Poso (kota): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fatekage (bicara | kontrib)
Update dan clean-up.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(168 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{gabungabout|ibu kota kabupaten|kecamatan|Poso Kota, Poso}}
{{Infobox settlement
{{referensi}}
| official_name = Poso
{{Infobox settlement
| settlement_type = [[Ibu kota kabupaten]]
|official_name = Poso
| image_skyline = Kota Poso (2015).jpg
|nickname=
| image_caption = Kota Poso dari udara (2015)
|settlement_type=City
| image_flag =
|image_skyline =
| image_seal =
|image_flag =
| nickname = ''Kota Harmoni''
|image_seal =
| motto = ''Sintuwu Maroso''
|image_map =
| image_map = Poso Sentinel-2 L2A, True Color on December 5, 2020.png
|mapsize =
| map_caption = Citra satelit [[Sentinel-2|Sentinel-2 L2A]], menampilkan kota Poso pada bulan Desember 2020
|map_caption =
| pushpin_map = Indonesia Sulawesi
| pushpin_map_caption = Lokasi di Pulau Sulawesi
|pushpin_label_position =
| subdivision_type = [[Negara]]
|coordinates_display = inline,title
| subdivision_name = {{flag|Indonesia}}
|coordinates_region = ID
| subdivision_type1 = [[Provinsi]]
|subdivision_type = [[Countries of the world|Country]]
| subdivision_name1 = [[Sulawesi Tengah]]
|subdivision_name = {{flag|Indonesia}}
| subdivision_type2 = [[Kabupaten]]
|subdivision_type1 = [[Provinces of Indonesia|Province]]
| subdivision_name2 = [[Kabupaten Poso]]
|subdivision_name1 = [[Sulawesi Tengah]]
| subdivision_type3 = [[Kecamatan]]
|subdivision_type2 =[[Regencies of Indonesia|Regency]]
| subdivision_name3 = 3
|subdivision_name2=[[Kabupaten Poso]]
| subdivision_type4 = [[Kelurahan]]
|leader_title =
| subdivision_name4 = 19
|leader_name =
| established_title = Dibentuk
|area_magnitude =
| established_date = {{Start date and age|1895|3|1}}
|area_total_km2 =
| area_magnitude =
|area_land =
| area_total_km2 = 60.46
|area_water =
| area_land_km2 = 54.38
|population_as_of = 2010
| area_water =
|population_note =
| area_urban_km2 = 11.8
|population_total = 102.185
| population_as_of = 2024<ref>{{cite web |url=https://posokab.bps.go.id/id/publication/2024/02/28/d45d9d622adc2164be16b8c2/poso-regency-in-figures-2024.html |title=Kabupaten Poso dalam Angka 2024 |publisher=[[Badan Pusat Statistik|BPS Kabupaten Poso]] |date=28 Februari 2024 |access-date=1 Oktober 2024}}</ref>
|population_footnotes =
| population_note =
|timezone = +8
| population_total = 41.222
|utc_offset = +8
| population_footnotes =
|timezone_DST =
| population_density_km2 = 758.12<!-- 2024 population_est / area_land_sq_mi -->
|utc_offset_DST =
| population_urban = 20.688
|latd=1|latm=24|lats=|latNS=S
| population_density_urban_km2 = 1.864
|longd=120|longm=45|longs=|longEW=E
| population_demonym =
|elevation_m=
| timezone = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|website =
| utc_offset = +8
|footnotes =
| elevation_m =
| postal_code = 94619
| area_code = 452
| website =
| footnotes =
}}
'''Poso''' ([[Ejaan Van Ophuijsen]]: '''''Posso'''''; {{IPA-id|pɔsɔ|IPA}}; {{audio|Id-Kota Poso.ogg|pengejaan|help=no}}), adalah [[ibu kota kabupaten|ibu kota]] [[Kabupaten di Indonesia|Kabupaten]] [[Kabupaten Poso|Poso]]. Posisi Poso terletak di tengah [[Pulau Sulawesi]], di pesisir [[Teluk Tomini]], dan menjadi kota pelabuhan dan perhentian utama di pesisir tengah bagian selatan [[Teluk Tomini]].{{sfn|Pemerintah Kabupaten Poso|2011}} Kota Poso dilewati oleh [[Sungai Poso]] yang mengalir dari [[Danau Poso]] di kecamatan [[Pamona Puselemba, Poso|Pamona Puselemba]]. [[Wilayah perkotaan]]nya melingkupi tiga kecamatan, yaitu [[Poso Kota, Poso|Poso Kota]], [[Poso Kota Utara, Poso|Poso Kota Utara]] dan [[Poso Kota Selatan, Poso|Poso Kota Selatan]]. Pada tahun 2024, penduduk kota Poso dari tiga kecamatan tersebut berjumlah 41.222 jiwa.
 
Kota ini mulai berkembang sebagai kota pelabuhan kecil di mulut Sungai Poso pada akhir abad ke-19—menjadikannya sebagai salah satu kota tertua di Sulawesi Tengah, dan merupakan salah satu kota penting bagi [[Belanda]] untuk mengontrol wilayah selatan Teluk Tomini pada awal kedatangan mereka. Poso adalah pusat pemerintahan dari [[Landschap Poso]], [[Onderafdeling Poso]], dan [[Afdeling Poso]] pada zaman kolonial. Pada pertengahan [[Perang Dunia II]], [[Jepang]] menjadikan Poso sebagai salah satu tangsi militer mereka. Poso sempat menjadi ibu kota Sulawesi Tengah pada tahun 1948, sebelum dipindahkan ke [[Kota Palu|Palu]].
[[Kota Poso]] merupakan ibukota [[Kabupaten Poso]] yang akan dinaikkan menjadi kotamadya. Kecamatan yang mungkin bergabung, meliputi:
 
