Pengindraan jauh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Sumber tenaga: Bot: Merapikan artikel
 
(76 revisi perantara oleh 40 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Death-valley-sar.jpg|thumbjmpl|right|Gambar dariCitra [[Gurun Death Valley|Death Valley]] yang dihasilkan olehdengan [[polarimetri]]]]
'''Pengindraan jauh''' (disebut juga '''pengindraan jarak jauh''') atau disingkat menjadi '''indraja''' ({{lang-en|remote sensing}}) adalah pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau dari jarak jauh, misalnya dari [[pesawat]], [[pesawat luar angkasa]], [[satelit]], dan [[kapal]].<ref>{{Cite book|last=Duggal|first=S. K|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=_30Eq_YyEdAC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Surveying, Volume 2|location=|publisher=Tata McGraw-Hill Education|isbn=9780070534711|pages=337|url-status=live}}</ref> Alat yang dimaksud adalah [[sensor|pengindra]] yang dipasang pada wahana seperti pesawat terbang dan satelit.<ref name="Sutanto1994">{{Cite book|last=Sutanto|date=1994|url=https://books.google.co.id/books?id=pCkgNQAACAAJ|title=Penginderaan Jauh|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=979-420-049-2|orig-year=1986|url-status=live}}</ref> Objek yang diindra bisa berupa objek di permukaan bumi, di dirgantara/langit, ataupun di antariksa/ruang angkasa.
'''Penginderaan jauh''' (atau disingkat '''inderaja''') adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari [[pesawat]], [[pesawat luar angkasa]], [[satelit]], [[kapal]] atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, [[satelit cuaca]], memonitor [[janin]] dengan [[ultrasonik]] dan [[wahana luar angkasa]] yang memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari [[bahasa Inggris]] ''remote sensing'', [[bahasa Perancis]] ''télédétection'', [[bahasa Jerman]] ''fernerkundung'', [[bahasa Portugis]] ''sensoriamento remota'', [[bahasa Spanyol]] ''percepcion remote'' dan [[bahasa Rusia]] ''distangtionaya''. Di masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti [[penginderaan medis]] atau [[fotogrametri]]. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan [[astronomi]] sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan jauh" umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.
 
Pengindraan jauh meliputi dua proses utama, yaitu pengumpulan data dan analisis data. Pengumpulan data meliputi (1) sumber energi, (2) rambatan energi melalui atmosfer, (3) interaksi energi dengan penampakan di muka bumi, (4) pengindra wahana pesawat terbang/satelit, serta (5) hasil pembentukan data dalam bentuk gambar ataupun numerik.<ref name="LillesandKiefer1990">{{Cite book|last=Lillesand|first=Thomas M.|last2=Kiefer|first2=Ralph W.|year=1990|url=https://books.google.com/books?id=2T5cngEACAAJ|title=Remote Sensing and Image Interpretation|location=Sleman|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=979-420-178-2|editor-last=Sutanto|pages=1|language=id|translator-last=Dulbahri|trans-title=Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra|oclc=850590703|translator-last2=Suharsono|translator-first2=Prapto|translator-last3=Hartono|translator-last4=Suharyadi|url-status=live}}</ref> Analisis data meliputi (1) pengujian data dengan alat pengamatan/interpretasi dengan data rujukannya, (2) penyajian dalam bentuk peta, tabel, atau bahasan tertulis, serta (3) pemanfaatan dalam pengambilan keputusan.<ref name="LillesandKiefer1990" />
[[Berkas:Moon clementine lidar.jpg|300px|jmpl|Pengukuran Lidar dari topografi bulan pada misi Clementine]]
 
Pada masa modern, istilah pengindraan jauh dibedakan dengan pengindraan lainnya seperti [[pengindraan medis]] atau [[fotogrametri]]. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan [[astronomi]] sebenarnya adalah penerapan dari pengindraan jauh (pengindraan jauh yang intensif), istilah ''pengindraan jauh'' umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan terestrial dan pengamatan cuaca.
== Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli ==
 
