Hawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(94 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuktentang|'''Hawa'''tokoh yangkitab bisasuci|hawa dirasakanyang olehdirasakan panca inderaindra|Suhusuhu}}
{{Infobox Saint
| name = Hawa
| birth_date =
| death_date =
| feast_day = 24 Desember
| venerated_in =
* [[Islam]]
* [[Gereja Katolik Roma]]
* [[Gereja Ortodoks Timur]]
* [[Gereja Ortodoks Oriental]]
* [[Baháʼí]]
| image = Strasbourg - Saint-Pierre-le-Jeune Protestant - Vitrail 03.jpg
| imagesize =
| caption =
| birth_place = [[Taman Eden]]
| death_place =
| attributes =
| issues =
| prayer =
| prayer_attrib =
}}
 
'''Hawa''' ({{lang-he|חַוָּה}}, ''Ḥawwāh'', {{lang-ar|حواء|Hawwāʾ}}; berarti: "hidup") merupakan sosok wanita pertama yang diciptakan oleh Allah untuk mendampingi Nabi Adam, dan tokoh dalam [[agama-agama Ibrahimiah]]<ref>{{Cite web |url=https://www.merdeka.com/foto/trending/1498604/20221204081653-ini-penampakan-makam-siti-hawa-istri-nabi-adam-as-wanita-pertama-diciptakan-tuhan-001-.html |title=Salinan arsip |access-date=2023-01-12 |archive-date=2023-01-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230129013809/https://www.merdeka.com/foto/trending/1498604/20221204081653-ini-penampakan-makam-siti-hawa-istri-nabi-adam-as-wanita-pertama-diciptakan-tuhan-001-.html |dead-url=no }}</ref>. Hawa merupakan istri Nabi [[Adam]] diungkap dalam kitab suci [[Al-Qur'an]] surat Al-Baqarah: 35. Dan dalam Kitab suci [[Al-Kitab]] pada Kejadian 1-3 menyebutkan Hawa diciptakan oleh [[Allah]] dari tulang rusuk [[Adam]]<ref>{{Cite web |url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5529203/kisah-nabi-adam-as-sebagai-khalifah-pertama-di-bumi-dan-4-keistimewaannya |title=Salinan arsip |access-date=2023-01-12 |archive-date=2023-01-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230114014720/https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5529203/kisah-nabi-adam-as-sebagai-khalifah-pertama-di-bumi-dan-4-keistimewaannya |dead-url=no }}</ref>.
'''Hawa''' ({{lang-he|חַוָּה}}, ''Ḥawwāh''; {{lang-ar|حواء}} Hawwāʾ; {{lang-en|Eve}} atau Eva, Chava, Hava) adalah nama perempuan pertama dan manusia kedua yang diciptakan Allah di dunia menurut catatan [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref>[[Kejadian 1#Ayat 27|Kejadian 1:27]]</ref> Menurut [[Kitab Kejadian]][[Kejadian 1| pasal 1]][[Kejadian 2| dan 2]], perempuan itu diciptakan setelah Allah menciptakan seorang laki-laki (mengambil nama [[Adam]] yang berarti "manusia") sebagai manusia pertama yang kemudian menjadi suaminya. Hal ini diyakini oleh pengikut agama [[Yahudi]], [[Kristen]] dan [[Islam]]. Hawa dianggap sebagai '''''Ummul Basyar''''' ("Ibu Umat Manusia").
 
Bersama Nabi Adam, Hawa tinggal di dalam surga di [[Taman Eden]]<ref>{{Cite web |url=https://www.republika.co.id/berita/r7vsw3320/benarkah-hawa-yang-sebabkan-nabi-adam-diusir-dari-surga |title=Salinan arsip |access-date=2023-01-12 |archive-date=2023-01-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230114041450/https://www.republika.co.id/berita/r7vsw3320/benarkah-hawa-yang-sebabkan-nabi-adam-diusir-dari-surga |dead-url=no }}</ref>. Namun karena memakan buah terlarang, keduanya akhirnya diusir dari surga. Dalam agama-agama Ibrahimiah, Hawa adalah wanita sekaligus manusia pertama yang melanggar larangan Allah yang menjadi awal kejatuhan manusia<ref name='hawa'>{{Cite web |url=https://asysyariah.com/nabi-adam-dikeluarkan-dari-surga/ |title=Salinan arsip |access-date=2023-01-12 |archive-date=2023-03-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230321194315/https://asysyariah.com/nabi-adam-dikeluarkan-dari-surga/ |dead-url=no }}</ref>.
 
== Etimologi ==
Nama Hawa pada umumnya dipercaya bermakna 'yang hidup' atau 'sumber kehidupan' dan secara fonetis mirip dengan "ḥāyâ", "hidup", dari akar Semit ''ḥyw''.<ref>American Heritage Dictionary</ref>
Menurut arti bahasa arti dari Hawa adalah "sesuatu yang hidup" atau juga bisa berarti "hasrat" atau "keinginan". Hawa yang berarti Hasrat atau keinginan adalah sebuah nama yang pantas disematkan karena memang manusia ini diciptakan Allah berdasarkan KeinginanNya untuk mengciptakan banyak manusia untuk memakmurkan bumi dan menjadi khalifah di bumi, yang dari rahimnya dilahirkan dan dikembang-biakan banyak manusia.
 
