Budaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
CCTV~idwiki (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
→Kebudayaan: Mengganti sedikit kata Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(224 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{multiple image
| align = right
| direction = vertical
| width = 230
| image1 =
| caption1 = Gambar [[bison]] di Gua Altamira, Spanyol. Ekspresi simbolik manusia berkembang saat manusia prasejarah mencapai [[perilaku modernitas]].
| image2 = Sri_Mariamman_Temple_Singapore_3_amk.jpg
| caption2 = Menara Kuil Shri Mariamman di Singapura yang menggambarkan kepercayaan dan [[seni]] ekspresif sebagai bagian dari budaya manusia.
| image3 = Volksfestumzug in Vilshofen a.d. Donau 2012 (3).JPG
| caption3 = Perayaan, ritual, dan festival merupakan aspek-aspek penting dari [[folklor]]
| total_width =
| alt1 =
}}
'''Budaya''' adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi namun tidak turun temurun<ref>https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e128ff924cd/budaya-adalah-cara-hidup-begini-penjelasannya</ref>. Sedangkan '''kebudayaan''' berasal dari [[bahasa Sanskerta]] yaitu ''buddhayah'', yang merupakan bentuk jamak dari ''buddhi'' (budia atau akal),<ref>{{Cite news|last=Liputan6.com|date=11 Januari 2019|title=Pengertian Budaya Menurut Para Ahli, Jangan Keliru Memaknainya|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/3868276/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-jangan-keliru-memaknainya|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=20 Juli 2021|editor-last=Fahrudin|editor-first=Nanang}}</ref> diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan [[budi]] dan [[akal]] manusia. [[Sinonim|Bentuk lain]] dari kata budaya adalah '''kultur''' yang berasal dari [[bahasa Latin]] yaitu ''cultura''.
== Pengertian ==
==
Membudaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta tidak diwariskan dari generasi ke generasi. Membudaya yakni Budaya yang terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem [[agama]] dan [[politik]], adat istiadat, [[bahasa]], perkakas, [[pakaian]], [[bangunan]], dan karya [[seni]]. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Seseorang bisa ber[[komunikasi]] dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaan di antara mereka, sehingga membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari.<ref>{{Cite book|last=Tubbs|first=Stewart L.|last2=Moss|first2=Sylvia|date=2000|url=https://www.worldcat.org/oclc/975153443|title=Human communication: konteks-konteks komunikasi|location=Bandung|publisher=PT Remaja Rosdakarya|isbn=979-514-578-9|translator-last=Mulyana|translator-first=Deddy|oclc=975153443|url-status=live}}</ref>
Budaya
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. "Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di [[Benua Amerika|Amerika]], "keselarasan individu dengan [[alam]]" di [[Jepang]], dan "kepatuhan kolektif" di [[Tiongkok]].{{butuh rujukan}}
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
=== Kebudayaan ===
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. [[Antropologi|Antropolog]] [[Melville J. Herskovits]] dan [[Bronisław Malinowski]] mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah determinisme budaya (''cultural-determinism'').
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik. Sementara menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan ,serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut [[Edward Burnett Tylor]], kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, [[hukum]], [[adat]] istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. [[Selo Soemardjan]] dan Soelaiman Soemardi menyatakan bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.<ref>{{cite journal|author=Bauto|first=Laode Monto|date=Desember 2014|title=Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama|url=https://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/viewFile/1616/PDF|journal=Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial|volume=23|page=17|number=2}}</ref> Sementara itu, M. Selamet Riyadi, budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita yang diwariskan kepada seluruh keturunannya, dan menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.<ref>{{cite journal|author=Marzali|first=Amri|date=Oktober 2014|title=Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/download/6183/4871|journal=Humaniora|volume=26|issue=3|page=258|pages=251–265}}</ref>
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sementara itu, perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
== Unsur ==
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
* [[Melville J. Herskovits]] menyebutkan kebudayaan memiliki empat unsur pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.<ref>{{cite journal|authors= Ryan Prayogi, Endang Danial|title= Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau|journal= Humanika|date= 2016|issn= 1412-9418|url= http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/viewFile/11764/9004}}</ref>
* [[Bronisław Malinowski|Bronislaw Malinowski]] mengatakan empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya; organisasi ekonomi; alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama); dan organisasi kekuatan (politik)
* Clyde Kluckhohn mengemukakan ada tujuh unsur kebudayaan secara universal, yaitu bahasa; sistem pengetahuan; sistem teknologi dan peralatan; sistem kesenian; sistem mata pencarian hidup; sistem religi; sistem kekerabatan; dan organisasi kemasyarakatan.<ref>{{cite book|title= Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi|authors= Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari|publisher= Aura Publisher|year=2019|isbn= 978-623-211-107-3|pages= 76-81|url= http://ubl.ac.id/monograph-ubl/index.php/Monograf/catalog/download/35/60/295-1?inline=1}}</ref>
== Wujud dan komponen ==
=== Wujud ===
Menurut
* '''Gagasan (
* '''Aktivitas (tindakan)'''<br />Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan ''sistem sosial'', yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling [[interaksi|berinteraksi]], mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, serta didokumentasikan.
