 Agustus 2022|title=KRL Solo-Jogja Berangkat 3 Kali dari Stasiun Palur, Cek Jadwalnya!|url=https://www.solopos.com/krl-solo-jogja-berangkat-3-kali-dari-stasiun-palur-cek-jadwalnya-1396432|work=[[Solopos]]|language=id-ID|location=[[Surakarta]]|publisher=[[Bisnis Indonesia]]|access-date=18 Agustus 2022}}</ref>
|-
| colspan="6" |<sup>''† Tidak termasuk [[Stasiun Gambir]] (tidak melayani Commuter Line)''</sup><sup>''<br/>^ Termasuk [[Stasiun Pasar Senen]]. Stasiun ini hanya melayani perjalanan ke arah utara (menuju [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]]). Perjalanan ke arah selatan (menuju [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]) tidak berhenti di stasiun ini.''</sup>
|rowspan="2"|[[Stasiun Tanahabang| Stasiun Tanah Abang]]||height="5px" bgcolor="gold"| ||rowspan="2"|1910|| rowspan="2" |Ya|| rowspan="2" |Transit KA Commuter</br>Terminus KA Lintas Barat || rowspan="2" | KA Lintas Barat dioperasikan oleh PTKA, terdiri dari [[Kereta api Rangkas Jaya|KA Rangkas Jaya]], [[Kereta api Banten Ekspres|KA Banten Ekspress]] dan [[Kereta api Kalimaya|KA Kalimaya]] yang beroperasi sepanjang jalur kereta api Tanah Abang hingga [[Stasiun Merak|Merak]]. Juga melayani KA [[Kereta api Krakatau Ekspres|Krakatau]] tujuan [[Stasiun Kediri|Kediri]] & Merak.
|-}
|height="5px" bgcolor="lawngreen"|
|-
|rowspan="2"|[[Stasiun Duri]]||height="5px" bgcolor="gold"| ||rowspan="2"| ||rowspan="2"|Tidak||rowspan="2"|Transit KA Commuter || rowspan="2" | Stasiun Duri akan dioperasikan sebagai Transit KA [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]], yang pembangunannya akan dimulai pada akhir 2013.
|-
|height="5px" bgcolor="saddlebrown"|
|-
|rowspan="2"|[[Stasiun Kampung Bandan]]||height="5px" bgcolor="gold"| ||rowspan="2"| ||rowspan="2"|Tidak||rowspan="2"|Transit KA Commuter
|-
|height="5px" bgcolor="pink"|
|-
|[[Stasiun Pasar Senen]]||bgcolor="gold"| ||1925||Ya||Terminus KA Jarak Jauh || Saat ini, Stasiun Pasar Senen hanya melayani KA Commuter dari arah Jatinegara. Penumpang KA Commuter yang akan menuju Pasar Senen '''selain''' dari arah Jatinegara dapat turun melalui stasiun terdekat dengan Pasar Senen yaitu [[Stasiun Kemayoran|Kemayoran]].
|-
|rowspan="2"|[[Stasiun Bogor]]||height="5px" bgcolor="red"| ||rowspan="2"|1881||rowspan="2"|Tidak||rowspan="2"|Terminus KA Commuter</br>Terminus KA Lintas Sukabumi || rowspan="2" | Merupakan terminus dari [[Kereta Api Pangrango|KA Pangrango]] yang dioperasikan oleh PTKA, melayani rute Bogor-[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]].
|-
|height="5px" bgcolor="gold"|
|-
|[[Stasiun Bekasi]]||bgcolor="dodgerblue"| || 1887 ||Tidak||Terminus KA Commuter</br>Transit KA Jarak Jauh
|-
|[[Stasiun Tangerang]]||bgcolor="saddlebrown"| || 1899 ||Tidak|| Terminus KA Commuter || Stasiun ini merupakan stasiun paling ujung di [[Jalur kereta api Tangerang-Duri]]
|-
|[[Stasiun Tanjung Priok]]||bgcolor="pink"| || 1885 ||Ya|| Terminus KA Commuter Terminus</br> KA Jarak Jauh || Belum melayani KRL karena sebagian prasarna masih rusak. Stasiun ujung.
|- |[[Stasiun Cirebon]]||bgcolor="grey"| || 1920 ||YA|| Merupakan Terminus [[Kereta api Ciremai Ekspres|KA Ciremai Ekspres]] yang melayani [[Stasiun Hall]]-[[Stasiun Cikampek]]-[[Stasiun Cirebon]] yang menggantikan [[Kereta api Papandayan Ekspres]] yang tidak beroperasi 1 Desember 2009 |}
|
=== Elektrifikasi dan Penambahan Rute===
Pada 2014 direncanakan elektrifikasi jalur Citayam-[[Stasiun Nambo|Nambo]] akan selesai dan dapat dilewati oleh KA Commuter, setelah sebelumnya dinonaktifkan pada tahun 2006.<ref>http://www.poskotanews.com/2013/01/25/tahun-depan-jalur-krl-nambo-jakarta-dioperasikan-lagi/</ref> Kereta KA Commuter akan melewati:
 
=== Elektrifikasi dan penambahan rute ===
:'''Stasiun Citayam''' → [[Stasiun Pondok Rajeg|Pondok Rajeg]] → [[Stasiun Cibinong|Cibinong]] → [[Stasiun Gunung Putri|Gunung Putri]] → '''Stasiun Nambo'''.
Perpanjangan elektrifikasi di seluruh wilayah operasional KCI dimulai dari jalur Hijau pada akhir 2009, dengan koridor Serpong-Parung Panjang. KRL pada akhirnya beroperasi sampai Parung Panjang pada tahun 2010. Kemudian, perpanjangan elektrifikasi dilanjutkan ke koridor Parung Panjang-Maja yang mulai beroperasi pada tahun 2013, dan Maja-Rangkasbitung yang mulai beroperasi pada tahun 2017.<ref name="Tempo">https://m.tempo.co/read/news/2016/12/19/090829016/kai-januari-2017-krl-beroperasi-sampai-rangkasbitung</ref> Proses elektrifikasi ini juga meliputi pembangunan jalur ganda Serpong-Rangkasbitung yang sudah beroperasi pada koridor Serpong-Maja, pembangunan tiang [[listrik aliran atas]] dan pembangunan gardu listrik. Pada tahun 2020, wacana penggandaan dan elektrifikasi lanjutan di jalur Hijau kembali muncul dengan wacana elektrifikasi koridor Rangkasbitung-Serang. Tak menutup kemungkinan, koridor Serang-Merak juga akan digandakan dan dielektrifikasi.<ref>{{cite news |last1=Harahap |first1=Syaiful W. |title=Jalur KA Rangkas-Serang-Merak Akan Dielektrifikasi |url=https://www.tagar.id/jalur-ka-rangkasserangmerak-akan-dielektrifikasi |access-date=25 Februari 2022 |work=TAGAR |date=20 Januari 2020 |language=id}}</ref>
 
:'''[[Stasiun Serpong]]''' → '''[[Stasiun Parung Panjang]]''' → '''[[Stasiun Tigaraksa]]''' → '''[[Stasiun Maja]]''' → '''[[Stasiun Rangkasbitung]]''' → '''[[Stasiun Serang]]''' → '''[[Stasiun Merak]]'''
Selain itu, jalur Green Line akan diperpanjang sampai [[Stasiun Rangkasbitung]] pada tahun [[2016]].
:'''Stasiun Maja''' → [[Stasiun Citeras|Citeras]] → '''Stasiun Rangkasbitung'''.
 
Selain di jalur Hijau yang membentang ke barat, jalur Biru yang membentang ke timur juga telah dilanjutkan sampai [[Stasiun Cikarang]]. Pengerjaan konstruksi dimulai sejak akhir tahun [[2013]]. Jalur Manggarai-Cikarang akan digandakan menjadi 4 jalur kereta api. Pembangunan elektrifikasi sampai Cikarang selesai pada tahun [[2017]], sedangkan pembangunan jalur dwiganda diperkirakan akan selesai pada tahun [[2024]]. Di jalur ini pun dibangun empat stasiun baru di mana dua stasiun merupakan stasiun yang benar-benar baru, sedangkan dua stasiun lainnya adalah pembaruan dari stasiun lama.<ref>[http://bisnis.liputan6.com/read/3118730/krl-beroperasi-dari-stasiun-cikarang-mulai-8-oktober-2017 KRL Beroperasi dari Stasiun Cikarang Mulai 8 Oktober 2017]</ref> Saat ini, pemerintah sedang mengkaji untuk memperpanjang kembali elektrifikasi di jalur Biru sampai Stasiun Cikampek<ref>[https://finance.detik.com/read/2017/10/09/063712/3675679/4/dari-cikarang-krl-kemungkinan-diperpanjang-sampai-cikampek Dari Cikarang, KRL Kemungkinan Diperpanjang Sampai Cikampek]</ref> serta refungsionalisasi [[Stasiun Gambir]] sebagai stasiun pemberhentian dan pemberangkatan KRL Commuter Line.
Saat ini Blue Line juga akan dilanjutkan sampai [[Stasiun Cikarang]]. Pengerjaan sudah dimulai sejak akhir tahun [[2013]]. Jalur Jatinegara-Cikarang akan digandakan menjadi 4 jalur kereta api. Direncakan elektrifikasi akan selesai pada tahun [[2015]]
 
:'''[[Stasiun Bekasi]]''' → [[Stasiun Tambun|Bekasi Timur]] → [[Stasiun Tambun]] → [[Stasiun Cibitung|Cibitung]] → [[Stasiun Metland Telagamurni]] → '''[[Stasiun Cikarang]]''' → [[Stasiun Lemah Abang]] → [[Stasiun Kedunggedeh]] → '''[[Stasiun Karawang]]''' → [[Stasiun Klari]] → [[Stasiun Kosambi]] → [[Stasiun Dawuan]] → '''[[Stasiun Cikampek]]'''.
 
Dengan beroperasinya kembali jalur kereta api Citayam-Nambo, ada kemungkinan untuk melanjutkan kembali pembangunan jalur kereta api baru [[Stasiun Parung Panjang|Parung Panjang–]][[Stasiun Tanjung Priuk|Tanjung Priuk]] yang merupakan jalur kereta api lingkar luar Jabodetabek. Jalur ini sudah pernah direncanakan oleh pemerintah [[Orde Baru]] pada dekade [[1990-an]], dan sudah terealisasikan sebagian dengan selesainya pembangunan jalur Citayam-Nambo. Pembangunan rute yang belum sempat terbangun antara Parung Panjang-Citayam, Nambo-Cikarang, dan Cikarang-Tanjung Priuk ini sempat dibatalkan karena [[Krisis finansial Asia 1997]] dan jatuhnya [[Suharto]] pada tahun [[1998]], tetapi akhirnya rencana ini dimasukkan ke dalam rencana induk perkeretaapian nasional 2014-2030.<ref>[http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/10/06/kebutuhan-bogor-akan-krl-citayam-parungpanjang-mendesak-410991 Kebutuhan Bogor Akan KRL Citayam-Parung Panjang Mendesak]</ref><ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/02/07/320/1611379/asik-jalur-krl-parung-panjang-citayam-segera-dibangun Asik, Jalur KRL Parung Panjang-Citayam Akan Segera Dibangun]</ref>
== Tiket Elektronik dan Tarif==
[[File:Tickets of KA Commuter Jabodetabek, by Hysocc.jpg|thumb|right|Tiket multi trip (hitam) dan single trip (putih) KA Commuter Jabodetabek]]
'''Multi Trip dan Single Trip'''
 
:'''[[Stasiun Parung Panjang]]''' → [[Stasiun Citayam]] → [[Stasiun Nambo]] → [[Stasiun Cikarang]] → '''[[Stasiun Tanjung Priuk]]'''
Sebagai tahapan penerapan program E-Ticketing, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek mulai 2012 mengganti KTB (Kartu Trayek Bulanan) / KLS (Kartu Langganan Sekolah) secara bertahap hingga pada 1 Juli 2013 ditetapkan menjadi COMMET (''Commuter Electronic Ticketing''). Kartu COMMET adalah alat pembayaran pengganti uang tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan KA Commuter sebagai tiket perjalanan KA, yang disediakan dalam bentuk kartu sekali pakai (''Single-Trip'') dan prabayar (''Multi-Trip''). Penumpang diwajibkan untuk melakukan ''tap-in'' di gerbang masuk dan memasukkan kartu ''single-trip'' ke dalam gerbang keluar atau cukup ''tap-out'' bagi pengguna kartu prabayar di gerbang keluar.
Bersamaan dengan pemberlakuan COMMET, sistem 'Tarif Progresif' diberlakukan. Sistem ini menggunakan hitungan jumlah stasiun yang dilewati sebagai dasar perhitungan tarif tiap penumpang. 5 Stasiun pertama yang dilewati penumpang akan dikenakan tarif sebesar Rp 3000 dan tiap 3 stasiun berikutnya dikenakan biaya Rp 1000. Untuk periode Juli hingga November 2013, karena adanya subsidi sementara dana PSO [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kementerian Perhubungan]] bagi KA Commuter, maka tarif masing-masing turun menjadi Rp 2000 dan Rp 500.<ref>http://news.liputan6.com/read/632722/berlakukan-tarif-progresif-krl-commuter-pt-kai-merugi</ref>
 
=== Perubahan rute 2022 ===
'''Tiket Harian Berjaminan (THB)'''
Pada tahun 2022, PT KCI mengumumkan adanya perubahan rute Commuter Line Jabodetabek dalam rangka pembangunan Stasiun Manggarai<ref>{{Cite web|last=Utami|first=Nahda Rizki|title=Hari Pertama Rute Baru KRL, Begini Suasana Stasiun Manggarai|url=https://news.detik.com/berita/d-6099149/hari-pertama-rute-baru-krl-begini-suasana-stasiun-manggarai|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-09-07}}</ref>. [[Commuter Line Lingkar Jatinegara–Bogor|Lin Lingkar]], yang sebelumnya melayani jalur lingkar Jatinegara–Manggarai ke arah Bogor dengan cabang Nambo, resmi dinonaktifkan pada 28 Mei 2022. Lin Cikarang mengambil alih jalur lingkar tersebut dengan melingkari Jatinegara–Manggarai–Pasar Senen–Jatinegara untuk kembali ke Cikarang, dan sebagai akibatnya tidak lagi melayani jalur layang Manggarai–Jakarta Kota. Lin ini berubah nama menjadi [[Commuter Line Cikarang|Lin Lingkar Cikarang]] dengan kode "C". Sementara itu, cabang Nambo diambil alih Lin Sentral yang bercabang di Citayam, yang juga berubah nama menjadi [[Commuter Line Bogor|Lin Bogor]] dengan kode "B".
 
