Kamp Plantungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lame78 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dwinug (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(47 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas: Kamp_Plantungan.jpg |thumbjmpl|262px|Bekas Kamp Pengasingan Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani di Plantungan, Kendal. Sebelumnya, kamp ini adalah rumah sakit yang menampung para pasien lepra pada zaman kolonial Belanda.]]
 
'''Kamp Plantungan''' adalah sebuah [[kamp konsentrasi]] untuk [[tahanan politik]] (tapol) wanita pada masa [[Orde Baru]] di [[Indonesia]].<ref name="Budiardjo 1974">{{cite journal|last1=Budiardjo|first1=Carmel|date=August 1974|title=Political imprisonment in Indonesia|url=https://doi.org/10.1080/14672715.1974.10410744|journal=Bulletin of Concerned Asian Scholars|volume=6|issue=2|pages=20–23|doi=10.1080/14672715.1974.10410744|issn=0007-4810|doi-access=free}}</ref><ref name="Pohlman 2014 13-4">{{cite book|last1=Pohlman|first1=Annie|date=2014|title=Women, sexual violence and the Indonesian killings of 1965-66|location=New York|publisher=Taylor & Francis|isbn=9781317817949|pages=13–4|language=en}}</ref><ref name="Lestariningsih 2011 Ch1">{{cite book|last1=Lestariningsih|first1=Amurwani Dwi|date=2011|title=Gerwani: kisah tapol wanita di Kamp Plantungan|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=9789797096021|pages=1–34|language=id|chapter=1: Kamp Plantungan}}</ref><ref>{{cite news|last1=Amindoni|first1=Ayomi|date=28 September 2021|title=Cerita empat penyintas 1965 yang 'diasingkan' di kamp khusus tapol perempuan Plantungan|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58381288|work=BBC News Indonesia|language=id}}</ref> Para tahanan ini, yang berjumlah sekitar 500 orang, sebagian besar adalah anggota [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) yang terlarang, organisasi afiliasinya seperti [[Lembaga Kebudayaan Rakyat|Lekra]], [[Gerakan Wanita Indonesia|Gerwani]], atau organisasi-organisasi sayap kiri lainnya, dan sebagian besar merupakan tahanan "Kategori B" yang menurut pengakuan resmi tidak memiliki bukti atau dakwaan yang memberatkan mereka.<ref name="Budiardjo 19742">{{cite journal|last1=Budiardjo|first1=Carmel|date=August 1974|title=Political imprisonment in Indonesia|url=https://doi.org/10.1080/14672715.1974.10410744|journal=Bulletin of Concerned Asian Scholars|volume=6|issue=2|pages=20–23|doi=10.1080/14672715.1974.10410744|issn=0007-4810|doi-access=free}}</ref><ref name="Lestariningsih 2011 Ch12">{{cite book|last1=Lestariningsih|first1=Amurwani Dwi|date=2011|title=Gerwani: kisah tapol wanita di Kamp Plantungan|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=9789797096021|pages=1–34|language=id|chapter=1: Kamp Plantungan}}</ref> Kamp ini berlokasi di [[Kabupaten Kendal|Kendal]] dekat [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]] dan beroperasi dari tahun 1971 hingga 1979.<ref>{{cite book|last1=Adam|first1=Asmi Warman|date=2019|title=The International People's Tribunal for 1965 and the Indonesian genocide|location=Abingdon, Oxon|publisher=Taylor & Francis|isbn=9780429764950|editor1-last=Wieringa|editor1-first=Saskia E.|chapter=5. Suharto's grievous human right: The case of Buru Islands abuses|editor2-last=Pohlman|editor2-first=Annie|editor3-last=Melvin|editor3-first=Jess}}</ref> Di antara para tahanan terkenal di Plantungan adalah [[Umi Sardjono]] (ketua Gerwani), [[Salawati Daud]], [[Mia Bustam]] (seorang seniman yang merupakan istri pelukis Sindu Sudjojono), dr. [[Sumiyarsi Siwirini]], seorang aktivis sayap kiri, dan Siti Suratih, istri petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI), [[Oloan Hutapea]].
'''Kamp [[Plantungan, Kendal|Plantungan]]''' adalah pulau burunya kaum wanita, bagi orang-orang eks [[Tahanan politik|Tahanan Politik]] ([[Partai Komunis Indonesia]]), Plantungan merupakan pulau burunya [[Gerwani]] atau [[Gerakan Wanita Indonesia]]. Lokasi kamp atau penjara Plantungan berada di daerah [[Kendal, Kendal|Kendal]] sebelah selatan [[Kota Semarang]]. Kamp Plantungan adalah bekas tempat penampungan para penderita penyakit lepra sebelum ditutup dan diganti menjadi [[kamp konsentrasi]] tempat penampungan para tahanan politik wanita.<ref name="Plantungan">[http://www.portalkbr.com/galerifoto/nusantara/3020104_4472.html Plantungan, Kamp Tapol Perempuan yang Dicap PKI] portalkbr.com, Diakses 14 Nopember 2013</ref>
 