* '''Artefak (karya)'''<br />[[Artefak]] adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh, wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Sementara itu, menurut [[Koentjaraningrat]], wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.<ref>{{Cite web|last=Firosya|first=Baladan Hadza|title=Memahami Pengertian Budaya Menurut Berbagai Ahli|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6899705/memahami-pengertian-budaya-menurut-berbagai-ahli|website=detikedu|language=id-ID|access-date=2024-01-14}}</ref>
* '''Nilai-nilai budaya'''<br />Istilah ini merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya.
* '''Sistem budaya'''<br />Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.
* '''Sistem sosial'''<br />Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
* '''Kebudayaan fisik'''<br />Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain.
=== Komponen ===
Berdasarkan wujudnya tersebut,
* '''Kebudayaan material'''<
* '''Kebudayaan nonmaterial'''<br />Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
* '''Lembaga sosial'''<br />Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran banyak dalam konteks berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh di Indonesia pada kota, dan desa di beberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada suatu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar jika seorang wanita memiliki karier.
* '''Sistem kepercayaan'''<br />Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun sistem kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu akan memengaruhi sistem penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem kepercayaan ini akan memengaruhi kebiasaan, pandangan hidup, cara makan, sampai dengan cara berkomunikasi.
* '''Estetika'''<br />Berhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari–tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran agar pesan yang akan disampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerahan, setiap akan membangun bangunan jenis apa saja harus meletakkan janur kuning, dan buah-buahan sebagai simbol, di mana simbol tersebut memiliki arti berbeda di setiap daerah. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
* '''Bahasa'''<br />Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap wilayah, bagian, dan negara memiliki perbedaan yang sangat kompleks. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat unik dan kompleks yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebut. Jadi keunikan, dan kekompleksan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik serta efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
== Hubungan
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
=== Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Tjangkollen door vrouwen Karo-Hoogvlakte TMnr 10010951.jpg|200px|
[[Teknologi]] menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari [[pertanian]] paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu alat-alat produksi, [[senjata]], wadah, alat-alat menyalakan api, makanan. pakaian, tempat berlindung dan perumahan, serta alat-alat [[transportasi]].
Teknologi berfungsi sebagai cermin yang mencerminkan [[identitas budaya]] masyarakat, memengaruhi bagaimana individu memandang dan mengekspresikan nilai-nilai budaya mereka. Integrasi alat digital dalam pendidikan dan komunikasi telah mengubah keterlibatan budaya, memungkinkan pelestarian dan evolusi identitas budaya.<ref>{{Cite journal|date=2024-06-28|title=Identitas Budaya dalam Era Digital|url=https://typeset.io/papers/identitas-budaya-dalam-era-digital-2z5bu5i2q9|journal=El-Mujtama|language=en|volume=4|issue=4|pages=2000–2011|doi=10.47467/elmujtama.v4i4.3380|issn=2746-9794}}</ref>
=== Sistem mata pencaharian hidup ===
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya [[Perburuan|berburu]] dan meramu, [[Peternakan|beternak]], bercocok tanam di [[ladang]], dan menangkap ikan. Sistem mata pencaharian hidup merupakan salah satu unsur universal kebudayaan karena setiap masyarakat memiliki cara tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan. Pola mata pencaharian ini beragam, mulai dari berburu dan meramu di masyarakat tradisional hingga pertanian, perdagangan, dan industri di masyarakat modern.<ref>{{Cite journal|date=2019-04-25|title=Socio-cultural Transformations in Traditional Societies in the Context of Globalization|url=https://typeset.io/papers/socio-cultural-transformations-in-traditional-societies-in-5denv55umb|journal=KnE Social Sciences|language=en|volume=3|issue=16|pages=93–101|doi=10.18502/KSS.V3I16.4477|issn=2518-668X}}</ref> Contohnya, masyarakat suku Baduy di Indonesia mengandalkan ladang huma (pertanian padi ladang) untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sedangkan masyarakat urban di kota-kota besar sering mengandalkan pekerjaan di sektor jasa dan teknologi.