Kota ini dilanda [[Kerusuhan Poso|konflik komunal]] menjelang akhir tahun 1998, dan berlangsung sampai setidaknya tahun 2001. Kerusuhan terjadi dan menyebar ke hampir seluruh wilayah di Kabupaten Poso, menyebabkan sekitar 100 ribu jiwa mengungsi ke daerah lain. Pemerintah bertindak dengan menggelar [[Deklarasi Malino|deklarasi damai]] untuk kedua belah pihak, dan kerusuhan mulai menyurut—meskipun tidak sepenuhnya. Baru pada awal tahun 2007, operasi kepolisian berhasil menangkap mereka yang dianggap terlibat dalam serangkaian aksi teror di Poso. Tahun-tahun berikutnya ditandai dengan peningkatan kualitas ekonomi dan infrastuktur kota dalam berbagai sektor.
# [[Poso Kota, Poso|Poso Kota]]
# [[Poso Kota Selatan, Poso|Poso Kota Selatan]]
# [[Poso Kota Utara, Poso|Poso Kota Utara]]
# [[Poso Pesisir, Poso|Poso Pesisir]]
# [[Poso Pesisir Selatan, Poso|Poso Pesisir Selatan]]
# [[Poso Pesisir Utara, Poso|Poso Pesisir Utara]]
# [[lage, Poso|Lage]]
 
Dilayani oleh [[Bandar Udara Kasiguncu]], Poso terhubung melalui udara dengan kota-kota lain di Indonesia seperti Palu dan [[Kota Makassar|Makassar]]. Posisi Poso yang terletak di tengah, dan dilalui oleh [[Jalan Nasional Trans Sulawesi]] yang merupakan jalur strategis yang menghubungkan antar provinsi di pulau Sulawesi, membuat kota ini menjadi pusat perhentian baik dari [[Sulawesi Utara|utara]] maupun [[Sulawesi Selatan|selatan]], atau dari [[Sulawesi Barat|barat]] dan [[Sulawesi Timur|timur]] Sulawesi. Alasan ini pula yang membuat penduduk Poso terdiri dari berbagai jenis suku, agama, dan latar belakang.
==Poso Siap Jadi Kota==
 
Ekonomi kota ditopang melalui sektor [[perdagangan]] dan [[jasa]].
Anggota DPRD Kabupaten (Dekab) Poso Burhanuddin Hamzah meminta agar panitia pemekaran Kota Poso segera mempersiapkan segala kebutuhan terkait rencana pemekaran poso menjadi daerah kotamadya. Berbagai persiapan tersebut diataranya menyangkut profil kota Poso serta materi uji kelayakan.
 
{{TOC limit|3}}
“Semua kriteria tadi harus segera dipersiapkan oleh panitia. Ini sudah mendesak karena masyarakat Kota Poso sudah sangat menginginkan pemekaran tersebut. Karena jika semuanya telah dipersiapkan maka proses pemekaran akan semakin cepat,” sebut politisi Partai Bintang Reformasi itu.
 
== Sejarah ==
Ketua Fraksi Poso Bersatu Dekab Poso itupun mengakui jika rencana pemekaran Kota Poso merupakan aspirasi masyarakat yang sudah mengemuka sejak tahun 1966 lalu. Terlebih lagi saat ini aspirasi tersebut sudah mendapat persetujuan dari Bupati dan DPRD termasuk dukungan dari Gubernur Sulteng yang baru Longki Djanggola.
Pada tahun 1892, [[misionaris]] [[Belanda]] bernama [[Albertus Christiaan Kruyt]] tiba di Poso untuk menjalankan misinya. Saat itu, penduduk yang telah menetap berada di daerah Sayo (sekarang di [[Sayo, Poso Kota Selatan, Poso|Kelurahan Sayo]]) yang merupakan tempat pendaratan perahu dari muara [[Sungai Poso]]. Pada tanggal 5 September 1894, keadaan sempat tidak aman akibat perseteruan antar suku, dan hal ini membuat Kruyt meminta Pemerintah [[Hindia Belanda]] untuk mengatasi keadaan dan menempatkan aparatnya di daerah Poso yang dipimpin oleh kontrolir wilayah [[Teluk Tomini]] bagian selatan yang berkedudukan di [[Mapane, Poso Pesisir, Poso|Mapane]]. Pada tanggal 1 Maret 1895, kedudukan kontrolir dipindahkan ke wilayah kota Poso yang sekarang ini.{{sfn|BPS Poso|2016b|p=6}}
 
Pada tahun 1940-an, Poso sebagai salah satu afdeling dari Daerah Otonom Sulawesi Tengah direkomendasikan untuk menjadi pusat pemerintahan (ibu kota) Daerah Sulawesi Tengah, sesuai keputusan Konfederasi Raja-raja Sulawesi Tengah. Rekomendasi ini terwujud pada tahun 1946.{{sfn|Kustini|2010|p=109}} Pertemuan lanjutan yang dipelopori oleh [[Kerajaan Palu|Magau Palu]], [[Tjatjo Idjazah]], diadakan di [[Parigi, Parigi Moutong|Parigi]] pada tanggal 27 November hingga 2 Desember tahun 1948. Keputusan ini diperkuat dengan surat permohonan yang ditujukan kepada [[Perdana Menteri]] [[Negara Indonesia Timur]], [[Ida Anak Agung Gde Agung]], yang dikeluarkan pada tanggal 8 Februari 1949.{{sfn|Komunitas Historia Sulawesi Tengah|2016}}
Disinggung soal dukungan dari lembaganya itu, Burhanuddin menyebutkan, tak ada maksud lain selain untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. “Agar pelayanan lebih efektif dan efesien, itu yang menjadi prioritas utama dari hakekat sebuah pemekaran wilayah. Jangan disalah artikan lain,” ujar politisi yang dikenal vocal itu.
 
