Tole Iskandar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Masdiko (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(41 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Person
| name = Tole Iskandar
| image = Taman_Makam_Pahlawan.jpg
| image_size = 280px
| caption = Taman Makam Pahlawan Dreded, Bogor
| birth_date = [[Kota Depok]], [[Jawa Barat|Jawa Barat]]1922
|birth_place = [[Gemeente Depok|Depok]], [[Hindia Belanda]]
| known_for = [[Pahlawan]]Pejuang [[Kemerdekaan_Indonesia|Kemerdekaan Indonesia]]
| death_date = 13 Juli 1947 di [[Sukabumi]]
| death_place =
|death_place = Perkebunan Cikasintu, [[Sagaranten, Sagaranten, Sukabumi|Sagaranten]], [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| spouse =
|spouse children =
| spouse children =
}}
 
[[Letnan Dua (TNI)|Letnan Dua TNI]] ([[Anumerta]]) [[Raden]] '''Tole Iskandar''' (lahir1922–1947) diadalah Depok,pejuang [[JawaKemerdekaan BaratIndonesia]], meninggalyang gugur dalam pertempuran dengan sekutu di Cikasintu, [[Sukabumi,Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]], [[Jawa Barat pada tahun [[1947]]). adalahAtas salahjasanya seorangtersebut, [[Pahlawannamanya nasional Indonesia|Pahlawan]]diabadikan Kemerdekaan.sebagai Namanyasalah diabadikan sebagaisatu nama jalan di [[Kota Depok]]. <ref name="Tole Iskandar">[http://depokgo.com/11881/tole-iskandar-pahlawan-kota-depok.html Tole Iskandar Pahlawan Kota Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140521042240/http://depokgo.com/11881/tole-iskandar-pahlawan-kota-depok.html |date=2014-05-21 }} depokgo.com, Diakses 18 Desember 2013</ref>
 
== Riwayat hidupHidup ==
 
[[Berkas:Orang_Tua_Tole_SskandarOrang Tua Tole Iskandar.jpg|thumbjmpl|280px290px|Orang Tua dari Raden Tole Iskandar]]
 
Tole Iskandar adalah sulung dari tujuh7 bersaudara. Adiknya yaitu Tuti, Sukaesih, Sugito, Suyoto, Mulyati, dan Slamet Mulyono. Tole merupakan anak dari pasangan Raden Samidi Darmorahardjo bin Adam dan Sukati binti Raden Setjodiwiryo. Kakeknya merupakan menteri perairan zaman [[kolonialHindia Belanda]] di Depok. Dia lahir di GangGg. Kembang, Ratu[[Ratujaya, JayaCipayung, Depok|Ratujaya]], [[Kota Depok]].<ref name="Gang Kembang">[http://www.merdeka.com/tag/p/pahlawan-nasional/pahlawan-dari-gang-kembang-tole-iskandar-1.html Pahlawan Dari Gang Kembang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140527212032/http://www.merdeka.com/tag/p/pahlawan-nasional/pahlawan-dari-gang-kembang-tole-iskandar-1.html |date=2014-05-27 }} merdeka.com, Diakses 8 Januari 2014</ref>
 
Tole Iskandar gugur saat berperang dengan Sekutusekutu di Perkebunan Cikasintu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada tahun 1947 bersama Batalion 8. Saat gugur pangkatnya naik menjadi [[Letnan Dua]]. Kini makam Tole Iskandar berada di [[Taman Makam Pahlawan]]TMP Dreded, [[Kota Bogor]], setelah dipindahkan dari Sukabumi. Saat gugur Tole Iskandar berusia 25 tahun. Keluarga besar Tole Iskandar sekarang bermukim di wilayah Ratu[[Bojong JayaPondok Terong, Cipayung, Depok.|Bojong Pondok Terong]].<ref name="Sejarah Depok">[http://www.depokterkini.co/index.php/story/1389-menguak-jejak-langkah-tole-iskandar-dalam-sejarah-depok Menguak Jejak Langkah Tole Iskandar Dalam Sejarah Depok]{{Pranala mati|date=Oktober 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} depokterkini.com, Diakses 14 April 2013</ref>
 
