Kabupaten Buton Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeaceSeekers (bicara | kontrib)
 
(65 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|Buton|Buton}}
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten
| nama =Kabupaten Buton Utara
| propinsi =[[Sulawesi Tenggara]]
| ibukota =[[Buranga, Bonegunu, Buton Utara|Buranga]]
| luas = 1923.03
| penduduk = 48184
| kepadatan = 25
| kecamatan = 6
| kelurahan = 57
| kodearea =
| motto = "Lipu Tinadeakono Sara"
| lambang =[[Berkas:Coat of arms of Buton utara.jpg|150px]]
| peta =[[Berkas:Lokasi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton Utara.svg|300px]]
| koordinat = 4,6 LS – 5,15 LS dan 122,59 BT – 123,15 BT
| dau = Rp. 329.371.283.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
| web =http://www.butonutarakab.go.id
| dasar hukum =[[w:Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007|UU No. 14 Tahun 2007]]
| tanggal =[[2 Januari]] [[2007]]
| motto ="Lipu Tinadeakono Sara"
| kepala daerah =[[Bupati]]
| lambang =[[Berkas:Lambang Kabupaten Buton Utara.jpg|150px]]
| nama kepala daerah = Drs. H. Muh. Ridwan Zakaria, M.Si
| peta =[[Berkas:Lokasi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton Utara.svg|300px]]
| koordinat = {{Coord|-4.779158|123.184179}}
| kepala daerah =[[Bupati]]
| nama kepala daerah = Ridwan Zakaria
|wakil kepala daerah = [[Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = lowong
|nama sekretaris daerah = Muhammad Hardhy Muslim
| luas =1923,03
| penduduk =68553
| penduduktahun =[[2020]]
| pendudukref =<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Juli 2021|format=Visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan =
| agama =[[Islam]] 97,76%<br> [[Hindu]] 1,78%<br> [[Kristen]] 0,70%<br>- [[Protestan]] 0,46%<br>- [[Katolik]] 0,24%<br> Lainnya 0,06% <ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Buton+Utara&wid=7409000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Buton Utara|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=20 September 2020|format=pdf|archive-date=2023-03-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230317061423/https://sensus.bps.go.id/main/index/sp2010|dead-url=no}}</ref>
| kecamatan = 6 [[kecamatan]]
| kelurahan = 12 [[kelurahan]]
| desa = 78 [[desa]]
| dau = Rp 441.001.355.000.-
| dauref = ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=14 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
| nomor_polisi = '''DT xxxx''' N*
| IPM = {{increase}} 67,87 ([[2020]])<br> {{fontcolor|orange|Sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=14 Juli 2021|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| web =http://www.butonutarakab.go.id
}}
 
'''Kabupaten Buton Utara''' adalah sebuah [[kabupaten]] diyang provinsiberada di [[provinsi Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]]. IbukotanyaIbu kotanya adalah [[Buranga, Bonegunu, Buton Utara|Buranga]]. Kabupaten yang juga dikenal sebagai Kabupaten Butur ini terletak di Pulau Buton yang merupakan pulau terbesar di luar pulau induk Kepulauan Sulawesi, yang menjadikannya pulau ke-130 terbesar di dunia <ref>Wikipedia. 2014. Daftar Pulau Menurut Luas Wilayah. https://wiki-indonesia.club/wiki/Daftar_pulau_menurut_luas_wilayah [Di akses pada tanggal 28 November 2014]</ref>. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007 pada tanggal [[2 Januari]] [[2007]]. Buton Utara merupakan kawasan yang kaya sumberdaya alam. Buton Utara memiliki banyak potensi bahan tambang (aspal, minyak bumi, emas dan konon uranium), hasil hutan (jati, damar dan rotan), hasil laut serta kawasan perkebunan yang subur.
 
Kabupaten ini dibentuk berdasarkan [https://www.dpr.go.id/jdih/index/id/93 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007] pada tanggal 2 Januari 2007. Buton Utara merupakan kawasan yang kaya sumberdaya alam. Buton Utara memiliki banyak potensi bahan tambang (aspal, minyak bumi, emas dan konon uranium), hasil hutan (jati, damar dan rotan), hasil laut serta kawasan perkebunan yang subur.
Kabupaten Buton Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh [[Dewan Perwakilan Rakyat]] pada tanggal [[8 Desember]] [[2006]].
 