Hingga tahun 1952, wilayah Sulawesi Tengah masih terbagi dua daerah otonom, yaitu [[Poso|Onderafdeeling Poso]] yang meliputi Poso, [[Luwuk]] [[Banggai]] dan [[Kolonodale, Petasia, Morowali Utara|Kolonodale]] yang beribu kota di Poso, dan [[Donggala|Onderafdeeling Donggala]] meliputi Donggala, [[Kota Palu|Palu]], [[Parigi Moutong|Parigi]], dan [[Tolitoli]] dengan ibu kota yang terletak di Palu. Wilayah tersebut sering disebut pembagian wilayah Sulawesi Tengah bagian Barat dan Timur. Hal ini membuktikan bahwa Poso telah menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan Sulawesi wilayah Timur sejak ratusan tahun yang lalu.{{sfn|BPS Poso|2016b|p=6}}
Hal senada juga disampaikan Ketua Forum Perjuangan Pembentukan Pemerintahan Kota Poso (FORPPEMP) Malik Syahadat kepada Mercusuar beberapa waktu lalu. Menurut dia, pemekaran juga diamaksudkan untuk mempercepat proses pembangunan dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat.
Dia menjelaskan, rencana pembentukan Kota Poso telah tertuang dalam Resolusi DPRD GR (Gotong Royong) Provinsi Sulteng tahun 1966 Nomor 1/DPRD-GR/1966 yang diputuskan di Poso tanggal 16 Februari 1966. Resolusi di tandatangani langsung oleh Ketua DPRD-GR Zainuddin Abd. Rauf dan diketahui oleh Gubernur Sulteng saat itu Anwar Gelar Datuk Majo Basa Nan Kuning.
 
Pada tahun 1955, terjadi perkembangan wilayah menjadi 11 kampung dan sebagian kampung Gorontalo dilebur menjadi kampung Tawongan, kampung Tiongkok dan kampung Arab disatukan dengan kampung Gorontalo ditambah dengan kampung Madale/Karawasa, Buyumboyo dan Ranononcu yang meliputi wilayah Kagila/Lembomawo dan Moengko. Pada tahun 1959, jumlah kampung kembali berkembang menjadi 14 kampung dengan bertambahnya Kampung Kagila, Kampung Tegalrejo dan kampung Gebangrejo sedangkan kampung Lage berubah nama menjadi kampung Lombogia.{{sfn|BPS Poso|2016b|p=6}}
“Dalam resolusi itu disebutkan bahwa wilayah Sulteng akan dibagi dan dibentuk menjadi Sembilan kabupaten dan dua kotamadya, yaitu Kotamadya Palu dan Poso. Jadi wacana ini sudah ada sejak lama,” tutur Malik Shahadat yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Poso tahun 1988-1989 itu. <ref>http://harianmercusuar.com</ref>
 
=== Sekilas2016-sekarang: PosoPembangunan ===
Pada tanggal 3 Mei 2016, lokasi [[Pasar Sentral Poso]] digusur dengan dibantu ratusan petugas gabungan [[Satpol PP]] dan didukung [[TNI]]-[[Polri]]. Penggusuran ini dilakukan sebagai hasil dari kebijakan relokasi pedagang ke pasar baru yang terletak di [[Kawua, Poso Kota Selatan, Poso|Kawua, Poso Kota Selatan]]. Lokasi pasar lama sendiri akan dijadikan [[Ruang Terbuka Hijau]] (RTH) untuk warga kota Poso.{{sfn|Mansur|2016}}
Kota Poso terletak di bibir pantai menghadap teluk Tomini di salah satu lengkungan ’lengan’ pulau Sulawesi. Bila diamati dengan baik, posisi Poso sebenarnya sangat strategis di tengah-tengah pulau Sulawesi. Transportasi Utara – Selatan yaitu Makassar, Palu – Gorontalo dan Manado, serta Timur – Barat yaitu Luwuk – Palu, mesti melaui Poso sebagai daerah sentral. Tidak heran bila sebenarnya Poso lebih dahulu dikenal sebagai salah satu kota penting dalam sejarah perdagangan dan pemerintahan di daerah Sulawesi.
 
Poso adalah kota pertama di Sulawesi Tengah yang menjalankan program ''Smart City'' (kota cerdas).{{sfn|Fauzi|2017}} Pada tanggal 26 Mei 2017, Bupati melakukan peletakkan batu pertama pembangunan [[tempat pembuangan akhir]] (TPA) sampah yang terletak di jalan lingkar Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota. Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten untuk meraih [[Adipura|Piala Adipura]].{{sfn|Timparosa|2017}}
Untuk mempersingkat sekilas sejarah panjang Poso, dapat kita titik awali dari tahun 1880-an ketika pemerintah Hindia Belanda yang mengerti arti strategis Poso mulai mengatur pemerintahan di Poso. Belanda berusaha meminimalkan pengaruh kerajaan-kerajaan lokal yang ada waktu itu yaitu kerajaan Poso, Napu, Mori, Tojo, Una Una, dan kerajaan Bungku. Pada 1919 seluruh wilayah Sulawesi Tengah yang waktu itu masih tergabung dalam Keresidenan Manado dibagi menjadi dua wilayah Barat dan Timur yang disebut Afdeeling, yaitu: Afdeeling Donggala dengan ibu kotanya Donggala dan Afdeeling Poso dengan ibu kotanya kota Poso.
 
== Geografi ==
Sampai dengan pemerintahan RI tahun 1952, wilayah Sulawesi Tengah masih terbagi dua daerah otonom yaitu Onderafdeeling Poso meliputi Poso, Luwuk Banggai dan Kolonodale dengan ibukota Poso dan Onderafdeeling Donggala meliputi Donggala, Palu, Parigi, dan Toli Toli dengan ibukotanya Palu. Wilayah tersebut boleh dikatakan pembagian wilayah Sulawesi Tengah bagian Barat dan Timur. Jadi Poso telah menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan Sulawesi wilayah Timur sejak puluhan bahkan seratusan tahun yang lalu.
=== Iklim ===
Menurut [[klasifikasi iklim Köppen]], wilayah Poso termasuk daerah [[Hutan hujan tropika|hujan tropis]] (Af). Suhu rata-rata tahunan mencapai ±26.9℃. Bulan terpanas adalah bulan Oktober, dengan suhu bulanan rata-rata mencapai 27.6℃. Bulan yang paling dingin adalah bulan Juli, dengan suhu rata-rata bulanan mencapai 25.9℃. Curah hujan tahunan rata-rata adalah 1694.2&nbsp;mm, dan curah hujan maksimum bulan Juli mencapai 182.9&nbsp;mm. Curah hujan bulanan minimum adalah Januari sampai 111,4&nbsp;mm. Curah hujan tahunan rata-rata mencapai 160 hari, dengan jumlah terbesar hari hujan berada di bulan Juli, yang mencapai 20 hari; berbeda dengan bulan Desember, yang rata-rata curah hujannya hanya selama 8 hari.
{{Poso weatherbox}}
 