== Tiket elektronik dan tarif ==
Karena penerapan tiket single trip mengakibatkan banyaknya kejadian tiket perjalanan single trip hilang, pada 11 Agustus 2013 PT KCJ menerapkan sistem ''ticketing''''' '''pengganti sistem single trip untuk penumpang KRL tanpa berlangganan. Penghitungan tarif sesuai dengan skema tarif perjalanan single trip, namun penumpang diharuskan untuk membayar uang jaminan untuk THB senilai Rp 5000,-. Uang jaminan dapat diambil kembali di stasiun hingga jangka waktu maksimal 7 hari atau ditukarkan kembali dengan THB baru dengan membayar tarif untuk perjalanan selanjutnya.
[[Berkas:Tickets of KA Commuter Jabodetabek, by Hysocc.jpg|jmpl|Desain kartu Multi Trip (hitam) dan Tiket Harian Berjaminan (putih) era KCJ.]]Sebagai tahapan penerapan program [[tiket elektronik|e-ticketing]], [[PT Kereta Api Indonesia]] dan [[PT KAI Commuter Jabodetabek]] mulai 2012 mengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB)/Kartu Langganan Sekolah (KLS) secara bertahap hingga pada [[1 Juli]] [[2013]] ditetapkan menjadi ''Commuter Electronic Ticketing'' (Commet). Kartu Commet adalah alat pembayaran pengganti [[uang]] tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan KA Commuter Line sebagai tiket perjalanan KA, yang disediakan dalam bentuk kartu sekali pakai (''Single-Trip'') dan [[prabayar]] (''Multi-Trip''). Penumpang diwajibkan untuk melakukan ''tap-in'' di gerbang masuk dan memasukkan kartu ''single-trip'' ke dalam gerbang keluar atau cukup ''tap-out'' bagi pengguna kartu prabayar di gerbang keluar.
 
Bersamaan dengan pemberlakuan Commet, sistem tarif progresif diberlakukan. Sistem ini menggunakan hitungan jumlah stasiun yang dilewati sebagai dasar perhitungan tarif tiap penumpang. Awalnya berlaku tarif normal, tetapi karena adanya subsidi dana ''public service obligations'' (PSO) [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kementerian Perhubungan]] bagi KA Commuter, maka tarif berlaku tarif subsidi.<ref>http://news.liputan6.com/read/632722/berlakukan-tarif-progresif-krl-commuter-pt-kai-merugi</ref>
'''Suplisi dan Free Out'''
 
Mulai 1 April 2015, tarif progresif mengalami perubahan. Sistem tarif progresif baru menghitung tarif berdasarkan jarak.<ref>http://www.merdeka.com/uang/mulai-1-april-2015-tarif-krl-jabodetabek-tergantung-jarak.html</ref> Selain itu, ketentuan uang jaminan untuk THB dan minimal saldo untuk tiket ''multi-trip'' dan kartu bank berubah.
Pengguna Tiket Harian Berjaminan dapat dikenakan denda (suplisi) sebesar Rp.50.000,- jika melakukan perjalanan tanpa tiket atau menggunakan Tiket Harian Berjaminan yang telah kadaluarsa. Pengguna Tiket Harian Berjaminan juga mendapatkan fasilitas ''free out, ''fasilitas untuk dapat melakukan sekali ''tapping out'' pada stasiun yang sama dengan stasiun ''tapping in'' terhitung satu jam dari waktu transaksi pembelian THB di loket.
 
=== Tiket harian berjaminan (THB) ===
=Armada KRL=
Karena penerapan tiket single trip mengakibatkan banyaknya kejadian tiket perjalanan single trip hilang, pada tanggal [[11 Agustus]] [[2013]] KCJ menerapkan sistem ''ticketing'' pengganti sistem single trip untuk penumpang KRL Commuter Line tanpa berlangganan. Penghitungan tarif sesuai dengan skema tarif perjalanan single trip, tetapi penumpang diharuskan untuk membayar uang jaminan untuk THB. Uang jaminan dapat diambil kembali di stasiun hingga jangka waktu maksimal 7 hari atau ditukarkan kembali dengan THB baru dengan membayar tarif untuk perjalanan selanjutnya.
Jalur KA Commuter Jabotabek dilayani oleh beberapa tipe rangkaian kereta. Jalur ini sekarang hanya dilayani oleh KRL AC. KRL Ekonomi non-AC sudah dihentikan operasionalnya.
 
Sejak 1 Agustus 2019, khusus [[Stasiun Universitas Indonesia|Stasiun UI]], [[Stasiun Sudirman|Sudirman]], [[Stasiun Palmerah|Palmerah]], [[Stasiun Cikini|Cikini]], dan [[Stasiun Taman Kota|Taman Kota]], resmi menghapus penjualan kartu THB. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line di kelima stasiun tersebut sudah terbiasa menggunakan kartu ''multi trip'' maupun uang elektronik.<ref>{{Cite news|url=https://wartakota.tribunnews.com/2019/07/08/kci-hapus-kartu-thb-di-lima-stasiun-ini-mulai-1-agustus-2019|title=KCI Hapus Kartu THB Di Lima Stasiun Ini Mulai 1 Agustus 2019|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-08-02|last=Kompas.com}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/08/14403081/pt-kci-bakal-hapus-pembelian-tiket-harian-krl-di-5-stasiun|title=PT KCI Bakal Hapus Pembelian Tiket Harian KRL di 5 Stasiun|last=Mantalean|first=Vitorio|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-08-02|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro}}</ref> Per 5 Desember 2020, [[Stasiun Bogor]], [[Stasiun Cilebut]]<ref>{{Cite web|url=https://www.krl.co.id/stasiun-bogor-dan-cilebut-menjadi-stasiun-khusus-kmt-mulai-13-juli-2020/|title=Stasiun Bogor dan Cilebut Menjadi Stasiun Khusus KMT Mulai 13 Juli 2020|website=KAI Commuter|language=id-ID|access-date=2022-06-19|archive-date=2022-06-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220622224130/https://www.krl.co.id/stasiun-bogor-dan-cilebut-menjadi-stasiun-khusus-kmt-mulai-13-juli-2020/|dead-url=yes}}</ref>, [[Stasiun Rangkasbitung]]<ref>{{Cite web|url=https://www.krl.co.id/stasiun-rangkasbitung-sebagai-stasiun-khusus-kmt-mulai-3-november-2020|title=Stasiun Rangkasbitung Sebagai Stasiun Khusus KMT Mulai 3 November 2020|website=KAI Commuter|language=id-ID|access-date=2022-06-19}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>, dan [[Stasiun Cikarang]] melaksanakan penghapusan penjualan kartu THB secara bertahap guna mengurangi kontak penumpang dalam mengantisipasi penularan [[COVID-19]]<ref>{{Cite web|url=https://bisnisnews.id/detail/berita/stasiun-bogor-cilebut-cikarang-dan-rangkasbitung-berlaku-stasiun-khusus-uang-elektronik-setiap-hari|title=Stasiun Bogor, Cilebut, Cikarang, dan Rangkasbitung Berlaku Stasiun Khusus Uang Elektronik Setiap Hari|website=Bisnis News|language=id-ID|access-date=2022-06-19}}</ref>, yang kemudian disusul pada 25 Maret 2021 dengan [[Stasiun Jakarta Kota]], [[Stasiun Bekasi]], [[Stasiun Kranji]], [[Stasiun Bojonggede]], [[Stasiun Citayam]], [[Stasiun Depok]], [[Stasiun Depok Baru]], [[Stasiun Parung Panjang]], [[Stasiun Tanah Abang]] dan [[Stasiun Angke]].{{efn|Beberapa stasiun lain juga tidak melayani penjualan THB meskipun tidak dipublikasikan secara resmi.}}<ref>{{Cite news|url=https://www.mediaindonesia.com/megapolitan/391562/kini-19-stasiun-krl-hanya-terima-kartu-uang-elektronik-dan-kmt|title=Kini 19 Stasiun KRL Hanya Terima Kartu Uang Elektronik dan KMT|work=[[Media Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-06-19}}</ref>
== KRL Non AC ==
KRL Ekonomi adalah unit armada KRL yang ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah-bawah. Kelas ini menggunakan armada KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin udara (AC). Sejumlah rangkaian dibuat oleh Nippon Sharyo dan Kawasaki, juga Hitachi, Holec, ABB-Hyundai yang bekerjasama dengan PT INKA. KRL jenis ini sudah tidak dioperasikan lagi di semua jalur, dan seluruhnya disimpan di Dipo Depok atau Balai Yasa Manggarai. KRL non AC tipe Rheostatik beberapa rangkaiannya dikirim ke Stasiun [[Purwakarta]] untuk dibesituakan. Untuk KRL Rheostatik Stainless, Holec, dan Hitachi, tidak menutup kemungkinan bahwa KRL tersebut dapat direkondisi menjadi KRL AC, mengingat usia mereka lebih muda dari KRL Eks Jepang, yaitu KRL Holec yang dibuat pada tahun 1994 - 2000 dan KRL Hitachi yang dibuat pada tahun 1997. Tetapi sebagian KRL Holec dikirim juga ke Purwakarta.
 
Akhirnya pada [[3 September]] [[2022]], sistem THB resmi dihapuskan dan seluruh Stasiun Commuter Line, baik di Jabodetabek maupun di Wilayah VI Yogyakarta, ditetapkan sebagai Stasiun Uang Elektronik yang hanya menerima transaksi dengan Kartu Multi Trip (KMT), Kartu Uang Elektronik Bank, dan QR Code (LinkAjaǃ dan Go Transit) untuk dapat menggunakan layanan KRL Commuter Line. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas.<ref>{{Cite web|last=KAI Commuter|first='author'|date=2022-09-08|title=#RekanCommuters sudah tau belum apa itu Stasiun Uang Elektronik...|url=https://twitter.com/CommuterLine/status/1567727479657500673|website=Twitter|language=Bahasa Indonesia|access-date=2022-09-08}}</ref>
====KRL BN - Holec (1994-2000)====
[[Berkas:Holec-Manggarai.jpg|thumb|right|200px|KRL Holec]]
KRL Holec adalah unit KRL ekonomi termuda. KRL ini dibuat oleh BN-Holec dan INKA dan dulunya sempat melayani KRL Ekspres dan Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sendiri sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, mangkrak di Balai Yasa Manggarai, dan dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute [[Yogyakarta]]-[[Solo]] ([[Kereta api Prambanan Ekspres|Prameks]]), dan [[Padalarang]]-[[Cicalengka]] ([[Kereta api Baraya Geulis|Baraya Geulis]]). Selain itu KRL Holec juga direkondisi menjadi KRL Holec AC yang sudah beroperasi di jalur Tangerang. Beberapa KRL Holec juga dikirim ke Purwakarta untuk dirucat atau disimpan sebagai KRL Rongsokan.
 
=== Kartu ''multi trip'' (KMT) ===
====KRL Ekonomi Rheostatik [seri KL3] (1976-1978-1983-1984-1986-1987)====
Selain tiket harian berjaminan, penumpang dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) berteknologi [[FeliCa]].<ref>{{Cite web|url=http://www.krl.co.id/dukung-integrasi-antarmoda-kcj-ajak-pemilik-tiket-kmt-tukar-kartu-dengan-kmt-teknologi-terbaru-secara-gratis/|title=Dukung Integrasi Antarmoda, KCJ Ajak Pemilik Tiket KMT Tukar Kartu Dengan KMT Teknologi Terbaru Secara Gratis|last=Hakim|first=Adli|website=KRL|language=en-US|access-date=2019-03-22}}</ref> Kartu Multi Trip adalah kartu prabayar isi ulang yang dapat digunakan penumpang sebagai tiket KRL dengan ketentuan saldo minimum. Kartu tersebut dapat digunakan untuk naik Commuter Line, [[Transjakarta]], [[LRT Jabodebek]], MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan [[Trans Jogja]].<ref>{{Cite news|last=Sulistyo|first=Bayu Tri|date=2021-10-12|title=Sekarang Bisa Naik MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan TransJakarta Pakai KMT|url=https://redigest.web.id/2021/10/sekarang-bisa-naik-mrt-jakarta-lrt-jakarta-dan-transjakarta-pakai-kmt/|work=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2021-10-13}}</ref> dan dapat di isi ulang di seluruh stasiun Commuter Line di Jabodetabek dan Yogyakarta. Saat ini, saldo KMT sudah dapat dicek melalui ponsel pintar melalui aplikasi KRL Access dengan memanfaatkan fitur NFC.<ref>{{Cite news|last=Pradana|first=Rio Sandy|date=2022-01-19|title=Tahun Ini, Isi Ulang Saldo KMT Bisa Lewat KRL Access|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20220119/98/1490895/tahun-ini-isi-ulang-saldo-kmt-bisa-lewat-krl-access|newspaper=[[Bisnis Indonesia]]|location=Jakarta|language=id-ID|access-date=2022-08-11|editor-last=Yati|editor-first=Rahmi}}</ref>
[[File:KRL train surfing 5.jpg|thumb|200px|KRL jenis Rheostatik, KRL non AC tertua]]
KRL Rheostatik adalah KRL buatan Jepang dari tahun [[1976]] sampai tahun [[1987]] dengan teknologi [[rheostat]]. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi dan Kawasaki dari Jepang, untuk melayani kelas KRL Ekonomi. Untuk KRL rheostat buatan pabrik Kawasaki dan Hitachi tahun 1986-1987, rangkaian ini dulunya melayani rangkaian [[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]] dan Pakuan Bisnis tahun 90-an. Setelah KRL Hibah (Tōei seri 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostatik yang datang pada tahun 1986-1987, bodinya sudah stainless steel dan 1 set KRL Rheostatik Stainless merupakan KRL AC pertama di Indonesia.
 
