Yokosuka K5Y: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '== Cureng (Yokosuka 5KY) == Cureng atau Yokosuka K5Y adalah pesawat latih bersayap ganda (biplane) dan berkursi dua (julukan Sekutu: "Willow") yang dipergunakan ol...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(40 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox Aircraft
== Cureng (Yokosuka 5KY) ==
|logo=
Cureng atau Yokosuka K5Y adalah pesawat latih bersayap ganda (biplane) dan berkursi dua (julukan [[Sekutu]]: "Willow") yang dipergunakan oleh [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] dalam [[Perang Dunia II]]. Karena warna catnya yang jingga cerah (digunakan oleh seluruh pesawat latih militer [[Jepang]] untuk alasan visibilitas), pesawat ini dijuluki "''aka-tombo''" alias "capung merah", menurut jenis serangga yang umum dijumpai di seluruh Jepang. Pesawat K5Y dari Korps Serang Khusus Kamikaze Skuadron Ryuko ke-3 (''Kamikaze Special Attack Corps 3rd Ryuko Squadron'') berperan dalam tenggelamnya kapal perusak [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] USS Callaghan pada [[29 Juli]] [[1945]], kapal perang [[Amerika Serikat]] terakhir yang tenggelam akibat serangan kamikaze selama Perang Dunia II.
|name=Yokosuka K5Y / Churen
|type=Pesawat latih lanjut bersayap ganda dan berkursi dua
|manufacturer= [[Kawanishi Aircraft Company|Kawanishi]]<br/>Watanabe<br/>[[Mitsubishi]]<br/>[[Hitachi, Ltd.|Hitachi]]<br/>''First Naval Air Technical Arsenal''<br/>[[Nakajima Aircraft Company|Nakajima]]<br/>Nippon<br/>[[Fuji Heavy Industries|Fuji]]
|image=File:Yokosuka K5YIndonesianAF.jpg
|caption=<center>Churen yang disimpan di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, [[Yogyakarta]]</center>
|designer=
|first flight=[[1933]]
|introduced=[[1934]]
|retired=
|primary user=[[Jepang]]
|more users= [[TKR]] [[Indonesia]]
|number built=
|status= Tidak aktif
|unit cost=
|variants with their own articles=
}}
 
'''Cureng''' atau '''Yokosuka K5Y''' adalah [[Pesawat latih tempur|pesawat latih]] bersayap ganda (''biplane'') dan berkursi dua (julukan [[Sekutu]]: "Willow") yang dipergunakan oleh Kaigun ([[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]) dalam [[Perang Dunia II]]. Karena warna catnya yang jingga cerah (digunakan oleh seluruh pesawat latih militer [[Jepang]] untuk alasan visibilitas), pesawat ini dijuluki "''aka-tombo''" alias "[[capung]] merah", menurut jenis serangga yang umum dijumpai di seluruh Jepang. Pesawat K5Y dari Korps Serang Khusus Kamikaze Skuadron Ryuko ke-3 (''Kamikaze Special Attack Corps 3rd Ryuko Squadron'') berperan dalam tenggelamnya kapal perusak [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] [[USS Callaghan]] pada [[29 Juli]] [[1945]], kapal perang [[Amerika Serikat]] terakhir yang tenggelam akibat serangan [[kamikaze]] selama Perang Dunia II.
 
Pesawat ini juga pernah dipergunakan oleh [[TNI AU]] untuk operasi pembukaan jalur udara, pengintaian, pengeboman, penerjunan udara dan pesawat latih. Saat ini, ia tersimpan sebagai salah satu koleksi [[Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala]], [[Yogyakarta (kota)|Yogyakarta]], [[DIY]], khususnya bagian alat utama sistim persenjataan (alutsista).
 
== Desain dan Pengembangan ==
Pesawat ini dibuat berdasarkan desain pesawat latih menengah Angkatan Laut Yokosuka Type 91, tetapi permasalahan stabilitas telah didesain ulang oleh pabrik pesawat [[Kawanishi Aircraft Company|Kawanishi]] pada tahun [[1933]]. Mulai dipergunakan oleh Kaigun pada tahun 1934 sebagai pesawat latih Angkatan Laut Type 93 Intermediate Trainer '''K5Y1''' dengan roda pendarat tetap (''fixed tail-skid landing gear''), dan tetap dipergunakan selama perang. Pesawat apung (''floatplane'') tipe '''K5Y2''' dan '''K5Y3''' juga diproduksi. Setelah 60 contoh awal oleh Kawanishi, produksinya dilanjutkan oleh pabrik pesawat Watanabe (556 pesawat), Mitsubishi [[Mitsubishi]] (60), [[Hitachi, Ltd.|Hitachi]] (1393), ''First Naval Air Technical Arsenal'' (75), [[Nakajima Aircraft Company|Nakajima]] (24), Nippon (2733), and [[Fuji Heavy Industries|Fuji]] (896), hingga total 5770 pesawat. Pesawat ini merupakan pesawat latih andalan Kaigun, dan sebagai pesawat latih menengah, pesawat ini mampu melakukan manuver-manuver aerobatik yang diinginkan. Dua versi pesawat darat lainnya, '''K5Y4''' dengan mesin 358&nbsp;kW (480&nbsp;hp) Amakaze 21A dan '''K5Y5''' dengan mesin 384&nbsp;kW (515&nbsp;hp) Amakaze 15, direncanakan juga namun tidak pernah diproduksi.{{Sfn|Francillon|1970 (2nd edition 1979)|p=}}
 
