'''Dakota RI-002''' adalah salah satu pesawat udara yang memperkuat [[Angkatan Udara Republik Indonesia]] (AURI) pada awal kemerdekaan [[Indonesia]]. Pesawat angkut sedang jenis C-47 Skytrain atau Dakota (julukan dari [[RAF]]) buatan pabrikan Douglas Aircraft AS ini disewa dari seorang veteran penerbang [[Angkatan Laut Amerika Serikat]], yaitu Robert "Bob" Earl Freeberg.<ref>Sejarah Operasi Penerbangan Indonesia periode 1945-1950. Dinas Sejarah TNI-AU</ref> Freeberg adalah seorang mantan penerbang tempur Angkatan Laut Amerika Serikat saat [[Perang Dunia II]]. Setelah perang berakhir, pria asal [[Kansas]] ini menjadi pilot carter CALI (Commercial Air Lines Incorporated) di [[Filipina]]. Suatu hari, dengan perantara seorang Inggris bernama Savage, Freeberg bertemu dengan seorang perwira AURI, Opsir Udara III Petit Muharto Kartodirdjo, yang sedang berada di Singapura untuk mencari pesawat bagi AURI dalam rangka perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tanpa banyak berpikir, Freeberg segera menyatakan kesediaannya membantu AURI.
Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Maka pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapus, lalu diganti dengan nama Angkatan Udara Republik Indonesia, dan hari itu kini diperingati sebagai hari kelahiran TNI AU.
BobFreeberg lantas membeli sebuah pesawat bekas '''war-surplus''<nowiki/>' dari Pangkalan Udara [[Amerika Serikat]] Clark di [[Filipina]]. Freeberg menerbangkan pesawat dari Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta pada 1947 dengan rute tujuan pertama kali ke Singapura, melalui [[Bukittinggi ]]. Dari Singapura dia kembali ke Manila, PilipinaFilipina, untuk mengambil pesawat miliknya, Douglas C-47 Skytrain atau RI-002, yang telah disetujui akan disewa pemerintah RI. Pesawat itu diambil secara diam-diam. ▼
Sejarah perjuangan AU tidak melulu berkaitan dengan perjuangan fisik, tetapi mereka juga memiliki peran dalam perjuangan diplomatis. Misalnya menyiapkan angkutan pesawat perintis untuk mengangkut barang, pasukan, para diplomat, saudagar, hingga mengantar Presiden Soekarno keliling ke daerah-daerah.
Awalnya kawan-kawan Bob tidak setuju, sehingga pesawat disembunyikan. Bob kebingungan, berusaha mencari, hingga akhirnya ketemuberhasil menemukan pesawat yang disembunyikan tersebut. Dia lalu membawa dua orang 'flight-engineer' kebangsaan PilipinaFilipina terbang ke Indonesia pada malam hari dengan dalih mengadakan uji terbang '''test-flight ''<nowiki/>'. Ternyata itu sebuah tipu muslihat. ▼
Orang sudah banyak tahu kisah heroik Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani, dan Kadet Sutarjo yang berhasil menerbangkan dua pesawat Cureng dan Guntei. Dengan dua pesawat itu para kadet mengebom dan meluluh lantakan lokasi pertahanan Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa. Tetapi bagaimana dengan peran mereka dalam perjuangan diplomatis?
PerjuanganMaka, diplomatispada TNImalam AUitu tidak akan lepas darijuga, peranBob saranamembawa pesawat terbang.R1-002 Nah,plus salahdua satuengineer perjuanganke AUPangkalan ketikaPesawat ituTerbang ialahMaguwo, melalui[[Yogyakarta]]. kegiatanItulah penerbangankisah RI-002, nama pesawat jenis angkut sedangperintis pertama yang di sewadisewa pemerintah RI dari veteran penerbangpilot Amerika Serikat.
== Referensi ==
Dalam buku Sejarah Operasi Penerbangan Indonesia periode 1945-1950 yang diterbitkan Dinas Sejarah TNI AU, disebutkan bila pesawat RI-002 ini milik seorang veteran penerbang Amerika Serikat bernama Robert (Bob) Earl Freeberg.
{{reflist}}
Sebetulnya pesawat ini adalah pesawat bekas 'war-surplus' dari Pangkalan Udara Clark di Philipina, yang dibeli sekelompok kecil penerbang Amerika, hasil patungan seharga U$D 10 ribu. Berkat jasa Bob, pesawat ini bisa diterbangkan ke Indonesia sebagai sarana pengangkutan barang dan jasa.
[[Kategori:Pesawat terbang]]
Dua tahun paska kemerdekaan, pemerintah RI membutuhkan penerbang asing yang sanggup menerobos blokade Belanda. Dengan perantara seorang warga Birma bernama Savage, Bob Freeberg berkomunikasi dengan Opsir Udara III Muharto dan Dick Tamimi. Kesimpulanya Indonesia membutuhkan kegiatan angkutan udara, dan Bob menjadi pilot pesawat perintis pertama di Indonesia.
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Armada awal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
▲Bob menerbangkan pesawat dari Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta pada 1947 dengan rute tujuan pertama kali ke Singapura, melalui Bukittinggi. Dari Singapura dia kembali ke Manila, Pilipina, untuk mengambil pesawat miliknya, Douglas C-47 Skytrain atau RI-002, yang telah disetujui akan disewa pemerintah RI. Pesawat itu diambil secara diam-diam.
▲Awalnya kawan-kawan Bob tidak setuju, sehingga pesawat disembunyikan. Bob kebingungan, berusaha mencari, hingga akhirnya ketemu. Dia lalu membawa dua orang 'flight-engineer' kebangsaan Pilipina terbang ke Indonesia pada malam hari dengan dalih mengadakan uji terbang 'test-flight'. Ternyata itu sebuah tipu muslihat.
Maka, pada malam itu juga, Bob membawa pesawat R1-002 plus dua engineer ke Pangkalan Pesawat Terbang Maguwo, Yogyakarta. Itulah kisah RI-002, pesawat perintis pertama yang disewa pemerintah RI dari pilot Amerika.
|