=== Kartu prabayar (bank) ===
Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun 1976-1978-1983-1984, kereta ini sudah mengalami banyak perubahan,baik kaca depan maupun skema warna. Semula menggunakan skema PJKA yaitu berwarna merah polos dengan 'wajah' kuning terang dari tahun 1976 - 1990-an, kemudian pada era Perumka diubah menjadi merah biru dengan garis putih seperti KA Ekonomi di era 90-an awal,dimana saat itu,pintu KRL mulai mengalami kerusakan dan pada tahun 1993 satu set KRL Rheostatik Mild dan Stainless mengalami kecelakaan di antara Stasiun Depok dan Citayam. Di era 90-an akhir,tepatnya tahun 1995 - 2000 KRL ini dicat putih-hijau dengan garis biru tua dan biru muda Pada era PT.KAI kemudian diubah menjadi orange dengan garis kuning, dan terakhir putih dengan garis merah. Kedua KRL ini mulanya seperti KRL Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara otomatis, dan cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu kedua KRL ini menurun kondisinya menjadi seperti sekarang ini,meskipun kerusakan pada pintu KRL mulai terjadi pada tahun 90-an,dimana kerusakan terjadi karena pengganjalan pintu oleh penumpang.
Sejak 8 Desember 2013, kartu Flazz [[Bank Central Asia|BCA]] sudah dapat digunakan di Commuter Line, dan sejak tanggal 16 Juni 2014, kartu e-money ([[Bank Mandiri]]), Brizzi ([[Bank BRI]]), dan TapCash ([[Bank BNI]] kecuali [[Jak Lingko]]) juga sudah dapat digunakan di Commuter Line.<ref>{{Cite news|url=https://keuangan.kontan.co.id/news/brizzi-e-money-dan-tap-cash-bisa-bayar-krl|title=Brizzi, E-money, dan Tap Cash bisa bayar KRL|last=Werdiningsih|first=RR Putri|date=|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|publisher=|access-date=2019-03-22|editor-last=Santosa|editor-first=Uji Agung|language=id}}</ref> Cara penggunaan kartu tersebut sama halnya dengan cara penggunaan Kartu Multi Trip, akan tetapi keempat kartu tersebut tidak dapat dibeli dan diisi ulang di seluruh stasiun Commuter Line di Jabodetabek, melainkan di merchant-merchant terkait dan seluruh halte bus Transjakarta (tunai). Pengisian dapat dilakukan secara tunai maupun dengan kartu ATM bank terkait. Beberapa stasiun Commuter Line juga telah melayani pengisian ulang keempat kartu tersebut, seperti Sudirman dan Juanda, tetapi tidak bisa secara tunai dan harus menggunakan kartu ATM bank terkait (kartu debit maupun kredit). Keempat kartu tersebut juga dapat digunakan sebagai tiket [[LRT Jabodebek]], [[LRT Jakarta]], [[MRT Jakarta]], dan [[Transjakarta]].<ref>http://nasional.kompas.com/read/2014/08/11/13275481/Tiket.Elektronik.Transjakarta.Bisa.Digunakan.untuk.KRL</ref> Berikut ini daftar kartu uang elektronik perbankan yang beredar telah disahkan oleh [[KAI Commuter]].
* Tapcash ([[Bank BNI]])
* Brizzi ([[Bank BRI]])
* e-Money ([[Bank Mandiri]] dan [[Bank Jateng]] ([[Jawa Tengah]]))
* Flazz ([[Bank BCA]] dan [[Bank BPD DIY]] ([[DI Yogyakarta]]))
* [[Jak Lingko]] ([[Bank BNI]], [[Bank BRI]] dan [[Bank Mandiri]], hanya berlaku di wilayah [[Jabodetabek]])
 
=== Denda (''suplisi'') dan ''free out'' ===
Pada 2009, telah dioperasikan KRL dengan modifikasi kabin, yang bernama "Djoko Lelono"
Pengguna dapat dikenakan denda (''suplisi''{{Efn|name=sebutan yang kini disebut "suplesi" dalam Bahasa Indonesia yang baku|reference=Wikikamus. Diakses pada 18.27, November 26, 2024 dari https://id.wiktionary.org/w/index.php?title=suplesi&oldid=305282}}) jika melakukan perjalanan tanpa tiket (anak berumur 3 tahun ke atas/tinggi badan 90 cm wajib memiliki tiket <ref>[http://www.tribunnews.com/images/regional/view/1311502/anak-bertinggi-badan-lebih-dari-90-cm-wajib-beli-tiket-krl Anak Bertinggi Badan Lebih dari 90 Cm Wajib Beli Tiket KRL]</ref>), menggunakan tiket harian berjaminan (THB) yang telah kedaluwarsa atau Kartu Multi Trip (KMT) yang saldonya kurang dari tarif tertinggi. Pengguna THB yang tidak melakukan ''tapping in''/''tapping out'' dengan benar atau tarif dalam tiketnya kurang (turun di stasiun yang lebih jauh), THB akan diambil dan tidak mendapatkan pengembalian uang jaminan. Sedangkan untuk pengguna KMT yang tidak melakukan ''tapping in''/''tapping out'' dengan benar maka pengguna harus menyelesaikan di loket dengan membayar tarif tertinggi.
 
Dahulu pengguna THB juga mendapatkan fasilitas ''free out'', fasilitas untuk dapat melakukan sekali ''tapping out'' pada stasiun yang sama dengan stasiun ''tapping in'' terhitung satu jam dari waktu transaksi pembelian THB di loket. Untuk pengguna KMT terhitung satu jam dari ''tapping in''. Per tanggal 16 Desember 2015, fasilitas ''free out'' ini pun ditiadakan. Sehingga setiap penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama akan dikenakan denda. Untuk pengguna KMT atau Kartu Prabayar/Kartu Uang Elektronik Bank dikenakan pemotongan saldo sesuai tarif terendah. Untuk pengguna THB, tarif relasi perjalanan di dalam kartu akan hangus, tetapi ''refund'' kartu masih dapat dilakukan.<ref>[https://twitter.com/CommuterLine/status/675974028327264257 Fasilitas Free Out akan Ditiadakan], diakses 14 Desember 2015</ref>
Sejak tak lagi dioperasikannya KRL ekonomi non-AC, KRL Rheostatik disimpan di Dipo Depok dan Balai Yasa Manggarai. KRL Rheostatik dengan bodi mild steel sebagian dikirim ke Stasiun Purwakarta untuk dibesituakan. Sementara KRL Rheostatik Stainless masih disimpan di Dipo Depok/Balai Yasa Manggarai, mengingat tidak menutup kemungkinan untuk direkondisi menjadi KRL AC.
 
Usai jembatan penyeberangan (JPH) Stasiun Batu Ceper diresmikan pada 18 Juli 2019, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan kebijakan tarif khusus bagi penumpang pada akses antara sisi stasiun bandara Batu Ceper dan sisi selatan stasiun tersebut yang melayani KRL Lin Tangerang untuk mempermudah akses penumpang menuju antarmoda penghubung KRL Commuter Bandara Soekarno-Hatta menuju Terminal Poris Plawad.<ref>{{Cite video|last=antaranews.com|title=PT KAI resmikan jembatan penghubung Stasiun Batu Ceper|url=https://www.antaranews.com/video/964376/pt-kai-resmikan-jembatan-penghubung-stasiun-batu-ceper|website=Antara News|language=id|access-date=2024-11-26}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-09-17|title=Jembatan Penghubung (JPH) Stasiun Batu Ceper ...|url=https://x.com/KAIBandara/status/1306449189690159105|website=X|publisher=KAI Bandara|access-date=2024-11-27}}</ref> Serupa dengan konsep ''free out'' sebelumnya, hal yang menjadi perbedaan yakni penumpang tetap dikenakan biaya sebesar Rp1,00 (satu rupiah) dengan melakukan ''tapping in'' dan ''tapping out'' di stasiun yang sama dan berbatas waktu hingga 15 menit, dari yang mulanya 1 jam, sebelum akhirnya dikenai tarif reguler. Kebijakan yang sama juga diberlakukan di Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman dengan alasan yang serupa.<ref>{{Cite web|date=2021-10-26|title=Untuk di stasiun Manggarai, untuk tap in dan tap out ...|url=https://x.com/KAIBandara/status/1452989715615989774|website=X (d.h. Twitter)|publisher=KAI Bandara|access-date=2024-11-26}}</ref><ref>{{Cite web|last=Suratmo|first=Yayat|date=2023-09-01|title=Penumpang Masih Bingung Manfaatkan Konektivitas LRT dengan KRL di Stasiun Sudirman|url=https://www.vibrasi.co/8037/09/2023/penumpang-masih-bingung-manfaatkan-konektivitas-lrt-dengan-krl-di-stasiun-sudirman/|website=VIBRASI.CO|language=id|access-date=2024-11-27}}</ref>
==== KRL Hitachi [Jepang - Indonesia] (1997) ====
[[Berkas:Hitachi at gdd.jpg|thumb|200px|KRL Hitachi di dekat [[Stasiun Gondangdia]]]]
KRL ini dibuat pada tahun [[1997]] di [[PT INKA]] bekerjasama dengan [[Hitachi, Ltd.|Hitachi]], dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi VVVF. Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika mulai bergerak sangat halus dan tidak menyentak. Jenis KRL ini adalah yang digunakan untuk Pakuan Ekspres kelas bisnis sampai akhirnya turun tingkat ketika era [[Tōei seri 6000]] datang dari Jepang.
 
=== LinkAja! ===
==== KRL ABB Hyundai [Korsel - Indonesia] (1985-1992) ====
[[LinkAja|LinkAja!]] mulai diimplementasikan pada stasiun-stasiun KRL Commuter Line sejak 1 Oktober 2019 di 200 mesin ''tap-in'' dan ''tap-out'' stasiun. Prinsip kerjanya menggunakan [[kode QR]] yang diarahkan pada ''scanner'' yang ditanam pada mesin ''tap-in'' dan ''tap-out'' berlogo LinkAja!. Namun, aplikasi LinkAja! hanya bisa digunakan apabila saldo tidak kurang dari Rp13.000,00.<ref>{{Cite news|last=Wardani|date=2019-10-27|title=Naik KRL Commuter Line Kini Bisa Bayar Pakai LinkAja, Begini Caranya|url=https://www.liputan6.com/tekno/read/4095254/naik-krl-commuter-line-kini-bisa-bayar-pakai-linkaja-begini-caranya|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-10-09|first=Agustin Setyo|editor-last=Iskandar}}</ref><ref>{{Cite news|title=Ini Cara Pakai Aplikasi LinkAja saat Naik KRL|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/ini-cara-pakai-aplikasi-linkaja-saat-naik-krl-1ryFuTp6ncD|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2020-10-09|last=Sutianto|first=Feby Dwi}}</ref>
 
Namun pada 16 Januari 2023, Penggunaan LinkAja! Sebagai Pembayaran Tarif KRL Commuter Line dihentikan. Hal ini berlaku baik bagi pembayaran KRL di Jabodetabek maupun KRL di Yogyakarta—Solo (kini Palur). Penumpang KRL pun dialihkan untuk menggunakan metode pembayaran lain yang tersedia.<ref>{{Cite news|first=tim CNN Indonesia|date=3 Januari 2023|title=Bayar KRL Pakai LinkAja Bakal Disetop Mulai 16 Januari 2023|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230103090957-92-895342/bayar-krl-pakai-linkaja-bakal-disetop-mulai-16-januari-2023|work=CNN Indonesia|location=Jakarta}}</ref>
KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA dan [[Hyundai]],dirakit di PT INKA pada tahun [[1985]]-[[1992]] dibuat sebanyak 8 gerbong (2 set) berteknologi VVVF dan disebut-sebut merupakan prototype kereta [[maglev]] yang dikembangkan Hyundai untuk jalur [[Seoul]]-[[Pusan]]. KRL Hyundai sempat mangkrak dalam waktu yang lama, lalu beroperasi kembali dan kemudian pensiun. Saat ini KRL ABB Hyundai telah dikonversi menjadi KRDE dan beroperasi di jalur [[Surabaya]]-[[Mojokerto]] ([[Kereta api Arek Surokerto|Arek Surokerto]]).
 
==KRL= ACGoTransit ===
Pada 30 Mei 2022, [[GoTo|PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk]] selaku penyedia aplikasi [[Gojek]] meluncurkan layanan pembelian tiket KRL untuk turut mendukung upaya orang-orang berminat menaiki transportasi publik. Pembelian tiket dilakukan melalui fitur bernama GoTransit, dengan prinsip penggunaan yang tidak jauh berbeda dengan [[LinkAja|LinkAja!]]. Namun, pengguna harus menentukan terlebih dahulu stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan dan melakukan pembayaran sebelum mendapatkan [[kode QR]] tiket KRL.<ref>{{Cite web|url=https://redigest.web.id/2022/05/kini-gojek-kerja-sama-dengan-kai-commuter-integrasi-pembayaran-krl/#.Yq7SUf8xc0E|title=Kini Gojek Kerja Sama dengan KAI Commuter Integrasi Pembayaran KRL|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2022-06-19}}</ref>
KRL AC adalah KRL dengan fasilitas AC. KRL ini jauh lebih nyaman dari KRL Ekonomi. Era peng-AC-an KRL dimulai tahun 1990an, ketika diluncurkannya KRL Pakuan Ekspres Utama JAKK-BOO. Saat ini, KRL AC di Jabodetabek sudah menjamur, bahkan jumlah keretanya lebih banyak dari KRL Non AC,dan seluruh KRL telah ber-AC.
 
===KRL EksAccess Hibahby KAI dan C-Access Toei===
{{Utama|Access by KAI|C-Access}}
 
[[Access by KAI]] diluncurkan praresmi oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] di [[Stasiun Gambir]], [[Jakarta Pusat]], pada tanggal 7 Juli 2023, dan diluncurkan penuh pada 10 Agustus 2023. Aplikasi tersebut merupakan kelanjutan dari KAI Access dengan ''user interface'' yang dirombak seluruhnya untuk mengakomodasi seluruh layanan dalam Grup KAI, termasuk LRT ([[LRT Jabodebek|Jabodebek]] dan [[LRT Sumatera Selatan|Sumatera Selatan]]), [[KAI Bandara|KA Bandara]], semua layanan Commuter Line, dan [[Kereta cepat Whoosh|Whoosh]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-08-11|title=KAI Access Berubah Nama Jadi Access by KAI Mulai 10 Agustus 2023, Apa Saja Fiturnya?|url=https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/11/163000365/kai-access-berubah-nama-jadi-access-by-kai-mulai-10-agustus-2023-apa-saja|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-08-12}}</ref><ref name=":12">{{Cite news|last=Hamami|first=Nurul|title=Soft Launching Access by KAI, KAI Tingkatkan Fitur dan Layanan KAI Access|url=https://kereta.republika.co.id/posts/226967/soft-launching-access-by-kai-kai-tingkatkan-fitur-dan-layanan-kai-access|newspaper=[[Republika (surat kabar)|Republika]]|language=id|location=[[Jakarta]]|publisher=[[MahakaX]]|access-date=2023-07-12}}</ref>
====KRL eks [[Tōei seri 6000]]====
[[Berkas:6161CTA.jpg|thumb|250px|Toei 6161F]]
KRL ini adalah KRL yang diimpor dari operator Kereta Bawah Tanah (Subway) milik Biro Transportasi Pemerintah Daerah Tōkyō (Tōei), dalam rangka kerjasama strategis Indonesia-Jepang saat itu. Meramaikan jalur Jabotabek mulai tahun [[2000]], dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena berstatus hibah dari Pemerintah Daerah Kota Tōkyō, KRL ini sering disebut sebagai KRL hibah.
 