== Varian ==
[[Berkas:K5Y2 93siki-suijou-chuukan-rensyuuki.jpg|jmpl|ka|<center>Pesawat air Yokosuka K5Y2.</center>]]
 
;K5Y1
;* Pesawat latih menengah berawak dua orang untuk [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]].
; K5Y2
;* Versi pesawat air, dengan mesin Amakaze 11.
 
; K5Y3
;* Versi pesawat air, dengan mesin 384&nbsp;kW (515&nbsp;hp) Amakaze 21.
 
; K5Y4
;* Versi pesawat darat dengan mesin 358&nbsp;kW (480&nbsp;hp) Amakaze 21A. Tidak pernah diproduksi.
 
; K5Y5
;* Versi pesawat darat dengan mesin 384&nbsp;kW (515&nbsp;hp) Amakaze 15. Tidak pernah diproduksi.
 
== Operator ==
; Jepang
;* Kaigun (Angkatan Laut Kekaisaran Jepang)
'''Pasca Perang Dunia II'''
* [[TKR]] ([[Tentara Keamanan Rakyat]]) [[Indonesia]] mengoperasikan pesawat pesawat-pesawat Yokosuka K5Y yang ditinggalkan tentara pendudukan Jepang pada akhir Perang Dunia II untuk menghadapi pasukan [[Belanda]]. Pada [[29 Juli]] [[1947]], penerbang-penerbang [[TRI]] ([[Tentara Republik Indonesia]]) - Oedara menerbangkan 2 pesawat Yokosuka K5Y, bersama Guntei dan Hayabusa, dari Lapangan Terbang [[Maguwoharjo, Depok, Sleman|Maguwo]], [[Yogyakarta]] untuk membom posisi-posisi strategi pasukan Belanda di [[Ambarawa]], [[Salatiga]] dan [[Semarang]]. Oleh penerbang-penerbang TRI-Oedara, pesawat ini dijuluki Cureng/Churen, dan saat ini dipajang di [[Museum Satria Mandala|Museum TNI Satria Mandala]] di [[Jakarta]].
 
== Spesifikasi ==
'''Karakteristik Umum'''
* '''Awak:''' 2 (dua)
* '''Panjang:''' 8,05 m (26 kaki 5 inci)
* '''Bentang Sayap:''' 11,00 m (36 kaki 1 inci)
* '''Tinggi:''' 3.20 m (10 kaki 6 inci)
* '''Luas Sayap:''' 27,7 m² (298,2 kaki²)
* '''Bobot Kosong:''' 1000&nbsp;kg (2205&nbsp;lb)
* '''Berat Lepas Landas Maksimum:''' 1500&nbsp;kg (3307&nbsp;lb)
* '''Mesin:''' 1 mesin radial Hitachi Amakaze 11 9-silinder berpendingin udara, 224&nbsp;kW (300 DK)
'''Kemampuan'''
* '''Kecepatan Maksimum:''' 212&nbsp;km/jam (115 knot, 132 mil/jam)
* '''Kecepatan Jelajah:''' 138&nbsp;km/jam (75 knot, 86 mil/jam)
* '''Daya Jelajah:''' 1019&nbsp;km (550 mil laut, 633 mil)
* '''Ketinggian Jelajah:''' 5700 m (18.700 kaki)
* '''Kecepatan mendaki hingga 3000 m (9845 kaki):''' 13 menit 32 detik
'''Persenjataan'''
* '''Senapan:''' 1× fixed, forward-firing 7.7&nbsp;mm (.303 in) Type 89 machine gun and 1× flexible, rearward-firing 7.7&nbsp;mm (.303 in) Type 92 machine gun
* '''Bom:''' maksimum 100&nbsp;kg (220&nbsp;lb) di rak cadangan
 
== Cureng / Yokosuka K5Y di Indonesia ==
[[Berkas:Chureng.jpg|kiri|jmpl|<center>[[Muhammad Sujono|HM Soedjono]] bersama [[Adisucipto]], sesaat sebelum penerjunan udara</center>]]
Pesawat ini dikenal dengan nama Churen dan dipergunakan oleh [[TNI AU]] sebagai pesawat latih, pengintai, pengangkut, pembom, pemotretan udara dan palang merah.
 
