Damanik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Doooo Pido1 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(116 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]|marga lain yang bernama mirip|Manik}}
{{
{{Infobox Marga Batak|nama=Damanik|aksara={{btk|ᯑᯕᯉᯫᯃ᯳}}<br>{{small|([[Surat Batak|Surat Batak Simalungun]])}}|marga=Damanik|alias=|arti=Berkharisma, Terhormat, Bersemangat, Cerdas| jarak = |nama lengkap=|induk=|kampung= [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]]|padan=<!--[[Pasaribu]]-->|suku=[[Suku Batak|Batak]]|etnis=[[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]}}
'''Damanik''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯑᯕᯉᯫᯃ᯳}}) adalah salah satu marga dari empat [[Marga Simalungun|marga]] asli [[suku Simalungun|Batak Simalungun]]. Damanik merupakan marga tertua di [[suku Simalungun|Batak Simalungun]]. <!-- Disimpan sampai bisa dijelaskan, siapa M. Muhar Omtatok, dan mengapa pernyataannya valid untuk menentukan bahwa marga Damanik, merupakan yang tertua dibandingkan tiga marga Simalungun lainnya.
isi:
M. Muhar Omtatok menguraikan bahwa Damanik merupakan marga tertua dari suku Simalungun. -->
== Etimologi ==
Nama "Damanik" berasal dari frasa [[Bahasa Simalungun|suku Simalungun]], yaitu "''simada manik'' ", yang artinya "pemilik ''manik''". Dalam bahasa Batak Simalungun, "''manik'' " berarti "''tonduy'', ''sumangat'', ''tunggung'', ''halanigan''" (bersemangat, berkharisma, mulia, paling cerdas).
Damanik merupakan satu marga yang ada di Suku Simalungun. Pada suku Simalungun, ada empat marga yang biasa disebut Raja Maroppat atau kadang disingkat dengan kata SISADAPUR, yaitu Sinaga, Saragih, Damanik, dan Purba. Damanik bukan berasal dari Marga Manik yang ada di Samosir karena hal itu bisa dibuktikan dari kehidupan terdahulu. Intinya Damanik itu adalah Damanik dimana Damanik Memiliki Nama Kerajaan Yang Di Sebut NAGUR. Dilihat dari buku yg dituliskan beberapa penjelajah dunia, tercatat bahwa Kerajan Nagur sudah ada dari dahulu bahkan tercatat ada sejak 500 Tahun Masehi.
== Legenda Marga Damanik ==
[[Berkas:Tarombo-damanik.jpg|jmpl|500px|Tarombo marga Damanik dari Raja Jumorlang Damanik]]
Berikut ini adalah LEGENDA DAMANIK menurut Jahutar Damanik, dalam bukunya: Jalannya Hukum Adat Simalungun, 1974.
Damanik adalah satu marga di antara Marga Nan Empat pada suku Simalungun. Sebutan Damanik muncul dari suatu perkembangan bahasa antara golongan masyarakat pada zaman permulaan. Dimaksudkan sebagai nama pengenal dari salah satu seorang anggota rombongan (mission) yang tiba berlabuh dan berkemah di Batubara di daerah Kabupaten Asahan sekarang.
Yang digelari Damanik dalam legenda adalah seorang Parbapaan artinya seorang yang dituakan, tempat bertanya hal-hal yang diperlukan tentang sesuatu dalam ilmu yang terkandung pada alam semesta, dilihat dari Parhalaan, mempunyai ilmu pengobatan dan sebagainya, pada zaman itu disebut: Datu (dukun). Karenanya
Sebagai Datu sering terlihat dalam pakaian jubah yang ditaburi manik-manik (permata) pada waktu memanjatkan
Dari ilmu yang dimiliki serta ajaran yang dibawa oknum tersebut disebut Datu dan dalam istilah ajaran Agama sekarang disamakan dengan Imam atau dalam satu operasi (mission) dianggap sebagai Suhu. Demikianlah kemungkinan-kemungkinan sehingga Datu tersebut akhirnya disebut dalam cerita Damanik singkatan dari Datupar Manik-manik menjadi Damanik (Datu = Da; Manik-bergabung dalam istilah nama pengenal= Damanik). Dalam
Aneh dan ajaib menurut selera, apa yang tak akan terjadi Tuhanlah yang punya kuasa, tidak usah dibawa malu oleh keluarga. Pemberian Tuhan harus diterima dengan lapang dada, inilah namanya Hikayat Legenda Damanik marganya. Legenda serupa juga dimiliki marga Daulay di Tapanuli Selatan. Mulanya tersebar berita aneh dan ajaib menusia terlahir di dunia orang tua bingung. Datu-datu memanjatkan
Menurut cerita anjuran Datu Ulpukan (ramalan) si anak akan membawa bencana atas Kerajaan Ayahandanya karena itu sebaiknya si anak dibuang untuk mencegah timbulnya bencana kemudian. Tetapi sang Ayah dan Ibunda bertekad memelihara sampai remaja. Pada masa remajanya banyak peristiwa aneh terjadi atas dirinya. Bila ayam atau binatang peliharaan lainnya terkena pukulan si anak, pada ketika itu ayam pun mati, dan bila dia menjaga padi maka tidak ada burung yang berani mendekat. Dan banyak lagi peristiwa lain yang mengganggu perasaan masyarakat, akhirnya Sang Raja dan Ibunda
Di satu tempat disebut Datu Parmata Manunggal, di lain kampong menyebut Raja Manualang, di
Di satu pihak ada cerita Datu Parmata Manunggal diangkat menjadi panglima kerajaan Nagur oleh Ayahandanya dengan jabatan panglima perang yang bermarkas di Bandar Meriah dengan wilayah pantai Timur Selat Malaka bagian Asahan dan Batubara sekitarnya. Armada pasukannya digempur kerajaan Singosari oleh kuasanya Panglima Indrawarman dari kerajaan Jambi. Pasukan panglima Nagur digempur habis-habisan di benteng pertahanan Bukit Kuba dekat kota perdagangan Simalungun, lokasi itu terkenal sekarang dengan Kramat – Kubah perdagangan
Berkaitan dengan raibnya Sang Panglima munculnya keyakinan yang
Mengembara sambil kerja sebagai Pandai Besi itulah bakatnya, hasil kerja ditukarkan untuk belanja.