Selain itu, KAI Commuter juga menyediakan aplikasi yang dikembangkannya sendiri, [[C-Access]], yang diluncurkan secara praresmi pada tanggal 18 Januari 2023. Pendahulu aplikasi ini, KRL Access, awalnya hanya digunakan untuk memantau posisi KRL. Namun, seiring kebutuhan yang semakin meningkat, C-Access menyertakan opsi pembayaran digital [[Gopay]], isi ulang Kartu Multi-Trip, dan QR Tiket.<ref>{{Cite web|last=Wuri|first=oleh Ageng|date=2023-01-19|title=Pengguna Kereta Commuter Line Kini Bisa Mencoba Aplikasi Baru C-Access, Ada Fitur-Fitur Menarik|url=https://gadgetren.com/2023/01/19/early-access-aplikasi-kereta-c-access-231031/|website=gadgetren.com|language=id|access-date=2023-12-07}}</ref> C-Access diluncurkan secara resmi di sela-sela konser tur [[Addie M. S.]] bersama [[Twilite Orchestra]] di Taman Pracima, kompleks [[Pura Mangkunagaran]], [[Kota Surakarta]] pada tanggal 3 Desember 2023.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-11-25|title=Kenalkan Aplikasi C-Access, KAI Commuter Siap Gelar "MANGKUNEGARAN Garden Orchestra"|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/11/25/19472621/kenalkan-aplikasi-c-access-kai-commuter-siap-gelar-mangkunegaran-garden|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-12-07}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sedayu|first=Agung|date=2023-12-04|title=Gandeng Bank Mandiri, KAI Commuter Resmi Meluncurkan C-Access|url=https://bisnis.tempo.co/read/1804935/gandeng-bank-mandiri-kai-commuter-resmi-meluncurkan-c-access|website=Tempo|language=en|access-date=2023-12-07}}</ref>
Pada mulanya, didatangkan 72 unit kereta dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 kereta. Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaianlah yang memiliki 8 kereta (set 6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan enam kereta per rangkaiannya. Namun mulai tahun 2012 akhir formasi Tōei 6000 banyak diubah karena rangkaian yang memiliki 6 kereta diperpanjang menjadi 8 kereta.
 
== Armada ==
4 set (sebelumnya 3 set) menggunakan kabin modifikasi, yang dibuat oleh Balai Yasa Manggarai.
Jalur KA Commuter Jabodetabek dilayani oleh beberapa tipe dan jenis kereta. Sekarang, Jalur ini hanya dilayani oleh KRL AC. KRL Ekonomi non-AC sudah dihentikan operasionalnya pada tahun 2013.
 
=== KRL non-AC ===
Set 6171F tidak memiliki kereta tengah, hanya 2 kereta berkabin, sejak pengaturan ulang rangkaian Toei 6000 pada akhir 2012.
KRL Ekonomi adalah unit armada KRL yang ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah dan bawah. Kelas ini menggunakan armada KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin udara (AC). Sejumlah rangkaian dibuat oleh [[Nippon Sharyo]] dan [[Kawasaki Heavy Industries|Kawasaki]], juga [[Hitachi, Ltd.]] (Jepang), BN-Holec (Belanda), [[ABB]]-[[Hyundai]](Korea) yang bekerjasama dengan [[PT Inka|PT INKA]]. KRL jenis ini sudah tidak dioperasikan lagi di semua jalur, dan seluruhnya disimpan di Depo KRL Depok atau [[Balai Yasa Manggarai]]. Beberapa rangkaian KRL non-AC tipe Rheostatik telah dikirim ke Stasiun [[Purwakarta]] untuk dibesituakan (afkir). Kini, seluruh KRL ekonomi dikirim ke Purwakarta dan Cikaum.
 
==== KRL BN-Holec (1994-2001) ====
Karena kecelakaan, kereta 6252 dan 6155 tidak bisa digunakan.
 
KRL BN-Holec adalah unit KRL ekonomi termuda. KRL ini dibuat oleh [[Bombardier Transportation]] Belgium (dahulu ''La Brugeoise et Nivelles'') dengan mesin oleh Holland Electric, bekerja sama dengan pabrik [[PT Inka|PT INKA]] Madiun. Unit ini dulunya sempat melayani KRL Ekspres dan Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL BN-Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban (''overload''). Sehingga banyak KRL BN-Holec yang rusak dan mangkrak di Balai Yasa Manggarai, lalu dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]-[[Yogyakarta]]-[[Solo]] ([[Kereta api Prambanan Ekspres|Prameks]] dan [[Kereta api Sriwedari|Sriwedari]]), serta [[Padalarang]]-[[Cicalengka]] ([[Kereta api Baraya Geulis|Baraya Geulis]]). Selain itu KRL Holec juga direkondisi menjadi KRL Holec AC yang sudah beroperasi di jalur Tangerang. Hampir seluruh KRL Holec telah dikirim ke Purwakarta untuk dirucat.
Set 6201F tidak beroperasi dan disimpan di Balai Yasa Manggarai.
 
<gallery>
KRL seri 6000 juga menjalani normalisasi AC karena banyaknya keluhan AC panas. Selain KRL 6000 (toei), KRL yang menjalani normalisasi AC adalah JR 103, Seri 1000 dan 5000.
Berkas:Holec-Manggarai.jpg|KRL BN-Holec di [[Stasiun Manggarai]].
</gallery>
 
==== KRL Ekonomi Rheostatik (1976, 1978 dan 1983-1987) ====
Stamformasi:
 
KRL Rheostatik adalah KRL buatan Jepang yang dibuat dari tahun [[1976]] sampai tahun [[1987]] dengan teknologi [[Rheostat]]. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi, dan Kawasaki dari [[Jepang]], untuk melayani kelas KRL Ekonomi. KRL Rheostatik buatan pabrik Kawasaki dan Hitachi tahun [[1986]]-[[1987]] dulunya melayani KRL [[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]], [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]], dan [[Kereta api Bekasi Ekspres|Bekasi Ekspres]] pada tahun [[1990-an|'90-an]]. Setelah KRL Hibah (KRL Toei 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostatik yang datang pada tahun [[1986]]-[[1987]], bodinya sudah ''stainless steel'' dan satu set KRL Rheostatik Stainless merupakan KRL AC pertama di Indonesia.
* Kabin asli:
# 6121F : 6121-6122-6197-6222-6247-6216-6127-6128
# 6161F : 6161-6212-6215-6162-6165-6166-6167-6168
# 6171F : 6171-6178
# 6181F : 6181-6242-6245-6156-6255-6152-6157-6158
# 6201F : 6201-6206-6207-6208
# 6271F : 6271-6272-6275-6276-6277-6278
# 6281F : 6281-6282-6285-6286-6287-6288
 
Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun [[1976]], [[1978]], [[1983]], dan [[1984]], kereta ini sudah mengalami banyak perubahan, baik kaca depan maupun skema warna/''livery''. Semula menggunakan skema [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]] yaitu berwarna [[merah]] polos dengan "wajah" [[kuning]] terang dari tahun [[1976]]-1990-an, kemudian pada era [[Perusahaan Umum Kereta Api|Perumka]] diubah menjadi [[merah]] dan [[biru]] dengan garis [[putih]] seperti KA Ekonomi pada era 90-an awal, di mana saat itu, pintu KRL mulai mengalami kerusakan dan pada tahun [[1993]] yaitu: satu set KRL Rheostatik ''mild'' dan stainless mengalami kecelakaan di antara Stasiun Depok dan Citayam.<ref>[http://news.liputan6.com/read/769539/5-kecelakaan-maut-di-rel-jabodetabek Liputan 6: 5 Kecelakaan Maut di Rel Jabodetabek]</ref> Di era 90-an akhir, tepatnya tahun [[1995]]-[[2000]], KRL ini dicat dengan warna [[putih]]-[[hijau]] dengan garis [[biru]] tua dan biru muda Pada era PT KAI, kemudian diubah menjadi [[orange]] dengan garis [[kuning]], dan terakhir [[putih]] dengan garis [[merah]]. Kedua KRL ini mulanya seperti KRL Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara otomatis, dan cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu kondisi kedua KRL ini menurun. Kerusakan pada pintu KRL terjadi disebabkan pengganjalan pintu oleh penumpang.
* Kabin rakitan:
# 6151F : 6151-6192-6257-6172-6225-6226-6237-6188
# 6177F : 6177-6176-6175-6232-6265-6202-6235-6126
# 6217F : 6217-6236-6185-6182
# 6227F : 6227-6195-6267-6262-6205-6186-6125-6187
 
Pada 2009, telah dioperasikan KRL Rheostatik dengan kabin [[masinis]] <nowiki/>yang telah dimodifikasi dan diberi nama "''Djoko Lelono''". KRL ini adalah hasil modifikasi dari sejumlah unit KRL rheostatik dengan kabin masinis yang menjadi aerodinamis yang konon terinspirasi dari KA [[Intercity-Express]] (ICE). Pintu penumpang juga diaktifkan kembali sehingga dapat membuka dan menutup seperti sediakala.
===KRL Eks Tōkyū Corporation===
[[Berkas:KAI Commuter Line train depart to Bogor from Tebet station.webm|thumb|right|Video sebuah KRL eks Tōkyū yang berangkat menuju Bogor dari Stasiun Tebet.]]
KRL eks Tōkyū Corporation (atau disebut Tokyu saja) mulai meramaikan armada komuter Jabodetabek sejak masuknya rangkaian seri 8000 dan 8500. KRL eks Tokyu Seri 8000 dibuat pada tahun 1970-an dan KRL seri 8500 dibuat pada tahun 1975-an dan merupakan pengembangan dari Tokyu seri 8000. Khusus untuk unit bernomor depan 07xx dan 08xx (mis. 0715 dan 0815) adalah unit yang dibuat pada tahun 1985 ke atas.
 
Sejak tak lagi dioperasikannya seluruh KRL ekonomi non-AC, KRL Rheostatik disimpan di Depo KRL Depok dan Balai Yasa Manggarai. KRL Rheostatik dengan bodi ''mild steel'' sebagian besar dikirim ke Stasiun Purwakarta untuk dibesituakan (afkir). Sementara KRL Rheostatik ''Stainless'' masih ada yang disimpan di Depo KRL Depok atau Balai Yasa Manggarai, mengingat tidak menutup kemungkinan untuk direkondisi menjadi KRL AC atau ikut dirucat ke Purwakarta. Kini, masih ada beberapa rangkaian KRL rheostatik yang bernasib mujur dibandingkan KRL lainnya. Namun, KRL yang masih aktif ini dioperasikan untuk logistik antar depo atau sebagai KRL penolong jika sedang diperlukan.
KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per unit, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 kereta. Berkat perawatan yang baik, KRL Tōkyū selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Jabodetabek.
 
<gallery>
Rincian Stamformasi:
Berkas:KRL train surfing 5.jpg|KRL Rheostatik di Stasiun Manggarai.
</gallery>
 
==== KRL eksINKA-Hitachi [[TōkyūJepang-Indonesia] seri(1997) 8000]]====
[[Berkas:8007F - CWG.jpg|thumb|250px|KRL seri 8000 - 8007F eks-Tōkyū Toyoko Line.]]
[[Tōkyū seri 8000]] eks Tokyu Oimachi Line (8003F) dan Tokyu Toyoko Line (rangkaian lainnya)
# 8003F: 8003-8202-8104-8263-8142-8213-8103-8004. Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan urutan terbalik dari nomor K1 1 05 09 (8004) sampai K1 1 05 16 (8003)
# 8007F: 8007-8245-8107-8260-8137-8204-8108-8008. Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan urutan terbalik dari nomor K1 1 05 01 (8008) sampai K1 1 05 08 (8007)
# 8039F: 8039-8248-8158-8218-8164-8249-8159-8040
Ketiganya menggunakan warna biru-kuning dan memiliki motif bunga berwarna ungu pada kereta khusus wanita. Dan pada 8039F menggunakan teralis berwarna hitam, bukan abu-abu seperti pada dua rangkaian lainnya.
 
KRL ini dibuat pada tahun [[1997]] di [[PT Inka|PT INKA]] bekerjasama dengan [[Hitachi, Ltd.|Hitachi]], dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi ''Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor'' (VVVF-IGBT). Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika mulai bergerak yang sangat halus dan tidak menyentak. Jenis KRL ini pernah digunakan sebagai KA Pakuan Ekspres kelas bisnis sampai akhirnya turun tingkat ketika era KRL [[Toei seri 6000|Toei 6000]] datang dari Jepang. Saat ini rangkaian KRL Hitachi yang telah dikirim ke Purwakarta untuk ditanahkan.
====KRL eks [[Tōkyū seri 8500]]====
[[Berkas:KRL_Inka_Hitachi.jpg|jmpl|KRL INKA-Hitachi,2011.]]
 
