John Locke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kanzcech (bicara | kontrib)
 
(47 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Philosopher
| region = Filsuf Barat
| era = [[Filsafat Modern]]
|image colour = #B0C4DEJohn Locke.jpg
|caption = Potret Locke pada tahun 1697 oleh [[Godfrey Kneller]]
| image_name =John_Locke_by_Herman_Verelst.png
| death_datebirth_date = 29 Agustus 1632
| image_caption
| birth_place = [[Wrington]], [[Somerset]], Inggris
| name
| signature death_date = John28 LockeOktober Signature.svg1704
| birth_date death_place = 29 Agustus[[Essex]], 1632Inggris
| school_tradition = [[Empirisme|Empirisme Inggris]], [[Kontrak Sosial]], Hukum Alam
| birth_place = [[Wrington]], [[Somerset]], Inggris
| main_interests = [[Metafisika]], [[Epistemologi]], [[Filsafat Politik]], [[Pendidikan]]
| death_date = 29 Agustus 1632
| influences = [[Plato]], [[Aristoteles]], [[Ibnu Sina]], [[Ibnu Tufail]], [[Thomas Aquinas|Aquinas]], [[Hugo Grotius|Grotius]], [[Samuel Rutherford]], [[René Descartes|Descartes]], [[Richard Hooker|Hooker]], [[Robert Filmer]],<ref>{{citebook|title=Two Treatises on Government|url=https://archive.org/details/twotreatisesgov00lockgoog|publisher=Cambridge University Press|author=Peter Laslett|page=[https://archive.org/details/twotreatisesgov00lockgoog/page/n76 68]|chapter=Introduction: Locke and Hobbes|year=1988|isbn=9780521357302}}</ref> [[Thomas Hobbes|Hobbes]]
| death_place = [[Essex]], Inggris
| influenced = [[David Hume|Hume]], [[Immanuel Kant|Kant]], [[George Berkeley|Berkeley]], [[Thomas Paine|Paine]], [[Adam Smith|Smith]] dan banyak filsuf politik setelahnya, termasuk bapak-bapak pendiri Amerika Serikat, [[Arthur Schopenhauer]]
| school_tradition = [[Empirisme|Empirisme Inggris]], [[Kontrak Sosial]], Hukum Alam
| notable_ideas = [[Tabula rasa]], keadaan alamiah; hak-hak dasariah, [[kebebasan]] and [[properti|hak milik]]
| main_interests = [[Metafisika]], [[Epistemologi]], [[Filsafat Politik]], [[Pendidikan]]
|signature = John Locke Signature.svg
| influences = [[Plato]], [[Aristoteles]], [[Ibnu Sina]], [[Ibnu Tufail]], [[Thomas Aquinas|Aquinas]], [[Hugo Grotius|Grotius]], [[Samuel Rutherford]], [[René Descartes|Descartes]], [[Richard Hooker|Hooker]], [[Robert Filmer]],<ref>{{citebook|title=Two Treatises on Government|publisher=Cambridge University Press|author=Peter Laslett|page=68|chapter=Introduction: Locke and Hobbes|year=1988|isbn=9780521357302}}</ref> [[Thomas Hobbes|Hobbes]]
| influenced = [[David Hume|Hume]], [[Immanuel Kant|Kant]], [[George Berkeley|Berkeley]], [[Thomas Paine|Paine]], [[Adam Smith|Smith]] dan banyak filsuf politik setelahnya, termasuk bapak-bapak pendiri Amerika Serikat, [[Arthur Schopenhauer]]
| notable_ideas = [[Tabula rasa]], keadaan alamiah; hak-hak dasariah, [[kebebasan]] and [[properti|hak milik]]
}}
'''John Locke''' ({{lahirmati||29|8|1632||28|10|1704}}) adalah seorang [[filsuf]] dari [[Inggris]] yang menjadi salah satu tokoh utama dari pendekatan [[empirisme]]. Selain itu, di dalam bidang [[filsafat politik]], Locke juga dikenal sebagai filsuf negara liberal.<ref name="Suseno">Franz Magnis-Suseno. 1992. ''Filsafat sebagai Ilmu Kritis''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 73-74.</ref> Bersama dengan rekannya, [[Isaac Newton]], Locke dipandang sebagai salah satu figur terpenting dipada era [[Pencerahan]].<ref name="Ted"/><ref name="Ayers">{{en}}Michael Ayers. 1998. "Locke, John". In ''Routledge Encyclopedia of Philosophy''. P. 4852. London: Routledge.</ref> Selain itu, Locke menandai lahirnya era [[Modern]] dan juga era [[pasca-Descartes]] (post-Cartesian), karena pendekatan [[Rene Descartes|Descartes]] tidak lagi menjadi satu-satunya pendekatan yang dominan di dalam pendekatan filsafat waktu itu.<ref name="Ayers"/><ref>{{en}}R.S. Woolhouse. 2003. "Locke". In ''The Blackwell Companion to Philosophy Second Edition''. Nicholas Bunnin & E.P. Tsui-James, eds. 682. Malden: Blackwell Publishing.</ref><ref name="Clapp"/> Kemudian Locke juga menekankan pentingnya pendekatan empiris dan juga pentingnya eksperimen-eksperimen di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.<ref name="Clapp"/>
 
Filsafat Locke dapat dikatakan [[antimetafisika]]. Ia menerima ''keraguan sementara'' yang diajarkan oleh Descartes, tetapi ia menolak intuisi yang digunakan oleh Descartes. Ia juga menolak metode deduktif Descartes dan menggantinya dengan generalisasi berdasarkan ''pengalaman;'' jadi, induksi. Bahkan Locke menolak juga akal (''reason''). Ia hanya menerima pemikiran matematis yang pasti dan cara penarikan dengan metode induksi.<ref>Ahmad Tafsir, ''Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Hingga Capra,'' Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, 175.</ref>
Tulisan-tulisan Locke tidak hanya berhubungan dengan [[filsafat]], tetapi juga tentang [[pendidikan]], [[ekonomi]], [[teologi]], dan [[medis]].<ref name="Ted"/> Karya-karya Locke yang terpenting adalah "Esai tentang Pemahaman Manusia" (''Essay Concerning Human Understanding''), "Tulisan-Tulisan tentang Toleransi" (''Letters of Toleration''), dan "Dua Tulisan tentang Pemerintahan" (''Two Treatises of Government'').<ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 236-247.</ref><ref name="Audi">{{en}}Nicholas P. Wolterstorff. 1999. "Locke, John". In ''Cambridge Dictionary of Philosophy''. Robert Audi, ed. 506-509.London: Cambridge University Press.</ref><ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich, ed. 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. New York: Oxford University Press. P. 493-497.</ref>
 
