Kaisar Go-Daigo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) k menghapus Kategori:Meninggal usia 51 menggunakan HotCat |
k Fazoffic memindahkan halaman Go-Daigo ke Kaisar Go-Daigo dengan menimpa pengalihan lama Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox monarch
|
|title = [[Kaisar Jepang]] [[Daftar Kaisar Jepang|ke-96]] <br>[[Pemerintahan Selatan (Jepang)|Pengklaim Tahta Selatan]] [[Daftar Kaisar Jepang|ke-1]]
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|}}
{{nihongo|'''Kaisar Go-Daigo'''|後醍醐天皇|Godaigo Tennō}} atau ditulis '''Kaisar Godaigo''' ({{lahirmati|[[Kyoto]]|26|11|1288|[[Nara]]|19|9|1339}}) adalah [[Kaisar Jepang]] ke-96. Nama aslinya (''imina'') adalah {{nihongo|'''Takaharu'''|尊治}}. Berdasarkan
== Biografi ==
Kaisar Go-Daigo dilahirkan [[26 November]] [[1288]] ([[Shōō]] tahun 1 bulan 11 hari 2) sebagai putera kedua kaisar ke-91 [[Kaisar Go-Uda]] dari [[garis keturunan Daikaku-ji]]. Pengangkatan dirinya sebagai pangeran dilakukan tahun [[1302]]. Pada tahun [[1304]] diangkat sebagai [[Dazai no Sochi]] (kepala kantor [[Dazaifu]]), sehingga dipanggil Sochinomiya. Ibu kandungnya bernama Fujiwara no Tadako alias Dantenmon-in, putri anggota majelis tinggi bernama Itsutsuji Tadatsugu yang menjadi putri angkat [[Naidaijin]] bernama [[Kazan-in Moritsugu]].
Ia ditunjuk sebagai [[putra mahkota]] pada tahun [[1308]] oleh [[Kaisar Hanazono]] dari [[garis keturunan Jimyō-in]], dan naik tahta di usia 31 tahun sebagai Kaisar Go-Daigo pada tahun [[1318]]. Namun, selama tiga tahun pertama masa pemerintahannya, Kaisar Go-Daigo hanya menjadi kaisar tituler. Ayah kandungnya, mantan Kaisar Go-Uda menjalankan sistem [[pemerintahan dari balik biara]].
Dalam silsilah kekaisaran, Kaisar Go-Daigo dilahirkan dari percabangan garis keturunan utama. Sejak awalnya, faksi garis keturunan Daikaku-ji hanya menobatkan Kaisar Go-Daigo sebagai pejabat sementara kaisar. Setelah putera mahkota bernama [[Pangeran Kuniyoshi]] (anak almarhum [[Kaisar Go-Nijō]]) beranjak dewasa, Kaisar Go-Daigo harus turun tahta.
Baris 40:
Pada tahun [[1331]], rencana menggulingkan Keshogunan Kamakura kembali terungkap setelah dibocorkan bangsawan istana [[Yoshida Sadafusa]] yang dijadikan pembantu terdekat Kaisar Go-Daigo. Setelah mengetahui dirinya dalam bahaya, Kaisar Go-Daigo melarikan diri dari istana Kyoto dengan membawa [[Tiga Harta Suci]]. Bersama pendukungnya, Kaisar Go-Daigo bertahan di [[Gunung Kasagi]] (sekarang termasuk wilayah [[Prefektur Kyoto]]). Namun pasukan keshogunan yang mengepungnya jauh lebih kuat, dan Kaisar Go-Daigo ditangkap. Peristiwa ini sering dikenal sebagai [[Perang Genkō]].
Tahun berikutnya ([[1332]]), Kaisar Go-Daigo dibuang ke [[Pulau Oki]]. Sebagai penggantinya, keshogunan menobatkan [[Kaisar Kōgon]] dari garis keturunan Jimyō-in sebagai kaisar yang baru. Keshogunan memang sudah sejak lama mempersiapkan Kaisar Kōgon sebagai pengganti almarhum Pangeran Kuniyoshi. Sementara itu, [[Pangeran Morinaga]] (putra Kaisar Go-Daigo) bersama [[Kusunoki Masashige]] asal [[Provinsi Kawachi]] dan [[Akamatsu Norimura]] (Enshin) asal [[Provinsi Harima]] melancarkan pemberontakan di berbagai daerah. Di tengah keadaan kacau, Go-Daigo melarikan diri dari pembuangannya di Pulau Oki dengan bantuan [[Nawa Nagatoshi]] dan anggota klan Nawa. Perlawanan untuk menumbangkan keshogunan dipimpin Go-Daigo dari Gunung Senjō, [[Provinsi Hōki]]. Keshogunan Kamakura mengirim Ashikaga Takauji untuk menghancurkan perlawanan Go-Daigo,
== Restorasi Kemmu ==
Baris 48:
Di atas permukaan, Restorasi Kemmu berusaha menghidupkan kembali kejayaan zaman kuno. Kekuasaan sepenuhnya berada di tangan kaisar. Pemerintahan dijalankan bangsawan istana, sedangkan kalangan samurai dihapus. Kebijakan pemerintah menyebabkan ketidakpuasan rakyat di daerah, khususnya kalangan samurai. Penyebabnya antara lain adalah pembaruan yang dilakukan tergesa-gesa, ketidakpuasan atas tanggapan pemerintah mengenai tuntutan hak atas tanah, ketidakadilan dalam pembagian hadiah balas jasa, dan rencana pembangunan istana baru untuk kaisar. Di Kyoto terjadi aksi corat-coret bernada protes yang menjelek-jelekkan kaisar dan pemerintah. Corat-coret tersebut dipasang di daerah Nijō yang terletak di tepian [[Sungai Kamo]], dekat istana kaisar.