== Catatan [[Alkitab]]Kisah ==
Kisah Hawa dalam [[Tanakh]] (kitab [[Perjanjian Lama]]) dan termuat pada [[Kitab Kejadian]] pasal 2-5. Al-Qur'an (kitab suci Islam) sama sekali tidak ada menyebutkan nama Hawa secara tersurat, tetapi kisahnya menyebutkannya sebagai "isteri Adam" pada surah Al-Baqarah (2):35-39, Al-A'raf (7):19-25, dan Thaha (20):117-126.
[[File:Michelangelo, Creation of Eve 00.jpg|225px|thumb|right|Penciptaan Hawa, lukisan [[Michelangelo]] pada langit-langit [[Sistine Chapel]].]]
=== Penciptaan ===
Hawa merupakan makhluk hidup yang terakhir diciptakan yaitu pada hari keenam (= hari Jumat), setelah penciptaan manusia pertama (laki-laki; [[Adam]]), sehingga Hawa merupakan karya penciptaan Allah yang terakhir dari keseluruhan enam hari penciptaan. Setelah menciptakan kedua manusia pertama itu, Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu."<ref>{{Alkitab|Kejadian 1:27-31}}</ref>
 
=== Penciptaan Hawa ===
Menurut kisah di [[Kejadian 2]], manusia pertama ({{lang-he|ha·'a·dam}}) diciptakan terlebih dahulu, lalu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai '''penolong yang sepadan''' dengan dia. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2:21-22}}</ref>
[[Berkas:Michelangelo, Creation of Eve 01.jpg|275px|jmpl|ki|Penciptaan Hawa, lukisan [[Michelangelo]] pada langit-langit [[Kapel Sistina]].]]
Dalam Alkitab disebutkan bahwa manusia dibentuk sesuai gambar dan rupa Allah agar dapat menguasai binatang-binatang ternak, juga hewan-hewan di laut dan udara.<ref>{{Alkitab|Kejadian 1:26}}</ref> Alkitab menyebutkan bahwa saat Adam tidur, Allah mengambil salah satu tulang rusuknya dan menciptakan seorang manusia berjenis kelamin perempuan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2:21-24}}</ref> Adam menamai perempuan itu Hawa, sebab dia menjadi ibu bagi semua yang hidup.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:20}}</ref>
 
Penciptaan Hawa tidak dikisahkan secara jelas dalam Al-Qur'an dan namanya juga tidak disebutkan secara tersurat. Namun ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa manusia diciptakan "dari diri yang satu dan Allah menciptakan pasangannya dari dirinya"<ref>An-Nisa' (4):01</ref><ref>Al-A'raf (7):189</ref> ditafsirkan sebagai penciptaan Hawa yang berasal dari bagian Adam. Dalam hadits juga disebutkan bahwa wanita tercipta dari tulang rusuk.<ref>"Bersikaplah yang baik kepada wanita, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian paling atas. Jika kalian luruskan dengan keras, akan patah. Sebaliknya, jika kalian biarkan akan selalu bengkok. Karena itu, bersikaplah yang baik kepada wanita." (HR. Bukhari 3331 & Muslim 1468)</ref>
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan ({{lang-he|i·syah}}), sebab ia diambil dari laki-laki {{lang-he|i·sy}})." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya ({{lang-he|i·sy·to}}), sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2:23-25}}</ref>
 
Penciptaan Hawa, menurut Rabi Joshua, adalah bahwa Tuhan mempertimbangkan dari anggota badan Adam yang mana Hawa akan diciptakan. Dia tidak diciptakan dari kepala Adam karena akan menjadi orang yang sombong, tidak diciptakan dari mata karena dia akan ingin mengorek semua hal, tidak dari telinga karena dia akan berkeinginan mendengar semua hal, tidak dari mulut karena dia akan banyak bicara, tidak dari hati karena dia akan iri pada orang-orang, tidak dari tangan karena dia akan berkeinginan untuk mengambil semua hal, tidak dari kaki karena dia akan menjadi seorang petualang. Oleh karena itu Hawa diciptakan dari anggota yang disembunyikan, yaitu tulang rusuk, yang bahkan tidak terlihat ketika manusia telanjang.<ref>Polano, Hymen (1890). ''The Talmud. Selections from the contents of that ancient book... Also, brief sketches of the men who made and commented upon it'', p. 280. F. Warne, {{ISBN|1-150-73362-4}}, digitized by [https://books.google.com/books?id=5EApAAAAYAAJ&pg=PA280 Google Books] on 7 July 2008</ref>
=== Tipuan [[Iblis]] ===
Dalam [[Kejadian 3]] dicatat bahwa sewaktu kedua manusia itu masih di taman Eden, suatu kali '''ular''' (yaitu [[Iblis]]; lihat [[Wahyu 12#Ayat 9|Wahyu 12:9]]) berkata kepada perempuan itu:
:"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:1}}</ref>
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu:
:"Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan <u>ataupun raba</u> buah itu, nanti kamu mati."<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:2-3}}</ref> (catatan: sesungguhnya Allah tidak mengatakan larangan "meraba")
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu:
:"Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:4-5}}</ref>
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:6-8}}</ref> Allah memanggil manusia dan menanyakan mengapa ia melanggar Firman-Nya. Manusia itu menjawab:
:"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:12}}</ref>
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu:
:"Apakah yang telah kauperbuat ini?"
Jawab perempuan itu:
:"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:13}}</ref>
 