== Dari Rumah Sakit Lepra menjadi Kamp Konsentrasi ==
Diperkirakan jumlah tahanan politik ([[tapol]]) wanita yang di kirim ke Kamp Plantungan kurang lebih sebanyak [[500]] orang, diantaranya adalah, [[Umi Sardjono]] (Ketua Umum Gerwani) [[Salawati Daud]] (anggota [[MPRS]]), Mia Bustam (istri pelukis S.Sudjojono), Rose Pandawangi (penyanyi seriosa) dan sejumlah tokoh politik wanita lainnya.Selain anggota Gerwani, para [[Tapol]] yang ditangkap sebagai golongan B di kamp Plantungan juga terdiri atas anggota beberapa organisasi onderbouw [[PKI]] lain seperti [[Lekra]], HSI (Himpunan Sarjana Indonesia) dan lainnya.<ref name="Gerwani">[http://www.kemana.com/books/books/nonfiction/biographies-autobiographies/gerwani-kisah-tapol-wanita-dari-kamp-plantungan.html Gerwani - Kisah Tapol Wanita dari Kamp Plantungan] kemana.com</ref>
[[Berkas:Tahanan_Politik_Gerwani.jpg|thumbjmpl|262px|ParaEks. AktivisGerwani Gerakan(tapol) Wanitadi IndonesiaPenjara Dibui,Bukit TanpaDuri, Prosessekitar Pengadilan1972]]
 
[[Berkas:Kisah_Tapol_Wanita_di_Kamp_Plantungan.jpg|thumbjmpl|262px|Buku "Gerwani atau Gerakan Wanita Indonesia,: Kisah Tapol Wanita di Kamp Plantungan"]]
== Kamp Konsentrasi ==
Plantungan, namaadalah salah satu desa yang terletak di perbatasan [[Kabupaten Kendal|Kendal]] dan [[Kabupaten Batang|Batang]], [[Jawa Tengah]]. Pada zaman [[penjajahanHindia Belanda|kolonial Belanda]], Plantungan menjadi tempat penampungan para penderita [[Penyakit Hansen|lepra]]. Selama hampir [[100-an|100]] tahun sejak dibangun pada [[1870]], para penderita lepra diisolasi di desa ini. Pada tahundasawarsa 1970-an, Plantungan menjadi tempat pembuangan 500 perempuan yang divonis terlibat atau dianggap dekat dengan [[Partai Komunis Indonesia.]] (PKI).
[[Berkas:Tahanan_Politik_Gerwani.jpg|thumb|262px|Para Aktivis Gerakan Wanita Indonesia Dibui, Tanpa Proses Pengadilan]]
 