== Demografi ==
Penduduk asli daerah Poso saat ini sudah bercampur dengan para perantau yang telah berada di daerah ini puluhan bahkan seratusan tahun yang lalu. Selain suku asli, daerah Poso dan sekitarnya didiami oleh pendatang dari daerah Sulawesi Utara, Gorontalo, Bugis Makassar, Toraja, Jawa dan Bali. Hal ini juga merupakan salah satu bukti ketenaran daerah Poso dimasa silam.)<ref>http://posocity.wordpress.com/about/</ref>
=== Suku bangsa ===
Penduduk asli daerah Poso saat ini sudah bercampur dengan para perantau yang telah berada di daerah ini puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Selain suku asli, daerah Poso dan sekitarnya didiami oleh pendatang dari daerah luar. Hal ini juga merupakan salah satu bukti ketenaran daerah Poso dimasa silam. Seiring berkembangnya kota Poso selama rezim [[Orde Baru]], Poso menjadi semakin beragam secara etnis. Penduduk [[Kristen di Poso|Protestan]] selain Pamona termasuk orang-orang [[Orang Minahasa|Minahasa]], [[Orang Bali|Bali]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] serta [[suku Mori|Mori]], [[suku Napu|Napu]], [[suku Besoa|Besoa]], dan [[suku Bada|Bada]] dari wilayah pedalaman kabupaten. Penduduk [[Islam di Sulawesi Tengah|Muslim]] termasuk orang-orang [[Suku Poso Pesisir|Poso Pesisir]], [[Orang Arab|Arab]], [[Orang Jawa|Jawa]], [[Orang Bugis|Bugis]], [[Orang Makassar|Makassar]], [[Suku Mandar|Mandar]], [[Suku Buton|Buton]], [[Suku Kaili|Kaili]], [[Suku Tojo|Tojo]], [[Togean]], dan [[Suku Bungku|Bungku]] dari dalam kabupaten. Kelompok minoritas [[Gereja Katolik di Indonesia|Katolik]] terdiri dari orang Minahasa dan Tionghoa, serta para migran dari bekas koloni Portugis seperti [[Pulau Flores|Flores]]. Orang Bali adalah satu-satunya etnis yang memeluk agama [[Hindu Bali|Hindu]]. Secara keseluruhan, pada akhir 1990-an, persentase Muslim dari populasi kota Poso melebihi 50 persen, dan orang Bugis Muslim menguasai banyak perdagangan kota.{{sfn|Aragon|2001|p=57}}
 
=== Kerusuhan di PosoAgama ===
Meskipun [[Kristen]] merupakan agama mayoritas di Kabupaten Poso, penduduk di kota Poso lebih banyak yang memeluk agama [[Islam]]. Pada tahun 2015, sekitar 47315 jiwa menganut agama Islam, 8338 jiwa memeluk Kristen, 50 orang beragama [[Katolik]], 90 orang merupakan pemeluk [[Hindu]], dan sekitar 20 orang lainnya menganut agama [[Buddha]].{{sfn|BPS Poso|2016a|p=90}} Pada tahun 2016, ada sekitar 49 [[masjid]] dan 14 [[musala]], 33 [[Protestantisme|Gereja Protestan]] dan 3 [[Gereja Katolik]], dan 17 [[mandir|pura]].{{sfn|BPS Poso|2017a|p=90}}
 
== Sosial ==
Pertikaian yang sempat berlangsung hampir satu dekade membuat citra Poso terpuruk dimata pelaku perekonomian dan pariwisata. Pemberitaan yang buruk serta situasi keamanan yang tidak menentu membuat orang enggan ke Poso, baik untuk berbisnis ataupun sekedar berwisata.
=== Pendidikan ===
Sebagai ibu kota kabupaten, kota ini juga menjadi pusat pendidikan dan edukasi. [[Perguruan tinggi swasta]] terbesar di Poso adalah [[Universitas Sintuwu Maroso]], yang berdiri sejak tahun 1986. [[Sekolah Tinggi Agama Islam Poso]] adalah [[perguruan tinggi Islam swasta di Indonesia|perguruan tinggi Islam swasta]] yang mulai beroperasi pada bulan Juni 2010. Perguruan tinggi swasta lainnya adalah [[Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Mandiri]] yang berada di tengah kota.
 
== Ekonomi ==
Pertikaian itu sendiri dari kacamata luar sepertinya bernuansa keagamaan karena kedua belah pihak yang bertikai adalah pihak Kristen dan Muslim. Tetapi bagi yang mencoba melihat dan memahami pertikaian tersebut secara lebih jernih, dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya agama hanyalah isu yang paling mujarab yang digunakan pihak-pihak tertentu untuk mengacau di Poso.
[[Berkas:Night Panorama of Poso, May 2017.png|jmpl|ka|Aktivitas ekonomi terbesar berpusat di ibu kota kabupaten, Poso]]
Dengan status pusat pemerintahan, Poso juga memegang peran sebagai pusat ekonomi di Kabupaten Poso. Sektor [[perdagangan]] menyumbang dampak ekonomi yang besar—sebagian besar [[usaha menengah besar]] (UMB) berada di sini,{{sfn|Mumpuni|Fahd|2017e|p=28}} dengan pertimbangan infrastruktur yang lebih mendukung dibandingkan kecamatan lainnya. Akumulasi realisasi [[belanja langsung]] dari tiga kecamatan mencapai Rp924.760.000,00 Juta.{{sfnm|1a1=BPS Poso|1y=2017b|1p=107|2a1=BPS Poso|2y=2017c|2p=112|3a1=BPS Poso|3y=2017d|3p=114}} Di sisi lain, realisasi penerimaan [[pajak bumi dan bangunan]] mencapai Rp415.995.622,00 Juta.{{sfnm|1a1=BPS Poso|1y=2017b|1p=108|2a1=BPS Poso|2y=2017c|2p=113|3a1=BPS Poso|3y=2017d|3p=115}} Jumlah izin usaha untuk pedagang kecil yang diterbitkan pada tahun 2016 mencapai 157 izin, sedangkan untuk pedagang kelas menengah adalah 16 izin.{{sfn|BPS Poso|2017a|p=148}} Pada tahun yang sama, ada sekitar 4598 [[Usaha Kecil dan Menengah|usaha kecil dan menengah]] di kota ini.{{sfn|BPS Poso|2017a|p=150}}
 