Indraja mempunyai istilah dalam bahasa asing, seperti [[bahasa Inggris]] ''remote sensing'', [[bahasa Prancis]] ''télédétection'', [[bahasa Jerman]] ''Fernerkundung'', [[bahasa Portugis]] ''sensoriamento remota'', [[bahasa Spanyol]] ''percepcion remote'', dan [[bahasa Rusia]] ''distangtionaya''.<ref name="Sutanto1994" /><ref>{{Cite book|last=Insyani|first=Insyani|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=3T78DwAAQBAJ&pg=PT7&dq=penginderaan+jauh&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi_tPWcqs7tAhXu8HMBHUwPCCcQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Remote%20sensing&f=false|title=Dasar-Dasar Penginderaan Jauh|location=Semarang|publisher=Alprin|isbn=9786232633490|pages=5|url-status=live}}</ref>
 
[[Berkas:Moon clementine lidar.jpg|300px|jmpl|Pengukuran lidar topografi [[Bulan]] pada misi [[Clementine (pesawat luar angkasa)|Clementine]]|al=]]
 
== Sejarah ==
Kajian pengindraan jauh modern muncul seiring perkembangan teknologi [[penerbangan]]. [[Fotografer]] Prancis, G. Tournachon atau lebih dikenal dengan panggilan [[Nadar]], membuat foto udara Kota Paris menggunakan balon udaranya pada tahun 1858.<ref>{{Cite web|last=Maksel|first=Rebecca|title=Flight of the Giant|url=https://www.airspacemag.com/daily-planet/flight-of-the-giant-586517/|website=Air & Space Magazine|language=en|access-date=2021-08-18}}</ref> Foto udara awal juga diambil dengan bantuan burung merpati, layang-layang, atau roket sederhana.
 
Pada mulanya, [[fotografi udara]] sistematis dikembangkan untuk kebutuhan pengawasan [[militer]] dan tujuan pengintaian ketika terjadi [[Perang Dunia I]]<ref>{{Cite web|date=2014-04-18|title=Aerial photography in the First World War - Telegraph|url=http://www.telegraph.co.uk/history/world-war-one/inside-first-world-war/part-eight/10742060/aerial-photography-world-war-one.html|website=web.archive.org|access-date=2021-08-18|archive-date=2014-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20140418060649/http://www.telegraph.co.uk/history/world-war-one/inside-first-world-war/part-eight/10742060/aerial-photography-world-war-one.html|dead-url=unfit}}</ref> dan mencapai puncaknya selama [[perang dingin]] berlangsung dengan menggunakan pesawat tempur yang telah dimodifikasi seperti pesawat tipe P-51, P-38, RB-66, dan F-4C.<ref>{{Cite web|title=Reconnaissance on the Wing|url=https://www.airforcemag.com/article/1099recon/|website=Air Force Magazine|language=en-US|access-date=2021-08-18}}</ref>
 
Perkembangan yang lebih baru ialah penggunaan wadah sensor dengan ukuran lebih kecil yang menguntungkan untuk meminimalkan modifikasi badan pesawat. Perkembangan berikutnya adalah teknologi pencitraan mencakup penggunaan [[inframerah]], konvensional, Doppler, dan [[radar apertur sintetis]] (''synthetic-aperture radar'').<ref>{{Cite web|title=Military Imaging and Surveillance Technology (MIST) (Archived)|url=https://www.darpa.mil/program/military-imaging-and-surveillance-technology|website=www.darpa.mil|access-date=2021-08-18}}</ref>
 
Perkembangan [[satelit buatan]] pada paruh kedua abad ke-20 memungkinkan pengindraan jauh berkembang ke skala global pada akhir Perang Dingin. Instrumentasi di berbagai satelit pengamat Bumi dan cuaca memungkinkan menyediakan pengukuran secara global dari berbagai data untuk keperluan sipil, penelitian, dan militer. Wahana antariksa ke planet lain juga telah memberikan kesempatan untuk melakukan studi pengindraan jauh di lingkungan luar angkasa, seperti halnya radar bukaan sintetis pada bagian atas pesawat ruang angkasa [[Magellan (wahana antariksa)|Magellan]] berhasil menampilkan peta topografi planet [[Venus]] secara terperinci. Selain itu, instrumen di [[Observatorium Surya dan Heliosfer]] (SOHO) memungkinkan studi tentang Matahari dan angin matahari dapat dilakukan.<ref>{{Cite web|last=Garner|first=Rob|date=2015-04-15|title=SOHO - Solar and Heliospheric Observatory|url=http://www.nasa.gov/mission_pages/soho/index.html|website=NASA|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=In Depth {{!}} Magellan|url=https://solarsystem.nasa.gov/missions/magellan/in-depth|website=NASA Solar System Exploration|access-date=2021-08-18}}</ref>
 
