Gerakan Pemuda Ansor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(123 revisi perantara oleh 74 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox organization
RAFFY PUTZ
| name = Gerakan Pemuda Ansor
 
| full_name =
{{notability|date=September 2013}}
| native_name =
{{Kotak info organisasi
| native_name_lang =
|name = Gerakan Pemuda Ansor
|image logo = Logo GP Ansor.jpgpng
|image_border logo_size =
|size logo_alt =
|alt logo_caption =
|caption image = =
|map image_size = 200px
|msize alt =
|malt caption = Lambang Gerakan Pemuda Ansor
|mcaption map =
|abbreviation map_size =
|motto map_alt =
| map_caption =
|formation = [[24 April]] [[1934]]
|extinction map2 =
|type map2_size =
|status map2_alt =
|purpose map2_caption =
| abbreviation = GP Ansor
|headquarters =
|location nickname =
|region_served pronounce =
|membership pronounce ref =
| pronounce comment =
|language = [[Bahasa Indonesia]]
|leader_title pronounce 2 =
|leader_name named_after =
|main_organ motto =
| predecessor =
|parent_organization =
| merged =
|affiliations = [[Nahdatul Ulama]]
|num_staff successor =
| formation = {{start date and age|1934|04|24}}
|num_volunteers =
| founder = [[Abdul Wahab Hasbullah|K.H. Abdul Wahhab Hasbullah]] dan [https://ms.wiki-indonesia.club/wiki/Kyai_Saleh_Lateng Kyai Saleh Lateng]
|budget =
| founding_location = [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
|website =
|remarks dissolved =
| merger =
| type = Organisasi
| tax_id =
| registration_id =
| status = Badan Otonom [[Nahdlatul Ulama]]
| purpose =
| professional_title =
| headquarters =
| location_city =
| location_country = Indonesia
| location_city2 =
| location_country2 =
| addnl_location_city =
| addnl_location_country =
| addnl_location_city2 =
| addnl_location_country2 =
| coordinates =
| origins =
| region_served =
| products =
| services =
| methods =
| fields =
| membership =
| membership_year =
| language = [[Bahasa Indonesia]]
| owner =
| sec_gen =
| leader_title = Ketua Umum
| leader_name = [[Addin Jauharudin]]
| leader_title2 = Sekretaris Jenderal
| leader_name2 = A. Rifqi Al Mubarok
| leader_title3 =
| leader_name3 =
| leader_title4 =
| leader_name4 =
| board_of_directors =
| key_people =
| main_organ =
| parent_organization = [[Nahdlatul Ulama]]
| subsidiaries = * Barisan Ansor Serbaguna (Banser)
* Rijalul Ansor
* Densus 99
* Lembaga Bantuan Hukum Ansor
* Lembaga Wakaf Ansor
* PT. Sorban Nusantara Travel
* Barisan Ansor Anti-Narkoba
| secessions =
| affiliations =
| budget =
| budget_year =
| revenue =
| revenue_year =
| disbursements =
| expenses =
| expenses_year =
| endowment =
| endowment_year =
| staff =
| staff_year =
| volunteers =
| volunteers_year =
| students =
| students_year =
| awards =
| website = {{URL|ansor.id/}}
| remarks =
| formerly =
| footnotes =
| bodystyle =
}}
'''Gerakan Pemuda Ansor''' (disingkat '''GP Ansor''') adalah sebuahsalah satu Badan Otonom [[organisasiNahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama (NU)]] kemasyaratanyang pemudabergerak di [[Indonesia]],bidang yangkepemudaan berafiliasidan dengankemasyarakatan. GP Ansor resmi berdiri sejak [[Muktamar Nahdlatul Ulama|Muktamar NU]] (NU). Organisasi ini didirikanke-9 pada tanggal [[24 April]] 1934 M / 10 Muharram 1353 H di [[1934Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]. GPGerakan Pemuda Ansor jugamembawahi mengelola '''[[Barisan Ansor Serbaguna''']] ([[Banser]]), Rijalul Ansor, Densus 99, Lembaga Wakaf Ansor, Lembaga Bantuan Hukum Ansor, Barisan Ansor Anti-Narkoba, dan PT. Sorban Nusantara Travel.<ref>{{citeCite web|title=Gerakan Pemuda Ansor|url=httphttps://gp-ansor.orgid/gerakan-pemuda-ansor/ | titlewebsite=ProfilGerakan GPPemuda Ansor |language=en-US|access-date=19 Juli 20122022-01-31|archive-date=2023-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230130181508/https://ansor.id/gerakan-pemuda-ansor/|dead-url=no}}</ref> Selain itu, GP Ansor juga telah memiliki pengurus wilayah yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
==Sejarah==
===Terbentuknya GP ANSOR (Pra Kemerdekaan)===
Sejarah lahirnya GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kelahiran dan gerakan NU itu sendiri. Tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, di mana-mana muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes dan masih banyak lagi yang lain.
 