Baris 31 ⟶ 39:
Punya kegemaran sebagai rekreasi hidupnya, melagakan ayam sakti miliknya, warna kelabu berbulu ikal, asal dilepas tetap menang di Medan laga.
Lawan menduga ayam Laga (Manuk Jagur) sakti
Terbetik berita Datu Parmata Manunggal terlihat di lereng sampai ke puncak gunung. Oleh pengambil kayu dan rotan di hutan pegunungan sewaktu-waktu terlintas dalam pandangan, seseorang muncul mengepit seekor Ayam disebut Manuk-manuk (dua kepala) di hutan pegunungan. Berita segera tersiar banyak sudah yang mempersaksikan, sebagai petunjuk lokasi apa yang diceritakan, pegunungan tersebut dinamai Gunung Simanuk-manuk (terletak
Bahasa Belanda “Tobameer” (1860) yang dimaksudkan Tao Toba sebelum tahun 1860 ialah Danau sekitar Balige.
Baris 47 ⟶ 55:
Jiwa pengembara kambuh lagi, sedang Permaisuri (puang Bolon) boratan rumah (berbadan dua), untuk kedua kali, ditinggal pergi mendaki gunung Dolog Sijambak Bahir.
Dari puncak gunung lepas pandang ke ufuk Timur terhampar Hutan padang belantara nun jauh suntuk pandangan mata, kaki dilangkahkan
Tumbak, parang hasil karya, dipertukarkan untuk belanja, alat-alat besi beredar sudah, Raja Huta merasa curiga, harus diusir jangan sampai berkuasa.
Raja Jumorlang sebagai penguasa harus bertindak dengan segera. Perintah pada Jagoroha (Panglima) orang asing tangkap bawak segera. Parangan Panglima bergegas dengan pasukan berkuda, gendrang perang berbunyi, pasukan bergerak menuju tempat sembunyi orang Sakti. Panglima (Jagoroha) melirik
Orang Sakti tegak di depan di luar dugaan, tanpa sadar Jagoroha bersujud mohon Paduka sudi berkunjung
Raja marah, ayo…. segera pergi harus dibunuh pengganggu negeri, demikianlah hikayat terjadi perang tanding antara Raja vs Manusia sakti, sanggur dibuka, pedang berbunyi, jumpa imbang Raja ingin segera mengakhiri, pasang ilmu jogi, kebatinan mengimbangi Raja nekat melagakan diri akhirnya mangkat di ujung tombaknya sendiri. Prajurit melarikan diri. Jagorohan memberanikan diri mohon mayat Raja dibawa pergi ibu suri berkabung tujuh hari berkurung diri dukacita melanda Negeri.
Janda muda (ibu suri) pasrah demi keselamatan negeri, sesal dihati melawan manusia sakti.
Panglima
Utusan kembali sambil menyesali diri, apa akal bahaya akan melanda negeri, tekad dibulatkan kiranya Ibunda janda turut menjemput manusia sakti.
Datu Parmata Manunggal dengan rasa pedih bersedia berbakti demi rakyat negeri. Hati terpikat Ibunda Raja juita dikawinkan resmi. Manusia sakti membentuk kerajaan yang dinamai sesuai dengan keadaan tempat ia berkemah di daratan Pulo Holang sebagai pertanda sejarah kemenangan di arena pertarungan dinamai Siattar, lalu dinobatkan sebagai Raja Siattar atas mufakat Harajan ex Kerajaan Jumorlang.
Rja Siattar pada Kerajaan Siattar kemudian diketahui namanya Raja Namartuah marga Damanik.
Dalam paduan Legenda ternyata Raja Jumorlang adalah keturunan dari nenek yang bermargakan Damanik yang serupa marga keturunan dari Raja Namartuah dari marga Damanik.
Sebelum kejadian pertarungan antara dua yang bersaudara ini diketahui oleh masyarakat bahwa penguasa daerah seanteronya adalah wilayah Kerajaan Jumorlang kemudian berganti menjadi Kerajaan Siattar. Menurut Legenda dan fakta hidup dari peradaban kedua-duanya juga adalah keturunan dari raja Nagur nenek yang bermarga Damanik.
== Lintasan Legenda ==
Dari fakta sejarah menurut peradapan Simalungun dapat disimpulkan bahwa orang yang berketepatan sebagai Raja di wilayah masing-masing ternyata berasal dari satu keturunan Nenek moyang yang tiba di Batubara. Namun julukan Damanik (kependekan dari Datu parmanik-manik = Damanik) nama julukan tersebut menjadi marga bagi generasi. Pada satu generasi yang sama muncul 3 (tiga) orang bersaudara berketepatan sama-sama Raja di wilayah masing-masing, terdiri dari:
1. Raja Namartuah (Raja Siattar) dari jenis Marga Damanik Bariba anak keturunan Marahsilu (Raja Nagur yang terakhir).
Baris 89 ⟶ 88:
3. Timoraja Damanik Nagur, sanak keluarga dari Raja-raja Nagur terdahulu.
Dari 3 (tiga) jenis anak keturunan marga Damanik dalam peradaban untuk mengetahui dari antaranya siapa yang tertua, yang tengah dan yang bungsu, tidak terlihat lagi sebagai tanda-tanda pertalian dalam kekeluargaan tarombou. Tetapi dari sudut hubungan persaudaraan satu sama lain masih terdapat satu ketentuan dalam sebutan sebagai berikut: Damanik Bariba terhadap Damanik Bah Bolag, sering disebut Ompung (pengertian opung dalam istilah ini bukan seperti cucu terhadap nenek tetapi satu istilah menghormati kedudukan (pasangapkon bahasa Simalungun). Terhadap Damanik Nagur disebut abang kepada yang tertua atau Bapak, timbal-balik artinya Damanik Nagur juga demikian halnya terhadap Damanik Bariba. Damanik Bah Bolag dan Damanik Nagur terhadap Damanik Bariba dipanggil Tuan tatapi Damanik Nagur juga dapat menyebut Abang kepada yang sebaya atau Bapak kepada yang tertua, umumnya dipanggilkan Tuan.
