Radhar Panca Dahana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Karier |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(51 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Radhar Panca Dahana
| image =
| caption =
| alt =
| birth_name = Radhar Panca Dahana
| birth_date = {{birth date|1965|3|26}}
| birth_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| baptised =
| disappeared_date =
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| death_date = {{Death date and age|2021|4|22|1965|3|26}}<ref name="22 April 2021">{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-5542871/sastrawan-radhar-panca-dahana-meninggal-dunia |title= Sastrawan Radhar Panca Dahana Meninggal Dunia |work= Detik.com|access-date=22 April 2021}}</ref>
| death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| death_cause =
| body_discovered =
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| burial_place =
| burial_coordinates =
| monuments =
| nationality =
| other_names = Reza Mortafilini
| siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = [[Aktor]], [[Sastrawan]]
| years_active = 1975 - 2021
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse = Evie Aprianti
| partner =
| children = Cahaya Prima Putra Dahana
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
{{#if:||
}}
'''Radhar Panca Dahana''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|26|3|1965|[[Jakarta]]|22|4|2021}}) adalah [[sastrawan]] dan [[budayawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui karya-karyanya dalam bentuk [[esei]] [[sastra]], [[cerita pendek]], dan [[puisi]] yang dipublikasikan di sejumlah [[surat kabar]] Indonesia. Selain itu, Radhar juga aktif menjadi pembicara dalam diskusi, seminar, maupun ''talkshow'' di [[televisi]]. Ia menyelesaikan Program S1 Jurusan Sosiologi FISIP [[Universitas Indonesia]] ([[1993]]) dan studi Sosiologi di École des Hautes Études en Science Sociales, [[Paris]], [[Prancis]] ([[2001]]). Radhar merupakan pendiri dari [[Perhimpunan Pengarang Indonesia]] dan presiden [[Federasi Teater Indonesia]] yang masih menjabat sampai saat ini. Tahun 2019, Radhar dipercaya oleh [[Komisi Pemilihan Umum]] untuk menjadi salah satu [[panel]] Debat Cawapres ketiga, bersama Rektor [[Universitas Syiah Kuala]], [[Samsul Rizal (akademisi)|Samsul Riza]], Rektor [[Universitas Hasanuddin]], [[Dwia Aries Tina Pulubuhu]], dan Direktur Eksekutif Migrant Care [[Anis Hidayah]].<ref>{{Cite web
|url=https://pilpres.tempo.co/read/1184150/radhar-panca-dahana-dan-2-rektor-jadi-panelis-debat-cawapres
|website=Tempo
|title=Radhar Panca Dahana dan 2 Rektor jadi Panelis Debat Cawapres
|accessdate=19 Maret 2019
}}</ref><ref>{{Cite web
|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/r/radhar-panca-dahana/
|website=Merdeka
|title=Profil Radhar Panca Dahana
|accessdate=19 Maret 2019
}}</ref>
==
Minatnya dalam bidang menulis terlihat sejak umur 5 tahun, saat dirinya sering tidak pulang ke rumah dan ditemukan di kawasan Bulungan sedang melihat teater. Kepiawaiannya dalam bidang sastra dan tulis-menulis kemudian membawanya menjadi seorang cerpenis dan reporter lepas di sebuah majalah remaja, Zaman. Saat itu, ia sangat giat mengirimkan karya-karyanya di berbagai rubrik majalah. Ia juga sering diminta mengisi kolom di rubrik olahraga, kebudayaan, pendidikan, berita kriminalitas, dan hukum.<ref>{{Cite web
|url=http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/3817-radhar-panca-dahana
|website=Tokoh Indonesia
|title=Profil Radhar Panca Dahana
|accessdate=14 Feb 2015
|archive-date=2015-07-18
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150718051225/http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/3817-radhar-panca-dahana
|dead-url=yes
}}</ref>
Semasa kecil, ia sering memberontak dan tak mengikuti aturan yang ada. Baik itu di sekolah maupun di rumah. Didikan orang tuanya yang otoriter dan kerap memukul membuatnya ingin mengekspresikan diri. Ia memilih menyalurkan bakat di bidang kesenian meski orang tuanya tak setuju dengan pilihannya karena orang tuanya menginginkan Radhar menekuni bidang seni lukis.<ref>{{Cite web
