Danau Maninjau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anak Sago (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox lake
{{infobox_lake
| lake_name name = Danau Maninjau
| other_name = ''Danau Maninjau'' ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]])<br>دانااو مانينجاو ([[Aksara Jawi|Jawi]])
| image_lake = Maninjau.jpg
| image-width_lake = 300pxManinjau.jpg
| caption =
| caption_lake = Danau Maninjau
| location = [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]], <br />[[Indonesia]] {{negara|Indonesia}}
| coords = {{coord|0|19|S|100|12|E|type:waterbody_region:ID|display=inline,title}}
| basin_countries = Indonesia
| type = [[Danau kawah|Danau kaldera]]
| type = [[Danau vulkanik]]<ref>Brent V. Alloway, Agung Pribadi, John A. Westgate, Michael Bird, L. Keith Fifield, Alan Hogg, and Ian Smith, ''Correspondence between glass-FT and 14C ages of silicic pyroclastic flow deposits sourced from Maninjau caldera, west-central Sumatra'', Earth and Planetary Science Letters, Vol. 227, Issues 1-2, 30 October 2004, pp. 121-133, [http://dx.doi.org/10.1016/j.epsl.2004.08.014 doi:10.1016/j.epsl.2004.08.014][http://www.sciencedirect.com/science?_ob=MImg&_imagekey=B6V61-4DCMJH3-3-1&_cdi=5801&_user=150792&_pii=S0012821X04005059&_orig=search&_coverDate=10%2F30%2F2004&_sk=997729998&view=c&wchp=dGLbVzb-zSkWA&md5=891779776e2117bfb7d9fb44f71eeba1&ie=/sdarticle.pdf] (Jurnal berbayar)</ref>
| inflow =
| outflow = [[Batang SriAntokan|Sungai Batang Antokan]]
| pushpin_map=Indonesia Sumatra
| length = 16 km
| part_of = Cekungan Antokan
| width = 7 km
| basin_countries = Indonesia
| area = [[1 E7 m2|99.5 km²]]
| length = {{convert|16|km|abbr=on}}
| volume = 10.4 km³
| width = {{convert|7|km|abbr=on}}
| depth = 105 m
| area = {{convert|99,5|km2|abbr=on}}
| max-depth = 165 m
| depth = {{convert|105|m|abbr=on}}
| elevation = 459 m
| max-depth = {{convert|165|m|abbr=on}}
| residence_time =
| volume = {{convert|10,4|km3|abbr=on}}
| shore = 52.68 km
| residence_time =
| coords = {{coord|0|19|S|100|12|E|type:waterbody_region:ID|display=inline}}
| shore = {{convert|52,68|km|abbr=on}}
| cities =
| elevation = {{convert|459|m|abbr=on}}
| islands = [[Sumatera]]
| reference islands =
| cities =
| reference =
}}
[[Berkas:Lake Maninjau3.jpg|thumb|Danau Maninjau]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het meer van Maninju Danau met een tijger en herten op de voorgrond TMnr 3728-438.jpg|thumb|[[Litografi]] oleh F. C. Wilsen yang menggambarkan Danau Maninjau dengan harimau dan rusa (tahun 1865-1876)]]
'''Danau Maninjau''' adalah sebuah [[danau]] di kecamatan [[Tanjung Raya, Agam|Tanjung Raya]], [[Kabupaten Agam]], provinsi [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara [[Kota Padang]], ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari [[Bukittinggi]], 27 kilometer dari [[Lubuk Basung]], ibukota Kabupaten Agam.
 