Nama Plantungan memang taktidak setenarseterkenal [[Pulau Buru]] yang menjadi tempat pembuangan para tahanan politik denganyang capterlibat dalam gerakan PKI., Namunbaik Plantungankader yangmaupun terletaksimpatisannya. di KendalNamun, Jawadesa TengahPlantungan menjadi saksi dari kisah tragispara perempuan Indonesia yang dikurungterlibat dalam gerakan komunis. Baik PKI maupun organisasi sayapnya, mereka diasingkan di bekas [[Rumahrumah sakit|Rumah Sakit]]khusus Lepralepra tersebut. Di sinilahdesa tersebut, sekitar kurang lebih 500 perempuan yang dituduhterlibat dalam gerakan [[komunis]] ditahan selama bertahun-tahun.<ref name="Nama Plantungan">[http://m.rnw.nl/bahasa-indonesia/node/79802 Kamp Tapol Perempuan G30S/PKI di Plantungan - Kendal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140602174115/http://m.rnw.nl/bahasa-indonesia/node/79802 |date=2014-06-02 }} Diakses 7 Oktober 2011</ref>
[[Berkas:Kisah_Tapol_Wanita_di_Kamp_Plantungan.jpg|thumb|262px|Gerwani atau Gerakan Wanita Indonesia, Kisah Tapol Wanita di Kamp Plantungan]]
Plantungan, nama desa di perbatasan Kabupaten Kendal dan Batang, Jawa Tengah. Pada zaman [[penjajahan Belanda]], Plantungan menjadi tempat penampungan penderita lepra. Selama hampir [[100-an|100]] tahun sejak dibangun pada [[1870]], para penderita lepra diisolasi di desa ini. Pada tahun 1970-an, Plantungan menjadi tempat pembuangan 500 perempuan yang divonis terlibat atau dianggap dekat dengan Partai Komunis Indonesia.
 
KehidupanSebagian kampoknum konsentrasipegiat plantungan[[Hak sungguhasasi tidakmanusia|HAM]] beradabmengatakan ataubahwa bolehpara ditahanan katakanpolitik tidakdiperlakukan tanpa mengenal manusiawiperikemanusiaan. Para tahanan wanita disiksa, baik secara fisik maupun mental selama belasan tahun.<ref name="Suara Korban perempuan">[http://www.elsam.or.id/downloads/1306465498_Suara_Korban_yang_tak_Tertahankan_Rini_1804_edit-zainal.pdf Suara Korban yang tak Tertahankan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110602202829/http://www.elsam.or.id/downloads/1306465498_Suara_Korban_yang_tak_Tertahankan_Rini_1804_edit-zainal.pdf |date=2011-06-02 }} elsam.or.id</ref>tahanan politikTapol wanita ini tidak hanya mengalami penderitaan karena di tangkapditangkap, ditahan, dipenjarakan, dibuang, dan disiksa, tetapi juga ditelanjangi dan diperkosa bergiliran dan dilecehkan martabat kemanusiaannya, di hancurkandihancurkan rumah tangganya, pendeknyasehingga mereka mengalami penderitaan luar biasa lahir dansepanjang batinkehidupannya.<ref name="Penjara">[http://www.merdeka.com/peristiwa/kejamnya-penjara-dan-pelecehan-seks-untuk-mereka-yang-dicap-pki.html Kejamnya penjara dan pelecehan seks untuk mereka yang dicap PKI] merdeka.com, Diakses 15 Juli 2013</ref>
Nama Plantungan memang tak setenar Pulau Buru yang menjadi tempat pembuangan para tahanan politik dengan cap PKI. Namun Plantungan yang terletak di Kendal, Jawa Tengah menjadi saksi dari kisah tragis perempuan Indonesia yang dikurung di bekas [[Rumah sakit|Rumah Sakit]] Lepra tersebut. Di sinilah sekitar kurang lebih 500 perempuan yang dituduh [[komunis]] ditahan selama bertahun-tahun.<ref name="Nama Plantungan">[http://m.rnw.nl/bahasa-indonesia/node/79802 Kamp Tapol Perempuan G30S di Plantungan - Kendal] Diakses 7 Oktober 2011</ref>
 