=== HukumanPohon terlarang ===
Dalam surga atau taman eden, disebutkan bahwa Adam dan Hawa dapat memakan buah dari pohon mana saja, tetapi Allah melarang mereka memakan buah dari salah satu pohon. Alkitab menjelaskan bahwa Adam akan mati.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:4}}</ref> Sementara dalam Al-Qur'an disebutkan peringatan bahwa mereka akan tergolong orang yang zalim bila mendekati pohon tersebut,<ref>Al-Baqarah (2):35</ref>
Atas pelanggaran itu Allah menghukum Iblis, Hawa dan Adam. Pada waktu mengatakan hukuman kepada Iblis, Allah berfirman:
:"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (Iblis) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:15}}</ref> (dikenal sebagai "Janji Induk")
Firman-Nya kepada perempuan itu:
:"Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:16}}</ref>
TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:21}}</ref> Berfirmanlah TUHAN Allah:
:"Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Lalu TUHAN Allah mengusir manusia dari [[taman Eden]] supaya mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa [[kerub]] dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:23-24}}</ref>
 
Alkitab mengisahkan bahwa ular kemudian membujuk Hawa untuk memakannya dan menyatakan bahwa jika mereka memakan buah terlarang tersebut, mereka akan menjadi seperti Allah dan mengetahui yang baik dan buruk. Hawa kemudian memakannya. Adam kemudian terbujuk oleh Hawa dan memakan buah tersebut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:1-6}}</ref>
=== Melahirkan anak ===
Setelah peristiwa pengusiran dari taman [[Eden]], Adam memberi nama "'''Hawa'''" kepada isterinya, sebab "dialah yang menjadi ibu semua yang hidup."<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:20}}</ref>, yaitu ibu seluruh umat manusia.
 
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa setan yang membujuk Adam dan Hawa untuk memakan buah tersebut. Setan membujuk dengan menyatakan bahwa mereka dilarang memakan buah tersebut karena nanti mereka akan menjadi malaikat atau menjadi kekal.<ref>Al-A'raf (7):20</ref> Buah khuldi (keabadian) yang kerap dianggap sebagai nama dari buah terlarang tersebut adalah nama yang digunakan setan untuk membujuk Adam dan Hawa agar memakannya.<ref>Thaha (20):120</ref> Al-Qur'an tidak menyebutkan bahwa Hawa yang makan buah terlebih dulu sebagaimana sumber Alkitab, hanya menjelaskan bahwa keduanya kemudian mencicipi buah tersebut.<ref>Al-A'raf (07):22</ref>
Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan '''[[Kain]]''' ({{lang-he|קין}}, ''qa·yin''); maka kata perempuan itu:
:"Aku telah mendapat ({{lang-he|קניתי}}, ''qā·nî·ṯî'') seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.<ref>{{Alkitab|Kejadian 4:1-2}}</ref>
Kain membunuh Habel, adiknya itu, dan lari dari hadapan TUHAN, meninggalkan orangtuanya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 4:8-16}}</ref> Maka Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set ({{lang-he|שֵׁת}}, ''syêṯ;''), sebab katanya:
:"Allah telah mengaruniakan ({{lang-he|שת}}, ''syāṯ'', dari שִׁית, {{Strong|''syith''|07896}}) kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."<ref>{{Alkitab|Kejadian 4:25}}</ref>
 
Menurut Alkitab, sejak awal Adam dan Hawa tinggal di taman eden dalam keadaan telanjang, tetapi mereka tidak merasa malu.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2:25}}</ref> Setelah memakan buah terlarang, mereka menjadi sadar akan ketelanjangan mereka dan kemudian membuat cawat dari dedaunan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:7}}</ref> Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Adam dan Hawa mengenakan pakaian saat di surga, tetapi pakaian mereka terlepas saat memakan buah terlarang tersebut.<ref>Al-A'raf (7):27</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=29-30}}
== Tradisi [[Yahudi]] ==
Menurut tradisi Yahudi, selain 3 putra itu, Hawa melahirkan 30 putra dan 30 putri lagi dari Adam.
 
