Lokomotif CC203: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
Rescuing 8 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(326 revisi perantara oleh 74 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Lokomotif
|image=
|caption=
|powertype=[[Diesel elektrik]]
|designer=[[GE Transportation]] dan [[UGL Rail]]
|builder=[[GE Transportation]]<br/>PT GE Lokomotif Indonesia
|serialnumber=
|totalproduction=
|buildmodel=[[GE U20C]]
|builddate=
|aarwheels=C-C
|uicclass=Co'Co'
|gauge={{RailGauge|
|length={{convert|
|distancebetweencouplers={{convert|
|width={{convert|
|height={{convert|
|wheelbase={{convert|
|distancebetweenpivots={{convert|
|wheeldiameter={{convert|914|mm|
|couplerheight={{convert|775|mm|
|weight={{convert|78|t|
|weightonready={{convert|84|t|
|adhesionweight={{convert|84|t|
|primemover=GE 7FDL-8
|enginetype=4 langkah, 2 tingkat turbocharger
|poweroutput={{convert|1603|kW| abbr=on}}
|
|tractionmotors=6 unit<br/>'''Tipe''': GE 761, DC-DC
|gearratio=90:21
|generator=GT 581
|topspeed={{convert
|contminspeed={{convert|24|km/h|
|minimumcurve={{convert|56,7|m|
|fueltype=
|fuelcap={{convert|
|lubecap={{convert|984|l|
|coolantcap={{convert|
|sandcap={{convert|510|l|
|locobrakes=
|compressor=[[Gardner Denver]] WBO
|horn=WABCO AA-2
|safety=''Locotrack'', ''Vigilance control panel''
|railroad=[[PT Kereta Api Indonesia]]<br>PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
|locale={{unbulleted list|[[Jawa]]|[[Sumatera Selatan]]}}
|nickname=Pelari Tanah Jawa, Hongengg, Railsprinter
|firstrundate={{Start date and age|1995}}
|disposition=
*Beroperasi: 37 unit
*Tidak beroperasi: 4 unit
|notes={{sfn|Hartono A.S.|2012|p=155}}
}}
[[Berkas:CC203 95 01 (CC203 01).jpg|jmpl|CC203 01]]
'''Lokomotif CC203''' adalah [[lokomotif]] [[diesel elektrik]] yang diproduksi oleh [[GE Transportation|General Electric Transportation]] dengan model U20C. Lokomotif CC203 merupakan hasil pengembangan dari [[Lokomotif CC201]] yakni pada [[kabin]] [[masinis]] ujung pendek yang [[Aerodinamika|aerodinamis]] dan diperlebar. Terdapat dua operator sekaligus pemilik dari lokomotif ini, yaitu [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] dan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (TEL). Satu unit versi ekspor dari lokomotif ini dahulu dioperasikan oleh ICTSI di Filipina dan kemudian dijual ke Australia.
Lokomotif ini diadakan pertama kali pada tahun [[1995]] untuk memperkuat armada [[kereta api eksekutif]] Perumka pada saat itu. Hal ini berkaitan dengan peluncuran dua KA Argo generasi pertama, yaitu [[Kereta api Argo Bromo Anggrek|JS950 Argobromo]] dan [[Kereta api Argo Gede|JB250 Argogede]]. Setelah sukses merakit 12 lokomotif pertama di GE Transportation, produksi lokomotif kemudian dialihkan ke PT GE Lokomotif Indonesia (GELI). Desain [[kabin masinis]] lokomotif ini juga menginspirasi [[Lokomotif CC204]] generasi kedua dan menjadi ikon lokomotif KA penumpang cepat hingga [[Lokomotif CC206]] menggantikannya pada tahun [[2013]].
== Sejarah ==
=== Generasi pertama (1995) ===
[[Berkas:CC 203-02 050711 9270 lgk.jpg|kiri|jmpl|CC 203 95 02 menarik [[kereta api Taksaka]] saat berhenti di [[Stasiun Legok]], 2005. Lokomotif ini diproduksi langsung oleh GE Transportation.]]