== Perjuangan ==
 
[[Berkas:Kakek_Tole_IskandarKakek Tole Iskandar Kota Depok.jpg|thumbjmpl|280px|Kakek Tole Iskandar]]
 
[[Berkas:Barisan_Tole_Iskandar_di_masa_perjuanganBarisan Tole Iskandar masa perjuangan. dulu.jpg|thumbjmpl|280px|Barisan Tole Iskandar dipada Masa Perjuangan]]
Tole Iskandar memiliki catatan perjuangan tertulis dalam Laskar Pemuda Depok. Laskar itu tersohor dengan sebutan kelompok 21. Pada 21 September 1945, diadakan rapat pertama kali di sebuah rumah di Jalan Kartini. Tole Iskandar berikut 7 bekas anggota [[Heiho]] dan 13 anggota Pemuda Islam Depok mengadakan rapat dan diputuskan membentuk barisan keamanan untuk wilayah [[Kota Depok|Depok]].
 
Tole Iskandar memiliki catatan perjuangan tertulis dalam Laskar Pemuda Depok. Laskar itu tersohor dengan sebutan Kelompok 21. Pada September [[1945]], diadakan rapat pertama kali di sebuah rumah di Jalan [[Citayam, Tajur Halang, Bogor|Citayam]] (sekarang Jalan [[Kartini|Kartin]]<nowiki/>i), Tole berikut tujuh bekas anggota Heiho dan 13 anggota Pemuda Islam Depok mengadakan rapat dan diputuskan membentuk Barisan Keamanan Depok. Tole Iskandar akhirnya terpilih menjadi komandan. Merekalah cikal bakal perjuangan di Depok. Ide pembentukan Barisanbarisan Keamanan Depokkeamanan karena sehabis kemerdekaan situasi di sanadisana tidak menentu. Semua hal berbau belanda[[Belanda]] dan tidak mau memasang [[Bendera Merah PutihIndonesia|bendera merah putih]] dianggap musuh. <ref name="Tentara">[http://www.merdeka.com/khas/diam-diam-jadi-tentara-tole-iskandar-3.html Tole Iskandar Diam-Diam Jadi Tentara] merdeka.com, Diakses 8 Januari 2014</ref>
[[Berkas: Agus_Sutondo_Bersama_Wenri_Wanhar_Penulis_Gedoran_Depok.jpg |thumb|280px|Penulis Gedoran Depok Wenri Wanhar Bersama [[Agus_Sutondo|Agus Sutondo]] anggota Panitia Khusus Hari Jadi dan Lambang Kota Depok ]]
 
Buntutnya, pecah insiden di Jalan Pemuda. Masyarakat kampung merebut semua harta melalui peristiwa Gedoran Depok. Mereka menawan para keturunan Belanda Depok ke [[Kota Bogor|Bogor]]. Belanda Depok merupakan mantan pekerja [[Cornelis Chastelein]]. Mereka mendapatkan jatah harta warisan Cornelis berupa tanah untuk dikelola
Tole Iskandar memiliki catatan perjuangan tertulis dalam Laskar Pemuda Depok. Laskar itu tersohor dengan sebutan Kelompok 21. Pada September [[1945]], diadakan rapat pertama kali di sebuah rumah di Jalan [[Citayam, Tajur Halang, Bogor|Citayam]] (sekarang Jalan [[Kartini|Kartin]]<nowiki/>i), Tole berikut tujuh bekas anggota Heiho dan 13 anggota Pemuda Islam Depok mengadakan rapat dan diputuskan membentuk Barisan Keamanan Depok. Tole Iskandar akhirnya terpilih menjadi komandan. Merekalah cikal bakal perjuangan di Depok. Ide pembentukan Barisan Keamanan Depok karena sehabis kemerdekaan situasi di sana tidak menentu. Semua hal berbau belanda dan tidak mau memasang [[Bendera Merah Putih|bendera merah putih]] dianggap musuh. <ref name="Tentara">[http://www.merdeka.com/khas/diam-diam-jadi-tentara-tole-iskandar-3.html Tole Iskandar Diam-Diam Jadi Tentara] merdeka.com, Diakses 8 Januari 2014</ref>
 
