Rabi'ah al-Adawiyyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 8034212 oleh BP48Fadhillah (bicara) Tag: BP2014 |
|||
(51 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox_Philosopher
| region = [[Sufi]]
|
|
|
|
| name = Rabi'ah Al-Adawiyah (رابعة العدوية القيسية)<br> Rabi'ah Basri
| fullname = Rabi'ah binti Ismail al-Adawiyah al-Basriyah
|
|
|
| death_place = Bashrah, Irak
| school_tradition = [[Sunni|Islam Sunni]], [[Mazhab Syafi'i|Shafi'i]]
| main_interests = [[Sastra Islam]], [[Sufisme]], [[Mistisisme]]
| notable_ideas = [[Sufisme]], Zahid, [[Asketik]]
|
| influences = [[Al-Qur'an]], [[Muhammad]]
| influenced = [[Al-Ghazali]], [[Ibnu Arabi]], [[Jalaluddin Rumi]]
}}
'''Rabiah Al-Adawiyah''' ({{lang-ar|رابعة العدوية القيسية}}) dikenal juga dengan nama '''Rabi'ah Basri''' adalah seorang [[sufi]] wanita yang dikenal karena kesucian dan kecintaannya terhadap Allah.<ref name="a">{{id}} {{cite journal
| author = Shadily, Hasan
| year =
| month =
| title = Ensiklopedia Indonesia
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url =
| format =
| publisher = Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve
| accessdate =
}}
</ref><ref name="b">{{id}} {{cite journal
| author = Glasse, Cyril
| year = 1989
| month =
| title = Ensiklopedia Islam
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id = 979-421-604-6
| url =
| format =
| publisher = Jakarta: Raja Grafindo Persada
| accessdate =
}}
</ref>
<ref name="c">{{id}} {{cite journal
| author = Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah
| year = 1992
| month =
| title = Ensiklopedia Islam Indonesia
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url =
| format =
| publisher = Jakarta: Djambatan IKAPI
| accessdate =
}}
</ref> Rabi'ah merupakan klien (bahasa [[Arab]]: ''Mawlat'') dari klan Al-Atik suku Qays bin 'Adi, di mana ia terkenal dengan sebutan al-Qaysiyah.<ref name="f">{{id}} {{cite journal
| author = Abu Abdurrahman as-Sulami
| year = 2004
| month =
| title = Sufi-Sufi Wanita
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url =
| format =
| publisher = Bandung: Pustaka Hidayah
| accessdate =
}}
</ref><ref name="e">{{en}} {{cite journal
| author = Margaret Smith
| year = 1928
| month =
| title = Rabia The Mystic & Her Fellow Saints in Islam
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url =
| format =
| publisher = London: Cambridge University Press
| accessdate =
}}
</ref> Ia dikenal sebagai seorang sufi wanita yang zuhud, yaitu tidak tertarik kepada kehidupan duniawi, sehingga ia mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah.<ref name=a /><ref name=b /><ref name=c /><ref name=f /><ref name=e /><ref name="d">{{id}} {{cite journal
| author = Muhammad Atiyah Khamis
| year = 1994
| month = Aprl
| title = Penyair Wanita Sufi: Rabiah Al-Adawiyah
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url =
| format =
| publisher = Jakarta: Pustaka Firdaus
| accessdate =
}}
</ref><ref name="g">{{id}} {{cite journal
| author = Hamka, Buya
| year = 1953
| month =
| title = Perkembangan Tasawuf dari abad ke abad
| journal =
| volume = 2
| issue =
| pages = 69
| doi =
| id =
| url =
| format =
| publisher = Jakarta: Penerbit Pustaka Islam
| accessdate =