=== Kejatuhan manusia ===
==Tradisi [[Kristen]]==
Setelah Adam dan Hawa memakan buah terlarang, Alkitab memusatkan kisah pada hukuman dan konsekuensi dari penyimpangan yang telah dilakukan. Di hadapan Allah, Adam menyalahkan Hawa atas kesalahannya memakan buah terlarang tersebut. Hawa kemudian menyalahkan ular atas kejadian tersebut. Allah kemudian mengutuk ular dan membuatnya berjalan menggunakan perut seumur hidup, menghukum Hawa dengan memberikan kepayahan saat mengandung dan melahirkan dan membuat suaminya berkuasa atasnya, dan menghukum Adam dengan menjadikannya bersusah payah mencari rezeki dari tanah sampai dia sendiri kembali menjadi tanah.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3:14-19}}</ref>
* [[Yesus]] menegaskan bahwa pada awal dunia, TUHAN menciptakan satu laki-laki dan satu perempuan untuk disatukan sebagai suami isteri<ref>{{Alkitab|Markus 19:5}}; {{Alkitab|Markus 10:6-9}}</ref>. Meskipun tidak menyebut nama Hawa, ini merupakan pengakuan [[Yesus]] akan kebenaran catatan di [[Kitab Kejadian]] tentang penciptaan Adam dan Hawa.
*[[Paulus]] mengingatkan jemaat di Korintus agar waspada terhadap penyesatan oleh iblis seperti yang pernah dialami Hawa: "Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya."<ref>{{Alkitab|2 Korintus 11:3}}</ref>
*[[Paulus]] menulis surat kepada [[Timotius]] untuk menjelaskan mengapa menurutnya, laki-laki diutamakan di atas perempuan: "Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa."<ref>{{Alkitab|1 Timotius 2:13}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an, bagian ini berpusat pada pertaubatan Adam dan Hawa atas kesalahan yang telah diperbuat.<ref>Al-Baqarah (2):37</ref><ref>Al-A'raf (7):23</ref> Tidak ada perincian mengenai hukuman yang masing-masing diterima sebagaimana yang dijabarkan dalam Alkitab. Mereka berdua kemudian dikeluarkan dari surga.<ref>Al-A'raf (7):24</ref> Meski tidak tercantum dalam Al-Qur'an, banyak Muslim meyakini bahwa Adam dan Hawa diturunkan di tempat terpisah<ref name=wheeler>{{cite book|last=Wheeler|first=Brannon M.|title=Introduction to the Quran : stories of the prophets|year=2001|publisher=Continuum|location=New York|isbn=978-0-8264-4957-3}}</ref> dan mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah, [[Arafah]].
==Tradisi [[Islam]]==
Dalam Islam Hawa tidak diceritakan dalam Kitab Alqur'an kecuali ada perkataan Allah kepada Adam untuk sebagaimana ayat di bawah ini:
{{cquote|''(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan «istrimu (Dzawjuka / pasanganmu)» di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai , dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini , lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim". (Al A'raaf 7:19)}}
 
Dalam [[Sejarah kebudayaan Swahili|kebudayaan Swahili]], Hawa memakan buah terlarang terlebih dulu dan kemudian diusir dari surga. Adam kemudian ikut memakan buah tersebut untuk mengikuti Hawa agar dapat melindunginya di bumi.<ref>John Renard ''Islam and the Heroic Image: Themes in Literature and the Visual Arts'' Mercer University Press 1999 {{ISBN|9780865546400}} hlm. 122</ref>
==Referensi==
 
{{reflist|3}}
=== Anak ===
[[Berkas:Qasiyon_Damascus.JPG|200px|jmpl|ki|Gunung Qasiyun tampak dari [[Damaskus]]. Tempat ini diyakini sebagai tempat pembunuhan Habel (Habil) oleh Kain (Qabil).]]
Dalam Alkitab disebutkan bahwa Hawa melahirkan seorang anak laki-laki bernama Kain dan Hawa mengatakan bahwa dia mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan. Pada kelahiran selanjutnya, Hawa melahirkan seorang putra yang dinamai Habel. Kain menjadi petani dan Habel menjadi [[Gembala|penggembala]] domba.<ref>{{Alkitab|Kejadian 4:1-2}}</ref>
 
Alkitab dan Al-Qur'an mengisahkan bahwa Kain (Qabil) dan Habel (Habil) melakukan korban kepada Allah. Korban Habel (Habil) diterima, tapi tidak dengan milik Kain (Qabil). Kain (Qabil) kemudian membunuh Habel (Habil).<ref>Al-Ma'idah (5):27-31</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 4:3-8}}</ref> Setelahnya, Hawa kembali melahirkan putra yang dinamai [[Set]] (Syits dalam sumber Islam) dan menyatakan bahwa Allah telah mengaruniakan anak yang lain sebagai ganti Habel (Habil), sebab Kain (Qabil) telah membunuhnya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 4:25}}</ref>
 
=== Wafat ===
Dalam riwayat hadits lain disebutkan bahwa saat menjelang ajal, Adam meminta anak-anaknya mengambilkan buah anggur dari surga. Namun para malaikat memerintahkan anak-anak Adam kembali ketika mereka sedang mencarikan buah tersebut. Saat melihat para malaikat datang, Hawa langsung mendekati Adam untuk menjaganya, tetapi Adam memintanya untuk menyingkir. Malaikat kemudian mencabut nyawa Adam.<ref name="Adam2">HR. Ahmad (5/136)</ref>
 
Tidak ada keterangan dalam Al-Qur'an dan Alkitab mengenai meninggalnya Hawa. [[Ibnu Katsir]] berpendapat bahwa Hawa meninggal setahun setelah Adam.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=78}}
 
== Kedudukan ==
Pandangan mengenai Hawa acapkali menjadi acuan bagi peran dan kedudukan perempuan secara umum dalam agama dan masyarakat, utamanya pada masyarakat Barat [[Abad Pertengahan]]. Hawa juga kerap disalahkan mengenai kejatuhan manusia karena dalam sumber Alkitab disebutkan bahwa Hawa memakan buah terlarang terlebih dulu dan membujuk Adam agar ikut memakannya.
 