=== Sistem kekerabatan dan organisasi sosial ===
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. [[Meyer Fortes]] mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu
Kekerabatan adalah unit-unit
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan [[hukum]], yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
=== Bahasa ===
[[Bahasa]] adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum, dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
=== Kesenian ===
[[Berkas:
[[Seni|Kesenian]] mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
=== Sistem
{{utama| Agama}}
Agama dan sistem kepercayaan lainnya
<blockquote>... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.<ref>{{Cite book|last=Reese
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem [[teokrasi]]. Agama juga memengaruhi kesenian.
==== Agama Samawi ====
Tiga agama besar, [[Agama Yahudi|Yahudi]], [[Kekristenan|Kristen]], dan [[Islam]], sering dikelompokkan sebagai [[agama Samawi]]<ref>Dari [[bahasa Arab]], artinya: "''agama langit''"; karena dianggap diturunkan dari langit berupa [[wahyu]].</ref> atau agama Abrahamik.<ref>Karena dianggap muncul dari suatu tradisi bersama [[Semit]] kuno dan ditelusuri oleh para pemeluknya kepada tokoh [[Abraham]]/[[Ibrahim]], yang juga disebutkan dalam kitab-kitab suci ketiga agama tersebut.</ref> Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama,
==== Agama dan filsafat dari Timur ====
[[Berkas:Agni
Agama dan filosofi sering kali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari [[India]] dan [[Tiongkok]], dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan [[migrasi]]. [[Agama Hindu]] dan [[Agama Buddha]] berasal dari [[Asia Selatan]], sedangkan [[Agama Konghucu]] dan [[Taoisme]] merupakan dua filosofi asal Tiongkok yang memengaruhi berbagai aspek, baik dari religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.
Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. [[Mahatma Gandhi]] memberikan pengertian baru tentang [[Ahimsa]], inti dari kepercayaan Hindu maupun [[Jainisme|Jaina]], dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan, dan antiperang. Pada periode yang sama, [[Maoisme|filosofi]] [[komunisme]] [[Mao Zedong]] menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.
==== Agama tradisional ====
Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di [[Asia]], [[Afrika]], dan [[Benua Amerika|Amerika]]. Pengaruh mereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama [[Shinto]]. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah, dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.
==== "Impian Amerika Serikat" ====
[[Impian Amerika Serikat]] adalah sebuah gagasan yang dipercayai oleh banyak orang di [[Amerika Serikat]]. Mereka percaya bahwa melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan [[status sosial]], seseorang dapat mendapatkan [[mobilitas sosial|kehidupan yang lebih baik]].<ref>Boritt, Gabor S. ''Lincoln and the Economics of the American Dream,'' p. 1.</ref> Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "[[kota di atas bukit]]" ("''city upon a hill''"), "cahaya untuk negara-negara" (''"a light unto the nations"''),<ref>[[Ronald Reagan]]. [http://www.reagan.utexas.edu/archives/speeches/1989/011489a.htm "Final Radio Address to the Nation"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160130224216/http://www.reagan.utexas.edu/archives/speeches/1989/011489a.htm |date=2016-01-30 }}.</ref> yang memiliki nilai, dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.
==== Pernikahan ====
Agama sering kali
[[Gereja Katolik Roma]] mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah
=== Sistem ilmu dan pengetahuan ===
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. [[Pengetahuan]] dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi pengetahuan tentang [[alam]]; pengetahuan tentang [[tumbuh-tumbuhan]] dan [[hewan]] di sekitarnya; pengetahuan tentang tubuh [[manusia]], pengetahuan tentang sifat, dan tingkah laku sesama manusia; serta pengetahuan tentang [[ruang]] dan [[waktu]].