Ide mengenai pengadaan lokomotif dengan desain aerodinamis dimulai saat [[B. J. Habibie]] yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Di atas kereta wisata Toraja saat perjalanannya ke Bandung pada Desember 1992, ia mengemukakan ide untuk mengadakan kereta api yang mengutamakan kecepatan dan kenyamanan perjalanan. Ia menggunakan rute Jakarta–Bandung dan Jakarta–Surabaya sebagai model. Model ini akan diimplementasikan untuk memperingati 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia, dan program ini diwujudkan sebagai JB250 (Jakarta–Bandung 2 jam) dan JS950 (Jakarta–Surabaya 9 jam).{{Sfn|Sampurno|2021|p=66-67}}
Untuk mewujudkan program itu, Perumka meluncurkan kereta api bernama [[Kereta api Argo Bromo|JS950 Argobromo]] dan [[Kereta api Argo Gede|JB250 Argogede]].{{Sfn|Warta Ekonomi|1998|p=37}} Untuk memperkuat armada, Perumka mengadakan dua belas unit lokomotif langsung diimpor dari pabriknya di [[GE Transportation]], Amerika Serikat. Bahkan, pada kesempatan itu, Menteri Perhubungan [[Haryanto Dhanutirto]], menyebut bahwa pengadaan lokomotif itu masih dalam tahap awal, seraya berkata bahwa Perumka "butuh 50 lokomotif hingga akhir [[Rencana Pembangunan Lima Tahun|Pelita]] VI." Pada tahun yang sama, GE merencanakan bekerja sama dengan [[Industri Kereta Api (perusahaan)|PT Industri Kereta Api (INKA)]] untuk memproduksi lokomotif untuk Indonesia. Perusahaan patungan yang direncanakan itu akan memanfaatkan salah satu los pabrik INKA di Madiun.{{sfn|Kompas|1995}}
=== Produksi GE Lokomotif Indonesia (1996–2001) ===
[[Berkas:U201 + train Leighton, 2017 (01).jpg|kiri|jmpl|Lokomotif U201. Mulanya beroperasi di Filipina, dioperasikan oleh [[International Container Terminal Services|ICTSI]], lalu dijual ke Australia dan berpindah kepemilikan empat kali: SSRS, Coote Industrials, Qube Logistics, dan terakhir Public Transport Authority of Western Australia ([[Transperth]]).]]
PT INKA dan GE Transportation akhirnya membentuk patungan dengan nama PT GE Lokomotif Indonesia (GELI). Komposisi sahamnya masing-masing adalah PT INKA 35%, [[Dirgantara Indonesia|IPTN]] dan [[PAL Indonesia|PAL]] masing-masing 6,5%, PT GE Teknologi 26%, dan sisanya dipegang General Electric.{{sfn|Kompas|1995}} Perusahaan yang semula hanya memproduksi lokomotif untuk Indonesia ternyata juga melakukan ekspor produksinya ke Filipina. Dua lokomotif CC203 buatan GELI dan satu unit lokomotif ekspor Filipina ini diresmikan pada [[17 Desember]] [[1996]] oleh Presiden [[Soeharto]]. Menteri Perhubungan [[Haryanto Dhanutirto]] menyerahkan secara simbolis dua lokomotif CC203 GELI ini kepada Dirut Perumka Soemino Eko Sapoetro, sedangkan Menteri Perindustrian [[Tungki Ariwibowo]] menyerahkan satu unit lokomotif Filipina kepada Duta Besar Filipina untuk Indonesia Eusebio Abaguin.{{Sfn|Direktorat Informasi Deplu RI|1996|p=5}}