Pekerja itu didatangkan dari [[Sulawesi]], [[Kalimantan]], [[Timor Leste|Timor]] dan [[Bali]]. Cornelis kemudian membentuk 12 marga untuk mereka setelah penghapusan perbudakan pada [[1714]]. Ke-12 marga itu ialah:
Buntutnya, pecah insiden di Jalan Pemuda. Masyarakat kampung merebut semua harta melalui peristiwa Gedoran Depok. Mereka menawan para keturunan Belanda Depok ke Bogor. Belanda Depok merupakan mantan pekerja [[Cornelis Chastelein]]. Mereka mendapatkan jatah harta warisan Cornelis berupa tanah untuk dikelola
* Laurenz
* Loen
* Leander
* Jonathans
* Toseph
* Yakob
* Sudira
* Samuel
* Sadok
* Isac
* Bakas
* Tholence
 
Kini keturunan mereka umumnya tinggal di kawasan [[Depok Lama]].
Pekerja itu didatangkan dari [[Sulawesi]], [[Kalimantan]], [[Timor]] dan [[Bali]]. Cornelis kemudian membentuk 12 marga untuk mereka setelah penghapusan perbudakan pada [[1714]].
 
Kelompok 21 dipimpin Tole Iskandar mengumpulkan Belanda Depok di sebuah tempat dekat [[Stasiun Depok Lama]] agar tidak menjadi korban dendam terhadap Belanda. Tole juga ikut mengusir pendudukan Belanda di Depok dan terlibat perang di KalibataKali Bata serta Bogor.
Dua belas marga itu ialah Laurenz, Loen, Leander, Jonathans, Toseph, Yakob, Sudira, Samuel, Sadok, Isac, Bakas, dan Tholence. Kini keturunan mereka umumnya tinggal di kawasan [[Depok Lama]].
 
Saat itu, senjata yang dimiliki Barisanbarisan Keamanankeamanan ini hanya empat4 pucuk carabine [[Jepang]]. Itu pun hasil rampasan dari polisikepolisian Jepang yang bertugas di Depok. Kolonel Samuan, salah satu tim penyusun sejarah perjuangan di Bogor, ke 21 orang ini diberi nama Kelompok 21. Pada [[15 Oktober]] 1945, di Bogor dibentuk [[BKR]] resimen II yang membawahi empat4 batalion, yaitu: Batalion I Depok, Batalion II Leuwiliang, Batalion III [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], dan Batalion IV Kota Bogor.
Kelompok 21 dipimpin Tole Iskandar mengumpulkan Belanda Depok di sebuah tempat dekat Stasiun Depok Lama agar tidak menjadi korban dendam terhadap Belanda. Tole juga ikut mengusir pendudukan Belanda di Depok dan terlibat perang di Kalibata serta Bogor.
* Batalion I Depok
* Batalion II Leuwiliang
* Batalion III Jonggol
* Batalion IV Bogor
 
Laskar Rakyat Depok (kelompok 21) yang dipimpin oleh Tole Iskandar langsung meleburkan diri ke dalam Batalion I Depok. Setelah batalion masuk di Depok, berpuluh-puluh pemuda Islam setempat mendaftarkan diri menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat|TKR]]. Mereka berkali-kali menyerang pasukan Inggris di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]] dan markas mereka di pabrik [[Sepatu Bata]] Jalan Kalibata Raya.
Saat itu, senjata yang dimiliki Barisan Keamanan ini hanya empat pucuk carabine Jepang. Itu pun hasil rampasan dari polisi Jepang yang bertugas di Depok. Kolonel Samuan, salah satu tim penyusun sejarah perjuangan di Bogor, ke 21 orang ini diberi nama Kelompok 21. Pada [[15 Oktober]] 1945, di Bogor dibentuk [[BKR]] resimen II membawahi empat batalion, yaitu Batalion I Depok, Batalion II Leuwiliang, Batalion III [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], dan Batalion IV Kota Bogor.
 
Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan CikasinduCikasintu, Tole Iskandar gugur setelah sebelumnya melakukan penyerbuan di [[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]], melawan pasukan [[Gurkha]] di di[[Citayam, Tajurhalang, Bogor|Citayam]] dan [[Pabuaran, Bojonggede, Bogor|Pabuaran]]. Begitu hebatnya perjuangan Tole Iskandar, hingga ketika ia gugur merupakan pukulan berat bagi rekan-rekannya yang bertahun-tahun berjuang bersama.
Laskar Rakyat Depok (kelompok 21) yang dipimpin oleh Tole Iskandar langsung meleburkan diri ke dalam Batalion I Depok. Setelah batalion masuk di Depok, berpuluh-puluh pemuda Islam setempat mendaftarkan diri menjadi TKR. Mereka berkali-kali menyerang pasukan Inggris di Pasar Minggu dan markas mereka di pabrik [[Sepatu Bata]] Jalan Kalibata Raya.
 
Pada tanggal [[16 Juni]] [[1946]]1948, Depok diserang secara besar-besaran oleh tentara gabungan Inggris dan Belanda. Perjanjian Renville, [[17 Januari]] [[1948]], Jawa Barat harus dikosongkan dari para pejuang. PasukanSemua pasukan Siliwangiakhirnya hijrah ke [[Jawa Tengah]]. Untuk mengisi kekosongan pejuang di Jawa Barat, [[Soedirman|Jenderal Sudirman]] dan [[Tan Malaka]] berunding. Hasilnya, dibentuklah pasukan rahasia yaitu Devisi [[Bambu runcing|Bambu Runcing]] (BR) dibawah pimpinan SutanSultan Akbar (mahasiswa kedokteran yang mendirikan Angkatan Pemuda Indonesia (API) bersama pemuda yang mondok di asrama menteng 31 sekarang [[Gedung Juang)Joang '45]].
Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan Cikasindu, Tole Iskandar gugur setelah sebelumnya melakukan penyerbuan di Bojonggede, melawan pasukan Gurkha di di Citayam dan Pabuaran. Begitu hebatnya perjuangan Tole Iskandar, hingga ketika ia gugur merupakan pukulan berat bagi rekan-rekannya yang bertahun-tahun berjuang bersama.
 
[[11 Oktober]] [[1949]], Devisi Bambu Runcing mengeluarkan maklumat yang menentang seluruh perundingan dengan Belanda karena menilai seluruh hasil dari perundingan-perundingan tersebut hanya merongrong dan menggerogoti cita-cita kemerdekaan. Mereka menginginkan kemerdekaan 100 %. Mau tak mau mereka berhadap-hadapan dengan [[Indonesia|republik]] yang masih seumur jagung. Seteru semakin menjadi-jadi menyusul pemberlakuan Restrukturisasi[[restrukturisasi]] dan [[Rasionalisasi (RERAmembuat alasan)|rasionalisasi]] di tubuh [[angkatan bersenjata]].
Pada tanggal [[16 Juni]] [[1946]], Depok diserang secara besar-besaran oleh tentara gabungan Inggris dan Belanda. Perjanjian Renville, [[17 Januari]] [[1948]], Jawa Barat harus dikosongkan pejuang. Pasukan Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah. Untuk mengisi kekosongan pejuang di Jawa Barat, Jenderal Sudirman dan Tan Malaka berunding. Hasilnya, dibentuklah pasukan rahasia yaitu Devisi [[Bambu runcing|Bambu Runcing]] (BR) dibawah pimpinan Sutan Akbar (mahasiswa kedokteran yang mendirikan Angkatan Pemuda Indonesia (API) bersama pemuda yang mondok di asrama menteng 31 sekarang Gedung Juang).
 