== Perubahan sosial budaya ==
{{utama|Perubahan sosial budaya}}
[[Berkas:Indig2.jpg|
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial, dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan ini merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat, dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial, yaitu tekanan kerja dalam masyarakat, keefektifan komunikasi, dan perubahan lingkungan alam.<ref>O'Neil, D. 2006. [http://anthro.palomar.edu/change/change_2.htm "Processes of Change"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161027181934/http://anthro.palomar.edu/change/change_2.htm |date=2016-10-27 }}.</ref>
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya [[zaman es]] berujung pada ditemukannya sistem [[pertanian]], dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
== Penetrasi kebudayaan ==
;'''Penetrasi damai
[[Akulturasi]] adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia, dan kebudayaan India. [[Asimilasi (sosial)|Asimilasi]] adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan [[Sintesis]] adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
;
Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.
Baris 207 ⟶ 150:
== Cara pandang terhadap kebudayaan ==
=== Kebudayaan sebagai peradaban ===
[[Berkas:Degas- La classe de danse 1874.jpg|kiri|150px|jmpl|Artefak tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (''High Culture'') oleh [[Edgar Degas]].]]
Pada praktiknya, kata ''kebudayaan'' merujuk pada benda-benda, dan [[aktivitas]] yang "elit" seperti misalnya memakai [[baju]] yang berkelas, ''[[seni|fine art]]'', atau mendengarkan [[musik klasik]], sementara kata ''berkebudayaan'' digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas.{{Butuh rujukan}}
Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan, dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".{{Butuh rujukan}}
Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu, dan menjadi tolok ukur norma, dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat sering kali mempertahankan elemen dari [[kebudayaan tingkat tinggi]] untuk menekan pemikiran "[[manusia alami]]".{{Butuh rujukan}}
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan, dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan, dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan, dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak, dan "tidak alami" yang mengaburkan, dan menyimpangkan sifat dasar manusia.{{Butuh rujukan}}
Dalam hal ini, [[musik tradisional]] (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami", dan musik klasik sebagai suatu kemunduran, dan kemerosotan.<ref>{{Cite book|last=Pudjitriherwanti, Sunahrowi,
Zaim Elmubarok, Singgih Kuswardono|first=Anastasia|date=2019|url=http://lib.unnes.ac.id/33260/1/Ilmu_Budaya_Dari_Strukturalisme_Budaya_Sampai_Orientalisme_Kontemporer_-_Sunahrowi_dkk..pdf|title=Ilmu Budaya Dari Strukturalisme Budaya
Sampai Orientalisme Kontemporer|location=Banyumas|publisher=CV. RIZQUNA|isbn=978-623-90846-8-4|pages=7|url-status=live}}</ref>
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam, dan konsep [[monadik]] yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan.{{Butuh rujukan}}
Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai [[budaya populer]], yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi, dan dikonsumsi oleh banyak orang.<ref>{{Cite journal|last=Meilani|first=Dwi Puspa|date=2018-10-01|title=Fenomena Kue Kekinian Di Kalangan Remaja Kota Bogor (Studi Kasus:Cakekinian Bogor)|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/41921|language=id|publisher=Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Faisal|first=Muhammad Agung|last2=Lusiana|first2=Yusida|last3=Firmansyah|first3=Dian Bayu|date=2022-04-25|title=Hegemonisasi Budaya Populer Jepang dalam Komunitas Otaku|url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku/article/view/45122|journal=KIRYOKU|language=en|volume=6|issue=1|pages=9–15|doi=10.14710/kiryoku.v6i1.9-15|issn=2581-0960}}</ref>
=== Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum" ===
Selama [[Romantisisme|Era Romantis]], para cendekiawan di [[Jerman]], khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan [[nasionalisme]] - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan [[Jerman]], dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan [[Austria-
Pemikiran ini menganggap suatu
Pada akhir abad ke-19, [[antropologi|para ahli antropologi]] telah memakai kata ''kebudayaan'' dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori [[evolusi]], mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh, dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Pada tahun 50-an, [[subkebudayaan]] - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan
=== Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi ===
Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah ''produk'' dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan, dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan [[tribalisme]].