'''Danau Maninjau''' (berarti "pemandangan" atau "peninjauan" dalam [[bahasa Minangkabau]]) adalah sebuah [[Danau kawah|danau kaldera]] di [[Tanjung Raya, Agam|Tanjung Raya]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Danau ini terletak sekitar {{convert|140|km}} sebelah utara [[Kota Padang|Padang]], ibu kota Sumatera Barat, {{convert|36|km}} dari [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], {{convert|27|km}} dari [[Lubuk Basung, Agam|Lubuk Basung]], ibu kota Kabupaten Agam.
Maninjau yang merupakan [[danau vulkanik]] ini berada di [[ketinggian]] 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di [[Ranah Minang]], keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
 
== Pembentukan ==
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama [[Batang Sri Antokan]]. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat [[PLTA Maninjau]]. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama [[Puncak Lawang]]. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah [[Bukittinggi]] maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan [[Kelok 44]] sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het meer van Maninju Danau met een tijger en herten op de voorgrond TMnr 3728-438.jpg|jmpl|[[Litografi]] oleh F. C. Wilsen yang menggambarkan Danau Maninjau dengan harimau dan rusa (tahun 1865-1876)]]
[[Kaldera]] Maninjau terbentuk dari letusan gunung berapi yang diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu.<ref name="alloway2004">{{cite journal
| last = Alloway
| first = Brent V.
|author2=Agung Pribadi |author3=John A. Westgate |author4=Michael Bird |author5=L. Keith Fifield |author6=Alan Hogg |author7=Ian Smith
| title =Correspondence between glass-FT and 14C ages of silicic pyroclastic flow deposits sourced from Maninjau caldera, west-central Sumatra
| journal = Earth and Planetary Science Letters
| volume = 227
| issue = 1–2| pages = 121
| publisher = Elsevier
| date = 30 October 2004
| doi = 10.1016/j.epsl.2004.08.014
| bibcode=2004E&PSL.227..121A
}}</ref> Endapan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial di sekitar Maninjau memanjang hingga {{convert|50|km}} ke timur, {{convert|75|km}} ke tenggara, dan barat ke garis pantai saat ini. Endapan tersebut diperkirakan tersebar di lebih dari {{convert|8,500|km2}} dan memiliki volume {{convert|220–250|km3}}.<ref name="hadiwidjoyo1979">{{cite journal
| last = Purbo-Hadiwidjoyo
| first = M.M.
|author2=M.L. Sjachrudin |author3=S. Suparka
| title =The volcano–tectonic history of the Maninjau caldera, western Sumatra, Indonesia
| journal = Geol. Mijnb
| issue = 58
| pages = 193–200
| year = 1979
}}</ref> [[Kaldera]] memiliki panjang {{convert|20|km}} dan lebar {{convert|8|km}}.<ref name="alloway2004"/>
 
Danau Maninjau merupakan sebuah danau berbentuk [[kaldera]] dengan [[ketinggian]] 459 [[meter di atas permukaan laut]].<ref>{{Cite book|last=Hasim|date=April 2017|url=https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/5252/hasim-buku-model-pengelolaan-danau-sebuah-kajian-transdisipliner.html|title=Model Pengelolaan Danau: Sebuah Kajian Transdisipliner|location=Gorontalo|publisher=Ideas Publishing|pages=7-8|url-status=live}}</ref> Danau Maninjau merupakan [[danau vulkanik]] karena terbentuk dari letusan besar gunung api yang menghamburkan kurang lebih 220–250&nbsp;km<sup>3</sup> material piroklastik. Kaldera tersebut terbentuk karena letusan gunung api strato komposit yang berkembang di zona tektonik sistem Sesar Besar Sumatra yang bernama [[Gunung Sitinjau]] (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Kaldera Maninjau (34,5&nbsp;km x 12&nbsp;km) ditempati oleh sebuah danau yang berukuran 8&nbsp;km x 16,5&nbsp;km (132&nbsp;km<sup>2</sup>). Dinding kaldera Maninjau mempunyai 459 m dari permukaan danau yang mempunyai kedalaman mencapai 157 m (Verbeek, 1883 dalam Pribadi, A. dkk., 2007).<ref>{{cite journal
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah [[Danau Singkarak]] yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu [[Kabupaten Tanah Datar]] dan [[Kabupaten Solok]]. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan [[restoran]].
| last = Pribadi
| first = Agung
|author2 = Eddy Mulyadi
|author3 =Indyo Pratomo
| title = Mekanisme erupsi ignimbrit Kaldera Maninjau, Sumatera Barat
| journal = Indonesian Journal on Geoscience
| volume = 2
| issue = 1
| pages = 31-41
| publisher = Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
| date = 2007
| doi = 10.17014/ijog.vol2no1.20073
}}</ref>
 