Sarjana Timur Dekat Carol Lyons Meyers menyatakan bahwa kisah Hawa merupakan bagian [[Alkitab]] yang paling memengaruhi gagasan masyarakat Barat terkait gender dan identitas.<ref name="Carol Meyers">{{cite book | last =Meyers | first = Carol | title =Discovering Eve: Ancient Israelite Women in Context | url =https://archive.org/details/discoveringevean0000meye | publisher =Oxford University Press |location = New York |year= 1988|isbn=9780195049343|oclc=242712170}}</ref>{{rp|72}} Sosiologis Linda L. Lindsey menyatakan bahwa wanita menanggung lebih berat beban [[dosa asal]], penciptaannya dari rusuk Adam, urutan kedua diciptakan setelah Adam, dengan kutukan Tuhan saat pengusirannya dari Taman Eden kerap menjadi dasar untuk mendukung kekuasaan pria atas wanita.<ref name="Linda L. Lindsey">{{cite book|last1=Lindsey|first1=Linda L|title=Gender Roles: A Sociological perspective|url=https://archive.org/details/genderrolessocio0000lind_d8y7|date=2016|publisher=Routledge|location=New York|isbn=978-0-205-89968-5}}</ref>{{rp|133,397}}
 
Dalam Yahudi, literatur rabinik awal mengandung tradisi-tradisi yang menggambarkan Hawa dengan cara yang kurang baik. Menurut [[Bereshith Rabba]] 18:4, Adam dengan cepat menyadari bahwa Hawa ditakdirkan untuk terlibat dalam pertengkaran terus-menerus dengannya. Wanita pertama juga menjadi objek tuduhan yang dinisbatkan kepada Rabi Joshua dari Siknin, yang menurutnya Hawa, terlepas dari upaya ilahi, ternyata “berkepala bengkak, genit, penyadap, gosip, rentan terhadap kecemburuan, suka mencuri, dan petualang. "(Ibid. 18:2). Serangkaian dakwaan yang serupa muncul dalam Bereshith Rabba 17:8, yang dengannya penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam alih-alih dari bumi membuatnya lebih rendah dari Adam dan tidak pernah puas dengan apapun.
 
Dari sisi lain, Trible dan Frymer-Kensky melihat bahwa kisah Hawa dalam Kejadian tidak menunjukkan inferioritas Hawa atas Adam. Kata "penolong" (''ezer'') menunjukkan pendamping dalam Alkitab alih-alih pembantu, dan kata ini juga digunakan pada hubungan Tuhan pada (Bani) Israel (bukan Israel pada Tuhan).<ref name=Trible1984terror>{{cite book|last1=Trible|first1=Phyllis|title=Texts of Terror: Literary feminist readings of biblical narratives|url=https://archive.org/details/textsofterrorlit00trib|date=1984|publisher=Fortress Press|location=Philadelphia|isbn=978-0-8006-1537-6}}</ref><ref name=Frymer-Kensky2006>{{cite book|last1=Frymer-Kensky|first1=Tikva|title=Studies in Bible and feminist criticism|url=https://archive.org/details/studiesinbiblefe0000frym|date=2006|publisher=Jewish Publication Society|location=Philadelphia, PA|isbn=9780827607989|edition= 1st|oclc=62127975}}</ref>{{rp|168}} Trible menjelaskan bahwa, dalam mitologi, hal yang diciptakan terakhir secara tradisi merupakan puncak penciptaan, yang tersirat dalam Kejadian 1 bahwa manusia (Adam) diciptakan setelah segala sesuatu yang lain — kecuali Hawa.<ref name=Trible1984terror/> Namun, sarjana [[Perjanjian Baru]] Craig Blomberg mengatakan bangsa Yahudi kuno mungkin telah melihat urutan penciptaan sebagai bentuk keistimewaan kepada putra sulung terkait hak waris (baik dalam tulisan suci mereka dan dalam budaya sekitarnya) dan menafsirkan Adam diciptakan lebih dulu dari Hawa sebagai tanda hak istimewanya.<ref name=Blomberg>{{cite book|author1=Craig L. Blomberg|chapter=Chapter 2: Women in Ministry: a complementarian perspective|editor1-last=Beck|editor1-first=James R.|display-editors=etal|title=Two views on women in ministry|url=https://archive.org/details/twoviewsonwomeni0000unse|date=2009|publisher=Zondervan|location=Grand Rapids, Michigan|isbn=9780310254379|oclc=779330381}}</ref>{{rp|129}}
 
[[Gereja Katolik]] mengakui Adam dan Hawa sebagai [[santo]] dan [[santa]].<ref>Steve Ray, "St[s]. Adam and Eve, St. Abraham, St. Moses – Did You Know Some Old Testament People Are Saints?", https://www.catholicconvert.com/blog/2019/01/16/st-adam-eve-st-abraham-st-moses-did-you-know-some-old-testament-people-are-saints/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190721135546/https://www.catholicconvert.com/blog/2019/01/16/st-adam-eve-st-abraham-st-moses-did-you-know-some-old-testament-people-are-saints/ |date=2019-07-21 }}; confer ''Catechism of the Catholic Church'', 61.</ref> Pesta liturgi tradisional untuk Adam dan Hawa dirayakan pada 24 Desember sejak Abad Pertengahan.
 