Padahal, paramereka tahananberasal politikdari wanitaberbagai inilatar terdiribelakang dariyang terdiriberbeda, mulai dari kaum intelektual, cerdik pandaipendidik, pendidik maupun kaum aktifisaktivis buruh dan tani. Mereka adalah para wanita tangguh yang berhimpun dalam satu organisasi bernama gerakanGerwani, wanitayang Indonesiamerupakan (gerwani)salah satu sayap organisasi PKI.<ref name="Kisah Gerwani">[http://news.okezone.com/read/2011/10/01/340/509376/ini-kisah-ketua-gerwani-kabupaten-blitar Ini Kisah Ketua Gerwani Kabupaten Blitar] news.okezone.com, Diakses 1 Oktober 2011</ref> DalamSepanjang era [[SejarahOrde Indonesia (1966-1998)|sejarah IndonesiaBaru]], memangGerwani telahsempat tercatat bahwasebagai salah satu Gerakangerakan Perempuan Progresifperempuan yang pernahcukup ada adalah Gerakan Wanita Indonesia atau lazim sering di sebut sebagaiprogresif. Gerwani. Organisasi ini berdirididirikan pada tahun [[1954]], sedangsedangkan cikal bakalnya sudah berdiri sejak tahun [[1950]],. OrganisasiGerwani ini ternyatarupanya sangat aktif terutama di kalangan rakyat kecil, baik dari perkotaan sampaimaupun pedesaan. Apalagi, doktrin komunisme selalu menjadi kerawanan terutama di wilayah yang tingkat kesejahteraan masyarakatnya rendah.
Kehidupan kamp konsentrasi plantungan sungguh tidak beradab atau boleh di katakan tidak manusiawi. Para tahanan wanita disiksa, baik secara fisik maupun mental selama belasan tahun.<ref name="Suara Korban perempuan">[http://www.elsam.or.id/downloads/1306465498_Suara_Korban_yang_tak_Tertahankan_Rini_1804_edit-zainal.pdf Suara Korban yang tak Tertahankan] elsam.or.id</ref>tahanan politik wanita ini tidak hanya mengalami penderitaan karena di tangkap, ditahan, dipenjarakan, dibuang, disiksa tetapi juga ditelanjangi dan diperkosa bergiliran dan dilecehkan martabat kemanusiaannya, di hancurkan rumah tangganya, pendeknya mereka mengalami penderitaan luar biasa lahir dan batin.<ref name="Penjara">[http://www.merdeka.com/peristiwa/kejamnya-penjara-dan-pelecehan-seks-untuk-mereka-yang-dicap-pki.html Kejamnya penjara dan pelecehan seks untuk mereka yang dicap PKI] merdeka.com, Diakses 15 Juli 2013</ref>
 
Mereka telah menghimpun kaum perempuanhawa untuk berjuang terhadap [[kesetaraan [[gender]], penolakan terhadap [[poligami]], dan perlunya perempuan terlibat dalam proses politik, yang merupakan beberapa agenda yang mereka usung,. AktifitasAktivitas Gerwani punyamemiliki nyali yang besar dan lantanguntuk menentang berbagai bentuk diskriminasi Gendergender yang kala itu masih menggejalamerajalela, meneriakkan penentangan model [[sosial]] Patriarkhipatriarki yang menyelimuti relasi sosial di berbagai bidang. Pergerakan yang sangat Progresifprogresif ini senantiasa mewarnai percaturan politik [[tanah air]] dipada zamanmasa pemerintahan [[BungPresiden KarnoIndonesia|Presiden]] berkuasa[[Ir. Soekarno|Soekarno]].<ref name="Aktifis Wanita">[http://indiependen.com/para-aktivis-wanita-dibui-tanpa-proses-pengadilan/ Para Aktivis Wanita Dibui, Tanpa Proses Pengadilan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140601003124/http://indiependen.com/para-aktivis-wanita-dibui-tanpa-proses-pengadilan/ |date=2014-06-01 }} indiependen.com</ref>
Padahal para tahanan politik wanita ini terdiri dari terdiri dari kaum intelektual, cerdik pandai, pendidik maupun kaum aktifis buruh dan tani. Mereka adalah para wanita tangguh yang berhimpun dalam satu organisasi bernama gerakan wanita Indonesia (gerwani).<ref name="Kisah Gerwani">[http://news.okezone.com/read/2011/10/01/340/509376/ini-kisah-ketua-gerwani-kabupaten-blitar Ini Kisah Ketua Gerwani Kabupaten Blitar] news.okezone.com, Diakses 1 Oktober 2011</ref> Dalam [[Sejarah Indonesia (1966-1998)|sejarah Indonesia]] memang telah tercatat bahwa salah satu Gerakan Perempuan Progresif yang pernah ada adalah Gerakan Wanita Indonesia atau lazim sering di sebut sebagai Gerwani. Organisasi ini berdiri pada tahun [[1954]] sedang cikal bakalnya sudah berdiri sejak tahun [[1950]], Organisasi ini ternyata sangat aktif terutama di kalangan rakyat kecil dari perkotaan sampai pedesaan.
 