Perang saudara meletus., Daerahdaerah yang dikuasai Bambu Runcing bergolak, termasuk Depok. Bambu Runcing Depok yang dipimpin seorang [[Suku Betawi|jawara Betawi]] bernama Sengkud bermarkas di Bulak Garong (sekarang Perumahan Pesona KahyanganKhayangan). Sengkud tersohor. Sebelum memimpin Bambu Runcing dia pernah bergabung bersama Pertahananpertahanan Desa (PD).desa, [[Pramoedya Ananta Toer|Pramoedya Ananta]], sastrawan legendaris itu juga pernah aktif di Pertahanan Desa.
[[11 Oktober]] [[1949]], Bambu Runcing mengeluarkan maklumat yang menentang seluruh perundingan dengan Belanda karena menilai seluruh hasil dari perundingan-perundingan tersebut hanya merongrong dan menggerogoti cita-cita kemerdekaan. Mereka menginginkan kemerdekaan 100 %. Mau tak mau mereka berhadap-hadapan dengan republik yang masih seumur jagung. Seteru semakin menjadi-jadi menyusul pemberlakuan Restrukturisasi dan Rasionalisasi (RERA) di tubuh [[angkatan bersenjata]].
 
Depok pun mencekam., Pembunuhanpembunuhan terjadi hampir setiap hari. Laskar rakyatRakyat yang tadinya bergerilya menggencarkan serangan sporadis terhadap pasukan penjajah berubah menjadi perampok yang sadis. Hanya saja yang dirampok orang-orang yang dianggap berseberanganbersebrangan dengan mereka, tiap malam ada saja yang digedor pintu rumahnya.<ref name="Gedoran Depok">[http://investigasi.seruu.com/read/2012/06/18/101978/sebuah-reportase-sejarah-gedoran-depokrevolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955 Sebuah Reportase Sejarah: 'GEDORAN DEPOK' Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140527220904/http://investigasi.seruu.com/read/2012/06/18/101978/sebuah-reportase-sejarah-gedoran-depokrevolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955 |date=2014-05-27 }} investigasi.seruu.com, Diakses 18 Juni 2012</ref>
Perang saudara meletus. Daerah yang dikuasai Bambu Runcing bergolak, termasuk Depok. Bambu Runcing Depok yang dipimpin seorang jawara bernama Sengkud bermarkas di Bulak Garong (sekarang Perumahan Pesona Kahyangan). Sengkud tersohor. Sebelum memimpin Bambu Runcing dia pernah bergabung bersama Pertahanan Desa (PD). [[Pramoedya Ananta Toer]], sastrawan legendaris itu juga pernah aktif di Pertahanan Desa.
 
== Nama jalanJalan ==
Depok pun mencekam. Pembunuhan terjadi hampir setiap hari. Laskar rakyat yang tadinya bergerilya menggencarkan serangan sporadis terhadap pasukan penjajah berubah menjadi perampok yang sadis. Hanya saja yang dirampok orang-orang yang dianggap berseberangan dengan mereka, tiap malam ada saja yang digedor pintu rumahnya.<ref name="Gedoran Depok">[http://investigasi.seruu.com/read/2012/06/18/101978/sebuah-reportase-sejarah-gedoran-depokrevolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955 Sebuah Reportase Sejarah: 'GEDORAN DEPOK' Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955] investigasi.seruu.com, Diakses 18 Juni 2012</ref>
{{Cleanup-PR|bagian}}
Bagi masyarakat Depok, khususnya warga [[Depok Dua TengahTimur]] dan Depok Dua Timur, Jalan Tole Iskandar bukan lahbukanlah nama asing. Sebab, sebelum Jalan MerdekaProklamasi dan Jalan Keadilan dibuka, Jalan Tole Iskandar merupakan akses satu-satunya menuju [[Stasiun Depok]] maupun [[Terminal Depok]]. Setiap hari jalan itu dilintasi warga untuk menuju ke [[Jakarta]].Daerah BaikKhusus olehIbukota penggunaJakarta|DKI jasa angkutan kereta api, bus, angkot, maupun kendaraan pribadi. Aneh rasanya kalau warga Depok Dua Tengah dan Depok Dua Timur tak kenal dengan nama jalan itu. Namun, bukan berarti setiap orang yang melintas di Jalan Tole Iskandar mahfum dengan si pemilik nama tersebutJakarta]].
 