Hingga tahun 2000, populasi lokomotif CC203 di seluruh wilayah kerja PT Kereta Api adalah 41 unit{{Sfn|Sudarsih|Prasetya|2014|p=9}}, dengan 37 unit milik PT Kereta Api Indonesia dan empat unit milik perusahaan pabrik kertas PT Tanjungenim Lestari ''Pulp and Paper'' (TeL). Berbeda dengan CC203 KAI yang digunakan untuk operasional kereta api penumpang, CC203 TeL digunakan untuk menarik rangkaian kereta api bubur kertas dan bahan baku kertas dari [[Stasiun Niru|Niru]] ke [[Stasiun Tarahan|Tarahan]].{{Sfn|Sudarsih|Prasetya|2014|p=11}}
Jumlah lokomotif produksi PT GE Lokomotif Indonesia adalah 29 unit.{{Sfn|Sampurno|2021|p=68}}
Setelah memproduksi CC203, kerja sama patungan antara INKA dan GE Transportation resmi berakhir dan PT GELI resmi dibubarkan.{{Sfn|Sampurno|2021|p=68}}
== Operasional ==
{| class="floatright wikitable"
|+Persebaran lokomotif CC203, per 1 Juni 2023<ref>{{Cite web|last=|title=djka.dephub.go.id|url=https://djka.dephub.go.id/regulasi|website=djka.dephub.go.id|language=en|access-date=2023-07-01|archive-date=2023-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230627073348/https://djka.dephub.go.id/regulasi|dead-url=no}}</ref>
| colspan="2" |{{Location map+|Indonesia Jawa|width=220|caption=|places={{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-6.2139|lon_deg=106.8803|label=CPN}}
{{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-6.9135|lon_deg=107.5998|label=BD}}
{{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-6.9697|lon_deg=110.4191|label=SMC}}
{{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-7.4186|lon_deg=109.2209|label=PWT}}
{{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-7.7881|lon_deg=110.3615|label=YK}}
{{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-7.6181|lon_deg=111.5228|label=MN}}
{{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-7.2362|lon_deg=112.7557|label=SDT}}
{{Location map~|Indonesia Jawa|lat_deg=-8.1641|lon_deg= 113.7028|label=JR}}|float=center}}
|-
!Depo
!Jumlah
|-
|Cipinang (CPN)
| style="text-align:right" |6
|-
|Bandung (BD)
| style="text-align:right" |3
|-
|Semarang Poncol (SMC)
| style="text-align:right" |4
|-
|Purwokerto (PWT)
| style="text-align:right" |7
|-
|Yogyakarta (YK)
| style="text-align:right" |2
|-
|Madiun (MN)
| style="text-align:right" |3
|-
|Sidotopo (SDT)
| style="text-align:right" |10
|-
|Jember (JR)
| style="text-align:right" |2
|-
!Total
| style="text-align:right" |37
|}
=== Kinerja ===
{{Listen
|filename = CC 203.mp3
|title = Klakson lokomotif CC 203.
|description = Bunyi [[semboyan 35]] lokomotif CC203.
|pos=right
}}
Lokomotif CC203 menggunakan mesin yang sama dengan CC201, yaitu GE 7FDL-8. Desain kabin yang aerodinamis dibuat di Goninan Locomotive Work (kini [[UGL Rail]]) Australia dengan hasil desain para insinyur [[GE|General Electric]]. Selain itu, kabin juga dibuat di [[PT Inka|PT INKA]] untuk keperluan perbaikan dan restorasi.