Menurut legenda di [[Ranah Minang]], keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.<ref>{{Cite book|last=Sri Danardana|first=Agus|date=2016|url=https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/10/Cerita-Asal-Usul-Danau-Maninjau.pdf|title=Cerita Rakyat dari Sumatera Barat Asal-Usul Danau Maninjau|location=Jakarta|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|isbn=978-602-437-111-1|pages=V|url-status=live}}</ref>{{fact}}
 
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama [[Batang Sri Antokan]]. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat [[PLTA Maninjau]]. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama [[Puncak Lawang]]. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah [[Bukittinggi]] maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan [[Kelok 44]] sepanjang kurang lebih 10&nbsp;km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.{{fact}}
 
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah [[Danau Singkarak]] yang memiliki luas 129,69&nbsp;km² yang berada di dua kabupaten yaitu [[Kabupaten Tanah Datar]] dan [[Kabupaten Solok]]. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan [[restoran]].{{fact}}
 
==Danau==
Danau Maninjau memiliki luas {{convert|99,5|km²}}, dengan panjang sekitar {{convert|16|km}} dan lebar {{convert|7|km}}. Kedalaman rata-rata adalah {{convert|105|m}}, dengan kedalaman maksimum {{convert|165|m}}. Outlet alami untuk kelebihan air adalah sungai Antokan, yang terletak di sisi barat danau. Ini adalah satu-satunya danau di [[Sumatera]] yang memiliki outlet alami ke pantai barat. Sejak tahun 1983, air danau ini telah digunakan untuk menghasilkan [[Pembangkit Listrik Tenaga Air Maninjau]] untuk Sumatera Barat, yang dihasilkan sekitar 68 MW pada beban maksimum.
 
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Maninjau beretnis [[orang Minangkabau|Minangkabau]]. Desa-desa di tepi danau antara lain Maninjau dan Bayur.
 
Maninjau adalah tujuan wisata terkenal di wilayah ini karena keindahan pemandangan dan iklimnya yang sejuk. Ini juga merupakan situs untuk [[paralayang]].
 
==Pertanian dan perikanan lokal==
[[File:Lake Maninjau.jpg|thumb|left|200px|Nelayan di Danau Maninjau]]
[[File:Fish embankment in Lake Maninjau.JPG|thumb|right|Tanggul ikan di danau]]
Dua spesies endemik yang dikumpulkan dari danau untuk konsumsi lokal dan untuk ekspor ke pasar di luar kawah adalah ''pensi'', sejenis kerang kecil, dan ''palai rinuak'', sejenis ikan kecil. Salah satu cara menyiapkan ''palai rinuak'' adalah dengan memanggang campuran ikan bersama kelapa dan bumbu, dibungkus dengan daun pisang.
 
Danau ini digunakan untuk [[akuakultur]], menggunakan keramba jaring apung ''karamba''. Teknik ini diperkenalkan pada tahun 1992 dan, pada tahun 1997, ada lebih dari 2.000 unit kurungan dengan lebih dari 600 rumah tangga yang terlibat. Setiap kandang dapat memiliki 3-4 siklus produksi setiap tahun. Ada bukti pencemaran di sekitar beberapa area ''karamba''.
 
