Peristiwa Andi Azis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafi hidayat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tuama Minahasa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(64 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
'''Peristiwa Andi Azis''' Adalah upaya [[Pemberontakan]] yang dilakukan oleh [[Andi Azis]], seorang bekas [[perwira]] [[KNIL]] untuk mempertahankan keberadaan [[Negara Indonesia Timur]], dan enggan Kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.
{{about|the 1950 conflict in Indonesia|the 1686 conflict in Siam|Makassar revolt of 1686}}
{{Use British English|date=March 2018}}
{{Use dmy dates|date=March 2018}}
{{Infobox military conflict
| conflict = pemberontakan makassar
| partof = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
| image = File:Pelabuhan Makasar diduduki oleh Pasukan Batalyon Worang, ANRI April 1950.jpg
| image_size =
| caption = Batalyon Worang pemerintah pusat, menduduki Pelabuhan Makassar, 20–21 April 1950
| date = 5–21 April 1950<br>({{Age in months, weeks and days|month1=4|day1=5|year1=1950|month2=4|day2=21|year2=1950}})
| place = [[Makassar]]; [[Jakarta]]
| territory =
| result = Pemerintah Indonesia menang
 
Pemberontak telah ditekan dan Andi aziz kemudian dipenjara
| combatant1 = Angkatan Darat Indonesia
| combatant2 = Pemberontak Indonesia Timur
| commander1 = *[[Sukarno]]
*[[Alex Kawilarang]]
*[[Hein Victor Worang]]
*[[Soeharto]]
| commander2 = [[Andi Aziz]]
| units1 = *[[Kopassus]]
*[[Brigade Mataram]]
*[[Batalyon Worang]]
| units2 = Pasukan Anti-Indonesia
| strength1 =
| strength2 =
| casualties1 =
| casualties2 =
| casualties3 =
| notes =
| campaignbox =
}}
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}
{{Lembaran hitamSejarah Indonesia}}
 
'''Peristiwa Andi Azis''' Adalahadalah upaya [[Pemberontakanpemberontakan]] yang dilakukan oleh [[Andi Azis]], seorang bekasmantan [[perwira]] [[KNIL]], yang berusaha untuk mempertahankan keberadaan [[Negara Indonesia Timur]], dan enggan Kembalikembali ke [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]]. Menurut [[Andi Azis]], para perwira APRIS ([[ABRI]]) (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Negara [[Indonesia Timur]] yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.
 
== Awal gerakan ==
Andi Azis adalah seorang bekasmantan [[Perwira]]perwira [[KNIL]] yang bergabung Kemenjadi perwira [[APRIS]]. Ia(ABRI), kemudian ia diterima masuksebagai perwira [[APRIS]]. Pada hari pelantikanyaPelantikannya disaksikan oleh [[Letnan kolonel|Letkol]] [[Ahmad Yunus Mokoginta]], yang merupakan Panglima Tentara dan Teritorium Negara Indonesia Timur. SetelahNamun itukemudian, ia menggerakan justru menggerakkan pasukannya dari para mantan perwira KL/KNIL lainnya untuk menyerang markas [[TNI]]APRIS dan menawanmenyandera sejumlah [[perwira]] [[TNI]]APRIS, termasuk Letkol A. Y. Mokoginta. Setelah menguasai [[Makassar]], ia menyatakan bahwa [[Negara Indonesia Timur]] harus dipertahankan. Ia menuntut agar anggotapara perwira [[APRIS]] bekas(dari kalangan mantan anggota [[KNIL]]) harus bertanggung jawab atasterhadap gangguan keamanan di wilayah [[Indonesia Timur]]. Pada [[8 April]] [[1950]] [[pemerintah]] mengultimatum yang isinyamenurutnya [[Andididalangi Azis]] untuk datang ke [[Jakarta]] (dan apabila dia tidak datang ke Jakarta, kapal Angkatan Laut Hang Tua akan membom kota Makasar) dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan [[Waktu]] 4 x 24 jam namun tidak diindahkan. Setelah batas waktu terlewati,oleh pemerintah mengirimkan pasukan di bawah [[Kolonel]] [[Alex Kawilarang]] dan hasilnya Pada Tanggal [[15 April]] [[1950]] ia datang ke [[Jakarta]] dengan janjian tidak ditangkap dari Hamengkobuono tetapi waktu datang di [[Jakarta]] langsung ditangkap.
 
Pada tanggal [[8 April]] [[1950]], pemerintah membuat ultimatum yang meminta Andi Azis agar segera datang ke [[Jakarta]]. Karena, apabila ia tidak mengindahkan ultimatum tersebut, maka Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan mem-bom kota Makassar. Selain itu, ultimatum pemerintah tersebut juga meminta agar Andi Azis mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu 4 x 24 jam, tetapi ultimatum tersebut tetap juga tidak diindahkan. Setelah batas waktu terlewati, pemerintah mengirimkan pasukan di bawah [[Kolonel]] [[Alex Kawilarang]]. Dan akhirnya, pada tanggal [[15 April]] [[1950]], Andi Azis datang ke [[Jakarta]] dengan perjanjian dari Sri Sultan [[Hamengkubuwana IX]] bahwa ia tidak akan ditangkap. Namun, ketika Andi Azis datang ke [[Jakarta]], ia justru langsung ditangkap.
{{Lembaran hitam Indonesia}}
 
== Pertempuran ==
{{sejarah-indo-stub}}
Gerakan ini diawali dengan kegiatan pasukan APRIS (ABRI) yang diganggu oleh KL/KNIL dan kerap kali melakukan provokasi serta konflik dengan pasukan APRIS. Pertempuran keduanya meletus pada tanggal [[5 Agustus]] [[1950]]. Tentara KL/KNIL berhasil ditaklukkan oleh APRIS dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan dari [[angkatan darat]], [[angkatan laut|laut]], dan [[angkatan udara|udara]].
 
{{Lembaran hitam Indonesia}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1950an}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia| ]]
[[Kategori:Peristiwa 1950| ]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1950]]
 
 
{{sejarah-indo-stub}}
 
==Latar belakang==
Pada bulan April 1950, terjadi kerusuhan di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh demonstrasi masyarakat yang anti federal dan pro federal. Sehingga Andi Aziz merasa bahwa tanggung jawabnya adalah menstabilkan kondisi di Sulawesi Selatan. Namun ia malah ingin mempertahankan negara Indonesia Timur dan menolak bergabung dengan Republik Indonesia.