== Sejarah ==
Ke-16 kabupaten/kota tersebut adalah:
Menurut sejarah, Kulisusu/Kolencusu/Kalingsusu merupakan salah satu dari empat benteng pertahanan [[4 Barata Kesultanan Buton|Barata Patapalena]] (cadik penjaga keseimbangan perahu negara) pada masa [[Kesultanan Buton]]. Barata Kulisusu bersama-sama dengan [[Kerajaan Muna|Barata Muna]], Barata Tiworo dan Barata Kaledupa merupakan pintu-pintu pertama pertahanan sebelum musuh masuk ke dalam wilayah pusat kekuasaan di Bau-Bau. Oleh karena itu itu mereka memiliki peran yang cukup penting dalam menjaga keselamatan negara. Mereka juga diberi hak otonom untuk mengatur sendiri daerahnya termasuk memiliki tentara sendiri namun dengan batasan-batasan pengaturan yang sudah digariskan oleh pemerintahan pusat yang ada di [[Baubau]].
{{col-css3-begin|2}}
* [[Kabupaten Bandung Barat]],
* [[Kabupaten Gorontalo Utara]],
* [[Kabupaten Bolaang Mongondow Utara]],
* [[Kabupaten Minahasa Tenggara]],
* [[Kota Subulussalam]],
* [[Kabupaten Pidie Jaya]],
* [[Kabupaten Kayong Utara]],
* [[Kabupaten Sumba Barat Daya]],
* [[Kabupaten Konawe Utara]],
* '''Kabupaten Buton Utara''',
* [[Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro]],
* [[Kabupaten Empat Lawang]],
* [[Kabupaten Batubara]],
* [[Kabupaten Nagekeo]],
* [[Kabupaten Sumba Tengah]] dan
* [[Kota Kotamobagu]]
{{col-css3-end}}
 
Motto kabupaten Buton Utara adalah ''Lipu Tinadeakono Sara'' yang artinya bahwa berdasarkan sejarah Buton Utara adalah negeri yang didirikan dan dibangun oleh SARA. Dengan diundangkannya [http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2007_14.pdf Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007] Tanggal 2 Januari 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Utara di provinsi [[Sulawesi Tenggara]] yang merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Muna]], maka pembagian wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Buton Utara meliputi 6 kecamatan, yaitu kecamatan Bonegunu, Kambowa, Wakorumba, [[Kulisusu, Buton Utara|Kulisusu]], [[Kulisusu Barat, Buton Utara|Kulisusu Barat]] dan [[Kulisusu Utara, Buton Utara|Kulisusu Utara]].
== Sejarah Singkat ==
 
== Geografi ==
Menurut sejarah, Kulisusu/Kolencusu/Kalingsusu merupakan salah satu dari empat benteng pertahanan Barata Patapalena (cadik penjaga keseimbangan perahu negara) di masa Kesultanan Buton. Barata Kulisusu bersama-sama dengan Barata Muna, Barata Tiworo dan Barata Kaledupa merupakan pintu-pintu pertama pertahanan sebelum musuh masuk ke dalam wilayah pusat kekuasaan di Bau-Bau. Oleh karena itu itu mereka memiliki peran yang cukup penting dalam menjaga keselamatan negara. Mereka juga diberi hak otonom untuk mengatur sendiri daerahnya termasuk memiliki tentara sendiri namun dengan batasan-batasan pengaturan yang sudah digariskan oleh pemerintahan pusat yang ada di [[Baubau]].
Kabupaten Buton Utara dengan luas wilayah 1.923,03&nbsp;km² (belum termasuk wilayah perairan), terletak di jazirah Sulawesi Tenggara meliputi bagian Utara Pulau Buton dan gugusan pulau-pulau di sekitarnya; secara administratif terdiri dari 6 kecamatan dan 59 desa/kelurahan/UPT. Ditinjau dari letak geografisnya Kabupaten Buton Utara terletak pada 4,6 LS – 5,15 LS serta membujur dari Barat ke Timur antara 122,59 BT – 123,15 BT.<ref name="BUTONUTARA">{{cite web|url=https://buturkab.bps.go.id/publication/2020/04/27/20d41604a0b6b0910b353410/kabupaten-buton-utara-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Buton Utara Dalam Angka 2020|website=www.buturkab.bps.go.id|accessdate=20 September 2020|format=pdf|archive-date=2020-08-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20200820093014/https://buturkab.bps.go.id/publication/2020/04/27/20d41604a0b6b0910b353410/kabupaten-buton-utara-dalam-angka-2020.html|dead-url=no}}</ref>
LIPU TINADEAKONO SARA, bahwa berdasarkan sejarah Buton Utara adalah negeri yang didirikan dan dibangun oleh SARA. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007 Tanggal 2 Januari 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Buton Utara Di [[Provinsi Sulawesi Tenggara]] yang merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Muna]], maka pembagian wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Buton Utara meliputi 6 kecamatan, yaitu [[Kecamatan Bonegunu]], [[Kambowa]], [[Wakorumba]], [[Kulisusu]], [[Kulisusu Barat]] dan [[Kecamatan Kulisusu Utara]].
 