|url=http://www.gramediapustakautama.com/penulis-detail/35050/Radhar-Panca-Dahana-
|website=Gramedia Pustaka Utama
|title=Profil Penulis
|accessdate=14 Feb 2015
|archive-date=2015-09-24
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924024053/http://www.gramediapustakautama.com/penulis-detail/35050/Radhar-Panca-Dahana-
|dead-url=yes
}}</ref>
Radhar yang memberontak rupanya saat itu juga mempunyai rasa takut terhadap ayahnya. Saat ia sering mengirimkan karya di berbagai media, ia takut ketahuan ayahnya dan akhirnya memakai nama samaran, Reza Mortafilini, yang mengibarkan namanya melalui dunia jurnalistik. Namun, tak lama berselang, Radhar kembali menggunakan nama aslinya. Hal inilah yang membuat kemarahan sang ayah semakin menjadi dan akhirnya membuatnya tidak pulang ke rumah dengan mulut berdarah dan teriakan "Tidak ada demokrasi di sini." Saat itu ia duduk di kelas 2 SMP. Saat ia bekerja sebagai wartawan lepas di majalah ''Hai''.<ref>{{Cite web
|url=http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=8174
|website=Tabloid Nova
|title=Radhar Panca Dahana
|accessdate=14 Feb 2015
|archive-date=2015-02-14
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150214072507/http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=8174
|dead-url=yes
}}</ref>
Perjuangan dalam menunjukkan eksistensinya dalam dunia tulis-menulis dan sastra pada orang tuanya banyak menemui jalan terjal. Sampai akhirnya, namanya banyak dikenal orang dan membuatnya meraih penghargaan Paramadina Award pada tahun 2005. Tak hanya itu, faktor kesehatan yang nyatanya sangat mengganggu kegiatannya tak mampu membendung semangat berkaryanya.<ref>{{Cite web
|url=http://www.perspektifbaru.com/wawancara/517
|website=Perspektif Baru
|title=Wawancara dengan Radhar Panca Dahana
|accessdate=14 Feb 2015
}}</ref>
== Karier ==
Radhar memulai debut sebagai sastrawan sejak usia 10 tahun lewat cerpennya di Harian ''[[Kompas]]'', "Tamu Tak Diundang". Lalu, menapak karier jurnalistik sebagai redaktur tamu malalah ''[[Kawanku]]'' ([[1977]]), reporter lepas hingga pemimpin redaksi di berbagai media seperti ''[[Hai]]'', ''Kompas'', ''Jakarta Jakarta'', ''Vista TV'', dan ''Indline.com''. Selain sudah menulis banyak buku, dia juga menerima sejumlah penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Radhar juga pernah bergabung dalam [[W.S. Rendra|Bengkel Teater Rendra]] bersama [[Sitok Srengenge]], [[Adi Kurdi]], dan lain-lain. Ketokohannya sebagai sastrawan dan budayawan menjadikannya sering diundang sebagai narasumber di berbagai diskusi, [[seminar]], dan wawancara di [[televisi]].<ref>[http://www.metrotvnews.com Situs remi Metro TV]</ref> Ia pernah menjadi penjaga rubrik Gagasan di Harian ''Kompas'' dan pengajar di Universitas Indonesia.
== Penghargaan ==
* Terpilih sebagai satu di antara lima seniman muda masa depan Asia versi NHK ([[1996]])
* Meraih Paramadina Award ([[2005]])
* Duta Terbaik Pusaka Bangsa, Duta Lingkungan Hidup sejak [[2004]].
* Menerima Medali Frix de le Francophonie [[2007]] dari 15 negara berbahasa [[Prancis]]
== Karya-karya ==
* ''Menjadi Manusia Indonesia'' (esai humaniora, [[2002]])
* ''Lalu
* ''Jejak Posmodernisme'' (2004)
* ''Cerita-cerita dari Negeri Asap'' (kumpulan cerpen, 2005)
* ''Inikah Kita: Mozaik Manusia Indonesia'' (esai humaniora, [[2006]])
* ''Dalam Sebotol
* ''Metamorfosa Kosong'' (kumpulan drama, 2007)
* ''Manusia Istana'' (kumpulan puisi)
* ''Lalu Waktu'' (kumpulan puisi)
== Lihat pula ==
*[[W.S. Rendra]]
*[[Perhimpunan Pengarang Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Penyair DNP}}
{{DEFAULTSORT:Radhar, Panca}}
[[Kategori:
[[Kategori:Sastrawan Indonesia|Radhar Panca Dahana]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia|Radhar Panca Dahana]]
[[Kategori:Tokoh Jawa|Radhar Panca Dahana]]
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]
|