Hartono A.S. menulis dalam komentarnya di ''[[Majalah KA]]'' bahwa lokomotif ini adalah "lokomotif hasil pengembangan desain dari [[lokomotif CC201]]" dari segi data teknis, tetapi memiliki bentuk ujung kabin masinis yang aerodinamis, serta jenis kabin lebar (''wide cab'').{{sfn|Sudarsih|Prasetya|2014|page=9}} Hal yang membedakan lokomotif CC203 dengan lokomotif CC201 adalah menggunakan motor diesel dengan dua tingkat ''turbocharger'' sehingga memiliki daya mesin sebesar 2.150 hp.{{Sfn|Hartono A.S.|2012|p=153}}
Lokomotif CC203 yang diproduksi di PT INKA (CC 203 13–41 dan eks-ICTSI 1) pada awalnya menggunakan penyejuk udara di kabin. Namun, penyejuk udara tersebut kemudian dihilangkan karena membuat awak kabin kedinginan dan menimbulkan rembesan air saat hujan.<ref>{{Cite web|url=https://railfansina.blogspot.com/2011/10/cc203.html|title=RailfansIna: CC203|date=2011-10-03|website=RailfansIna|access-date=2019-04-27|archive-date=2022-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220710193547/https://railfansina.blogspot.com/2011/10/cc203.html|dead-url=no}}</ref>
Mulai tahun [[2017]], lokomotif CC203—bersama lokomotif jenis lain—kembali dilengkapi penyejuk udara. Peluncuran lokomotif berpenyejuk udara dilakukan pada [[6 April]] [[2019]], ditandai dengan pengoperasian lokomotif CC 203 95 04.{{Sfn|Simbolon|2019}}
=== Tampilan ===
Untuk lokomotif CC203 milik KAI awalnya mengenakan skema warna putih dengan sabuk berwarna biru, dengan logo Perumka/PT KA di bagian samping dan belakang. Sementara itu, di bagian mukanya terdapat logo [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]]. Namun seiring dengan ''rebranding'' KAI 28 September 2011, skema warna tersebut digantikan dengan logo ''Next Step'' (dan sabuk supergrafis ''Next Step'') secara bertahap setelah menjalani pemeliharaan akhir berkala dalam kurun waktu 2011 hingga 2014, dan beberapa di antaranya masih menggunakan skema lama.{{Sfn|Sudarsih|Prasetya|2014|p=9}} Berkaitan dengan penggantian logo KAI pada tahun 2020, tempatnya logo lama KAI kemudian dicat atau ditimpa dengan logo ''wordmark'' KAI.{{sfn|Dewi|2020}}
{{Multiple image
| total_width = 250
| image1 = Singasari train.jpg
| alt1 =
| caption1 = Lokomotif CC 203 02 03 (40) berskema ''white and blue'' sedang berdinas [[Kereta api Singasari|KA Singasari]] setiba di [[Stasiun Jatinegara]]
}}
Mulai Februari 2024, satu unit lokomotif CC203 yaitu CC203 02 03 milik [[Depo lokomotif di Indonesia|depo lokomotif]] [[Stasiun Sidotopo|Sidotopo Surabaya]] kembali menggunakan skema warna putih dengan sabuk berwarna biru-biru tua, dengan logo PT KAI versi 2020 di bagian samping diatas garis biru dan bagian belakangnya, namun tanpa logo [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan]] di bagian depannya.
Untuk lokomotif PT TEL, skema warna yang digunakan adalah warna hijau dengan sabuk kuning dan merah.{{Sfn|Sudarsih|Prasetya|2014|p=11}}
== Insiden ==
Pada 25 Desember 2001, lokomotif CC 203 17 yang menghela [[Kereta api Progo|kereta api Empu Jaya]] (KA 146) menabrak [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|kereta api GBMS]] (KA 153) yang dihela oleh CC 201 44 di emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat. Tabrakan ini terjadi akibat masinis KA 146 tidak mematuhi aspek sinyal masuk Ketanggungan Barat pihak Ciledug yang beraspek merah/tidak aman. Akibat tabrakan ini, 31 (kemudian 45) orang tewas dan 53 orang terluka, termasuk masinis KA 146.
Pada 14 April 2006, lokomotif CC 203 39 (kini 02 02) yang menghela [[kereta api Sembrani]] (KA 40) menabrak CC 201 135R (kini 83 54) yang menghela [[kereta api Kertajaya]] (KA 150) di [[wesel]] timur [[Stasiun Gubug]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]]. CC 201 135R hancur dan CC 203 39 rusak berat, namun kedua lokomotif diperbaiki. 15 orang tewas dan 26 orang terluka.