Jenis marga Damanik Bariba terdiri dari kelahiran 2(dua) orang Ibu dengan satu Bapak bernama Raja na – Martuah isteri pertama Puang Bolon si Bou Napuan di pematang Sipolha memperanakkan Raja Uluan Damanik dalam tingkatan kelahiran yang tertua (Tuan Kaha). Isteri kedua ialah janda almarhum Raja Jumorlang, Bou Saragih Silappuyang Puang Bolon di Pematang Siattar memperanakkan Raja Namarangis Damanik dalam tingkatan kelahiran anggini par tubuh (adik dalam tingkat kelahiran).
Dalam tarombo sering disebut Damanik Bariba yang berkediaman di Pamatang Sipolha Kaha ni partubuh, anggini harajaan. “Damanik Bariba” yang berkediaman di Pamatang Siantar menjadi pewaris mahkota kerajaan siattar. Dari perkawinan Puang Bolon Bou Saragih dari Raja Jumorlang memperanakkan seorang laki-laki, dibawak serta dalam perkawinan kedua kepada Raja Namartuah (Raja Siattar) dikenal, sesuai dengan jabatannya disebut Bah Bolag, nama Ariurung gelar Oppu Barita.
Hubungan pertalian antara Damanik di Pamatang Sipolha kepada Bah bolag, panggilan Ompung sebagai penghormatan, sebaliknya Damanik Bah Bolak kepada Damanik Bariba dari pamatang Sipolha panggilannya abang atau Ompung (dipanggil abang karena satu Ibu lain Bapak dan Ompung adalah panggilan penghormatan = pasangaphon).
Damanik Bariba dan Damanik Bah Bolag terhadap Damanik Nagur, kalau sebaya dipanggil Abang, yang tertua dipanggil Bapak (Apa), sebaliknya Damanik Nagur kepada Damanik Bariba dipanggilkan Tuan dan Damanik Bah Bolag dipanggil Abang kalau sebaya, yang lebih tua dipanggil Bapak.
Menurut Legenda keturunan damanik Nenek moyang yang pertama disebut Bariba suatu pertanda dating dari seberang lautan (=bariba). Dari antara ketiga anak keturunan generasi penerus, salah seorang tetap memakai marga yang pertama, sedangkan dua orang anak lainnya yang sama-sama munculpada masa yang bersmaan (sama derajat kelahirannya) memakai marga Damanik Bah Bolag sesuai dari jabatan yang dipangkunya yaitu anak keturunan dari Raja Jumorlang Damanik, sedangkan Damanik Nagur menyatakan dirinya anak keturunan generasi penerus dari keluarga Raja-raja Nagur yang pernah berkuasa ebagai Raja Nagur abtara tahun 500 – 1290 M.
Generasi penerus dari marga Damanik dalam tarombo diketahui menurut panggilan masing-masing menurut tempat, nama julukan dalam kemargaan diuraikan sebagai berikut:
== Damanik ==
# Damanik Bariba anak keturunan Raja Namartuah Raja Siattar Pertama.
# Damanik Nagur (Bah Bolag) anak keturunan Raja Jumorlang yang menjadi anak tiri dari Raja Namartuah Damanik Bariba.
# Damanik Nagur anak keturunan dari rangka keluarga Raja-raja Nagur terdahulu.
== Damanik Bariba ==
# Anak keturunan Raja Uluan, Pamatang Sipolha di negeri Sijambur – Ajibata dan sebagainya.
# Anak keturunan Raja Namaringis Raja Siattar di Pematang Siantar, Marihat.
# Anak keturunan Partuanon Pamatang Bandar.
# Anak keturunan Partuanon Pamatang Sidamanik.
# Anak keturunan Parbapaan di Batubara (Damanik- Batubara) Dolog Malele, Bangun, Naga Huta, dan seterusnya.
# Anak keturunan Parbapaan di Pulau Raja Damanik – Simargolong).
== Damanik Bah Bolag ==
Anak keturunan Raja Jumorlang diberi nama Ariurung Oppu Barita jabatan Bah Bolag (penguasa lautan) menjadi marga Damanik (Bah Bolag) berada di sekitar Pamatang Siantar.
== Damanik Nagur ==
Anak keturunan Damanik Nagur, Damanik Usang, Damanik Sola, Damanik Rappogos, Damanik Malayu, Damanik Bayu, Damanik Sarasa, Damanik Rih D.l.l.
Jenis Marga Damanik Nagur tersebut di atas pada umumnya berada di Pamatang Raya/Raya Kahean dan sekitarnya.
Baris 150 ⟶ 131:
Mengenai kedudukan dalam tingkatan kelahiran masih dapat jelas ialah kerangka keluarga Damanik Bariba, sedangkan bagi Damanik Nagur dan Damanik Bah Bolag masih memerlukan waktu untuk mengumpulkan bahan sebagai fakta peradapan yang sangat berguna bagi generasi penerus.
== Kaitan legenda dalam Sejarah ==
Puanglima Parmata Tunggal adalah anak tunggal dari Raja Nagur yang terakhir menjadi Puanglima Kerajaan Nagur membantu Ayahandanya pada tahun 1295 M memimpin armada angkatan Laut terkenal dengan Kapal Perahu yang disebut “Lassaran” berhadapan dengan pasukan Panglima Kerajaan Singosari di Perairan Batubara Asahan. Armada Sang Puanglima Parmata Tunggal mengalami gempuran dari perahu-perahu besar (Jung) milik Kerajaan Singosari atas Pimpinan Panglima Indrawarman dari Kerajaan Jambi, hingga hancur. Puanglima dan pasukannya mengundurkan diri dari daerah pertempuran Sang Puanglima Parmata Tunggal bertahan di Kuba (Perdagangan).