Tulisan-tulisan Locke tidak hanya berhubungan dengan [[filsafat]], tetapi juga tentang [[pendidikan]], [[ekonomi]], [[teologi]], dan [[medis]].<ref name="Ted"/> Karya-karya Locke yang terpenting adalah "Esai tentang Pemahaman Manusia" (''Essay Concerning Human Understanding''), "Tulisan-Tulisan tentang Toleransi" (''Letters of Toleration''), dan "Dua Tulisan tentang Pemerintahan" (''Two Treatises of Government'').<ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich, ed. 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. New York: Oxford University Press. P. 493-497.</ref><ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 236-247.</ref><ref name="Audi">{{en}}Nicholas P. Wolterstorff. 1999. "Locke, John". In ''Cambridge Dictionary of Philosophy''. Robert Audi, ed. 506-509.London: Cambridge University Press.</ref><ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich, ed. 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. New York: Oxford University Press. P. 493-497.</ref>
 
== Biografi ==
John Locke dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1632 di [[Wrington]], [[Somerset]].<ref name="Clapp">{{en}}James Gordon Clapp. 1972. "Locke, John". In ''The Encyclopedia of Philosophy Volume 3''. Paul Edwards, ed. 487-503. New York: Macmillan Publishing.</ref><ref name="Milton">{{en}}J.R. Milton. 1999. "Locke's Life and Times". In ''The Cambridge Companion to Locke''. Vere Chappell, ed. 5-25. London: Cambridge University Press.</ref> Keluarganya berasal dari kelas menengah dan ayahnya memiliki beberapa rumah dan tanah di sekitar [[Pensford]], sebuah kota kecil di bagian selatan [[Bristol]].<ref name="Milton"/> Selain bekerja sebagai pemilik tanah, ayah Locke bekerja juga sebagai [[pengacara]] dan melakukan tugas-tugas administratif di pemerintahan lokal.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/>
 
Pada tahun 1647, Locke belajar di [[Sekolah Westminster]], yang pada waktu itu merupakan sekolah terkenal di Inggris.<ref name="MiltonClapp"/><ref name="ClappMilton"/> Pendidikan di sana berpusat pada pelajaran bahasa-bahasa kuno, yaitu pertama-tama [[bahasa Latin]], kemudian [[bahasa Yunani]], dan juga [[bahasa Ibrani]].<ref name="Milton"/> Setelah itu, pada tahun 1652, Locke mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan di [[Sekolah Gereja Kristus]] (''Christ Church''), [[Oxford]], dan tinggal di sana sejak bulan Mei 1652.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/>
 
Di sekolah itu, Locke kurang menyukai metode [[skolastisisme|skolastik]] dalam berdebat dan juga tema-tema [[metafisika]] dan [[logika]].<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Karena itu, Locke tidak mendapatkan nilai yang mengesankan ketika ia mendapatkan gelar hingga strata dua.<ref name="Milton"/> Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca karya-karya [[sastra]], seperti [[drama]], [[roman]], dan sebagainya.<ref name="Milton"/>
 
Setelah itu, Locke mulai menyenangi bidang medis, sebagaimana tertulis di dalam beberapa catatan pribadi Locke yang ditulis pada periode akhir dekade 1650-an.<ref name="Milton"/> Ia membuat banyak catatan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan.<ref name="Milton"/>
 
Melalui minatnya dalam bidang medis, Locke mulai meminati [[filsafat alam]] sejak tahun 1658.<ref name="Milton"/> Pada awal tahun 1660, ia berjumpa dengan [[Robert Boyle]] yang akan banyak memengaruhinya kelak.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Sejak tahun 1660, Locke menambah minatnya dengan membaca filsafat mekanis yang baru muncul, yang dimulai dengan membaca karya Boyle.<ref name="Milton"/> Selain itu, ia juga mulai rajin membaca karya-karya Descartes.<ref name="Milton"/>
Baris 34:
Perhatian Locke pada waktu-waktu ini tidak terbatas pada bidang medis dan filsafat alam saja, namun juga kepada bidang [[politik]].<ref name="Milton"/> Situasi politik di Inggris pada waktu itu memang sedang bergejolak.<ref name="Milton"/> [[Oliver Cromwell|Cromwell]], yang pada waktu itu telah mengubah sistem politik Inggris, meninggal pada tahun 1658 sehingga terjadi perubahan lagi di bawah pemerintahan [[Raja Charles II]].<ref name="Milton"/> Charles II menghendaki pemerintahan yang dengan kuat menguasai negara dan [[gereja Inggris]], dan Locke pada waktu itu mendukung pemerintahan Charles II.<ref name="Milton"/> Pada bulan November hingga Desember 1660, ia membuat suatu karangan singkat untuk menanggapi pandangan [[Edward Bagshaw]], yang menegaskan perlunya hakim sipil dalam menentukan bentuk-bentuk ibadah keagamaan.<ref name="Milton"/> Kemudian pada tahun 1661-1662, Locke menulis dua karya lagi dalam bahasa Latin.<ref name="Milton"/> Karya pertama menegaskan lagi tesis yang dipakai untuk melawan argumentasi Bagshaw, dan karya kedua berisi penolakan terhadap posisi [[Gereja Katolik Roma]] yang menyatakan [[Alkitab]] perlu ditafsir tanpa ada kesalahan melalui lembaga [[magisterium]].<ref name="Milton"/> Di sini, Locke menggunakan teologi [[Gereja Anglikan]] dalam mempertahankan pendapatnya.<ref name="Milton"/>
 