== Olahraga ==
Rakyat yang tidak terlalu paham apa yang terjadi, segera terbagi atas dua kelompok besar berdasarkan agamanya. Lalu saling bertikai tanpa mengerti apa yang diperebutkan. Isu-isu tak berdasar terus memanaskan situasi meski korban sudah berjatuhan. Padahal tidak jarang, di antara kedua kelompok tersebut justru banyak yang sebenarnya masih terikat tali kekerabatan. Belakangan baru mereka menyesal telah menjadi korban adu domba pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab.
[[Menpora|Kementerian Pemuda dan Olahraga]], [[Imam Nahrawi]] dalam kunjungannya ke Poso —dalam rangka melepas lomba lari [[maraton]] 42&nbsp;km— pada tanggal 4 November 2016, menyatakan bahwa Poso memiliki potensi untuk menjadi kota olahraga.{{sfn|Elfarisi|2016}}
Mengambil hikmah dari pengalaman pahit ini, masyarakat Poso dan sekitarnya menjadi lebih waspada dan mengerti akan akibat negatif provokasi. Mereka sepakat untuk menjaga ketenangan dan kedamaian yang kini telah tercipta kembali.
 
== Pantai MadaleReferensi ==
{{reflist|20em}}
 
=== Daftar pustaka ===
Keindahan alam di bagian timur Indonesia memang memesona, salah satunya adalah Pantai Madale di Poso, Sulawesi Tengah. Pantainya berpasir putih, berselimutkan air laut yang biru dan beratapkan langit yang cerah. Tempat yang sempurna!
==== Sumber primer ====
{{refbegin}}
* {{cite book|author={{aut|BPS Poso}}|authorlink=BPS|url=http://posokab.bps.go.id/publication/2016/07/15/446bfd15eca2bc7ecc0c548d/kabupaten-poso-dalam-angka-2016|title=Kabupaten Poso dalam Angka 2016|year=2016a|location=[[Kota Poso|Poso]]|publisher=[[BPS|Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso]]|issn=0215-6768|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite book|author={{aut|BPS Poso}}|authorlink=BPS|url=http://posokab.bps.go.id/publication/2016/07/29/6b62b8a6f0dd6ba83f07bddb/kecamatan-poso-kota-dalam-angka-2016|title=Kecamatan Poso Kota dalam Angka 2016|year=2016b|location=Poso|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso|issn=0215-6768|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite book|author={{aut|BPS Poso}}|authorlink=BPS|url=http://posokab.bps.go.id/publication/2017/08/13/f47d7c34ec4a6c35ce37e456/kabupaten-poso-dalam-angka-2017.html|title=Kabupaten Poso dalam Angka 2017|year=2017a|location=Poso|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso|issn=0215-6768|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite book|author={{aut|BPS Poso}}|authorlink=BPS|url=http://posokab.bps.go.id/publication/2017/09/26/3b9526cef5aa8dfc7d9c360f/kecamatan-poso-kota-dalam-angka-2017.html|title=Kecamatan Poso Kota dalam Angka 2017|year=2017b|location=Poso|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso|isbn=978-602-6543-20-2|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite book|author={{aut|BPS Poso}}|authorlink=BPS|url=http://posokab.bps.go.id/publication/2017/09/26/0cdd228706eb9ce5d9db4959/kecamatan-poso-kota-selatan-dalam-angka-2017.html|title=Kecamatan Poso Kota Selatan dalam Angka 2017|year=2017c|location=Poso|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso|isbn=978-602-6543-19-6|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite book|author={{aut|BPS Poso}}|authorlink=BPS|url=http://posokab.bps.go.id/publication/2017/09/26/5e3c4f884ed70859c37b1662/kecamatan-poso-kota-utara-dalam-angka-2017.html|title=Kecamatan Poso Kota Utara dalam Angka 2017|year=2017d|location=Poso|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso|isbn=978-602-6543-20-2|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite book|last={{aut|Mumpuni}}|first=Pranesti Putri|last2={{aut|Fahd}}|first2=Rayhan|url=http://posokab.bps.go.id/publication/2017/09/26/5e3c4f884ed70859c37b1662/kecamatan-poso-kota-utara-dalam-angka-2017.html|title=Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing Potensi Ekonomi Kabupaten Poso|year=2017e|location=Poso|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso|isbn=978-602-6543-28-8|ref=harv}} {{Free access}}
{{refend}}
 
==== Buku ====
Pantai Madale di Poso menjadi bukti kecantikan alam di bagian timur Indonesia. Pantai ini terletak sekitar 5 km di timur Poso. Memang, pantai ini belum terlalu populer di kalangan traveler. Jika Anda ke sana dan menyaksikan sendiri pantainya, hanya rasa takjub yang dapat menggambarkannya.
{{refbegin}}
* {{cite book|last={{aut|Hasan}}|last2={{aut|Darwis}}|last3={{aut|Mahid}}|last4={{aut|Sadi}}||first=|first2=|first3=Syakir|first4=Haliadi|url=http://books.google.co.id/books?id=JrpwAAAAMAAJ|title=Sejarah Poso|year=2004|location=[[Yogyakarta]]|publisher=Tiara Wacana|ISBN=978-979-9340-50-4|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Kutoyo}}|first=Sutrisno|year=1984|title=Sejarah Daerah Sulawesi Tengah|publisher=[[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]]|location=[[Jakarta]]|ref=harv}}
{{refend}}
 