Baris 157 ⟶ 137:
Sang Puanglima hilang raib di Bukit Kuba akhirnya menghilang dari pandangan musuh – Sang Puanglima berhasil menyelamatkan diri melintasi hutan Asahan tembus ke Negeri Uluan Sionggung.
== Asal-usul ==
Beberapa versi sumber sejarah menyatakan bahwa leluhur marga Damanik dan marga-marga lain dalam Suku Simalungun berasal dari Nagore ([[India Selatan]]) dan [[Pegunungan Assam]] ([[India Timur]]) di sekitar abad ke-5
Pada kerajaan Nagur di atas, terdapat beberapa panglima (Raja Goraha) yaitu masing-masing bermarga:
* [[Saragih]]
* [[Sinaga]]
* [[Purba]]
Kemudian mereka dijadikan menantu oleh Raja Nagur dan selanjutnya mendirikan kerajaan-kerajaan:
Tuan Taralamsyah Saragih menceritakan bahwa rombongan yang terdiri dari keturunan dari 4 Raja-raja besar dari Siam dan India ini bergerak dari Sumatra Timur ke [[Aceh]], [[Kabupaten Langkat|Langkat]], [[Bangun Purba, Deli Serdang|Bangun Purba]], hingga ke [[Bandar Khalipah, Serdang Bedagai|Bandar Khalipah]] sampai [[Kabupaten Batubara|Batubara]].
Pada [[abad ke-12]], keturunan Raja Nagur mendapat serangan dari [[Raja]] [[Rajendra Chola I]] dari [[India]], yang mengakibatkan terusirnya mereka dari Pamatang Nagur di daerah Pulau Pandan hingga terbagi menjadi 3 bagian sesuai dengan jumlah puteranya:<ref>Pdt Juandaha Raya P Dasuha, STh, SIB(Perekat Identitas Sosial Budaya Simalungun) 22/10/2006</ref>
* Marah Silau ( Damanik Bariba, Raja Parpandanan Na Bolag, Raja Sormaliat, Si Anas Bondailing, Pakpak Mularaja, Raja Manik Hasian ), keturunannya:
# Anak keturunan Raja Uluan, Pamatang Sipolha di negeri Sijambur – Ajibata dan sebagainya.
# Anak keturunan Raja Namaringis Raja Siattar di Pematang Siantar, Marihat,
# Anak keturunan Partuanon Pamatang Sidamanik
# Anak keturunan Parbapaan di Pulau Raja Damanik – Simargolang).
* Soro Tilu (Damanik Nagur Bah Bolag ):
# Marga raja Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Rih, Simaringga, Sarasan, Sola.
* Timo Raya ( Damanik Nagur ) keturunannya:
# Damanik Usang, Damanik Sola, Damanik Rappogos, Damanik Melayu, Damanik Bayu, Damanik Sarasa, Damanik Rih d.l.l. Jenis Marga Damanik Nagur tersebut di atas pada umumnya berada di Pamatang Raya/Raya Kahean dan sekitarnya.
# Raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik Tomok.
Selain itu datang marga keturunan Silau Raja, Ambarita Raja, Gurning Raja, Malau Raja, Limbong, Manik Raja yang berasal dari Pulau Samosir dan mengaku Damanik di Simalungun.
== Perjalanan Simalungun/Damanik dalam tinjauan Habonaron ==
Oleh M. Muhar Omtatok
=== DAMANIK ===
Jika dirunut dari Dinasti Nagur, Damanik merupakan turunan dari Raja Nagur, yaitu Marah Silau – yang menurunkan Raja Manik Hasian, Raja Jumorlang, Raja Sipolha, Raja Siantar, Tuan Raja Sidamanik dan Tuan Raja Bandar, Soro Tilu – yang menurunkan marga raja Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Rih, Simaringga, Sarasan, Sola, serta Timo Raya – yang menurunkan raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik Tomok)
Baris 229 ⟶ 188:
Damanik merupakan morga (marga) asli dan tertua di Simalungun. Jika Damanik diberi arti Simada Manik (pemilik manik), maka Damanik berarti Pemilik Tonduy, Sumangat, Tunggung, Halanigan (bersemangat, berkharisma, agung/terhormat, paling cerdas).
Sejak Simalungun masih diriwayatkan sebagai Nagur
Jika direnungkan bahwa tiap-tiap raja goraha (federasi dan/atau pemimpin angkatan perang) non Damanik adalah menantu Damanik sebagai Raja kala itu. Bukan sebuah ungkapan berlebihan jika Damanik mempengaruhi dan mewarnai etnografi, linguistik, sosiokultur maupun genetika marga lain.
Baris 251 ⟶ 210:
Disini dikatakan bahwa Damanik bukanlah afiliasi atau sub-clan dari marga lain, baik yang ada di Simalungun maupun di luar Simalungun.
== Damanik dan Ranji Serat Tubuh ==
Ranji Serat Tubuh merupakan keilmuan kuno pada masa animisme dan dinamisme. Ilmu ini memuasalkan huruf dengan titik-titik maya di tubuh manusia. Huruf atau carakan Jawa yakni ha na ca ra ka dan seterusnya diyakini penghayatnya sebagai sabda pangandikanipun dari Tuhan di Tanah Jawa.
Baris 281 ⟶ 239:
Sedangkan (K) tidak berhuruf karena ia adalah ‘Kurusani’, yaitu elemen induk besi yang diyakini sudah diberikan ‘Naibata’ sejak lahir di dalam tubuh. Jika dilatih dan dihidupkan, Kurusani atau indung ni bosi ini mampu membuat kebal, kekuatan dan ketahanan tubuh.