=== KeadaanBatas Wilayah ===
Batas wilayah Kabupaten Buton Utara sebagai berikut:
 
{{Batas_USBT
=== Geografi ===
|utara =
Kabupaten Buton Utara dengan luas wilayah 1.923,03 km² (belum termasuk wilayah perairan), terletrak di jazirah Sulawesi Tenggara meliputi bagian Utara Pulau Buton dan gugusan pulau-pulau di sekitarnya; secara adminiistratif terdiri dari 6 kecamatan dan 59 desa/kelurahan/UPT. Ditinjau dari letak geografisnya Kabupaten Buton Utara terletak pada 4,6 LS – 5,15 LS serta membujur dari Barat ke Timur antara 122,59 BT – 123,15 BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
Selat Wawonii
 
|selatan =
* Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Wawonii
[[Kabupaten Buton]]
* Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
*|barat Sebelah Selatan berbatasan= dengan[[Selat Buton]] dan [[Kabupaten ButonMuna]]
|timur =
* Sebelah Barat berbatasan dengan selat Buton dan [[Kabupaten Muna]]
[[Laut Banda]]
}}
 
=== Topografi ===
 
Kabupaten Buton Utara merupakan dataran rendah dan sebahagian berbukit dengan keadaan tanah yang sangat subur terutama yang terletak pada pesisir pantai sangat cocok untuk pertanian baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan.
Kabupaten Buton Utara bagian utara terdiri dari barisan pegunungan dan sedikit melengkung ke arah utara dan mendatar ke arah selatan dengan ketinggian rata-rata antara 300 – 800 meter di atas permukaan laut, sedangkan bagian timur sepanjang arah pegunungan merupakan daerah berbukit-bukit dan mendatar ke arah pantai timur dengan luas bervariasti. Dataran rendah yang cukup luas yaitu Cekungan Lambale < 29.000 ha sejajar dengan Sungai Lambale dan Sungai Langkumbe.
 
=== Luas Wilayah ===
Kabupaten Buton Utara yang terdiri dari 2 matra darat dan matra laut. Luas wilayah daratan seluas 1.923,03 &nbsp;km² dan luas perairan sekitar 2.500 &nbsp;km². Pembagian luas wilayah daratan menurut kecamatan masing-masing:
* [[Bonegunu, Buton Utara|Kecamatan Bonegunu]]: 491,44&nbsp;km² (25,56%)
 