Perkembangan terakhir dimulai pada era 1960 dan 1970-an dengan perkembangan fotografi menggunakan citra satelit. Beberapa kelompok penelitian di [[Silicon Valley]] termasuk [[NASA Ames Research Center]], GTE, dan ESL Inc. mengembangkan teknik [[transformasi Fourier]] yang mengarah pada peningkatan penting pertama dari data citra. Peluncuran satelit komersial pertama IKONOS pada tahun 1999 berhasil mengumpulkan citra luar angkasa dengan resolusi sangat tinggi.<ref>{{Cite web|last=Colen|first=Jerry|date=2015-04-08|title=NASA's Center in Silicon Valley|url=http://www.nasa.gov/centers/ames/about/overview.html|website=NASA|access-date=2021-08-18}}</ref>
 
== Definisi menurut para ahli ==
{{unreferenced section|date=Oktober 2013}}
; American Society of Photogrammetry :''PenginderaanPengindraan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.''
; Avery :''PenginderaanPengindraan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.''
; Campbell :''PenginderaanPengindraan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi, seperti lahan dan air, dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.''
; Colwell :''PenginderaaanPengindraan Jauhjauh yaituadalah suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diinderadiindra.''
; Curran :''PenginderaanPengindraan Jauhjauh yaituadalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.''
; Lillesand dan Kiefer:''Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.''<ref name="LillesandKiefer1990" />
; Lindgren:''Pengindraan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.''<ref name="Sutanto1994" />
; Welson Dan Bufon:''Pengindraan jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk memperoleh objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area, dan gejala tersebut.''
 
== Komponen-komponen ==
[[Berkas:Remote sensing system diagram.svg|thumb|320px|Diagram sistem pengindraan jauh]]
=== Sumber tenaga ===
Sumber tenaga dalam indraja adalah tenaga elektromagnetik. Perolehan tenaga ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu secara pasif dengan sinar matahari dan secara aktif dengan tenaga buatan seperti gelombang mikro.<ref name="Sutanto1994" />
 
Jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain,
== Komponen-Komponen Penginderaan Jauh ==
* Waktu penyinaran {{br}}Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut.
[[Berkas:KomponenPJ.jpg|thumb|right|Komponen Penginderaan Jauh]]
* Bentuk permukaan bumi {{br}}Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari daripada permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.
=== Sumber Tenaga ===
* Keadaan cuaca {{br}}Kondisi cuaca pada saat pemotretan memengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya, kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil indraja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri atas :
{| class="wikitable mw-collapsible"
* Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari
|+Bagian-bagian spektrum elektromagnetik dalam indraja<ref name="Sutanto1994" /><ref name="LillesandKiefer1990" /><ref>{{Cite book|last=Paine|first=D.|date=1981|title=Aerial Photography and Image Interpretation for Resource Management|url=https://archive.org/details/aerialphotograph0000pain|location=New York|publisher=John Wiley and Sons|url-status=live}}</ref>
* Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro
!Spektrum
!Saluran
Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
!Panjang gelombang
# Waktu penyinaran {{br}}
!Keterangan penggunaan
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut.
|-
# Bentuk permukaan bumi {{br}}
| colspan="2" |[[Sinar gama|Gama]]
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.
|0,03&nbsp;nm
# Keadaan cuaca {{br}}
|Terserap atmosfer, tetapi benda radioaktif bisa diindra dari pesawat terbang rendah
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
|-
| colspan="2" |[[Sinar-X|X]]
|0,03–3&nbsp;nm
|Terserap atmosfer
|-
| rowspan="2" |[[Ultraungu]] (UV)
|(semua)
|3&nbsp;nm–0,4&nbsp;µm
|Panjang gelombang 0,3&nbsp;µm terserap atmosfer
|-
|UV fotografik
|0,3–0,4&nbsp;µm
|Diperlukan lensa kuarsa
|-
| rowspan="4" |[[Spektrum kasatmata|Tampak]]
|(semua)
|0,4–0,7&nbsp;µm
|
|-
|{{Colorsample|blue}} [[Biru]]
|0,4–0,5&nbsp;µm
|
|-
|{{Colorsample|green}} [[Hijau]]
|0,5–0,6&nbsp;µm
|
|-
|{{Colorsample|red}} [[Merah]]
|0,6–0,7&nbsp;µm
|
|-
| rowspan="4" |[[Inframerah]] (IM)
|(semua)
|0,7&nbsp;µm–1.000&nbsp;µm
|Ada beberapa panjang gelombang yang terserap atmosfer (tidak kontinu)
|-
|IM pantulan
|0,7–3&nbsp;µm
|
|-
|IM fotografik
|0,7&nbsp;µm–0,9&nbsp;µm
|Diperlukan film khusus yang dapat merekam hingga panjang gelombang hampir 1,2&nbsp;µm
|-
|IM termal
|3&nbsp;µm–5&nbsp;µm
8&nbsp;µm–14&nbsp;µm
|
|-
| colspan="2" |[[Gelombang mikro]]
|0,3–300&nbsp;cm
|Mampu menembus awan; bisa digunakan secara aktif ataupun pasif
|-
| rowspan="9" |[[Radar]]
|(semua)
|0,3–300&nbsp;cm
|Pengindraan jauh secara aktif
|-
|[[Pita frekuensi Ka|Ka]]
|0,8–1,1&nbsp;cm
| rowspan="2" |Paling sering digunakan
|-
|[[Pita frekuensi K|K]]
|1,1–1,7&nbsp;cm
|-
|[[Pita frekuensi Ku|Ku]]
|1,7–2,4&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi X|X]]
|2,4–3,8&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi C|C]]
|3,8–7,5&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi S|S]]
|7,5–15&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi L|L]]
|15–30&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi P|P]]
|30–100&nbsp;cm
|
|-
| colspan="2" |[[Gelombang radio]]
|
|Tidak digunakan dalam pengindraan jauh
|}
 
=== Atmosfer ===
Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2O<sub>2</sub>, CO2CO<sub>2</sub>, nitrogen, hidrogen, dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
 
DiDalam dalamindraja, inderajajendela terdapatatmosfer istilah '''''Jendela Atmosfer''''', yaituadalah bagian [[spektrum elektromagnetik]] yang dapat mencapai bumi melalui atmosfer.<ref name="Sutanto1994" /> Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
 
Hamburan dapat di atmosfer. Hamburan dibagi menjadi tiga, yaitu [[hamburan Rayleigh]], [[Hamburan Mie|Mie]], dan non-selektif. Hamburan Rayleigh terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih kecil daripada panjang gelombang. Hamburan Mie terjadi jika diameter partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang. Hamburan non-selektif terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih besar daripada panjang gelombang.
 
{{wide image|EM power and atmosphere interaction diagram.svg|600px|<center>Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer</center>}}
 
=== Interaksi antara tenaga dan objek ===
Interaksi antara tenaga dan obyekobjek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara.<ref name="LillesandKiefer1990" /> Tiap-tiap obyekobjek memiliki karakterisitikkarakteristik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek berdaya pantul rendah akan terlihat gelap pada citra.<ref name="Sutanto1994" /> Contohnya, permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju yang mempunyai daya pantul tinggi terlihat lebih cerah daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
=== Sensor ===
* Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut:<ref name="Sutanto1994" />
 