Pada tahun 1661, Locke diangkat menjadi [[dosen]] di sekolah [[Gereja]] [[Kristus]] tempatnya belajar dulu.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Ia mengajar [[bahasa Yunani]] dan [[bahasa Latin]].<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Kemudian pada tahun 1664, ia menjadi petugas sensor dalam bidang [[etika|filsafat moral]].<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Selama periode ini, Locke melanjutkan minatnya pada bidang pengobatan dan filsafat alam.<ref name="Milton"/> Kemudian Locke belajar kepada [[Thomas Willis]] selama tahun 1661-1662 dan mempelajari [[kimia]] pada tahun 1663 kepadadari Boyle.<ref name="Milton"/> Selain itu, Locke juga membantu penelitian-penelitian yang mereka lakukan.<ref name="Milton"/>
 
Pada tahun 1665, Locke mendapat kesempatan untuk menjadi [[sekretaris]] Walter Vane yang bertugas melakukan misi diplomatik ke beberapa negara.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Locke meninggalkan Inggris pada bulan November dan kembali pada bulan Februari.<ref name="Milton"/> Melalui surat yang dikirimnya, tampak bahwa Locke menikmati kunjungan luar negeri pertamanya itu.<ref name="Milton"/> Setelah itu, Locke ditawarkan pekerjaan menjadi sekretaris untuk pekerjaan diplomasi ke [[Spanyol]], namuntetapi ia menolak.<ref name="MiltonClapp"/><ref name="ClappMilton"/> Sekembalinya Locke ke [[Oxford University Press|Oxford]], ia melanjutkan studinya dalam bidang kimia dan [[fisiologi]].<ref name="Milton"/>
 
Pada tahun 1666, Locke bertemu dengan [[Lord Ashley]] yang di kemudian hari membuat perubahan besar dalam hidup Locke.<ref name="Milton"/> Pada tahun 1667, Locke pindah dari Oxford menuju [[London]] untuk bekerja di rumah Lord Ashley.<ref name="ClappTed"/><ref name="MiltonClapp"/><ref name="TedMilton"/> Locke tinggal di sini selama delapan tahun.<ref name="Milton"/> Selama di London, Locke juga membaca buku-buku pengobatan, namun di situ ia mendapatkan pengalaman langsung dalam soal-soal klinis karena ia menjadi asisten dari [[Thomas Sydenham]] yang adalah seorang [[dokter]].<ref name="MiltonClapp"/><ref name="ClappMilton"/> Locke menemani Sydenham dalam perjalanan-perjalanannya dan juga membuat catatan-catatan tentang soal-soal kesehatan.<ref name="Milton"/> Di sini, Locke membuat catatan yang akhirnya dibukukan dengan judul ''De Arte Medica'', yang di dalamnya dipakaimepakai pendekatan empiris.<ref name="Milton"/>
 
Pada tahun 1668, Lord Ashley mengalami gangguan kesehatan yang cukup parah.<ref name="Milton"/> Locke melakukan operasi terhadap [[liver]] Lord Ashley dan keadaannya semakin membaik.<ref name="Milton"/> Karena itu, Lord Ashley menganggap Locke sebagai penyelamat hidupnya.<ref name="Milton"/> Setelah itu, untuk mendukung studi Locke dalam bidang kimia, Lord Ashley menyediakan laboratorium di rumahnya.<ref name="Milton"/>
 
Selain meningkatkan kemampuan dalam bidang kesehatan dengan praktik langsung bersama Sydenham, perkenalan Locke dengan Lord Ashley juga menambah pengalaman Locke dalam bidang politik.<ref name="Milton"/> Setahun setelah datang ke London, Locke menulis "EssayEsai tentang Toleransi" yang isinya amat berbeda dengan dua karya yang ia tulis pada tahun 1660-1662.<ref name="Milton"/> Pada tahun 1669, Lord Ashley melibatkan Locke dalam urusan pendirian [[koloni]] baru di [[Carolina]], khususnya dalam membuat [[konstitusi]] Carolina.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Locke menjalani tugasnya dalam membantu Lord Ashley hingga ia meninggalkan Inggris menuju [[PerancisPrancis]] pada tahun 1675.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/>
 
=== Di PerancisPrancis ===
Hingga tahun 1670, Locke belum dapat dikatakan sebagai seorang filsuf.<ref name="Milton"/> Akan tetapi, ia mulai mengorganisir suatu pertemuan dengan beberapa temannya untuk berdiskusi mengenai topik-topik tertentu.<ref name="Milton"/> Ada tulisan tentang [[epistemologi]] yang ditulis pada tahun 1671 berdasarkan diskusi-diskusi yang dilakukan Locke.<ref name="Milton"/>
 
Selama tahun 1672 hingga 1675, kebanyakan waktu Locke dipakai untuk mengerjakan tugas-tugas administratif.<ref name="Milton"/> Pada bulan Maret 1672, Lord Ashley diangkat sebagai pangeran''earl'' dari [[Shaftesbury]] dan Locke tetap membantunya hingga Lord Ashley keluar dari jabatan tersebut pada tahun 1673.<ref name="Milton"/> Pada bulan November 1675, tugas Locke usai dan Locke pergi ke Perancis[[Prancis]].<ref name="Clapp"/> Locke tinggal di sana selama kurang lebih tiga setengah tahun.<ref name="Milton"/> Pada tanggal 4 Januari 1676, Locke tiba di [[Montpellier]], di mana ia tinggal selama setahun.<ref name="Milton"/> Ia berteman dengan dua dokter [[Protestan]] yang bernama [[Charles Barbeyrac]] dan [[Pierre Magnol]], serta seorang filsuf Cartesian, [[Sylvain Regis]], yang menjadi guru [[bahasa PerancisPrancis]] bagi Locke.<ref name="Milton"/> Setelah mempelajari bahasa PerancisPrancis, Locke mulai membaca buku-buku dalam bahasa PerancisPrancis.<ref name="Milton"/>
 
