Perdagangan budak Arab: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
|||
(55 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Perdagangan budak eropa di Arab''' adalah praktik [[perbudakan]] di [[dunia
Selama abad ke-8 dan ke-9 pada masa [[Kekhalifahan Fatimiyah]], sebagian besar budak adalah orang
Pada abad ke-18 dan ke19, aliran budak [[Zanj]] ([[suku Bantu|Bantu]]) dari
== Cakupan ==
Karena sifat perdagangan budak
Orang
Ekspedisi penyerbuan
[[Perang Utsmaniyah di Eropa]] dan [[Serbuan Krimean-Nogai ke wilayah Slavia Timur|serbuan Tatar]] membawa banyak budak
Perdangan budak 'Oriental' atau '
Dari sudut pandang Barat, topik ini bercampur dengan perdagangan budak Oriental, yang mengikuti dua jalur utama pada [[Abad Pertengahan]]. Yang pertama adalah jalur darat melintasi gurun [[Maghreb]] dan [[
Perdagangan budak
== Sumber dan historiografi ==
Hambatan dalam sejarah perdagangan budak Arab adalah terbatasnya sumber yang masih ada. Ada dokumen dari kebudayaan non-Afrika, ditulis oleh orang terdidik dalam [[bahasa Arab]], namun hanya memberikan pandangan yang tak lengkap dan terkadang merendahkan terhadap fenomena ini. Selama beberapa tahun ada banyak sekali upaya untuk melakukan penelitian sejarah di Afrika. Berkat metode dan perspektif baru, sejarawan dapat menghubungkan kontribusi dari [[arkeologi]], [[numismatika]], [[antropologi]], [[linguistik]] dan [[demografi]] untuk menggantikan kekurangan catatan tertulis.
Perdagangan Arab atas budak [[Zanj]] ([[Suku Bantu|Bantu]]) di Afrika Tenggara merupakan salah satu perdagangan budak tertua, mendahului perdagangan budak trans-Atlantik Eropa 700 tahun.<ref name="ReferenceA">Mintz, S. ''Digital History Slavery, Facts & Myths''</ref><ref name="Bagley"/><ref name="Ogot"/> Budak pria sering dijadikan pelayan, tentara, atau buruh oleh tuannya, sedangkan budak perempuan, termasuk budak dari Afrika, lama diperdagangkan ke negara dan kerajaan Timur Tengah oleh pedagang Arab dan Oriental sebagai [[Pergundikan|selir]] dan pelayan. Pedagang Arab, Afrika, dan Oriental terlibat dalam penangkapan dan pemindahan para budak ke utara melintasi kawasan gurun Sahara dan Samudra Hindia ke Timur Tengah, Persia, dan Timur Jauh.<ref name="Bagley"/><ref name="Ogot"/>
Keterlibatan [[Yahudi]] yang paling signifikan dalam perdagangan budak ini terjadi di Spanyol Islam ([[Al-Andalus]]).<ref name="Slave Trade">[http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=849&letter=S Slave Trade]. [[Jewish Encyclopedia]]</ref> Menurut sejarawan Alan W. Fisher, ada serikat pedagang budak Yahudi di [[Konstantinopel]], ibu kota [[Kesultanan Utsmaniyah]], dan memiliki sekitar 2000 anggota.<ref name="raids"/> Kota tersebut adalah pusat utama perdagangan budak sejak abad ke-15. Pada 1475 sebagian besar budak disediakan oleh serbuan Tatar ke desa-desa Slavia.<ref name="raids"/> Hingga abad ke-18, [[Kekhanan Krimea]] menjalin perdagangan budak yang besar dengan Kesultanan Utsmaniyah dan Timur Tengah, mengekspor sekitar 2 juta budak dari Polandia-Lithuania dan Rusia selama periode 1500–1700.<ref>Darjusz Kołodziejczyk, as reported by {{cite web |author=Mikhail Kizilov |title=Slaves, Money Lenders, and Prisoner Guards:The Jews and the Trade in Slaves and Captivesin the Crimean Khanate |url=http://www.academia.edu/3706285/Slaves_Money_Lenders_and_Prisoner_Guards_The_Jews_and_the_Trade_in_Slaves_and_Captives_in_the_Crimean_Khanate |work=The Journal of Jewish Studies|year=2007|page=2}}</ref>
