Candi Tikus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Membatalkan suntingan oleh 182.1.216.108 (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.206.42.100: suntingan tidak membangun
Tag: Pengembalian SWViewer [1.6]
 
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:R Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro IV|jmpl|Bupati Mojokerto Th.1894 - 1916]]
{{Infobox Historic building
|image=Candi Tikus.jpg
|caption= Kolam candi tergenang air.
|name= Candi Tikus
|map_type= Topografi Jawa
|map_size= 250
|latitude= -7.571667
Baris 22 ⟶ 21:
}}
 
'''Candi Tikus''' adalah sebuah peninggalan purbakaladari kerajaan yang bercorak Hindu yang terletak di Kompleks Trowulan, tepatnya di dukuh Dinuk, Desa [[Temon, Trowulan, Mojokerto|Temon]], Kecamatan [[Trowulan, Mojokerto|Trowulan]], Kabupaten [[Mojokerto]], [[Jawa Timur]]. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat Candi tersebut merupakan sarang tikus. Di sana pemandangannya sangat bagus.
 
== Lokasi Candi ==
Mengunjungi Candi Tikus ini, terletak di kompleks Trowulan,jauhnya sekitar 13  km di sebelah tenggara kota Mojokerto. DariPatokannya dari jalan raya Mojokerto-JombangMojokerto–Jombang, tepat di perempatan Trowulan, membelok ke timur, melewati [[Kolam Segaran]] dan sekitar 600 m dari [[Candi Bajangratu]] yang terletak di sebelah kiri jalan. Candi Tikus juga terletak di sisi kiri jalan, sekitar 600 m dari Candi Bajangratu.
 
Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun [[1914]]. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan bupati Mojokerto, [[R.A.A. Kromojoyo Adinegoro]], tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat '''<ref>http://candi tersebut berada merupakan sarang tikus.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_timur-candi_tikus</ref>'''
'''
Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun [[1914]]. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan bupati Mojokerto, [[R.A.A. Kromojoyo Adinegoro]], tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikus.
 
Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara abad ke-13 sampai ke-14 M, karena [[miniatur]] menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.
 
== Fungsi Candi ==
Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah [[petirtaan]] mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan, (tempat mandipemandian keluarga raja), namuntetapi sebagian pakar ada yang lain berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk [[Trowulan]]. Namun, menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.
 
Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah [[petirtaan]] atau pemandian, yaituberupa sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x× 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah. Yang menarik, adalah letaknya yang lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar selebar sekitar 75 &nbsp;cm yang mengelilingi bangunan. Di sisi dalam, turun sekitar 1 m, terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah petirtaan mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan, tempat mandi keluarga raja, namun sebagian pakar ada yang berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk [[Trowulan]]. Namun, menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.
 
Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m x× 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Pada dinding luar, masing-masing kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk [[padma]] (teratai) yang terbuat dari batu [[andesit]].
Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah [[petirtaan]] atau pemandian, yaitu sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah. Yang menarik, adalah letaknya yang lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar selebar sekitar 75 cm yang mengelilingi bangunan. Di sisi dalam, turun sekitar 1 m, terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
 
Tepat menghadap ke anak tangga, agak masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m x× 7,65 m. Di atas bangunan ini terdapat sebuah ‘menara’ setinggi sekitar 2 m dengan atap berbentuk meru dengan puncak datar. Menara yang terletak di tengah bangunan ini dikelilingi oleh 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran ([[jaladwara]]) berbentuk bunga teratai dan [[makara]].
Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m x 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Pada dinding luar masing-masing kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk [[padma]] (teratai) yang terbuat dari batu [[andesit]].
 
Hal lain yang menarik ialah adanya dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda yang digunakan dalam pembangunan candi ini. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi inipunini pun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.
Tepat menghadap ke anak tangga, agak masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m x 7,65 m. Di atas bangunan ini terdapat sebuah ‘menara’ setinggi sekitar 2 m dengan atap berbentuk meru dengan puncak datar. Menara yang terletak di tengah bangunan ini dikelilingi oleh 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran ([[jaladwara]]) berbentuk bunga teratai dan [[makara]].
 
Perbedaan bahan bangunan yang digunakan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun melalui beberapa tahap. Dalam pembangunan kaki candi tahap pertama digunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan dalam tahap kedua digunakan bata merah berukuran lebih kecil. Dengan kata lain, bata merah yang berukuran lebih besar usianya lebih tua dibandingkan dengan usia yang lebih kecil. PancuranAdapun pancuran air yang terbuat dari bata merah diperkirakan dibuat dalampada tahap pertama, pembangunan karena bentuknya yang masih kaku., Pancuransedangkan pancuran air dari batu andesit yang lebih halus pahatannya diperkirakan dibuat dalampada tahap kedua. Walaupun demikian, tidak diketahui secara pasti kapan kedua tahap pembangunan tersebut dilaksanakan.<ref>[http://arsitekuajy.tripod.com/ww_tikus.html Arsitek UAJY Vol I no. 9 online]</ref>.
Hal lain yang menarik ialah adanya dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda yang digunakan dalam pembangunan candi ini. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi inipun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.
 
== Galeri ==
Perbedaan bahan bangunan yang digunakan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun melalui tahap. Dalam pembangunan kaki candi tahap pertama digunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan dalam tahap kedua digunakan bata merah berukuran lebih kecil. Dengan kata lain, bata merah yang berukuran lebih besar usianya lebih tua dibandingkan dengan usia yang lebih kecil. Pancuran air yang terbuat dari bata merah diperkirakan dibuat dalam tahap pertama, karena bentuknya yang masih kaku. Pancuran dari batu andesit yang lebih halus pahatannya diperkirakan dibuat dalam tahap kedua. Walaupun demikian, tidak diketahui secara pasti kapan kedua tahap pembangunan tersebut dilaksanakan.<ref>[http://arsitekuajy.tripod.com/ww_tikus.html Arsitek UAJY Vol I no. 9 online]</ref>.
 
==Galeri==
<gallery>
Berkas:RA_3210033Candi Tikus 3210033.JPGjpg | Menara-menara di Candi Tikus.
Berkas:RA_3210031Candi Tikus 3210031.JPGjpg | Jaladwara dari andesit.
</gallery>
{{clear}}
Baris 56 ⟶ 54:
{{reflist}}
 
{{Candi Hindu Indonesia}}
{{arkeologi-stub}}
 
[[Kategori:Candi di Jawa Timur|Tikus]]
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]
 
 
{{arkeologi-stub}}