==== KRL ABB-Hyundai [Korea Selatan-Indonesia] (1985-1992) ====
[[Berkas:Jabodetabek 8500 Series - 8610F EMU.jpg|thumb|250px|KRL seri 8500 - 8610F eks-Tōkyū Denentoshi Line.]]
KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA, [[ABB]], dan [[Hyundai]], dirakit di PT INKA pada tahun [[1985]]-[[1992]] dibuat sebanyak 8 kereta (2 set) berteknologi VVVF-GTO (''Gate Turn Off'') dan disebut-sebut merupakan prototype kereta [[Kereta maglev|MagLev]] yang dikembangkan Hyundai untuk jalur [[Seoul]]-[[Pusan]]. KRL Hyundai ini sempat mangkrak dalam waktu yang lama, lalu beroperasi kembali dan kemudian pensiun. Saat ini KRL ABB Hyundai telah dikonversi menjadi KRDE dan beroperasi di jalur [[Surabaya]]-[[Mojokerto]] sebagai [[Kereta api Arek Surokerto|Arek Surokerto]].
[[Tōkyū seri 8500]] eks Tokyu Denentoshi Line
# 8604F: 8604-8704-8904-8825-8719-8909-8804-8504 dengan warna biru-kuning.
# 8607F: 8607-8707-8948-8828-8743-8924-8807-8507 dengan warna biru-kuning.
# 8608F: 8608-8708-8949-8829-8744-8925-8808-8508 dengan warna biru-kuning. Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 06 01 (8608) sampai K1 1 06 08 (8508).
# 8610F: 8610-8710-8951-0815-0715-8927-8810-8510 dengan warna biru-kuning.
# 8611F: 8611-8711-8911-8832-8735-8928-8811-8511 dengan warna biru-kuning. Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 07 01 (8611) sampai K1 1 07 08 (8511).
# 8612F: 8612-8712-8912-0817-0717-8929-8812-8512 dengan warna biru-kuning. Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 08 16 (8612) sampai K1 1 08 24 (8512).
# 8613F: 8613-8713-8913-0800-8796-8930-8813-8513 dengan warna merah-putih-kuning dan motif bunga berwarna pink pada kereta khusus wanita.
# 8618F: 8618-8724-8935-8855-8753-8954-0811-8518 dengan warna biru-kuning. Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 08 25 (8618) sampai K1 1 08 30 (8518)
Semua rangkaian KRL [[Tōkyū seri 8500]] yang berwarna biru-kuning memiliki motif pada wajah KRL yang sama pada setiap rangkaian, dan logo PT KAI di bodi samping KRL di antara pintu kabin masinis dan pintu penumpang.
===KRL eks East Japan Railway Company (JR East)===
 
=== KRL AC<ref name="gmmarka">[https://www.gm-marka.com/litbang/krl/jepang Litbang KRL - Gerakan Muda Penggemar Kereta Api]</ref> ===
====KRL eks [[JR East seri 103]]====
KRL AC adalah KRL dengan fasilitas [[pendingin ruangan|AC]], sehingga lebih nyaman dari KRL Ekonomi. Era peng-AC-an KRL dimulai tahun [[1990-an]], ketika diluncurkannya KRL Pakuan Ekspres Utama Jakarta Kota-Bogor. Saat ini, KRL AC di Jabodetabek sudah menjamur, kini semua KRL Commuter Line sudah dipasangi AC.
[[File:Jabotabek 103 Series - KeYo 21F-27F.JPG|thumb|253x253px|KRL seri 103]]
KRL eks East Japan Railway Company seri 103 didatangkan pada 2004. KRL seri 103 ini adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan Bojonggede Ekspres dan Depok Ekspres. Akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan rangkaian lain yang memiliki 8 kereta.
 
==== KRL Hibah eks-Toei ====
KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 gerbong (1 set), dan menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek. KRL ini berada di bawah alokasi depo Depok.
===== KRL eks [[Toei seri 6000|Toei 6000]] =====
 
KRL ini adalah KRL yang diimpor dari operator kereta bawah tanah milik Biro Transportasi Pemerintah Daerah Tokyo (Toei Transportation), dalam rangka kerjasama strategis [[Indonesia]]-[[Jepang]] saat itu. Meramaikan jalur Jabodetabek mulai tahun [[2000]], Toei 6000 ini dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena berstatus hibah dari Pemerintah Daerah Kota Tokyo, KRL ini sering disebut sebagai KRL hibah.
Unit yang masuk ke Indonesia sebanyak 4 set, masing-masing dengan 4 gerbong. Rincian:
 
Pada mulanya, didatangkan 72 unit kereta dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 kereta. Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaian yang memiliki 8 kereta (6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan 6 kereta per rangkaian. Namun mulai tahun 2012 akhir formasi Toei 6000 banyak diubah karena rangkaian yang memiliki 6 kereta diperpanjang menjadi 8 kereta. Ada 4 rangkaian (sebelumnya 3 rangkaian) menggunakan kabin modifikasi, yang dibuat oleh Balai Yasa Manggarai.
* E20F/103-815F (103-815,103-752,102-2009,103-822)
* E21F/103-105F (103-105,102-231,103-246,103-597)
* E22F/103-359F (103-359,103-654,102-810,103-384)
* E27F/103-153F (103-153,102-321,103-210,103-632)
 
Sejak kedatangan [[Kereta rel listrik JR East seri 205|KRL JR 205]], KRL Toei 6000 satu persatu mulai dipensiunkan. Pada pertengahan tahun 2014, tersisa 5 rangkaian (6121F, 6161F, 6181F, 6177F, 6227F) yang masih beroperasi. Dari jumlah 5 rangkaian itu berkurang menjadi 3 rangkaian pada akhir 2014 (6121F, 6161F, 6177F). Kini, seluruh KRL Toei 6000 sudah berhenti beroperasi. Rangkaian disimpan atau ditanahkan di Depo Depok dan [[Stasiun Cikaum]], Kabupaten Subang, Jawa Barat.
KRL ini dioperasikan 8 kereta, dengan menggabungkan E21F-E27F dan E20F-E22F,meskipun bisa saja susunan rangkaian berbeda. KRL ini mudah dikenali dari warnanya yang putih.
 
<gallery>
====KRL eks [[JR East seri 203]]====
Berkas:KRL Toei 6181F Cibogor.jpeg|Toei 6181F dengan livery biru
[[Berkas:203-66 BOO.jpg|thumb|250px|KRL seri 203]]
Berkas:TOEI 6000 set 6181-6168 at Tebet, Indonesia.jpg|Toei 6181F, rangkaian eks-Toei yang terakhir beroperasi, dengan skema livery KCJ
KRL eks East Japan Railway Company seri 203 telah tiba di [[Indonesia]] pada tanggal 2 [[Agustus]] 2011. Saat ini set 51F, 52F, 66F, 68F, dan 69F sudah berdinas. Rincian:
</gallery>
 
==== KRL eks Tokyu Corporation ====
# MaTo 51/203-51F: 202-1 - 202-3 - 203-3 - 203-2 - 203-1 - 202-1 - 203-1 - 203-1 (202-2 dan 203-2 dilepas)
# MaTo 52/203-52F: 202-2 - 202-6 - 203-6 - 203-4 - 203-3 - 202-4 - 203-4 - 203-2 (202-5 dan 203-5 dilepas)
# MaTo 66/203-66F: 202-106 - 202-118 - 203-118 - 203-112 - 203-111 - 202-116 - 203-116 - 203-106 (202-117 dan 203-117 dilepas)
# MaTo 68/203-68F: 202-108 - 202-124 - 203-124 - 203-116 - 203-115 - 202-122 - 203-122 - 203-108 (202-123 dan 203-123 dilepas)
# MaTo 69/203-69F: 202-109 - 202-127 - 203-127 - 203-118 - 203-117 - 202-125 - 203-125 - 203-109 (202-126 dan 203-126 dilepas)
 
KRL eks [[Tokyu Corporation]] (atau disebut Tokyu) mulai meramaikan armada komuter Jabodetabek sejak masuknya KRL [[Tokyu seri 8000|Tokyu 8000]] dan [[Tokyu seri 8500|Tokyu 8500]]. KRL Tokyu 8000 dibuat pada tahun [[1970-an|1969]] dan KRL Tokyu 8500 dibuat pada tahun 1975 dan merupakan pengembangan dari Tokyu 8000. Khusus untuk unit bernomor depan 07''xx'' dan 08''xx'' (mis. 0715 dan 0815) adalah unit yang dibuat pada tahun [[1985]] ke atas.
====KRL eks [[JR East seri 205]]====
[[Berkas:Jr205 at UI.jpg|thumb|250px|KRL seri 205 di [[Stasiun Universitas Indonesia|Stasiun UI]]]]
[[Berkas:Interior 204-8 rangkaian 205-123F.jpg|thumb|250px|Interior kereta 204-8 dengan 6 pintu yang ada di rangkaian 205-123F. Rangkaian ini menjalani tes ujicoba angkut penumpang pada tanggal 6 Februari 2014]]
KRL eks East Japan Railway Company seri 205 telah tiba di Indonesia pada tanggal 3 [[November]] 2013. KRL ini dulunya beroperasi di jalur Saikyo dan dimiliki oleh Dipo Kawagoe. Sebanyak 3 set pengiriman kelompok pertama tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada tanggal 10 November 2013 dengan nomor rangkaian HaE 7F, 11F, dan 15F, dan 2 set pengiriman kelompok kedua pada tanggal 16 November 2011 dengan nomor rangkaian HaE 14F dan 25F. Selanjutnya KRL ini datang secara bertahap dengan jumlah per kedatangan sebanyak 2-3 set. KRL ini digunakan untuk menggantikan KRL yang AC-nya akan diperbaiki.
 
KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per unit, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 kereta. Berkat perawatan yang baik, KRL Tokyu selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Jabodetabek.
KRL ini juga dikenal karena memiliki unit dengan 6 pintu per sisinya. Unit ini merupakan kereta dengan bangku yang bisa dilipat untuk memaksimalkan kapasitas saat jam sibuk. Namun ada juga rangkaian standar dengan seluruh unit dengan 4 pintu per sisi.
 
<gallery>
Pada tanggal 6 Februari 2014, set HaE 15 (205-123F) telah menjalani ujicoba operasional, dan menjadi set JR 205 pertama yang dipakai untuk mengangkut penumpang. Sejak 5 Maret 2014, JR 205 resmi berdinas reguler di jalur Jakarta-Bogor<ref>http://news.detik.com/read/2014/03/05/101530/2515745/10/pt-kcj-operasikan-kereta-terpanjang-seri-205</ref>.
Berkas:EMU Tokyu 8008 at Bogor.jpg|KRL Tokyu 8000 series di Bogor, Juni 2016
Berkas:EMU Tokyu 8500 at Bogor.jpg|KRL Tokyu 8500 series di Bogor, Juni 2016
</gallery>
 
==== KRL eks JR East ====
Rangkaian dengan 2 kereta yang memiliki 6 pintu:
===== KRL eks [[JR East seri 103|JR East 103]] =====
 
KRL eks [[East Japan Railway Company]] seri 103 didatangkan pada [[2004]]. KRL JR 103 ini adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]]. Akibat bertambahnya jumlah penumpang, KRL ini pun diganti dengan rangkaian lain yang memiliki 8 kereta per set.
# HaE 1/204-89F: KuHa 204-89 - SaHa 204-2 - SaHa 204-1 - MoHa 204-239 - MoHa 205-239 - MoHa 204-238 - MoHa 205-238 - MoHa 204-237 - MoHa 205-237 - KuHa 205-89
# HaE 4/205-92F: KuHa 204-92 - SaHa 204-34 - SaHa 204-14 - MoHa 204-248 - MoHa 205-248 - MoHa 204-247 - MoHa 205-247 - MoHa 204-246 - MoHa 205-246 - KuHa 205-92
# HaE 7/204-95F: KuHa 204-95 - SaHa 204-39 - SaHa 204-38 - MoHa 204-257 - MoHa 205-257 - MoHa 204-256 - MoHa 205-256 - MoHa 204-255 - MoHa 205-255 - KuHa 205-95
# HaE 11/204-99F: KuHa 204-99 - SaHa 204-21 - SaHa 204-20 - MoHa 204-269 - MoHa 205-269 - MoHa 204-268 - MoHa 205-268 - MoHa 204-267 - MoHa 205-267 - KuHa 205-99
# HaE 12/204-120F: KuHa 204-120 - SaHa 204-25 - SaHa 204-24 - MoHa 204-328 - MoHa 205-328 - MoHa 204-327 - MoHa 205-327 - MoHa 204-326 - MoHa 205-326 - KuHa 205-120
# HaE 13/204-121F: KuHa 204-121 - SaHa 204-27 - SaHa 204-26 - MoHa 204-331 - MoHa 205-331 - MoHa 204-330 - MoHa 205-330 - MoHa 204-329 - MoHa 205-329 - KuHa 205-121
# HaE 14/204-122F: KuHa 204-122 - SaHa 204-29 - SaHa 204-28 - MoHa 204-334 - MoHa 205-334 - MoHa 204-333 - MoHa 205-333 - MoHa 204-332 - MoHa 205-332 - KuHa 205-122
# HaE 15/204-123F: KuHa 204-123 - SaHa 204-46 - SaHa 204-8 - MoHa 204-337 - MoHa 205-337 - MoHa 204-336 - MoHa 205-336 - MoHa 204-335 - MoHa 205-335 - KuHa 205-123. Set ini sudah menggunakan stiker kereta khusus wanita pada kereta KuHa 204-123 dan KuHa 205-123
# HaE 18/204-126F: KuHa 204-126 - SaHa 204-901 - SaHa 204-48 - MoHa 204-346 - MoHa 205-346 - MoHa 204-345 - MoHa 205-345 - MoHa 204-344 - MoHa 205-344 - KuHa 205-126
# HaE 20/204-128F: KuHa 204-128 - SaHa 204-10 - SaHa 204-5 - MoHa 204-352 - MoHa 205-352 - MoHa 204-351 - MoHa 205-351 - MoHa 204-350 - MoHa 205-350 - KuHa 205-123
# HaE 22/204-141F: KuHa 204-123 - SaHa 204-46 - SaHa 204-8 - MoHa 204-337 - MoHa 205-337 - MoHa 204-336 - MoHa 205-336 - MoHa 204-335 - MoHa 205-335 - KuHa 205-123
# HaE 23/204-142F: KuHa 204-142 - SaHa 204-40 - SaHa 204-12 - MoHa 204-385 - MoHa 205-385 - MoHa 204-384 - MoHa 205-384 - MoHa 204-383 - MoHa 205-383 - KuHa 205-142
# HaE 24/204-143F: KuHa 204-143 - SaHa 204-47 - SaHa 204-41 - MoHa 204-388 - MoHa 205-388 - MoHa 204-387 - MoHa 205-387 - MoHa 204-386 - MoHa 205-386 - KuHa 205-143
# HaE 25/204-144F: KuHa 204-144 - SaHa 204-49 - SaHa 204-13 - MoHa 204-391 - MoHa 205-391 - MoHa 204-390 - MoHa 205-390 - MoHa 204-389 - MoHa 205-389 - KuHa 205-144
# HaE 31/204-17F: KuHa 204-17 - SaHa 204-23 - SaHa 204-22 - MoHa 204-51 - MoHa 205-51 - MoHa 204-50 - MoHa 205-50 - MoHa 204-49 - MoHa 205-49 - KuHa 205-17
 
KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 kereta (1 rangkaian), dan pernah menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek. KRL ini berada di bawah alokasi Depo KRL Depok. KRL JR 103 telah berhenti beroperasi sejak 1 Januari 2016.
Rangkaian tanpa kereta yang memiliki 6 pintu:
 
KRL ini dapat dioperasikan dalam formasi 8 kereta, dengan menggabungkan masing-masing dua rangkaian 4 kereta menjadi satu. KRL ini memiliki beberapa skema warna. Skema pertama yang digunakan adalah warna asli Jepang, skema kedua adalah skema asli Jepang ditambah warna kuning di bagian jendela, skema ketiga adalah warna biru, skema keempat adalah skema warna putih, dan skema terakhir adalah skema seperti pada KRL milik PT KCJ yang berwarna merah-kuning.
# HaE 26/204-137F: KuHa 204-137 - MoHa 204-372 - MoHa 205-372 - SaHa 205-149 - MoHa 205-371 - MoHa 204-371 - SaHa 205-148 - MoHa 204-370 - MoHa 205-370 - KuHa 205-137 (Rangkaian ini merupakan eks URa 92 yang pernah beroperasi di jalur Keihin-Tohoku)
# HaE 30/204-42F: KuHa 204-42 - MoHa 204-126 - MoHa 205-126 - SaHa 205-84 - MoHa 205-125 - MoHa 204-125 - SaHa 205-83 - MoHa 204-124 - MoHa 205-124 - KuHa 205-42 (Rangkaian ini merupakan eks ToU 42 yang pernah beroperasi di jalur Yamanote)
# HaE 32/204-54F: KuHa 204-54 - MoHa 204-162 - MoHa 205-162 - SaHa 205-147 - MoHa 205-161 - MoHa 204-161 - SaHa 205-146 - MoHa 204-160 - MoHa 205-160 - KuHa 205-54 (Rangkaian ini merupakan eks ToU 54 yang pernah beroperasi di jalur Yamanote)
 
Kini, seluruh rangkaian KRL seri 103 tidak beroperasi dan ditanahkan di [[Stasiun Cikaum]].
===KRL eks Tōyō Rapid===
[[Berkas:Jabodetabek 1000 Series - 06F (1061F) EMU.jpg|thumb|250px|KRL seri 1000]]
 
<gallery>
====KRL eks [[Tōyō Rapid seri 1000]] ====
Berkas:Jabotabek 103 Series - KeYo 21F-27F.JPG|KRL JR 103 (KeYo E21F-E27F) di Stasiun Manggarai.
* KRL eks [[Tōyō Rapid seri 1000]] (1061F, 1081F, 1091F) masing-masing dengan sepuluh kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
</gallery>
Rincian:
 
===== KRL eks [[JR East seri 203|JR East 203]] =====
# 06F/1061F: 1061-1062-1063-1064-1065-1066-1069-1060 (1067 dan 1068 dilepas, warna biru-kuning dengan corak kereta khusus wanita). Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 07 58 (1061) hingga K1 1 07 67 (1060) setelah melakukan ''overhaul'' (istilah untuk Perawatan Akhir Lengkap Kereta) di Balai Yasa Manggarai
# 08F/1081F: 1081-1082-1083-1084-1085-1086-1089-1080 (1087 dan 1088 dilepas, warna biru-kuning dengan corak kereta khusus wanita)
# 09F/1091F: 1091-1092-1093-1094-1095-1096-1099-1090 (1097 dan 1098 dilepas, warna biru-kuning dengan corak kereta khusus wanita)
Set 1091F tidak memiliki logo [[Tōyō Rapid seri 1000|Tōyō Rapid]] di bagian depan atas kaca masinis sebelah kiri kereta.
===KRL eks Tōkyō Metro===
[[Berkas:05-05F DP.jpg|thumb|KRL seri 05, formasi 05-05F|248x248px]]
 
KRL eks East Japan Railway Company seri 203, tiba di [[Indonesia]] pada tanggal [[2 Agustus]] [[2011]]. Di Indonesia, KRL ini dioperasikan dalam 3 jenis formasi sejak pengaturan ulang formasi KRL seri 203 yang dilakukan bulan Desember 2016,<ref>{{Cite web |url=http://www.re-digest.web.id/2016/12/rangkaian-205-15f-203-2f-dan-6131f.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-12-24 |archive-date=2016-12-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161224164623/http://www.re-digest.web.id/2016/12/rangkaian-205-15f-203-2f-dan-6131f.html |dead-url=yes }}</ref> yaitu 8, 10, dan 12 kereta.
====KRL eks [[Tōkyō Metro seri 05]]====
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 05]]''' mulai tiba di Jakarta pada Agustus 2010, diawali dengan rangkaian 05-02F dan 05-07F. Seri ini adalah KRL dengan teknologi tercanggih di Jabodetabek saat ini. Total keseluruhan ada 8 rangkaian seri 05 yang tiba di Indonesia.
 
<gallery>
Rincian:
Berkas:JR East 203-106F Bojonggede.jpg|Rangkaian BOO 106 formasi 8 kereta, 2012
Berkas:KRL 203-106F BOO106 10-car.jpg|Rangkaian BOO 106 formasi 10 kereta, 2017
</gallery>
 
===== KRL eks [[JR East seri 205|JR East 205]] =====
# 05-02F: 05 102-05 202-05 302-05 602-05 702-05 802-05 902-05 002 (05 402 dan 05 502 dilepas). Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 11 41 (05 102) sampai K1 1 11 50 (05 002). Set ini terdapat iklan BCA Flazz pada kereta 05-302, 05-702, dan 05-902.
# 05-04F: 05 104-05 204-05 304-05 604-05 704-05 804-05 904-05 004 (05 404 dan 05 504 dilepas). Set ini memiliki kotak penomoran seperti pada kereta jarak jauh dan KRL lain yang sudah menjalani Pemeriksaan Akhir Lengkap (PAL) di Balai Yasa Manggarai atau Dipo Depok, namun nomor registrasi kereta belum tertulis di sana.
# 05-05F: 05 105-05 205-05 305-05 605-05 705-05 805-05 905-05-005 (05 405 dan 05 505 dilepas). Pada set ini terdapat iklan M150 pada kereta 05-305 dan sudah menggunakan stiker kereta khusus wanita pada 05-105 dan 05-005.
# 05-07F: 05 107-05 207-05 307-05 607-05 707-05 807-05 907-05 007 (05 407 dan 05 507 dilepas). Sementara afkir karena anjlok di Cilebut, namun sedang dalam proses penghidupan kembali.
# 05-08F: 05 108-05 208-05 308-05 608-05 708-05 808-05 908-05 008 (05 408 dan 05 508 dilepas). Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 11 11 (05 108) sampai K1 1 11 20 (05 008).
# 05-09F: 05 109-05 209-05 309-05 609-05 709-05 809-05 909-05 009 (05 409 dan 05 509 dilepas). Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 11 21 (05 109) sampai K1 1 11 30 (05 009).
# 05-10F: 05 110-05 210-05 310-05 610-05 710-05 810-05 910-05 010 (05 410 dan 05 510 dilepas). Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 11 01 (05 110) sampai dengan K1 1 11 10 (05 010).
# 05-12F: 05 112-05 212-05 312-05 612-05 712-05 812-05 912-05 012 (05 412 dan 05 512 dilepas). Pada set ini terdapat iklan Nu Green Tea pada kereta 05-812 dan sudah menggunakan stiker kereta khusus wanita pada 05-112 dan 05-012. Di dalam set ini terdapat fasilitas koneksi WiFi gratis.
 
KRL eks East Japan Railway Company 205, tiba di Indonesia pada tanggal [[3 November]] [[2013]]. KRL ini dulunya beroperasi di jalur [[Jalur Saikyo|Saikyo]] dan dimiliki oleh Depo Kawagoe sebanyak 18 rangkaian (180 unit). Sebanyak 3 rangkaian pengiriman kelompok pertama tiba di [[Pelabuhan Tanjung Priok]], Jakarta, pada tanggal [[10 November]] [[2013]] dengan nomor rangkaian HaE 7, 11, dan 15, dan 2 rangkaian pengiriman kelompok kedua pada tanggal 16 November 2013 dengan nomor rangkaian HaE 14 dan 25. Selanjutnya KRL ini datang secara bertahap dengan jumlah per kedatangan sebanyak 2-3 rangkaian. KRL ini digunakan untuk menggantikan KRL yang AC-nya akan diperbaiki.
Seluruhnya berwarna merah-putih-kuning dan memakai teralis jendela berwarna hitam.
 
KRL ini juga dikenal karena memiliki unit dengan 6 pintu per sisinya. Unit ini merupakan kereta dengan bangku yang bisa dilipat untuk memaksimalkan kapasitas saat jam sibuk. Namun ada juga rangkaian standar dengan seluruh unit dengan 4 pintu per sisi.
====KRL eks [[Tōkyō Metro seri 5000]]====
[[File:KRL Jabotabek 5017 Jakartakota.jpg|thumb|246x246px|KRL seri 5000]]
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 5000]]''' (5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F) masing-masing dengan sepuluh kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
 
Pada tanggal [[6 Februari]] [[2014]], rangkaian HaE 15 telah menjalani ujicoba operasional, dan menjadi rangkaian JR 205 pertama yang dipakai untuk mengangkut penumpang. Sejak [[5 Maret]] [[2014]], KRL JR 205 resmi berdinas reguler di jalur Jakarta-Bogor.<ref>http://news.detik.com/read/2014/03/05/101530/2515745/10/pt-kcj-operasikan-kereta-terpanjang-seri-205</ref>
Rincian:
 
Mulai bulan Mei 2014, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur [[Jalur Yokohama|Yokohama]] yang dulunya dimiliki oleh Depo Kamakura sebanyak 22 rangkaian (176 unit). Rangkaian KRL JR 205 dari Yokohama ini terdiri dari 8 kereta dengan 1 unit kereta yang memiliki 6 pasang pintu.
# 59F/5809F: 5809-5312-5631-5314-5607-5215-5313-5009 (5675 dan 5676 dilepas)
# 66F/5816F: 5816-5245-5630-5363-5688-5905-5326-5016 (5246, 5631 dan 5247 dilepas, 5631 digunakan pada 59F/5809F, 5246 digunakan pada 67F/5817F; KRL ini menggunakan nama "Djoko Vision" dan telah dilengkapi layar penampil rute). Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 07 31 (5816).
# 67F/5817F: 5817-5246-5632-5359-5127-5927-5251-5017 (5250, 5634, dan 5248 dilepas). Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 07 18 (5816).
 
Mulai bulan Juli 2015, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur [[Jalur Nambu|Nambu]] yang dulunya dimiliki oleh Depo Nakahara sebanyak 20 rangkaian (120 unit). Rangkaian KRL JR 205 dari Nambu ini terdiri dari 6 kereta dan akan dioperasikan sepanjang 12 kereta dengan menggabungkan 2 rangkaian KRL.
Seluruh rangkaian menggunakan warna biru-kuning di mana seluruh rangkaian yang beroperasi saat ini memiliki motif bunga berwarna pink pada kereta khusus wanita.
 
Mulai Maret 2018, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur [[Jalur Musashino|Musashino]] yang dulunya dimiliki oleh Depo Keiyo sebanyak 32 rangkaian (336 unit).<ref name='railf'>{{cite web |url= https://railf.jp/news/2018/03/01/114500.html |script-title=ja: JR???,??????205??????????? |trans-title= JR East Akan Lepas KRL Seri 205 ke Indonesia |date= 1 Maret 2018|work= Japan Railfan Magazine Online|publisher= Koyusha Co., Ltd.|location= Japan|language= Japanese|archiveurl= https://web.archive.org/web/20180301062819/https://railf.jp/news/2018/03/01/114500.html |archivedate= 1 Maret 2018 |dead-url=no |accessdate= 1 Maret 2018 }}</ref> Rangkaian KRL JR 205 dari Musashino ini terdiri dari 8 kereta dengan sebagian besar bermesin VVVF-IGBT.
====KRL eks [[Tōkyō Metro seri 6000]]====
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 6000]]''', (6105F, 6106F, 6107F, 6111F, 6112F, 6113F, 6115F, 6123F, 6125F, 6126F, 6127F, 6133F, dan 6134F) masing-masing dengan 10 kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya..
[[Berkas:6134F.jpg|thumb|KRL seri 6000 eks Tokyo Metro, formasi 6134F|238x238px]]
# 05F/6105F: 6105-6205-6305-6405-6505-6605-6905-6005 (6705-6805 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Catatan : 6305 bertukar tempat dengan 6705 pasca kejadian terbakarnya 6305 antara Klender - Buaran, sehingga formasi berubah menjadi: 6105-6205-6705-6405-6505-6605-6905-6005
# 06F/6106F: 6106-6206-6306-6406-6507-6606-6706-6006 (6806-6906 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam, 6506 bertukar tempat dengan 6507)
# 07F/6107F: 6107-6207-6307-6407-6506-6607-6907-6007 (6707-6807 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam, 6507 bertukar tempat dengan 6506)
# 11F/6111F: 6111-6211-6311-6411-6511-6611-6711-6011 (6811-6911 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
# 12F/6112F: 6112-6212-6312-6412-6512-6612-6912-6012 (6712-6812 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
# 13F/6113F: 6113-6213-6313-6413-6513-6613-6713-6013 (6813-6913 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
# 15F/6115F: 6115-6215-6315-6415-6515-6615-6715-6015 (6815-6915 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 11 31 (6115) sampai K1 1 11 40 (6015). Pada set ini terdapat iklan M150 pada kereta 6315.
# 23F/6123F: 6123-6223-6323-6423-6523-6623-6923-6023 (6723-6823 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Pada kereta ini terdapat iklan Pop Mie berwarna biru (Kereta nomor 6023 dan 6923), dan iklan Supermie (Kereta nomor 6223 dan 6123)
# 25F/6125F: 6125-6225-6325-6425-6525-6625-6725-6025 (6725-6825 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini terdapat iklan M150 pada kereta 6625
# 26F/6126F: 6126-6226-6326-6426-6526-6626-6926-6026 (6726-6826 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 11 41 (6126) sampai K1 1 11 50 (6026) yang entah sengaja atau tidak sengaja, sama dengan penomoran baru pada KRL seri 05 set 05-02F
# 27F/6127F: 6127-6227-6327-6427-6527-6627-6927-6027 (6727-6827 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 31 (6127) sampai K1 1 13 40 (6027)
# 33F/6133F: 6133-6233-6333-6433-6533-6633-6933-6033 (6733-6833 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
# 34F/6134F: 6134-6334-6434-6534-6634-6934-6234-6034 (6734-6834 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
 
Keseluruhan rangkaian seri 205 ini formasinya diacak-acak mulai awal tahun 2016 yang lalu,<ref name="RE Digest 201606">{{Cite web |url=http://www.re-digest.web.id/2016/06/pemanjangan-formasi-krl-seri-205-eks.html |title=Pemanjangan Formasi KRL Seri 205 Eks Jalur Yokohama Sudah Rampung |access-date=2016-09-07 |archive-date=2018-01-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180131150759/http://www.re-digest.web.id/2016/06/pemanjangan-formasi-krl-seri-205-eks.html |dead-url=yes }}</ref> sehingga mengakibatkan tercampurnya kereta-kereta dari rangkaian Saikyo, Yokohama, Nambu, dan Musashino.
Tiap rangkaian Tōkyō Metro seri 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain,baik pada eksterior maupun interior. Pertama, AC yang digunakan pada rangkaian Tōkyō Metro seri 6000 batch awal (rangkaian 05F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, dan 15F) berbeda dengan rangkaian Tōkyō Metro seri 6000 batch akhir (rangkaian 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) dimana AC pada rangkaian Tōkyō Metro seri 6000 batch awal (sama seperti rangkaian TM 7000 - 7117F) tidak sedingin rangkaian Tōkyō Metro seri 6000 batch akhir (sama seperti rangkaian TM 7000 - 7121F - 23F.
 
