Belik Bidadari dan Jaka Tarub (Daren): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k clean up, removed stub tag |
||
(25 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|latitude=-6.1268
|longitude=110.400
|lokasi= Desa [[Daren, Nalumsari, Jepara|Daren]], Kecamatan [[Nalumsari, Jepara|Nalumsari]], Kabupaten [[Jepara]].
|negara={{flag|
|arsitek=
|pengelola=Pemdes Daren
Baris 19:
|gaya=Jawa Tradisonal
|luas=
|fasilitas={{*}}Belik/Sendang <br>{{*}}Taman<br>{{*}}Gazebo<br>{{*}}[[Candi bentar|Gapura Candi Bentar]]<br>{{*}}Perosotan<br>{{*}}Ayunan<br>{{*
}}
'''Belik Bidadari dan Jaka Tarub''' disebut juga dengan sebutan '''Sendang Nur Cahyo''' dikenal juga dengan nama '''Sendang Bidadari'''
== Etimologi ==
Belik Bidadari dan Jaka Tarub artinya Belik yang berarti mata air karena konon dulu
== Sejarah ==
Pada
Pada suatu hari pengembaraan Joko Tarub sampai di sebuah bukit kecil dia mendengar suara burung perkutut yang sangat merdu sehingga dia ingin menangkapnya. Waktu dia mengendap-endap ingin menangkap burung perkutut tiba-tiba dia mendengar suara orang yang sedang mandi sehingga tidak jadi menangkap burung perkutut itu. Karena ingin tahu siapa yang sedang mandi dia mengendap-endap menghampiri. Setelah diintip ternyata yang sedang mandi adalah 40 Bidadari. Karena penasaran dia mengambil salah satu pakaian bidadari tersebut dan dibawa pulang.
Baris 40:
Setelah habis mencuci Nawang Wulan memeriksa masakannya, ternyata sebatan padi yang dimasak tidak bisa menjadi nasi, sehingga Nawang Wulan menjadi curiga bahwa masakannya ada yang melihatnya, kemudian Nawang Wulan minta dibuatkan sebuah lesung untuk menumbuk padi menjadi beras. Sejak saat itu padi yang berada di tempat persediaan (lumbung) selalu ditumbuk dijadikan beras. Karena padi ditumbuk setiap hari maka persediaan padi yang ada dilumbung menjadi habis. Pada saat itulah Nawang Wulan menemukan pakaiannya / selendang yang dipakai untuk terbang.
== Kepercayaan Rakyat ==
Setelah menemukan pakaian terbangnya Nawang Wulan bersama anaknya yang bernama Nawangsih pamit kepada Joko Tarub untuk pergi meninggalkannya dengan berpesan: kalau ingin bertemu dengan anaknya Joko Tarub diminta untuk membuat anjang-anjang yang dibawahnya diberi sekam dari ketan hitam yang dibakar. Oleh karena itu orang Daren sampai sekarang sekarang tidak berani membuat anjang-anjang termasuk rumah tingkat, juga tidak berani menanam padi ketan hitam. Di Desa Daren ada petilasan makam Joko Tarub yang sampai sekarang dianggap sebagai cikal bakal Desa Daren, setiap tanggal 29 bulan Suro di peringati. Untuk Sendang Bidadari setiap malam Jum’at wage banyak masyarakat melakukan ritual mandi disana. Sendang Bidadari disebut juga dengan sebutan Sendang Nur Cahyo Konon cerita barang siapa yang mandi di sendang tersebut maka wajahnya akan memancarkan sinar.<ref>http://www.murianews.com/2015/10/13/55497/1-suro-malam-suronan-warga-jepara-padati-mbelik-bidadari.html{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
==
Belik
==
Banyak pengunjung yang datang ke Belik Bidadari dan Jaka Tarub baik dari daerah Nalumsari, mayong, hingga pengunjung dari luar kota terutama setiap malam Jum’at Wage banyak pengunjung yang mandi disana, apa lagi pada puncaknya yaitu tanggal 1 syuro,<ref>http://www.murianews.com/2015/10/14/55509/legenda-joko-tarub-ada-di-balik-sejarah-mbelik-bidadari.html{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> tengah malam yang ramai oleh para pengunjung mereka berduyun duyun bahkan sebagian besar dari luar daerah. konon ceritanya tuh adalah tempat mandinya dewi nawangwulan, yang kemudian di jadikan istri oleh joko tarub, yang kabarnya siapa mandi di sendang tersebut maka wajahnya akan memancarkan sinar. sebagian orang bilang mereka ngalap berkah ingin awet muda dengan cara mandi di sendang tersebut.▼
▲Belik<ref>http://www.paketours.blogspot.com/2013/05/belik-bidadari-dan-jaka-tarub.html</ref> yang letaknya tepat di belakang Masjid di dukuh rahayu yang konon mbelik itu adalah air bekas bidadari dan jaka tarub dulu. Dan mistiknya mbelik ini walaupun di musim kemarau panjang tidak pernah kering. Pernah ada orang buta yang datang ke Mbelik Bidadari dan Jaka Tarub, dan orang tersebut mencuci muka di Belik Bidadari dan Jaka Tarub orang tersebut tiba-tiba bisa melihat.
==
▲Banyak pengunjung yang datang ke Belik Bidadari dan Jaka Tarub baik dari daerah Nalumsari, mayong, hingga pengunjung dari luar kota terutama setiap malam Jum’at Wage banyak pengunjung yang mandi disana, apa lagi pada puncaknya yaitu tanggal 1 syuro, tengah malam yang ramai oleh para pengunjung mereka berduyun duyun bahkan sebagian besar dari luar daerah. konon ceritanya tuh adalah tempat mandinya dewi nawangwulan, yang kemudian di jadikan istri oleh joko tarub, yang kabarnya siapa mandi di sendang tersebut maka wajahnya akan memancarkan sinar. sebagian orang bilang mereka ngalap berkah ingin awet muda dengan cara mandi di sendang tersebut.
{{reflist}}
{{Wisata Jepara}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Air Keramat dari Jepara]]
|