==== Laporan ====
Pantai ini masih sangat bersih dan belum tersentuh tangan-tangan nakal. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Suasana yang alami, akan memaksimalkan liburan Anda.
{{refbegin}}
* {{cite web|last={{aut|Gobée}}|first=Emile|translator-last={{aut|Coté}}|translator-first=Joost|authorlink=Emile Gobée|url=http://search.informit.com.au/documentSummary;dn=005790149485186;res=IELHSS|title=Colonising Poso: The Diary of Controleur Emile Gobee, June 1909 - May 1910|year=2007|series=Working Papers|issue=128|publisher=[[Universitas Monash|Monash University Press]]|isbn=9781876924577|url-access=subscription|ref=harv}}
{{refend}}
 
=== Sumber ===
Hamparan pasirnya sungguh putih. Dengan teriknya matahari, putihnya pasir akan menggoda Anda dan memberikan pemandangan yang tak jemu. Ditambah dengan lambaian pepeohonan, bersantai di Pantai Madale sangatlah nyaman dan menyenangkan.
==== Buku ====
{{refbegin|30em}}
* {{cite book|last={{aut|Adriani}}|first=Nicolaas|authorlink=Nicolaas Adriani|url=http://books.google.com/books?id=hFk8AAAAMAAJ|title=Posso (Midden-Celebes)|series=Onze Zendingsvelden (2)|year=1919|location=Den Haag|publisher=Boekhandel van den Zendingsstudie-Raad|oclc=568759182|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Adriani}}|last2={{aut|Kruyt}}|first=Nicolaus|first2=Albertus Christiaan|authorlink=Nicolaus Adriani|authorlink2=Albertus Christiaan Kruyt|url=<!--http://books.google.com/books?id=jostMQAACAAJ-->|title=[[De Bare'e-sprekende Toradja's van Midden-Celebes]]|year=1912|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Aragon}}|first=Lorraine|authorlink=Lorraine Aragon|url=<!-- http://books.google.com/books?id=Rh3z0Lb1xHkC -->|title=Fields of the Lord: Animism, Christianity, and State Development in Indonesia|title-link=Fields of the Lord|year=2000|location=Honolulu|publisher=University of Hawai'i Press|isbn=978-0-82-482303-0|lccn=99058189|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Aritonang}}|first=Jan Sihar|authorlink=Jan Sihar Aritonang|last2={{aut|Steenbrink}}|first2=Karel Adriaan|url=http://books.google.com/books?id=cUoGJSs9yOUC|title=A History of Christianity in Indonesia|series=Studies in Christian Mission (35)|year=2008|location=Leiden|publisher=[[Brill Publishers|Brill]]|isbn=978-9-00-417026-1|lccn=2008031321|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Arts}}|first=J. A.|editor-last={{aut|Goor}}|editor-first=Jurrien van|url=http://books.google.com/books?id=hR_rAAAAMAAJ|title=Imperialisme in de Marge: De Afronding van Nederlands-Indië|chapter-url=http://www.worldcat.org/title/zending-en-bestuur-op-midden-celebes-tussen-1890-en-1920-samenwerking-confrontatie-en-eigen-verantwoordelijkheid/oclc/772687791|chapter=Zending en Bestuur op Midden-Celebes tussen 1890 en 1920. Van Samenwerking naar Confrontatie en Eigen Verantwoordelijkheid|series=HES Studies in Colonial and Non-European History (2)|year=1986|location=[[Utrecht]]|publisher=[[Universitas Utrecht|HES]]|pages=85-121|isbn=978-9-06-194355-6|oclc=622798487|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Atkinson}}|first=Jane Monnig|editor-last={{aut|Rosaldo}}|editor-first=Renato|url=http://books.google.co.id/books?id=A6YwDwAAQBAJ|title=Cultural Citizenship in Island Southeast Asia: Nation and Belonging in the Hinterlands|chapter-url=http://books.google.co.id/books?id=A6YwDwAAQBAJ&pg=134|chapter=Who Appears in the Family Album?: Writing the History of Indonesia's Revolutionary Struggle|year=1998|publisher=[[University of California Press]]|isbn=9780520227484|pp=134-161}}
* {{cite book|last={{aut|End}}|first=Thomas van den|url=http://books.google.com/books?id=Rh3z0Lb1xHkC|title=Ragi carita 1|series=Ragi carita|year=1987|edition=1|publisher=[[BPK Gunung Mulia]]|isbn=978-9-79-415188-4|lccn=88940223|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|End}}|first=Thomas van den|url=http://books.google.com/books?id=Rh3z0Lb1xHkC|title=Ragi carita: 1860-sekarang|series=Ragi carita|year=1999|edition=2|publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-9-79-415606-3|lccn=99503367|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Henley}}|first=David|authorlink=David Henley (peneliti)|url=http://books.google.com/books?id=iqfjTFW8sRIC|title=Fertility, Food and Fever: Population, Economy and Environment in North and Central Sulawesi, 1600-1930|series=Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (201)|year=2005|publisher=KITLV Press|location=[[Leiden]]|isbn=978-9-06-718209-6|lccn=2006402352|ref=harv}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite book|editor={{aut|Kustini}}|url=http://keuda.kemendagri.go.id/produkhukum/download/627/se-903117sj<!--http://books.google.com/books?id=B7YDaAEACAAJ-->|title=Peranan Forum Kerukunan Umat Beragama dalam Pelaksanaan Pasal 8, 9, dan 10 Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006|year=2010|location=Jakarta|publisher=[[Kementerian Agama Republik Indonesia|Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama]]|isbn=978-9-79-797279-0|ref=harv|access-date=2018-04-01|archive-date=2018-04-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20180401213001/http://keuda.kemendagri.go.id/produkhukum/download/627/se-903117sj|dead-url=yes}} {{Free access}}
* {{cite book|last={{aut|Lith}}|last2={{aut|Spaan}}|last3={{aut|Fokkens}}|first=P. A. van der|first2=A.J.|first3=Fokko|authorlink=Pieter Antonie van der Lith|authorlink2=|authorlink3=|url=http://books.google.com/books?id=hlFKAAAAYAAJ|title=Encyclopædie van Nederlandsch-Indië|series=Encyclopaedie van Nederlandsch-Indiē: met medewerking van verschillende ambtenaren, gleerden en officieren (1)|year=1896|location=Den Haag|publisher=[[Martinus Nijhoff Publishers|Martinus Nijhoff]]|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Lith}}|last2={{aut|Snelleman}}|first=P. A. van der|first2=Johannes François|authorlink=Pieter Antonie van der Lith|url=http://books.google.com/books?id=alJKAAAAYAAJ|title=Encyclopædie van Nederlandsch-Indië|series=Encyclopaedie van Nederlandsch-Indiē: met medewerking van verschillende ambtenaren, gleerden en officieren (3)|year=1897|location=Den Haag|publisher=[[Martinus Nijhoff Publishers|Martinus Nijhoff]]|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Mahid}}|last2={{aut|Sadi}}|last3={{aut|Darsono}}|first=Syakir|first2=Haliadi|first3=Wilman|url=http://books.google.com/books?id=QHh2MAEACAAJ|title=Sejarah Kerajaan Bungku|year=2012|publisher=Penerbit Ombak|location=Yogyakarta|isbn=978-602-7544-09-3|ref=harv}}
* {{cite thesis|type=Ph.D|last={{aut|McRae}}|first=Dave|authorlink=Dave McRae|url=http://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/11026|title=The Escalation and Decline of Violent Conflict in Poso, Central Sulawesi, 1998-2007|year=2008|location=[[Canberra]]|publisher=[[Universitas Nasional Australia]]|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|McRae}}|first=Dave|authorlink=Dave McRae|url=<!--http://books.google.co.id/books?id=2OxdJ8V-7JAC-->|title=A Few Poorly Organized Men: Interreligious Violence in Poso, Indonesia|title-link=A Few Poorly Organized Men|series=Power and Place in Southeast Asia (3)|year=2013|location=Leiden|publisher=[[Brill Publishers|Brill]]|isbn=978-9-00-425172-4|doi=10.1163/9789004251724|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Noort}}|first=Gerrit|authorlink=Gerrit Noort|url=http://dspace.library.uu.nl/bitstream/1874/13446/7/index.htm|title=De weg van magie tot geloof: Leven en werk van Albert C. Kruyt (1869-1949), zendeling-leraar in Midden-Celebes, Indonesië|year=2006|location=Utrecht|publisher=[[Universitas Utrecht]]|isbn=978-9-02-392155-4|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite book|last={{aut|Oktorino}}|first=Nino|url=http://www.gramedia.com/products/seri-nusantara-membara-hancurnya-knil-minahasa|title=Hancurnya KNIL Minahasa: Kisah Terlupakan Palagan Manado 1942|series=Nusantara Membara (1)|year=2018|location=Jakarta|publisher=[[Elex Media Komputindo]]|isbn=978-6-02-045394-1|ref=harv|access-date=2018-05-01|archive-date=2018-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20180326141616/https://www.gramedia.com/products/seri-nusantara-membara-hancurnya-knil-minahasa|dead-url=yes}}
* {{cite book|last={{aut|Paulus}}|first=Jozias|editor-last={{aut|Stibbe}}|editor-last2={{aut|Sandbergen}}|editor-first=David Gerhard|editor-first2=Frans Johan Wilhelm Henri|url=http://books.google.co.id/books?id=dgc3AQAAMAAJ|title=Encyclopædie van Nederlandsch-Indië|year=1935|volume=7|edition=2|location=Den Haag|publisher=[[Martinus Nijhoff Publishers|Martinus Nijhoff]]|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Schrauwers}}|first=Albert|authorlink=Albert Schrauwers|url=http://books.google.com/books?id=BQJZQIqApC0C|title=Colonial 'reformation' in the Highlands of Central Sulawesi, Indonesia, 1892–1995|series=Anthropological Horizons (14)|year=2000|publisher=University of Toronto Press|location=[[Toronto]]|isbn=978-0-80-208303-6|lccn=00698098|ref=harv}}
{{refend}}
 