# Sensor fotografik merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara); sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit).
=== [[Sensor]] dan [[Wahana]] ===
# Sensor elektronik bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer.
* Sensor
{| class="wikitable mw-collapsible"
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :
|+Jenis sensor dan sifatnya<ref name="Sutanto1994" /><ref>{{Cite book|last=Estes|first=J.E.|date=1974|url=https://books.google.co.id/books?id=l7KLPAAACAAJ|title=Remote Sensing: Techniques for Environmental Analysis|location=Santa Barbara, California|publisher=Hamilton Publishing Company|isbn=978-047-124-595-7|editor-last=Estes|editor-first=J.E.|chapter=Imaging with Photographic and Nonphotographic Sensor Systems|editor-last2=Senger|editor-first2=L.W.|url-status=live}}</ref>
# Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
!Spektrum
# Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
!Sistem sensor
!Panjang gelombang (µm)
!Kemampuan mengatasi kendala cuaca
!Waktu pengindraan
|-
| rowspan="3" |[[Ultraungu]]
|Pemindai mekanik optis
| rowspan="3" |0,01–0,4
| rowspan="3" |(tidak ada)
| rowspan="3" |Siang
|-
|Citra ortikon
|-
|Kamera film khusus
|-
| rowspan="3" |[[Spektrum kasatmata|Tampak]]
|[[Kamera]] konvensional
| rowspan="3" |0,4–0,7
| rowspan="3" |Kabut tipis
| rowspan="3" |Siang, kecuali saat digunakan penyinaran aktif
|-
|Pemindai multispektral
|-
|Vidikon
|-
| rowspan="3" |[[Inframerah]] pantulan
|[[Fotografi inframerah|Kamera konvensional film inframerah]]
| rowspan="3" |0,7–1,5
| rowspan="3" |Campuran asap dan kabut
| rowspan="3" |Siang
|-
|''Solid state detector'' dalam pemindai
|-
|[[Radiometer]]
|-
| rowspan="2" |Inframerah termal
|''Solid state detector'' dalam pemindai dan radiometer
| rowspan="2" |3,5–30,0
| rowspan="2" |Kabut tipis dan asap
| rowspan="6" |Siang dan malam
|-
|Pendeteksi kuantum
|-
| rowspan="2" |[[Gelombang mikro]]
|Pemindai dan radiometer
| rowspan="2" |10<sup>3</sup>–10<sup>6</sup>
| rowspan="2" |Kabut tipis, asap, dan kabut/awan
|-
|Antena dan sirkuit
|-
| rowspan="2" |[[Radar]]
|Pemindai dan radiometer
| rowspan="2" |
* 8,3×10<sup>3</sup>
* 1,3×10<sup>6</sup>
| rowspan="2" |
* Kabut tipis, asap, dan kabut/awan
* Hujan (makin besar panjang gelombang, makin tembus hujan)
|-
|Antena dan sirkuit
|}
 
*=== Wahana ===
AdalahWahana adalah kendaraan/ atau media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderajaindraja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
 
# Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi
# Pesawat terbang tinggi,rendah yaitusampai pesawatmenengah yangdengan ketinggian peredarannya lebihantara dari 18.000 meter1–9&nbsp;km di atas permukaan bumi, contohnya ''drone'';
# Pesawat terbang tinggi dengan ketinggian peredarannya lebih dari 18&nbsp;km di atas permukaan bumi; serta
# Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km di luar atmosfer bumi.
# Satelit dengan ketinggian peredarannya antara 400–900&nbsp;km di luar atmosfer bumi.
 
=== Perolehan Data ===
=== Perolehan data ===
Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :
Ada dua jenis data yang diperoleh dari indraja.
* Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama [[stereoskop]]. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk [[tiga dimensi]].
 
* Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada [[komputer]].
* Data [[Transmisi manual|manual]] didapatkan melalui interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual, diperlukan alat bantu [[stereoskop]]. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk [[tiga dimensi]].
* Data numerik (digital) diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak khusus pengindraan jauh yang diterapkan pada [[komputer]].
=== Pengguna Data ===
 
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah:
=== Pengguna data ===
* Bidang militer
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem indraja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil indraja. Jika tidak ada pengguna, data indraja tidak ada punya manfaat. Data indraja dapat dipakai di bidang militer, bidang kependudukan, bidang pemetaan, serta bidang meteorologi dan klimatologi.
* Bidang kependudukan
* Bidang pemetaan
* Bidang meteorologi dan klimatologi
 
== Teknik pengumpulan data ==
Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam peralatan tergantung kepadamenurut objek atau fenomena yang sedang diamati. Umumnya, teknik-teknik penginderaanpengindraan jauh memanfaatkan [[radiasi elektromagnetik]] yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati dalam frekuensi tertentu seperti [[inframerah]], cahaya tampak, dan [[gelombang mikro]], dsb. Hal ini memungkinkanterjadi karena faktanya objek yang diamati (tumbuhan, rumah, permukaan air, udaradan dlludara) memancarkan atau memantulkan radiasi dalam [[panjang gelombang]] dan intensitas yang berbeda-beda. Metode penginderaanpengindraan jauh lainnya antara lain yaitu melalui [[gelombang suara]], [[gravitasi]], atau [[medan magnet]].
 