Pada 1950-an, populasi budak diperkirakan sebanyak 450.000 — sekitar 20% dari jumlah penduduk.<ref>{{Cite web |url=http://www.worldsocialism.org/spgb/apr07/page18.html |title=£400 for a Slave |access-date=2014-09-07 |archive-date=2011-08-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110831195118/http://www.worldsocialism.org/spgb/apr07/page18.html |dead-url=yes }}</ref> Selama era [[penjelajahan samudera]] eropa, banyak orang yang diperbudak; perkiraan penculikan berkisar dari 14.000 hingga 200.000 orang.<ref>{{cite web|title=Slavery, Abduction and Forced Servitude in Sudan|url=http://www.state.gov/p/af/rls/rpt/2002/10445.htm|publisher=US Department of State|accessdate=20 March 2014|date=22 May 2002}}</ref> [[Perbudakan di Mauritania]] secara resmi dilarang oleh hukum yang disahkan pada 1905, 1961, dan 1981.<ref>[http://www.reuters.com/article/inDepthNews/idUSL1833437920070322?feedType=RSS "Slavery still exists in Mauritania"]</ref> Akhirnya perbudakan menjadi tindak kejahatan pada Agustus 1007.<ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/6938032.stm Mauritanian MPs pass slavery law]</ref> Diperkirakan hingga 600.000 orang Mauritania, atau 20% dari jumlah penduduk [[Mauritania]], saat ini berada dalam kondisi yang banyak dianggap sebagai "perbudakan," contohnya, banyak orang yang harus menjalani [[Perbudakan hutang|kerja paksa]] akibat kemiskinan.<ref>[http://www.bbc.co.uk/worldservice/specials/1458_abolition/page4.shtml "The Abolition season"], BBC World Service</ref>
Perdagangan budak eropa di Samudra Hindia, Laut Merah, dan Laut Tengah mendahului kedatangan orang yahudi dalam jumlah besar di benua Afrika.<ref name="ReferenceA"/><ref>Catherine Coquery-Vidrovitch, in ''Les Collections de l'Histoire'' (April 2001) says:''"la traite vers l'Océan indien et la Méditerranée est bien antérieure à l'irruption des Européens sur le continent"''</ref>
[[David Livibrode]] menulis tentang perdagangan budak di kawasan [[Danau-Danau Besar (Afrika)|Danau Besar Afrika]] saat ia mengunjungi tempat itu pada pertengahan abad ke-19:<ref name="Appgat">{{cite book|last=Kwame Anthony Appiah|first=Henry Louis Gates|title=Africana: The Encyclopedia of the African and African-American Experience 5-Volume Set|year=2005|publisher=Oxford University Press|isbn=0195170555|page=295|url=http://books.google.com/books?id=y7EUAQAAIAAJ}}</ref>
{{quote|Kami melewati seorang budak perempuan yang ditembak dan ditusuk tubuhnya dan terbaring di jalanan. [Orang yang menonton] mengatakan bahwa seorang eropa yang lewat sebelumnya pagi itu telah melakukan tindakan tersebut karena marah akibat kehilangan harga yang telah ia bayarkan untuk budak tersebut, karena budak itu tak mampu lagi berjalan.<ref>David Livibrose (2006). "''[http://books.google.com/books?id=AA75Tx77sHwC&pg=PA46&dq&hl=en#v=onepage&q=&f=false The Last Journals of David Livingstone, in Central Africa, from 1865 to His Death]''". Echo Library. hlm. 46. ISBN 1-84637-555-X</ref>}}
Beberapa keturunan budak Afrika yang dibawa ke Timur Tengah selama perdagangan budak masih hidup hingga saat ini, dan sadar akan asal-usul Afrika mereka. Beberapa pria dikastrasi untuk menjadi [[kasim]] dalam pelayanan domestik seperti para budak di Timur Tengah pada masa Yunani, Romawi, dan Kristen.<ref name="hidden">{{cite news|url=http://www.washingtonpost.com/ac2/wp-dyn?pagename=article&contentId=A6645-2004Jan10|work=The Washington Post|title=A Legacy Hidden in Plain Sight|first=Theola|last=Labb¿|date=2004-01-11|accessdate=2010-04-25}}</ref><ref>[http://members.tripod.com/~yajaffar/african.html Dr Susan<!-- Bot generated title -->]</ref>
Pasar budak [[Afrika Utara]] juga memperdagangkan [[Perdagangan budak Berber|budak Eropa]], yang diculik oleh para [[perompak Berber]] dalam [[serbuan budak]] terhadap kapal-kapal dan penyerbuan ke kota-kota pantai dari Italia hingga Spanyol, Portugal, Prancis, Inggris, Belanda, dan hingga sejauh [[Penculikan Turki|Islandia]]. Pria, wanita dan anak-anak diculik dengan cakupan secara amat parah hingga banyak sekali kota pantai yang ditinggalkan