Selama di Montpellier, Locke meneruskan pembelajarannya dalam bidang filsafat, sebagaimana tertulis di dalam jurnal pribadinya.<ref name="Milton"/> Bulan Februari 1677, Locke meninggalkan Montpellier dan menuju [[Paris]].<ref name="Milton"/> Ia bermukim sebentar di Paris lalu pergi ke beberapa tempat hingga tahun 1678 kembali ke Inggris.<ref name="Milton"/>
 
=== Kembali ke Inggris dan pergi ke Belanda ===
Ketika Locke memutuskan kembali ke Inggris pada bulan Mei 1679, situasi politik Inggris sedang mengalami krisis.<ref name="Clapp"/> Terdapat rumor yang menyatakan akan terjadinya pembunuhan terhadap Raja Charles II untuk digantikan dengan saudaranya, James, yang beragama Katolik.<ref name="Milton"/> Selama empat tahun berikutnya, hingga Locke melarikan diri ke [[Belanda]] untuk mencari [[suaka politik]], Locke memusatkan perhatian kepada politik.<ref name="Milton"/> Hal itu disebabkan Lord Ashley, yang merupakan sahabat Locke, adalah salah satu pemimpin kaum yang anti terhadap pemerintahan Raja Charles II.<ref name="Milton"/>
 
Raja Charles II melihat Lord Ashley sebagai musuhnya yang amat berbahaya dan ingin membunuhnya, namun beberapa kali usahanya gagal.<ref name="Milton"/> Hal itu mendorong Lord Ashley untuk melarikan diri dari Inggris menuju Belanda pada akhir tahun 1682 dan meninggal di Belanda pada bulan Januari 1683.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Kehidupan Locke di Inggris turut terancam karena gerakan-gerakan dari kaum anti pemerintahan Charles II masih terus ada sehingga ia terus dicurigai sebagai pengkhianat oleh pemerintah.<ref name="Milton"/> Akhirnya, Locke meninggalkan Inggris pada tahun 1683 dan menuju [[Rotterdam]], Belanda.<ref name="ClappTed"/><ref name="MiltonClapp"/><ref name="TedMilton"/>
 
Buku Locke yang terkenal berjudul "Dua Tulisan tentang Pemerintahan" ditulis ketika Locke berada di Belanda.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Tentu saja proses penulisan buku itu telah dimulai sebelumnya.<ref name="Milton"/> Di dalam karya ini, Locke memberikan kritik terhadap buku "Patriarcha" karangan [[Robert Filmer]] karena Filmer menganjurkan [[monarki]] absolut.<ref name="Ted"/><ref name="Milton"/>
Baris 62:
Di Belanda, Locke melakukan kontak kepada beberapa politikus Inggris yang sedang melarikan diri juga.<ref name="Milton"/> Pada tahun 1684, nama Locke tercantum di dalam daftar pencarian orang dari pemerintahan Belanda sehingga Locke harus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat hingga bulan Mei 1685.<ref name="Milton"/> Di sinilah Locke menyelesaikan karya terpenting lainnya, "Essay tentang Pemahaman Manusia", yang mana ia kirim salinannya ke Inggris pada tahun 1686 dengan amat hati-hati.<ref name="Milton"/> Pada akhir tahun 1686, naskah-naskah dari tulisan itu hampir selesai dan menyerupai bentuk akhir yang ada saat ini.<ref name="Milton"/>
 
Dalam mengerjakan buku tersebut, Locke sempat terinterupsi karena pekerjaannya dalam menulis karya lain, "Surat Perihal Toleransi".<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/> Karya itu dikerjakan selama tahun 1685 hingga 1686 di [[Amsterdam]].<ref name="Milton"/> Locke memang telah lama bergumul soal toleransi agama sesuai konteks politik Inggris, namun dorongan langsung terhadap pembuatan karya itu adalah pencabutan kembali [[EdikMaklumat Nantes]] pada bulan Oktober 1685.<ref name="Milton"/> Pemilihan bahasa Latin dalam karya itu menunjukkan bahwa karya itu ditujukan Locke kepada pembaca [[Eropa]] secara luas.<ref name="Milton"/> Karya itu terbit pada bulan Mei 1689, setelah Locke kembali ke Inggris, dan diterbitkan secara anonim.<ref name="Clapp"/><ref name="Milton"/>
=== Kembali ke Inggris pada periode pemerintahan William dari Orange ===
[[Berkas:John Locke.jpg|200px|leftkiri|thumbjmpl|John Locke pada tahun 1697]]
Situasi politik Inggris kembali berubah ketika [[William III dari Inggris|William dari Orange]] berhasil menjadi pemimpin Inggris dan menyebabkan [[James II]] harus melarikan diri dari Inggris.<ref name="Milton"/> Locke kini dapat pulang dengan tenang ke Inggris pada bulan Februari 1689, bahkan ditawari posisi sebagai diplomat namun ia menolak karena alasan kesehatan.<ref name="ClappTed"/><ref name="MiltonClapp"/><ref name="TedMilton"/>
 
Pada tahun 1689, Locke bertemu dan menjalin hubungan dengan Newton.<ref name="Milton"/> Locke menjadi salah satu pembaca pertama dari "Principia", karya penting Newton.<ref name="Milton"/> Keduanya juga sering bertemu untuk berdiskusi dan mengirim surat untuk membahas topik-topik tertentu.<ref name="Milton"/> Topik yang menjadi minat utama mereka berdua bukanlah ilmu alam tetapi [[penafsiran Alkitab]].<ref name="Milton"/>
 
