Pondok Bersalin Desa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Polindes''', atau kepanjangan dari pondok bersalin desa, adalah salah satu bentuk partisipasi atau peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persa...' Tag: |
k Sfriu memindahkan halaman Polindes ke Pondok Bersalin Desa dengan menimpa pengalihan lama Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(11 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Desa Parik Sabungan, Siborongborong, Tapanuli Utara.jpg|jmpl|Polindes di Desa [[Parik Sabungan, Siborongborong, Tapanuli Utara]]]]
'''Polindes''', atau kepanjangan dari pondok bersalin desa, adalah salah satu bentuk partisipasi atau peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk KB yang mana tempat dan lokasinya berada di [[desa]]. Polindes hanya dapat dirintis di desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa tersebut. Sebagai bentuk peran serta masyarakat, polindes seperti halnya posyandu, dikelola oleh pamong setempat, dalam hal ini [[kepala desa]] melalul LKMD nya. ▼
[[Berkas:Polindes Desa Lubuk Layu, Kecamatan Samadua.jpg|jmpl|Sebuah polindes di Gampong [[Lubuk Layu, Samadua, Aceh Selatan|Lubuk Layu]], Kecamatan [[Samadua, Aceh Selatan|Samadua]], [[Kabupaten Aceh Selatan]].]]
▲'''Polindes''', atau
Namun, berbeda dengan posyandu yang pelaksanaan pelayanannya dilakukan oleh kader dan didukung oleh petugas [[puskesmas]], polindes dalam pelaksanaan pelayanannya sangat tergantung pada keberadaan bidan. Hal ini karena pelayanan di polindes merupakan pelayanan profesi kebidanan.
Kader masyarakat yang paling terkait dengan pelayanan di polindes adalah dukun bayi. Karena itu, polindes dimanfaatkan pula sebagai sarana untuk meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bayi dalam pertolongan persalinan. Kader posyandu dapat pula berperan di polindes seperti perannya dalam pelaksanaan kegiatan posyandu, yaitu dalam penggerakan sasaran dan penyuluhan. Selain itu bila memungkinkan, kegiatan posyandu dapat dilaksanakan pada tempat yang sama dengan polindes
Dari pengertian di atas dapat dikaji beberapa makna polindes sebagai berikut:
# Polindes merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak (KIA), termasuk KB.
# Polindes dapat dirintis di desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa tersebut. Peran serta masyarakat dalam pengembangan polindes berupa penyediaan tempat untuk pelayanan KIA (khususnya pertolongan persalinan), pengelolaan
#
# Tempat yang disediakan oleh masyarakat untuk polindes dapat berupa ruang/kamar untuk pelayanan KIA, termasuk tempat untuk pertolongan persalinan, yang dilengkapi dengan sarana air bersih. Dengan demikian, penyediaan tempat untuk polindes tidak pertu selalu harus berupa pembangunan gedung baru, bila hal itu tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat karena keterbatasan dana. Polindes dapat menggunakan bangunan lama yang
# Mengingat tanggung-jawab penyediaan dan pengelolaan tempat serta dukungan operasional berasal dari masyarakat, maka perlu diadakan kesepakatan antara wakil masyarakat
# Dalam memberikan pelayanan pertolongan persalinan di polindes, bidan di desa diharapkan sekaligus memanfaatkannya untuk membina kemitraan dukun bayi dengan bidan, selain sebagai kesempatan untuk melakukan pembinaan persalinan “3 bersih” bagi dukun bayi.
# Dengan adanya polindes, tidak berarti bahwa bidan di desa hanya memberikan pelayanan di dalam gedung polindes. Bidan masih tetap mempunyai kewajiban untuk mengunjungi dukun yang mempunyai ibu hamil bayi berisiko yang tidak melakukan pemeriksaan ulangan, sasaran yang belum memeriksakan diri, mendatangi dukun hayi yang tidak pernah datang ke po1indes dan tugas-tugas luar gedung lainnya. Pemberian pertolongan persalinan di
Dengan demikian, pengembangan polindes merupakan upaya untuk mengatasi kesenjangan
# Kesenjangan geografis dalam memperoleb pertolongan persalinan yang aman dan bersih. Dengan adanya polindes, maka masyarakat di pedesaan dapat memperoleh pelayanan tersebut di desanya.
# Kesenjangan informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, serta perilaku hidup sehat pada umumnya. Dengan adanya bidan di desa, maka masyarakat dapat sering bertemu dan mendapat informasi yang dibutuhkan untuk menjaga diri agar tetap sehat.
# Kesenjangan sosiobudaya antara petugas kesehatan dan masyarakat yang dilayaninya. Dengan menetapnya bidan di desa, hubungan bidan dengan anggota masyarakat, tokoh masyarakat, kader dan dukun bayi akan semakin akrab, sehingga bidan diharapkan dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat desa.
# Kesenjangan ekonomi dalam mendapatkan pelayanan kebidanan profesional. melalui wadah LKMD. Maka diharapkan sasaran dapat menjangkau pelayanan yang dibutuhkan. Selain itu, masyarakat yang tidak mampu diharapkan dapat terjangkau melalui pengorganisasian dana sehat atau pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM).
# Kesenjangan dalam memperoleh pelayanan rujukan. Dengan adanya bidan di desa yang diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama pada kegawatan kebidanan dan bayi baru lahir, maka ibu atau bayi baru lahir dapat ditangani dan dirujuk lebih dini, sehingga kemungkinan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya lebih besar.<ref>[http://e-medis.blogspot.com/2013/07/makna-dan-tujuan-polindes.html#.U5i3J3Zh070- Makna dan Tujuan Polindes]</ref>
== Referensi ==
<references/>
[[Kategori:Kesehatan di Indonesia]]
[[Kategori:Persalinan]]
|