{{hapus|sudah ada artikel lain yang sama di wikipedia indonesia dengan judul [[Jansenisme]]}}.
[[File:Cornelius Jansen by Evêque d'Ypres (1585-1638).png|right|thumb|150px|Jansenism: [[Cornelius Jansen]] pendiri gerakan Yansenisme]]
'''Yansenisme''' adalah gerakan [[teologis]] dan [[spiritual]] yang berciri keras dalam hal moral dan bersikap pesimis memandang keadaan manusia.<ref name=kanisius>{{id}}{{cite book|first=Gerald|last=O'Collins|coauthor=Edward G. Farrugia|title=Kamus Teologi|publisher=[[Penerbit Kanisius]]|date=1991|pages=353,354|isbn=979-497-524-9}}</ref> Nama Yansenisme berasal dari [[Kornelius Otto Yansen]] yang pada tahun [[1636]] diangkat menjadi [[uskup]] [[Ypres]], [[Belgia]].<ref name=kanisius></ref> Bersama dengan kawannya yang bernama [[Jean Duvergier de Hauranne]], [[abbas St. Cyran]], ia berkeinginan untuk mendorong diadakannya pembaruan sejati dalam bidang ajaran dan moral [[Katolik]].<ref name=kanisius></ref> Karena Protestantisme seringkali merujuk pada [[Santo Agustinus]] dari [[Hippo]], Yansen mempelajari tulisan-tulisannya dengan teliti, khususnya yang melawan [[Pelagius]].<ref name=kanisius></ref> Dalam tulisannya berjudul Agustinus ([[1640]]) yang diterbitkan sesudah kematiannya, Yansen antara lain menyatakan bahwa rahmat Allah tidak dapat tidak menentukan pilihan-pilihan bebas kita dan bahwa tanpa rahmat khusus kita tidak dapat menaati perintah-perintah Allah.<ref name=kanisius></ref> Lima dalil yang berasal dari tulisan Yansen berjudul Agustinus itu secara resmi ditolak.<ref name=kanisius></ref> Pada tahun [[1653]] Yansenisme dilarang secara resmi dan sejak itu Yansenisme ditindas.<ref name=kanisius></ref><ref name=wellem>{{cite book|author=Wellem, F.D.|title=Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja|publisher =[[BPK Gunung Mulia]]|date=2003|pages=193}}</ref> Kaum Yansenisme takluk kembali kepada [[Paus]].<ref name=wellem></ref> Meskipun para pengikut Yansenisme menekankan kekuatan rahmat Allah, mereka mengajarkan hidup atas dasar patokan moral yang keras dan menganut pendekatan yang sangat rumit dalam penerimaan [[sakramen]]-sakramen.<ref name=kanisius></ref>
[[File:Augustinus.jpg|right|thumb|150px|Buku berjudul Agustinus]]