Nasionalisme Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(57 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{essay-like|date=November 2017}}
[[Berkas:Flag of Indonesia.svg|jmpl|[[Bendera Indonesia]]]]
'''Nasionalisme Indonesia''' adalah ideologi yang muncul pada masa [[Kekaisaran Belanda|Kolonialisme Belanda]] di [[Hindia Belanda]] yang menyerukan kemerdekaan bagi koloni itu dan penyatuannya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat bangsa. Masa pembangunan di bawah kekuasaan kolonial itu sering disebut [[Kebangkitan Nasional Indonesia]]. Setelah [[Indonesia]] [[Deklarasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaan]] pada tahun 1945 dan diakui merdeka dari Belanda setelah tahun 1949 setelah [[Revolusi Nasional Indonesia]], nasionalisme Indonesia bertahan sebagai seperangkat ideologi yang mendukung melanjutkan kemerdekaan dan pembangunan negara yang baru merdeka. Karena sifat Indonesia yang multietnis, nasionalisme Indonesia tidak terdiri dari pembelaan terhadap satu kelompok etnis, kadang-kadang diwujudkan sebagai [[Nasionalisme sipil]], [[w:Religious nationalism|Nasionalisme Agama]],<ref name="Peran Muslim dalam perang Indonesia kemerdekaan RI">{{cite web |title=Muslim Berperan Besar dalam Kemerdekaan RI |url=https://republika.co.id/berita/koran/khazanah-koran/16/02/23/o2zko814-muslim-berperan-besar-dalam-kemerdekaan-ri |website=Republika |access-date=5 Juni 2021}}</ref><ref name="Islamic nationalism in Indonesian nationalism">{{cite web |author1=Justus M. Van Der Kroef |title=Peranan Islam dalam Nasionalisme dan Politik Indonesia |url=https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/106591295801100103?journalCode=prqa |website=jurnal SAGE |access-date=5 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite web |title=Nasionalisme dan Agama di Indonesia |url=https://www.jstor.org/stable/3023866 |website=[[JSTOR]] |access-date=15 Juni 2021}}</ref> dan [[Nasionalisme sayap kiri]]. Beberapa bentuk tersebut dicontohkan dalam [[Semboyan]] [[Bhinneka Tunggal Ika]] Indonesia yang berarti "''Berbeda-beda, namun tetap satu''" dalam [[Jawa Kuno]], dalam ideologi dasar negara [[Pancasila (politik)|Pancasila]], atau dalam undang-undang kontemporer yang menjamin keberagaman suku dan agama.<ref>{{Cite web|url=https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU12-2006KewarganegaraanRI.pdf |title=Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 ''atau'' UU No.12/2006|date=2006}}</ref>
==
Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme
=== Faktor
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya imperialisme dan kolonialisme
Faktor yang mendorong rasa nasionalisme bangsa Asia bukanlah akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika, melainkan rasa persatuan itu sudah dimiliki sejak zaman dahulu kala terutama sesama ras, ataupun kerjasama perdagangan yang telah saling melengkapi antara suku produsen benda yang berlainan (sehingga terjadi pertukaran tanpa adanya keserakahan seperti yang dilakukan bangsa
▲* '''Bersatunya negara-negara Asia dan Afrika sejak zaman dahulu kala'''
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan
▲Faktor yang mendorong rasa nasionalisme bangsa Asia bukanlah akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika, melainkan rasa persatuan itu sudah dimiliki sejak zaman dahulu kala terutama sesama ras, ataupun kerjasama perdagangan yang telah saling melengkapi antara suku produsen benda yang berlainan (sehingga terjadi pertukaran tanpa adanya keserakahan seperti yang dilakukan bangsa barat). Mereka saling menghormati dan menjaga. Namun kedatangan bangsa barat yang menjajah mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang imperialisme barat.
▲* '''Munculnya golongan cendekiawan'''
▲Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan [[cendekiawan]] baik hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang untuk melawan penjajahan.
▲* '''Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan'''
# Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.
# Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk
# Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.
=== Faktor
Pada tahun 1904-1905, [[Perang Rusia-Jepang|Jepang
*
# '''''Ahimsa''''' (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
# '''''Hartal''''', merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun mereka
# '''''Satyagraha''''', merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial
# '''''Swadesi''''', merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri.
Selain itu adanya pendidikan
Digerakkan oleh
Gerakan ini dipimpin oleh Dr.
1. Republik Tiongkok adalah suatu negara nasional Cina
2. Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan rakyat)
3. Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya.
Apa yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik Nasionalis Cina (
Dipimpin oleh
Dipimpin oleh
Intinya dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan penjajahan dan kolonialisme di negaranya.
Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti
== Pertumbuhan dan
=== Tumbuhnya Nasionalisme di Indonesia ===
Nasionalisme tumbuh diindonesia dimulai setelah munculnya Serikat Islam. Budi Oetomo yang sudah terbentuk dahulu merupakan organisasi "elit" sehingga tidak berkontribusi dalam menumbuhkan nasionalisme diseluruh kalangan masyarakat. Serikat Islam melakukan berbagai upaya dalam menumbuhkan nasionalisme di seluruh daerah hindia belanda pada waktu itu.
