Maurice Halbwachs: Perbedaan antara revisi

[[Berkas:Envoi Dumézil à Halbwachs.JPG|thumb|350 px|Sebuah buku yang ditandatangani oleh [[Georges Dumézil]] dan diberikan kepada Maurice Halbwachs di [[Human and Social Sciences Library Paris Descartes-CNRS]], Maurice Halbwachs Collection.]]▼

'''Maurice Halbwachs''' lahir di Reims pada 11 maret 1877 dan meninggal di Kamp Konsentrasi Buchenwald pada bulan Pebruari 1945 adalah seorang [[filsuf]], [[sosiolog]] [[Perancis]] yang mengembangkan konsep kolektif memori [[collective memory]].<ref name="Ens">{{id}}Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 2 (CES-HAM). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 1210</ref> Maurice Halbwachs adalah seorang murid dari [[Emile Durkheim]], dan ia kemudian mengembangkan artikulasinya pada teori tentang memori sosial dan memori kelompok yang mengacu pada ingatan-ingatan orang [[Kristen]] mula-mula dalam pandangan orang orang [[Palestina]].<ref name="Rem">{{en}}Michael J. Thate., Remembrance of Things Past: Albert Schweitzer, the anxiety of influence, and the unitidy Jesu of Markan Memory. Tubingen: Mohr Siebeck, 2013. Hal. 190</ref> Halbwachs adalah ahli sosiologi Perancis, dan menjadi guru besar di Caen pada tahun 1918, kemudian di Strasbourg pada tahun 1919 dan di [[Paris]] tahun 1935.<ref name="Ens"/> Sejumlah besar tulisannya membahas masalah [[filsafat]], statistik, kependudukan, [[ekonomi]], dan [[sosial]] [[politik]].<ref name="Ens"/> ▼

==Pemikiran Halbwachs==▼

Menurut Halbwachs, memori adalah sebuah penampakan sosial yang isi dan kegunaanya dijelaskan melalui interaksi dengan orang lain dalam bentuk bahasa, tindakan, [[komunikasi]] dan dengan ungkapan emosi-emosi pada konfigurasi keberadaan sosial kita. <ref name="Rem"/> Ingatan terbentuk melalui dialog dalam kelompok sosial, seperti halnya sebuah ingatan yang terbesar atau bagian kenangan yang terkuat akan menjadi ingatan yang resmi di dalam kelompok tersebut.<ref name="Rem"/> Halbwachs melengkapi frasa “kita adalah yang kita ingat” menjadi “kita adalah apa yang kita miliki” dengan sangat yakin mengembangkan arti sempit dari memori tersebut dengan menunjukkan sisi-sisi sosialnya <ref name="Rem"/> Ia menyatakan bahwa memori adalah apa yang terbentuk secara bersama melalui perhatian dan kecemasan dalam sebuah kelompok masyarakat, tersalur melalui interaksi kelompok, dan dibatasi dalam ruang disosialisasikan.<ref name="Rem"/>▼

[[Kategori: Filsafat]]▼