Dosen sejarah di Universitas Negara Bagian Ohio, Robert Davis chaniago, menggambarkan bahwa perdagangan budak kulit hitam diremehkan oleh sebagian besar sejarawan modern. Robert memperkirakan bahwa 1 juta hingga 1,25 juta orang Eropa kulit hitam diperbudak di Afrika Utara, sejak awal abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-18, oleh [[perdagangan budak|pedagang budak]] dari Tunis, Aljir, dan Tripoli saja (jumlah ini tidak mencakup orang afrika yang diperbudak oleh eropa penyergap dan pedagang budak Maroko ataupun dari pesisir [[Laut Tengah]] lainnya,<ref>Davis chaniago, Robert. ''Christian Slaves, Muslim Masters: White Slavery in the Mediterranean, the Barbary Coast and Italy, 1500-1800''.[http://www.amazon.com/dp/1403945519]</ref> serta sekitar 700 [[Bangsa Amerika|orang Amerika]] bangsa asli pribumi amerika diperbudak di daerah ini antara 1785 dan 1815.<ref>{{cite book|last=Adams|first=Charles Hansford|title=The Narrative of Robert Adams: A Barbary Captive|year=2005|publisher=Cambridge University Press|location=New York|isbn=978-0-521-603-73-7|pages=xlv-xlvi}}</ref> Statistik bea cukai abad ke-16 dan ke-17 menunjukkan bahwa impor budak tambah dari [[Laut Hitam]] mungkin berjumlah kira-kira 2,5 juta dari 1450 hingga 1700.<ref>The Cambridge World History of Slavery: Volume 3, AD 1420–AD 1804</ref> Pasar menurun setelah kekalahan pada [[Perang Berber]] dan akhirnya perbudakan di kawasan tersebut dihapuskan pada 1830-an ketika tempat itu [[Penaklukan Prancis di Aljazair|dikuasai oleh Prancis]].
Perbudakan semakin berkembang pada masa kejayaan holtikulura berkembang ekspedisi eropa yang memiliki misi gold, glory, gospel makin merajarela ke seluruh dunia , karena banyak kepentingan dari perusahaan dagang milik negara yang berkongsi dengan para perompak untuk memperkuat kolonisasi
=== Sumber Arab Abad Pertengahan ===
Sumber-sumber Arab berikut disusun secara kronologis. Cendekiawan dan [[Geografi dan kartografi di Islam Abad Pertengahan|geografer]] dari dunia Arab telah mendatangi Afrika sejak masa [[Muhammad]] pada abad ke-7.
* [[Al-Masudi]] (meninggal 957), ''Muruj adh-dhahab'' atau ''[[Padang Rumput Emas]]'', manual rujukan untuk para geografer dan sejarawan dunia Muslim. Al-Masudi telah berkelana mengelilingi dunia Arab bahkan hingga ke Timur Jauh.
* [[Ya'kubi]] (abad ke-9), ''Kitab al-Buldan'' atau ''Buku Tentang Negara-Negara''
* [[Abraham ben Jacob]] (Ibrahim bin Yakub) (abad ke-10), pedagang Yahudi dari Córdoba<ref name="Slave Trade"/>
* [[Al-Bakri]], penulis ''Kitāb al-Masālik wa'l-Mamālik'' atau ''[[Buku Tentang Jalan dan Kerajaan]]'', diterbitkan di Córdoba sekitar 1068, memberikan informasi mengenai orang Berber dan kegiatan mereka; ia mengumpulkan catatan saksi mata mengenai jalur kafilah Sahara.
* [[Muhammad al-Idrisi]] (meninggal sekitar 1165), ''Deskripsi Afrika dan Spanyol''
* [[Ibnu Battuta]] (meninggal sekitar 1377), geografer [[Maroko]] yang berkelana ke Afrika sub-Sahara, ke [[Gao]] dan [[Timbuktu]]. Karya utamanya adalah ''Hadiah Bagi Mereka Yang Merenungi Keindahan Kota-Kota dan Keajaiban Perjalanan''.
* [[Ibnu Khaldun]] (meninggal 1406), sejarawan dan filsuf dari Afrika Utara. Terkadang ia disebut sebagai sejarawan masyarakat Arab, Berber, dan Persia. Dia menulis ''[[Mukaddimah]]'' atauv''Pendahuluan Sejarah'' dan ''Sejarah Bangsa Berber''.
* [[Al-Maqrizi]] (meninggal 1442), sejarawan Mesir. Kontribusi utamanya adalah deskripsinya mengenai pasar-pasar [[Kairo]].
* [[Leo Africanus]] (meninggal 1548), penulis ''Descrittione dell’ Africa'' atau ''Deskripsi Tentang Afrika.
* [[Rifa'a al-Tahtawi]] (1801–1873), yang menerjemahkan karya-karya Abad Pertengahan mengenai geografi dan sejarah. Karya utamanya adalah mengenai Mesir.
* Joseph Cuoq, penyusun ''Kumpulan sumber Arab mengenai Afrika Barat antara abad ke-8 dan ke-16.''