Setelah bukunya "Essay tentang Pemahaman Manusia" terbit, ia segera mempersiapkan revisi dari buku itu dan juga buku "Dua Tulisan tentang Pemerintahan".<ref name="Milton"/> Selain itu, buku "Surat-Surat Perihal Toleransi" juga sedang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh William Popple.<ref name="Milton"/> Setelah diterbitkan pada bulan Oktober 1689, buku itu terjual keras dan menimbulkan beragam reaksi.<ref name="Milton"/> Salah satu yang menanggapi buku itu dengan keras adalah [[Jonas Proast]] pada tahun 1690 dan ditanggapi kembali oleh Locke pada tahun yang sama.<ref name="Milton"/> Akan tetapi, identitas Locke tetap menjadi rahasia.<ref name="Milton"/> Perdebatan mereka berlanjut hingga Juni 1692 ketika Locke menulis "Surat Ketiga tentang Toleransi", dan Proast tidak menanggapi lagi.<ref name="Milton"/>
Baris 74:
Setelah Locke kembali ke Inggris, Locke menetap beberapa waktu di London.<ref name="Milton"/> Ia kehilangan posisinya di Sekolah Gereja Kristus dan tidak pernah berusaha mengambilnya kembali.<ref name="Milton"/> Pada awal tahun 1691, ia diundang untuk tinggal di [[Oates]], [[Essex]] bagian utara, yang merupakan kediaman [[Francis Masham]].<ref name="Milton"/> Istri Masham, Damaris, adalah anak dari [[Ralph Cudworth]] dan merupakan teman diskusi Locke melalui surat selama bertahun-tahun.<ref name="Milton"/> Akhirnya, Oates menjadi kediaman Locke sepanjang sisa hidupnya, meski pada dekade 1690-an, Locke sempat tinggal di London karena beberapa urusannya di pemerintahan.<ref name="Milton"/>
 
Setelah itu, Locke berupaya menyelesaikan karya lainnya dalam bidang pendidikan, "Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan".<ref name="Milton"/> Karya itu dipublikasikan pada bulan Juli 1693 dan edisi baru berisi penambahan materi terbit dua tahun kemudian.<ref name="Milton"/>
 
Pada tahun 1695, Locke menerbitkan lagi tulisan yang berjudul "Kerasionalan Agama Kristen" (''The Reasonableness of Christianity'').<ref name="Milton"/> Sebagaimana "Surat-Surat tentang Toleransi", karya ini juga diterbitkan secara anonim dan segera menimbulkan kontroversi.<ref name="Milton"/> Kontroversi itu muncul karena pemikiran-pemikiran Locke di dalam buku itu dinilai terlalu melemahkan agama Kristen.<ref name="Milton"/> Lawan polemik Locke kali ini adalah [[John Edwards]], dan polemik mereka berdua terjadi hingga tahun 1697.<ref name="Milton"/>
Baris 89:
== Pemikiran ==
=== Tentang pengetahuan ===
[[Berkas:LockeEssay.jpg|thumbjmpl|200px|Sampul depan buku "Essay tentang Pemahaman Manusia".]]
Salah satu pemikiran Locke yang paling berpengaruh di dalam sejarah filsafat adalah mengenai proses manusia mendapatkan pengetahuan. Ia berupaya menjelaskan bagaimana proses manusia mendapatkan pengetahuannya.<ref>{{en}}Roger Woolhouse. 1999."Locke's Theory of Knowledge". In ''The Cambridge Companion to Locke''. Vere Chappell, ed. 146. London: Cambridge University Press.</ref> Menurut Locke,<ref name="SimonSuseno"/><ref name="SusenoSimon"/><ref name="Harun">Harun Hadiwijono. 1983. ''Sari Sejarah Filsafat Barat 2''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 36-39.</ref> seluruh pengetahuan bersumber dari pengalaman manusia. Posisi ini adalah posisi empirisme yang menolak pendapat kaum [[rasionalis]] yang mengatakan sumber pengetahuan manusia yang terutama berasal dari rasio atau pikiran manusia. Meskipun demikian, rasio atau pikiran berperan juga di dalam proses manusia memperoleh pengetahuan. Dengan demikian, Locke berpendapat bahwa sebelum seorang manusia mengalami sesuatu, pikiran atau rasio manusia itu belum berfungsi atau masih kosong. Situasi tersebut diibaratkan Locke seperti sebuah kertas putih (''[[tabula rasa]]'') yang kemudian mendapatkan isinya dari pengalaman yang dijalani oleh manusia itu. Rasio manusia hanya berfungsi untuk mengolah pengalaman-pengalaman manusia menjadi pengetahuan sehingga sumber utama pengetahuan menurut Locke adalah pengalaman.
 
==== Ragam pengalaman Manusia ====
Baris 108:
 
=== Tentang negara ===
[[Berkas:Locke treatises of government page.jpg|thumbjmpl|200px|Sampul depan buku "Dua Tulisan tentang Pemerintahan".]]
Pandangan Locke tentang negara terdapat di dalam bukunya yang berjudul "Dua Tulisan tentang Pemerintahan" (''Two Treatises of Civil Government'').<ref name="Simon"/> Ia menjelaskan pandangannya itu dengan menganalisis tahap-tahap perkembangan masyarakat.<ref name="Simon"/> Locke membagi perkembangan masyarakat menjadi tiga, yakni '''keadaan alamiah''' (''the state of nature''), '''keadaan perang''' (''the state of war''), dan '''negara''' (''commonwealth'').<ref name="Simon"/>
 
==== Tahap keadaan alamiah ====
Keadaan alamiah adalah tahap pertama dari perkembangan masyarakat.<ref name="Simon"/> Konsep Locke ini serupa dengan pemikiran [[Thomas Hobbes|Hobbes]] namun bila Hobbes menyatakan keadaan alamiah sebagai keadaan "perang semua lawan semua", maka Locke berbeda.<ref name="HarunSimon"/><ref name="SimonHarun"/> Menurut Locke, keadaan alamiah sebuah masyarakat manusia adalah situasi harmonis, di mana semua manusia memiliki kebebasan dan kesamaan hak yang sama.<ref name="HarunSimon"/><ref name="SimonHarun"/> Dalam keadaan ini, setiap manusia bebas menentukan dirinya dan menggunakan apa yang dimilikinya tanpa bergantung kepada kehendak orang lain.<ref name="Harun"/> Meskipun masing-masing orang bebas terhadap sesamanya, namun tidak terjadi kekacauan karena masing-masing orang hidup berdasarkan ketentuan hukum kodrat yang diberikan oleh [[Tuhan]].<ref name="Harun"/> Yang dimaksud hukum kodrat dari Tuhan menurut Locke adalah larangan untuk merusak dan memusnahkan kehidupan, kebebasan, dan harta milik orang lain.<ref name="Simon"/> Dengan demikian, Locke menyebut ada hak-hak dasariah yang terikat di dalam kodrat setiap manusia dan merupakan pemberian Allah.<ref name="Simon"/> Konsep ini serupa dengan konsep [[Hak Asasi Manusia]] (HAM) di dalam masyarakat modern.<ref name="Simon"/>
 