Dari uraian ini, saya menarik
Kelebihan yang terkandung dari serat ranji tubuh ‘Da – Ma – Na – K’, yang mampu melumpuhkan lawan, memiliki tubuh berkharisma dan disegani lawan maupun kawan, mampu melangkah gesit dan melangkah ke sasaran yang tepat serta terlahir kebal, kuat dan memiliki ketahanan tubuh, adalah ejawantah dari Marga Damanik, sejak masa awal, Nagur, Siantar dan kiranya sampai kini.
Inilah bukti “PERJALANAN SIMALUNGUN/DAMANIK DALAM TINJAUAN HABONARON”, sebagai etnis/marga tua yang berbudaya dan memiliki peradaban yang tinggi.
Sistem Politik
Pada masa sebelum Belanda masuk ke Simalungun, suku ini terbagi ke dalam 7 daerah yang terdiri dari 4 Kerajaan dan 3 Partuanan.
Kerajaan tersebut adalah:
# Panei (Januari 1904, SK No.6)
# Dolok Silou
# Tanoh Djawa (8 Juni 1891, SK No.21)
Sedangkan Partuanan (dipimpin oleh seseorang yang bergelar "tuan") tersebut terdiri atas:
Baris 312 ⟶ 266:
Dengan Beslit tanggal 24 April 1906 nomor 1 kemudian diperkuat lagi dengan Besluit tanggal 22 Januari 1908 nomor 57, Raja Siantar Sang Nahualu dinyatakan dijatuhkan dari tahtanya selaku Raja Siantar oleh pemerintah Hindia Belanda. Pemerintahan kerajaan Siantar, menunggu akil baligh Tuan Kodim dipimpin oleh suatu Dewan Kerajaan terdiri dari Tuan Marihat, Tuan Sidamanik dan diketuai oleh Kontelir Simalungun.
Setelah dibuangnya Raja Siantar Sang Naualuh dan Perdana Menterinya Bah Bolak oleh Belanda dalam tahun 1906 ke Bengkalis, maka sudah ratalah kini jalan untuk memaksakan Dewan Kerajaan Siantar yang diketuai Kontelir Belanda itu dan dibentuklah Besluit tanggal 29-7-1907 nomor 254 untuk membuat Pernyataan Pendek (Korte Verklaring) takluknya Siantar kepada Pemerintah Hindia Belanda. Dari isi surat-surat dokumen Belanda dapatlah direka yang tersirat bahwa dimakzulkannya dari tahta Siantar Tuan Sang Nahualu dan dibuangnya ia bersama perdana menterinya Bah Bollak ke Bengkalis 1906, adalah terutama karena background
Pada 16 Oktober 1907 oleh Tuan Torialam (Tuan Marihat) dan Tuan Riah Hata (Tuan Sidamanik), melalui Verklaring (Surat Ikrar), dinyatakan tunduk kepada Belanda.
Dalam butir satu dari Verklaring yang memakai aksara Arab Melayu dengan Bahasa Melayu dan aksara Latin dengan Bahasa Belanda itu, tertulis,
Ten eerste: dat het landschap Siantar een gedeelte uitmaakt van Nederlandsch Indie en derhalve staat onder de heerschappij van Nederland..” (Pertama: bahwa wilayah Siantar merupakan bagian dari Hindia Belanda dan karena itu berada di bawah kerajaan Belanda…). Masih ditambahkan bahwa akan setia kepada Ratu Belanda dan Gubernur Jenderal.
Sejak Surat Ikrar Torialam dari Marihat dan Riah Hata dari Sidamanik itu, Kerajaan Siantar akhirnya di bawah pengawasan Belanda. Belanda kemudian menobatkan putra Sang Naualuh bukan dari permaisuri, yang masih teramat muda, Tuan Riah Kadim menjadi raja pengganti.
Berdasarkan buku Jahutar Damanik halaman 46 s/d 49, Setelah Korte Verklaring 16 Oktober 1907, Kerajaan Siantar digantikan dengan 2 orang Mangkubumi yaitu:
# Tuan Torialam Damanik gelar Tuan Marihat ( 1906 – 1912 ).
# Tuan Riahata Damanik / Nai Tukkup merangkap Tuan Sidamanik ( 1906 – 1916 ).
Setelah kedua Mangkubumi meninggal dunia oleh Pemerintah Belanda kembali mengangkat Putra tertua Raja Riahkadim Waldemar Damanik menjadi Raja Siattar ke XV ( tahun 1916 – 1824 ). Raja Riahkadim Damanik pada tahun 1923 dibujuk Belanda untuk menyerahkan berupa Hibah Anugrah tanah miliknya menjadi wilayah kota Pematang Siattar kepada Tuan Hermanus Evert Karel Ezerman ketua dewan kota praja pematang Siantar dan Tuan Louis Constant Wester Nerk, Gubernur Sumatra Timur bertindak sebagai kuasa pemerintah Hindia Belanda. Sekarang tanah yang di anugrahkan itu;ah Tanah wilayah Kota Madya Pamatang Siantar.
Dalam pelaksanaan hibah – Anugrah – Pemberian tanggal 18 Desember 1923 tersebut, pemerintah Belanda banyak berbuat sewenang – wenang, merampas, menggusur bangunan milik rakyat penduduk Kerajaan Siattar oleh Dewan Kotapraja P. Siattar selaku pelaksanaan Pemerintah Belanda. Raja Riakadim Waldemar berusaha mempertahankan hak hak rakyat sehingga Pemerintah Belanda dan Maskapy – Maskapy Asing mengalami kesulitan untuk mengembangkan usahanya. Oleh karna perlawanan Raja Siattar, pemerintah Belanda berusaha menyingkirkan Raja Riakadim Waldemar Damanik dari Tahtanya dengan alasan yang di buat buat. Pemerintah Belanda sengaja melontarkan berita bahwa Sang Raja menghabiskan uang Kerajaan. Akhirnya Raja Waldemar dijatuhkan dari tahta Kerajaan Siattar.