Selain beroperasi di Jabodetabek, KRL seri 205 juga beroperasi di Yogyakarta.
Pada rangkaian bernomor 6123F, 6125F, 6126F, 6127F, 6133F dan 6134F, persambungan yang digunakan seluruhnya merupakan persambungan seperti rangkaian KRL eks Tōkyō Metro seri 7000 nomor 7121F hingga 7123F, sementara rangkaian 6106F, 6107F, 6111F, dan 6115F memiliki bentuk persambungan lebar seperti jamur. Untuk 6105F, 6112F, dan 6113F mengalami refurbishment sehingga persambungan jamur diganti persambungan seperti biasanya.
<gallery>
Berkas:205-142F Mangga Dua.jpg|KRL JR 205-142F berangkat dari [[Stasiun Jayakarta]]
Berkas:Interior 204-8 rangkaian 205-123F.jpg|Interior kereta 204-8 dengan 6 pintu milik rangkaian 205-123F. Rangkaian ini menjalani tes uji coba angkut penumpang pada tanggal 6 Februari 2014
Berkas:Indonesian_205_numbering.jpg|Penomoran baru pada KRL JR 205
Berkas:Sistem Informasi Commuter.jpg|Layar Commuter Information System (CIS) pada KRL JR 205
</gallery>
 
==== KRL eks Toyo Rapid ====
Khusus 6105F, 6106F (Hanya 6506 eks 6507), 6107F (kecuali kereta 6507), 6112F dan 6113F juga memiliki bentuk kaca yang berbeda, mirip seperti pada KRL seri 203 (disebabkan karena rangkaian itu tidak mengalami penggantian jendela saat mengalami mid-life refurbishment sewaktu masih berdinas di Tōkyō Metro).
===== KRL eks [[Toyo Rapid seri 1000|Toyo Rapid 1000]] =====
 
KRL eks [[Toyo Rapid seri 1000|Toyo Rapid 1000]] (1061F, 1081F, 1091F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, pada awalnya hanya dioperasikan dengan 8 kereta per set akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun rangkaian 1081F dikembalikan menjadi 10 kereta pada tahun 2017. Seluruh rangkaian KRL Toyo Rapid 1000, baik yang dikirim ke Indonesia maupun yang tidak, merupakan modifikasi dari KRL Tokyo Metro (saat itu Eidan) 5000 pada tahun 1995.
Sedangkan rangkaian 6106F (kecuali kereta 6506), 6107F (Hanya 6507 eks 6506), 6111F, dan 6115F memiliki jendela yang mirip dengan rangkaian Tōkyō Metro lainnya namun lebih kecil (seperti beberapa kereta pada rangkaian 7117F.
 
<gallery>
Rangkaian 6123F, 6125F - 6127F, 6133F dan 6134F memiliki jendela yang besar, seperti Tōkyō Metro seri 7000 rangkaian 7121/22/23F.
Berkas:KRL Toyo Rapid 1080F 10-car.jpg|KRL Toyo Rapid 1080F formasi 10 kereta di [[Bogor]], Indonesia, Juli 2017
</gallery>
 
==== KRL eks Tokyo Metro ====
Kereta 6506 dari rangkaian 6106F bertukar tempat dan bertukar plat nomor dengan kereta 6507 dari rangkaian 6107F, sehingga kereta 6506 sekarang memiliki plat nomor 6507 dan dirangkai dengan set 6107F. Sedangkan kereta 6507 memiliki plat nomor 6506 dan dirangkai dengan set 6106F.
===== KRL eks [[Tokyo Metro Seri 05|Tokyo Metro 05]] =====
 
KRL eks '''[[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 05|Tokyo Metro 05]]''' mulai tiba di Jakarta pada bulan [[Agustus]] [[2010]], diawali dengan rangkaian 05-02F dan 05-07F. Total keseluruhan ada 8 rangkaian KRL seri 05 yang telah tiba di Indonesia.
Set 6105F pada kereta 6305 bertukar dengan 6705 pasca kejadian terbakarnya 6305 antara Klender - Buaran
 
<gallery>
Set 6134F mengikuti pola formasi seri 6000 VVVF - GTO yang masih beroperasi di Jepang (6102F, 6104F, 6108F, 6109F, 6114F, 6116F - 6121F) yang masih beroperasi di Jepang . Pola formasi tersebut : 6100 - 6300 - 6400 - 6500 - 6700 - 6800 - 6600 - 6200 - 6900 - 6000.
Berkas:05-05F DP.jpg|KRL TM 05-005F
Berkas:TM_05-110F_at_Manggarai_Station.jpg|KRL eks Tokyo Metro 05 set 110F di [[Stasiun Manggarai]], Maret 2016
</gallery>
 
===== KRL eks [[Tokyo Metro Seri 5000|Tokyo Metro 5000]] =====
Rangkaian 6107F sebelumnya pernah digunakan sebagai rangkaian khusus wanita.
 
KRL eks '''[[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 5000|Tokyo Metro 5000]]''' (5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun rangkaian 5817F dikembalikan menjadi 10 kereta pada tahun 2017.
KRL Tokyo Metro seri 6000 masih menggunakan warna kursi bawaan dari Jepang. Untuk 6105 berwarna coklat, 6106 - 6125 berwarna pink, 6126 - 6134 berwarna merah. Tempat duduk prioritas berwarna biru.
 
<gallery>
====KRL eks [[Tōkyō Metro seri 7000]]====
Berkas:KRL Tokyo Metro 5817F 10-car.jpg|Rangkaian 5817F formasi 10 kereta
[[Berkas:7117LNA.jpg|thumb|250px|KRL seri 7000 rangkaian 7117F memasuki Stasiun Lenteng Agung]]
</gallery>
KRL eks [[Tōkyō Metro seri 7000]], (7117F, 7121F, 7122F, 7123F) masing-masing dengan sepuluh kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya. Rincian:
 
===== KRL eks [[Tokyo Metro Seri 6000|Tokyo Metro 6000]] =====
# 17F/7117F: 7117-7217-7317-7417-7517-7617-7917-7017(7717 dan 7817 dilepas).Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 10 01 (7117) sampai dengan K1 1 10 10 (7017). Pada set ini terdapat iklan BCA Flazz pada kereta 7317, 3617 dan 7917
# 21F/7121F: 7121-7221-7321-7421-7521-7621-7921-7021(7721 dan 7821 dilepas).Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 10 11 (7121) sampai dengan K1 1 10 20 (7021). Pada set ini terdapat iklan pulsa XL Axiata pada kereta 7121 yang rusak akibat kecelakaan.
# 22F/7122F: 7122-7222-7322-7422-7522-7622-7922-7022(7722 dan 7822 dilepas).Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 10 21 (7122) sampai dengan K1 1 10 30 (7022)
# 23F/7123F: 7123-7223-7323-7423-7523-7623-7923-7023(7723 dan 7823 dilepas).Set ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 10 31 (7123) sampai dengan K1 1 10 40 (7023). Pada set ini terdapat iklan pulsa XL Axiata pada kereta 7123 dan BCA Flazz (Kereta bernomor 7323, 7523, 7923)
 
KRL eks '''[[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 6000|Tokyo Metro 6000]]''' kedatangan 2011-2013 (6105F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, 15F, 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun untuk kedatangan 2016 (6101F, 08F, 16F, 17F, 18F, 31F) dan 2017 (6119F, 20F, 21F, 24F, 29F, 32F) dioperasikan dengan formasi 10 kereta.
Berkebalikan dengan KRL eks Tōkyō Metro seri 6000, rangkaian 7117F merupakan satu-satunya rangkaian seri 7000 yang memiliki bentuk persambungan lebar dan kaca tidak seragam. Ini disebabkan karena rangkaian 7117F adalah salah satu set yang aslinya hanya terdiri dari 5 kereta (7117, 7717, 7817, 7917 dan 7017), sedangkan 5 kereta lainnya adalah tambahan pada tahun 1983 saat Eidan Chikatetsu/Teito Rapid Transit Authority (TRTA, pendahulu Tokyo Metro) menstandarisasikan seluruh seri 7000 yang beroperasi dijalur Eidan Yurakucho adalah 10 kereta. Set yang awalnya 5 kereta tersebut adalah 7101F - 7120F (Diantaranya 7117F). Batch berikutnya 7121F - 7134F memiliki kaca yang seragam dan persambungan yang biasa. Bentuk kotak AC set 7117F sama dengan seri 6000 batch awal (6105F, 6106F, 6107F, 6111F - 6113F dan 6115F), sedangkan 7121F - 7123F bentuk kotak ACnya sama dengan seri 6000 batch terakhir (6123F, 6125F - 6127F, 6133F - 6134F).
 
<gallery>
Saat ini rangkaian 7121F tidak bisa dioperasikan karena mengalami tabrakan dengan truk pengangkut bahan bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Desember 2013 <ref>http://news.detik.com/read/2013/12/09/114115/2436228/10/krl-vs-tangki-di-bintaro-picu-kebakaran-besar-lebih-10-damkar-dikerahkan</ref>. Akibat kecelakaan tersebut, kereta 7121 (K1 1 10 11) mengalami kerusakan berat pada struktur badan kereta, yang sebagian besar terbuat dari bahan alumunium. Bagian kabin masinis penyok dan meleleh akibat benturan dan kobaran api yang berasal dari truk pengangkut bahan bakar setelah kejadian.
Berkas:6117F Cilebut.jpg|Rangkaian 6117F, salah satu rangkaian VVVF 2 fasa
Berkas:Tokyo Metro 6131F, Depok.jpg|Rangkaian 6131F, salah satu rangkaian VVVF 3 fasa
</gallery>
 
===== KRL eks [[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 7000|Tokyo Metro 7000]] =====
===KRL BUATAN PT INKA ===
[[Berkas:KRLI.jpg|thumb|180px|KRL-I Prajayana]]
====KRL-I Prajayana ====
KRL-I dibuat tahun 2001, sebagai hasil produk [[Industri Kereta Api|PT INKA]] yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, tidak banyak KRL-I yang digunakan. Pada masa pendesain, KRL ini disebut sebagai [[Kereta api Prajayana|KRL Prajayana]]. KRL-I yang digunakan oleh PT KA pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan empat gerbong. Kini, KRL-I dicat dengan striping biru. Saat ini KRLI sering berdinas sebagai KRL feeder Jakarta Kota-Kampung Bandan (pulang pergi) atau Jakarta Kota-Kampung Bandan-Tanahabang-Manggarai (pulang pergi).
 
KRL eks [[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 7000|Tokyo Metro 7000]], (7117F, 21F, 22F, 23F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.
====KRL i9000 KFW - Bombardier====
[[Berkas:Kfwi9000 at jng.jpg|thumb|180px|KRL KFW i9000 di [[Stasiun Depok]]]]
[[KRL i9000]] mulai diproduksi tahun 2010 dan telah diresmikan bersama [[kereta api Gajah Wong]] pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 10 set, per setnya 4 kereta dengan kodefikasi baru (K3 1 11 xx). Saat ini 9 set sudah beroperasi dan 1 set dikembalikan ke INKA untuk perbaikan karena kerusakan akibat tertimpa kabel LAA.
 
Saat ini rangkaian 7121F tidak bisa dioperasikan karena mengalami tabrakan dengan truk pengangkut bahan bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Desember 2013.<ref>http://news.detik.com/read/2013/12/09/114115/2436228/10/krl-vs-tangki-di-bintaro-picu-kebakaran-besar-lebih-10-damkar-dikerahkan</ref> Akibat kecelakaan tersebut, kereta KuHa 7121 (K1 1 10 11) mengalami kerusakan berat pada struktur badan kereta, yang sebagian besar terbuat dari bahan alumunium alloy. Bagian kabin masinis penyok dan meleleh akibat benturan dan kobaran api yang berasal dari truk pengangkut bahan bakar setelah kejadian.
====New KRL Holec AC====
[[Berkas:HolecACBOO.jpg|thumb|180px|KRL Holec AC]]
KRL Holec AC adalah hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di lingkungan PT. INKA, pabrik yang juga membuat KRL Holec non AC medio 1994-2001.
 