* [[BonegunuKambowa, Buton Utara|Kecamatan BonegunuKambowa]]: 491303,44 &nbsp;km² (2515,5678%)
* [[KambowaWakorumba, Buton Utara|Kecamatan KambowaWakorumba]] : 303245,44 26&nbsp;km² (1512,7875%)
* [[WakorumbaKulisusu, Buton Utara|Kecamatan WakorumbaKulisusu]] : 245172,26 78&nbsp;km² (128,7598%)
* [[Kulisusu Barat, Buton Utara|Kecamatan Kulisusu Barat]] : 172370,78 47&nbsp;km² (819,9826%)
* [[Kulisusu BaratUtara, Buton Utara|Kecamatan Kulisusu BaratUtara]] : 370339,47 64&nbsp;km² (1917,2666%)
* [[Kulisusu Utara, Buton Utara|Kecamatan Kulisusu Utara]] : 339,64 km² (17,66%)
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
Bupati Kabupaten Buton Utara adalah Ir. H. M. Ridwan Zakaria, M.si dan Wakil Bupatinya adalah Harmin Hari, SP, M.Si.
{{utama|Daftar Bupati Buton Utara}}
{{:Daftar Bupati Buton Utara}}
=== Wilayah Administrasi ===
 
Wilayah Administrasi [[Pemerintahan Daerah]] [[Kabupaten Buton Utara]] terdiri dari enam [[kecamatan]], yakni:
 
=== Dewan Perwakilan ===
# [[Bonegunu, Buton Utara|Kecamatan Bonegunu]]
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton Utara}}
# [[Kambowa, Buton Utara|Kecamatan Kambowa]]
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton Utara}}
# [[Kulisusu, Buton Utara|Kecamatan Kulisusu]]
# [[Kulisusu Barat, Buton Utara|Kecamatan Kulisusu Barat]]
# [[Kulisusu Utara, Buton Utara|Kecamatan Kulisusu Utara]]
# [[Wakorumba, Buton Utara|Kecamatan Wakorumba]]
 
=== Arti LambangKecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton Utara}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Buton Utara}}
 
== Lambang Daerah ==
Keterangan Warna
[[Berkas:Lambang Kabupaten Buton Utara.jpg|150px|kanan|Lambang kabupaten Buton Utara]]
=== Keterangan Warna ===
# Ungu: Ketenangan dan kesehatan
# Putih: Kesucian, Keluhuran dan Kejujuran
Baris 102 ⟶ 92:
# Coklat: Kesabaran, Penopang dan Kedekatan dengan Lingkungan serta tradisi dan kebudayaan
 
=== Keterangan Gambar ===
 
# Perisai melambangkan selalu ingin mempertahankan kebenaran dan harapan masa depan yang cerah. Dengan lima sudut yang terdapat pada perisai menggambarkan konsistensi mempertahankan Pancasila.
# Telur berbentuk bulat lonjong memberi makna adanya gagasan, ide atau cita-cita yang indah, yang kelak menetas menjadi suatu kesejahteraan hidup rakyat Buton Utara.
Baris 112 ⟶ 101:
# Pita mempunyai makna keinginan masyarakat Buton Utara untuk menyerap, merekam dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.
# Rantai mempunyai makna adanya pengakuan persatuan dan kesatuan dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika. Rantai mempunyai makna adanya kebersamaan, persatuan dalam wilayah Kabupaten Buton Utara. Terdapat enam rantai yang saling berkaitan menggambarkan bahwa diawal pemekaran Buton Utara 6 wilayah kecamatan yang bersatu padu.
# Riak ombak terdapat 2 gelombang dan setiap gelombang terdapat 7 riak, menunjukkan bahwa Buton Utara mekar pada tanggal 2 tahun 2007. Riak ombak menggambarkan kekayaan alam pada matra laut beserta segala isinya.
# Buku yang terbuka melambangkan keinginan masyarakat untuk siap meraih prestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa secara terus menerus dengan meningkatkan sumber daya manusia.
# Perahu, terdapat satu perahu bahwa Buton Utara mekar pada bulan 1 (Januari) dan dimanadi mana pun kita berada kita tetap tidak kehilangan identitas sebagai bangsa.
# Bintang mengandung makna global, jika dikaitkan dengan cita-cita yang tinggi “gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit”. Bintang yaitu lambang keagamaan, sehingga selaras dengan filosofi “ adat bersendikan sara, sara bersendikan kitabullah”.
# Tulisan LIPU TINADEAKONO SARA, bahwa berdasarkan sejarah Buton Utara adalah negeri yang didirikan dan dibangun oleh SARA.
 