== Pasca [[Gerakan 30 September]] ==
Mereka telah menghimpun kaum perempuan untuk berjuang terhadap kesetaraan [[gender]], penolakan terhadap [[poligami]] dan perlunya perempuan terlibat dalam proses politik merupakan beberapa agenda yang mereka usung, Aktifitas Gerwani punya nyali yang besar dan lantang menentang berbagai bentuk diskriminasi Gender yang kala itu masih menggejala, meneriakkan penentangan model [[sosial]] Patriarkhi yang menyelimuti relasi sosial di berbagai bidang. Pergerakan yang sangat Progresif ini senantiasa mewarnai percaturan politik [[tanah air]] di zaman [[Bung Karno]] berkuasa.<ref name="Aktifis Wanita">[http://indiependen.com/para-aktivis-wanita-dibui-tanpa-proses-pengadilan/ Para Aktivis Wanita Dibui, Tanpa Proses Pengadilan] indiependen.com</ref>
Peristiwa [[Gerakan 30 September]] 1965, yang merupakan salah satu episode paling kejam yang dilakukan oleh PKI, membawa dampak yang sangat besar bagi Gerwani. Melalui berbagai desas-desus di masyarakat, Gerwani dihancurkan dan dibungkam sebagaimana PKI secara langsung. Apalagi, di dalam film [[Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI]], Gerwani melakukan beberapa adegan sadis terhadap sebagian pahlawan revolusi. Walaupun hasil otopsi tidak menunjukkan adanya bekas-bekas penyiksaan, tetapi ada luka pada bagian mata karena beberapa tembakan.
 
Sebagian pihak menilai bahwa film dari [[Arifin C. Noer]] dan [[Amoroso Katamsi]] ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Padahal, Arifin Noer melakukan penelitian kepada [[Sjam Kamaruzaman]], mantan biro khusus PKI, pada tahun 1982-1983. Adegan di sekitar [[Lubang Buaya]] yang dilakukan oleh Gerwani inilah yang menjadi pedoman pemerintah dalam menghancurkan sayap organisasi PKI untuk kaum hawa ini melalui Ketetapan MPRS No. 25/1966 yang dipertegas melalui Undang-Undang No. 1/2003, yang mana kedua instrumen hukum tersebut didasarkan oleh kemarahan masyarakat sejak 10 Januari 1966, yang sudah cukup gerah terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan oleh PKI, dan bahkan berlanjut hingga peristiwa [[Blitar]] (1968). Dalam adegan tersebut, juga ada tarian harum bunga yang diiringi oleh lagu [[Genjer-Genjer]], yang dinyanyikan oleh sebagian anggota [[Resimen Tjakrabirawa]], Gerwani, dan [[Pemuda Rakyat]].<ref name="Suara Korban">[http://indoprogress.com/2012/10/memecah-pembisuan-membongkar-tabu-mendengar-suara-korban-tragedi-1965/ Memecah Pembisuan, Membongkar Tabu: Mendengar Suara Korban Tragedi 1965] indoprogress.com, Diakses 12 Oktober 2012</ref>
==Suara Perempuan Indonesia==
 