Di tepi danau, penggunaan lahan meliputi sawah di rawa-rawa dan lereng yang lebih rendah. Desa-desa tersebut dibatasi menanjak oleh sabuk besar taman pohon seperti hutan, yang larut ke [[hutan pegunungan]] atas di bagian lereng yang paling curam hingga ke punggungan kaldera.<ref name="Michon2005">
{{cite book
| last = Michon
| first = Genevieve
| title = Domesticating forests: how farmers manage forest resources
| publisher = Center for International Forestry Research (CIFOR)
| year = 2005
| url=http://www.cifor.cgiar.org/Publications/Detail?pid=447
| isbn = 979-3361-65-4 }}</ref>
 
Kebun pohon mencakup tiga komponen khas:<ref name="Michon2005"/>
* Pohon buah-buahan termasuk [[durian]], [[nangka]], [[cempedak]], [[rambutan]], [[langsat]], [[Baccaurea|golden berries]] dan [[Syzygium samarangense|jambu air]].
* Spesies kayu termasuk [[Toona|Toona sinensis]] dan [[Pterospermum|Pterospermum javanicum]].
* Pohon rempah-rempah termasuk [[kayu manis]], [[kopi]], [[pala]] dan [[kapulaga]].
{{clear left}}
 
==Pantun Soekarno==
[[File:Presiden Soekarno di Maninjau.jpg|ki|jmpl|150px|Presiden [[Soekarno]] dan rombongan meninjau daerah Maninjau, Sumatera Barat 10 Juni 1948 dalam rangka kunjungan kerja ke pulau Sumatera.]]
[[Berkas:Lake Maninjau3.jpg|ka|jmpl|Panorama Danau Maninjau dari tepi kaldera]]
Presiden pertama Indonesia, [[Sukarno]], mengunjungi daerah itu pada awal Juni 1948. Sebuah [[pantun]] yang dia tulis tentang danau berbunyi:<ref>{{cite book
|last = Burhanuddin
|first = Jajat
|title = Ulama perempuan Indonesia
|publisher = Gramedia Pustaka Utama
|year = 2000
|isbn = 979-686-644-7
|pages= 68–69}}</ref>
{{Cquote|
Jangan dimakan arai pinang,
 
Kalau tidak dengan sirih hijau.
 
Jangan datang ke Ranah Minang,
 
Kalau tidak singgah ke Maninjau.}}
 
== Galeri ==
<gallery>
Dorp aan het Meer van Manindjau in de Padangse Bovenlanden KITLV 102830.tiff|Desa di dekat Danau Maninjau, kurun 1890-1900.
Danau maninjau LIPI.jpg|Tebing Kaldera Maninjau.
Cagar Alam Maninjau.jpg|Danau Maninjau dari Ketinggian
Maninjau Lake.jpg|[[Gunung Singgalang]] dan [[Gunung Tandikat|Gunung Tandikek]] dari Danau Maninjau
File:Soekarno di Maninjau, Sumatera Barat (1948).jpg|Presiden Soekarno dan rombongan meninjau daerah Maninjau, Sumatera Barat 10 Juni 1948 dalam rangka kunjungan kerja ke pulau Sumatera
</gallery>
 
==Lihat juga==
{{portal|Indonesia}}
* [[Daftar danau di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{reflist|}}
 
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Lake Maninjau}}
* [https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/tambah-pengalaman-wisatamu-dengan-berkunjung-ke-desa-wisata-sungai-batang-sumatera-barat Situs web resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia]
* {{id}} [http://www.agamkab.go.id/ Situs web resmi kabupaten Agam]
* [http://www.wisatanet.com/travel_review.php?kode=1&id=22 Meninjau Danau Maninjau]
* [http://indonesia.travel/id/destination/464/danau-maninjau-yang-menyegarkan Situs Resmi Kementrian Pariwisata]
{{danau-stub}}
{{Danau di Indonesia}}
 
[[Kategori:Danau di Sumatera Barat|Maninjau]]
[[Kategori:Tempat wisata di Sumatera Barat]]
[[Kategori:Kabupaten Agam]]
[[Kategori:Kaldera di Indonesia]]
[[Kategori:DAS Antokan]]
{{DEFAULTSORT:Maninjau}}