== Keunggulan, Keterbatasanketerbatasan, dan Kelemahankelemahan Penginderaanpengindraan Jauhjauh ==
=== Keunggulan Inderajaindraja ===
Menurut Sutanto ([[1994]]:18-23 18–23), penggunaan penginderaanpengindraan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami pengingkatanpeningkatan dengan pesat.<ref name="Sutanto1994" /> Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :.
* Citra menggambarkan obyekobjek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyekobjek yang mirip ujudwujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
* Dari jenis citra tertentu, dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensionaldimensi apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
* KaraktersitikKarakteristik obyekobjek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitrabentuk citra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknyaobjeknya.
* Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
* MerupakanCitra merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
* Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
 
=== Keterbatasan Inderajaindraja ===
Berupa ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari citra yang ada jugapun, belum banyak diketahui serta dimanfaatkan.<ref (Lillesandname="LillesandKiefer1990" dan Kiefer, [[1979]])./> Di samping itu, jugaharganyaharganya yang relativerelatif mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, [[1985]]).
 
=== Kelemahan Inderajaindraja ===
Walaupun mempunyai banyak kelebihan, penginderaanpengindraan jauh juga memiliki kelemahan antara lain sebagai berikut.
* Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus;.
* Peralatan yang digunakan mahal;.
* Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.
 
== Manfaat Penginderaan Jauh ==
Penerapan pengindraan jauh dapat menjadi manfaat dalam beberapa bidang disiplin ilmu berikut;
=== Bidang Kelautan ([[SEASAT|Seasat]], [[MOS]]) ===
* [[Geodesi]]: pengolahan dan analisis data citra satelit, foto udara, foto ''small format'', komponen pasang-surut laut, serta pengolahan data integrasi SIG dan otogrammetri
* Pengamatan sifat fisis air laut.
* PengamatanKelautan: pengamatan sifat fisis air laut, pasang surut air laut danmaupun gelombang laut, pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, serta pemetaan perubahan kawasan hutan bakau.
* [[Hidrologi]]: pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai, pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai, pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir, serta pengamatan kecenderungan pola aliran sungai.
* Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
* [[Geologi]]: penentuan struktur geologi dan macamnya; pemantauan daerah bencana akibat gempa, kebakaran, atau tsunami; pemantauan debu vulkanik, distribusi sumber daya alam, pencemaran laut dan lapisan minyak di laut; serta pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer, dan pemantauan permukaan di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasi sistem informasi geografi (SIG)
* [[Meteorologi]] dan [[klimatologi]]: membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon; mengetahui sistem atau pola angin permukaan, pemodelan meteorologi dan data klimatologi; serta pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan air di udara.
* [[Oseanografi]]: pengamatan sifat fisis air (seperti suhu, warna, kadar garam, dan arus laut), pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah), pencarian distribusi suhu permukaan, serta membantu studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi.
 
== Lihat pula ==
=== Bidang hidrologi ([[Landsat]], [[SPOT]]) ===
* [[Pencitraan hiperspektral]]
* Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai.
* [[Pencitraan multispektral]]
* Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
* Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir.
 
=== BidangReferensi geologi ===
<references />
* Menentukan struktur geologi dan macamnya.
* Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik.
* Pemantauan distribusi sumber daya alam.
* Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
* Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
* Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasisistem informasi geografi (SIG).
 