== Kebudayaan di antara masyarakat ==
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki [[sub-kebudayaan]] (atau biasa disebut ''sub-kultur''), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku, dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena perbedaan [[umur]], [[ras]], [[suku bangsa|etnisitas]], [[kelas sosial|kelas]], [[estetika|aesthetik]], [[agama]], [[pekerjaan]], pandangan [[politik]] dan [[Gender (sosial)|gender]],
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran, dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan, dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
* [[Monokulturalisme]]: Pemerintah mengusahakan terjadinya [[Asimilasi (sosial)|asimilasi]] kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu, dan saling bekerja sama.
* [[Leitkultur]] (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh [[Bassam Tibi]] di [[Jerman]]. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga, dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
* [[Melting Pot]]: Kebudayaan imigran/asing berbaur, dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
* [[Multikulturalisme]]: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran, dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing, dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
== Kebudayaan menurut wilayah ==
Baris 259 ⟶ 199:
{{main|Kebudayaan menurut wilayah}}
Seiring dengan kemajuan teknologi, dan informasi, hubungan, dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi, dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor [[perdagangan internasional|ekonomi]], [[migrasi]], dan [[agama]].
;Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab, dan Islam.
[[Berkas:Hopi weaver.jpg|150px|
;Amerika
Kebudayaan di benua [[Benua Amerika|Amerika]] dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran [[Eropa]] terutama [[Spanyol]], [[Inggris]], [[
;Asia
[[Asia]] memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan [[Jepang]], [[Korea]], dan [[Vietnam]].
Dalam bidang agama, agama [[Budha]] dan [[Taoisme]] banyak memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, [[Wikipedia:Disambiguasi|norma]] dan [[nilai sosial|nilai]] Agama [[Islam]] juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|
;Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan [[Eropa]] dan [[Benua Amerika|Amerika]]. Kebudayaan Eropa, dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan, dan disesuaikan dengan lingkungan benua [[Australia]], serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, [[Aborigin]].
;Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "''kebudayaan barat''". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris, dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
;Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah [[Timur Tengah]] dan [[Afrika Utara]] saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai, dan norma agama [[Islam]], meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.
== Lihat juga ==
* [[Subkultur]]
* [[Interseksi]]
* [[Kebudayaan Indonesia]]
* [[Antropologi]]
* [[Sosiologi]]
* [[Agama]]
* [[Budayawan]]
* [[Sosialisasi]]
== Referensi ==
Baris 287 ⟶ 237:
</div>
==
{{Refbegin}}
{{col|2}}
* Arnold, Matthew. 1869. [http://www.library.utoronto.ca/utel/nonfiction_u/arnoldm_ca/ca_titlepage.html ''Culture and Anarchy.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171118211142/http://www.library.utoronto.ca/utel/nonfiction_u/arnoldm_ca/ca_titlepage.html |date=2017-11-18 }} New York: Macmillan. Third edition, 1882, available online. Retrieved: 2006-06-28.
* Barzilai, Gad. 2003. ''Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities.'' University of Michigan Press.
* Boritt, Gabor S. 1994. ''Lincoln and the Economics of the American Dream''. University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-06445-6.
* Bourdieu, Pierre. 1977. ''Outline of a Theory of Practice.'' Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29164-4
* Cohen, Anthony P. 1985. ''The Symbolic Construction of Community.'' Routledge: New York,
* Dawkins, R. 1982. ''[[The Extended Phenotype|The Extended Phenotype: The Long Reach of the Gene.]]'' Paperback ed., 1999. Oxford Paperbacks. ISBN 978-0-19-288051-2
* Forsberg, A. [http://fog.ccsf.cc.ca.us/~aforsber/ccsf/culture_defined.html Definitions of culture] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070701005026/http://fog.ccsf.cc.ca.us/~aforsber/ccsf/culture_defined.html |date=2007-07-01 }} [[CCSF]] Cultural Geography course notes. Retrieved: 2006-06-29.
* Geertz, Clifford. 1973. ''The Interpretation of Cultures: Selected Essays''. New York. ISBN 978-0-465-09719-7.
: "Ritual and Social Change: A Javanese Example", ''American Anthropologist'', Vol. 59, No. 1. — 1957.
Baris 303 ⟶ 253:
* Hoult, T. F., ed. 1969. ''Dictionary of Modern Sociology''. Totowa, New Jersey, United States: Littlefield, Adams & Co.
* Jary, D. and J. Jary. 1991. ''The HarperCollins Dictionary of Sociology.'' New York: HarperCollins. ISBN 0-06-271543-7
* Keiser, R. Lincoln 1969. ''The Vice Lords: Warriors of the Streets''. Holt, Rinehart, and Winston. ISBN 978-0-03-080361-1.