Terkait buah terlarang, Al-Qur'an tidak menjelaskan bahwa Hawa yang pertama kali memakannya. Baik Adam dan Hawa dijelaskan sama-sama bersalah, sama-sama bertaubat, juga sama-sama menerima ampunan.<ref>Al-Baqarah (2):36-37</ref><ref>Al-A'raf (7):22-23</ref> Hawa dipandang sebagai ''Ummul Basyar'' (ibu umat manusia), tetapi pengaruhnya tidak begitu kuat pada peran dan kedudukan perempuan di dunia Muslim bila dibandingkan dengan di Barat.
 
Menurut sebagian ulama, Hawa adalah seorang [[nabiah]] (nabi perempuan). Dalam kitabnya, Ibnu Hajar menyampaikan, "Dinukil dari al-Asy’ari bahwa ada beberapa wanita yang diangkat jadi nabi. Mereka ada 6 orang:
* Hawa (istri Nabi Adam),
* [[Sara]] ([[Sarah]]) (istri [[Abraham]] ([[Nabi Ibrahim]])),
* Ibunya Musa,
* [[Hagar]] ([[Hajar]]) (istri Abraham (Nabi Ibrahim)),
* Asiyah (istri [[Firaun]] ([[Fir'aun]]) yang beriman),
* dan [[Maria]] ([[Maryam]] (ibu [[Yesus]] ([[Nabi Isa]])).
Batasan menurut beliau, bahwa orang yang didatangi malaikat dari Allah, dengan membawa hukum: perintah, larangan, atau maklumat, maka dia nabi."<ref name="Ibnu Hajar, Fathul Bari, 6/447">Ibnu Hajar, Fathul Bari, 6/447</ref>
 
Beberapa ulama yang mendukung adanya nabiah antara lain [[Ibnu Hazm]], [[Al-Qurthubi]], dan [[Abu al-Hasan al-Asy'ari]].<ref name="Ibnu Hajar, Fathul Bari, 6/447"/><ref>Ibnu Hazm, al-Fashl fi al-Milal wa an-Nihal 2/60</ref><ref>Lawami'ul Anwar Al-Bahiyah:2/66</ref> Meski demikian, kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada nabi dari kalangan perempuan.
 
== Surga tempat Adam dan Hawa ==
[[Berkas:Cole Thomas The Garden of Eden 1828.jpg|200px|jmpl|kiri|''The Garden of Eden'' karya Thomas Cole (sekitar 1828)]]
Terdapat perbedaan pendapat mengenai surga atau Taman Eden yang ditempati Adam dan Hawa sebelum memakan buah terlarang. Satu pendapat bahwa itu adalah surga abadi yang sama dijanjikan untuk umat beriman di akhirat, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa surga tersebut ada di dunia.
 
Dalam Talmud dan Yahudi Kabbalah,<ref name="Gan Eden">[http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=39&letter=E Gan Eden] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111020165410/http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=39&letter=E |date=2011-10-20 }} – JewishEncyclopedia; 02-22-2010.</ref> terdapat dua jenis tempat spiritual yang bernama taman eden, yakni Taman Eden bawah, yang memiliki kesuburan melimpah dan Taman Eden atas, tempat tinggal orang-orang yang benar dan jiwa-jiwa abadi. Adam dikatakan tinggal di Taman Eden bawah, sedangkan Taman Eden atas tidak terlihat oleh mata.<ref name="Gan Eden"/>
 
Berdasar rincian mengenai Taman Eden dalam Kejadian 2:10-14, terdapat beberapa tempat yang dianggap sebagai lokasinya,<ref name="wilensky2012">{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=AucnMV_ZsWYC&printsec=frontcover&dq=paradise+lust&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjk-6PKkuTKAhVK4SYKHVdqDhQQ6AEIHTAA#v=onepage&q=paradise%20lust&f=false | title=Paradise Lust: Searching for the Garden of Eden | publisher=Grove Press | last=Wilensky-Lanford | first=Brook | year=2012}}</ref> yakni tempat sumber mata air sungai-sungai, kepala [[Teluk Persia]], di [[Mesopotamia]] selatan tempat sungai [[Tigris]] dan [[Eufrat]] menuju ke laut,<ref name=loc7>{{cite journal|last=Hamblin|first=Dora Jane|date=May 1987|title=Has the Garden of Eden been located at last? (Dead Link)|url=http://www.theeffect.org/resources/articles/pdfsetc/Eden.pdf|format=PDF|journal=[[Smithsonian (magazine)|Smithsonian]]|volume=18|issue=2|accessdate=8 Januari 2014|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140109135715/http://www.theeffect.org/resources/articles/pdfsetc/Eden.pdf|archivedate=9 Januari 2014}}</ref> dan [[Dataran Tinggi Armenia]].<ref name=loc8>Zevit, Ziony. What Really Happened in the Garden of Eden? 2013. Yale University Press, hlm. 111.</ref><ref name=loc9>Day, John. Yahweh and the Gods and Goddesses of Canaan. 2002. Sheffield Academic Press, hlm. 30.</ref><ref name=loc10>Duncan, Joseph E. Milton's Earthly Paradise: A Historical Study of Eden. 1972. University Of Minnesota Press, hlm. 96, 212.</ref><ref name=loc11>Scafi, Alessandro. Return to the Sources: Paradise in Armenia, in: Mapping Paradise: A History of Heaven on Earth. 2006. London-Chicago: British Library-University of Chicago Press, hlm. 317-322</ref> Arkeolog Britania David Rohl berpendapat di Iran dan di sekitar [[Tabriz]].<ref name=loc12>{{cite book |last=Cline |first=Eric H. |year=2007 |title=From Eden to Exile: Unraveling Mysteries of the Bible |publisher=National Geographic |page=10 |isbn=978-1-4262-0084-7 |url=https://books.google.com/books?id=bJW-zhffwk4C&printsec=frontcover&dq=From+Eden+to+Exile:+Unraveling+Mysteries+of+the+Bible&hl=en&sa=X&ved=0CCUQ6AEwAGoVChMIvPSQ6qf_yAIVUjuICh3wFAF2#v=onepage&q=From%20Eden%20to%20Exile%3A%20Unraveling%20Mysteries%20of%20the%20Bible&f=false}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an, ada beberapa istilah yang digunakan untuk merujuk pada surga. Surga dalam kisah Adam dan Hawa merupakan terjemahan dari kata ''[[jannah]]'' ({{lang-ar|جنّة}}) yang secara harfiah bermakna "kebun" atau "taman". Kebanyakan ulama menyatakan bahwa surga yang ditinggali Adam dan Hawa adalah surga abadi.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=21}}
 
