Batik Minahasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tambahan ragam hias |
k →top: pembersihan kosmetika dasar, removed orphan tag |
||
(28 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
▲[[Batik]] [[Minahasa]] adalah kain batik yang menggunakan motif tradisional atau ragam hias dari tanah adat Minahasa. Kain batik sendiri adalah kain yang diproses dengan cara membatik, yaitu membuat motif dengan melakukan perintang warna menggunakan lilin atau malam. Dengan proses batik ini, lalu diangkatlah motif-motif ragam hias bangsa Minahasa.Minahasa adalah etnis besar (bangsa) yang terdiri dari beberapa sub etnis seperti Tonsea, Tolour, Tombulu, Tountemboan, Tonsawang, Batik, Pasan, Ponosakan, Borgo Babontehu.
Dari semua sub etnis yang kemudian menjadi satu kumpulan besar Etnis Minahasa mereka mendiami wilayah teritorial mulai dari Bitung, Minahasa Utara, Manado, Minahasa Selatan, Tomohon, Minahasa Induk, dan Minahasa Tenggara. Semuanya merupakan wilayah tanah adat Minahasa yang menjadi bagian dari Sulawesi Utara.
Maka batik Minahasa adalah kain yang diproses dengan cara pembatikan (bukan print) yang motif kainnya bercirikan ragam hias nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Minahasa secara umum.
[[Berkas:Waruga1.jpg|thumb|Waruga dengan motif hias manusia kangkang.|236x236px]]▼
▲Maka batik Minahasa adalah kain yang diproses dengan cara pembatikan (bukan print) yang motif kainnya bercirikan ragam hias nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Minahasa secara umum.
Salah satu sumber ragam hias batik Minahasa adalah [[
Pada waruga didapati berbagai ragam hias yang khas, antara lain adalah manusia kangkang. Secara umum ada beberapa sumber ragam hias, yakni:
▲==Sumber Motif Hias==
▲Salah satu sumber ragam hias batik Minahasa adalah [[Waruga]], yaitu kubur khas wilayah setempat. Kehadiran waruga sebagai satu budaya Minahasa sudah sangat lama. Menurut penelitian para [[arkeologi|arkeolog]] dari [[Balai Arkeologi]], Waruga sudah ada sejak 400 tahun sebelum Masehi. Proses penentuan usia waruga tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda pertanggalan karbon, juga dengan membandingkan dengan usia keramik-keramik [[Tiongkok]] yang terdapat pada kubur tersebut.
▲Pada waruga didapati berbagai ragam hias yang khas, antara lain adalah manusia kangkang. Secara umum ada beberapa sumber ragam hias yakni:
# Cerita Rakyat (Sinisilan) merupakan aplikasi ringkasan dari cerita rakyat/dongeng yang berada di lingkungan masyarakat Sulawesi Utara.
<!--
▲1. Situs-situs perubakala seperti Waruga.
// perlu referensi
▲2. Tanaman/Tumbuhan (Rerouwan) khas Minahasa seperti tawaang, tuis, gedi, edelweis, dsb.
a. '''''Tonaas ang kayobaan''''' yaitu ''tuama'' atau lelaki kuat yang bisa menguasai makhluk hidup yang lain. ▼
b. '''''Tuama loor/leos''''' adalah gambaran seorang pria berbentuk [[manusia kangkang]] sebagai simbol manusia yang polos apa adanya.▼
2.
▲3. Hewan (Resouan) seperti burung Manguni, burung pisok, yaki, tarsius dan masih banyak lagi hewan khas Sulawesi Utara di tanah Minahasa.
3. '''''Ma’sungkulan'''''. Ragam hias ini sebagian berbentuk kembang teratai atau dalam tradisi batik Jawa disebut [[kawung]]. Pada bagian bawahnya terdapat ragam hias mirip tangkai teratai seolah seperti lekukan ular.
▲4. Geometris (Pakarisan) simbol simbol bentuk garis yang membentuk pola tertentu.
4. '''''Ma'suiyan (teteleb pisok)'''''. Ragam hias ini menyerupai sayap burung. Dari beberapa informasi ragam hias ini adalah ekspresi dari sayap [[burung pisok]] (''teteleb ne pisok''), salah satu jenis burung di Minahasa yang sangat terkenal. Di Minahasa terdapat [[Tari Pisok]] yang menggambarkan energi baik, yaitu keuletan dan kecakapan dari seekor burung pisok yang sangat lincah.
▲==Ragam Hias==
Dari sejumlah ragam hias tersebut terdapat pula ragam hias lain yang jika dikombinasikan akan menghasikan motif yang cukup unik dan berciri khas Minahasa seperti motif ''karengkom.''▼
▲Paling kurang terdapat lima ragam hias yang terdapat pada waruga.
5. '''''Wewengkalen. '''''Adalah bentuk seperti ular berkepala dua atau simbol keabadian di mana ular sebagai binatang yang bisa berganti kulit digambarkan memiliki kemampuan untuk bisa kembali memberbaharui kehidupannya.
▲1. '''''Tonaas'''''. Ragam hias ini terbagi dua, yaitu:
▲a. '''''Tonaas ang kayobaan''''' yaitu ''tuama'' atau lelaki kuat yang bisa menguasai makhluk hidup yang lain.