<gallery>
Modifikasi meliputi penggantian material kursi, penggantian mesin KRL (dari Bombardier menjadi Woojin), kabin masinis, pemasangan GPS dan TMS, serta pemasangan AC. 2 set sudah berada di dalam Balai Yasa Manggarai. <ref>Majalah KA edisi Desember 2011</ref> . Set ini telah beroperasi secara resmi pada tanggal 29 Maret 2014 dijalur Duri - Tangerang. Kini, sudah 2 set Holec AC yang beroperasi di jalur tersebut.
Berkas:7123F.JPG|KRL TM 7123F di [[Stasiun Depok]]
</gallery>
 
=== KRL INKA ===
Rincian:
==== KRL-I Prajayana ====
# TS1: K3 1 00 07 (TC1) ex KL3-2000208 - K3 1 97 12 (M1) ex KL3-97233 - K3 1 97 06 (M2) ex KL3-97231 - K3 1 97 13 (T1) ex KL3-97234 - K3 1 97 37 (T2) ex KL3-97250 - K3 1 00 08 (M3) ex KL3-2000207 - K3 1 97 04 (M4) ex KL3-97229 - K3 1 97 09 (TC2) ex KL3-97246
# TS2: K3 1 97 11 - K3 1 97 08 - K3 1 97 10 - K3 1 97 07 - K3 1 96 16 - K3 1 96 11 - K3 1 96 01 - K3 1 98 06
# TS3: K3 1 99 08 - K3 1 98 05 - K3 1 99 05 - K3 1 96 03 - K3 1 97 02 - K3 1 97 14 - K3 1 96 09 - K3 1 01 03
 
KRL-I dibuat tahun 2001, sebagai hasil produk [[PT Inka|PT INKA]] yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, KRL-I jarang digunakan. KRL ini disebut sebagai [[Kereta api Prajayana|KRL Prajayana]]. KRL-I yang digunakan oleh PT KAI pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan 4 kereta. Terakhir, KRL-I dicat dengan striping biru. Saat ini KRL-I sudah tidak beroperasi dan ditanahkan di [[Stasiun Cikaum]].
==Insiden==
[[Berkas:KRLI_Prajayana-Cikaum.jpg|jmpl|KRL-I Prajayana yang ditanahkan di [[Stasiun Cikaum]].]]
 
==== KRL i9000 KfW - INKA/Bombardier ====
*2 November 1993, KRL Ekonomi Rheostatik Stainless bertabrakan dengan KRL Ekonomi Rheostatik Mild Steel di Ratujaya, Depok. Akibatnya, 17 orang tewas dan 2 kereta dari masing-masing rangkaian hancur dan tidak bisa dipakai lagi. Sementara sisa 2 kereta lainnya dari masing-masing rangkaian digabung menjadi satu.
 
* 4 Oktober 2012, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 435 (Bogor-Jakarta Kota) anjlok dan menabrak peron di [[Stasiun Cilebut]], menyebabkan perjalanan kereta dari Jakarta hanya sampai [[Stasiun Bojong Gede]]. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL seri 05 dengan rangkaian yang anjlok adalah gerbong ketiga bernomor rangkaian 05-307.<ref>http://www.poskotanews.com/2012/10/04/tabrak-peron-krl-anjlok-di-cilebut-2/ Tabrak Peron, KRL Anjlok di Cilebut</ref>
[[KRL i9000|KRL i9000 (KfW)]] mulai diproduksi pada tahun 2010 dan diresmikan bersamaan dengan [[kereta api Gajahwong]] pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 40 unit (10 set), dengan setiap rangkaian terdiri dari 4 kereta dengan kodefikasi baru (K3 1 11 xx). Mulai bulan Oktober 2015 hingga pertengahan 2019, KRL KfW dihentikan operasionalnya secara bertahap dan mulai dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Istilah KfW berasal dari nama bank milik Pemerintah [[Jerman]], yakni "''[[Kreditanstalt für Wiederaufbau]]''".
*9 Desember 2013, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 1131 (Maja-Tanah Abang) [[Kecelakaan kereta api Bintaro 2013|menabrak truk tangki]] [[Pertamina]] hingga meledak dan terbakar. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL seri 7000 dengan nomor rangkaian 7121F.<ref>http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/12/131209_krlaccident.shtml Kereta Komuter tabrak Truk Tangki</ref>
 
KRL ini sebelumnya dioperasikan di rute feeder di Jakarta di mana KRL ini dioperasikan dengan 1 rangkaian saja. Kini, KRL ini beroperasi di [[Lin Yogyakarta (KRL Commuter Line)|Lin Yogyakarta]].
[[Berkas:KFW_i9000_test_Maguwo.jpg|jmpl|KRL KfW i9000 di Stasiun Maguwo, 2020]]
 
==== New KRL Holec AC (Woojin, Korea) ====
 
KRL Holec AC adalah hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non-AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di lingkungan PT INKA, pabrik yang juga membuat KRL Holec non AC medio [[1994]]-[[2001]].
 
Modifikasi meliputi penggantian material kursi, penggantian mesin KRL (dari Bombardier menjadi Woojin), kabin masinis, pemasangan GPS dan TMS (Train Monnitoring System), serta pemasangan AC. Rangkaian ini telah beroperasi secara resmi pada tanggal 29 Maret 2014 di jalur Duri–Tangerang. Namun operasional KRL Holec AC ini terbilang sebentar, karena pada kuartal ketiga 2014 KRL Holec AC dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Hingga saat ini, KRL Holec AC masih berada di PT INKA, Madiun.
 
Meskipun tidak lagi menggunakan komponen dari BN-Holec dan Bombardier, KRL ini tetap disebut KRL Holec AC.
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:HolecACBOO.jpg|KRL Holec AC di [[Stasiun Bogor]].
Berkas:Railcars.jpg|Tiga KRL Ekonomi (ki-ka): KRL Rheostat [[1976]]-[[1984]], KRL Holec [[1996]] dan KRL Rheostat [[1986]].
Berkas:KRL hyundai2.jpg|Bangkai KRL Hyundai.
Berkas:Jabodetabek Old 6000 Series - 6171F EMU.jpg|Jabodetabek Old 6000 Series - 6171F.
Berkas:KRL_Ekonomi_Rheostat.jpg|KRL Ekonomi Rheostat [[1976]]-[[1987]] di stasiun Jakarta Kota.
Berkas:KL3-87104F.jpg|KRL Ekonomi Rheostat buatan [[1986]] di dekat stasiun [[Stasiun Palmerah|Palmerah]].
Berkas:8007F - CWG.jpg|Krl seri 8000 di [[Stasiun Cawang]]
Berkas:7117LNA.jpg|KRL Seri 7000 di [[Stasiun Lenteng Agung]]
Berkas:Jabodetabek 8500 Series - 8607F & 8610F EMU.jpg|8607F dan 8610F, eks-Tōkyū Denentoshi Line.
Berkas:Jabotabek 103 Series - KeYo 21F-27F.JPG|KeYo 21F-27F JR East seri 103.
Berkas:Jabodetabek 1000 Series - 06F (1061F) EMU.jpg|KRL seri 1000 - 1061F eks-Tōyō Rapid Railway.
Berkas:Jabodetabek 05 Series - 05 110F EMU.jpg|KRL seri 05 - 05 110F eks-Tōkyō Metro Tōzai Line.
Berkas:Jabodetabek 5000 Series - 66F (5816F) EMU.jpg|KRL seri 5000 - 5816F eks-Tōkyō Metro Tōzai Line.
Berkas:Gambir_station_Jakarta.JPG|[[Stasiun Gambir]], di jalur layang.
Berkas:Commuter_train_KRL.JPG|Tipikal keadaan KRL Ekonomi yang sedang penuh penumpang.
Berkas:7123F.JPG|KRL seri 7000 - 7123F di Stasiun Depok
Berkas:KCJ 6112F - MRI.jpg|Prosesi pemindahan KRL seri 6000 - 6112F dari Balai Yasa Manggarai ke Dipo Depok
Berkas:05-08F MRI.JPG|KRL seri 05 - 05-08F dan seri 6000 - 6112F di Stasiun Manggarai
Berkas:8007F - DP.jpg|KRL seri 8000 - 8007F di Stasiun Depok
Berkas:JR203-51 - Bumigeulis.jpg|KRL seri 203 - 203 51F dan KRD Bumigeulis di Stasiun Bogor
Berkas:KRL 6126.JPG|KRL seri 6000 - 6126F memasuki Stasiun Manggarai
Berkas:NR - 6112.JPG|KRD NR "Djoko Tingkir" saat memindahkan KRL seri 6000 - 6112F dari Balai Yasa Manggarai ke Dipo Depok
Berkas:5809 MRI.JPG|KRL seri 5000 - 5809F
Berkas:8007F CTA.jpg|KRL seri 8000 - 8007F
Berkas:HaE 15F KuHa 204-123 Pasoso.jpg|KRL seri 205 baru diturunkan ke rel Berkas:MRI 210513 Manggarai.jpg
</gallery>
 
== Lihat jugaKontroversi ==
{{Utama|Polemik impor KRL bekas tahun 2023}}
* [[New Jersey Transit Rail Operations]]
 
* [[Long Island Rail Road]]
== Insiden ==
* [[Metro-North Railroad]]
[[Berkas:Passenger waiting at Juanda Station.JPG|jmpl|120px|Seorang penumpang menunggu KRL di [[Stasiun Juanda]]. Pada September 2015. Di stasiun inilah terjadi [[tabrakan kereta api Juanda 2015|kecelakaan]] yang melibatkan 2 set KRL JR 205.]]
* [[Northeast Corridor]]
<!--Pada tanggal 2 November 1993, KRL Ekonomi Rheostatik Stainless bertabrakan dengan KRL Ekonomi Rheostatik Mild Steel di Ratujaya, Depok. Akibatnya, 17 orang tewas dan 2 kereta dari masing-masing rangkaian hancur dan tidak bisa dipakai lagi. Sementara sisa 2 kereta lainnya dari masing-masing rangkaian digabung menjadi satu.
 
Pada peristiwa [[mati Listrik Jawa-Bali 2005]], sebanyak 42 perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute [[Jakarta]]-[[Bogor]]-[[Tangerang]]-[[Bekasi]] dibatalkan dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Diperkirakan hal ini menyebabkan kerugian yang mencapai Rp 200 juta.-->
 
Pada tanggal 4 Oktober 2012, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 435 (Bogor-Jakarta Kota) anjlok dan menabrak peron di [[Stasiun Cilebut]], menyebabkan perjalanan kereta dari Jakarta hanya sampai [[Stasiun Bojong Gede]]. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 05-007F dengan rangkaian yang anjlok adalah gerbong ketiga bernomor rangkaian 05-307.<ref>http://charleskkb.blogspot.com/2011/11/renungan-kecelakaan-ka-ratujaya-2.html</ref>
 
Pada tanggal 9 Desember 2013, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 1131 (Maja-Tanah Abang) [[Kecelakaan kereta api Bintaro 2013|menabrak truk tangki]] [[Pertamina]] hingga meledak dan terbakar. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 7121F.<ref>http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/12/131209_krlaccident.shtml Kereta Komuter tabrak Truk Tangki</ref>
 
Pada tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi '''[[tabrakan kereta api Juanda 2015|kecelakaan]]''' yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di [[Stasiun Juanda]]. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. Empat puluh dua orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.<ref>[http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/23/173025/krl-tabrak-krl-di-stasiun-juanda-korban-berjatuhan MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/23/083703254/ini-42-korban-luka-kecelakaan-krl-di-stasiun-juanda Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda]</ref> Kejadian ini mengakibatkan sang [[masinis]] KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]], Jakarta Pusat.<ref>{{Cite news|url=http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/24/173360/humas-kcj-masinis-gustian-luka-parah |title=MetroTVNews.com: Humas KCJ: Masinis Gustian Luka Parah |access-date=2015-09-27 |archive-date=2015-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150925114423/http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/24/173360/humas-kcj-masinis-gustian-luka-parah |dead-url=yes |work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]] }}</ref>
 
<!--Pada tanggal 4-5 Agustus 2019, terjadi lagi [[mati listrik Jawa 2019]], mengakibatkan beberapa perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, [[MRT Jakarta]], [[LRT Jakarta]] & [[Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta|KRL Bandara]] terhenti. Ada sekitar 4 perjalanan MRT juga kena imbasnya. Serta LRT Jakarta harus tidak beroperasi terkait pemadaman listrik. Akibat dari peristiwa ini, kerugian mencapai lebih dari Rp 90 miliar.-->
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:KRL Jabotabek Lines.svg|Peta rute KCI.
Berkas:[[Peta-Rute-KRL-A4-09-02-2017-Dengan-Jarak-.jpg]]|Peta rute KCI yang dirilis resmi oleh [[Kereta Commuter Indonesia (perusahaan)|PT KCI]] dengan keterangan jarak antar stasiun.
Berkas:Peta KAI DAOP 1.png|Peta rute KAI Daerah Operasi 1 Jakarta beserta beberapa operator kereta api di sekitarnya berdasarkan geografis.
Berkas:HaE 15F KuHa 204-123 Pasoso.jpg|KRL JR 205 yang baru diturunkan ke rel di Stasiun Pasoso.
</gallery>
 
== Lihat pula ==
 
* [[Kereta Api Indonesia]]
* [[KAI Commuter]]
* [[MRT Jakarta]]
 
== Catatan Kaki ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|KRL Jabotabek}}
{{Portal|Perkeretaapian Indonesia}}
{{id}} {{resmi|https://krl.co.id}}
 
{{navboxes|title=KRL Commuter Line dan sistem terkait|list=
{{commonscat|Rail_transport_in_Indonesia}}
{{Stasiun KCI}}
* {{id}} [http://www.krl.co.id/ Situs resmi KA Commuter Jabotabek]
* {{ja}} [http://www2.ocn.ne.jp/~jbtbk/index.html JABOTABEK RAILNEWS - Informasi tentang KRL Jabotabek]
* {{id}} [http://www.krlmania.com/ KRL-Mania - Situs Komunitas Pengguna KRL Jabotabek]
* {{id}} [http://transportationindonesia.wordpress.com/jadwal-krl-jabotabek-loop-line/ Jadwal KRL Loop Line (per 01-12-2011)]
 
{{Angkutan Umum Jakarta}}
{{KA Commuter Jabodetabek}}
{{DaftarKeretaApi}}
{{StasiunUrban keretaRail apiTransit diin IndonesiaASEAN}}
}}
{{Transportasi perkotaan di Indonesia}}
 
[[Kategori:TransportasiKAI rel di IndonesiaCommuter|*]]
[[Kategori:TransportasiKRL diCommuter Line| Jakarta]]|}