==== Jurnal ====
Lautnya akan menambah pesona pantai ini. Di pinggir pantai, lautnya berwarna biru jernih, serta semakin jauh berwarna semakin biru. Pemandangan yang sangat cantik dan tentu jarang Anda lihat setiap hari bukan?
{{refbegin}}
* {{cite journal|last={{aut|Aragon}}|first=Lorraine|authorlink=Lorraine Aragon|url=http://cip.cornell.edu/handle/seap.indo/1106940647|title=Communal Violence in Poso, Central Sulawesi: Where People Eat Fish and Fish Eat People|journal=Indonesia|year=2001|issue=72|publisher=[[SEAP Publications|Southeast Asia Program Publications]]|pp=45-79|doi=10.2307/3351481|JSTOR=3351481|ref=harv}}
* {{cite journal|last={{aut|Aragon}}|first=Lorraine|authorlink=Lorraine Aragon|url=http://cip.cornell.edu/handle/seap.indo/1115148088|title=Mass Media Fragmentation and Narratives of Violent Action in Sulawesi's Poso Conflict|journal=Indonesia|year=2005|issue=79|publisher=Southeast Asia Program Publications|pp=1-55|doi=10.2307/3351332|JSTOR=3351332|ref=harv}}
* {{cite journal|last={{aut|Purwana}}|first=Bambang Hendarta Suta|url=http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/id/eprint/5153|title=Sintuwu Maroso Ri Tana Poso: Analisis Kapasitas Modal Sosial Masyarakat Poso dalam Membangun Integrasi Sosial Pasca Konflik|journal=Patrawidya|year=2016|volume=17|issue=2|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta|pp=75-94|ref=harv}}
* {{cite journal|last={{aut|Sadi}}|last2={{aut|Agustino}}|first=Haliadi|first2=Leo|url=http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/view/11843|title=Pemikiran Politik Lokal dalam Sejarah Pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah|journal=COSMOGOV: Jurnal Ilmu Pemerintahan|year=2015|volume=1|issue=2|publisher=[[Universitas Andalas]]|pp=354-376|doi=10.24198/cosmogov.v1i2.11843|ref=harv}}
{{refend}}
 