Pada 24 Januari 2010, tiga lokomotif CC 203 menjadi sasaran pelemparan batu oleh pendukung [[sepak bola]] asal [[Kota Surabaya]], [[Bonek]]. Menurut warga Surakarta, sebagian anggota Bonek yang hendak menonton pertandingan bola di [[Stadion Jalak Harupat]] sempat melempari batu terhadap rumah warga di sepanjang ruas jalan rel di [[Kota Surakarta]]. Puncaknya adalah kereta luar biasa (KLB) yang ditarik oleh lokomotif CC 203 02 03 diserang warga Surakarta dengan lemparan batu di sepanjang jalan rel, maupun di dekat [[Stasiun Purwosari]] dan [[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]]. Seluruh kaca jendela di kereta pecah berantakan. Ada tiga lokomotif CC 203 yang rusak parah, yakni CC 203 02 03, CC 203 95 02, dan CC 203 98 12. CC 203 95 02 menarik [[kereta api Pasundan]] yang terpaksa tak melayani penumpang reguler, sedangkan CC 203 98 12 yang seharusnya untuk menarik [[kereta api Argo Dwipangga]] ditugasi untuk membawa rombongan Bonek pulang ke daerah asalnya.{{Sfn|Haryanto|2014|p=18}}
Pada 2 Oktober 2010, lokomotif CC 203 40 (CC 203 02 03)—lokomotif yang sebelumnya terlibat saat terjadinya kerusuhan di [[Kota Surakarta|Surakarta]]—yang menarik [[kereta api Argo Bromo Anggrek]] (KA 4) mengalami [[Tabrakan kereta api Petarukan 2010|tabrakan]] dengan [[kereta api Senja Utama Semarang]] di [[Stasiun Petarukan]], [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]]. Lokomotif CC 203 02 03 yang terlibat dalam kecelakaan tersebut hanya mengalami kerusakan pada lampunya yang pecah dan catnya yang mengelupas.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2010-10-01|title=Argo Bromo Tabrak Senja Utama, 9 Tewas|url=https://regional.kompas.com/read/2010/10/02/04441535/~Regional~Jawa|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-06-05|archive-date=2024-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20240605172905/https://regional.kompas.com/read/2010/10/02/04441535/~Regional~Jawa|dead-url=no}}</ref>
Pada 28 April 2013, lokomotif CC 203 98 16 berjalan sendiri tanpa [[masinis]] dari Depo Lokomotif [[Stasiun Semarang Poncol|Semarang Poncol]] menuju [[Nolokerto, Kaliwungu, Kendal|Desa Nolokerto]], [[Kaliwungu, Kendal|Kecamatan Kaliwungu]], [[Kabupaten Kendal]]. Penyebab dari kejadian ini adalah kelalaian manusia serta tidak ada laporan korban jiwa.{{Sfn|Kistyarini|2013}}
Pada tanggal 27 Februari 2022, pukul 05.16 WIB, lokomotif CC 203 98 10 mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian muka. Hal ini dikarenakan CC 203 98 10 yang menarik [[Kereta api Commuter Line Dhoho dan Penataran|kereta api Dhoho]] relasi [[Blitar]]–[[Kertosono]] menabrak bus [[Harapan Jaya]] di perlintasan tanpa palang antara [[Stasiun Tulungagung]] dengan [[Stasiun Ngujang]] di km 159+5.<ref>{{Cite news|last=Muttaqien|first=Adhar|title=Tambah Satu, Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Tertabrak KA Jadi 6 Orang|url=https://www.detik.com/jatim/berita/d-5962170/tambah-satu-korban-tewas-kecelakaan-maut-bus-tertabrak-ka-jadi-6-orang|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2022-03-03|date=2022-02-28|archive-date=2022-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20220928014636/https://www.detik.com/jatim/berita/d-5962170/tambah-satu-korban-tewas-kecelakaan-maut-bus-tertabrak-ka-jadi-6-orang|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|title=Kronologi Kecelakaan Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api di Tulungagung, 5 Penumpang Meninggal|url=https://www.kompas.tv/article/265462/kronologi-kecelakaan-bus-harapan-jaya-tertabrak-kereta-api-di-tulungagung-5-penumpang-meninggal|work=[[Kompas TV]]|access-date=2022-03-03|first=Dian|last=Nita|editor-first=Gading|editor-last=Persada|date=2022-02-27|archive-date=2022-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220923082534/https://www.kompas.tv/article/265462/kronologi-kecelakaan-bus-harapan-jaya-tertabrak-kereta-api-di-tulungagung-5-penumpang-meninggal|dead-url=no}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[