* Kroeber, A. L. and C. Kluckhohn, 1952. ''Culture: A Critical Review of Concepts and Definitions.'' Cambridge, MA: Peabody Museum
* Kim, Uichol (2001). "Culture, science and indigenous psychologies: An integrated analysis." In D. Matsumoto (Ed.), ''Handbook of culture and psychology.'' Oxford: Oxford University Press
* Middleton, R. 1990. ''Studying Popular Music''. Philadelphia: Open University Press. ISBN 978-0-335-15275-9.
* Rhoads, Kelton. 2006. [http://www.workingpsychology.com/download_folder/Culture_And_Influence.pdf ''The Culture Variable in the Influence Equation.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071025192956/http://www.workingpsychology.com/download_folder/Culture_And_Influence.pdf |date=2007-10-25 }}
* Tylor, E.B. 1974. ''Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy, religion, art, and custom.'' New York: Gordon Press. First published in 1871. ISBN 978-0-87968-091-6
* O'Neil, D. 2006. [http://anthro.palomar.edu/tutorials/cultural.htm Cultural Anthropology Tutorials] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041204152854/http://anthro.palomar.edu/tutorials/cultural.htm |date=2004-12-04 }}, Behavioral Sciences Department, Palomar College, San Marco, California. Retrieved: 2006-07-10.
* [[Ronald Reagan|Reagan, Ronald]]. [http://www.reagan.utexas.edu/archives/speeches/1989/011489a.htm "Final Radio Address to the Nation"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160130224216/http://www.reagan.utexas.edu/archives/speeches/1989/011489a.htm |date=2016-01-30 }}, [[January 14]], [[1989]]. Retrieved [[June 3]], [[2006]].
* Reese, W.L. 1980. ''Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western Thought.'' New Jersey U.S., Sussex, U.K: Humanities Press.
* UNESCO. 2002. [http://www.unesco.org/education/imld_2002/unversal_decla.shtml Universal Declaration on Cultural Diversity], issued on [[International Mother Language Day]], [[February 21]], [[2002]]. Retrieved: 2006-06-23.
Baris 318 ⟶ 268:
{{EndDiv}}
{{Refend}}
== Pranala luar ==
{{wikiportal|Budaya}}
* {{id}} [http://www.budpar.go.id/ Situs Resmi Budaya dan Pariwisata (Budpar) Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070829023314/http://www.budpar.go.id/ |date=2007-08-29 }}
* {{id}} [[Tradisi Khas Budaya Anak Indonesia]] - Ada banyak tradisi khas anak Indonesia yang hingga kini masih dilakukan sebagai peninggalan budaya nenek moyang sekaligus sebagai budaya anak Indonesia
* {{en}} [http://courses.ed.asu.edu/margolis/spf301/definitions_of_culture.html Artikel tentang definisi budaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100626142906/http://courses.ed.asu.edu/margolis/spf301/definitions_of_culture.html |date=2010-06-26 }}
* {{en}} [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv1-73 ''Dictionary of the History of Ideas'':] "kultur" dan "peradaban" pada zaman modern.
* {{en}} [http://www.everyculture.com/ Negara dan kebudayaannya.]
* {{en}} [http://global-culture.org/ Global Culture] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090831124037/http://global-culture.org/ |date=2009-08-31 }} Essay tentang globalisasi, migrasi, dan pengaruhnya terhadap kebudayaan dunia
* {{en}} [http://www.dfait-maeci.gc.ca/cfsi-icse/cil-cai/home-en.asp Pusat pembelajaran interkultural] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090202090600/http://www.dfait-maeci.gc.ca/cfsi-icse/cil-cai/home-en.asp |date=2009-02-02 }}
* {{en}} [http://www.wsu.edu/gened/learn-modules/top_culture/culture-index.html ''What is Culture?'' - Washington State University]
* {{en}} [http://www.defineculture.com Define Culture] - Definisi kultur.
* {{en}} [http://www.monthlyreview.org/299pare.htm ''Reflections on the Politics of Culture''] oleh [[Michael Parenti]]
{{Authority control}}
[[Kategori:Budaya| ]]
[[Kategori:Masyarakat]]
[[Kategori:Artikel topik utama]]
[[Kategori:Kebudayaan]]
|