==== Laporan ====
Dari penjelasan panduan Informasi Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, ombak Madale tidak terlalu besar. Jadi Anda bisa berenang dan melakukan kegiatan snorkeling. Alangkah baiknya membawa dan mempersiapkan perlengkapan snorkeling sebelum berangkat ke tempat ini.
{{refbegin}}
* {{cite report|last={{aut|Aditjondro}}|first=George Junus|authorlink=George Aditjondro|url=http://ina.propatria.or.id/download/Paper%20Diskusi/Kerusuhan%20Poso%20dan%20Morowali,%20Akar%20Permasalahan%20dan%20Jalan%20Keluar%20-%20George%20Aditjondro.pdf|title=Kerusuhan Poso dan Morowali, Akar Permasalahan dan Jalan Keluarnya|year=2004|location=[[Kota Palu|Palu]]|publisher=Yayasan Tanah Merdeka|ref=harv|access-date=2018-01-11|archive-date=2016-08-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20160827012843/http://ina.propatria.or.id/download/Paper%20Diskusi/Kerusuhan%20Poso%20dan%20Morowali,%20Akar%20Permasalahan%20dan%20Jalan%20Keluar%20-%20George%20Aditjondro.pdf|dead-url=unfit}}
* {{cite report|last={{aut|Aizawa}}|first=Risa|url=http://jairo.nii.ac.jp/0390/00003251/en|title=Rulers, Adat and Religion: The Impact of Dutch Rule on Ideas regarding Religion among the Toraja People|work=東洋文庫欧文紀要 / Memoirs of the Research Department of the Toyo Bunko|year=2014|location=[[Tokyo]]|publisher=[[Tōyō Bunko]]|pp=161-178|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite report|author={{aut|Human Rights Watch}}|authorlink=Human Rights Watch|url=http://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/indonesia1102.htm|title=BREAKDOWN: Four Years of Communal Violence in Central Sulawesi|journal=Indonesia|year=2002|volume=14|issue=9|location=[[Kota New York]]|doi=10.1163/2210-7975_hrd-2156-0284|ref=harv}}
{{refend}}
 
==== Situs web ====
Keindahan Pantai Madale akan membuka pandangan Anda tentang kekayaan alam Indonesia. Ayo berkunjung ke Pantai Madale, serta menggagumi kecantikannya.
{{refbegin}}
 
* {{cite web|last={{aut|Elfarisi}}|first=Dimas|editor-last={{aut|Fembrian}}|editor-first=Widita|url=http://www.netralnews.com/news/olahraga/read/34194/lepas.marathon.42.km.menpora.ingin.poso.menjadi.kota.olahraga|title=Lepas Marathon 42 km, Menpora Ingin Poso Menjadi Kota Olahraga|year=2016|website=Netral News|date=5 November 2016|access-date=16 April 2018|ref=harv|archive-date=2018-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20180422202506/http://www.netralnews.com/news/olahraga/read/34194/lepas.marathon.42.km.menpora.ingin.poso.menjadi.kota.olahraga|dead-url=yes}}
== Referensi ==
* {{cite web|author={{aut|Fauzi}}|editor-last={{aut|Malaha}}|editor-first=Rolex|url=http://sulteng.antaranews.com/berita/32390/telkom-sulteng-poso-sudah-aplikasikan-smart-city|title=Telkom Sulteng: Poso Sudah Aplikasikan Smart City|year=2017|website=[[Antaranews|ANTARA News Sulawesi Tengah]]|date=22 Mei 2017|access-date=16 April 2018|ref=harv}}
{{reflist}}
* {{cite web|author={{aut|Komunitas Historia Sulawesi Tengah}}|url=http://komunitashistoriasul-teng.simplesite.com/430649051/4269285/posting/poso|title=Poso, Calon Ibu kota Provinsi yang Tereliminasi|year=2016|website=Komunitas Historia Sulawesi Tengah|date=2 November 2016|access-date=16 April 2018|ref=harv|archive-date=2017-11-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20171109022944/http://komunitashistoriasul-teng.simplesite.com/430649051/4269285/posting/poso|dead-url=yes}}
* {{cite web|author={{aut|Mansur}}|editor-last={{aut|Damanik}}|editor-first=Caroline|url=http://regional.kompas.com/read/2016/05/03/11304581/Penggusuran.Pasar.Diwarnai.Bentrokan.Lima.Pedagang.Diamankan.Polisi|title=Penggusuran Pasar Diwarnai Bentrokan, Lima Pedagang Diamankan Polisi|year=2016|website=[[Kompas.com|Kompas]]|date=3 Mei 2016|access-date=16 April 2018|ref=harv}}
* {{cite web|author={{aut|Pemerintah Kabupaten Poso}}|authorlink=Pemerintah Kabupaten Poso|url=http://www.posokab.go.id/2011/04/10/selayangpandang/|title=Selayang Pandang Kabupaten Poso|year=2011|website=[[Pemerintah Kabupaten Poso]]|date=10 April 2011|access-date=16 April 2018|ref=harv|archive-date=2018-11-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20181119214416/https://www.posokab.go.id/2011/04/10/selayangpandang/|dead-url=yes}}
* {{cite web|last={{aut|Timparosa}}|first=Feri|editor-last={{aut|Malaha}}|editor-first=Rolex|url=http://sulteng.antaranews.com/berita/32530/poso-bangun-tpa-sampah-yang-representatif|title=Poso Bangun TPA Sampah yang Representatif|website=[[Antaranews|ANTARA News Sulawesi Tengah]]|date=28 Mei 2017|access-date=16 April 2018|ref=harv}}
* {{cite web|author={{aut|Weatherbase}}|url=http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=602476&cityname=Poso-Central-Sulawesi-Indonesia|title=Poso, Indonesia Travel Weather Averages|year=2018|website=Weatherbase|access-date=16 April 2018|ref=harv}}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [official|http://www.harianmercusuarposokab.comgo.id|Situs harianResmi seputarKabupaten sulawesi tangah ]Poso}}
 
* {{id}} [http://www.http://travel.detik.com/read/2012/04/17/083236/1894026/1025/pantai-madale-si-cantik-dari-poso pantai Madale ]
{{Commonscat|Poso}}
{{Kabupaten Poso}}
{{authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Poso]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Bekas ibu kota provinsi di Indonesia]]