== Daftar pustaka ==
=== Bidang meteorologi dan klimatologi (NOAA) ===
<!-- Cantumkan rujukan baris kalau bisa! -->
* Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.
* {{cite book | last=Sutanto | date=1979 | title=Pengetahuan Dasar Interpretasi Citra | city=Yogyakarta | publisher=Gadjah Mada University Press}}
* Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
* {{cite book | last=Campbell | first=J. B. | date=2002 | title=Introduction to remote sensing | url=https://archive.org/details/introductiontore0000camp_q7v6 | edition=3rd | publisher=The Guilford Press | isbn=1-57230-640-8}}
* Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
* {{cite book | last=Jensen | first=J. R. | date=2007 | title=Remote sensing of the environment: an Earth resource perspective | url=https://archive.org/details/remotesensingofe0000jens | edition=2nd | publisher=Prentice Hall | isbn=0-13-188950-8}}
* Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan air di udara.
* {{cite book | last=Jensen | first=J. R. | date=2005 | title=Digital Image Processing: a Remote Sensing Perspective | url=https://archive.org/details/introductorydigi0000jens_w8i4 | edition=3rd | publisher=Prentice Hall}}
* {{cite journal | author=Lentile, Leigh B. | author2=Holden, Zachary A. | author3=Smith, Alistair M. S. | author4=Falkowski, Michael J. | author5=Hudak, Andrew T. | author6=Morgan, Penelope | author7=Lewis, Sarah A. | author8=Gessler, Paul E. | author9=Benson, Nate C. | title=Remote sensing techniques to assess active fire characteristics and post-fire effects | url=http://www.treesearch.fs.fed.us/pubs/24613 | date=2006 | journal=International Journal of Wildland Fire | issue=15 | volume=3 | pages=319–345 | doi=10.1071/WF05097 | access-date=2016-07-25 | archive-date=2014-08-12 | archive-url=https://web.archive.org/web/20140812022744/http://www.treesearch.fs.fed.us/pubs/24613 | dead-url=yes }}
* {{cite book|last=Richards|first=J. A.|author2=X. Jia|date=2006|title=Remote sensing digital image analysis: an introduction|edition=4th|publisher=Springer|isbn=3-540-25128-6}}
* {{cite journal | author=Datla, R.U. | author2=Rice, J.P. | author3=Lykke, K.R. | author4=Johnson, B.C. | author5=Butler, J.J. | author6=Xiong, X. | title=Best practice guidelines for pre-launch characterization and calibration of instruments for passive optical remote sensing |url=http://nvlpubs.nist.gov/nistpubs/jres/116/2/V116.N02.A05.pdf | date=March–April 2011 | journal=Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology | issue=2 | volume=116 | pages=612–646 | doi=10.6028/jres.116.009}}
* Begni G., Escadafal R., Fontannaz D. and Hong-Nga Nguyen A.-T. (2005). [http://www.csf-desertification.eu/dossier/item/remote-sensing-a-tool-to-monitor-and-assess-desertification Remote sensing: a tool to monitor and assess desertification] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190526120902/http://www.csf-desertification.eu/dossier/item/remote-sensing-a-tool-to-monitor-and-assess-desertification |date=2019-05-26 }}. ''Les dossiers thématiques du CSFD.'' Issue 2. 44 pp.
* Kuenzer, C. Zhang, J., Tetzlaff, A., and S. Dech, 2013: Thermal Infrared Remote Sensing of Surface and underground Coal Fires. In (eds.) Kuenzer, C. and S. Dech 2013: Thermal Infrared Remote Sensing – Sensors, Methods, Applications. Remote Sensing and Digital Image Processing Series, Volume 17, 572 pp., ISBN 978-94-007-6638-9, pp.&nbsp;429–451
* Kuenzer, C. and S. Dech 2013: Thermal Infrared Remote Sensing – Sensors, Methods, Applications. Remote Sensing and Digital Image Processing Series, Volume 17, 572 pp., ISBN 978-94-007-6638-9
* Lasaponara, R. and Masini N. 2012: Satellite Remote Sensing - A new tool for Archaeology. Remote Sensing and Digital Image Processing Series, Volume 16, 364 pp., ISBN 978-90-481-8801-7.
* {{dmoz|Science/Earth_Sciences/Geomatics/Remote_Sensing|Remote Sensing}}
 
{{Authority control}}
=== Bidang oseanografi ===
* Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.
* Pengamatan pasang srut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah).
* Mencari distribusi suhu permukaan.
* Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi
 
[[Kategori:Pengindraan jauh| ]]
=== Daftar Pustaka ===
[[Kategori:Ilmu kebumian]]
* Lillesland, Thomas. M dan Ralph W. Kiefer. 2007. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
[[Kategori:Geodesi satelit]]
* Sutanto. 1979. Pengetahuan Dasar Interpretasi Citra. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
[[Kategori:Geodesi]]
 
[[Kategori:Ilmu bumi]]
[[Kategori:Geografi]]
[[Kategori:Geodesi satelit]]
[[Kategori:Penginderaan jauh| ]]