Kontroleur Simalungun mengangkat Tuan Sauwadin Damanik Gelar Tuan Bandar menjadi Warnemen ( Pejabat sementara Raja Siattar sampai Pemerintah Belanda berakhir dan Militerisme Jepang menyerah tahun 1945. (tahun 1924 – 1942 / 1945 ).
( dalam Tulisan, Jahutar Damanik, NPV: 2.029.293, Raja Sang Naualuh, Sejarah Perjuangan Kebangkitan Bangsa Indonesia, Medan medio 1981 cetak ulang tahun 1987 )
=== DAMANIK BARIBA ===
* Marah Silau (Damanik Bariba, Raja Parpandanan Na Bolag, Raja Sormaliat, Si Anas Bondailing, Pakpak Mularaja, Raja Manik Hasian), keturunannya:
# Anak keturunan Raja Uluan, Pamatang Sipolha di negeri Sijambur – Ajibata dan sebagainya.
# Anak keturunan Raja Namaringis Raja Siattar di Pematang Siantar, Marihat,
# Anak keturunan Partuanon Pamatang Bandar
# Anak keturunan Partuanon Pamatang Sidamanik
# Anak keturunan Parbapaan di Batubara (Damanik- Batubara) Dolog Malele, Bangun, Naga Huta, dan seterusnya.
# Anak keturunan Parbapaan di Pulau Raja Damanik – Simargolang).
==== DAMANIK BARIBA DI P.SIPOLHA, P.BANDAR, P.SIDAMANIK DAN P.SIANTAR<ref>{{Cite web|title=media-kitlv.nl|url=http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/lijst/form/advanced?q_searchfield=sipolha%5B%5D|website=media-kitlv.nl|access-date=2024-09-05}}</ref><ref>{{Cite web|title=media-kitlv.nl|url=http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/lijst/form/advanced?q_searchfield=+aangeboden+te+Sipolha%5B%5D|website=media-kitlv.nl|access-date=2024-09-05}}</ref> ====
# Harajaan / Partoeanon / Partongah / Parbapaan Sipolha ( Damanik Sipolha / Tuan Kaha Harajaan Siantar).
#* Pusat Pemerintahan Partoeanon / Partongah / Parbapaan Sipolha berada di Pamatang Sipolha.
#* Semua Keturunan Radja Namartuah Damanik "Datu Parmata Manunggal" dan Radja Mangambei Siposoon / Radja Naposo Damanik antara lain
#*# Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha / Toean Laen / Nai Tukkup pada alinea ke 25 Korte Verklaring Kerajaan Siantar 16 Oktober 1907
#*#*
#*#* Tuan Soriadam Damanik.
#*#* Tuan Gemang Damanik
#*#* Tuan Djalaut Damanik Kejaksaan Negeri, keturunannya adalah: Rosma br. Damanik, Tuan Djadame Damanik, Maremi br. Damanik, Dr Timoria br. Damanik, Tuan Thambu Damanik, Tuan Drg Simson Damanik, Tuan Ir Bondeth Damanik SH, Jeny Meikina br. Damanik
#*#* Tuan Bissar Damanik keturunannya adalah Tuan Jahutar Damanik, menerbitkan buku: Jalannya Hukum Adat Simalungun, 1974.
#*#* Tuan Marhakkung Damanik.
#*#* Tuan Sihatiur Damanik.
#*# Si Ria Kadi Toean Van Manik Si Polha / Toean Markadim / Nai Simin pada alinea ke 26 Korte Verklaring Kerajaan Siantar 16 Oktober 1907
#*#* Tuan Kalabosar Damanik ( Toean Dolok Maraja Sipolha ) salah satu keturunannya adalah Ir. Syamsirun Damanik ( mantan salah satu Direktur Kem. Pertanian RI )
#*#* Tuan Paraloangin Damanik ( Toean Jambur Na Bolag Sipolha ) dengan laweinya Radja Israel Sinaga Prapat dari Parapat keturunannya adalah Tuan Labuhan Asmin Damanik ( Tuan Jambur Na Bolag berikutnya ), Tuan Djawadin Damanik, Tuan Ardin Damanik,
#*#* Tuan Parangsangbosi Damanik ( Toean Paribuan Sipolha ) salah satu keturunannya adalah Brigjen Pol (Purn) Muller Damanik
#*#* Tuan Ankir Damanik.
#*#* Tuan Medan Damanik.
#*#* Tuan Barus Damanik.
#*#* Tuan Mangapil Damanik.
#*# Toean Gurasa Dolok Sumurung / Bandar Sipolha
#*# Toean Intan Pulo Bosar Sipolha.
# Harajaan / Partoeanon / Partongah / Parbapaan Bandar ( Damanik Bandar / Tungkat Harajaan Siantar).
#* Pusat Pemerintahan Partoeanon / Partongah / Parbapaan Bandar berada di Pamatang Bandar, Keturunan Radja Namartuah Damanik "Datu Parmata Manunggal".
#* Partuanon antara lain di dalam Korte Verklaring Kerajaan Siantar 16 Oktober 1907:
#*# Si Saoeadim
#*# Si Badjandin
#*# Si Kani
#*# Si Djamin
#*# Si Mia
#*# Si Kama
#*# Si Bisara
#*# Si Djommaihat
#*# Si Djarainta
#*# Si Djandioeroeng
#*# Si Silim
#*# Si Djontahali
#*# Si Rimmahala
#*# Si Kadim
# Harajaan / Partoeanon / Partongah / Parbapaan Sidamanik ( Damanik Sidamanik / Tungkat Harajaan Siantar).
#* Pusat Pemerintahan Partoeanon / Partongah / Parbapaan Sidamanik berada di Pamatang Sidamanik.