== Kependudukan ==
 
=== Jumlah Penduduk ===
Penduduk kabupaten Buton Utara pada tahun [[2020]] berjumlah 68.553 [[jiwa]] dengan luas wilayah sebesar 1.923,03&nbsp;km² mempunyai kepadatan penduduk rata-rata 36 jiwa/km². Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kulisusu sebesar 81 jiwa/km², menyusul Kecamatan Wakorumba sebesar 25 jiwa/km², Kecamatan Kulisusu Utara rata-rata 20 jiwa/km², Kecamatan Kambowa sebesar 18 jiwa/km², Kecamatan Kulisusu Barat 17 jiwa/km² dan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Bonegunu sebesar 15 jiwa/km².
 
== Ekonomi ==
Penduduk Kabupaten Buton Utara berjumlah 48.184 jiwa dengan luas wilayah sebesar 1.923,03 km² mempunyai kepadatan penduduk rata-rata 25 jiwa/km². Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kulisusu sebesar 81 jiwa/km², menyusul Kecamatan Wakorumba sebesar 25 jiwa/km², Kecamatan Kulisusu Utara rata-rata 20 jiwa/km², Kecamatan Kambowa sebesar 18 jiwa/km², Kecamatan Kulisusu Barat 17 jiwa/km² dan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Bonegunu sebesar 15 jiwa/km².
PDRB Kabupaten Buton Utara Tahun 2007 berdasarkan harga konstan Rp. 281.132,49 juta meningkat 5,03 % dibanding tahun sebelumnya. Perkembangan dari masing-masing sektornya adalah sebagai berikut:
 
 
== Perekonomian ==
 
PDRB Kabupaten Buton Utara Tahun 2007 berdasarkan harga konstan Rp. 281.132,49 juta meningkat 5,03 % dibanding tahun sebelumnya. Perkembangan dari masing-masing sektornya adalah sebagai berikut:
 
=== Pertanian ===
 
Sektor pertanian meningkat 4,03 persen dengan nilai tambah sebesar Rp.138.395,06 juta dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada subsektor perikanan yaitu sebesar 6,88 persen dengan nilai tambah sebesar 48.991,67 persen. Kemudian disusul pertumbuhan pada subsektor tanaman pangan sebesar 6,62 persen dan subsektor kehutanan sebesar 6,52 persen. Pertumbuhan yang paling rendah terjadi pada subsektor perkebunan dan subsektor peternakan dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 1,84 persen dan 1,83 persen,serta nilai tambah. Masing-masing sebesar Rp.34.505,92 juta dan Rp. 26.823,52 juta.
 
=== Industri ===
 
Sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 5,66 persen dengan nilai tambah sebesar Rp.22.099,47 juta. Pertumbuhan terbesar terjadi pada industri barang lainnya 9,73 persen disusul barang dari dari kayu dan hasil hutan sebesar 8,90 persen. Sedangkan industri yang mangalami pertumbuhan paling kecil adalah industri alat angkutan, mesin dan peralatannya deng pertumbuhan masing-masing sebesar 3,29 persen dan 3,89 persen. Kemudian untuk nilai tambah sektor industri, jenis industri makanan, miniman dan tembakau memberikan kontribusi terbesar dalam nilai tambah PDRB sektor industri yaitu sebesar Rp. 14.126,43 juta, disusul industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya
 
=== Pertambangan dan Penggalian ===
 
Sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan 7,25% dengan nilai tambah menjadi Rp. 1.517,17 juta. Sektor listrik, gas dan air minum tumbuh sebesar 5,59% dengan nilai tambah menjadi sebesar Rp. 1.086,20 juta. Untuk sektor ini bersumber dari sub sektor listrik dengan pertumbuhan sebesar 5,71 persen dan sub sektor air bersih sebesar 2,56 persen dengan nilai tambah masing-masing sebesar Rp. 1.045,67 juta dan Rp. 40,53 juta.
 
=== Konstruksi dan Bangunan ===
Sektor kontruksi/bangunan tumbuh 8,49% dengan nilai tambah Rp. 20.938,97. Sektor angkutan dan komunikasi tumbuh 8,49% dengan nilai tambah Rp. 7.823,19 juta. Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi berasal dari sub sektor pengangkutan tumbuh sebesar 2,00% dengan nilai tambah sebesar Rp. 6.566,63 juta dan pertumbuhan sub sektor komunikasi sebesar 3,82% dengan nilai tambah Rp. 1.256,56 juta.
 
