Punk in Love: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 111.68.24.77 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Fourqone |
k Menambah daftar pemain Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(26 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Film
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''''Punk
==
Almira ([[Aulia Sarah]]), Arok ([[Vino G. Bastian]]), Mojo ([[Yogi Finanda]]), dan Yoji ([[Andhika Pratama]]) adalah 4 anak punk yang berasal dari [[Kota Malang|Malang]]. Suatu hari, Arok berniat bunuh diri dengan meloncat dari kantor Departemen Agama setelah mendapat kabar bahwa pujaan hatinya Maia ([[Girindra Kara]]) hendak menikah dengan pemuda lain di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] 5 hari lagi. Untunglah aksi tersebut dapat dicegah oleh 3 sahabatnya, lalu Arok berinisiatif ke Jakarta untuk menggagalkan pernikahan Maia dan menyatakan cinta kepadanya. Setelah berpamitan dengan ibu Mojo (Hani) di [[kuburan]], keempat anak punk tersebut ikut naik truk merah menuju [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], dan dari sana mereka berencana mencari tumpangan lain ke Jakarta.
Baris 35:
Menumpang [[jeep]], mereka berempat menuju ke barat. Jeep tersebut membawa mereka ke Makam Bung Karno di [[Kota Blitar|Blitar]]. Mojo yang mengagumi sosok Bung Karno mendeklamasikan teks proklamasi di depan makam. Setelah itu, mereka menaiki mobil rusak yang diderek ke [[Cepu, Blora|Cepu]]. Di dalam [[mobil]], mereka berdiskusi hebat mengenai masalah anti-kemapanan.
Di tempat tujuan, mereka bertemu dengan seorang penjual sate Madura (Suro) dan meminta buatkan 40 tusuk sate. Namun karena keempat anak punk tadi memberi tukang sate itu dengan uang
Almira, Arok, Mojo, dan Yoji meneruskan perjalanan ke [[Kota Semarang|Semarang]] dengan menumpang minibus. Di tengah perjalanan, Yoji merasa ingin buang air besar akibat sate yang dimakan semalam. Akhirnya, Yoji buang air besar di [[jendela]],
Mereka meneruskan perjalanan ke [[Rembang, Rembang|Rembang]]. Di permukiman Tionghoa di pinggir pantai, Mojo melihat poster bergambar Yoji yang sedang main basket. Mojo tertawa karena merasa pose Yoji konyol, sehingga mengundang 3 sahabatnya mendekat. Setelah mengamati, Almira dan Arok juga ikut tertawa. Tinggallah Yoji yang marah dan meninggalkan mereka ke pinggir pantai. Almira menyusul dan mengatakan kalau Yoji terlihat menjijikkan di poster itu. Akhirnya, Yoji ikut tertawa.
Baris 42:
Setelah itu, mereka menumpang truk pengangkut tepung terigu ke Semarang. Di Semarang, mereka turun di suatu tempat yang sedang dilanda [[banjir]]. Terpaksalah Arok, Mojo, dan Yoji berjalan sambil menggotong Almira yang tentunya tidak mungkin menanggalkan pakaian bawah. Akhirnya, mereka semua tercebur ke air karena Yoji merasa ada yang lewat di kakinya. Malam harinya, mereka menumpang [[kereta api barang]] setelah membantu membereskan sampah yang dibawa seorang pemulung tua (Saputra). Selama perjalanan, Arok bermimpi disodomi oleh bapak-bapak (Hartawan) yang memisahkan dirinya dengan Maia dan teman-temannya menertawakannya. Setiba di [[Stasiun Notog]] ([[Kabupaten Banyumas|Banyumas]]), mereka menumpang mobil ambulans yang membawa mereka ke [[Kota Cirebon|Cirebon]]. Perjalanan ini diwarnai dengan sopir (Rombeng) yang terkantuk-kantuk, sehingga ugal-ugalan dalam mengemudikan mobil. Keempat anak punk itu ketakutan. Mengikuti Mojo, mereka berdoa kepada Tuhan agar selamat dalam perjalanan, padahal sebelumnya Almira, Arok, dan Yoji mengingkari keberadaan Tuhan.
Setiba di Cirebon, mereka semua kelaparan. Yoji dan Almira mengamen di jalanan dengan menyanyi [[dangdut]] dan berjoget. Arok dan Mojo awalnya tidak mau ikut karena malu ketahuan bergaya dangdut oleh grup punk lain,
Pada malam harinya, Arok dkk. hendak meneruskan perjalanan ke Jakarta,
Mereka akhirnya tiba di [[Stasiun Jatinegara]], Jakarta. Memasuki jalanan yang padat, Arok menunjukkan cincin yang dicurinya dari toko cenderamata di Bromo untuk diserahkan kepada Maia. Ketiga sahabatnya marah karena semestinya cincin itu bisa dijual untuk makan. Mojo yang emosi menonjok muka Arok, dan tanpa sengaja menubruk seorang pejalan kaki. Pejalan kaki itu menubruk seseorang yang duduk di warung, yang ternyata Leo ([[Dendy Subangil]]), preman di wilayah itu. Leo menghajar si pejalan kaki, yang kemudian menunjuk Arok sebagai orang yang menubruknya. Akhirnya Leo melepas pejalan kaki, dan gantian menyerang Arok dan membuatnya terkapar. Polisi keburu datang, lalu Leo melarikan diri bersama anak buahnya. Sebelum itu, ia sempat membawa cincin Arok yang terjatuh.
Jadilah keempat anak punk itu masuk penjara. Atas bujukan Maia, Yoji menghubungi Tante Rossa (Catherine Wilson) yang dahulu membawanya menjadi model. Tante Rossa mengeluarkan keempat anak punk itu dengan memberi jaminan, dengan syarat Yoji harus ikut 3 kali sesi pemotretan. Yoji awalnya enggan,
Film ditutup dengan Arok dan Maia yang sedang mengandung menyambut pelanggan di depan Warung Maia Arok yang didirikannya, Yoji yang menjadi model, dan Mojo – yang dahulunya penggali kubur – mewujudkan impiannya menjadi aktor.
==
* [[Vino G. Bastian]] sebagai Arok
* {{id}} [http://www.indonesianfilmcenter.com/film/punk-in-love.html Indonesia Film Center: Punk In Love]▼
* [[Andhika Pratama]] sebagai Yoji
* [[Yogi Finanda]] sebagai Mojo
* [[Aulia Sarah]] sebagai Almira
* [[Davina Veronica]] sebagai Tari
* [[Catherine Wilson]] sebagai Tante Rossa
* [[Girindra Kara]] sebagai Maia
* [[Dallas Pratama]] sebagai Andra
* [[Dendy Subangil]] sebagai Leo
== Pranala luar ==
▲* {{id}} [http://www.indonesianfilmcenter.com/film/punk-in-love.html Indonesia Film Center: Punk In Love] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924034729/http://www.indonesianfilmcenter.com/film/punk-in-love.html |date=2015-09-24 }}
* {{id}} [http://pein48.heck.in/download-film-punk-in-love-full-movie.xhtml Unduh Punk In Love Di Risky Agus Salim Movies]
{{Ody C. Harahap}}
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2009]]
[[
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Multivision Plus]]
|