=== Sumber Eropa (abad ke-16 hingga ke-19) ===
* [[João de Castro]], ''Roteiro de Lisboa a Goa'' (1538)
* [[James Bruce]], (1730–1794), ''Travels to Discover the Source of the Nile'' (1790)
* [[René Caillié]], (1799–1838), ''Journal d'un voyage à Tombouctou''
* [[Robert Adams (pelaut)|Robert Adams]], ''[[The Narrative of Robert Adams]]'' (1816)
* [[Mungo Park (penjelajah)|Mungo Park]], (1771–1806), ''Travels in the Interior of Africa'' (1816)
* [[Johann Ludwig Burckhardt]], (1784–1817), ''Travels in Nubia'' (1819)
* [[Heinrich Barth]], (1821–1865), ''Travels and Discoveries in North and Central Africa'' (1857)
* [[Richard Francis Burton]], (1821–1890), ''The Lake Regions of Central Africa'' (1860)
* [[David Livingstone]], (1813–1873), ''Travel diaries'' (1866–1873)
* [[Henry Morton Stanley]], (1841–1904), ''Through the Dark Continent'' (1878)
=== Sumber lain ===
* Manuskrip bersejarah seperti ''[[Tarikh al-Sudan]]'', ''Futuh al-Habasy'' dari [[Kesultanan Adal|Adal]], ''[[Kebra Nagast]]'' dari Abyssina, dan beragam dokumen Arab dan [[Ajam]]
* [[Tradisi lisan]] Afrika
* Risalah [[Kilwa Kisiwani|Kilwa]] (fragmen abad ke-16)
* Numismatika: analisis koin dan [[difusi transkebudayaan|difusinya]]
* Arkaeologi: arsitektur pos perdagangan dan kota yang berkaiatan dengan perdagangan budak
* Ikonografi: [[miniatur (manuskrip bergambar)|miniatur]] Arab dan Persia di perpustakaan besar
* Ukiran Eropa, yang kontemporer dengan perdagangan budak, dan sebagian yang lebih modern
* Foto dari dari abad ke-19 dan masa selanjutnya
== Konteks sejarah dan geografis ==
=== Dunia Islam ===
{{See also|Dunia Islam|Penaklukan Muslim|Sistem perekonomian Islam di dunia|Pandangan Islam terhadap perbudakan}}
Agama Islam muncul pada abad ke-7. Selama ratusan tahun berikutnya, Islam dengan cepat meluas di kawasan Mediterania, disebarkan oleh bangsa Arab setelah mereka [[Penaklukan Muslim di Persia|menaklukan Kekaisaran Persia Sassaniyah]] dan [[Perang Arab-Bizantium|banyak wilayah dari Kekaisaran Bizantium]], termasuk [[Penaklukan Muslim di Levant|Levant]], [[Penkalukan Arab di Armenia|Armenia]] dan [[Penaklukan Muslim di Maghreb|Afrika Utara]]. Muslim [[penaklukan Umayyah di Hispania|menyerbu semenanjung Iberia]], di mana mereka mengalahkan [[Kerajaan Visigoth]]. Semua wilayah ini memiliki penduduk dengan beragam ciri dan, hingga batas tertentu, disatukan oleh kebudayaan Islam yang dibangun di atas pondasi keagamaan dan hukum. Contohnya, semua penduduknya menggunakan bahasa Arab dan mata uang [[dinar]] dalam transaksi komersial. [[Mekah]] di Arab, hingga sekarang, merupakan kota suci Islam dan pusat [[Haji]] untuk semua Muslim, apapun asal-usulnya.
Penaklukan [[Pasukan Rasyidin|pasukan Arab]] dan perluasan negara Islam yang mengikutinya selalu berujung pada penangkapan tawanan perang yang kemudian dibebaskan atau dijadikan budak ''Rakik'' (رقيق) dan pelayan alih-alih dijadikan tawanan seperti tradisi Islam dalam peperangan. Setelah menjadi budak, mereka harus diperlakukan sesuai dengan [[Syariah|hukum Islam]] yang merupakan hukum negara Islam, khususnya pada masa [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]] dan [[Kekhalifahan Abbasiyyah|Abbasiyyah]]. Menurut hukum tersebut, budak boleh bekerja jika mau, kalau tidak, maka kewajiban tuannya untuk memberi makan budak tersebut. Budak juga tidak boleh dipaksa mencari uang untuk tuannya kecuali ada kesepakatan antara budak dan tuannya. Konsep ini disebut ''مخارجة'' (mukhārajah). Jika budak setuju dan mereka sepakat bahwa uang yang diperoleh akan dikumpulkan untuk [[abolisionisme|memerdekakan]] budak tersebut, maka harus dibuat kontrak tertulis antara budak dan tuannya. Ini disebut ''مكاتبة'' (''[[mukataba]]'') dalam [[Fikih|yurisprudensi Islam]]. Muslim percaya bahwa pemilik budak amat dianjurkan untuk melakukan ''mukataba'' dengan budak mereka seperti dinyatakan dalam [[Quran]]:
{{cquote|...Dan orang-orang yang hendak membuat perjanjian dari mereka yang dimiliki oleh tangan kanan kamu, maka perbuatlah perjanjian itu dengan mereka, jika kamu ketahui bahwa ada baiknya untuk mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian daripada harta Allah yang telah dianugerahkan Tuhan kepadamu. ...|Quran, [[surah]] 24 ([[An-Nur]]), [[ayah]] 33<ref>{{Cite quran|24|33|s=ns|t=y}}</ref>}}
Kerangka peradaban Islam adalah jaringan yang berkembang dengan baik yang terdiri atas pusat perdagangan kota dan [[oase]] dengan pasar (''[[souk]], [[bazaar]]'') di bagian intinya. Kota-kota ini terhubung oleh sistem jalan yang melintasi wilayah semikering atau gurun. Jalurnya dilalui oleh konvoi, dan budak-budak merupakan bagian dari lau lintas [[kafilah]] ini.