Di [[TNI Angkatan Udara|TNI AU]], ia diterbangkan untuk pertama kalinya oleh [[Agustinus Adisoetjipto]] dengan tanda merah putih di pangkalan udara [[Bandar Udara Internasional Adisutjipto|Maguwo]], [[Yogyakarta (kota)|Yogyakarta]] pada tanggal [[27 Oktober|27 November]] [[1945]]. Ia diterbangkan untuk kedua kalinya pada [[28 Oktober]] [[1945]], bertepatan dengan diadakannya rapat raksasa di alun-alun kota. Dan penerbangan tersebut dilakukan sebelum [[Tentara Keamanan Rakyat]] ([[TKR]]) Djawatan Penerbangan diresmikan.{{sfn|Suryadarma|2017|p=48}}
 
Pada tahun [[1946]], dipergunakan untuk memperluas jaringan udara dari [[Pangkalan Udara Maguwo]] hingga ke daerah [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Jawa Barat]] dan [[Sumatra]]. Selain itu pada tahun ini, di [[2 September]] [[1946]], terjadi kecelakaan dan korban pesawat pertama yang menimpa [[Opsir Udara II]] [[Tarsono Rudjito]]. Kecelakaan terjadi karena pesawat Churen mendarat darurat di [[Cipatujah, Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]. Dan sebelumnya, pada [[12 Februari]] [[1946]], [[TNI AU]] melakukan percobaan penerjunan untuk pertama kalinya di [[Pangkalan Udara Maguwo]], [[Yogyakarta]] dengan mempergunakan parasut. Penerjunan tersebut dilakukan dari ketinggian 2.300 kaki oleh 3 orang penerjun. Operasi percobaan penerjunan ini mempergunakan pesawat Churen yang diterbangkan oleh penerbang [[Agustinus Adisoetjipto]], menerjunkan Amir Hamzah; penerbang [[Iswahyudi]] menerjunkan Legino dan penerbang M. Suhodo menerjunkan Pungut.{{Sfn|Suryadarma|2017|p=83}} Pada tanggal [[12 Mei]] [[1946]], dilaksanakan penerbangan dua pesawat Churen menuju Lapangan Udara Pamekasan, [[Madura]] dengan tujuan untuk mempersiapkan lapangan udara tersebut agar bisa dipakai untuk operasi penerbangan. Penerbangan itu akhirnya dibatalkan karena ada kerusakan di roda pendaratnya, dimana akhirnya kembali ke [[Yogyakarta (kota)|Yogyakarta]], dengan mendarat darurat di [[Pangkalan Udara Bugis]], [[Malang]].{{Sfn|Suryadarma|2017|p=87}}
 
Tanggal [[8 Maret]] [[1947]], kembali dilakukan penerjunan dan merupakan penerjunan kedua yang dilaksanakan di [[Pangkalan Udara Maguwo]], [[Yogyakarta]], bersamaan dengan ''Wing Day'', hari dimana para ''karbol'' - kadet penerbangan, diwisuda. Operasi penerjunan ini diawakan oleh penerbang Gunadi dan [[Agustinus Adisoetjipto]], dengan penerjun [[Muhammad Sujono]] dan Soekotjo.{{Sfn|Suryadarma|2017|p=84}}
 
[[Berkas:Yokosuka K5Y - Hawai Mare oki kaisen 1942 (02) wmplayer 2013-07-17.jpg|jmpl|ka|220x220px|Yokosuka K5Y alias Cureng]]
Pesawat ini juga dipergunakan untuk operasi pengeboman untuk pertama kalinya pada tanggal [[29 Juli]] [[1947]] di kota [[Salatiga]] dan [[Ambarawa (disambiguasi)|Ambarawa]] yang diterbangkan oleh penerbang Sutardjo Sigit dan penerbang Suharnoko. Pesawat Churen tersebut diterbangkan dari [[Pangkalan Udara Maguwo]], [[Yogyakarta]].{{Sfn|Suryadarma|2017|p=92}}
 
Dan sejak tahun [[2005]], pesawat ini menjadi bagian dari koleksi [[Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala]], [[Yogyakarta]], [[DIY]], khususnya di bagian alat utama sistim persenjataan.
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|title=[[Suryadi Suryadarma|Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma]]|last=Suryadarma|first=Adityawarman|publisher=Kompas Media Nusantara|year=[[2017]]|isbn=978-602-412-177-8|ref=harv}}
* {{Cite book|title=Japanese Aircraft of the Pacific War|last=Francillon|first=R.J.|publisher=Putnam & Company Ltd.|year=1970 (2nd edition 1979)|isbn=0-370-30251-6|location=London|page=}}
* Collier, Basil. ''Japanese Aircraft of World War II''. London: Sidgwick & Jackson, 1979. ISBN 0-283-98399-X.
* Mondey, David. ''The Concise Guide to Axis Aircraft of World War II''. London: Chancellor Press, 1996. ISBN 1-85152-966-7.
* Tagaya, Osamu. ''Imperial Japanese Naval Aviator, 1937-45''. Botley, Oxfordshire, UK: Osprey Publishing, 2003. ISBN 1-84176-385-3.
 
== Pranala luar ==
{{commons category|Yokosuka K5Y}}
* [http://www.combinedfleet.com/ijna/k5y.htm Yokosuka K5Y di combinedfleet.com]
 
{{Yokosuka aircraft}}
 
[[Kategori:Pesawat terbang]]
[[Kategori:Pesawat terbang traktor bermesin tunggal]]
[[Kategori:Pesawat terbang bersayap ganda (biplane)]]
[[Kategori:Alutsista Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala]]