== Sejarah ==
Dibalik ide itu, muncul perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis. Disebabkan oleh perdebatan sekitar tahlil, talkin, taqlid, ijtihad, mazhab dan masalah furuiyah lainnya. Tahun 1924 KH. Abdul Wahab membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Wathan (pemuda tanah air). Organisasi baru itu kemudian dipimpin oleh Abdullah Ubaid (Kawatan) sebagai Ketua dan Thohir Bakri (Peraban) sebagai Wakil Ketua dan Abdurrahim (Bubutan) selaku sekretaris.
Sejarah lahirnya GP Ansor tidak terlepas dari sejarah kelahiran NU itu sendiri. Pada tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, dimana banyak muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, dll. Terlepas dari itu, muncul perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis yang disebabkan oleh perbedaan pendapat masalah ''mazhab'' dan masalah ''furu'iyah'' lainnya.
 
Pada tahun 1924, [[Abdul Wahab Hasbullah|KH. A. Wahab Hasbullah]] membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air) yang dipimpin oleh KH. Abdullah Ubaid sebagai Ketua dan KH. Thohir Bakri sebagai Wakil Ketua, serta KH. Abdurrahim selaku sekretaris.
Setelah Syubbanul Wathan dinilai mantap dan mulai banyak remaja yang ingin bergabung. Maka pengurus membuat seksi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan dengan sebutan “''ahlul wathan''”. Sesuai kecendrungan pemuda saat itu pada aktivitas kepanduan sebagaimana organisasi pemuda lainnya.<ref>{{cite web |url=http://gp-ansor.org/dinamika-pengabdian/merebut-dan-mempertahankan-kemerdekaan | title=PROFIL GERAKAN PEMUDA ANSOR
Masa Pra dan Pasca Kemerdekaan |date=19 Juli 2012}}</ref>
 
Setelah mulai banyak pemuda yang ingin bergabung Syubbanul Wathan, maka pengurus membuat sesi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan yang disebut “''Ahlul Wathan''”.
Setelah NU berdiri (31 Januari 1926), aktivitas organisasi pemuda pendukung KH. Abdul Wahab (pendukung NU) agak mundur. Karena beberapa tokoh puncaknya terlibat kegiatan NU. Meskipun demikian, tidak secara langsung Syubbanul Wathan menjadi bagian (onderbouw) dari organisasi NU.
 
AtasKemudian atas inisiatif KH. Abdullah Ubaid, akhirnya pada tahun 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Kemudiandan tanggalpada 14 Desember 1932, PPNU berubah nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Pada tahun 1934 berubah lagi menjadi Ansor Nahdlatul Oelama (ANO). MeskiSampai sini meski ANO sudah diakui sebagai bagian dari NU, namun secara formal organisasi belum tercantum dalam struktur NU,dan hubungannyaBanom masih hubungan personalNU.
 
Nama Ansor merupakan saran [[Abdul Wahab Hasbullah|KH. A. Wahab Hasbullah]] yang diambil dari nama kehormatan dari [[Muhammad|Nabi Muhammad]] SAW kepada penduduk [[Madinah]] yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan Islam dan Negeri. Dengan demikian, ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah dan teladan terhadap sikap, perilaku, dan semangat perjuangan para sahabat Nabi Muhammmad yang mendapat sebutan "Ansor " tersebut. Gerakan ANO (yang kini disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagai penolong, pejuang, dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan, dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Ansor dilahirkan dari [[rahim]] Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ‘’konflik'’ internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara [[tokoh]] tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan [[Islam]], pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH [[Abdul Wahab Hasbullah]], tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
 