}}</ref> Rabiah diperkirakan lahir antara tahun 713 - 717 Masehi, atau 95 - 99 Hijriah, di kota Basrah, Irakdan meninggal sekitar tahun 801 Masehi / 185 Hijriah.<ref name=f /><ref name=e /> Nama lengkapnya adalah '''Rabi'ah binti Ismail al-Adawiyah al-Basriyah'''.<ref name=c /> Rabiah merupakan sufi wanita beraliran [[Sunni]] pada masa dinasti [[Umayyah]] yang menjadi pemimpin dari murid-murid perempuan dan zahidah, yang mengabdikan dirinya untuk penelitian hukum kesucian yang sangat takut dan taat kepada Tuhan.<ref name=c /><ref name=f /><ref name=e /> Rabi'ah Al-Adawiyah dijuluki sebagai "The Mother of the Grand Master" atau Ibu Para Sufi Besar karena kezuhudannya.<ref name=b /> Ia juga menjadi panutan para ahli sufi lain seperti Ibnu al-Faridh dan Dhun Nun al-Misri.<ref name=a /> Kezuhudan Rabi'ah juga dikenal hingga ke [[Eropa]].<ref name=d /> Hal ini membuat banyak cendekiawan Eropa meneliti pemikiran Rabi'ah dan menulis riwayat hidupnya, seperti Margareth Smith, Masignon, dan Nicholoson.<ref name=b /><ref name=d />
== Biografi ==
=== Kelahiran
[[Berkas:
| author = Poem Hunter
| year =
| month =
| title = Biography of Rabia al Basri
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.poemhunter.com/rabia-al-basri/
| format =
| publisher =
| accessdate = 26 Juni 2014
}}</ref> Ayahnya bernama Ismail, ketika malam menjelang kelahiran Rabi'ah, keadaan ekonomi keluarga Ismail sangatlah buruk sehingga ia tidak memiliki uang dan penerangan untuk menemani istrinya yang akan melahirkan.<ref name=d /> Beberapa hari setelah kelahiran Rabi'ah, Ismail bermimpi bertemu dengan nabi [[Muhammad]], dalam mimpinya dia berkata pada Ismail agar jangan bersedih karena anaknya, Rabi'ah, akan menjadi seorang wanita yang mulia, sehingga banyak orang akan mengharapkan syafaatnya.<ref name=d />
=== Menjadi yatim piatu ===
Sejak kecil Rabi'ah sudah dikenal sebagai anak yang cerdas dan
=== Menjadi
Ketika kota [[Basrah]] dilanda berbagai bencana alam dan kekeringan akibat kemarau panjang, Rabi'ah dan ketiga saudara perempuannya memutuskan untuk berkelana ke berbagai daerah untuk bertahan hidup.<ref name=d /> Dalam pengembaraanya, Rabi'ah terpisah dengan ketiga saudara perempuannya sehingga ia hidup seorang diri.<ref name=d /> Pada saat itulah Rabi'ah diculik oleh sekelompok penyamun kemudian dijual sebagai [[Budak|hamba sahaya]] seharga enam [[dirham]] kepada seorang pedagang.<ref name=e /><ref name=d /> Pedagang yang membeli Rabi'ah sebagai hamba sahaya memperlakukannya dengan kejam, sehingga Rabi'ah harus selalu bekerja keras sepanjang hari.<ref
Melihat peristiwa tidak biasa yang terjadi pada Rabi'ah, pedagang itu menjadi ketakutan dan keesokan harinya membebaskan Rabi'ah.<ref name=e /><ref name=d /> Sebelum Rabi'ah pergi, Pedagang itu menawarkan Rabi'ah untuk tinggal di [[Basrah]] dan ia akan menanggung segala keperluan dan kebutuhan Rabi'ah, namun karena kezuhudannya, Rabi'ah menolak dan sesuai janjinya jika ia bebas, maka Rabi'ah akan mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah.<ref name=d />
=== Kehidupan sebagai sufi dan pilihan untuk tidak menikah ===
Setelah bebas sebagai hamba sahaya, Rabi'ah pergi mengembara di [[padang pasir]].<ref name=e /> Setelah beberapa saat tinggal di padang pasir, ia menemukan
=== Akhir hidup ===
Sekembalinya Rabi'ah dari [[Mekah]] untuk melaksanakan ibadah [[haji]], kesehatan Rabi'ah mulai menurun.<ref name=d /> Ia tinggal bersama sahabatnya, Abdah binti Abi Shawwal, yang telah menemaninya dengan baik hingga akhir hidupnya.<ref name=d /> Rabi'ah tak pernah mau menyusahkan
== Ajaran ==
[[Berkas:Ibn Arabi.jpg|jmpl|kiri|200px|Ibnu Arabi adalah ulama tasawuf besar setelah masa Rabi'ah]]