#* Pemerintahan dahulu di pimpin oleh Tuan Riah Hata (Tuan Radja Sidamanik, Keturunan Radja Namartuah Damanik "Datu Parmata Manunggal" ).
#* Partuanon antara lain di dalam Korte Verklaring Kerajaan Siantar 16 Oktober 1907
#*# Si Mahata
#*# Si Bandar
#*# Si Takkang
#*# Si Rian
#*# Si Marihat
# Harajaan / Partoeanon / Partongah / Parbapaan Siantar ( Damanik Siantar ).
#* Pusat Pemerintahan Partoeanon / Partongah / Parbapaan Siantar berada di Pamatang Siantar.
#* Pemerintahan dahulu di pimpin oleh Radja Siantar Sang Naualuh Damanik (Radja Siantar, Keturunan Radja Namartuah Damanik "Datu Parmata Manunggal" ).
#* Partuanon antara lain di dalam Korte Verklaring Kerajaan Siantar 16 Oktober 1907
#*# Si Tongma
#*# Si Naman
#*# Si Djaha
#*# Si Djibang
#*# Si Djandiain
#*# Si Lampot
# Partuanon / Parbapaan berdiri sendiri di dalam Korte Verklaring Kerajaan Siantar 16 Oktober 1907
#* Pemerintahan dahulu langsung di pimpin oleh Radja Siantar Sang Naualuh Damanik (Radja Siantar.
#*# Si Djanji-arim
#*# Si Djadi
#*# Si Radjawan
#*# Si Djaoelak
#*# Si Ganjang
#*# Si Djoinghata
#*# Si Djaingot
#*# Si Djaoeroeng
#*# Si Pinggan
#*# Si Djoegmahita
DENGAN KORT VERKLARING, 16 OKTOBER 1907, BELANDA MEMBAGI KERAJAAN SIANTAR MENJADI 37 PERBAPAAN dan tuan SAUADIM, DAMANIK KE XV, PERBAPAAN DARI BANDAR diangkat BELANDA MENJADI RAJA SIANTAR yang berakhir sampai tahun Revolusi Simalungun 1946.
===== 3. SURAT IKRAR =====
Bahwa ini ikrar kami:
Si Tori Alam, Tuan Marihat dan Si Ria Hata Tuan Sidamanik.
Yaitu
Pasal yang pertama.
Bermula ikrar kami bahwa sesungguhnya negeri Siantar jadi suatu bahagian daripada Hindia Nederland
Pasal yang kedua.
Maka mengakulah dan berjanjilah kami
Pasal yang ketiga.
Bahwa mengakulah dan berjanjilah kami
Si Tori Alam
Baris 464 ⟶ 397:
( Anggota dari komisi Kerajaan Siantar )
Disaksikan oleh Si Jure Lucan O'Brien
Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Baris 472 ⟶ 405:
( V.Heutz )
===== 4. Proces - Verbal / Berita Acara. =====
Pada hari ini tanggal 16 Oktober 1907 hadir di hadapan saya Jure Lucan O'Brien . Controleur Simalungun.
Op heden
1. Si Saoeadim
2. Si Badjandin
3. Si Kani
4. Si Djamin
5. Si Mia
6. Si Kama
7. Si Bisara
8. Si Djommaihat
9. Si Djarainta
10. Si Djandioeroeng
11. Si Silim
12. Si Djontahali
13. Si Rimmahala
14. Si Kadim
15. Si Tongma
16. Si Naman
17. Si Djaha
18. Si Djibang
19. Si Djandiain
20. Si Lampot
21. Si Djanji-arim
22. Si Djadi
23. Si Radjawan
24. Si Djaoelak
25. Si Tahan Batoe
26. Si Ria Kadi
27. Si Ganjang
28. Si Djoinghata
29. Si Djaingot
30. Si Djaoeroeng
31. Si Mahata
32. Si Bandar
33. Si Takkang
34. Si Rian
35. Si Marihat
36. Si Pinggan
37. Si Djoegmahita
Dimana mereka sebagai para kepala kerajaan / perbapaan
Pematang Siantar
Controleur Simalungun.
Baris 526 ⟶ 456:
d.t.o
(
(dalam Tulisan, Jahutar Damanik, NPV: 2.029.293, Raja Sang Naualuh, Sejarah Perjuangan Kebangkitan Bangsa Indonesia, Medan medio 1981 cetak ulang tahun 1987)
Partuanan-partuanan ini tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Belanda saat itu, di daerah dilakukan perlawanan perlawanan kecil secara bergerilya.
* Soro Tilu (Damanik Nagur Bah Bolag ):
# Raja Jumorlang (Kerajaan Jumorlang) anak dari Sorotilu ( Kerajaan Manakasian ).Keturunannya bernama Ariurung Oppu Barita yang menjadi anak tiri dari Raja Namartuah Damanik Bariba, diberi jabatan Bah Bolag (penguasa lautan ) berada di sekitar Pamatang Siantar.
# Marga raja Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Rih, Simaringga, Sarasan, Sola.
* Timo Raya ( Damanik Nagur ) keturunannya:
# Damanik Usang, Damanik Sola, Damanik Rappogos, Damanik Melayu, Damanik Bayu, Damanik Sarasa, Damanik Rih d.l.l. Jenis Marga Damanik Nagur tersebut di atas pada umumnya berada di Pamatang Raya/Raya Kahean dan sekitarnya.
# Raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik Tomok.
== Tokoh ==
[[Berkas:Radja Soeadim Damanik van Siantar op de Oostkust van Sumatra, KITLV 405576.tiff|jmpl|200px|Potret Raja Siantar, Tuan Sawadim Damanik, pada sekitar tahun 1935.]]