Pada Muktamar NU ke-9 di [[Banyuwangi]] yang dipimpin oleh Kyai Saleh Lateng atau [https://ms.m.wiki-indonesia.club/wiki/Kyai_Saleh_Lateng Kyai Saleh], tepatnya pada tanggal '''10 Muharram 1353 H''' atau '''24 April''' '''1934 M''', ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: KH. Thohir Bakri sebagai Ketua, KH. Abdullah Ubaid sebagai Wakil Ketua, H. Achmad Barawi dan Abdus Salam sebagai Sekretaris.
Dua tahun setelah perpecahan itu, pada [[1924]] para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab ,yang kemudian menjadi pendiri NU membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
 
Dalam perkembangannya secara diam-diam, khususnya ANO Cabang Malang mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut BANOE (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kini disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937, BANOE menunjukkan kebolehan pertama kalinya dalam baris-berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI [[Hamid Roesdi]]. Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya BANOE di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal BANOE.
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab ([[ulama]] besar sekaligus [[guru]] besar kaum muda saat itu), yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan [[Nabi Muhammad]] SAW kepada penduduk [[Madinah]] yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan [[agama]] [[Allah]]. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat [[Nabi]] yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
 
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh Jepang termasuk ANO. Kemudian tokoh ANO Cabang Surabaya, Moh. Chusaini Tiway mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO dan mendapat respon positif dari [[Wahid Hasjim|KH. Wachid Hasyim]] (Menteri Agama RIS kala itu), maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor atau disingkat GP Ansor.
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di [[Banyuwangi]], tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau [[24 April]] [[1934]], ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam (tanggal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran Gerakan Pemuda Ansor).
 
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman, dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang [[Malang]] mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe ('''Barisan Ansor Nahdlatul Oelama''') yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun [[1937]]. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan [[seragam]] dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai salah satu jalan di kota Malang.
 
Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan [[mobilitas sosial]], politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional.<ref>{{Cite web|date=2020-02-22|title=Sejarah|url=https://ansorjatim.or.id/sejarah|website=PW. GP Ansor Jawa Timur|language=id-ID|access-date=2022-01-31|archive-date=2023-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230320134127/https://ansorjatim.or.id/sejarah/|dead-url=no}}</ref>
Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirkannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.
 
== Daftar Ketua Umum ==
Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial [[Jepang]] termasuk ANO. Setelah revolusi fisik ([[1945]] – [[1949]]) usai, tokoh ANO [[Surabaya]], Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. [[Wachid Hasyim]] – [[Menteri]] Agama RIS kala itu, maka pada tanggal [[14 Desember]] 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).
{{Infobox Jabatan Politik|post=|insignia= |keteranganinsignia=Lambang GP Ansor|image=|incumbent=[[Addin Jauharudin]]|incumbentsince=2024|first=M. Thohir Bakri|dibentuk=1934|tempo=}}Adapun daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor dari lahir hingga sekarang adalah :
{| class="wikitable prettytable"
|- style="background-color:#cfc;"
|'''No'''
|'''Nama'''
|'''Masa Khidmat'''
|-
|1
|'''Thohir Bakri'''
|1934-1949
|-
|2
|'''Hamid Wijaya'''
|1949-1954
|-
|3
|'''Imron Rosyadi'''
|1954-1967
|-
|4
|'''Yahya Ubaid'''
|1967-1980
|-
|5
|'''A. Chalid Mawardi'''
|1980-1985
|-
|6
|'''Slamet Effendy Yusuf'''
|1985-1995
|-
|7
|[[Iqbal Assegaf|'''M. Iqbal Assegaf''']]
|1995-1999
|-
|8
|'''[[Saifullah Yusuf]]'''
|2000-2011
|-
|9
|'''[[Nusron Wahid]]'''
|2011-2016
|-
|10
|'''[[Yaqut Cholil Qoumas]]'''
|2016-2024
|-
|11
|'''[[Addin Jauharudin]]'''
|2024-Sekarang
|}
 
== Lihat Juga ==
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat [[desa]]. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus [[Banser]] (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
 
* [[Nahdlatul Ulama|Nahdatul Ulama]]
Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan [[mobilitas sosial]], politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional.
*[https://ms.wiki-indonesia.club/wiki/Kyai_Saleh_Lateng Kyai Saleh Lateng]
 
== Catatan Kaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala LuarReferensi ==
* [http://gp-ansor.org/id Web site resmi Gerakan Pemuda Ansor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230601020408/https://ansor.id/ |date=2023-06-01 }} (Ansor.id)
{{Islam di Indonesia}}
{{Commonscat|Ansor Youth Movement}}
 
[[Kategori:Badan Otonom Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Organisasi pemuda]]
[[kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]