Karena adanya faktor pendukung diatas maka di Indonesiapun mulai muncul semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme ini digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yang ada. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan oleh [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI) yang diketuai oleh [[Ir. Soekarno]]. PNI bertujuan untuk memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari penjajahan. Sedangkan cita-citanya adalah mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat, serta mengusir penjajahan pemerintahan [[Belanda]] di Indonesia. Dengan Nasionalisme dijadikan sebagai ideologi maka akan menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta tujuan dan cita-cita. Sehingga akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang mendalam terhadap kelompok bangsa tersebut.▼
▲Karena adanya faktor pendukung diatas maka di Indonesiapun mulai muncul semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme ini digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yang ada. Ideologi Nasional di Indonesia diperkenalkan oleh [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI) yang diketuai oleh [[Ir. Soekarno]]. PNI bertujuan untuk memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dari
=== Perkembangan Nasionalisme di Indonesia ===
Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang
Istilah Indonesia mulai digunakan sejak
#
#
#
#
#
#
#
== Peranan
Perkembangan [[nasionalisme]] yang mengarah pada upaya untuk melakukan [[pergerakan nasional]] guna seakan melawan
Selain perlawanan fisik, [[pendidikan]] juga memainkan peran besar dalam membentuk nasionalisme di Indonesia. Para pemikir besar seperti [[Ki Hadjar Dewantara|Ki Hajar Dewantara]] berjuang keras untuk memperluas akses [[pendidikan]] bagi rakyat [[Indonesia]]. [[Balai Pustaka]] adalah salah satu [[lembaga]] yang sangat berperan dalam menyebarkan ide-ide nasionalisme melalui [[sastra]] dan buku. Mereka menerbitkan banyak [[karya sastra]] yang membangkitkan semangat cinta [[tanah air]] dan perlawanan terhadap [[penjajah]].<ref>{{Cite web|title=Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia|url=https://www.riaubisnis.com/2023/10/latar-belakang-munculnya-nasionalisme-indonesia.html|website=RIAU BISNIS|language=id|access-date=2023-10-18}}</ref>
* '''Golongan Terpelajar'''
Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite sebab masih sedikit penduduk pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia. Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model
Jadi Golongan terpelajar memiliki peran yang besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya sangat terbatas (minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor pergerakan nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan.
* '''Golongan Profesional'''
Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki profesi tertentu seperti guru, dan dokter.Keanggotaan golongan ini hanya terbatas pada orang seprofesinya. Golongan profesional ini lebih banyak ada dan mengembangkan profesinya didaerah perkotaan. Golongan profesional pada masa kolonial memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka dapat mengetahui keberadaan rakyat Indonesia pada saat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkan kekuatan rakyat untuk menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda.
a) Peran Guru
# Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya dan berjuang memajukan bangsa Indonesia dari keterbelakangan.
# Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupun sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.
# Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anak kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.
# Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.
# Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum
# Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi modern yang didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing.
Bagi guru tempat perjuangan mereka adalah lembaga-lembaga pendidikan yang ada, di sekolah tersebut guru membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya.
Contoh lembaga pendidikan yang ada, yaitu
# Perguruan Taman Siswa didirikan oleh [[Ki Hajar Dewantara]]
# Lembaga Pendidikan Perguruan Muhammadiyah didirikan oleh [[K.H Ahmad Dahlan]]
Baris 97 ⟶ 103:
b) Peran Dokter
# Pada masa kolonial dokter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat.
# Dokter dapat merasakan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia melalui penyakit yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia adalah akibat dari berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
# Ketergerakan hati mereka diwujudkan melalui perjuangan dengan membentuk wadah organisasi yang bersifat sosial dan budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Gunawan Mangunkusumo.
Pers sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19, dan masuknya pers di Indonesia memberikan pengaruh yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujud perkembangan pers dapat dilihat dalam bentuk surat kabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yang beredar hanya digunakan untuk orang-orang asing tetapi karena untuk mengejar pelanggan dari masyarakat pribumi maka muncul surat kabar yang di modali orang Cina tetapi menggunakan bahasa Melayu. Peran media
# Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga secara tidak langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Indonesia.
# Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum.
# Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia.
# Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling potensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukar pikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secara struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas.
Baris 112 ⟶ 118:
Surat kabar yang dimiliki oleh organisasi-organisasi tersebut menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan bentuk-bentuk perjuangan kepada rakyat, agar rakyat dapat mengetahui dan memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi itu.
Tahapan perkembangan nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.
*
Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.
*
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.
*
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan
*
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.
Dari perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku di Indonesia. Nasionalisme adalah rasa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia, cerminan dari komitmen yang pernah diikrarkan berpuluh-puluh tahun lampau, bertolak dari rasa persaudaraan, senasib sepenanggungan.
==Referensi==
{{Reflist}}
{{Nasionalisme etnis}}
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Politik Indonesia]]
[[Kategori:Nasionalisme|Indo]]
|