Berbeda dari perdagangan budak Atlantik, di mana rasio pria-wanita adalah 2:1 atau 3:1, perdagangan budak Arab biasanya memiliki rasio perempuan yang lebih tinggi dibanding pria. Ini menunjukkan rasa suka umum terhadap budak peremuan. Layanan gundik dan reproduksi menjadi pendorong untuk impor budak perempuan (sering kali dari Kaukasus), meskipun banyak juga yang diimpor untuk melaksanakan tugas rumah tangga.<ref>{{citation|title=Slavery and abolition in the Ottoman Middle East|author=Ehud R. Toledano|publisher=[[University of Washington Press]]|year=1998|isbn=0-295-97642-X|pages=13–4}}</ref>
=== Pandangan Arab terhadap orang Afrika ===
Dalam [[Hadits]], [[Nabi dalam Islam|nabi Islam]] Muhammad, dan mayoritas [[Ulama|ahli agama]] serta [[Teologi Islam|teolog Islam]], semuanya menyatakan bahwa seluruh umat manusia memiliki asal-usul yang sama dan menolak gagasan bahwa [[kelompok etnis]] tertentu lebih baik dari yang lainnya.<ref name=Lewis/>
Meskipun demikian, beberapa [[kebecian etnis|prasangka etnis]] kemudian berkembang di antara orang Arab karena setidaknya dua alasan. Yang pertama, penaklukan dan perdagangan budak mereka yang luas,<ref name=Lewis/> dan yang kedua, pengaruh gagasan [[Aristoteles]] mengenai [[sebab akhir]] yang menyatakan bahwa budak adalah budak karena sudah secara alami begitu.<ref>Aristotle, ''[http://classics.mit.edu/Aristotle/politics.html Politics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110629092123/http://classics.mit.edu//Aristotle/politics.html |date=2011-06-29 }}'', Book I.</ref> Pengembangan atas pandangan Aristoteles ini diajukan oleh [[Filsafat Islam|filsuf Islam]] seperti [[Al-Farabi]] dan [[Ibnu Sinna]], khususnya terkait dengan orang Turk dan kulit hitam;<ref name=Lewis>{{citation|last=[[Bernard Lewis]]|contribution=From ''Race and Slavery in the Middle East: An Historical Enquiry''|title=Racism: A Global Reader|editor-last=Kevin Reilly|editor-first=Stephen Kaufman, Angela Bodino|publisher=M.E. Sharpe|year=2003|isbn=0-7656-1060-4|pages=52–8}}</ref> serta pengaruh pemikiran [[Geonim]] Abad Pertengahan awal mengenai pembagian umat manusia antara tiga [[putra Nuh]], di mana [[Talmud]] Babilonia menyatakan bahwa "[[Hamit|keturunan Ham]] telah dikutuk menjadi berkulit hitam, dan bahwa [Talmud] menggambarkan [[Ham (putra Nuh)|Ham]] sebagai pendosa dan keturunannya sebagai orang-orang rendah."<ref>{{citation|title='Race', slavery and Islam in Maghribi Mediterranean thought: the question of the Haratin in Morocco|first=Chouki|last=El Hamel|journal=The Journal of North African Studies|volume=7|issue=3|year=2002|pages=29–52 [39–40]|quote=Neither in the Quran nor in the Hadith is there any indication of racial difference among humankind. But as a consequence of the Arab conquest, a mutual assimilation between Islam and the cultural and the scriptural traditions of Christian and Jewish populations occurred. Racial distinction between humankind with reference to the sons of Noah is found in the Babylonian Talmud, a collection of rabbinic writings that dates back to the sixth century.|doi=10.1080/13629380208718472}}</ref> Akan tetapi, prasangka etnis di antara beberapa orang Arab elite tidak terbatas pada orang berkulit gelap, tapi juga diarahkan pada orang berkulit terang (termasuk orang Persia, Turk, dan Eropa), sementara orang Arab menyebut diri mereka sendiri sebagai "kulit kehitam-hitaman".