==== Tahap keadaan perang ====
Tahap kedua adalah keadaan perang.<ref name="Simon"/> Locke menyebutkan bahwa ketika keadaan alamiah telah mengenal hubungan-hubungan sosial maka situasi harmoni mulai berubah.<ref name="Simon"/> Penyebab utamanya adalah terciptanya [[uang]].<ref name="Simon"/> Dengan uang, manusia dapat mengumpulkan kekayaan secara berlebihan, sedangkan di dalam keadaan alamiah tidak ada perbedaan kekayaan yang mencolok karena setiap orang mengumpulkan secukupnya untuk konsumsi masing-masing.<ref name="Simon"/> Ketidaksamaan harta kekayaan membuat manusia mengenal status tuan-budak, majikan-pembantu, dan status-status yang hierarkis lainnya.<ref name="Simon"/> Untuk mempertahankan harta miliknya, manusia menjadi iri, saling bermusuhan, dan bersaing.<ref name="HarunSimon"/><ref name="SimonHarun"/> Masing-masing orang menjadi hakim dan mempertahankan miliknya sendiri.<ref name="Harun"/> Keadaan alamiah yang harmonis dan penuh damai tersebut kemudian berubah menjadi keadaan perang yang ditandai dengan permusuhan, kedengkian, kekerasan, dan saling menghancurkan.<ref name="Simon"/> Situasi seperti ini berpotensi memusnahkan kehidupan manusia jika tidak ada jalan keluar dari keadaan perang.<ref name="Simon"/>
 
==== Tahap terbentuknya negara ====
Locke menyatakan bahwa untuk menciptakan jalan keluar dari keadaan perang sambil menjamin milik pribadi, maka masyarakat sepakat untuk mengadakan "perjanjian asal" atau yang sering disebut dengan istilah [[kontrak sosial]].<ref name="HarunSimon"/><ref name="SimonHarun"/> Inilah saat lahirnya negara persemakmuran (''commonwealth'').<ref name="Simon"/> Dengan demikian, tujuan berdirinya negara bukanlah untuk menciptakan kesamarataan setiap orang, melainkan untuk menjamin dan melindungi milik pribadi setiap warga negara yang mengadakan perjanjian tersebut.<ref name="Simon"/>
 
Di dalam perjanjian tersebut, masyarakat memberikan dua kekuasaan penting yang mereka miliki di dalam keadaan alamiah kepada negara.<ref name="Simon"/> Kedua kuasa tersebut adalah hak untuk menentukan bagaimana setiap manusia mempertahankan diri, dan hak untuk menghukum setiap pelanggar hukum kodrat yang berasal dari Tuhan.<ref name="Simon"/> Ajaran Locke ini menimbulkan dua konsekuensi:<ref name="Simon"/>
Baris 127:
 
==== Pembatasan kekuasaan negara ====
Negara di dalam pandangan Locke dibatasi oleh warga masyarakat yang merupakan pembuatnya.<ref name="Simon"/> Untuk itu, sistem negara perlu dibangun dengan adanya pembatasan kekuasaan negara, dan bentuk pembatasan kekuasaan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara.<ref name="Simon"/> Cara pertama adalah dengan membentuk konstitusi atau Undang-Undang Dasar yang ditentukan oleh [[Parlemen]] berdasarkan prinsip mayoritas.<ref name="Simon"/> Cara kedua adalah adanya pembagian kekuasaan dalam tiga unsur: legistlatif, eksekutif, dan federatif.<ref name="Harun"/>
 
Unsur legislatif adalah kekuasaan untuk membuat undang-undang dan merupakan kekuasaan tertinggi.<ref name="Simon"/> Kekuasaan ini dijalankan oleh Parlemen yang mewakili golongan kaya dan kaum [[bangsawan]] sebab mereka, dengan kekayaannya, paling banyak menyumbangkan sesuatu kepada negara.<ref name="Simon"/> Dalam membuat undang-undang, kekuasaan legislatif terikat kepada tuntutan hukum alam yaitu keharusan menghormati hak-hak dasar manusia.<ref name="Simon"/> Unsur eksekutif adalah pemerintah yang melaksanakan undang-undang, yaitu raja dan para bawahannya.<ref name="Simon"/> Terakhir, unsur federatif adalah kekuasaan yang mengatur masalah-masalah bilateral, seperti mengadakan perjanjian damai, kesepakatan kerja sama, atau menyatakan perang.<ref name="Simon"/> Menurut Locke, kekuasaan federatif dapat dipegang oleh pihak eksekutif, di mana dalam keadaan darurat pihak eksekutif dapat mengambil tindakan yang melampaui wewenang hukum yang dimilikinya.<ref name="Simon"/>
Baris 134:
 