Otopsi terhadap para [[Pahlawan Revolusi Indonesia|Pahlawan Revolusi]] ini dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan dr. Brigjen. [[Roebiono Kertopati|Roebiono Kartopati]], dr. Kol. Frans Pattiasina, Prof. dr. Sutomi Tjokronegoro, dr. Liau Yan Siang, dan dr. [[Lim Joey Thay|Lim Joe Thay]]. Dari hasil otopsi terhadap beberapa pahlawan revolusi, tidak terdapat adanya bekas-bekas penyiksaan terhadap para jenderal yang menurut PKI adalah "setan desa", tetapi ada luka tembak pada bagian mata. Menurut sumber lain, yaitu wawancara yang dilakukan oleh Prof. Saskia Eleonora Wieringa terhadap salah seorang anggota Gerwani, mereka sejak awal 1965 memang sering berada di Lubang Buaya bersama sejumlah organisasi kepemudaan lain termasuk [[Gerakan Pemuda Ansor|Ansor]], Perwari, Wanita Marhaen, Muslimat, dan Fatayat. Namun tujuannya untuk pelatihan dalam rangka persiapan [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|Dwikora (konfrontasi dengan Malaysia)]]. Bahkan, menurut [[Sukmawati Soekarnoputri]], para Pahlawan Revolusi sebetulnya ditugaskan untuk Dwikora tersebut.<ref>Soekarnoputri, Sukmawati. 2011. "Creeping Coup D'etat: Kesaksian Hari-Hari Terakhir Bersama Bapak". Jakarta: MedPress - Yayasan Bung Karno.</ref>
[[Berkas:Suara_Perempuan.jpg|thumb|262px|Suara Perempuan Indonesia Korban Tragedi 1965]]
 
Peristiwa tragis dalam sejarah hitam [[Republik Indonesia]] dengan meletusnya Gerakan September Tiga Puluh 1965 atau lebih di kenal dengan istilah Gestapu, maka Konstelasi Politik pasca meletusnya peristiwa [[1965]] membawa dampak yang sangat besar bagi Gerwani, melalui berbagai fitnah nama Gerwani di hancurkan dan di bungkam suaranya hingga tak terdengar sama sekali, karena Gerwani di kaitkan pada peristiwa [[Lubang Buaya|lubang buaya]], dan di propagandakan melalui media massa yang di ciptakan oleh suatu rezim, Gerwani di tuduh turut menyiksa para [[jenderal]], mereka di fitnah melakukan [[mutilasi]] dan kastrasi.
 
Dampak dari pengakuan dan kabar bohong yang begitu cepat menyebar itu membuat aktifitas Gerwani berhenti total karena mereka di kaitkan terlibat dalam peristiwa Gestapu, para aktifis Gerwani di tangkap, di penjarakan tanpa melalui proses hukum dan tanpa tahu kapan mereka akan di lepaskan. Apalagi ternyata fitnah tersebut ternyata adalah kebohongan belaka, menurut pengakuan dari hasil otopsi yang di lakukan oleh dr. [[Lim Joey Thay]] dan teman-temannya sama sekali tidak menemukan tanda-tanda pencungkilan bola mata, apalagi pemotongan [[alat kelamin]] ? Malah pengakuan Ahli Forensik yang menangani jenazah para Jenderal tersebut, dr Arief Budianto ( dulu di kenal sebagai dr. Lim Joey Thay ) mengatakan, jenazah para Jenderal dalam keadaan utuh, tak ada bagian tubuh mereka yang hilang seperti yang di propagandakan rezim pada saat itu.<ref name="Suara Korban">[http://indoprogress.com/2012/10/memecah-pembisuan-membongkar-tabu-mendengar-suara-korban-tragedi-1965/ Memecah Pembisuan, Membongkar Tabu: Mendengar Suara Korban Tragedi 1965] indoprogress.com, Diakses 12 Oktober 2012</ref>
 