Di sisi lain, ada ulama yang berpendapat bahwa surga yang ditempati Adam bukanlah surga akhirat. Penjelasannya:{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=21-25}}
* Setan dapat membujuk Adam dan Hawa yang ada di dalam surga untuk memakan buah terlarang
* Riwayat<ref name="Adam2"/> yang menyatakan bahwa saat menjelang ajal, Adam memerintahkan anak-anaknya mengambil buah anggur dari surga. Tentu perintah itu mustahil dilaksanakan jika surga yang dimaksud adalah surga abadi
* Adam diciptakan dari tanah, tapi tidak disebutkan dia diangkat ke langit
* Adam sejak awal diciptakan untuk tinggal di bumi, sebagaimana yang Allah sampaikan pada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan khalifah di bumi
 
Untuk perihal ayat yang menyatakan bahwa Adam dan Hawa diturunkan dari surga, belum tentu itu menunjukkan turun dari langit. Sangat mungkin turun yang dimaksud serupa dengan ayat<ref>Hud (11):48</ref> yang menjelaskan Nuh yang turun dari perahu.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=25}}
 
== Tradisi Yahudi ==
=== Lilith ===
{{pisahkan}}<!-- ini bukan tentang Hawa, tapi tentang "istri Adam", dan bukan sejarah -->
Dalam [[literatur Rabinik|legenda Yahudi]] disebutkan bahwa istri pertama Adam bukanlah Hawa, tetapi [[Lilith]]. Adam dan Lilith diciptakan bersama-sama dari tanah. Namun terjadi perselisihan di antara keduanya karena Lilith tidak mau patuh pada Adam, sehingga Lilith pergi meninggalkan Adam. Setelahnya, Allah menciptakan pasangan baru untuk Adam dari tulang rusuk Adam sendiri. Legenda ini berkembang secara luas selama [[Abad Pertengahan]], dalam tradisi [[Aggadah]], [[Zohar]], dan mistisisme Yahudi.<ref>{{cite book |last=Schwartz |first=Howard |authorlink= |title= Tree of Souls: The Mythology of Judaism |url=https://books.google.com/books?id=5psRDAAAQBAJ |year=2006 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-532713-7 |page=218}}</ref><ref name = "Kvam">{{cite book |last1=Kvam |first1=Kristen E. |authorlink1= |last2=Schearing |first2=Linda S. |authorlink2= |last3=Ziegler |first3=Valarie H. |authorlink3= |title=Eve and Adam: Jewish, Christian, and Muslim Readings on Genesis and Gender |url=https://books.google.com/books?id=Ux3bSDa2rHkC&pg=PA220 |year=1999 |publisher=Indiana University Press |isbn=978-0-253-21271-9 |pages=220–1 |access-date=2020-01-26 |archive-date=2023-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230817084413/https://books.google.com/books?id=Ux3bSDa2rHkC&pg=PA220 |dead-url=no }}</ref>
 
Keterangan mengenai Lilith tidak terdapat dalam Al-Qur'an dan Alkitab secara tersurat, tetapi sebagian menyandarkan keberadaannya menggunakan {{Alkitab|Kejadian 1:27}} yang mengesankan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan bersamaan dan perempuan yang disebut dalam ayat ini dianggap adalah Lilith. Ini berbeda dengan {{Alkitab|Kejadian 2:22}} yang menyebutkan bahwa seorang perempuan diciptakan dari tulang rusuk, yang secara umum telah diketahui bahwa perempuan ini adalah Hawa.
 