Sektor kontruksi/bangunan tumbuh 8,49% dengan nilai tambah Rp. 20.938,97. Sektor angkutan dan komunikasi tumbuh 8,49% dengan nilai tambah Rp. 7.823,19 juta. Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi berasal dari sub sektor pengangkutan tumbuh sebesar 2,00% dengan nilai tambah sebesar Rp. 6.566,63 juta dan pertumbuhan sub sektor komunikasi sebesar 3,82% dengan nilai tambah Rp. 1.256,56 juta.
 
=== Perdagangan ===
 
Sektor perdagangan tumbuh 3,79% dengan nilai tambah sebesar Rp. 31.159,77 juta. Pertumbuhan sektor perdagangan berasal dari 3 (tiga) sub sektor, yaitu sub sektor perdagangan besar dan enceran yang tumbuh sebesar 17,94 % dan restoran tumbuh sebesar 1,55% dengan nilai tambah masing-masing Rp. 30.746,23 juta, Rp. 4,47 juta dan Rp. 409,07 Juta.
 
=== Keuangan, Penyewaan, dan Jasa Perusahaan ===
 
Sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan tumbuh 6,19% dengan nilai tambah sebesar Rp. 11.375,53 juta. Pertumbuhan sektor keuangan bersumber dari pertumbuhan sub sektor bank sebesar 11,81% disusul sub sektor jasa perusahaan sebesar 6,19%, sewa bangunan sebesar 4,86 % dan lembaga keuangan tanpa bank sebesar 1,68%.
 
=== Jasa ===
 
Sektor jasa tumbuh 5,61% dengan nilai tambah sebesar Rp. 46.737,134 juta, yang berasal dari pertumbuhan sub sektor jasa pemerintahan umum 5,61% dengan nilai tambah Rp. 44.315,78 juta dan sub sektor jasa swasta tumbuh sebesar 6,47% dengan nilai tambah Rp. 2.421,35 juta.
 
== Sosial ==
Persentase penduduk Kabupaten Buton Utara yang berhasil memperoleh ijazah SD adalah sekitar 32,79 persen, penduduk laki-laki yang memiliki ijazah SD sebanyak 32,41 persen dan penduduk perempuan yang memiliki ijazah SD sebanyak 33,19 persen. Selanjutnya persentase penduduk berdasarkan ijazah yang dimiliki adalah untuk tingkat SLTP/MTs/Kejuruan adalah 17,37 persen, SMU/MA/SMK 13,32 persen, DI/DII/DIII sebanyak 0,92 persen, dan DIV/Universitas 1,67 persen.
 
== Referensi ==
Persentase penduduk Kabupaten Buton Utara yang berhasil memperoleh ijazah SD adalah sekitar 32,79 persen, penduduk laki-laki yang memiliki ijazah SD sebanyak 32,41 persen dan penduduk perempuan yang memiliki ijazah SD sebanyak 33,19 persen. Selanjutnya persentase penduduk berdasarkan ijazah yang dimiliki adalah untuk tingkat SLTP/MTs/Kejuruan adalah 17,37 persen, SMU/MA/SMK 13,32 persen, DI/DII/DIII sebanyak 0,92 persen, dan DIV/Universitas 1,67 persen.
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://http://www.butonutarasultra.com// Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Buton] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150106224237/http://butonutarasultra.com/ |date=2015-01-06 }}
* [http://www.sultra.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060203001834/http://www.sultra.go.id/ |date=2006-02-03 }}
* [http://sulawesitenggaraprov.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101228045253/http://www.sulawesitenggaraprov.go.id/ |date=2010-12-28 }}
* [http://greatbuton.blogspot.com/ Great Buton]
{{Kabupaten Buton Utara}}
{{Sulawesi Tenggara}}
{{Authority control}}
{{Indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten Buton Utara| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sulawesi Tenggara|Buton Utara]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Buton Utara]]
[[Kategori:Kabupaten Buton Utara| {{PAGENAME}}]]