==== Tentang hubungan agama dan negara ====
[[Berkas:Letter concerning toleration.jpg|200px|thumbjmpl|Tulisan Locke yang berjudul "Surat-Surat mengenai Toleransi".]]
Pandangan Locke lain yang penting dan masih berhubungan dengan konsep negara adalah mengenai hubungan antara agama dan negara.<ref name="Simon"/> Pemikiran Locke mengenai hal ini terdapat di dalam tulisannya yang berjudul 'Surat-Surat Mengenai Toleransi' (''[[A Letter Concerning Toleration|Letters of Toleration]]'').<ref name="Simon"/> Locke menyatakan bahwa perlu ada pemisahan tegas antara urusan agama dan urusan negara sebab tujuan masing-masing sudah berbeda.<ref name="Simon"/> Negara tidak boleh menganut agama apapun, apalagi jika membatasi atau meniadakan suatu agama.<ref name="Harun"/> Tujuan negara adalah melindungi hak-hak dasar warganya di dunia ini sedangkan tujuan agama adalah mengusahakan keselamatan [[jiwa]] manusia untuk kehidupan abadi di akhirat kelak setelah kematian.<ref name="Simon"/> Jadi, negara berfungsi untuk memelihara kehidupan di dunia sekarang, sedangkan agama berfungsi untuk menjalankan [[ibadah]] kepada Tuhan dan mencapai kehidupan kekal.<ref name="Simon"/> Agama adalah urusan pribadi, berbeda dengan negara yang merupakan urusan masyarakat umum.<ref name="Simon"/> Pemisahan antara keduanya haruslah ditegaskan, dan masing-masing tidak boleh mencampuri urusan yang lain.<ref name="Simon"/> Negara tidak boleh mencampuri urusan keyakinan religius manusia, sedangkan agama tidak boleh melakukan sesuatu yang dapat menghalangi atau menggagalkan pelaksanaan tujuan negara.<ref name="Simon"/> Bila negara hendak menghalangi kebebasan beragama dari warganya, maka rakyat berhak untuk melawan.<ref name="Simon"/>
 
=== Tentang agama ===
Baris 142:
== Pengaruh ==
=== Dalam filsafat pengetahuan ===
[[Berkas:David Hume.jpg|100px|thumbjmpl|leftkiri|[[Hume]], seorang filsuf empiris radikal yang dipengaruhi oleh Locke]]
Pemikiran Locke tentang pengetahuan memiliki pengaruh besar terhadap para filsuf setelahnya, khususnya [[David Hume]] di Inggris dan [[Imanuel Kant|Kant]] di [[Jerman]].<ref name="SimonAyers"/><ref name="AyersSimon"/> Pandangan Locke tentang proses manusia mendapat pengetahuan memiliki dua implikasi penting.<ref name="Suseno"/> Pertama, munculnya anggapan bahwa seluruh pengetahuan manusia berasal dari pengalaman, dan tiadanya pengetahuan secara apriori (sebelum pengalaman) sebagaimana yang dikatakan [[René Descartes|Descartes]].<ref name="Suseno"/> Kedua, semua hal yang manusia ketahui melalui pengalaman, bukanlah obyekobjek atau benda pada dirinya sendiri, melainkan hanya kesan-kesan indrawi dari hal itu yang diterima oleh panca indra manusia.<ref name="Suseno"/>
[[Berkas:Immanuel Kant (painted portrait) c1790.jpg|100px|thumbjmpl|rightka|[[Kant]], filsuf besar masa [[Pencerahan]]]]
Pertama, mengenai pengatahuan yang berasal dari pengalaman, berarti segala pengetahuan manusia sebenarnya hanya merupakan kait-mengait dari pengalaman-pengalaman sederhana.<ref name="Suseno"/> Konsep ini akan memengaruhi dan dipertajam oleh David Hume di kemudian hari, dan akhirnya mendapat bentuk paling tajam di dalam filsafat Kant, yang merupakan seorang filsuf paling berpengaruh dipada era [[Filsafat Modern|filsafat modern]].<ref name="Suseno"/> Kant menolak semua kemungkinan metafisika, maksudnya manusia tidak dapat mengetahui sesuatu apapun di luar panca-indranya.<ref name="Suseno"/> Lebih jauh, Kant menyatakan bahwa pengetahuan atau pemikiran tentang Allah telah kehilangan legitimasi karena tidak mungkin lagi, sebab Allah berada di luar jangkauan indrawi manusia.<ref name="Suseno"/> Tentu saja pandangan Kant ini telah banyak dikritik, namun pengaruhnya tetap besar.<ref name="Suseno"/>
 
Kedua, bahwa manusia dalam pengalamannya sebenarnya hanya menerima kesan-kesan indrawi yang ditangkap oleh panca indra kita dari benda-benda atau hal-hal tertentu, memiliki implikasi terhadap kecenderungan subyektivisme.<ref name="Suseno"/> Maksudnya subyektivisme adalah pandangan yang menolak adanya sesuatu yang obyektif, yang berlaku umum, dan hal itu akan mengarah ke relativisme.<ref name="Suseno"/> Hal itu disebabkan manusia yang satu dengan yang lain dapat menarik kesimpulan berbeda mengenai kesan-kesan indrawi mereka masing-masing terhadap suatu hal atau benda.<ref name="Suseno"/> Apa yang obyektif, yakni benda tersebut sesungguhnya pada dirinya sendiri, tidak dapat diketahui oleh manusia.<ref name="Suseno"/>
 
=== Dalam bidang politik ===
[[Berkas:Voltaire.jpg|thumbjmpl|rightka|75px|[[Voltaire]]]]
Pengaruh pemikiran Locke dalam bidang politik amat besar di negara-negara Eropa, seperti Inggris, PerancisPrancis, Jerman, bahkan hingga [[Amerika Serikat]].<ref name="Clapp"/> Bapak-bapak pendiri negara Amerika Serikat, seperti [[Jonathan Edwards]], [[Hamilton]], dan [[Thomas Jefferson]] dipengaruhi oleh ide-ide politik Locke.<ref name="Clapp"/> Kemudian para filsuf Pencerahan PerancisPrancis, seperti [[Voltaire]] dan [[Montesquieu]], juga dipengaruhi oleh Locke.<ref name="Clapp"/><ref name="Simon"/> Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemikiran-pemikiran politik Locke juga memengaruhi munculnya [[Revolusi PerancisPrancis]] tanggal 14 Juli 1789.<ref name="Clapp"/><ref name="Simon"/>
 
Pemikiran politik Locke yang terkenal adalah pembagian/pemisahan kekuasaan menjadi tiga: eksekutif (menjalankan undang-undang), legislatif (membuat undang-undang), dan federatif (memerintah daerah-daerah jajahan).
 