<ref>{{citation|title=Race and slavery in the Middle East: an historical enquiry|author=[[Bernard Lewis]]|publisher=[[Oxford University Press]]|year=1992|isbn=0-19-505326-5|pages=18–9}}</ref> Konsep [[Nasionalisme Arab|identitas Arab]] sendiri belum ada hingga masa modern.<ref>{{citation|title=Daily Life in the Medieval Islamic World|first=James E.|last=Lindsay|publisher=[[Greenwood Publishing Group]]|year=2005|isbn=0-313-32270-8|pages=12–5}}</ref> Menurut [[Arnold J. Toynbee]], "Hilangnya kesadaran ras antar sesama Muslim merupakan salah satu pencapaian luar biasa Islam dan di dunia kontemporer, dan memang sedang terjadi, ada kebutuhan mendesak akan penganjuran kebaikan Islam ini.<ref>A. J. Toynbee, ''Civilization on Trial'', New York, 1948, hlm. 205</ref>
Penulis Arab Abad Pertengahan, [[Al-Muqaddasi]], menulis bahwa bangsa Zanj memiliki kecerdasan rendah.<ref>Al-Muqaddasi, ''Kitab al-Bad' wah-tarikh'' vol.4</ref> [[Ibnu al-Nafis|Al-Dimashqi]] (Ibnu al-Nafis), seorang [[polymat]] Arab, juga menggambarkan penduduk [[Sudan (kawasan)|Sudan]] dan pesisir Zanj, selain beberapa bangsa lainnya, memiliki kecerdasan minim dan secara moral lebih dekat dengan sifat binatang.<ref name="Reid&Lane">Andrew Reid, Paul J. Lane, ''African Historical Archaeologies'', (Springer: 2004), p.166</ref>
Pada abad ke-14, banyak sekali budak yang berasal dari [[Afrika Sub-Sahara]], menyebabkan prasangka terhadap orang kulit hitam dalam karya beberapa [[Daftar sejarawan Muslim|sejarawan]] dan geografer Arab, contihnya sejarawan [[Mesir]] Al-Absyibi (1388–1446) menulis: "Dikatakan bahwa ketika budak [kulit hitam] kenyang, maka ia bersetubuh, dan ketika ia lapar, maka ia mencuri."<ref>{{Citation |last=Lewis |first=Bernard |authorlink=Bernard Lewis |year=2002 |title=Race and Slavery in the Middle East |publisher=Oxford University Press |isbn=0-19-505326-5 |page=93}}</ref> Kesalahan penerjamahan para sejarawan dan geografer Arab dari periode ini telah menyebabkan banyak orang menghubungkan sikap rasis yang belum menyebar luas hingga abad ke-18 dan ke-19 dengan tulisan-tulisan yang dibuat beberapa abad yang lalu.<ref name="arabslavetrade" /><ref>[http://www.jstor.org/pss/3590803 Translation and the Colonial Imaginary: Ibn Khaldun Orientalist], by Abdelmajid Hannoum 2003 Wesleyan University.</ref>
<!--
Penulis Muslim terkenal abad ke-9 [[Al-Jahiz]], seorang [[Orang Afrika-Arab|Afrika-Arab]] dan cucu dari seorang budak [[Zanj]]<ref name="Bagley"/><ref name="Ogot">Bethwell A. Ogot, ''Zamani: A Survey of East African History'', (East African Publishing House: 1974), hlm.104</ref><ref name="Mohamed Diriye Abdullahi 2001 hlm. 13">Mohamed Diriye Abdullahi, ''Culture and Customs of Somalia'', (Greenwood Press: 2001), hlm. 13</ref> menulis sebuah buku berjudul ''Risalat mufakharat al-Sudan 'ala al-bidan'' (''Risalah Mengenai Keunggulan Kulit Hitam di atas Kulit Putih''), di mana ia menulis:
{{cquote|...telah menaklukan negeri orang Arab hingga sejauh Mekah dan telah memerintah mereka. Kami mengalahka [[Dhu Nuwas|Dhu Nowas]] (Raja Yahudi Yaman) dan membunuh semua pangeran [[Kerajaan Himyar|Himyar]], tapi kalian, orang Kulit Putih, belum pernah menaklukan negeri kami. Bangsa kami, bangsa Zengh ([[Negro]]) memberontak empat puluh kali di [[Efrat]], mengusir penduduknya dari rumah mereka dan menjadikan Oballah pemandian darah.|[[Joel Augustus Rogers]] dan [[John Henrik Clarke]]|World's Great Men of Color<ref>Joel Augustus Rogers, John Henrik Clarke, ''World's Great Men of Color'', (Simon & Schuster: 1996), hlm.166</ref>
Dan bahwa:
{{quote|Kulit hitam secara fisik lebih kuat dibanding orang manapun. Seorang kulit hitam mampu mengangkat batu yang lebih berat dan mengangkut beban yang tak mampu diangkat atau dibawa oleh beberapa orang Kulit Putih. [...] Mereka berani, kuat, dan pemurah mencerminkan kemuliaan mereka dan kurangnya keberadaan perasaan jahat secara umum.|[[Yosef Ben-Jochannan]]|African Origins of Major Western Religions<ref>Yosef A.A. Ben-Jochannan (1991), ''African Origins of Major Western Religions'', hlm. 231, 238. Black Classic Press, ISBN 0-933121-29-6.</ref>}}
Al-Jahiz juga menulis dalam ''Kitab al-Bukhala'' ("Ketamakan dan Yang Tamak") bahwa:
{{cquote|Kita mengetahui bahwa orang Zanj (kulit hitam) adalah manusia yang paling tidak cerdas dan paling tidak cermat, dan paling tidak mampu memahami akibat tindakan mereka.}}
Namun kritik Jahiz terbatas pada Zanj dan bukan seluruh kulit hitam, mungkin karena [[Pemberontakan Zanj|pemberontakan Zanj]] di kota tempat asalnya di Irak.-->
=== Afrika: abad ke-8 hingga 19 ===
Pada April 1998, Elikia M’bokolo, menulis dalam ''[[Le Monde diplomatique]]'', "Benua Afrika direnggut sumber daya manusia melalui semua rute yang mungkin. Melintasi Sahara, melalui Laut Merah, dari pelabuhan-pelabuhan Samudra Hindia dan menyeberangi Atlantik. Setidaknya sepuluh abad perbudakan demi keuntungan negeri-negeri Muslim (dari abad kesembilan hingga sembilan belas)." Ia melanjutkan, "Empat juta budak diekspor melalui Laut Merah, empat juta lainnya melalui pelabuhan-pelabuhan [[bahasa Swahili|Swahili]] di Samudra Hindia, mungkin sebanyak sembilan juta melalui jalur kafilah trans-Sahara, dan sebelah sampai dua puluh juta melalui (tergantung sumbernya) samudra Atlantik"<ref>Please note : The numbers occurring in the source, and repeated here on [[Wikipedia]] include both Arab and European trade. [http://mondediplo.com/1998/04/02africa The impact of the slave trade on Africa]</ref>
Pada abad ke-8, Afrika didominasi oleh orang Arab-Berber di utara. Islam bergerak ke selatan sepanjang Nil dan sepanjang jalur gurun.
* Sahara sedikit dihuni, meskipun demikian, sejak zaman kuno telah ada kota-kota yang hidup dari [[jalan garam|perdagangan garam]], emas, budak, kain, serta pertanian yang dimungkinkan oleh irigasi. Kota-kota ini antara lain [[Tiaret]], [[Oualata]], [[Sijilmasa]], Zaouila, dan lain-lain.
* Pada Abad Petengahan, istilah Arab umum ''bilâd as-sûdân'' ("Negeri Orang Kulit Hitam") digunakan untuk [[Sudah (kawasan)|kawasan Sudan]] yang amat luas (ungkapan yang menunjukkan [[Afrika Bara]] dan [[Afrika Tengah|Tengah]]<ref>{{citation | author = International Association for the History of Religions | title = Numen | publisher = EJ Brill | place = Leiden | year = 1959 | page = 131 | quote = West Africa may be taken as the country stretching from Senegal in the west, to the Cameroons in the east; sometimes it has been called the central and western Sudan, the Bilad as-Sūdan, 'Land of the Blacks', of the Arabs}}</ref>), atau terkadang terbentang dari pesisir Afrika Barat hingga [[Sudan Bart]].<ref name="Levtzion">Nehemia Levtzion, Randall Lee Pouwels, The History of Islam in Africa, (Ohio University Press, 2000), p.255.</ref>). Kawasan ini menyediakan suplai tenaga manusia untuk Afrika Utara dan Sahara. Kawasan ini didominasi oleh negeri-negeri dan bangsa tertentu, di antaranya [[Kekaisaran Ghana]], [[Kekaisaran Mali]], [[Kekaisaran Kanem|Kekaisaran Kanem-Bornu]], [[Orang Fula|Fula]] dan [[Kerajaan Hausa|Hausa]]
[[Berkas:Zanzslgwch.jpg|jmpl|ka|Sekelompo budak [[Zanj]] di [[Zanzibar]] (1889).]]