Ketika menjadi [[hamba sahaya]], Rabi'ah mengembangkan aliran [[sufi]] yang berlandaskan seluruh amal ibadahnya atas dasar cinta kepada Ilahi tanpa pamrih atas pahala, [[surga]] atau penyelamatan dari azab neraka.<ref name=a /> Rabi'ah terkenal dengan metode cinta kepada Allah (Bahasa [[Arab]]: ''Al-mahabbah'', artinya cinta tanpa pamrih)<ref name=a /> dan uns (kedekatan dengan Tuhan).<ref name=b /> Perkataan mistik Rabi'ah menggambarkan kesalehan dirinya, dan banyak di antara mereka yang menjadi kiasan atau kata-kata hikmah yang tersebar luas di wilyah-wilayah negara [[Islam]].<ref name=b /> Rabi'ah al-Adawiyah terkenal zahid (tak tertarik pada harta dan kesenangan duniawi) dan tak pernah mau meminta pertolongan pada ornag lain.<ref name=c /> Ketika ia ditanya orang mengapa ia bersikap demikian, Rabi'ah menjawab:<br>
<br>
{{Cquote|Saya malu meminta sesuatu pada Dia yang memilikinya, apalagi pada orang-orang yang bukan menjadi pemilik sesuatu itu.<ref name=c /> Sesungguhnya Allah lah yang memberi rezeki kepadaku dan kepada mereka yang kaya.<ref name=c /> Apakah Dia yang memeberi rezeki kepada orang yang kaya, tidak memberi rezeki kepada orang-orang miskin? Sekiranya dia menghendaki begitu, maka kita harus menyadari posisi kita sebagai hamba-Nya dan haruslah kita menerimanya dengan hati rida (senang).<ref name=c />}}
<br>
Berbeda dari para zahid atau [[sufi]] yang mendahului dan sezaman dengannya, Rabi'ah dalam menjalankan [[tasawuf]] itu bukanlah karena dikuasai oleh perasaan takut kepada Allah atau takut kepada nerakanya.<ref name=c /> Hatinya penuh oleh perasaan cinta kepada Allah sebagai kekasihnya.<ref name=c />
Para
Tingkat kehidupan
== Pengaruh
Ajaran-ajaran Rabi'ah tentang tasawuf dan sumbangannya terhadap perkembangan [[sufisme]] dapat dikatakan sangat besar.<ref name=e /> Sebagai seorang guru dan penuntun kehidupan sufistik, Rabi'ah banyak dijadikan panutan oleh para sufi dan secara praktis penulis-penulis besar sufi selalu membicarakan ajarannya dan mengutip syair-syairnya sebagai seorang ahli tertinggi.<ref name=e /> Di antaramereka adalah Abu Thalib al-Makki, As-Suhrawandi, dan teolog muslim, [[Al-Ghazali]] yang mengacu pada ajaran-ajaran Rabi'ah sebagai doktrin-doktrin dalam sufisme.<ref name=e />
==
Cinta murni kepada Tuhan adalah puncak [[tasawuf]] Rabi’ah.<ref name=g /> [[Syair]]-syair kecintaannya kepada Allah kemudian banyak keluar dari ucapan sufi-sufi besar seperti Fariduddin Al-Athar, Ibnu Fardih, [[Al-Hallaj]], [[Ibnu Arabi]], [[Jalaluddin Rumi]] telah dimulai lebih dahulu oleh Rabi’ah.<ref name=g /> Setengah dari syairnya adalah:
{{Cquote|''Aku cinta padamu dua macam cinta''
''Cinta rindu''<br>
''dan cinta karena engkau berhak menerima cintaku''<br>
''Hanya Engkau yang aku kenang''<br>
''Adapun cinta karena Engkau berhak menerimanya''<br>
''Agar Engkau buka kan aku hijab''<br>
''Supaya aku dapat melihat Engkau''<br>
''Pujian atas kedua perkara itu bukanlah bagiku''<br>
Dalam syair yang lain, Rabi’ah berkata:<ref name=g />
Tujuan Rabi’ah yaitu kepada Tuhan karena Tuhan, bukan kepada Tuhan karena mengharap.<ref name=g /> Sehingga ia menuliskan lagi syair seperti ini:<ref name=g />
== Referensi ==
{{reflist|3}}
== Bacaan lebih lanjut ==
* Smith, Margareth. 1928. ''Rabia The Mystic & Her Fellow Saints in Islam''. London: Cambridge University Press.
* Hamka, Buya. 1953. ''Tasawuf dari Abad ke Abad''. Halaman: 69-73. Jakarta: Pustaka Islam.
* Khamis, Muhammad Atiyah. 1994. ''Rabi'ah al Adawiyah''. Jakarta: Pustaka Firdaus.
== Pranala luar ==
* [https://www.goodreads.com/book/show/1480761.Mahabbah_Cinta_Rabiah_Al_Adawiyah Mahabbah Cinta Rabiah Al Adawiyah]
* [https://surau.co/biografi-rabiah-al-adawiyah-717-m/ Biografi Rabi’ah Al-Adawiyah 717 M]
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Basri, Rabia}}
[[Kategori:Sufi]]
[[Kategori:Tokoh Islam]]
[[Kategori:Tasawuf]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
[[Kategori:Ulama sufi]]
[[Kategori:Penyair Irak]]
|