Beberapa tokoh yang bermarga Damanik, di antaranya adalah:
'''Calon pahlawan nasional'''
* [[Tuan Sang Naualuh Damanik]] (Raja Siantar XIV)
'''Artis/seniman/musisi'''
* [[Jessica Mila|Jessica Mila Agnesia Damanik]] (Artis Nasional)
* [[Gabriel Stevent Damanik]] (Penyayi Jebola Indola Cilik)
* [[Fransicus Damanik]] (Peserta [[Indonesian Idol (musim 7)|Indonesia Idol musim 7]] )
'''Budayawan'''
* [[Dr. Erond L. Damanik, M.Si]] (Budayawan/Antropolog [[Universitas Negeri Medan|unimed]])
* [[Lina Damanik]] (Maestro Seni Tradisional Simalungun)
'''Atlet/olahragawan'''
* [[Chow Yun Damanik]] (Pesepak Bola [[FC Lausanne-Sport]] U17)
* [[Helmy Putra Damanik]] (Pesepak Bola Indonesia bermain di Liga Spanyol)]
* [[Alexander Damanik]] (Atlet Selam Laut)
* [[Agustina Mardika Damanik]] (Pelari Putri)
* [[Ferdinand Damanik]] (Pebasket Nasional)
'''Pejabat/politikus'''
* Edward Doran Damanik (Anggota Konstituante Republik Indonesia)
* [[Djabanten Damanik]] (Bupati Simalungun & Walikota Pematang Siantar)
* [[Zulkarnaen Damanik]] (Bupati Simalungun)
* [[Drs. Hj. Risnawati Dartatik]] (Wakil Bupati Simalungun)
* [[Hj. Nuriaty Damanik, SH]] (Wakil Bupati Simalungun)
* [[Jumsadi Damanik]] (Pejabat Walikota Pematang Siantar)
* [[Bahrum Damanik]] (Walikota Tanjungbalai)
* [[Ahmad Taufan Damanik]] (Ketua Komnas HAM)
* [[Prof. drh. M. Rizal M. Damanik, M.Rep.Sc. Phd|Prof. drh. M. Rizal M. Damanik, M.Rep.Sc. Ph.D]] (Deputi Bidang Lalitbang BKKBN)
* [[Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si]] (Kepala Lembaga Layanan Pendidikan (LLDikti) Wilayah I Sumut)
'''Tokoh militer/Polri'''
* [[Adrian P. Damanik|Adrian Pangarapan Damanik]] (Perwira tinggi [[TNI AU]])
* [[Deliaman Tony Damanik]] (Perwira tinggi [[TNI AD]])
* [[Maruli Wagner Damanik]] (Purnawirawan [[Polri]])
* [[Muller Damanik]] (Purnawirawan [[Polri]])
* [[Robinsar Damanik]] (Purnawirawan [[Polri]])
* [[Syah Alam Damanik]] ([[Marsekal Muda]] [[TNI]]) penerbang tempur pesawat pengebom [[Tu-16 Badger|Tupolev Tu-16]] [[TNI AU]], cucu dari Sangnaualuh Damanik (Raja Siantar XIV)
'''Tokoh agama/tokoh masyarakat/aktivis'''
* [[Rinaldy Damanik|Pdt. Rinaldy Damanik]] (Tokoh Gereja Indonesia)
* Pdt. Dr. Jan Jahaman Damanik, M.Th (Tokoh Sejarah Gereja GKPS & Dosen Sejarah Gereja)
* [[H. Basran Damanik|Drs. H. Basran Damanik]] (Ketua Umum DPP IKEIS)
* [[Tuan Difi Sang Nuan Damanik]] (Pemangku Kerajaan Siantar)
* [https://tokohinspiratif.id/muhammad-riza-adha-damanik-st-msi-phd/ Muhammad Riza Adha Damanik, ST, M.Si., Ph.D] (Diplomat Nelayan Nusantara / Aktivis Kelautan)
* [[Evra Sasky Damanik|Evra Sasky Damanik, S.Sos]] (Tokoh Muda Simalungun)
* [[H. Amirudin Damanik|Ust. H. Amirudin Damanik]] (Tokoh Agama Islam)
* [[Dauli Damanik|Ust. Dauli Damanik, M.Ag]] (Tokoh Agama Islam)
* [[Buya Syawaluddin Damanik|Ust. Buya Syawaluddin Damanik]] (Tokoh Agama Islam)
* [[Agus Freddy Damanik|Pdt. Agus Freddy Damanik, M.Th]] (Tokoh Agama Kristen)
* [[Yohanes Eben Ezer Damanik,|Pdt. Yohanes Eben Ezer Damanik,]] ([[Gereja Methodist Indonesia]])
* [[Jasiman Damanik|Pdt. Jasiman Damanik]] (Ephorus [[Gereja Kristen Protestan Simalungun|GKPS]])
* [[Marselinus Salem Damanik|Ps. Marselinus Salem Damanik, OFMConv]] (Tokoh Agama Katolik)
'''Akademisi'''
* [https://acadstaff.ugm.ac.id/Anton Prof. Dr. Janianton Damanik, M.Si] (Guru Besar [[Universitas Gadjah Mada|UGM]])
* [https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/daftar.php?id=&noid=599&offset=0 Prof. Dr. Drs. Vet. Asan Damanik, M.Si] (Guru Besar [[Universitas Sanata Dharma|USD]])
* [https://www.usi.ac.id/berita/detail/dr-sarintan-e-damanik-msi-rektor-usi-lantik-sejumlah-pejabat-di-lingkungan-universitas-simalungun Dr. Sarintan Efratani Damanik, M.Si] (Rektor [[Universitas Simalungun|USI]])
* [https://itkeswhs.ac.id/pimpinan-akademik/ Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep] (Wakil Rektor II [[ITKES Wiyata Husada]])
== Referensi ==
{{Reflist}}<!-- Ini ttg Sipolha lebih cocok, dan gambar-gambar ini krn asalnya dri KITLV, maka sdh tersedia di Wikimedia Commons. Nanti kita rapikan.
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/768840
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/772004
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/772440
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/775364
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/772444 -->
{{Marga
[[Kategori:Marga
[[Kategori:Marga Batak Simalungun]]
[[Kategori:Marga Damanik]]
|