=== Dalam bidang keagamaan ===
Baris 157 ⟶ 159:
 
=== Munculnya negara-negara sekularistik ===
Pandangan Locke yang memisahkan urusan negara dan urusan agama dengan sangat ketat merupakan awal dari munculnya negara-negara sekularistik di kemudian hari.<ref name="Simon"/> Negara-negara yang menganut paham [[sekularsekuler]] memisahkan dengan ketat urusan negara dan urusan agama.<ref name="Simon"/>
 
=== Terhadap psikologi dan epistemologi ===
Baris 167 ⟶ 169:
 
=== Kritik terhadap pemisahan negara dan agama ===
Locke merumuskan wewenang negara dan agama dengan amat ketat sehingga keduanya menjadi terpisah dan tidak boleh saling mencampuri wewenang yang lain.<ref name="Simon"/> Urusan agama adalah keselamatan akhirat sedang urusan negara adalah keselamatan di dunia saat ini, ketika manusia masih hidup.<ref name="Simon"/> Persoalannya, menurut Simon Petrus L. Tjahjadi, apakah pemisahan itu sesuai dengan pandangan agama itu sendiri?<ref name="Simon"/> Kebanyakan agama memiliki pandangan bahwa agama harus ikut campur dalam soal-soal publik, seperti keadilan sosial, wewenang pemerintahan, dan tuntutan moral umum.<ref name="Simon"/> Perwujudan iman setiap pemeluk agama seringkalisering kali harus berfungsi juga di dalam persoalan-persoalan umum, sehingga pemisahan antara agama dan agama seperti yang diusulkan Locke dapat melanggar keyakinan agama-agama tertentu dan tidak dapat diterima.<ref name="Simon"/>
 
== Bibliografi karya-karya utama Locke ==
 
* (1689) "Sebuah Surat Perihal Toleransi" (''A Letter Concerning Toleration'')
** (1690) "Surat Kedua Perihal Toleransi" (''A Second Letter Concerning Toleration'')
Baris 179 ⟶ 182:
** (1695) "Mempertahankan Kerasionalan Agama Kristen" (''A Vindication of the Reasonableness of Christianity'')
 
=== Manuskrip yang belum dipublikasikan atau dipublikasikan setelah neninggalmeninggal ===
 
* (1660) "Traktat Pertama tentang Pemerintahan" (''First Tract of Government'' atau ''the English Tract'')
* (sekitar tahun 1662) "Traktat Kedua tentang Pemerintahan (''Second Tract of Government'' atau ''the Latin Tract'')
Baris 187 ⟶ 191:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Templat:reflist}}{{Filsafat Politik dan Sosial}}
== Pranala Luar ==
{{Wikisource author}}
{{Wikiquote}}
{{Commonscat|John Locke}}
 
=== Karya-Karya Locke ===
* {{gutenberg author|id=John+Locke+(1632-1704) | name=John Locke}}
* [http://onlinebooks.library.upenn.edu/webbin/book/search?amode=start&author=Locke,%20John Links to online books by John Locke]
* ''The Works of John Locke''
** [http://socserv2.mcmaster.ca/~econ/ugcm/3ll3/locke/index.html 1823 Edition, 10 Volumes on PDF files, and additional resources]
** [http://oll.libertyfund.org/index.php?option=com_staticxt&staticfile=show.php%3Fperson=131&Itemid=28 1824 Edition, 9 volumes in multiple formats]
* [http://www.libraries.psu.edu/tas/locke/mss/index.html John Locke Manuscripts]
* [http://www.earlymoderntexts.com/f_locke.html Updated versions of ''Essay Concerning Human Understanding'' and ''Second Treatise of Government''], edited by [[Jonathan Bennett (philosopher)|Jonathan Bennett]]
* Locke, ''Two Treatises of Government,'' ed. Thomas Hollis (A. Millar et al., 1764) ''See original text in [http://oll.libertyfund.org/index.php?option=com_staticxt&staticfile=show.php%3Ftitle=222&Itemid=99999999 The Online Library of Liberty]''
 
=== Sumber-Sumber tentang Locke ===
* {{Sep entry|locke|John Locke|William Uzgalis|2007-05-05}}
* [http://mind.ucsd.edu/syllabi/99_00/Empiricism/Readings/Encyc_Phil/Locke.html Macmillan Encyclopedia of Philosophy entry on Locke]
* [http://www.libraries.psu.edu/tas/locke/index.html John Locke Bibliography]
* [http://thegreatdebate.org.uk/LockeEpistem.html John Locke’s Theory of Knowledge] by Caspar Hewett
* [http://www.digitallockeproject.nl/ The Digital Locke Project]
* [http://www.npg.org.uk/live/search/person.asp?LinkID=mp02773 Portraits of Locke]
* [http://www.epistemelinks.com/Main/Philosophers.aspx?PhilCode=Lock Locke links]
* A complex and positive answer to question [http://www.independent.org/pdf/tir/tir_01_4_huyler.pdf Was Locke a Liberal?] – by Jerome Huyler
* Timeline of the Life and Work of John Locke at [http://oll.libertyfund.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1181&Itemid=273 The Online Library of Liberty]
* Locke on Property: A Bibliographical Essay by Karen Vaughn [http://oll.libertyfund.org/index.php?option=com_content&task=view&id=166&Itemid=259 The Online Library of Liberty.]
 
{{Templat:Filsafat Politik dan Sosial}}
{{DEFAULTSORT:Locke, John}}
 
{{lifetime|1632|1704|Locke, John}}
{{DEFAULTSORT:Locke, John}}
 
[[Kategori:Filsuf Inggris]]
[[Kategori:Empirisme]]
Baris 227 ⟶ 201:
[[Kategori:Filsafat Politik]]
[[Kategori:Filsuf Pencerahan]]
[[Kategori:100 Tokoh menurut Michael H. Hart]]
 
{{Link FA|vi}}
{{Link GA|de}}
{{Link GA|no}}
{{Link GA|zh}}
 
[[ml:ജോണ്‍ ലോക്ക്]]