Hukum Gossen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP48Fadhillah (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{InuseBP|BP48Fadhillah|27 Juni 2014|21 Mei 2014}}'
Tag: BP2014
 
Laux99 (bicara | kontrib)
k hukum gossen ketiga
 
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{InuseBP|BP48Fadhillah|27 Juni 2014|21 Mei 2014}}
'''Hukum Gossen (1810-1858),''' adalah kaidah dalam ilmu [[ekonomi]] yang dikemukakan oleh ahli ekonomi [[Jerman]], [[Hermann Heinrich Gossen]].<ref name="a">{{id}} {{cite journal
| author = Shadily, Hasan
| year =
| month =
| title = Ensiklopedia Indonesia
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url =
| format =
| publisher = Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve
| accessdate =
}}
</ref> Hukum Gossen pertama merupakan generalisasi dari fakta berdasarkan pengalaman jika pemuasan keperluan terhadap suatu jenis benda tertentu dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan.<ref name=a/> Dengan demikian kenikmatan benda yang dikonsumsi terakhir merupakan kenikmatan [[marginal]].<ref name=a/> Hukum Gossen kedua merupakan hukum [[ekonomi murni]].<ref name=a/> Hukum Gossen 2 berbunyi bahwa manusia akan berusaha memenuhi bermacam-macam kebutuhannya sedapat-dapatnya sampai pada tingkat intensitas yang sama.<ref name="b">{{id}} {{cite journal|author=Pujianto|first=Andi|date=10 Agustus|year=2020|title=Penerapan Hukum Gosen 2 Dalam Kehidupan Manusia|url=https://www.akuntansipendidik.com/hukum-gossen-2/|format=|journal=|publisher=|volume=|issue=|pages=|doi=|id=|accessdate=25 Juni 2014|month=}}
</ref> Hukum gossen 2 disebut juga ''hukum guna [[Horizontal]]'' karena membahas pemuasan terhadap bermacam-macam barang, sedangkan hukum gossen 1 disebut ''hukum guna [[vertikal]]'' karena hanya membahas pemuasan satu macam barang.<ref name=b/> Konsumen akan berada dalam keseimbangan dan mencapai kepuasaan maksimal jika dalam pembelanjaan anggaran yang dimilikinya, kepuasaan marginal yang dicapai satuan uangnya adalah sama.<ref name=a/> Jika tidak demikian halnya, maka dengan pengaturan pembelanjaannya konsumen akan mecapai batas kepuasaan yang lebih tinggi.<ref name=a/> Hal itu harus dilakukan terus sampai tidak dimungkinkan pengaturan yang lebih menguntungkan lagi.<ref name=a/> Dengan demikian kepuasaan yang dicapai adalah maksimal, hal mana tak akan terjadi pada penyamarataan kepuasaan marginal dalam pembelanjaan uang.<ref name=a/> Hukum gossen kedua juga sering dirumuskan sebagai ketetapan perbandingan antara kepuasaan marginal dari benda-benda yang dikonsumsi.<ref name=a/>
 
Hukum Gossen ketiga menyatakan bahwa sebuah barang hanya memiliki nilai jika permintaannya lebih besar dari pasokannya. Dengan kata lain, kelangkaan suatu barang membuatnya bernilai. Menurut Gossen, karena kepuasan yang didapat dari mengonsumsi barang akan berkurang seiring dengan semakin banyaknya konsumsi, suatu barang hanya memiliki nilai positif jika jumlah yang tersedia lebih sedikit dari yang diperlukan untuk mencapai kepuasan penuh. Jika pasokannya berlimpah, maka keinginan akan barang tersebut akan terpenuhi, sehingga nilainya menjadi nol.<ref>{{Cite web|title=Heinrich Gossen|url=https://www.hetwebsite.net/het/profiles/gossen.htm|website=www.hetwebsite.net|access-date=2024-05-21}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Ekonomi]]
[[Kategori:Teori Ekonomi]]