▲b. '''''Tuama loor/leos''''' adalah gambaran seorang pria berbentuk [[manusia kangkang]] sebagai simbol manusia yang polos apa adanya.
B. Sumber ragam hias yang didapat dari tanaman (rerouwan) antara lain;
▲2. '''''Tarawesan paredey''''' adalah merupakan simbol dari gelombang kehidupan yang datang dari dua arah, yakni dari atas dan dari bawah. Motif ini secara berurutan berbentuk geometris (''pakarisan'') yang disebut ''tarawesan paredey'' atau garis berulang berbaris.
# Tawaang
# Buket Cengkih
# Cingkeh Fiaro
# Daun Woka
# Daun Wenang
# Daun Gedi
# Daun Pangi
# Pohon kelapa
# Biji Pala
# Daun Paku (Pakis)
# Daun Sese Wanua
C. Sumber ragam hias dari binatang/hewan atau motif resouwan diantaranya;
# Burung Manguni
# Tarsius
# Kuda Laut (sea horse)
# Burung Pisok
# Yaki
D. Sumber ragam hias dari alam semesta yang membentuk garis-garis geometris
▲3. '''''Ma’sungkulan'''''. Ragam hias ini sebagian berbentuk kembang teratai atau dalam tradisi batik Jawa disebut [[kawung]]. Pada bagian bawahnya terdapat ragam hias mirip tangkai teratai seolah seperti lekukan ular. Nampaknya ini seperti motif dari flora (''rerouan'') yang membentuk motif baru. ''Ma'sungkulan'' artinya dipertemukan karena ada beberapa bentuk seperti kawung dan teratai yang bertemu menjadi bentuk yang unik. Motif ini bisa diinterpretasikan bahwa orang yang dikubur ini adalah orang yang sudah menikah karena mengalami hal-hal yang indah dan berbunga dengan bertemu jodohnya,
# Karang laut bunaken
# Pegunungan Klabat, Soputan, Lokon, dsb.
# Danau Tondano, Moat, Linua, dsb.
# Sungai Ranoiapo, Sungai Tondano
# Motif Persawahan
E. Sumber ragam hias yang diangkat dari kisah cerita rakyat dan kodisi budaya Minahasa
# Motif Malesung
# Motif Toar Lumimuut
# Motif Tumatenden
# Motif Waraney
# Motif Kabasaran
# Motif Lumimuut
# Motif Karema
# Santi wo kedung
# Rumah Panggung (adat Minahasa)
# Bendi
# Roda Sapi
# Motif Maengket
# Motif Mapalus/Kumeter
== Teknik Penyusunan Motif (Tata Letak) ==
▲4. '''''Ma'suiyan (teteleb pisok)'''''. Ragam hias ini menyerupai sayap burung. Dari beberapa informasi ragam hias ini adalah ekspresi dari sayap [[burung pisok]] (''teteleb ne pisok''), salah satu jenis burung di Minahasa yang sangat terkenal. Di Minahasa terdapat [[Tari Pisok]] yang menggambarkan energi baik, yaitu keuletan dan kecakapan dari seekor burung pisok yang sangat lincah.
# Memanjang
# Menyerong
# Berbalikan
# Berhadapan
# Berbanjar
== Filosofi dan makna simbolik ==
▲Dari sejumlah ragam hias tersebut terdapat pula ragam hias lain yang jika dikombinasikan akan menghasikan motif yang cukup unik dan berciri khas Minahasa seperti motif ''karengkom.''
Batik Minahasa lahir dari sebuah penghayatan kultural yang mendalam terhadap nilai-nilai budaya Minahasa yang makin hari makin luntur dan tenggelam. Padahal budaya Minahasa sarat dengan simbol-simbol yang memberikan khasana dan kekayaan budaya yang mampu menuntun kehidupan masyarakatnya melewati jaman-jaman kelam di masa pra kolonial, kolonial, dan pasca kolonial. Beberapa di antaranya seperti burung Manguni. Burung ini merupakan burung yang sangat sakral dalam tradisi masyarakat Minahasa kuno maupun Minahasa hari ini.
Burung manguni memiliki kedekatan karena banyak membantu petani. Dari penuturan sejumlah tokoh adat menyebutkan burung ini banyak menyelamatkan tanaman padi dari para petani karena ia menjadi pembasmi hama tikus. Selain itu, burung ini memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi sehingga mampu merasakan adanya bencana atau hal-hal diluar kebiasaan kondisi berlaku, burung ini bisa membunyikan suara yang seolah menjadi pertanda ada hal yang buruk yang akan terjadi.
▲5. '''''Wewengkalen. '''''Adalah bentuk seperti ular berkepala dua atau simbol keabadian di mana ular sebagai binatang yang bisa berganti kulit digambarkan memiliki kemampuan untuk bisa kembali memberbaharui kehidupannya.
-->
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala
* [http://manado.tribunnews.com/2014/05/04/kain-batik-minahasa-hadir-di-manado Kain Batik Minahasa Hadir di Manado]
* [http://www.suaramanado.com/berita/sulut/sosial-budaya/2014/05/7507/produsen-kain-batik-pertama-di-sulut+ Produsen Kain Batik Pertama di SULUT]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
[[Kategori:Batik| ]]▼
{{Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia di Indonesia}}
[[Kategori:Budaya Minahasa]]
|