Baik oleh pengguna jasa angkutan kereta api, bus, angkot maupun kendaraan pribadi. Aneh rasanya kalau warga [[Depok Timur]] tak kenal dengan nama jalan itu. Namun, bukan berarti setiap orang yang melintas di Jalan Tole Iskandar mahfum dengan si pemilik nama tersebut.
== Nama jalan ==
 
[[Berkas:Jalan_Tole_IskandarJalan Tole Iskandar Kota Depok.jpg|thumbjmpl|280px320px|[[Giant (toko swalayan)|Supermarket Giant Ekspress]], yang kini menjadi hypermart, terletak di Jalan Tole Iskandar, [[Kota Depok]]]]
 
Apalagi dulu Jalan Proklamasi dan Jalan Keadilan belum ada. Akses ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] saat itu hanya melalui Jalan Tole Iskandar menuju [[Jalan Raya Bogor]]. Bukan Jalan Margonda seperti saat ini. Letak Jalan Tole Iskandar sekitar 2 kilometer dari Jalan Pemuda melintasi [[Jembatan Panus]] peninggalan [[Belanda]].
Bagi masyarakat Depok, khususnya warga [[Depok Dua Tengah]] dan Depok Dua Timur, Jalan Tole Iskandar bukan lah nama asing. Sebab, sebelum Jalan Merdeka dan Jalan Keadilan dibuka, Jalan Tole Iskandar merupakan akses satu-satunya menuju [[Stasiun Depok]] maupun Terminal Depok. Setiap hari jalan itu dilintasi warga untuk menuju ke [[Jakarta]]. Baik oleh pengguna jasa angkutan kereta api, bus, angkot, maupun kendaraan pribadi. Aneh rasanya kalau warga Depok Dua Tengah dan Depok Dua Timur tak kenal dengan nama jalan itu. Namun, bukan berarti setiap orang yang melintas di Jalan Tole Iskandar mahfum dengan si pemilik nama tersebut.
 
Apalagi dulu Jalan Proklamasi dan Jalan Merdeka di Depok II belum ada. Akses ke Jakarta saat itu hanya melalui Jalan Tole Iskandar menuju [[Jalan Raya Bogor]]. Bukan Jalan [[Margonda]] Raya seperti saat ini. Letak Jalan Tole Iskandar sekitar dua kilometer dari Jalan Pemuda melintasi jembatan Vanus peninggalan Belanda. Nama Tole Iskandar dikukuhkan dalam [[Peraturan Daerah (Indonesia)|Peraturan Daerah]] Nomor 1/ tahun 1999 tentang hari jadi dan lambang Kota Depok. Dia salah satu pahlawan perjuangan Kota Depok selain Margana atau lebih dikenal dengan [[Margonda]]. <ref name="Kisah Tole Iskandar">[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/04/15/mlam0y-kisah-margonda-dan-tole-iskandar Kisah Margonda dan Tole Iskandar] republika.co.id,Diakses 15 April 2013</ref>
 
== Lihat pula ==
 
* [[Margonda]]
* [[Agus_Sutondo|Agus Sutondo]]
* [[DPRD Kota Depok]]
* [[RTRW Kota Depok]]
* [[Cornelis_Chastelein|Cornelis Chastelein]]
* [[Hari Jadi Kota Depok]]
 
== Referensi ==
Baris 75 ⟶ 91:
 
== Pranala luar ==
 
* [http://depoktren.com/2013/10/23/asal-usul-jalan-margonda/ Asal-Usul Jalan Margonda]
 
* [http://www.depok.go.id/ Situs Web Pemerintah Kota Depok]
* [http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas Lambang dan Identitas Kota Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140703081716/http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas |date=2014-07-03 }}
 
* [http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas Lambang dan Identitas Kota Depok]
 
* [http://depoknews.com/sejarah-kota-depok/ Sejarah Kota Depok Dari Masa ke Masa]
 
[[Kategori:TokohPahlawan darinasional DepokIndonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia|*]]