Pada tahun [[1335]], [[Ashikaga Takauji]] berangkat untuk memadamkan [[Pemberontakan Nakasendai]] walaupun tidak mendapat izin kaisar. Setelah selesai, Takauji menduduki Kamakura dan menolak perintah kaisar untuk pulang. Dengan caranya sendiri, Takauji menyita tanah milik klan Nitta di wilayah Kanto. Tanah tersebut dibagi-bagikan sebagai hadiah bagi samurai anak buahnya. Kaisar Go-Daigo lalu mengirim Nitta Yoshisada dan pasukannya untuk menghabisi Takauji,
Setelah berdamai dengan pihak Ashikaga, Kaisar Go-Daigo menyerahkan [[Tiga Harta Suci]] kepada Kaisar Kōmyō. Setelah itu, Kaisar Go-Daigo melarikan diri dari Kyoto. Istana Selatan (Nanchō) didirikannya di [[Yoshino, Nara|Yoshino]] sebagai tandingan dari Istana Utara (Hokuchō) yang ada di Kyoto. Masa kekaisaran terbelah dua menjadi Istana Selatan dan Istana Utara disebut [[zaman Nanboku-cho]].
Kaisar Go-Daigo menyatakan Tiga Harta Suci yang berada di tangan Kaisar Kōmyō sebagai barang palsu. Para pangeran dikirimnya ke daerah-daerah untuk menunjukkan bahwa Kaisar Go-Daigo adalah kaisar yang sah,
Kaisar Go-Murakami yang berkedudukan di Istana Sementara Sumiyoshi, mengadakan upacara mendoakan arwah Kaisar Go-Daigo di kuil [[Shōgonjōdo-ji]], [[Provinsi Settsu]]. Kuil tersebut adalah milik [[klan Tsumori]] yang bertugas turun-temurun sebagai pengurus [[Sumiyoshi Taisha]] (kuil Shinto yang mendukung Istana Selatan). Di pihak yang berseberangan, Ashikaga Takauji mendirikan kuil [[Tenryū-ji]] di Kyoto untuk berdamai dengan arwah Kaisar Go-Daigo yang dihormatinya.
Baris 79:
== Permaisuri, istri, dan selir ==
* Istri: [[Fujiwara no Kishi]] atau Saionji Kishi (1303-1333) - putri dari [[Saionji Sanekane]]
* Istri: [[Puteri Junshi]], anak perempuan [[Kaisar Go-Fushimi]] (1311-1337)
Baris 87 ⟶ 88:
== Keturunan ==
* Pangeran 1: [[Pangeran Morinaga]] (1308-1335)
* Pangeran 2: [[Pangeran Takayoshi]] (1311-1337)
Baris 101 ⟶ 103:
== Nama zaman sewaktu bertahta ==
* [[Bumpō]] ([[1318]]-[[1319]])
* [[Gen-ō]] (1319-[[1321]])
Baris 112 ⟶ 115:
== Bibliografi ==
* ''Kemmu Nenjū-gyōji'' berisi panduan protokoler istana yang ditulis Kaisar Go-Daigo selama dirinya bertahta. Ditulis dalam bahasa Jepang dengan aksara kanji bercampur katakana/hiragana, buku tersebut terdapat dalam ''[[Gunshoruijū]]'' (koleksi dokumen bersejarah yang dikumpulkan di [[zaman Edo]]).
== Makam ==
Makam Kaisar Go-Daigo disebut '''Tō no Onomisasagi''' dan terletak di kuil [[Nyoirin-ji]], Gunung Yoshino, [[Prefektur Nara]].[http://www.kunaicho.go.jp/ryobo/guide/096/index.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170608212851/http://www.kunaicho.go.jp/ryobo/guide/096/index.html |date=2017-06-08 }} Berbeda dengan makam kaisar yang menghadap ke selatan, makam Kaisar Go-Daigo menghadap ke utara. Konon, ia selalu berharap bisa kembali ke Kyoto.
== Daftar pustaka ==
* Muramatsu Takeshi, ''Teiō Go-Daigo "chūsei" no hikari to kage''. Tokyo: Chūōkōronsha, 1981. ISBN 4-12-200828-X
* Amino Yoshihiko. ''Igyō no ōken'' (異形の王権). Tokyo: Heibonsha, 1993. ISBN 4-582-76010-4
* Mori Shigeaki. ''Go-Daigo tennō: nanboku-chō dōran o irodotta haō'' (後醍醐天皇
* Satō Kazuhiro, Kunio Higuchi, ed. ''Go-Daigo tennō no subete''. Tokyo: Shin-Jinbutsuoraisha, 2004. ISBN 4-404-03212-9
== Pranala luar ==
{{ja}} [http://furusato.sanin.jp/p/history/4/ Tentang Kaisar Go-Daigo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210924122544/http://furusato.sanin.jp/p/history/4/ |date=2021-09-24 }}
{{Kaisar Jepang
|
|
|
}}
{{Daftar Kaisar Jepang}}
{{DEFAULTSORT:Go-Daigo, Kaisar}}
[[Kategori:Kaisar Jepang]]
[[Kategori:Kelahiran 1288]]
[[Kategori:Kematian 1339]]
[[Kategori:Meninggal usia 51]]
|