* [[Lokomotif CC201#Modifikasi kabin|Kabin modifikasi CC201]]
* [[Lokomotif CC204]]
== Referensi ==
=== Kutipan ===
{{reflist}}
===
{{commonscat|Indonesian CC203 class|lokomotif CC203}}
{{refbegin|indent=yes|2}}
* {{Cite news|last=Dewi|first=Retia Kartika|date=2020|title=Ganti Lagi, Ini Logo KAI dari Masa ke Masa|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/04/130400865/ganti-lagi-ini-logo-kai-dari-masa-ke-masa|work=[[Kompas.com]]|access-date=2022-04-04|ref=harv|editor-last=Akbar|editor-first=Jihad|archive-date=2022-07-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220716133848/https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/04/130400865/ganti-lagi-ini-logo-kai-dari-masa-ke-masa|dead-url=no}}
* {{cite journal|ref=harv|author=Direktorat Informasi Deplu RI|year=1996|title=Indonesian Diesel Trains|journal=News & Views Indonesia|url=https://www.google.co.id/books/edition/Indonesia_News_Views/ZjOit5T3iZIC?hl=id&gbpv=1|volume=9|issue=90|page=5}}
* {{cite book|ref=harv|author=Hartono A.S.|year=2012|title=Lokomotif & Kereta Rel Diesel di Indonesia|location=Depok|publisher=Ilalang Sakti Komunikasi|isbn=9789791841702}}
* {{cite magazine|ref=harv|last=Haryanto|first=D.|year=2014|title=Tiga Lok CC203 Korban Keberingasan Suporter Bola|journal=[[Majalah KA]]|volume=94|page=18}}
* {{Cite newspaper|date=15 Juni 1995|title=Indonesia Akan Bangun Industri Lokomotif dengan General Electric|url=https://www.google.co.id/books/edition/Dunia_EKUIN_dan_PERBANKAN/swgoAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=lokomotif+perumka+1995&dq=lokomotif+perumka+1995&printsec=frontcover|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|ref={{sfnRef|Kompas|1995}}}}
* {{Cite journal|ref={{SfnRef|Warta Ekonomi|1998|p=37}}|last=|first=|year=1998|title=Merayap Pasti Merebut Kepercayaan|url=|journal=Warta Ekonomi|volume=IX|issue=46-52|page=37|doi=}}
* {{cite book|ref=harv|first=F.H.|last=Sampurno|year=2021|title=The Last Chance: kebangkitan industri strategis Indonesia|location=Jakarta|publisher=[[Balai Pustaka]]|isbn=9786022602644}}
* {{Cite news|ref=harv|editor=Kistyarini|date=2013-04-30|url=https://regional.kompas.com/read/2013/04/30/15354266/~Regional~Jawa|title=KAI: Lokomotif Jalan Tanpa Masinis akibat "Human Error"|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-05-27|archive-date=2022-11-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20221130074124/https://regional.kompas.com/read/2013/04/30/15354266/~Regional~Jawa|dead-url=no}}
* {{Cite news|ref=harv|last=Simbolon|first=Huyogo|date=2019-04-08|title=Bertahun-tahun Kegerahan, Kini Masinis Bisa Nikmati AC dalam Lokomotif|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3935179/bertahun-tahun-kegerahan-kini-masinis-bisa-nikmati-ac-dalam-lokomotif|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2021-06-17|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El|archive-date=2022-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220710194016/https://www.liputan6.com/regional/read/3935179/bertahun-tahun-kegerahan-kini-masinis-bisa-nikmati-ac-dalam-lokomotif|dead-url=no}}
* {{cite magazine|ref=harv|last=Sudarsih|first=A.|last2=Prasetya|first2=Sendy|year=2014|title=CC203 Cikal Bakal CC204|journal=[[Majalah KA]]|volume=94|pages=8-9}}
* {{cite magazine|ref=harv|last=Sudarsih|first=A.|last2=Prasetya|first2=Sendy|year=2014|title=CC203 Milik Pabrik Kertas|journal=[[Majalah KA]]|volume=94|pages=10-11}}
{{refend}}
{{Daftar lokomotif Indonesia}}
[[Kategori:Lokomotif diesel elektrik di Indonesia|CC203]]
[[Kategori:Lokomotif GE Transportation|C]]
[[Kategori:Lokomotif sepur 3 kaki 6 inci]]
|