Kisah mantan aktifis-aktifis Gerwani sebagaimana tertuang dalam buku [[Suara Hati|Suara]] [[Perempuan]] Indonesia Korban Tragedi 1965, para perempuan yang di tangkap sejak 1965 telah bersaksi dalam buku ini ”Demi Meluruskan Sejarah” yang telah terbungkam selama 40 tahun padahal ternyata kebanyakan dari mereka adalah berpendidikan sebagai [[guru]] atau berprofesi secara tak langsung sebagai tenaga pengajar yang mendedahkan pentingnya ketrampilan dan pengetahuan bagi sesama kaumnya untuk hidup sejajar dengan laki-laki, mereka merupakan lirik lagu : ” Pendekar Kaumnya Untuk Merdeka “.<ref name="Suara Perempuan">[http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/28110/suara-perempuan-korban-tragedi-65.html Suara Perempuan Indonesia Korban Tragedi 1965] bukabuku.com</ref>
 
== Buku Suara Perempuan Indonesia==
[[Berkas:Suara_Perempuan.jpg|thumbjmpl|262px|Buku "Suara Perempuan Indonesia Korban Tragedi 1965"]]
Buku Suara Perempuan Korban Tragedi 1965 merupakan inisiatif dari Ita Fatia Nadia dan Prof. Saskia Eleonora Wieringa pada tahun 2007 dengan tujuan untuk melakukan pembelokan berkedok pelurusan sejarah yang menurutnya dipalsukan oleh pemerintah selama lebih dari 40 tahun seolah-olah PKI tidak bersalah.{{Citation needed|date=May 2021}} Buku ini memuat kesaksian dari para anggota Gerwani yang kebanyakan dari mereka adalah bekerja sebagai guru atau berprofesi secara tidak langsung sebagai tenaga pengajar yang mengajarkan pentingnya keterampilan dan pengetahuan bagi kaum hawa untuk hidup sejajar dengan kaum Adam, sebagaimana salah satu bagian lagu Ibu Kita Kartini: "Pendekar Kaumnya Untuk Merdeka".<ref name="Suara Perempuan">[http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/28110/suara-perempuan-korban-tragedi-65.html Suara Perempuan Korban Tragedi 1965] bukabuku.com</ref> Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran (KKPK) juga melakukan penelitian di [[Kota Kupang|Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]], kepada para anggota Gerwani yang memberikan kesaksian yang dikutip di dalam buku tersebut.
== Lihat pula ==
* [[Sudjinah]]
* [[Umi Sardjono]]
* [[Salawati Daud]]
* [[Pulau Buru]]
 
== Referensi ==
Baris 38 ⟶ 37:
 
== Pranala luar ==
* [http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/12/pejuang-kaum-wanita-itu-telah-tiada.html Pejuang Kaum Wanita itu Telah Tiada] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140602194835/http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/12/pejuang-kaum-wanita-itu-telah-tiada.html |date=2014-06-02 }}
* [http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/09/tarian-harum-bunga-untuk-sang-jenderal.html Tarian Harum Bunga Untuk Sang Jenderal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140509023752/http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/09/tarian-harum-bunga-untuk-sang-jenderal.html |date=2014-05-09 }}
* [http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/12/kisah-dara-cantik-selebriti-kiri.html Kisah Dara Cantik Selebriti Kiri Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140509021517/http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/12/kisah-dara-cantik-selebriti-kiri.html |date=2014-05-09 }}
* [http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/10/pelarian-tiga-wanita-indonesia-dari.html Pelarian Tiga Wanita Indonesia Dari Penjara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140509023754/http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/10/pelarian-tiga-wanita-indonesia-dari.html |date=2014-05-09 }}
* [http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2013/09/penderitaan-wanita-indonesia-di-kamp.html Penderitaan Wanita Indonesia di Kamp Plantungan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140626021438/http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2013/09/penderitaan-wanita-indonesia-di-kamp.html |date=2014-06-26 }}
 
{{Kamp konsentrasi tapol PKI di Indonesia}}
 
[[Kategori:Kamp konsentrasi]]
[[Kategori:Gerakan 30 September]]
[[Kategori:Tahanan politik Indonesia]]
[[Kategori:Plantungan, Kendal]]