=== Perzinahan ===
Dalam tradisi Yahudi pada literatur rabi awal, terdapat banyak contoh saat Hawa didakwa berbagai pelanggaran seksual. Dituliskan dalam Bereshith Rabba 3:16 bahwa "hasratmu akan untuk suamimu," dia dituduh oleh para rabi karena memiliki dorongan seksual yang terlalu maju (Bereshith Rabba 20: 7) dan terus-menerus menggoda Adam (ibid. 23: 5). Namun, dalam hal popularitas dan penyebaran teks, motif Hawa bersanggama dengan ular purba mengambil prioritas di atas pelanggaran seksualnya yang lain. Meskipun agak membingungkan, kisah ini disampaikan di banyak tempat: Bereshith Rabba 18:6, Sotah 9b, Shabat 145b – 146a dan 196a, Yevamot 103b dan 'Avodah zarah 22b.<ref name="Kosior 2018 112–130">{{Cite journal|last=Kosior|first=Wojciech|date=2018|title=A Tale of Two Sisters: The Image of Eve in Early Rabbinic Literature and Its Influence on the Portrayal of Lilith in the Alphabet of Ben Sira|url=https://www.academia.edu/36771379|journal=Nashim: A Journal of Jewish Women's Studies & Gender Issues|volume=|issue=32|pages=112–130|doi=10.2979/nashim.32.1.10|via=|access-date=2020-01-26|archive-date=2023-01-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230106120624/https://www.academia.edu/36771379|dead-url=no}}</ref>
 
Dalam tradisi Yahudi, [[Filo]], Pirkei De-Rabbi Eliezer, dan [[Targum Yerushalmi]] menyatakan bahwa Adam bukanlah ayah dari Qabil/Kain. Sebaliknya, Hawa menjadi sasaran perzinahan karena dirayu [[Sammael]],{{sfn|Byron|2011|p=17: "And Adam knew about his wife Eve that she had conceived from Sammael" – ''[[Targum Pseudo-Jonathan|Tg.Ps.-J.]]'': Gen.4:1, Trans. by Byron}}{{sfn|Byron|2011|p=17: "(Sammael) riding on the serpent came to her and she conceived [Cain]" - ''[[Pirke De-Rabbi Eliezer|Pirqe R. L. 21]]'', Trans. by Friedlander}} [[Ular dalam Alkitab|ular]]{{sfn|Byron|2011|p=17: "First adultery came into being, afterward murder. And he [Cain] was begotten into adultery, for he was the child of the serpent." – ''[[Philo|Gos.Phil.]]'' 61:5–10, Trans. by Isenberg}} (''nahash'', {{Lang-he-n|נחש}}) di Taman Eden,<ref name=Ginzberg>Louis Ginzberg, [https://books.google.com/books?id=Jv-pv47G5ZsC&pg=PA75#v=onepage ''The Legends of the Jews'', Vol.1], [[Johns Hopkins University Press]], 1998, {{ISBN|0-8018-5890-9}}, p.105–09</ref> atau iblis sendiri,{{sfn|Luttikhuizen|2003|p=vii}} dan Hawa berseru saat kelahiran Kain, "Aku telah mendapatkan seorang putra melalui seorang malaikat Tuhan."<ref>Ginzberg, Louis (1909). ''[http://www.swartzentrover.com/cotor/e-books/misc/Legends/Legends%20of%20the%20Jews.pdf The Legends of the Jews Vol I: The Ten Generations - The Birth of Cain] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200313050820/http://www.swartzentrover.com/cotor/e-books/misc/Legends/Legends |date=2020-03-13 }}'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Adam dan Hawa]], terkait pengaruh kisah Adam dan Hawa dalam pandangan mengenai manusia, peran gender, dan kehidupan manusia yang lain
* [[Adam]]
* [[Eden]]
Baris 69 ⟶ 129:
* [[Kain]]
* [[Set]]
* [[Syits]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kejadian 1]], [[Kejadian 2]], [[Kejadian 3]], [[Matius 19]], [[Markus 10]], [[2 Korintus 11]], [[1 Timotius 2]].
* [[Satarupa]]
* [[Nuwa]]
 
== Rujukan ==
{{reflist|3}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|last=Byron|first=John|title=Cain and Abel in Text and Tradition: Jewish and Christian Interpretations of the First Sibling Rivalry|year=2011|publisher=[[Brill Publishers|Brill]]|location=Leiden|isbn=978-9004192522|author-link=|url=https://books.google.com/books?id=NnnVmbnE-TcC#v=onepage|ref=harv|access-date=2020-01-26|archive-date=2023-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230817084416/https://books.google.com/books?id=NnnVmbnE-TcC#v=onepage|dead-url=no}}
* {{cite book|last=Luttikhuizen|first=Gerard P. (Editor)|title=Eve's Children: The Biblical Stories Retold and Interpreted in Jewish and Christian traditions|year=2003|publisher=[[Brill Publishers|Brill]]|location=Leiden|isbn=978-9004126152 |url=https://books.google.com/?id=s1Wa2N2WrlAC#v=onepage |edition=Vol. 5|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.darulnuman.com/mkisah/kisah010.html Kisah Cinta Adam dan Hawa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091124024800/http://www.darulnuman.com/mkisah/kisah010.html |date=2009-11-24 }}
* [http://www.antara.co.id/view/?i=1177422415&c=ART&s= Hawa Bukan Berasal dari Tulang Rusuk Nabi Adam?]
{{Portal|Kristen|Yahudi}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Wanita dalam Alkitab]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Kitab Kejadian]]
 
[[Kategori:Adam dan Hawa]]
{{Islam-stub}}
{{Portal|Kristen|Yahudi}}