* Di Afrika Timur, pesisir Laut Merah dan Samudra Hindia dikendalikan oleh Muslim lokal, dan bangsa Arab berperan penting sebagai <!--In eastern Africa, the coasts of the Red Sea and Indian Ocean were controlled by local Muslims, and Arabs were important as traders along the coasts. [[Nubia]] had been a "supply zone" for slaves since antiquity. The Ethiopian coast, particularly the port of [[Massawa]] and [[Dahlak Archipelago]], had long been a hub for the exportation of slaves from the interior, even in [[Kingdom of Aksum|Aksumite]] times. The port and most coastal areas were largely Muslim, and the port itself was home to a number of Arab and Indian merchants.<ref>Pankhurst, Richard. ''The Ethiopian Borderlands: Essays in Regional History from Ancient Times to the End of the 18th Century'' (Asmara, Eritrea: Red Sea Press, 1997), pp.416</ref> The [[Solomonic dynasty]] of Ethiopia often exported [[Nilotic peoples|Nilotic]] slaves from their western borderland provinces, or from newly conquered southern provinces.<ref>Pankhurst. ''Ethiopian Borderlands'', pp.432</ref> The [[Somali people|Somali]] and [[Afar people|Afar]] Muslim [[sultan]]ates, such as the [[Adal Sultanate]], also exported Nilotic slaves that they captured from the interior, as well as some vanquished foes.<ref>Pankhurst. ''Ethiopian Borderlands'', pp.59 & 435</ref> Additionally, Arabs set up slave-trading posts along the southeastern coast of the Indian Ocean; most notably in the archipelago of Zanzibar, along the coast of present-day Tanzania. The [[Zanj]] region or [[Swahili Coast]] flanking the Indian Ocean continued to be an important area for the Oriental slave trade up until the 19th century. [[David Livingstone|Livingstone]] and Stanley were then the first Europeans to penetrate to the interior of the [[Congo Basin]] and to discover the scale of slavery there. The Arab Tippu Tip extended his influence there and captured many people as slaves. After Europeans had settled in the [[Gulf of Guinea]], the trans-Saharan slave trade became less important. In Zanzibar, slavery was abolished late, in 1897, under Sultan [[Hamoud bin Mohammed of Zanzibar|Hamoud bin Mohammed]].-->
== Topik terkini ==
Sejarah perdagangan budak Arab telah menimbulkan banyak perdebatan di antara para sejarawan. Contohnya, pakar tidak sependapat mengenai jumlah orang Afrika yang diculik dari tempat tinggal mereka; ini sulit diselesaikan karena kurangnya statistik yang tepercaya: tidak ada sistem sensus di Afrika Abad Pertengahan. Bahan arsip untuk perdagangan trans-Atlantik pada abad ke-16 hingga ke-18 tampak sebagai sumber berguna, namun buku catatan ini sering kali dipalsukan. Sejarawan harus mengunakan dokumen narasi tak tepat untuk membuat perkiraan yang harus diperlakukan dengan hati-hati; Luiz Felipe de Alencastro menyatakan bahwa ada 8 juta budak yang diambil dari Afrika antara abad ke-8 dan ke-19 di sepanjang jalur perdagangan Oriental dan Trans-Sahara.<ref>Luiz Felipe de Alencastro, "Traite", in ''Encyclopædia Universalis'' (2002), corpus 22, page 902.</ref>
Olivier Pétré-Grenouilleau mengajukan angka 17 juta orang Afrika yang diperbudak berdasarkan tulisan Ralph Austen.<ref>Ralph Austen, ''African Economic History'' (1987)</ref> [[Paul Bairoch]] berpendapat bahwa sekitar 25 juta orang Afrika menjadi budak dalam perdagangan budak Arab, dibandingkan 11 juta yang tiba di [[benua Amerika]] pada perdagangan trans-Atlantik.<ref>Paul Bairoch, ''Mythes et paradoxes de l'histoire économique'', (1994). See also: ''Economics and World History: Myths and Paradoxes'' (1993)</ref> Sementara Ronald Segal memperkirakan antara 11,5 juta hingga 14 juta orang diperbudak pada perdagangan budak Arab.<ref>Quoted in [http://necrometrics.com/pre1700b.htm#ISlave Ronald Segal's ''Islam's Black Slaves'']</ref><ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/books/01/03/04/reviews/010304.04hochsct.html|title=Human Cargo|date=Mar 4, 2001|author=Adam Hochschild|accessdate=Dec 20, 2012|newspaper=New York Times}}</ref><ref>{{Citation|title=Islam's Black Slaves: The Other Black Diaspora|author=Ronald Segal|year=2002|publisher=Farrar, Straus and Giroux|isbn=978-0374527976}}</ref>
== Rujukan ==
{{reflist|
[[Kategori:Sejarah Arab Saudi]]
|